You are on page 1of 67

KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI

WAKTU UANG
DAN PENILAIAN SURAT
BERHARGA

Magister Ekonomi Islam


(M.E.I)
Universitas Islam Az-Zahra
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 I. PENDAHULUAN

 Nilai waktu uang adalah salah satu konsep pegembangan


pemikiran dalam teori ekonomi moneter Islam yang cukup pelik
karena masih belum bisa diterima oleh banyak pakar
pengembangnya.
 Termasuk Umar Chapra dari IDB misalnya, Pakar Ekonomi Islam
yang lebih moderat dan tidak hanya melihat dari persfectif
Islamic Jurisprudence, Dia melihat bahwa konsep nilai waktu
uang hanya sebagai fakta pembenar dan ikut berperan
mendukung kestabilan sistem ekonomi kavitalis.
 Konsep Nilai waktu uang tak dapat dielakkan apabila sistem
moneter masih menggunakan sistem moneter dengan fiat
money.
 Sistem fiat money ini dalam banyak motive telah dapat
menstimulus sistem peredaran uang, mekanisme kredit, dan
berbagai kontrol atas inflasi dengan menggunakan instrumen
suku bunga.
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 Permasalahannya adalah apakah konsep keuangan Islam


dapat berjalan dengan baik tanpa ikut mendukung pemikiran
nilai waktu uang di dalam sistem moneter dengan fiat
money?
 Pada tataran ideal, konsep keuangan Islam tidak akan dapat
berjalan dengan baik pada sistem moneter yang masih
menggunakan sistem fiat money karena kontrol peredaran
uang masih berada pada kekuasaan negara atau melalui
Bank Sentral dimana uang hanya lebih mengutamakan nilai
intrinsiknya dibanding dengan nilai nominalnya.
 Lantas apa hubungannya dengan Manajemnen keuangan baik
sistem konvensional maupun Islam?
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 Manajemen Keuangan Konvensional dengan keterlibatan


semua pelakunya telah beradaptasi dengan sistem
ekonomi konvensional baik karena sistem moneter
dengan fiat money yang saling mendukung dengan
praktek sistem perbankan berbasis suku bunga, maupun
karena sistem kontrol peredaran uang dan inflasi melalui
penetapan suku bunga bank sentral.
 Bagi Manajemen keuangan konvensional, nilai waktu atas
uang adalah sesuatu yang valid di dalam sistem
keuangan pasar maupun sistem keuangan korporat dan
telah diterima sebagai teori yang mapan.
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 Adapun pemikiran keuangan Islam yang tidak mengakui


konsep nilai waktu uang adalah pemikiran yang mundur
secara teori ekonomi karena harus mensyaratkan sistem
moneter yang berbasis nilai ukur tetap.
 Misalnya peredaran uang bukan dengan sistem
mengambang tetapi harus dikontrol berdasarkan nilai asset
tertentu seperti dengan menggunakan standar emas atau
lainnya.
 Prasyarat yang tidak dapat diterapkan seperti ini membuat
teori keuangan Islam tidak dapat beradaftasi dengan baik
dalam sistem ekonomi kavitalis yang masih dominan.
 Hal ini bisa dilihat dengan motiv kepemilikan atas asset
keuangan khususnya asset berbasis monetery bagi
lembaga-lembaga keuangan Islam yang masih melakukan
komparatif dalam measurenment unit store of value
dengan mengikut sertakan pertimbangan inflasi, nilai tukar
dan returnnya dalam mengelola asset-asset keuangannya.
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 Seharusnya bila sistem moneter international berbasis


emas misalnya, maka pertimbangan pengelolaan uang bisa
hanya singgle faktor yaitu hanya pada returnnya saja dan
tidak terlalu mempertimbangakan banyak faktor seperti
dalam sistem moneter dengan fiat money dan dengan
sistem floating cuarrency rate atau mata uang dengan nilai
tukar mengambang.
 Faktor lain yang mempengaruhi pemikiran teori ekonomi
Islam tentang uang adalah konsep kepemilikan harta.
 Islam cenderung menyamakan kepemilikan harta dan uang,
sehingga fungsi uang selain hanya sebagai medium of
transaction, fungsi sebagai store of value tidak memberikan
nilai tambah lain dalam bentuk uang baru dalam periode
waktu yang pasif, misalnya kalau hanya disimpan di bank,
maka tidak akan menambah nilai uang itu dengan
tambahan uang baru, kecuali kalau diinvestasikan.
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 II. APAKAH ITU KONSEP NILAI WAKTU UANG


 Konsep nilai waktu atas uang adalah konsep menilai
uang Rp. 1 hari ini berbeda dengan uang Rp. 1 hari
kemarin atau uang Rp. 1 hari esok.
 Berbeda dengan gambaran emas 1 gram hari ini sama
dengan emas 1 gram hari kemarin maupun emas 1
gram hari esok.
 Permasalahannnya di mana? Permasalahannya adalah
pada sistem moneter dengan fiat money dan sistem
nilai tukar mata uang mengambang.
 Bagaiamana penjelasannya?
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 Penjelasan yang sederhana, contoh kasus;


 Pak Amir hari ini memiliki uang Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang dapat
membeli berbagai keperluan hidupnya, diantaranya 1. Sebuah Mobil Afansa Tahun
2006 atau mobil yang sebanding, 2. Membeli 572 gram emas atau 3. berbagai
keperluan hidup lainnya. Pada saat uang tersebut hendak digunakan untuk
membeli emas, mendadak saudara Pak Ahmad yaitu Purwanto punya keperluan
mendadak dan hendak meminjam uang tersebut dengan janji akan membelikan
emas sebanyak 572 Gram kepada Pak Ahmad setahun kemudian.
 Sementara pada saat yang sama Amir adalah sepupu Ahmad yang memiliki uang
Rp. 100.000.000,- dan langsung menaruh di rekening deposito di Bank
Konvensional BBK dengan bunga 1 tahun 7,5%.
 Satu Tahun kemudian Purwanto hendak mengembalikan uang yg dipinjam dari
Ahmad Rp. 100 Jt dengan takaran 572 gram emas. Harga 1 gram emas saat itu Rp.
180 ribu, sehingga harga 572 gram emas adalah Rp. 102.960.000,-
 Sementara uang Amir telah menjadi Rp. 106.000.000,- dan harga pasar Afansa
second Tahun 2007 seharga Rp. 105.000.000,-.
 Perkiraan inflasi tahun berjalan sebesar 6 %.
 Apa yang bisa difahami dari kasus ini?
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 Teori Keuangan Konvensional yang menganut Konsep Nilai


Waktu Uang memberikan nilai tambah atas uang 100 jt selama
setahun sebesar faktor bunga yang diberikan oleh perbankan
yaitu sebesar 7,5% atau setelah memperhitungkan nilai pajak
maka nilai bersih sebesar 6%.
 Jadi nilai tambah atas uang Rp. 100 jt adalah sebesar Rp. 6 Jt.
 Sementara Nilai Uang menurut Teori Keuangan Islam tidak akan
bertambah apabila memiliki nilai standar ukur emas yaitu harta
awal sebesar 572 gram pada awal tahun akan sama dengan 572
gram setelah satu tahun.
 Tetapi bila tetap diperhitungkan dengan uang nominal Rp. 100 jt
pada awal tahun dan tidak memberikan nilai tambah setelah
satu tahun maka akan tetap berjumlah 100 jt.
 Bagaimana dengan faktor inflasi?
 Apakah Teori keuangan Islam tidak memperhitungkan faktor
inflasi dan depresiasi mata uang?
 Dalam pandangan ini Para pakar Ekonomi Islam berbeda
pendapat.
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 A. Teori Nilai Waktu Uang


 Teori Nilai Waktu Uang adalah teori yang
memberikan nilai tambah atas uang pada saat ini
dengan faktor bunga untuk nilai uang pada waktu
yang akan datang.
 Teori nilai waktu uang ini menjadi satu kesatuan
yang tak terpisahkan dengan teori sistem moneter
dengan fiat money dan sistem berbasis bunga
karena adanya inflasi.
 Lebih jauh uaraian dan perhitungan nilai waktu
uang dalam teori keuangan konvensional akan
dibahas dalam uraian berikut.
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 Banyak manager keuangan membuat


keputusan investasi atau pemenuhan
kebutuhan dana (pembelanjaan) dimana aliran
kas terjadi pada dua titik waktu yang berbeda
sehingga memerlukan pemahaman tentang
nilai waktu uang.
 Secara umum dalam teori nilai waktu uang
akan dibahas beberapa term berikut; future
value, present value, anuity, present value
anuity dan future value anuity
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 I. Future Value (Nilai Kemudian) atau compound value


adalah jumlah (FVr,n) penerimaan yang akan datang dari
jumlah saat ini (P0) yang akan tumbuh selama n tahun
dengan tingkat bunga sebesar r per tahun.
 FVr,n = P0 (1+r)n.
 Perhatikan bahwa (1+r)n disebut juga dengan Future Value
Interest Factor (FVIF) yang dengan cepat dapat dilihat dalam
tabel FVIF.
 Dengan demikian maka untuk mencari FVr,n = P0[FVIF(r,n)].
 Nilai kemudian Rp. 10.000.000,- dengan bunga 5% selama lima
tahun diperoleh:
 FV5%,5 = Rp. 10.000.000,- (1,2763)
 = Rp. 12.763.000,-
 FVIF selalu lebih besar dari satu. Tingkat bunga menunjukkan
tingkat pertumbuhan.
 Dengan demikian semakin tinggi tingkat bunga akan semakin
cepat pertumbuhannya.
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 II. Present Value (Nilai Sekarang) P0 dari suatu


pembayaran di masa yang akan datang adalah
jumlah yang sama dari sejumlah investasi dengan
tingkat bunga r saat ini:
 Present Value merupakan kebalikan Future Value.
 Nilai sekarang dari Rp. 12.763.000,- lima tahun yang akan
datang dengan bunga 5% adalah:
 P0 = FVr,n [1/(1+r)n]
 = 12.763.000,- (0,7835)
 = Rp. 10.000.000,-
 Nilai dalam tanda kurung sering disebut juga dengan
Present Value Interest Factor (PVIF).
 Dengan demikian maka untuk mencari nilai sekarang:
 P0 = FVr,n[PVIF(r,n)]
 PVIF ini dapat dilihat di dalam tabel PVIF
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 PVIF adalah kebalikan dari FVIF untuk setiap


kombinasi r,n. Dan PVIF ini nilainya selalu lebih
kecil daripada satu.
 Semakin tinggi tingkat suku bunga maka akan
semakin kecil nilai sekarang untuk periode waktu
yang tetap dan semakin lama periode penerimaan
akan semakin kecil nilai sekarang untuk tingkat
bunga yang tetap.
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 III. Annuity adalah suatu penerimaan series dengan


jumlah yang tetap (a) selama periode (jangka waktu)
tertentu. Penerimaan pertama diasumsikan akan
diterima pada akhir tahun pertama. Dengan
demikian maka future value annuity adalah:
 A. FVAr,t = Future Value Annuity
 a = penerimaan periodic
 r = tingkat bunga
 t = periode penerimaan
 n = nilai akhir periode
 FVAr,t = a(FVIFA)
 FVIFA = Future Value Interest Factor Annuity dengan
mudah dapat dilihat pada table FVIFA.
 FVAr,t = a [(1+r)n – 1/r]
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 Nilai kemudian dari penerimaan


sebesar Rp. 10.000.000,- setiap
tahun selama tiga tahun dengan
tingkat bunga 5% adalah sebesar
[FIVA X Penerimaan Tahunan].
 FVA5%,3= 3,1525 X Rp. 10.000.000,-
 = 31.525.000,-
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 Present Value Annuity adalah


kebalikan dari Future Value Annuity
yang dengan mudah dapat dicari:
 A. PVAr,t = Present Value Annuity
 PVAr,t = a (PVIFA)
 PVIFA = Present Value Interest Factor Annuity
dapat dengan mudah dilihat pada table PVIFA
 PVAr,t = [1/r – 1/(1+r)n]
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 B. Nilai sekarang dari penerimaan


sebesar Rp. 10.000.000,- selama tiga
tahun dengan bunga 5% adalah:
 PVA5%,3 = a(PVIFA)
 = Rp. 10.000.000,- X
2,7232
 = Rp. 27.232.000,-
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 Penggunaan lain dari persamaan dasar:


 A. untuk menentukan pembayaran setiap periode
agar pada akhir periode tertentu menjadi sejumlah
tertentu.
 1. a = FVA/FVIFA
 2. Berapa besar Ali harus menabung setiap tahun di Bank
agar pada akhir tahun ke5 jumlah tabungannya berjumlah
Rp. 10.000.000,- bila bunga yang berlaku sebesar Rp. 5%.
a = Rp. 10.000.000,- / 5,5256
 = Rp. 1.810.000,-
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 B. Untuk mencari atau menentukan pembayaran


tahunan yang diperlukan untuk amortisasi
pinjaman selama periode tertentu.
 1. a = PVA/PVIFA
 2. Budi meminjam uang di Bank sebesar Rp. 70.000.000,-
bunga yang berlaku sebesar 5%. Jangka waktu pinjaman
selama 3 tahun. Apabila Bank mensyaratkan adanya
pembayaran kembali utang dengan jumlah yang sama
(yang meliputi angsuran pokok pinjaman dan bunganya)
setiap tahun. Maka pembayaran pertahun adalah:
 a = Rp. 70.000.000,-/2,7235
 = Rp. 25.705.000,-
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 C. Untuk menghitung tingkat bunga sering kali


seseorang mengetahui nilai sekarang dan aliran
kasnya tetapi tidak mengetahui tingkat bunga
yang diperhitungkan.
 1. FVIF = [FVr,n]/P0
 2. Bank Meda menawarkan kredit sebesar Rp.
100.000.000,- dengan syarat agar dikembalikan pada
akhir tahun ke 5 sebesar Rp. 146.900.000,- Berapakah
bunga yang diperhitungkan pihak Bank?
 FVIF = Rp. 146.900.000,- / Rp. 100.000.000,-
 = 1.469
 Maka dengan menggunakan Tabel FVIF dapat
diperoleh bahwa bunga yang diperhitungkan pihak
Bank adalah sebesar 8%.
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 D. Untuk menentukan nilai penerimaan (aliran


kas) yang tidak sama setiap periode.
 1. Untuk menghitung nilai sekarang (PV) dari penerimaan yang
tidak sama besar setiap tahun selama periode tertentu.
 PV = A1/(1+r)1 + A2/(1+r)2 + A3/(1+r)3 + A4/(1+r)4
 PV = A1(PVIF1) + A2(PVIF2) + ………..+ At(PVIFt)
 Dimana A1, A2,…At adalah penerimaan setiap tahun dan PVIFt
adalah Present Value Interest Factor pada tahun ke t.
 2. untuk menghitung nilai sekarang dari pembayaran stream
dengan pembayaran selama periode.
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 E. Semiannual Compounding.
 1. Semiannual Compounding berarti bunga
dibayarkan setiap enam bulan. Bunga dibagi
dua atau setiap tahun dua kali pembayaran.
 2. Apabila bunga dihitung sebanyak m kali
dalam n tahun juga dapat dihitung;
 FVr,n = P0[1+r/m]mn
 Dimana;
 M = berapa kali bunga dihitung
 N = lama periode
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 3. Jika PT. Adimas akan menginvestasikan


dananya sebesar Rp. 100.000.000,- selama
10 Tahun dengan bunga 6% yang akan
dibayar semiannual maka;
 FV6%,10 = Rp. 100.000.000,- [FVIF(3%,2
= Rp. 100.000.000,- (1.8061)
 + Rp. 180.610.000,-
 4. Demikian juga untuk mencari Present Value
annuity apabila tingkat bunga dihitung m kali
dalam n tahun, maka;
 P0 = FVr,n {1/[1+r/m]nm}
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 Dari contoh perhitungan di atas dapat diambil


kesimpulan bahwa uang dalam persfectif Manajemen
Keuangan Konvensional memiliki nilai tambah yang
harus meningkat seiring dengan pertambahan waktu.
 Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan logika
kuantitatif matematis.
 Dengan menggunakan logika matematka maka
proyeksi tentang aliran kas yang akan datang juga
dapat dinilai kinikan (present value) dengan asumsi
pendapatan tersebut memiliki tingkat kepastian.
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 B. Teori Nilai Waktu Harta/Asset.


 Berbeda dengan konsep nilai waktu uang yang harus
bertambah seiring dengan pertambahan waktu karena
dalam sistem keuangan konvensional, salah satu fungsi
uang adalah sebagai store of value atau tempat
penyimpanan nilai.
 Adapun konsep nilai waktu harta/asset adalah dengan
beberapa pendekatan;
 1) standar akuntansi keuangan dan
 2) buisiness valuation.
 Penilaian harta dalam term Standar akuntansi Keuangan
sebagian tetap untuk beberapa jenis harta/asset seperti
tanah dan asset semisal uang yaitu emas murni, tetapi
berkurang untuk beberapa jenis harta/asset lain karena
terjadinya depresiasi untuk tanggibel asset dan amortisasi
untuk intanggible asset.
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 Perbedaan pendekatan antara business valuation dan standar


akuntansi akan memberikan gap pada perkiraan nilai
harta/asset karena perbedaan fostulat keilmuan.
 Pada pendekatan business valuation berorientasi pada market
price sementara pada standar akuntansi berorientasi pada
historical price.
 Perbedaan sudut pandang antar kedua pendekatan ini juga
akan mempengaruhi persfectiv Islamic Finance.
 Kebanyakan pengembang pemikiran ekonomi Islam lebih
memilih pendekatan business valuation karena konsep
harta/asset harus selalu up to date atas nilainya yang paling
mutakhir karena akan mempengaruhi kewajiban pemiliknya
dalam memenuhi kewajiban membayar zakat.
 Permasalahannnya adalah perlu atau tidak periode
pemutakhiran nilai harta tersebut di atur secara berkala,
misalnya setiap triwulan atau pertahun tutup buku?
 Karena konsep ekonomi Islam tidak membedakan antara uang
dan harta/asset lainnya
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 III. KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU


UANG
 Konsep Islam tentang uang tersirat dari makna Ayat
ke 19 dalam Surah Al-Kahfi yaitu kisah hidup para
ashabul kahfi sekitar abad ke 2 Masehi, dimana saat
itu sudah ada uang dalam bentuk kertas yang
dikeluarkan oleh Pemerintahan Romawi.
 Contoh penggunaan uang kertas dalam ayat tersebut
bukan berarti sudah ada sistem moneter modern yang
menggunakan uang kertas dengan sistem fiat money,
tetapi kertas bukti titipan sejumlah uang dari jenis
uang perak dan emas
PENILAIAN SURAT BERHARGA
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 Artinya: Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar


mereka saling bertanya di antara mereka sendiri.
Berkatalah salah seorang di antara mereka: "Sudah berapa
lamakah kamu berada (di sini?)". Mereka menjawab: "Kita
berada (di sini) sehari atau setengah hari". Berkata (yang
lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya
kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di
antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang
perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan
yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan
itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan
janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada
seseorangpun. (Al-Kahfi 19)
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 Dalam kisah yang menjadi ibarat dalam Ayat ini


diceritakan bahwa ada sekelompok orang yang memiliki
sejumlah uang (emas/perak) yang di simpan ditempat
penyimpanan negara (semisal Bank Sentral) dengan
bukti kertas simpanan yang bisa juga dipakai untuk
transaksi langsung di pasar resmi yang ditunjuk .
Setelah 310 tahun kemudian, pemilik uang tersebut
hendak membeli keperluannya di pasar tetapi ditolak
oleh para pedagang karena kertas simpanan tersebut
sudah tidak berlaku lagi. Apa yang bisa diambil
kesimpulan dari kisah ini?
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 Apabila uang yang dibawa adalah uang emas/perak maka Ashabul Kahfi
tidak akan dirugikan karena nilai emas sekalipun berubah pada nilai
pertukaran dengan berbagai barang komoditas lain, akan tetap memiliki
nilai dan dapat dipertukarkan.
 Apabila yang dibawa adalah uang kertas simpanan yang bernilai
emas/perak tetapi pemerintah yang berkuasa sudah berganti, maka nilai
dari kertas simpanan tersebut bisa tidak berlaku atau mungkin masih
berlaku sehingga tidak ada kepastian hukum dan kestabilan atas nilai
uang ini. Hal yang sama berlaku pada fiat money baik yang memiliki nilai
berdasarkan basis emas maupun yang mengambang.
 Apabila uang tersebut disimpan di bank konvensional dengan sistem
modern, maka uang ashabul Kahfi pasti masih memiliki nilai dan bahkan
secara kuantitas akan bertambah besar, kecuali bank tersebut sudah
dilikuidasi dan data nama nasabah sudah hilang, maka bukti kepemilikan
kertas tersebut juga akan hilang, sekalipun konsep pendirian bank
sebagai perusahaan memiliki konsep going concern.
KONSEP ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG

 Dari pemaparan di atas dapat diambil


kesimpulan bahwa konsep uang dalam
Ekonomi Islam adalah mesti berdasarkan
basis nilai tertentu seperti berbasis emas
atau perak atau nilai sesuatu harta lain yang
lebih stabil, untuk mempertahankan nilai
harta dalam persfectif waktu yang lama,
bukan hanya 300an tahun tetapi mungkin
ribuan tahun.
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 IV. PENILAIAN SURAT BERHARGA


 Surat berharga adalah instrument asset keuangan lain
yang memiliki karakteristik liquid dan mendekati nilai
uang dari segi liquiditas.
 Bentuk dan variasi asset keuangan dalam bentuk surat
berharga dapat dikatagorikan menjadi surat berharga
jangka panjang dan surat berharga jangka pendek.
 Surat berharga jangka panjang umumnya adalah surat
berharga yang diterbitkan oleh Pasar Modal dalam
bentuk common stock dan obligasi jangka panjang.
 Adapun surat berharga jangka pendek adalah yang
diterbitkan oleh perbankan dan perusahaan yang mana
diperdagangkan di pasar uang seperti sertifikat
deposito, surat berharga pasar uang, medium term note,
comercial paper, Investasi Mudgarabah Antar Bank, dll
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 Surat berharga yang diperjual belikan baik di Pasar Modal


Konvensional maupun di Pasar Modal Syariah atau Pasar
Uang Konvensional dan Pasar Uang Syariah memiliki
karakteristik dan metode penilaian tersendiri.
 Pada bagian ini kita akan mencoba menguraikan bentuk
dan variasi instrument kedua asset keuangan tersebut
baik konvensional maupun Syariah berdasarkan
karakteristik masing-masing.
 Untuk memahami kedua jenis instrument keuangan
tersebut, kita mulai dari instrument keuangan
konvensional baru instrument keuangan syariah.
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 A. Surat Berharga Konvensional


 Tujuan Manajemen Keuangan Konvensional adalah
memaksimumkan nilai perusahaan.
 Elemen dari penilaian tersebut adalah penerimaan
di masa yang akan datang dan discount factor
yang digunakan untuk penilaian tersebut.
 Variasi pola penerimaan di masa yang akan
datang, tingkat bunga, dividens atau gains akan
berpengaruh terhadap penilaian.
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 I. Surat berharga Equitas atau Common Stock. Nilai


suatu asset didasarkan atas benefit yang diharapkan
di amsa yang akan datang atas pemilikan asset
tersebut selama usia asset;
 A. Nilai liquidasi versus going concern
 Nilai likuidasi adalah jumlah yang dapat direalisasikan dengan
menjual suatu asset atau kelompok asset dari suatu organisasi yang
memanfaatkan asset tersebut.
 Nilai going concern adalah jumlah yang dapat direalisasikan jika
perusahaan dijual sebagai suatu bisnis yang beroperasi.
 Adanya kelebihan nilai going-concern atas nilai likuidasi sering
disebut sebagai nilai organisasi (organization value)
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 B. Nilai Buku versus Nilai Pasar


 Nilai buku adalah nilai akuntansi di mana satu asset diperoleh, dan
biasanya merupakan nilai historis (historical value) dikurangi dengan
akumulasi depresiasi dan amortisasi. Nilai buku tidak memiliki
hubungan dengan nilai pasar asset tersebut.
 Nilai Pasar adalah harga dimana satu asset dapat dijual, umumnya
lebih tinggi dari nilai going concern atau nilai likuidasi. Dalam
kondisi keseimbangan pasar, ada kecendrungan bahwa harga tidak
akan berubah, namun demikian, apabila return yang diharapkan
atau required rate of return mengalami perubahan, maka pasar
akan merubah responnya.
 Dalam kasus saham, nilai buku adalah total modal sendiri dibagi
dengan saham biasa yang beredar. Sedangkan nilai pasar adalah
adalah nilai dimana orang bersedia membayar untuk seliap lembar
saham.
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 C. Metode kapitalisasi pendapatan dalam penilaian


(capitalization of income method of valuation)
menentukan nilai suatu asset sebagai present value
dari penerimaan di amsa yang akan datang dengan
discount rate sebesar required rate of return atau
sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan.
 Secara matematis dapat dinyatakan;
 V0 = R1/(1+k)1 + R2/(1+k)2 + ......................+
Rn/(1+k)n
Dimana R1 adalah keuntungan kas yang diharapkan
pada tahun ke t. Kemudian ka adalah tingkat
keuntungan yang disyaratkan sebagai discount rate,
n adalah jangka waktu kepemilikan aktiva tersebut
dan V0 adalah nilai aktiva saat ini.
PENILAIAN SURAT BERHARGA

1. Dengan notasi penjumlahan maka


persamaan tersebut dapat
disederhanakan menjadi:
n
Rt
V0 = ∑
t =1 (1 +k )
t
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 II. Nilai Obligasi (bon values) dan


flaktuasi
 Aliran kas yang diharapkan atas suatu
obligasi terdiri atas pembayaran bunga
(coupon) secara periodik ditambah
dengan pembayaran sebesar nilai
nominal pada saat jatuh temponya
apabila obligasi tersebut memiliki
tanggal jatuh tempo
In I2 I n −1 I +M
V0 = P0 = + + ......... + n −1
+ n
(1 + k d ) 1
(1 + k d ) 2
(1 + k d ) (1 + k d ) n

PENILAIAN SURAT BERHARGA

 A. Secara aljabar dengan methode kapitalisasi


pendapatan nilai obligasi dengan jatuh tempo
dapat dinyatakan:
In I2 I n −1 In + M
V0 = P0 = + + ......... + +
(1 + k d )1 (1 + k d ) 2 (1 + k d ) n −1 (1 + k d ) n

 dimana P0 adalah Price atau present value


obligasi, It adalah pembayaran bunga, n adalah
periode waktu hingga jatuh tempo, M adalah
pembayaran pada saat jatuh tempo sebesar nilai
nominal dan kd adalah tingkat keuntungan yang
disyaratkan oleh investor obligasi.
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 Karena pembayaran bunga setiap tahun sama


maka dapat disederhanakan menjadi
 Dengan present value factor maka dapat dicari
dengan mudah menjadi:
n
It M
P0 = ∑ +
t =1 (1 + k d ) (1 + k d ) n
t
 P0 = I(PVIFAkd,n) + M(PVIFkd,n)
 Tampak ada hubungan yang terbalik antara nilai
obligasi dengan required rate of return (kd) atau
tingkat keuntungan yang disyaratkan. Sehingga bila
tingkat keuntungan yang disyaratkan berubah,
maka nilai obligasi juga akan berubah.
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 B. Perpetual Bond adalah obligasi tanpa jatuh tempo, jadi


obligasi semacam itu hanya membayarkan bunga secara
periodik sampai waktu yang tak terbatas. Dengan demikian,
maka nilai obligasi yang membayarkan bunga sebesar I setiap
periode untuk selamanya dengan required rate of return
sebesar kd adalah

It
P0 =∑
1 (1 +
t= kd )t
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 C. Yield atas obigasi dengan jatuh


tempo (r) dapat dicari dengan
menggunakan persamaan berikut di
mana P0, I, M, dan n telah diketahui.
n
It M
P0 = ∑ +
t =1 (1 + r ) n (1 + r ) n
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 C. Yield atas obigasi dengan jatuh


tempo (r) dapat dicari dengan
menggunakan persamaan berikut di
mana P0, I, M, dan n telah diketahui.
n
It M
P0 = ∑ +
t =1 (1 + r ) n (1 + r ) n
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 Cara lain untuk memperoleh yield yang mendekati


adalah dengan menggunakan persamaan :

1 + ( M − P0 ) / n
r. =
( P0 + M ) / 2
 Yield atas obligasi yang tanpa jatuh tempo dengan
demikian adalah r = I/P0.
 Sedangkan yield obligasi saat pembelian adalah
besarnya bunga dibagi harga pasar obligasi saat ini.
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 III. Penilaian Saham Preferen


 Aliran kas yang diharapkan dari saham preferen terdiri
atas pembayaran dividen yang tetap. Dengan anggapan
bahwa modal saham itu akan tertanam dalam perusahaan
untuk jangka waktu yang tidak terbatas, maka nilai saham
preferen adalah:
≈ Dp
P0 = ∑
t =1 (1 + k p )
t

 Dimana Dp adalah dividen saham preferen, kp adalah


required rate of return. Karena dividen dibayarkan untuk
selamanya maka formula tersebut dapat dirubah manjadi:
 P0 = Dp/kp
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 IV. Penilaian Saham Biasa dan Saham Rate of Return


 Penilaian saham bisa didasarkan atas prinsip yang sama
dengan penilaian obligasi maupun saham preferen, nilai
saham biasa juga merupakan kapitalisasi return yang
diharapkan di masa datang.
 A. Penilaian saham biasa sedikit lebih sulit dari pada surat berharga
yang lain karena:
 return dari saham biasa merupakan gabungan atas dividen dan capital
gains atau capital losses,
 dividen itu sendiri tidak selalau sama setiap periode, bahkan diharapkan
mengalami pertumbuhan,
 return atas saham biasa relatif lebih tidak pasti dari pada return atas saham
preferen atau obligasi. Jika return dari suatu asset dapat diketahui dengan
pasti maka required rate of return akan sama dengan risk free rate.
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 B. Present value saham biasa didasarkan atas dividen


yang diharapkan akan diterima selama investor menanam
saham tersebut dengan harga jual yang diharapkan pada
akhir periode kepemilikan saham tersebut.
 Model penilaian satu periode.

D1 P2
P0 = +
 (1 +kekadalah
di mana
e )1
(1 + k e )
required
1
rate of return. D1 adalah dividen yang
diharapkan pada tahun pertama dan P1 harga jual yang diharapkan
pada akhir tahun pertama
PENILAIAN SURAT BERHARGA

1. Model penilaian dua periode, investor


menerima dividen selama dua tahun
dan akan menjual saham tersebut pada
akhir tahun kedua.
D1 D2 P2
P0 = + +
(1 + ke ) (1 + ke ) (1 + ke ) 2
1 2
PENILAIAN SURAT BERHARGA

2. Model penilaian dua periode, investor


menerima dividen selama dua tahun
dan akan menjual saham tersebut pada
akhir tahun kedua.
D1 D2 P2
P0 = + +
(1 + ke ) (1 + ke ) (1 + ke ) 2
1 2
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 Model penilaian n priode, investor akan


menerima pembayaran dividen selama
n priode dan menjual saham pada akhir
tahun
D1 keDn. D P2
P=
0 + 2
+ ......... n +
(1 + ke )1 (1 + ke ) 2 (1 + ke ) n (1 + ke ) n

 Atau dapat disederhanakan menjadi:


n
D P
P =∑0 + 1 n
(1 +k )
t =1(1 +k ) e
t
e
n
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 Model penilaian ~ periode, nilai saham pada akhir


holding (Pn) tergantung atas nilai deviden setelah
periode n. Nilai saham pada tahun ke nol (P0)
dipengaruhi secara langsung oleh penerimaan
dividen selama holding periode dan dipengaruhi
secara tidak langsung oleh dividen setelah holding
periode melalui Pn. Dengan demikian penilaian
saham ~untuk ~ periode adalah:
D1
P0 =∑
t =1 (1 +k e )
t

 Jika diharapkan konstan untuk selamanya maka


dengan modal di atas penilaian saham biasa dapat
disedrhanakan menjadi: P0 = D/ke.
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 Dengan demikian dapat ditarik


beberapa kesimpulan bahwa (i) bila
return yang diharapkan di atas
required rate of return maka investor
sebaiknya membeli saham, (ii) jika
return yang diharapkan di bawah
required rate of return maka investor
sebaiknya tidak membeli atau
sebaiknya menjual
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 V. Model penilaian umum saham dapat juga


diterapkan untuk saham dengan dividen
yang mengalami pertumbuhan, baik
pertumbuhan konstan, pertumbuhan satu
tahap, dua tahap atau n tahap:
 A. Penilaian saham dengan pertumbuhan konstan
sebesar g setiap periode untuk selamanya, maka D1
=D0(1+g)t sehingga nilai saham menjadi:

 D1 = D0(1+g)1
 D2 = D0(1+g)2
 D3 = D0(1+g)3
 D4 = D0(1+g)4
 D5 = D0(1+g)5
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 Rumus
 Dengan asumsi bahwa ke > g, maka model
tersebut dapat disederhanakan lagi menjadi:

 Rumus
 di mana D1 adalah dividen tahun pertama atau
sebesar D1 = D0(1+g)1. Model pertumbuhan
dividen konstan ini sering disebut dengan model
Gordon. Jika P0, D1, serta g diketahui maka
model Gordon tersebut dapat dipergunakan untuk
mencari required rate of return saham biasa ke =
(D1/P0) + g.
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 B. Model pertumbuhan di atas


normal merupakan variasi dari model
pertmbuhan normal, di mana pada
periode tertentu dividen tumbuh di
atas normal kemudian untuk
periodeberikutnya dividen tumbuh
dengan tingkat pertumbuhan yang
lebih rendah.
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 Anggaplah bahwa tingkat pertumbuhan dividen


selama m periode pertama sebesar g1 dan
dividen tersebut diharapkan akan mengalami
tingkat pertumbuhan sebesar g2 untuk selamanya
maka nilai saham dapat dinyatakan:

 Rumus

 Dari persamaan tersebut tampak bahwa nilai


saham biasa adalah sebesar present value dividen
selama m periode pertama ditambah dengan
present value harga saham pada akhir ahun ke m.
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 Karena mulai periode (m+1) dividen akan


tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang
konstan sebesar g2, maka dengan
menggunakan model Gordon nilai saham
pada tahun ke m tidak lain adalah sebesar:
 Rumus
 Dengan cara mensubtitusikan ke dalam
persamaan sebelumnya maka diperole:
 Rumus
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 Model pertumbuhan tiga tahap dapat juga


dikembangkan dengan menggunakan model
pertumbuhan dua tahap tersebut. Misalkan dividen
saham suatu perusahaan mengalami pertumbuhan
sebesar g1 selama lima tahun pertama, kemudian
tumbuh sebesar g2 selama lima tahun kedua dan
setelah itu diharapkan tumbuh dengan tingkat
pertumbuhan sebesar g3 untuk selamanya.
Dengan menggunakan model dasar yang sama
akan diperoleh suatu persamaan:
 Rumus
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 VI. Model aliran kas bebas yang


lebih umum. Bagi perusahaan
yang tidak memiliki leverage,
nilai perusahaan adalah sama
dengan nilai modal sendiri di
bawah berbagai pola
pertumbuhan:
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 Tanpa pertumbuhan

 Rumus

 Vu = nilai perusahaan tanpa


leverage
 ku = cost of capital perusahaan
tanpa leverage
 X = net operating income
 T = tarif pajak
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 Pertumbuhan konstan (normal)

 Rumus

 Di mana
 b = It/Xt(1-T) atau rasio antara
investasi neto pada periode t (It) terhadap net
operating income setelah pajak pada periode
t [X1(1-T)].
 g = tingkat pertumbuhan X(1-T)
= br di mana r adalah internal profitability rate
investment r = AX(1-T)/I
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 Pertumbuhan supernormal
 Hal yang penting dalam model ini
adalah proyeksi pertumbuhan
supernormal selama peiode tertentu.
Dalam model penilaian surat berharga
telah dijelaskan bagaimana model
pertumbuhan tersebut
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 pertumbuhan supernormal kemudian


diikuti tanpa pertumbuhan.
 Rumus
 Di mana
 gs = tingkat pertumbuhan supernormal
 n = periode pertumbuhan
supernormal
PENILAIAN SURAT BERHARGA

 pertumbuhan suprnormal kemudian diikuti dengan pertumbuhan


normal yang konstan.
 Rumus
 Model aliran kas bebas perusahaan tanpa leverage dapat
dikembangkan untuk perusahaan yang memiliki leverage. Nilai
perusahaan yang memiliki leverage adalah lebih besar daripada
perusahaan tanpa leverage. Untuk menyelesaikan nilai
perusahaan dengan leverage kita tinggal menggantikan biaya
modal rata-rata tertimbang k0 dengan ku dalam model penilaian
perusahaan tanpa leverage. Besar kecilnya k0 itu sendiri akan
dijelaskan dalam bab tersendiri.

You might also like