Professional Documents
Culture Documents
Dalam perusahaan, biaya tenaga kerja digolongkan dengan berbagai macam cara : menurut
fungsi pokok dalam perusahaan, menurut kegiatan bagian-bagian dalam perusahaan,
menurut jenis perusahaan dan menurut hubungannya dengan produk atau jasa yang
dihasilkan. Akuntansi biaya tenaga kerja melalui empat tahap : pencatatan distribusi biaya
tenaga kerja, pencatatan gaji dan upah terutang, pencatatan pembayaran gaji dan upah dan
penyetoran pajak penghasilan karyawan.
Dengan demikian upah karyawan tersebut dihitung sebesar Rp 180.000 (40 jam x Rp 2.500
ditambah 40 jam x Rp 2000) dan didistribusikan dalam tabel dibawah ini.
Akuntansi Biaya gaji dan Upah atas dasar data tersebut diatas adalah sebagai berikut:
a. Pencatatan distribusi biaya tenaga/kerja
Barang Dalam Proses - Biaya Tenaga Kerja Rp 147.500
Biaya Overhead Pabrik 37-500
Gaji dan Upah Rp 180.000
b. Pencatatan gaji dan upah terhutang
Gaji dan Upah Rp 180.000
Hutang Gaji dan Upah Rp 53.000
Hutang PPh Karyawan 27.000
c. Pembayaran gaji dan upah
Hutang Gaji dan Upah Rp 153.000
Kas Rp 153.000
d. Pembayaran gaji
Hutang PPh karyawan Rp. 27.000
Kas Rp 27.000
INSENTIF
Dalam hubungannya dengan gaji dan upah, perusahaan memberi insentif kepada karyawan
agar dapat bekerja lebih baik. Insentif dapat didasarkan atas waktu kerja, hasil yang
diproduksi atau kombinasi diantara keduanya.
1. Insentif satuan dengan jam minimum (straight piecework with a guaranteed hourly
minimum plan)
Atas dasar ini karyawan dibayar atas dasar tarif per jam untuk menghasilkan jumlah
satuan keluaran (output) standar. Untuk hasil produksi yang melebihi jumlah standar
tersebut, karya\van menerima jumlah upah tambahan sebesar jumlah kelebihan satuan
keluaran diatas standar kali tarif upah per satuan. Tarif upah per satuan dihitung dengan
cara membagi upah standar per lam dengan satuan keluaran standar per jam.
Misalnya menurut time study dibutuhkan 10 menit untuk menghasilkan 1 unit output,
maka jumlah output standar per jam adalah 6 unit. Jika upah pokok sebesar Rp 1.200 per
jam. maka tarif upah per unit adalah Rp 200. Jika seorang karyawan menghasilkan 10
unit, maka upah yang diterimanya adalah :
Upah dasar per jam Rp 1.200
Insentif: 4 unit x Rp 200 800
Upah yang diterima pekerja per jam Rp 2.000
PREMI LEMBUR
Misalnya dalam perusahaan, jika karyawan bekerja lebih dari 40 jam per minggu, maka
mereka berhak menerima uang lembur dan premi lembur. Apabila dalam satu minggu
seorang karyawan bekerja selama 45 jam dengan tarif upah Rp 1.200 per jam. Premi lembur
dihitung sebesar 50% dari tarif upah lembur. Upah karyawan tersebut dihitung sebagai
berikut:
Jam biasa : (40 jam x Rp 1.200) Rp 48.000
Lembur : (5 jam x Rp 1.200) 6.000
Premi lembur : (5 jam x Rp 600) 3.000
Upah yang diterima pekerja per jam Rp 57.000
SETUP TIME
Seringkali suatu perusahaan memerlukan waktu dan biaya untuk memulai produksi. Biaya-
biaya yang dikeluarkan untuk memulai produksi disebut biaya pemula produksi (set up
costs). Biaya pemula produksi diperlukan pada waktu pabrik atau proses mulai dijalankan
atau dibuka kembali atau pada waktu produk baru diperkenalkan.
Set up costs meliputi pengeluaran-pengeluaran untuk pembuatan rancang bangun.
Penyusunan mesin dan peralatan, latihan bagi karyawan dan kerugian-kerugian yang timbul
akibat belum adanya pengalaman.
Perlakuan terhadap set up cost ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1. Dimasukkan ke dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung
2. Dimasukkan sebagai unsur Biaya Overhead Pabrik
3. Dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan
IDLE TIME