Professional Documents
Culture Documents
Retensio Plasenta :
1. Jika plasenta terlihat dalam vagina, mintalah ibu untuk mengedan. Jika pemeriksa dapat
merasakan plasenta dalam vagina, keluarkan plasenta tersebut.
2. Pastikan kantung kemih kosong. Jika diperlukan, lakukan kateterisasi kantung kemih.
3. Jika plasenta belum keluar, berikan oksitosin 10 IU secara I.M. jika belum dilakukan pada
penanganan aktif kala.
4. Jika plasenta belum dilahirkan setelah 30 menit pemberian oksitosin dan uterus terasa
berkontraksi, lakukan penarikan tali pusat terkendali.
5. Jika traksi tali pusat terkendali belum berhasil, cobalah untuk melakukan pengeluaran
plasenta secara manual.
Inversio Uterus :
1. Memanggil bantuan anastesi dan memasang infus untuk cairan/darah pengganti dan
pemberian obat.
3. Di dalam uterus plasenta dilepaskan secara manual dan bila berhasil dikeluarkan dari
rahim dan sambil memberikan uteronika lewat infus atau i.m. tangan tetap dipertahankan
agar konfigurasi uterus kembali normal.
5. Intervensi bedah dilakukan bila jepitan serviks yg keras menyebabkan manuver di atas
tidak bisa dikerjakan, maka dilakukan laparotomi untuk reposisi dan kalau terpaksa dilakukan
histerektomi bila uterus sudah mengalami infeksi dan nekrosis.