You are on page 1of 20

MAKALAH

STUDI KELAYAKAN BISNIS


TENTANG ASPEK TEKNIS DAN OPERASI

Disusun oleh :

RUDITO UTOMO 07211006


DIMAS DUTO WARDHANA 07211007
IRFAN ANDRYEANSYAN 07211025

PROGRAM STUDI
MANEJEMEN PERUSAHAAN
PROGRAM D3 FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Aspek tehnik atau Operasi,
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah Swt
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Aspek tehnik atau Operasi”. Walaupun makalah ini mungkin
kurang sempurna tapi bisa bermanfaat bagi pembaca.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Baapak Sukardi yang telah membimbing
penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.
BAB I

PENDAHULUAN

Operasi/produksi dalam fungsi bisnis merupakan bagian yang sangat vital karena hampir
50% lebih kegiatan bisnis tersita di sini. Proses menghasilkan produk (barang/jasa) yang
diawali dari pemilihan material dan berlanjut ke proses produksi sampai menghasilkan output
berupa barang/jasa akan dibahas dalam aspek ini.

Pembahasan dalam aspek ini bertujuan untuk mengetahui, memahami, dan mengevaluasi
produk yang akan dihasilkan objek studi. Untuk menghasilkan produk diperlukan langkah-
langkah praoperasional, seperti desain, pemilihan dan penggunaan material (bahan baku),
kriteria dan spesifikasi kualitas, pemilihan perangkat teknologi, mesin dan peralatan yang akan
digunakan, proses produksi, pemilihan dan penentuan lokasi pabrik/tempat usaha, serta layout
pabrik/ruang. Analisis penanganan produk pascaoperasi juga akan dikaji dalam aspek ini,
yaitu dalam pengendalian kualitas.

I.I LATAR BELAKANG

Aspek teknis merupakan suatu yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara
teknis dan pengoperasianya setelah proyek tersebut dibangun. Berdasarkan analisa ini dapat
diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya ekploitasinya.
Pelaksanaan dari evaluasi aspek ini sering kali tidak dapat memberikan suatu keputusan
baku ,atau dengan kata lain masih tersedia alternatif jawaban. Karenanya sangat perlu
diperharikan suatu atau beberapa pengalaman pada proyek lain yang serupa dilokasi lain yang
menggunakan teknik dan operasi serupa. Keberhasilan penggunaan teknologi sejenis ditempat
lain sangat membantu dalam pengambilan keputusan akhir , setidaknya memperhatikan
pengalaman ditempat lain tidak bias dikesampingkan.
Berbeda dengan askpek teknis, aspek operasi umumya kurang mendapat perhatian dalam
pembuatan studi kelayakan bisnis,karena kebanyakan studi berpuast pada tiga
aspek:pasar,teknik, dan keuangan.,karena kebanyakan pembuat studi akan merasa bahwa
dengan dengan memperkirakan bahwa ketiga aspek sudah baik maka pihak yang menjalankan
preyeksi tersebut akan “senang”.
Meskipun demikian perlulah disadari bahwa ,walupaun ada pasar potensial tidak selalu
perusahaan akan memanfaatkanya. Tergantung juga bagaimana pihak manajemen tersebut
memanfaatkan pasar potensial; yang ada menjadi pangsa pasar perusahaan.
Teknologoi maju yang diterapakan oleh perusahaan tidak selalu penerapannya akan berjalan
lancar . kalau pelaksana tidak amampu mmengelola dengan baik maka kegiatan yang terjadi
tidak “cost saving” pemborosan –pemborosan keuangan selalu bisa timbul meskipun semuany
tampak baik. Ini semua menjadikan aspek operasi menjadi sangat penting dalam pelaksanaan
proyek nantinya . ada perusahaan yang mengatakan bahwa “ kekayaaan yang paling berharga
bagi perusahaan bukanlah modal, mesin dan peralatan yang serba modern
tetapi manajeman opersional yang baik. Ini menandakan bahwa tenaga –tenaga opersional dan
manajerial yang baik memgang kunci keberhasilan usaha tersebut nantinya.

I.2 BATASAN MASALAH

Untuk membatasi persoalan agar lebih fokus ke masalah yang terjadi penulis akan
membatasi persoalaan antara lain:

A. Lokasi proyek
B. Luasan Produksi
C. Layout
D. Kriteria pemilihan mesin dan equipment utama serta alat pembantu mesin dan
equipment
E. Jenis –jenis pekerjaan yang diperlukan
F. Stuktur organisasi yang akan dipergunakan
G. Memperoleh tenaga untuk memangku jabatan-jabatan tersebut

1.3 PERMASALAHAN
Seberapa besar aspek teknik dan operasi mempengaruhi studi kelayakan bisnis??

BAB II
2.1 PEMBAHASAN
Aspek teknik

Pembahasan dalam aspek Teknis ini bertujuan untuk mengetahui, memahami,


dan mengevaluasi produk yang akan dihasilkan objek studi. Untuk menghasilkan
produk diperlukan langkah-langkah praoperasional, seperti penentuan lokasi
pabrik/tempat usaha, serta layout pabrik/ruang desain, pemilihan dan penggunaan
material (bahan baku), kriteria dan spesifikasi kualitas, pemilihan perangkat
teknologi, mesin dan peralatan yang akan digunakan, proses produksi, pemilihan
dan. Analisis penanganan produk pascaoperasi juga akan dikaji dalam aspek ini,
yaitu dalam pengendalian kualitas.

A. Lokasi Proyek
Lokasi proyek untuk perusahaan industry mencakup dua pengertian yakni
lokasi pabrik dan lokasi non pabrik. Pengertian kedua menunjukan pada lokasi
untuk kegiatan secara langsung tidak berkaitan dengang proses produksi,yakni
meliputi lokasi bangunan aaministrasi perkantoran dan pemasaran.
Dalam suatu proyek dimungkinkan kedua loksai tersebut berbeda atau berjauahan,
beberapa variable yang perlu diperhatikan untuk pemilihan lokasi proyek
dibedakan dalam dua golongan yakni variable primer dan variable sekunder.
pengelompokan kedalam kedua varibel tersebut tidak statis artinya kedau varibel
dimungkinkan untuk berubah dari variable primer ke sekunder atau sebaliknya
sesuai dengan ciri utama output dan proyek yang brsangkutan.
Aspek primer, yang merupakan aspek utama dalam penyusunan studi kelayakan.
Aspek primer ini ada dalam semua sektor usaha, baik pabrikasi (manufacturing),
perdagangan (trading), maupun jasa (service).

Dalam aspek operasi, aspek primer adalah sebagai berikut :

1) Ketersediaan bahan baku


Bila suatu perusahaan membutuhkan bahan mentah dalam jumlah besar
karena behan mentah tersebut merupakan komponen utamadari
keseluruhan proses operasi perusahaan, maka variable ini merupakan
variable dominan/ signifikan dalam penentuan lokasi pabrik, beberapa
jenis industri semacam ini antara lain, industry baja, semen alumunium,
gula dan lain-lain.
Sehubunngan dengan bahan mentah ini beberapa hal harus didapat
informasi antara lain:
• Jumlah kebutuhan bahan mentah selama satu periode (tahun) dan
selama usia investasi
• Kelayakan harga bahan mentah , baik sekarang maupun masa dating
• Kapasitas, kualitas dan kontinuitas sumber daya
• Baiay-biaya pendahuluan yang diperlukan sebelum bahan menatah
siap diproses, misalnya biaya pengangkutan dan lin-lain.
2) Letak pasar yang dituju
Seringkali terjadi perbedaan yang diametral antara “bobot” faktor
ketersedian bahan baku dengan letak pasar yang dituju, artinya suatu
pabrik yang kadang –kadang memerlukan dekat dengan sumber bahan
baku pada kenyataan jauh darei pasar yang ditujutetapi bukan berat hal
ini menajdi sautu masalah sayng tidak bias dipecahkan secara seksama.
Pada industry bahan konsumtif memeliki kecenderungan “bobot”
variable yang lebih diperahtikan.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam analisa tentang letak
pasar antara lain; daya beli konsumen dan pesaing.
3) Sumber tenaga listrik dan air
Variable ini bagi industri hulu seperti industri semen,baja maupun
semen peranan sangat vital, karena dengan tersedianya pasokan
sumber tenaga listrik dan air maka akan menjamin proses
produksi tetap berlangsung.
4) Tenaga kerja
Tersedianya tenaga kerja baik untuk tenaga kerja terdidik
maupun terlatih akan berpengaruh terhadap biaya operasional
yang ditanggung perusahaan. Hal ini dapat dijumpai pada
pendirian industri rokok ,perusahaa pengolahan tembakau,
disamping akan bahan mentah pertimbangan jumlah ,kualitas
dan biaya tenaga kerja merupakan pertimbangan utama.
5) Infrastruktur
Fasilitas infrastruktukr baik jalan maupun transportasi berkaitan
erat dengan pertimbangan bahan mentah dan pertimbangan
pasar . jika lokasi mendekati sumber bahan mentah maka
fasilitas tranportasi diperhitungkan berkaitan dengan ongkos
transportasi menuju pasar dan juga sebaliknya.

Disamping kelima aspek primer diatas terdapat beberapa aspek sekunder


yang perlu mendapat kajian khusus dalam pemiliha lokasi proyek. Diantaranya
adalah
1. Hukum dan peraturan yang berlaku, Untuk produksi barang tertentu,
masyarakat bisa menolak apabila bertentangan dengan adat istiadat
tertentu
2. Iklim dan tanah
3. Sikap dari masyrakat
4. Rencana masa depan perusahaan, dalam kaitanya dengan perluasaan
pasar.
Setelah keseluruhan aspek primer dan sekunder telah diketahui maka
proses pengambilan keputusan tentang lokasi proyek didirikan dapat
dilakukan.
Setelah dapat diketahui lokasi pabrik , langkah selanjutny adalah
penentuan lahan (Site) dari lokasi tersebut , beberapa variable yang perlu
diperhatikan adalah :
1.Derajat keringnya tanah yang bdan kemampuan tanah menyangga
bangunan
2.Mempunyai keamanan dan perlindungan yang baik
3.Biaya grading
4.Cukup dekat dengan system transportasi masyarakat

Setelah diketahui faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam


pemilihan lokasi maka kita bias menganalisa dengan menggunakan alat
analisa pembantu untuk pengambilan keputusan. Beberapa alat bantu
pengambilan keputusan anatara lain:

1. Metode kulitatif penilaian alternatif lokasi


Metode ini berdasarkan pada penilaian oleh tim yang dibentuk khusus
untuk keperluan ini, terhadap faktor-faktor ynmg dipertimbangkan dari
berbagai alternate lokasi yang tersedia,tentu saja penilaian ini bersifat
subjektif , tetapi karena sudah dilakukan oleh bebrapa tim tentunya hal ini
akan mengurangi sifat subyektifnya.
2. Metode Transportasi
Metode ini pada dasarnya merupaka teknik operation research dan lebih
khusus merupakan linear programming: prinsip trial and erroe
denganmenggunajkan aturan tertentu akan dapat mengetahuipada lokasi
mana tercapai minimisai biaya.
Daiatara jenis metode ini adalah metode sudut kiri atas( north west corner
atau steping stone method) MODI (modified ditrtibution method) dan VAM
(vogel approximation method)
Ketiga metode ini biasa digunakan oleh perusahaan yang telah memilliki
beberapa pabrik dan gudang yang bermaksud untuk menambah kapasitas
satu pabrikmya atau relokasi pelayanan dari setiap pabrik atau penambaah
pabrik atau gudang baru.
3. Metode Analisa Biaya
Konsep pembedaan biaya dalam biayatetap dan biaya variable dapat
digunakan untuk membantu pemilihan alternatif lokasi. Dengan konsep ini
akan dapat disusun hubungan persamaan untuk masing-masing alternatif
lokasi anatara biaya yang ditanggung oleh masing –masing lokasi tersebut
dengan volume produksi yang diinginkan.
Berikut contoh grafik metode analisa biaya

biaya lokasi B
lokasi C

lokasi A

0 Q1 Q2 volume produksi

Jika proyek yang direncanakan berproduksi antara 0Q1 maka lokasi


yang terpilih adalah adalah lokasi C. jika volume yang dinginkan antara
Q1 – Q2 maka yang dipilih adalah lokasi B jika volume yang diproduksi

lebih beasar dai Q2 maka yang dipilih adalah A karena memiliki biaya
terendah.

B. Luas produksi
Luas produksi adalah jumlah produk ytang seharusanya diproduksi
untuk mencapai keuntungan yang iptimal. Pengertian ini berbeda dengan
pengertian luas perusahaan, yakni luas produksi hanyalah salah satu alat
ukur dari luas perusahaan.
Pada perusahan yang menghasilkan berbagai macam produk dan
berproduksi untuk pasar, penentuan luas produksi sangat penting.
Sedangkan untuk perushaan yang produknya telah terbakukan karena
mesin dan peralatan yang dimiliki,serta berproduksi berdasarkan pesanan,
penentuan luas produksi kurang begitu penting. Hal ini menjelaskan bahwa
penentuan kombinasi dari berbagai macam produk yang dihasilakan untuk
mencapai keuntungan yang optimal kjika perusahaan menghasilkan produk
lebih dari satu macam produk.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam luas produksi adalah:
1. Batasan permintaan, yang telah
diketahui dalam penentuan luas
produksi dalamperhitungnan market share
2. Tersedianya kapasitas mesin-mesin yang dalam hal ini
dibatasi oleh kapasitas teknis atau kapsitas ekonomi
3. Jumlah dan kemampuan tenaga kerja pengeloloa proses
produksi.
4. Kemampuan finansal dan manajemen
5. Kemungkinan adanya perubahan teknologi produksi dimasa
yang akan datang.
Dalam kenyataanya disamping digunakan beberapa alat
analisa kauntitatif pembantu pengambilan keputusan,
nampaknya peranan batasan market share dan kapasitas
produksi mesin merupakan faktor utama luasan produksi.
• Penentuan luasan produksi
Secara sederahana, luasan produksi ditentukan oleh kemungkinan
market share yang dapat diraih dengan mempertimbangkan kapasitas
teknik dari peralatan yang dimiliki pendekatan seperti ini lebih banyak
digunaka dalam studi kelayakan dengan memperhatikan masukan
manajemen.
Berikut beberapa metode yang dipakai untuk menetukan luas produksi
yang optimal:
1. Pendekatan Konsep Marginal Cost dan Marginal Revenue
Pada pendekatan ini luas produksi optimal pada saat marginal cost
(MC) sama dengan Marginal Revenue (MR)
MC= Marginal Cost
AC= Average Cost

MR=Price Per Unit

0 Q1 Volume Produksi

= keuntungan total
= Ongkos Totat

2. Pendekatan Break Event Point (BEP)


Luas produksi optimal terletak pad luas produksi yang pada saat itu
perusahaan tidak mengalami laba atau rugi , atau dalam masa percobaan
luas produksi minimal berada pada titik break event poin tunai, yakni
titik BEP hanya me,perahtikan biaya tetap tunai dalam perhitunganya.
Pada tahap analisa berikutny luas produksi akan menguntungkan
pemilik modal sendiri dapat diketahui dengan menggabungkan analisa
BEP dengan analisa leverage
3. Metode Linear Programing (LPM)
metode ini digunakan jika produk yang dihasilkan lebih dari satu
jenis , jika produk yang dignakan lebih dari dau jenismaka digunakan
pendekatan grafik dan untuk produk lebih dari dua jenis dapat
digunakan metode simplek
C. Layout
Layout merupakan keseluruhan proses penentuan bentuk dan penemapatan
fasilitas-fasilitas yang didmiliki suatu perusahaan.seperti layout lahan loksai
proyek, layout pabrik, layout bangunanbukan pabrik dan lainnya.
Dikenal dua tipe utama dari layout pabrik yakni layout fungsional ( procces)
dan layout produk (layout garis)
• Dalam layout fungsional mesin-mesin danperalatan yang mempunyai
fungsi yang sama dikelompokan dan ditempatkan dalam sautu
ruang/tempat tertentu. Layout ini digunakan oleh perusahaan yang
berproduksi secara pesanan atau lazim disebut dengan perusahaan
produksi intermitten

• Pada layout garis mesin dan peralatan disusun berdasarkan urutan


operasi pembuatan produk. Dengan demikian dalam layout ini tidak
terdapat arus balik jikasuatu pembuatan arus barang telah sampai pada
tahapan tertentu. Layout jenis ini digunakan untuk perusahaan yang
berproduksi untuk pasar (produksi masssl)

Dari kedua jenis layout tersebut menunjukan bahwa layout pabrik


menyesuaikan pada sifat operasi produksi yang direncanakan untuk proyek
tersebut. Selain deng dua metode diatas masih terdapat dua model layout yakni
layout kelompok (group layout) dan layout posisi tetap( fixed position layout)
• layout kelompok memisahkan area area dan kelompok mesin yang
memproduksi komponen-komponen sejenis.
• Fixed position layout dalah layout pabrik yang biasa digunakan oleh
perusahaan manufacturing Karen pekerjaan yang dilakukun tetap dan
memerlukan ruang yang luas.
Kriteria yang diguanakan untuk evaluasi layout pabrik anatara lain:
a) Adanya konsitensi dengan teknologi produksi
b) Adanya arus produksi dalam proses yang lancer dari proses satu ke
proses yang lainya
c) Penggunaan raungan optimal
d) Terdapat kemungkinan untuk dengan mudah melakukan penyesauan
maupun ekspansi
e) Meminimalisasi biaya produksi dan memberikan jaminan yang
cukup untuk keselamatan tenaga kerja.
Sedangkan untuk pertimbangan lain yang berkaitan dengan layout site adalah:
a) Diusahakan layout mempunyai arah yang searah
b) Departemen pembantu, workshop hendaknya disituasikan secara
fungsional terhadap abanguan pabrik utama.
Dua metode yang digunaka untuk membantu penyusunan layout dengan
komputer antara lain CRAFT (Computerized Relative Allocation of
FacilitiesTecnique) dan Travel Chart.

D. Pemilihan jenis teknologi dan equipment


Biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih dari satu
cara : misalnya semen dapat diproduksi secara bash atau kering
karenanya teknologi yang dipilih perlu diperhatikan
Panduan umum yang dapoat digunakan dalam pemilihan jenis teknologi
adalah seerapa jauh tingkat mekanisme yang diinginkan dan manfaat
ekonomi yang diharapkandisampung kriteria yang lain seperti:
• ketepatan jenis teknologi yang dipilih dengan bahan mentah yang
digunakan
• keberhasilan pengggunaan teknologi tersebut ditempat lain
• kemampua pengetahuan tenaga kerja
• pertimbangan kemungkinan adanya teknologi lanjutan untuk
teknoogi yang dipilih akibat discontinue teknologi.

Disamping pemilihan jenis teknologi yang nanti berujud pada proses


mekanisem yang digunakan, juga perlu diperhatikan pemilihan equipment yang
tepat. Pemilihan equipment ini dipengaruhioleh proses produksi yang dipilih,
derajat mekasnisme dan luasan produksi yang ditetapkan.
Dalam hal ini terdapat dua langkah yang perlu diperhatikan , yakni dengan
pemilihan tipe equipment dan tipe equipmqnt yang dipilih diantara tawaran yang
tersedia, juga perlu diperhatikan tipe equipment untuk instalasi dan operasi. Serta
equipment pembantu karena disini sering terjadi kesalahan dalam pemilihan
equipment yang tepat

2.2. ASPEK MANAJEMEN OPERASI

E. Jenis –jenis pekerjaan yang diperlukan

Dalam hal ini kita perlu mengidentifikasi jenis –jenis pekerjaan yang
diperlukan pada usaha tersebut, ada berbagai macam cara mengklasifikasi jenis –jenis
pekerjaan,ada yang membagi nya menurut tipe pekerjaan manajerial dan operasional,
ada pula yang membaginya berdasarkan fungsinya,keterngan tentang apa yang perlu
dilakukan dalams esutu pekerjaan biasa disebut sebagai deskripsi jabatan( job
description).
Untuk membuat deskripsi pekerjaan iniperlu dilakukan terlebih dahulu anlaisa
jabatan, yang berupa kegiatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan
dengan pekerjaan yang akan dilakukan.
Dikarenakan proyek tersebut masih dalam tahap rencana maka analisa jabatan
tidak bias dilakukan pada proyek tersebut, oleh karena itu untuk deskripsi pekerjaan
bias kita gunakan cara membandingkan dengan dengn proyek-proyek lain yang sudah
ada. Disini bantuan dari para teknisi industri akan sangat membantu dalam
mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan kunci pada bidang produksi dan juga bantuan
darai para ahli dalam bidang masing-masing.
Hasil kegiatan yang dilakukan oleh para ahlitersebut bias digunakan sebagai
alat analisa jabatan yang kemudaian disusun dalam suatu penjelasan yang sistematis
yang kemudian disebut sebagai deskripsi pekerjaan.
Tugas-tugas yang dilakukan dalam pembuatan deskripsi pekerjaan:
• Mebuat rencana penyelesaian pekerjaan dengan dengan menyusun
“Gantt chart”
• Menaksir biaya yang diperlukan untuk meyelesaikan pekerjaan tersebut
• Memperkirakan kebutuhan man hours untuk meyelesaikan pekerjaan
tersebut.

Dalam deskripsi pekerjaan yang dibuat sering disusun bentuknya sebagai


berikut:
1. Identifikasi pekerjaan
2. Ringkasan pekerjaan
3. Tugas yang dilaksanakan
4. Pengawasan yang diberikan dan diterima
5. Hubungan dengagn jabata-jabatan lain
6. Bahan–bahan,alat-alat, dan mesin-mesin yang digunakan
7. Kondisi kerja
8. Penjelasan istilah-istilah yang tidak lazim

Penyusunan jenis-jenis pekerjaan ini tentu tidak perlu untuk semua jenis pekerjaan

F. Struktur organisasi yang aka dipergunakan

Setelah seluruh jenis pekerjan telah ditentukan hal berikutnya yang harus
dilakaukan adalah membuat struktur organisasi yang digunakan untuk
mengorganisisr usaha yang akan dilakukan.
Proses pengorganisaisan melalui tiga langkah prosedur yakni:
1. Memperinci semua pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
perusahaan/proyek dengan demikain maka langkah pertama yang harus
ditentukan adalah tujuan apa yang akan dicapai dari proyek ini.
2. Membagi semua beban kerja kedalam berbagai aktivitas yang secara logis dan
mudah dijalankan seseorang, baik oleh satu orang maupun oleh team kerja.
3. Menysusunmekasnisme untuk mengakoordinir pekerjaan dari para anggota
organisasi kedalam satuan yang harmonis dan terpadu.
Kesatuan tindakan, keputusan dan penyesuaian diri biasanya mudah dilakukan
oleh struktur oraganisasi yang tidak terlalu besar, apabila struktur oraganisasi sangat
besar akan menyulitkan dalam mengontrol para pekerja.

Salah satu cara agar struktur organisaiyan g besar menjadi efektif adalah dengan
menetukan struktur formal dari organisai. Struktur organisai formal menunjukan
masing-masing bagian anggota dalam bagian organisasi, kedudukn dan hubungan
mereka satu sama lain. Struktur ini biasanya dicantumkan dalam bagan
organisasi( organization chart). Meskipun demikian tidak semua orang setuju dengan
bagan ini, tetapi sebagian perusahaan setujun dengan pembuatan bagan tersebut hal
inidikarenakan bagan menjelaskan tentant wewenang dan kemampuan,tugas dan
tanggung jawab masing-masing karyawan.

Struktur organisasi biasanya mengggambarkan lima aspek :


1. Pembagian pekerjaan
2. Manajer dan bawahan
3. Tipe pekerjaan yang dilakukan
4. Pengelompokan bagian bagian pekerjaan
5. Tingkatan manajemen

Manfaat dari adanya strutur adalah memudahkan para anggota organisai


melihat bagaimana organisaasi disusundisamping itu para manajerdan bawahan
tahu tugas masing-masing, dan juga memudah kan pemecahan maslah.
Kerugian dari struktur manajemen bahwa banyak hal-hla yang terlewatkan sperti
kita tidak bias menngetahui sberapa besar tanggung jawab dan tugas seseorang
dalam masing-masnig tingkatan.

Berbagai departemen yang ada dalam organisasi secara formal dapat disusun
dalam dua cara utama yaitu berdasarka fungsi dan berdasarkan divisi.
Oreganisasi berdasrkan fungsi menyatukan dalam suatu departemen orang-orang
menjalankan pekerjaan yang satu sama lainsaling berhubungan.

Organisasi berdasarkan divisi mengelompokan kegiatan berdasarkan produk


yang dibuat,wilayah yang dilayani,konsumen yang ada proses yang digunakan
dan sebagaianya.

Pembagian pekerjaan merupak salah satu maslah yang sering muncul


dalam pengorganisasian adalah menentuka seberapa abnyak tugas yang harus
dijalankan oleh Sesorang anggota organisai atau sejauh mana kita akan
melakukan spesialisai.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan melakukan spesialisasi organisasi aakan
mendapat banyak manfaat salah satunya adalah peningkatan produktivistas.

Meskipun demikain bebrapa ahli berpendapat bawha dengan melakuakan


spesialisasi akan menimbulakan kebosanan yang akhirnya memgurangi kepuasan
kerja. Untuk itulah diperkenalkan berbagai cara untuk mengurai kebosanan
tersebut yaitu dengan job enlargement dan job enrichment.

• Job Enlargement
Adalah memberikan tugas dan tanggung jawab lebih besar pada
karyawan. Namun ini dalam bentuk kuantitas. Misalnya, seorang tenaga
telemarketing, diminta untuk melakukan panggilan lebih banyak lagi.

• Job Enrichment
Job Enrichment hampir sama dengan job enlargement. Hanya
bedanya, jika job enlargement menambah dalam kuantitas, maka job
enrichment menambah pekerjaan dalam hal kualitas, atau
kompleksitasnya. Misalnya, seorang teknisi yang biasanya
menangani mesin, kemudian ditugaskan untuk menangani mesin
baru yang lebih kompleks.

G. Memperoleh tenaga untuk memangku jabatan-jabatan tersebut

Setelah semua aspek telah kita peroleh maka hal yang kita lakukan
selanjutnya adalah proses rekrutmen untuk mengsisi pos-pos yang telah
tersedia.
Maka hal pertama ayak harus kita laukan adala:

1. Rekrutmen & Seleksi

a) Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment. Rekrutmen adalah suatu proses


untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer,
atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau
perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada
untuk membuat deskripsi pekerjaan/job description dan juga spesifikasi
pekerjaan/job specification.

b) Seleksi tenaga kerja/Selection. Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses


menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau
calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima
berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup/cv/curriculum vittae
milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara
pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar
suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih
untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja/interview dan
proses seleksi lainnya.

2. Pelatihan, Pengembangan & Penilaian Prestasi

a) Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and evaluation).


Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus
menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk
itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih
menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan
kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi
karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat
rendah maupun yang tinggi.

b) Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai (Compensation


and protection). Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja
pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi
yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga
kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak
sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga
kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada
organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada
pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga
kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu
ke waktu.
3. Promosi, Pemindahan dan Pemisahan

a) Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali


seorang pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan
pembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan
yang lebih besar. Demosi, kadang-kadang disebut transfer ke bawah,
adalah sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak dan
kesempatan.

b) Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut


downsizing, adalah perpindahan sementara atau tidak definitif seorang
pegawai dari daftar gaji. Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan
beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan perusahaan
semakin serius.

c) Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari


organisasi karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak
menunjukkan kinerja yang cukup.

d) Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai dari organisasi atas


inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri.

e) Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan


masa kerja maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal dengan
istilah pensiun.
KESIMPULAN

Dalam studi kelayakan bisnis aspek teknis dan operasi merupakan aspek yang cukup penting demi
kelancaran dan Memahami, dan mengevaluasi produk yang akan dihasilkan objek studi. Untuk
menghasilkan produk diperlukan langkah-langkah praoperasional, seperti desain, pemilihan dan
penggunaan material (bahan baku), kriteria dan spesifikasi kualitas, pemilihan perangkat teknologi,
mesin dan peralatan yang akan digunakan, proses produksi, pemilihan dan penentuan lokasi
pabrik/tempat usaha, serta layout pabrik/ruang. Analisis penanganan produk pascaoperasi juga akan
dikaji dalam aspek ini, yaitu dalam pengendalian kualitas.

Dan dari segi operasi aspek ini merupakan aspek yang paling susah untuk diamati karan aspek
inisifanya kualitatif yangdalam analisa diperlukan bnayak pengalaman hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam aspek ini adalah pekerjaan-pekerjaanapa yang perlu dilakuakan untuk menjalankan operasi
proyek persyaratan pa saja yang perlu dilaukuan untuk manjalankan pekerjaan-pekerjaan tersebut dan
juga struktur organisasi yang akan dipergunakan .dan bagaimana mengisi pos pos yang ada agar
oraganisasi mencapai tujuan.
DAFTAR PUSTAKA

Husnan S Dr. Mba dan Suwarsono Dr. MA Studi Kelayakan Proyek, Edisi Ketiga,UPP AMP
YKPN, Yogyakarta,1994
http://www.managementfile.com/journal.php?id=71&sub=journal&page=strategic&awal=70
http://www.management-hub.com/hr-enrichment.html

You might also like