Professional Documents
Culture Documents
Slameto
PGSD FKIP
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2007
Kerangka Konsep
Kerangka Dasar Manajemen meliputi: Philosophy, Assumptions, Principles,
and Theory, which are basic to the study of any discipline of management.
Falsafah merupakan pandangan atau persepsi tentang kebenaran yang
dikembangkan dari berfikir praktis.
Bagi seorang manajer falsafah merupakan cara berfikir yang telah
terkondisikan dengan lingkungan, perangkat organisasi, nilai-nilai dan
keyakinan yang mendasari tanggung jawab seorang manajer.
Falsafah seorang manajer dijadikan dasar untuk membuat asumsi-ausmi
tentang lingkungan, peran organisasinya, dan dari asumsi ini lahir prinsip-
prinsip yang dihubungkan dengan kerangka atau garis besar untuk bertindak.
Seperangkat prinsip yang berkaitan satu sama lain dikembangkan dan diuji
dengan pengalaman sebelum menjadi suatu teori. Untuk seorang manajer,
suatu teori tentang manajemen sangat berfungsi dalam memecahkan
masalah-msalah yang timbul.
Oleh karena itu, falsafah, asumsi, prinsip-prinsip, dan teori tentang
manajemen merupakan landasan manajerial yang harus dipahami dan
dihayati oleh manajer. Keterkaitan cara pandang tentang manajemen,
falsafah, asumsi, dan prinsip, serta teori- teori dijadikan dasar kegiatan
manajerial.
.
Esensi Falsafah Manajemen
• Setiap jenis pengetahuan termasuk manajemen mempunyai ciri-
ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana
(epistimologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan manajemen
tersebut disusun.
• Ketiganya berkaitan satu sama lain (sistem). Ontologi ilmu terkait
dengan epistimologi, dan epistimologi terkait dengan aksiologi dan
seterusnya.
• Berdasarkan landasan ontologi dan aksiologi itu, maka
bagaimana mengembangkan landasan epistimologi pada dasarnya
bagaimana mendapatkan pengetahuan yang benar dengan
memperhitungkan aspek ontologi dan aksiologi.
• Demikian juga halnya dengan masalah yang dihadapi epistimologi,
yakni bagaimana menyusun pengetahuan yang benar untuk
menjadi masalah mengenai dunia empiris yang akan digunakan
sebagai alat untuk meramalkan dan mengendalikan peristiwa atau
gejala yang muncul.
Esensi Falsafah Manajemen
• Di dalam pengetahuan manajemen, falsafah pada
hakikatnya menyediakan seperangkat pengetahuan
(a body related knowledge) untuk berfikir efektif dalam
memecahkan masalah-msalah manajemen.
• Ini merupakan hakikat manajemen sebagai suatu
disiplin ilmu dalam mengatasi masalah organisasi
berdasarkan pendekatan yang intelegen.
• Bagi seorang manajer perlu pengetahuan tentang
kebenaran manajemen, asumsi yang telah diakui, dan
nilai-nilai yang telah ditentukan.
• Pada akhirnya semua itu akan memberikan kepuasan
dalam melakukan pendekatan yang sistematik dalam
praktek manajerial.
Esensi Teori Manajemen
1. Pembagian kerja,
2. Kejelasan dalam wewenang dan tanggung jawab,
3. Disiplin,
4. Kesatuan komando,
5. Kesatuan arah,
6. Lebih memprioritaskan kepentingan umum/
organisasi daripada kepentingan pribadi,
7. Pemberian kontra prestasi,
8. Sentralisasi,
9. Rantai skalar,
10. Kelompok.
Kegiatan Praktik Manajerial
• Praktik manajerial adalah kegiatan yang dilakukan oleh
manajer. Apabila manajemen dipandang sebagai
serangkaian kegiatan atau proses, maka proses itu
akan mencakup bagaimana cara mengkoordinasikan
dan mengintegrasikan berbagai sumber untuk mencapai
tujuan organisasi (produktivitas dan kepuasan) dengan
melibatkan orang, teknik, informasi, dan struktur yang
telah dirancang.
• Kegiatan manajerial meliputi banyak aspek, namun
aspek utama dan sangat esensial yaitu perencanaan
(Planning), pengorganisasian (organizing), pemimpian
(leading), dan pengawasan (controlling).
Kegiatan Praktik Manajerial
Fayol: planning, organizing, comanding,
coordinating, dan controllin,
GR Terry: planning, organizing, actuating,
controlling,
LH Gulick: planning, organizing, stafing,
directing, coordinating, reporting,
bugdeting.
Kontz O Donnel: planning, organizing,
stafing, leading, controlling.
Teori Klasik
• Berasumsi behwa para pekerja atau manusia itu sifatnya rasional,
berfikir logis, dan kerja merupakan suatu yang diharapkan.
• Premisnya bahwa organisasi bekerja dalam proses yang logis dan
rasional dengan pendekatan ilmiah dan berlangsung menurut
struktur/anatomi organisasi.
• Salah satu teori klasik adalah Manajemen Ilmiah (Scientific
Management) dipelopori oleh Frederik W. Taylor (1856 - 1915).
• Pendekatan ilmiah berpandangan bahwa sasaran menajeman adalah
mendapatkan kemakmuran maksimum bagi pengusaha dan
karyawannya.
• Untuk itu manajeman harus melaksanakan prinsip-prinsip:
1. pemilihan karyawan yang tepat sesuai dengan persyaratan kerja,
2. perlunya dikembangkan ilmu bagi setiap tugas (pedoman gerak, im-
plementasi kerja yang standar dan iklim kerja yang layak),
3. perlunya pelatihan dan pemberian rangsangan ,
4. perlunya dilakukan penelitian-penelitian dan percobaan-percobaan.
Teori Klasik
• Prinsip Studi Waktu: semua usaha yang produktif harus diukur
dengan studi waktu secara teliti (Time and Motion Study). Ukuran
standar harus diberikan untuk semua pekerjaan. Dipelopori oleh
Gilbreth (1911).
• Prinsip Hasil-Upah, yaitu upah yang diberikan harus sesuai
dengan hasil yang besarnya ditentukan berdasarkan studi waktu.
• Pelopor klasik lainnya yaitu Henri Fayol (1916) menerbitkan lima
pedoman manajeman, yaitu : perencanaan, pengorganisasian,
pengkomandoan, pengkoordinasian dan pengawasan.
• Selanjutnya Gulick dan Urwick (1930) populer dengan akronim
POSDCORB (Planning, Organizing, Staffing, Directing,
Coordinating, Reporting, Budgetting) sebagai kegiatan manajerial
dan merupakan proses manajemen.
• Prinsip-prinsip pokok menurut Fayol adalah: 1) kesatuan
komando. Dianggap penting karena pembagian tugas dalam
organisasi sudah sangat spesialis, 2) wewenang harus dapat
didelegasikan, 3) inisiatif harus dimiliki oleh setiap manager, 4)
adanya solidaritas kelompok.
Teori Klasik
• Aliran Max Wener (1947), sejak Perang Dunia I, menurut
Weber birokrasi merupakan ciri dari pola organisasi yang
strukturnya dibuat sedemikian rupa sehingga secara
maksimal dapat mamanfaatkan tenaga ahli.
• Organisasi harus diatur secara rasional, impersonal dan
bebas dari sikap prasangka.
• Karakteristik birokrasi ini ditandai dengan:
1. Adanya pembagian tugas dan spesialis.
2. Hubungan yang terjadi dalam organisasi adalah hubungan impersonal.
3. Dalam organisasi ada hierarki wewenang,
4. Administrasi selalu didasarkan dan dilaksanakan dengan dokumen
tertulis.
5. Orientasi pembinaan adalah pengembangan karier,
6. Setiap tindakan yang diambil dalam organisasi harus selalu dikaitkan
dengan besarnya sumbangan terhadap pencapaian tujuan organisasi,
sehingga dapat dicapai efisiensi yang maksimal.
Teori Neo-Klasik