You are on page 1of 74

Aserani Kurdi,S.

Pd
KONSEP MENAHAN DIRI
DALAM PUASA RAMADHAN

Dengan bepuasa di bulan Ramadhan, melalui konsepnya


menahan diri, kita semua diajak dan diajar untuk senantiasa âbî—Ûa@áØîÜÇ@kn×aìäßa@åí‰Ûabèífí
ingat bahwa hidup di dunia ini perlu upaya-upaya
pengendalian diri. Sebab, tanpa pengendalian diri, maka
hidup kita akan lepas kontrol dan berantakan. Tidak sedikit
manusia yang sengsara hidupnya, bukan karena kekurangan
harta, bukan karena tidak berpendidikan, bukan pula tidak
mempunyai kedudukan dan jabatan. Lalu kenapa? Jawabnya
sederhana saja, karena mereka tidak mampu menahan diri.
Kalau kaya, ia tidak mampu menahan diri dari hidup
berlebihan, glamor dan berpoya-poya. Kalau pandai/berilmu,
ia tidak mampu menahan diri untuk melontarkan konsep atau
kata-kata yang dapat meracuni masyarakat dan mencelakakan
orang lain. Kalau berpangkat dan berkedudukan, ia tidak Sebuah Upaya Pemahaman
mampu menahan diri dari penggunaan pangkat dan Ke arah Peningkatan Kualitas
jabatannya sehingga dengan seenaknya saja melakukan Ibadah Puasa
rekayasa kekuasaan demi kepentingan pribadi atau kelompok.
Dengan adanya pengendalian diri inilah, dimaksudkan agar
manusia dapat mencapai derajat taqwa yang merupakan
tujuan utama disyari’atkannya puasa.
ROLISA KOMPUTER
RC Tanjung Tabalong
Kalimantan Selatan

Cet.1 Oktober 2004 M / Ramadhan 1425 H


Aserani Kurdi, S.Pd

Kupersembahkan buat :
Alm ayah tercinta Haji Kurdi
Ibu Tersayang Hajjah Djariah
Isteri dan anak tercinta :
Rabiatul Adawiyah, Robby Cahyadi,
Lika Amalia Asrini dan Risa Mutia Asrini
Para Pendidik dan Generasi Muslim dan
Ummat Islam

Cetakan Ke 1
Ramadhan 1425 H / Oktober 2004 M

i ii
Judul :
KONSEP MENAHAN DIRI DALAM PUASA RAMADHAN
Sebuah Upaya Pemahaman Kearah Peningkatan
Kualitas Ibadah Puasa KATA PENGANTAR
Penyusun :

A
Aserani Kurdi, S.Pd lhamdulillah, atas izin dan pertolong-
an Allah SWT. dapatlah kiranya tulisan
Desain Sampul/Setting/Lay out : yang sangat sederhana ini diwujudkan
Rolisa Komputer dalam bentuk buku yang kami beri judul “Konsep
Jln. Mabuun Indah II No.34 RT.04 Mabuun Tanjung Menahan Diri dalam Puasa Ramadhan”, merupakan
sebuah upaya pemahaman ke arah peningkatan ku-
Pencetak dan Penerbit : alitas ibadah puasa.
Percetakan dan Sablon CASANOVA Harapan kami, kiranya tulisan ini mendapat
Jalan Sarigading Bulau dalam Barabai HST. sambutan yang baik dari semua pihak dalam rangka
bersama-sama bersatu-padu untuk menta’mirkan
Cetakan : bulan Ramadhan yang pernuh berkah ini ke arah
I, Ramadhan 1425 H / Oktober 2005 M pendalaman materi ke Islaman untuk meningkatkan
iman dan taqwa kepada Allah SWT.

Kepada semua pihak yang banyak memban-


Hak cipta dilindungi Undang-Undang tu dalam mewujudkan tulisan ini menjadi sebuah bu-
All Righ Reserved ku, sebelum dan sesudahnya tidak lupa kami hatur-
kan banyak terimakasih. InsyaAllah semua bantuan
yang diberikan akan dicatat oleh Allah sebagai amal
shaleh yang pahala dan kebaikannya akan selalu
iii iv
mengalir tak pernah henti.

Akhirnya, tegur sapa dari para pembaca ke


arah perbaikan tulisan ini, kami ucapkan banyak te-
rimakasih. Semoga karya sederhana ini dapat ber-
manfaat bagi kita semua. Amin.
DAFTAR ISI HAL :

Tanjung, 25 Rajab 1425 H


10 September 2004 H
KATA PENGANTAR ........................................ iv
DAFTAR ISI ..................................................... vi
Penyusun, 1. Pendahuluan ................................................ 1
2. Menahan Diri dari Makan dan Minum .......... 7
3. Menahan Diri dari Nafsu Syahwat ............... 21
4. Menahan Diri dari Nafsu Amarah ................. 38
5. Menahan Diri dari Ucapan/Lisan .................. 60
6. Menahan Diri dari Pandangan Mata ............ 91
7. Menahan Diri dari Pendengaran .................. 101
8. Menahan Diri dari Kecenderungan Hati
Yang Merusak .............................................. 120

TTTTT 9. Penutup ........................................................


BAHAN RUJUKAN ...........................................
RIWAYAT SINGKAT PENYUSUN ...................
130
133
138

v vi
kandung tersebut proses pembuahannya tidak se-
perti biasanya (bukan karena proses percampuran
antara sperma laki-laki dengan sperma perempuan)
atau ia mengandung tanpa suami, tanpa campur
tangan se-orang laki-laki, tetapi semuanya karena
 1 kodrat dan iradat dan kekuasaan Allah atas dirinya
 yang Maha Berkehendak. Menahan diri untuk tidak

 berbicara dalam jangka waktu tertentu, dalam
 bahasa Arab di-istilahkan dengan kata Shauma
 (puasa).


 Firman Allah dalam Al-Qur’an :

PENDAHULUAN uΘöθu‹ø9$# zΝÏk=Ÿ2é& ô⎯n=sù $YΒöθ|¹ Ç⎯≈uΗ÷q§=Ï9 ßNö‘x‹tΡ ø’ÎoΤÎ)

M
enurut loghat, kata puasa berasal
dari bahasa Arab yaitu Ash-Shiyam $|‹Å¡ΣÎ)
yang diambil dari kata Shama, yang
berarti menahan, tidak berpindah dari suatu kea- “Sesungguhnya aku telah bernadzar untuk mena-
daan ke keadaan yang lain. Udara yang tenang han diri (berpuasa) untuk Tuhan yang Maha Pemu-
(tidak bergerak) disebut Shama ar-Riih karena ia rah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang
tertahan, tidak berpindah, tidak bergerak atau tidak manusia pun pada hari ini” (QS. Maryam ayat 26).
berhembus. Kemudian pada surah Al-Baqarah ayat 35
dan 36 diceritakan bahwa ketika Nabi Adam a.s dan
Dalam catatan sejarah yang tertulis di dalam isteri beliau Hawwa diberikan kesempatan oleh Al-
Al-Qur’an disebutkan bahwa, Maryam pernah ber- lah SWT. untuk tinggal beberapa lama di dalam Sor-
nadzar untuk tidak berbicara kepada siapapun tat- ga, dan oleh Allah kepada keduanya telah diberikan
kala ia mengandung puteranya Isa Al-Masih. Ini ia berbagai fasilitas dan sarana prasarana yang amat
lakukan untuk menghindari tuduhan yang bukan lengkap, dan semuanya dipersilahkan kepada Adam
bukan terhadap dirinya, karena janin yang ia dan isterinya untuk menggunakan fasilitas, sarana
1 2
dan prasarana tersebut sepuas hati, hanya satu hal Pengertian puasa di atas adalah pengertian
yang dilarang oleh Allah SWT. yaitu mendekati se- puasa menurut bahasa (loghat), yaitu menahan diri,
batang pohon, yang sebagian ahli tafsir menama- baik menahan diri dari berbicara, menahan diri dari
kannya pohon khuldi, maka ketika Adam a.s dan is- berjalan, menahan diri dari sesuatu yang mencela-
terinya Hawwa berupaya untuk tidak mendekati po- kakan, menahan diri dari dorongan nafsu amarah,
hon terlarang tersebut, maka mereka sebenarnya nafsu birahi, nafsu serakah dan sebagainya. Pen-
telah melakukan puasa (menahan diri), kendati pa- deknya segala sesuatu yang bersifat menahan diri
da akhirnya mereka terkena bujuk rayu Syetan dan atau dalam istilah yang lain mengendalikan, itulah
mendekati pohon terlarang itu serta memakan buah- dia pengertian puasa menurut loghat atau bahasa.
nya. Firman Allah SW. :
Sedangkan pengertian puasa menurut Syar-
‘iyyah (menurut syari’at), dapat kita temukan dari
Ÿξä.uρ sπ¨Ψpgø:$# y7ã_÷ρy—uρ |MøΡr& ô⎯ä3ó™$# ãΠyŠ$t↔¯≈tƒ $uΖù=è%uρ berbagai sumber, diantaranya :

1. Menurut mufassir Ibnu Katsir dalam kitab


ÍνÉ‹≈yδ $t/tø)s? Ÿωuρ $yϑçFø⁄Ï© ß]ø‹ym #´‰xîu‘ $yγ÷ΖÏΒ Tafsir Ibnu Katsir jilid pertama disebutkan
bahwa, “Puasa adalah menahan diri dari ma-
kan, minum dan yang membatalkan puasa
$yϑßγ©9y—r'sù . ⎦
t ø⎫ÏΗÍ>≈©à9$# z⎯ÏΒ $tΡøθä3tFsù nοtyf¤±9$# dengan niat ikhlas kepada Allah”;
2. Menurut mufassir Ar-Razi dalam kitab At-Taf-
sir al-Kabir jilid kedua disebutkan bahwa,
( ϵøŠÏù $tΡ%x. $£ϑÏΒ $yϑßγy_t÷zr'sù $pκ÷]tã ß⎯≈sÜø‹¤±9$# “Puasa adalah menahan diri sejak terbit fajar
hingga terbenam matahari dari apa saja yang
“Dan Kami berfirman : “Hai Adam, diamilah oleh ka- membukakan puasa, padahal ia tahu dalam
mu dan isterimu Sorga ini, dan makanlah makanan- keadaan berpuasa (tidak terlupa) disertai ni-
makanannya yang banyak lagi baik di mana saja at”;
yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon 3. Menurut Syeikh Muhammad Ali As-Shabuny
ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang dalam kitab Rowai’ul Bayaan disebutkan bah-
yang dhalim. Lalu keduanya digelincirkan oleh Sye- wa, “Puasa adalah menahan diri dari makan,
tan dari Sorga itu dan dikeluarkan dari keadaan se- minum dan jima’ disertai dengan niat, sejak
mula”. 4
3
dari terbit fajar hingga terbenam matahari. selanjutnya konsep ini dapat kita kembangkan lebih
Dan kesempurnaannya adalah dengan men- luas dan lebih dalam lagi, sebagai upaya kita untuk
jauhi hal-hal yang kotor dan tidak melakukan memaknai puasa agar lebih berkesan dan membe-
perkara yang diharamkan”; kas ke dalam relung jiwa kita yang paling dalam,
4. Menurut Syeikh Muhammad bin Qasim Al- yang akan melahirkan insan-insan kamil dengan
Ghazy dalam kitab Tausikhu ‘alaa Ibnu Qa- taqwallah sebagai tujuan utama.
sim disebutkan bahwa, “Puasa adalah mena-
han diri dari hal-hal yang membatalkan, de- Dengan bepuasa di bulan Ramadhan, mela-
ngan niat yang ditentukan sepanjang hari pu- lui konsepnya menahan diri, kita semua diajak dan
asa (yaitu hari-hari yang boleh dilakukan pu- diajar untuk senantiasa ingat bahwa hidup di dunia
asa) yang dikerjakan oleh orang Islam yang ini perlu upaya-upaya pengendalian diri. Sebab, tan-
berakal dan suci dari haid dan nifas bagi wa- pa pengendalian diri, maka hidup kita akan lepas
nita”; kontrol dan berantakan. Tidak sedikit manusia yang
5. Menurut Al-Imam Taqiyuddin Al-Husaini da- sengsara hidupnya, bukan karena kekurangan har-
lam kitab Kifayatul Akhyar disebutkan bahwa, ta, bukan karena tidak berpendidikan, bukan pula ti-
“Puasa adalah menahan diri dalam hal ter- dak mempunyai kedudukan dan jabatan. Lalu kena-
tentu dari orang tertentu dan di dalam waktu pa? Jawabnya sederhana saja, karena mereka tidak
tertentu pula dengan beberapa syarat”; mampu menahan diri. Kalau kaya, ia tidak mampu
6. Menurut Al-Ustadz Muhammad Ali As-Sayis menahan diri dari hidup berlebihan, glamor dan ber-
dalam kitab Tafsir Ayatul Ahkam disebutkan poya-poya. Kalau pandai/berilmu, ia tidak mampu
bahwa, “Puasa adalah menahan diri dari dua menahan diri untuk melontarkan konsep atau kata-
kedaulatan syahwat, yaitu syahwat perut dan kata yang dapat meracuni masyarakat dan mence-
farj, dengan niat oleh ahli (orang yang diwa- lakakan orang lain. Kalau berpangkat dan berkedu-
jibkan) puasa, sejak terbit fajar sampai terbe- dukan, ia tidak mampu menahan diri dari penggu-
nam matahari”. naan pangkat dan jabatannya sehingga dengan
seenaknya saja melakukan rekayasa kekuasaan de-
Dari beberapa pengertian puasa di atas, baik mi kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan ada-
pengertian menurut bahasa/loghat maupun penger- nya pengendalian diri inilah, dimaksudkan agar ma-
tian menurut syari’at, maka inti pokok dari penger- nusia dapat mencapai derajat taqwa yang merupa-
tian puasa tersebut adalah “menahan diri”, yang kan tujuan utama disyari’atkannya puasa.
5 6

 kata lain, agar hidup sehat perlu makan dan minum.


 Fungsi makan dan minum adalah untuk
 menghasilkan tenaga (energi), pertumbuhan organ
tubuh, perlindungan dari berbagai serangan penya-
kit dan penggantian sel-sel tubuh yang sudah usang
2 dan aus. Kekurangan makanan dan minuman me-
nyebabkan tubuh tidak tumbuh dan berkembang de-
ngan semestinya. Tidak makan dan minum bebera-
pa hari tentu akan terasa lapar, haus dan dahaga
yang mengakibatkan badan lesu, tidak bersema-
ngat, kurang tenaga/lemah, denyut nadi dan ber-
MENAHAN DIRI DARI nafas semakin cepat, rasa gelisah, mudah tersing-
gung, mudah diserang penyakit dan seterusnya
MAKAN DAN MINUM hingga mengantarkannya ke pintu kematian.

Mengingat betapa pentingnya makan dan mi-


num bagi hidup dan kehidupan manusia ini, maka

M
anusia memerlukan makan dan wajarlah kiranya jika setiap mengawali makan dan
minum untuk mempertahankan hi- minum sekurang-kurangnya kita sebut nama Allah
dupnya. Bahkan tidak saja manusia, dengan membaca “Bismillaahir rahmaanir rahiim”
juga seluruh makhluk hidup yang ada di bumi ini dan mengakhirinya dengan mengucapkan “Alham-
memerlukan makan dan minum. Menurut ilmu eko- dulillaahi rabbil álamiin” atau membaca doa mau
nomi, makan dan minum merupakan kebutuhan makan dan minum dan sesudahnya sebagaimana
primer/utama yang mau tidak mau mesti dipenuhi, yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. sebagai
karena ini menyangkut kelangsungan hidup manu- ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT. yang
sia. Ilmu kesehatan juga mengharuskan manusia telah melimpahkan ni’mat dan karunia-Nya berupa
untuk makan dan minum, sebab kalau manusia ti- rezeki makan dan minum kepada kita.
dak mau makan dan minum atau tidak bisa makan
dan minum, maka kesehatannya terancam. Dengan Ingatlah firman Allah SWT. :
7 8
yang halal dan baik (halalan thayyibah), baik cara
øΟßγyϑyèôÛr& üø”Ï%©!$# ÏMøt7ø9$# #x‹≈yδ ¡>u‘ (#ρ߉ç6÷èu‹ù=sù memperolehnya maupun bentuk dan jenis bahan-
nya. Oleh karena itu, makanan dan minuman yang
haram menurut Islam, tidak saja lantaran sifat dan
¤∃öθyz ô⎯ÏiΒ øΝßγoΨtΒ#u™£ρ 8íøθã_ ø⎯ÏiΒ jenis barangnya yang memang haram menurut
syariát Islam, seperti daging babi dan berbagai jenis
minuman keras, juga lantaran cara memperolehnya
“Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemi- yang tidak dibenarkan oleh syariát Islam, seperti
lik rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi makan- barang hasil curian, hasil rampasan, hasil korupsi
an kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan dan sebagainya.
mengamankan mereka dari ketakutan” (QS. Al-Qu-
raisy ayat 3 dan 4). Dengan konsep halalan thayyibah, Islam te-
lah menawarkan pola makan dan minum yang halal
dan baik. Halal dalam arti bahwa makanan dan mi-
4 …çµs9 (#ρãä3ô©$#uρ öΝä3În/u‘ É−ø—Íh‘ ø⎯ÏΒ ô#θè=ä. numan yang dikonsumsi tersebut halal dari cara
memperolehnya dan halal dalam bentuk dan jenis
“Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) barangnya, juga baik dalam arti barang tersebut ha-
Tuhan-mu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya” rus bersih, sehat dan memenuhi keseimbangan gizi.
(QS. Saba’ ayat 15).
Disamping halal dan baik, didalam mengkon-
sumsi makanan dan minuman, Islam juga telah
Islam adalah agama universal yang kehadir- mengatur sedemikian rupa agar tidak berlebihan,
annya menjadi rahmat bagi seluruh ummat manu- karena Allah SWT. sangat benci terhadap hal-hal
sia. Disamping itu, Islam juga merupakan agama yang sifatnya berlebihan.
fithrah dengan konsep ajarannya yang sesuai de-
ngan kebutuhan dasar manusia dan mengaturnya
agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. =Ïtä† Ÿω …絯ΡÎ) 4 (#þθèùÎô£è@ Ÿωuρ (#θç/uõ°$#uρ (#θè=à2uρ
Dalam soal makan dan minum, Islam telah
menggariskan bahwa didalam mencari dan meng- t⎦ø⎫ÏùÎô£ßϑø9$#
konsumsi makanan dan minuman hendaknya
9 10
“Makan dan minumlah, tapi jangan berlebihan. Se-
sungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang A™#sρsŠjÍ≅ä.ã¨ø &o‘ äπsŠøϑÅsø9#oρ Å™#£‰9# ãMøŠo/ äοo‰Åèoϑø9s#
berlebih-lebihan” (QS. Al-‘Araaf ayat 31).
“Lambung (perut) itu pangkal segala penyakit, dan
Orang yang berpuasa adalah orang yang me- memeliharanya (tidak makan dan minum berlebih-
nahan diri dari makan dan minum selama kurang an) adalah pengobatannya”.
lebih 12 jam setiap hari pada bulan Ramadhan. De-
ngan berpuasa berarti mengendalikan nafsu makan Peringatan Rasulullah ini sejalan dengan
dan minum. Ini dikerjakan oleh orang-orang yang pendapat sebagian besar ahli kesehatan yang me-
beriman secara ikhlas dalam arti motivasinya hanya nyatakan bahwa perut merupakan sumber segala
semata-mata karena menunaikan perintah Allah penyakit dan berpantang (mengurangi/mengendali-
SWT. kan makan dan minum) merupakan pencegahnya.
Oleh karenanya kebiasaan buruk dengan mengkon-
Makanan dan minuman yang halal dan baik sumsi makanan dan minuman secara berlebihan
tidak terlepas dari unsur keseimbangan gizi. Hal ini pada saat berbuka puasa adalah tindakan yang per-
sangat menuntut kemampuan seseorang dalam me- lu segera dihentikan, karena pada hakikatnya ber-
ngendalikan diri. Sebab pada saat berbuka puasa, puasa itu tidak saja mengendalikan makan dan mi-
pada umumnya seseorang akan cenderung me- num di siang hari, tetapi juga dengan berpuasa kita
manjakan dirinya dengan makan dan minum secara hendaknya mampu mengendalikan makan dan mi-
berlebihan, baik dari segi kualitas maupun kuanti- num di malam hari.
tasnya. Acara buka puasa seringkali dijadikan ajang
untuk balas dendam setelah sekian lama menahan Apakah karena tidak adanya pemasukan ma-
lapar dan dahaga di siang hari, sehingga makan kanan dan minuman di siang hari lantas kita im-
dan minum sepuas-puasnya. Tindakan yang seper- bangi dengan makan dan minum sebanyak-banyak-
ti ini tidak saja sangat merugikan kesehatan, karena nya pada saat berbuka? Tidak, sama sekali tidak
alat cerna kita dipaksa melakukan kerja ekstra di lu- perlu. Karena makan dan minum secara berlebihan
ar batas, juga sangat berpengaruh negatif terhadap pada saat berbuka tidak akan membantu tubuh kita
aspek-aspek lainnya, baik secara fisik mapun psikis. menjadi kuat bertenaga, tapi malah tubuh kita akan
Untuk itulah maka Rasulullah SAW. memperingat- menjadi lemas, lesu kurang bertenaga sehingga
kan kepada kita. muncullah penyakit malas untuk beribadah, malas
11 12
pergi ke masjid atau mushalla untuk shalat Tarawih mengatakan bahwa, banyaknya makanan yang di-
berjamaah, malas membaca Al-Qurán dan malas ke konsumsi manusia secara rutin setiap hari lama ke-
majelis ta’lim. Disamping itu, orang yang terlalu ber- lamaan dapat mengganggu kestabilan kerja organ-
lebihan dalam soal makan dan minum cenderung organ tubuh. Itulah barangkali sebabnya sehingga
kurang spirit, daya pikirnya lemah, jiwa dan hatinya orang-orang tua kita dulu suka berpuasa pada wak-
mati. Hal ini seiring dengan peringatan Rasulullah tu-waktu tertentu, dan ternyata sangat berpengaruh
SAW. : pada usia mereka, yang mana usia mereka relatif
panjang dan banyak diantara mereka yang berusia

ِ ↓َΡ‫ﱠ‬ς⇔↓َ™ ِ⇒°َ∈‫ﱠ‬χ⇔↓ ِ≥َΡْΗَλ±ِ َ″ْυُνُϕْ⇔↓↓υُΦِ™ّϖَπُ×َ⎨


″ hingga mencapai 125 tahun.

Apabila perut kita selalu dipenuhi oleh ma-


ُ⁄°َπْ⇔↓ ِτْϖَνَ⊂َΡُΗَ∧↓َ↵ِ↓ ُ∝ْυُπَ⎜ ِ⊆ْℵ‫ﱠ‬Σ⇔°َ∧ ِ∆ْνَϕ⇔ْ↓ ‫ِ◊ﱠ‬°َ∏ kanan dan minuman yang berlebihan, maka sel-sel
tubuh kita akan kebanjiran zat makanan, akibatnya
urat syaraf menjadi lembab dan kerja otak akan ter-
“Janganlah kamu matikan hatimu dengan makan hambat. Jika keadaan ini terjadi terus menerus bisa
dan minum secara berlebihan. Sesungguhnya hati mengakibatkan menurunnya daya ingat dan mele-
itu tak obahnya laksana tanaman, dia akan mati jika mahnya intelektual yang ditandai dengan sering lu-
terlalu banyak disiram dengan air”. pa, cepat lelah dan tidak bisa berpikir keras.
Kemudian, seorang ahli hikmat yang terkenal Sewaktu perut kenyang, banyak darah yang
dan namanya diabadikan di dalam Al-Qurán, Luk- tersalur untuk melakukan proses pencernaan, dan
manul Hakim, beliau pernah memberi nasehat kepa- selagi seseorang berpuasa atau ketika perut kosong
da putera-puterinya, sebagai berikut : maka volume darah di bagian pencernaan dapat di-
kurangi dan dipakai untuk keperluan lain terutama
“Wahai putera-puteriku, apabila perut kalian terlalu untuk melayani otak, sehingga otak menjadi terang
kenyang, maka otak kalian akan tidur, pikiran kalian cemerlang. Sehubungan dengan ini tepat sekali apa
akan buntu dan badan kalian akan lemah dan malas yang dikatakan oleh Rasulullah SAW. :
untuk beribadah kepada Allah”.

Dr. Alexis Correl, pemenang hadiah Nobel ُτُΧْνَ⋅ َσَχَ∏َ™ ُτُ×َΡْλِ∏ ْΓَπُφَ⊂ ُτَρْχَ± َ⊆°َ÷َ↓ ْσَ⇑
dalam ilmu pengobatan dan pembedahan, pernah
13 14
“Barangsiapa melaparkan perutnya, maka pikiran- manusia memerlukan air. Tanpa air, fungsi organ tu-
nya menjadi cerdas dan hatinya menjadi cemerlang” buh tidak bisa dijalankan.

Oleh karena itu, sederhanakanlah dalam ber- Air sangat diperlukan untuk membersihkan
buka puasa dan makan sahur. Makan dan minum- racun atau toksin dalam tubuh. Asam urat dan u-
lah secara wajar dan mari kita ikuti kebiasaan Ra- rine misalnya, yang merupakan limbah dalam tubuh
sulullah dalam makan dan minum, dimana beliau yang harus segera dilarutkan terlebih dahulu de-
tidak akan makan kecuali lapar dan tidak akan mi- ngan air sebelum dibuang oleh ginjal dalam bentuk
num kecuali haus. Beliau makan ketika lapar dan air kencing. Selain itu, air juga sangat dibutuhkan
berhenti makan sebelum kenyang. Sabda Rasulul- untuk melindungi kulit dari retak-retak dan keke-
ah SAW. : ringan. Terlalu sedikit air yang dikonsumsi, dapat

َΓْϖَπْ×َ↓°َ⇑ ْ⊆َ⎯َ™ َΓْϖَπْ∅َ↓°َ⇑ ْοُ∧ mengurangi volume darah yang beredar. Kekurang-
an air dalam tubuh dapat mempersulit pembakaran
lemak. Oleh karena itu, usahakanlah untuk meng-
“Makanlah kamu ketika lapar dan berhentilah makan konsumsi air secukupnya, yakni sekurang-kurang-
sebelum kenyang”. nya 10 gelas atau sekitar 2 sampai 2,5 liter air seha-
ri. Tapi ingat, 10 gelas air ini tentu tidak diminum se-
Rasulullah SAW. menganjurkan agar meng- kaligus, tapi secara bertahap/beberapa kali sehari.
konsumsi makanan yang manis-manis, seperti kur- Usahakan air yang diminum juga adalah air hangat,
ma misalnya, ketika berbuka puasa. Kalau tidak ada tidak terlalu panas, tidak pula terlalu dingin.
makanan, maka cukup dengan air saja. Anjuran ini
sangat tepat, karena buah kurma mengandung ka- Dalam kegiatan makan sahur, Rasulullah me-
dar gula yang cukup tinggi. Demikian juga dengan nekankan betapa pentingnya bersahur. Upayakan
makanan lainnya yang mengandung gula, selain e- jangan sampai kita ketinggalan sahur karena kesi-
nak rasanya, makanan ini juga cepat dicerna dan angan. Bersahurlah kendati hanya seteguk air, ka-
diserap dalam mulut dan lambung, sehingga dapat rena yang membedakan puasa orang Islam dengan
meningkatkan kadar gula dalam darah, akibatnya puasa orang Nasrani adalah makan sahur. Disam-
rasa lapar yang dirasakan dapat segera berkurang. ping itu, di dalam sahur juga terdapat berkat yang
dapat menguatkan badan dan menahan lapar. Sab-
Demikian juga air. Semua organ tubuh da Rasulullah SAW. :
15 16
ِ″°َΦِλْ⇔↓ ِοْ〈َ↓ ِ⇒°َϖِ∅َ™ °َ⇓ ⇑ِ°َϖ∅ِ َσْϖَ±°َ⇑ َοْΞَ∏ ‫↓ِ◊ﱠ‬ Anjuran mentakhirkan makan sahur disam-
ping untuk menjaga stamina tubuh agar tetap prima
selama menjalankan ibadah puasa, lebih dari itu ju-
ِΡْΛ‫ﱠ‬Τ⇔↓ ُΕَνْ∧َ↓ ga mengandung makna yang dalam bahwasanya
berpuasa itu perlu persiapan yang matang agar pro-
duktifitas kerja sehari-hari tidak terganggu oleh lapar
“Sesungguhnya yang membedakan antara puasa dan dahaga. Demikian pentingnya makan sahur se-
kita (orang Islam) dengan puasa ahli kitab (kaum bagai persiapan untuk menjalankan ibadah puasa,
Nasrani) adalah makan sahur”. ini merupakan sebuah refleksi dari cerminan bahwa
berpuasa itu bukan sekedar pamer tahan lapar dan
haus, tanpa melakukan aktivitas kerja sehari-hari,
ًΕَ∧َΡَ± ℵِْυُΛ‫ﱠ‬Τ⇔↓ ِ ‫ِ◊ﱠ‬°َ∏ ْ™ُΡ‫ﱠ‬ΛَΤَ× sehingga ada sementara orang yang merasa bang-
ga dapat menjalankan ibadah puasa walapun tidak
bersahur tanpa alasan yang dibenarkan oleh syara’.
“Hendaklah kamu makan sahur, karena sesungguh- Lebih dari sekedar itu, berpuasa sesungguhnya a-
nya makan sahur itu berkat (dapat menguatkan ba- dalah kegiatan ibadah yang tidak menghambat atau
dan dan menahan haus dan lapar)”. menguras porsi aktivitas keseharian kita. Makanya
itu Rasulullah SAW. menganjurkan untuk menyege-
Waktu makan sahur sebaiknya dilakukan pa- rakan berbuka puasa dan mentakhirkan makan sa-
da sesudah tengah malam, dan lebih afdhal pada hur. Ini dimaksudkan agar ibadah puasa kita tetap
saat menjelang imsak. Ini dimaksudkan agar tubuh jalan, aktivitas sehari-hari juga tetap jalan, tidak ter-
kita tetap kuat (tidak cepat lesu/lemah) dalam ber- ganggu oleh puasa kita. Oleh karena itu tidak cukup
puasa di siang harinya. Disamping itu, mentakhirkan beralasan kalau seseorang mengurangi volume ak-
(menunda hingga menjelang imsak) makan sahur, tivitas sehari-harinya lantaran menjalankan ibadah
akan memberikan peluang yang besar bagi kita un- puasa.
tuk melakukan ibadah shalat subuh berjamaah di
masjid/mushalla. Sebaliknya, kalau waktu makan Dari beberapa penjelasan di atas dapat kita
sahurnya terlalu cepat (misalnya jam 02.00 atau jam simpulkan, bahwa menahan diri dari makan dan mi-
03.00), dikhawatirkan shalat subuh kesiangan, kare- num adalah melakukan pengendalian diri terhadap
na ketiduran. makan dan minum agar tidak berlebihan, terutama
18
17
pada saat berbuka puasa dan makan sahur. Kita mengenai keteraturan dalam hal makan dan minum.
berharap latihan mengendalikan diri dari makan dan Sebagian besar kita, terutama yang selalu sibuk, ku-
minum selama berpuasa di bulan Ramadhan ini rang memperhatikan atau sering meremehkan kese-
menjadi bahan bandingan, syukur-syukur kalau ke- hatan perutnya, sehingga makan kurang teratur, su-
biasaan baik ini terus berlangsung di luar Rama- ka menunda waktu makan, dan sering makan terge-
dhan, sehingga kita mampu menahan diri dari per- sak-gesak. Selain itu, sebagian kita terkadang mem-
soalan makan dan minum, mulai dari memperoleh biarkan begitu saja perut dalam keadaan kosong,
makanan dan minuman yang halal dan baik, hingga karena saking sibuknya bekerja, dan menggantinya
mengkonsumsinya tidak terlalu banyak, tidak pula dengan merokok dan minum kopi berlama-lama.
terlalu sedikit (tetap dalam batas-batas kewajaran). Kebiasaan buruk ini sangat merugikan kesehatan
kita.
Dalam mengkonsumsi makanan dan minum-
an perlu diperhatikan kadar gizi dan proteinnya. Ja- Oleh karena itu, menahan diri dari makan
ngan hanya mementingkan enaknya saja, lezatnya dan minum tentunya tidak hanya sebatas pengen-
saja. Sebab dalam pola kehidupan masa kini orang daliannya, tetapi juga pengaturannya. Semoga de-
cenderung memilih makanan dan minuman yang e- ngan hikmah menahan diri dalam puasa Ramadhan,
nak, yang lezat, walapun kadar gizi dan proteinnya kita mampu menahan diri dari makan dan minum
kurang. Jika makanan dan minuman ini dikonsumsi dalam arti yang seluas-luasnya.
sewajarnya (tidak berlebihan dan tidak terus mene-
rus), biasanya tidak akan terjadi persoalan pada
kesehatan tubuh kita. Namun ironisnya, mungkin
karena keenakan, banyak diantara kita yang tidak
mampu menguasai diri sehingga mengkonsumsi

GGGGGG
makanan dan minuman serba lezat itu secara
berlebih-lebihan (dijadikan konsumsi rutin), maka
sudah barang tentu cara makan dan minum seperti
ini dapat menimbulkan berbagai penyakit dalam tu-
buh kita.

Satu hal yang perlu diperhatikan juga adalah


20
19




ِΡَΧْ∧َ⎨ْ↓ ِ⎯°َ©ِϑْ⇔↓⎛َ⇔ِ↓ِΡَ®ْ∅َ⎨ْ↓ ِ⎯°َ©ِϑْ⇔↓ َσِ⇑°َρْ∈َ÷َℵ

“Kita ini telah kembali dari peperangan yang kecil
menuju ke peperangan yang besar”.
3
Apa gerangan peperangan yang besar itu? Tidak la-
in dan tidak bukan adalah peperangan melawan ha-
wa nafsu.

Di dalam diri kita ini terdapat dua bentuk naf-


MENAHAN DIRI DARI su yang bertolak belakang, yakni Nafsu Rububiyah
(nafsu yang baik dan membangun/konstruktif) yang
NAFSU SYAHWAT apabila dimanfaatkan akan melahirkan tindakan-tin-
dakan dinamis dan berkemajuan. Sebaliknya, terda-
pat pula nafsu yangmerusak, destruktif, yang apabi-
la diperturutkan akan mendatangkan kemudharatan

K
etika perang Badar usai yang meli- dan kerugian yang besar, baik terhadap diri sendiri,
batkan kurang lebih 300 tentara mus- bahkan dapat pula merugikan orang lain. Nafsu
lim melawan 1000 tentara kafir qu- yang merusak ini adalah seperti Nafsu Syaithaniyah
raisy yang berakhir dengan kemenangan di pihak (nafsu syetan), Nafsu Bahimiyah (nafsu kebinatang-
kaum muslimin, hal ini membawa kegembiraan ter- an), Nafsu Subu’iyyah (nafsu kebuasan, kebiadab-
sendiri bagi para sahabat. Namun kegembiraan ini an, keserakahan dsb.) dan banyak lagi yang lain-
terhenti seketika, tatkala Rasulullah SAW. Meng- nya, merupakan sekumpulan nafsu yang selalu
ucapkan selamat datang kepada para pejuang Islam mengajak kepada kejahatan dan kemungkaran yang
dan menyatakan bahwa perang badar yang telah tentunya perlu selalu kita waspadai setiap saat.
usai tersebut hanyalah sebuah perang kecil, se-
dangkan perang yang lebih besar sedang menanti Nafsu yang merusak hendaklah selalu kita
dan berada di depan mata. Sabda Rasulullah SAW : kendalikan dengan baik. Dan memang mengendali-
21 kan nafsu merupakan perjuangan yang amat besar,
22
melebihi perjuangan dalam memenangkan perang Allah SWT. yang perlu kita manfaatkan sedemikian
badar. Ingatlah, kemenangan dan kebahagiaan ha- rupa. Menghilangkan atau melenyapkan nafsu yang
nya mungkin dapat diraih oleh orang-orang yang ada dalam diri kita adalah sesuatu yang tidak mung-
mampu mengendalikan nafsunya, sebaliknya, ke- kin, disamping tindakan ini merupakan suatu keing-
sengsaraan hanya akan menimpa kepada orang- karan, dan boleh jadi Allah akan mencap kita men-
orang yang tidak mampu mengendalikan nafsunya jadi hamba-Nya yang tidak tahu bersyukur. Sebalik-
dengan kata lain, ia selalu dikendalikan oleh nafsu- nya, membiarkan nafsu bebas berkembang dan ber-
nya. gerak lesuasa, juga merupakan tindakan yang ko-
nyol dan dapat membinasakan kita. Lalu bagaimana
Nampaknya memang perkara terbesar yang kita menyikapinya? Yang penting bagi kita menge-
sering mencelakakan manusia adalah nafsunya nai persoalan nafsu ini adalah, pengendaliannya.
sendiri. Gara-gara nafsu inilah yang telah mengelu- Kita selalu berupaya mengendalikan nafsu kita. Ma-
arkan Adam dan Hawa dari sorga turun ke dunia na kala nafsu kita berada pada jalur yang diridhai
(bumi), dari tempat keabadian dan kemuliaan ber- Allah, maka tidak ada salahnya kita salurkan, kare-
pindah ke tempat yang fana dan hina, lantaran me- na pasti akan mendatangkan manfaat dan kemas-
reka berdua tidak mampu mengendalikan nafsunya lahatan. Namun, manakala nafsu kita mulai me-
untuk mendekati dan memakan buah terlarang. nyimpang dan menjerumuskan, kita harus waspada
dan perlu mengendalikannya dengan pengendalian
Begitulah nafsu, ia laksana pedang bermata ekstra ketat.
dua. Di satu sisi, ia sangat diperlukan oleh kita un-
tuk menjalani hidup dan kehidupan di dunia ini. Se- Diantara sekian banyak jenis dan macam
bab tanpa adanya nafsu, hidup dan kehidupan kita nafsu, terdapat satu nafsu yang sangat penting dan
akan terasa hambar, tidak bergairah. Tanpa ada- perlu kita kendalikan, adalah Nafsu Syahwat.
nya nafsu, tidak akan berkembang keturunan, bah-
kan tanpa adanya nafsu, tidak akan ada kehidupan. Nafsu syahwat dikaruniakan oleh Allah SWT.
Di sisi lain, bahaya nafsu sungguh sangat dahsyat, kepada manusia untuk tujuan utama yaitu untuk me-
ia dapat memusnahkan manusia hingga tak bersisa, lestarikan keturunan dan menjaga eksistensinya. Di-
bahkan ia dapat memusnahlan apa saja yang ada di samping itu, nafsu syahwat merupakan suatu kenik-
bumi ini. Dengan demikian keberadaan nafsu harus matan yang diberikan Allah dan merupakan kenik-
kita akui sebagai anugerah yang besar dari matan terbesar bagi jasmani. Akan tetapi dibalik
23 24
kenikmatan terbesar itu, tersimpan pula bahaya sebab itu maka dibunuhnyalah, sehingga menjadi-
yang sangat besar dan mengancam manusia apabi- lah ia seorang diantara orang-orang yang merugi”
la tidak dikendalikan atau tidak disalurkan sebagai- (QS. Al-Ma’idah ayat 30).
mana mestinya.
Fitnah yang menimpa Nabi Yusuf a.s juga
Ketahuilah, nafsu syahwat itu merupakan berkaitan dengan nafsu syahwat seorang wanita
nafsu yang sangat berbahaya. Jika sedang bergejo- yang bernama Zulaikha. Firman Allah SWT. :
lak, ia dapat mempengarungi akal pikiran sehingga

ِΓَϕ‫ﱠ‬νَ∠َ™ τ™ِ̝Τْηَ⇓ ْσَ⊂°َ©ِΦْϖَ± َِυُ〈 ْ⎡ِΦ‫ُ ↓⇔ﱠ‬τْ×َ⎯َ™↓َℵَ™


akal pikiran seolah tak berfungsi lagi. Jika tidak ter-
kendali, ia dapat menjatuhkan derajat manusia ke
derajat yang serendah-rendahnya.

Sepanjang sejarah manusia, nafsu syahwat


ِã↓َ↵°َ∈َ⇑ َ⇐°َ⋅ َµَ⇔ َΓْϖَ〈 ْΓَ⇔°َ⋅َ™ َ″↓َυْ±َ⎨ْ↓
yang tidak terkendali telah banyak menjadi penye-
bab terjadinya kebobrokan dan pertumpahan darah. َ◊ْυُπِνّφ⇔↓ ُΜِνْηُ⎜َ⎨ τ‫َ↓⎝َ ↓ِ⇓ﱠ‬υْΗَ⇑ َσَΤْ≡َ↓ ْ⎡ِّ™±َℵ τ‫↓ِ⇓ﱠ‬
Al-Qur’a n sendiri telah mencatat bahwa pertumpah-
an darah pertama yang jatuh ke bumi adalah dise- “Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumah-
babkan persoalan nafsu syahwat. Simak bagaimana nya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya
cerita Qabil dan Habil yang berseteru hingga ber- (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu seraya
akhir dengan pertumpahan darah disebabkan nafsu berkata, “Marilah ke sini”, Yusuf berkata, “Aku ber-
syahwat terhadap kecantikan seorang wanita sau- lindung kepada Allah, sungguh tuanku telah mem-
daranya sendiri. Firman Allah SWT. : perlakukan aku dengan baik”. Sesungguhnya orang-
orang yang dzalim tidak akan beruntung” (QS. Yu-
َσِ⇑ َΜَΧَ∅َ°َ∏ τَνَΦَϕَ∏ ِτْϖِ…َ↓ َοْΦَ⋅ τُΤْηَ⇓ τَ⇔ ْΓَ⊂‫ﱠ‬υَχَ∏ suf ayat 23).

َσْ⎜ِΡِΤΝْ⇔↓ Demikian juga bagaimana kisah dramatis


yang dialami oleh seorang ahli ibadah bernama
Barshisha di zaman Bani Israil, yang akhirnya men-
“Maka disebabkan oleh hawa nafsu, Qabil meng- dapat hukuman mati lantaran menghamili dan mem-
anggap mudah membunuh saudaranya (Habil), bunuh seorang purteri raja, karena tipu daya syetan.
25 26
Setidaknya ada tiga sikap yang ditunjukkan nafsu syahwatnya, tindakan dan prilakunya sudah
manusia dalam menghadapi nafsu syahwat ini. Ada melebihi prilaku binatang.
diantara mereka yang agak berlebihan menyikapi-
nya, sehingga nafsu syahwat dijadikan subyek se- Sementara itu, ada lagi sebagian manusia
kaligus obyek yang dinomorsatukan atau diutama- yang tidak memperdulikan nafsu syahwatnya. Ia ti-
kan. Hampir seluruh hidupnya tercurah untuk me- dak mempunyai gairah sedikitpun terhadap seksual.
menuhi kepentingan syahwatnya, sehingga nyaris Keadaan ini bisa jadi lantaran faktor keturunan atau
melupakannya untuk mengingat Allah. Jika keada- faktor pembawaan sejak lahir, bisa juga lantaran
an ini dibiarkan begitu saja tanpa adanya upaya- adanya penyakit yang menyerang fisik dan atau psi-
upaya pengendalian, pada gilirannya nanti dapat kisnya sehingga mengganggu syaraf-syaraf seksu-
membuat seseorang terjerumus ke dalam perbuatan alnya, atau mungkin juga karena disengaja/memang
keji dan nista dan ia tidak memperdulikan lagi ram- diupayakan untuk menghilangkan nafsu syahwat-
bu-rambu larangan yang ditetapkan Allah dan Ra- nya. Jika ketidakbergairahan terhadap seksual ini
sul-Nya. Disamping itu, sikap berlebihan yang se- karena disengaja, maka tentu sikap dan tindakan
perti ini juga dapat menyeretnya ke perbuatan keji yang seperti ini tidak dibenarkan, karena dapat me-
dan nista lainnya sebagai akibat dari dorongan naf- mutuskan garis keturunan.
su syahwatnya, seperti mengkonsumsi minuman ke-
ras, narkoba dan obat-obat terlarang lainnya dan Sikap dan keadaan ketiga, adalah keadaan
berjudi. yang wajar, dimana nafsu syahwatnya terkendali.
Nafsu syahwatnya tunduk terhadap akal dan hukum
Sikap dan perbuatan manusia yang terlalu syara’. Sikap dan keadaan inilah yang ideal, yang
berlebihan terhadap nafsu syahwat tentu tidak akan dikehendaki oleh Islam, yang selaras dengan ke-
pernah merasa puas dalam melakukan hubungan hendak dan tujuan syari’at.
seksual. Ia akan selalu ganti-ganti pasangan, bah-
kan mungkin tidak hanya dengan lawan jenis, tetapi Setiap manusia yang normal selalu dianuge-
juga dengan sesama jenis. Keadaan ini tentu sudah rahi Allah nafsu syahwat. Hanya kita sajalah lagi ba-
sangat jauh melampaui batas. Binatang saja dalam gaimana menyikapinya dan ke arah mana kita per-
melakukan hubungan seksual selalu dengan lawan gunakan. Jika nafsu syahwat kita sikapi dengan wa-
jenis, tidak pernah dengan sesama jenis. Berarti tin- jar dan kita pergunakan sesuai dengan tuntunan
dakan manusia yang terlalu berlebihan melayani syari’at, maka nafsu syahwat kita akan mendapat
27 28
rahmat dari Allah SWT. yang pada gilirannya dapat suasana syahwati tersebut kerapkali dapat melam-
membawa manusia kepada kebahagiaan hidup, ba- bungkan lamunan generasi muslim, yang untuk ke-
ik di dunia kini mapun di akhirat nanti. Namun seba- mudian mengkristal menjadi ruh dari bagian gaya hi-
liknya, jika nafsu syahwat kita sikapi dengan tidak dupnya. Hingga karenanya, telinga bagaikan tuli
sewajarnya dan kita pergunakan sebebas-bebasnya dan lidah terasa pahit bila sehari saja tak menye-
tanpa kendali, maka nafsu syahwat kita akan men- nandungkan lagu dan syair tersebut.
dapat laknat dari Allah SWT. dan nafsu syahwat
yang dilaknat oleh Allah SWT. sifatnya liar, buas Bercerita tentang cinta, binar di dua bola ma-
dan ganas yang pada gilirannya akan menggiring tamu, rona memerah di pipimu, senyum kecil di bi-
manusia ke lembah hina dan nista dengan mena- birmu dan ratusan pujian serupa yang dilontarkan
warkan kesengsaraan yang berkepanjangan. oleh sang kekasih yang lagi dilanda asmara, dapat
membangkitkan birahi, apalagi jika ditunjang oleh
Ingatlah peringatan Allah SWT. : penampilan sang kekasih yang aduhai, maka tidak
mustahil akan dapat menyeret muda-mudi yang di-

ِ⁄υ‫ﱡ‬Τ⇔ِ°± ٌ≥َℵ°‫َ⎡ َ⎨َ⇑ﱠ‬Τْη‫ﱠ‬ρ⇔↓ ‫ِ⎡ْ ↓ِ◊ﱠ‬Τْηَ⇓ ُ→ِّΡَ±ُ↓°َ⇑َ™ landa kasmaran ke onggokan cinta terlarang yang
membuahkan kesengsaraan dan kehinaan.

ٌθْϖِ≡‫ﱠ‬ℵٌℵْυُηَ∠ ⎡ِّ™±َℵ ‫™ِّ⎡ْ ↓ِ◊ﱠ‬±َℵ َθِ≡َℵ°َ⇑‫↓ِ⎨ﱠ‬ Lebih kronis lagi, sulutan api asmara bela-
kangan ini semakin besar, ini terlukis dalam dunia
layar perak/kaca dan media cetak maupun elektro-
“Dan aku tidak akan membebaskan diriku dari kesa- nik, di mana sajian-sajian adegan seks yang vulgar,
lahan, karena sesungguhnya nafsu syahwat itu jorok dan menjijikkan sudah mulai merebak dan me-
mendorong manusia kepada kenistaan, kecuali naf- masuki ke pelosok-pelosok tanah air. Nafsu syah-
su syahwat yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Se- wat yang merupakan karunia Allah yang begitu in-
sungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha dah berubah fungsi menjadi ajang komoditi mencari
Penyayang” (QS. Yusuf ayat 53). keuntungan besar. Norma-norma yang berlaku da-
lam tatanan kehidupan, tidak lagi menjadi pegang-
Tak bisa kita mungkiri, belakangan ini sangat an. Sekian banyak wanita-wanita muda yang antrian
banyak jenis dan corak lagu dan syair yang dapat panjang berebut kursi popularitas, hingga siap mele-
menumbuhsuburkan nafsu syahwat. Terlebih-lebih paskan seluruh auratnya. Tubuh wanita dijadikan
bagi generasi muda. Lagu dan syair penumbuh 30
29
tontonan menarik pengobar nafsu syahwat. Bahkan dan membangkitkan nafsu syahwat.
sekujur tubuhnya yang merupakan asset berharga
didayagunakan sedemikian rupa menjadi alat yang Sebuah pendapat filosofi mengungkapkan,
ampuh untuk menjerat dan menjebak pria, karena “Apabila nafsu birahi seorang pria terhadap seorang
memang secara seksiologis dan fisiologis telah di- wanita telah bangkit, maka hilanglah dua pertiga
maklumi dan menjadi hukum alam bahwa wanita akalnya”.
yang berpenampilan seksi merupakan faktor utama
yang dapat menumbuhkan daya tarik kaum pria. Itu- Rasulullah SAW. bersabda, yang artinya :
lah sebabnya, peristiwa tentang seorang pria yang “Tidak ada satu cobaan yang terjadi sepeninggalku
bertekuk lutut di bawah kerlingan wanita, bukan yang lebih berbahaya bagi kaum pria yang melebihi
sekedar menggejala, tapi sudah memasyarakat berbahayanya berbagai cobaan, kecuali cobaan
bahkan mungkin sudah membudaya. yang berhubungan dengan soal wanita” (HR.Mus-
lim).
Fakta sejarah telah membuktikan, seperti so-
sok Julius Caesar yang gagah perkasa, terpedaya Kemudian dalam hadits lain disebutkan :
di bawah kerlingan Cleo Patra. Demikian juga Napo-

⎛⇔°َ∈َ× َã↓ ‫َ≥ٌ ™َ↓ِ◊ﱠ‬ΡِΖَ… ٌ≥َυْνُ≡°َϖْ⇓‫ﱡ‬Π⇔↓ ‫↓ِ◊ﱠ‬


leon Bonaparte yang dijuluki Singa Daratan Eropah,
ternyata tunduk di bawah goyang domretnya Marga-
ret Yosepin. Tak kalah dahsyatnya, seorang senator
dari Partai Demokrat Gary Hart sempat terpental ja- ↓υُϕ‫×ﱠ‬°َ∏ َ◊ْυُνَπْ∈َ× َιْϖَ∧ُΡُφْρَϖَ∏°َ©ْϖِ∏ ْθُλُηِνْΝَΦْΤُ⇑
uh dari pencalonannya menjadi Presiden Amerika
Serikat lantaran kuatnya keris asmara yang di tan-
capkan Dona Rice terhadapnya, sehingga membu-
ْ⎛ِρَ± ِΕَρْΦِ∏ َ⇐‫ِ◊ﱠ ↓َ™ﱠ‬°َ∏ َ⁄ƒَΤِّρ⇔↓↓υُϕ‫ ™َ↓×ﱠ‬°َϖْ⇓‫ﱡ‬Π⇔↓
atnya tak berdaya dan menggagalkan karirnya. Ju-
ga yang dialami Perdana Menteri Uno, dia ambruk ِ⁄ƒَΤِّρ⇔↓ ِ ْΓَ⇓°َ∧َοْϖِ←↓َΡْℜِ↓
dari kursi emasnya, dikarenakan kuatnya pesona
Geisha kekasihnya. Sebagian cerita negarawan dan “Sesungguhnya dunia ini diciptakan sangat indah
pemimpin yang jatuh runtuh di pelukan wanita terse- dan menarik hati. Dan Allah mempersilahkan kepa-
but di atas merupakan bukti kongkrit dari betapa be- damu untuk menikmatinya dan bagaimana memper-
sarnya pengaruh wanita di dalam menumbuhkan lakukannya. Namun, berhati-hatilah terhadap dunia.
31 32
Dan berhati-hatilah pula terhadap wanita. Karena Thabrani dan Bazaar dari Aisyah).
sesungguhnya pertama kali terjadi fitnah di kalang-
an Bani Israil, disebabkan oleh wanita” (HR. Mus- Kemudian beliau bersabda pula :
lim).

Begitulah keberadaan wanita, ia ternyata °َ©َ∏َΡْςَΦْℜِ↓°َ©ِΦَϖَ± ْσِ⇑ ْΓَ÷َΡَ…↓َ↵ِ°َ∏ ٌ≥َℵْυَ⊂ ُ≥َ↓ْΡَπْ⇔َ↓


mampu menggoncang dunia tanpa harus mengang-
kat senjata. Cukup dengan senyum, kerlingan mata ُ◊°َχْϖ‫ﱠ‬ς⇔↓
dan kemulusan tubuhnya, mereka mampu membu-
mihanguskan dunia. Oleh karena itu, dalam menyi-
kapi keberadaan wanita, Islam dengan bijaksana te- “Wanita itu aurat, maka apabila ia keluar rumah,
lah mengatur sedemikian rupa tentang kehidupan berdiri tegaklah syetan padanya” (HR. Turmidzi dari
wanita. Dalam hal berpakaian misalnya, wanita Ibnu Mas’ud).
muslimah dibolehkan mengenakan pakaian apapun
yang disenanginya di hadapan anggota keluarganya Bila kedua hadits ini dianggap belenggu yang
atau diantara teman-teman wanitanya. Namun, apa- merantai kebebasan kaum wanita, maka dapatlah
bila ia ke luar rumah atau apabila ada pria selain dipastikan hujan birahipun tak dapat dihindari lagi
anggota keluarganya (bukan mukhrim), ia wajib hingga dengan mudahnya wanita-wanita bergenta-
menutupi seluruh auratnya. yangan di jalan-jalan raya, di tempat diskotek, di bar
dan resturan, di hotel-hotel dan ditempat-tempat hi-
Rasulullah SAW. bersabda : buran lainnya, dengan mempertontonkan kemolek-
an tubuhnya untuk membangkitkan nafsu syahwat
kaum pria.
ُã↓ َ¬َΡَ…°َ©ِΦْϖَ± ِΡْϖَ∠ ِ°َ©َ±°َϖِ∂ ْΓَ⊂َΣَ⇓ ٍ≥َ↓َΡْ⇑↓°َπ‫↓َ⎜ﱡ‬ Apa upaya yang dilakukan Islam untuk mem-
®َΡْΦِℜ°َ©ْρَ⊂ bentengi ummatnya dari pengaruh nafsu syahwat
ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah dengan perni-
kahan dan atau puasa.
“Siapa saja dari seorang wanita yang membuka
pakaian (auratnya) di ruar rumah, maka Allah pasti Berkenaan dengan hal ini, Rasulullah SAW.
akan merobek tirai kehormatannya” (HR. Ahmad, bersabda :
33 34
≥َ َ⁄°َΧْ⇔↓ ُθُλْρِ⇑ َ⊆°َχَΦْℜ↓ ِσَ⇑ َ″°َΧ‫ﱠ‬ς⇔↓َΡَςْ∈َ⇑°َ⎜ penyakit kematangan seksual dini, aids/HIV dan
sebagainya.
ِ≠َΡَηْνِ⇔ ُσَΞْ≡َ↓َ™ ِΡَΞَΧْνِ⇔‫ﱡ‬αَ∠َ↓ τّَ⇓ِ°َ∏ ْ≠‫َ™ﱠ‬ΣَΦَϖْνَ∏
Naluri seksual itu sesungguhnya dapat pula
ٌ⁄°َ÷َ™ τَ⇔ τ‫ِ⇓ﱠ‬°َ∏ ِ⇒ْυ‫ﱠ‬Ξ⇔ِ°± ِτْϖَνَ∈َ∏ ْ∉ِχَΦْΤَ⎜ ْθ‫ْ⇔ﱠ‬σَ⇑َ™ dibimbing dan dididik serta dikendalikan melalui iba-
dah puasa. Dengan berpuasa di bulan Ramadhan,
kita dilatih untuk menahan diri dari apapun yang da-
“Wahai para pemuda, siapa yang mampu diantara pat membatalkan dan merusak nilai puasa, terma-
kamu serta berkeinginan hendak kawin, hendaklah suk menahan diri dari pengaruh nafsu syahwat, yak-
dia kawin, karena sesungguhnya perkawinan itu ni tidak melakukan hubungan seksual suami isteri
akan memejamkan mata (terhadap orang-orang pada siang hari.
yang tidak halal dilihat), dan akan memeliharanya
(dari godaan syahwat). Siapa yang tidak mampu ka- Dengan berpuasa di bulan Ramadhan, akan
win, hendaklah dia berpuasa, karena dengan berpu- membuka kesadaran bagi kita bahwa segala aktivi-
asa nafsu syahwatnya terhadap wanita akan berku- tas keseharian (rutinitas) yang kita lakukan tidak
rang” (HR. Bukhari). mesti dilakukan terus menerus, namun diperlukan
istirahat agar tidak cepat jenuh, supaya sehat dan
Dengan adanya pernikahan, insyaAllah ma- tidak merasa ketergantungan, yang pada gilirannya
syarakat akan terhindar dari dekadensi moral dan nanti dapat berpengaruh terhadap ketahanan men-
kerusakan sosial. Karena bagaimanapun juga naluri tal dan fisik kita.
kecenderungan seksual hanya akan dapat dipuas-
kan melalui pernikahan yang sah. Meskipun melakukan hubungan suami isteri
itu halal, namun dengan berpuasa kita dilatih untuk
Disamping itu, dengan adanya pernikahan, melakukan pengendalian di siang hari. Hal ini tentu
insyaAllah masyarakat akan terhindar dari penyakit- akan berdampak positif terhadap upaya-upaya pe-
penyakit kelamin yang tersebar akibat pergaulan ngendalian nafsu syahwat agar kita tidak mudah ter-
bebas dan perzinahan, seperti penyakit Gonorhoe perangkap oleh penjaja seks murahan. Kita tidak a-
(radang pada rahim bagi wanita dan kedua buah biji kan tergiur oleh PIL (Pria Idaman Lain) atau WIL
kelamin pada pria), penyakit bernanah pada alat ke- (Wanita Idaman Lain) atau yang lebih populer
lamin, penyakit cacar lunak, penyakit syphilis, 36
35
dengan istilah perselingkuhan, kendati nikmat tapi
membawa laknat.

MENAHAN DIRI DARI


NAFSU AMARAH

ddddd A
marah adalah salah satu dari gerakan
nafsu yang seketika meluap karena
adanya rangsangan terhadap emosi,
cenderung menjadi semacam senjata yang dapat
mempengarungi kestabilan diri sendiri dan orang la-
in. Sebenarnya sikap dan tindakan marah merupa-
kan sebuah upaya untuk mempertahankan diri dan
untuk melepaskan kejengkelan, rasa dendam dan
sebagainya. Bila marah datang tanpa ditahan de-
ngan hati dan akal sehat sebelum menjalar, ia tak
obahnya laksana nyala api yang membakar kayu
kering, apabila tidak segera disiram dengan air,
37 38
maka apinya akan semakin besar dan dapat meng- sedang naik darah, karena pada saat kita marah,
hanguskan apa saja yang ada di sekitarnya. Pada darah kita naik ke kepala, mata kita terbelalak dan
saat orang marah maka darah yang ada di tubuhnya biji mata kita sekan-akan mau keluar dari kelopak-
naik, bagaikan uap memenuhi ruangan yang ada di nya. Jari-jari tangan bergetar, gigi kita terkatup rapat
otak, sehingga pandangannya gelap, kalap, seakan seolah-olah mau mengigit orang yang kita marahi,
tak sanggup lagi berpikir jernih. Ketika itu pertim- gerakan badan kita menjadi tidak beraturan dan be-
bangan hilang, akal tertutup, pikiran tersentak, kare- berapa perubahan pada fisik lainnya. Seandainya
na emosi telah menyelimuti hati dan urat syaraf. Se- seseorang yang sedang marah melihat dirinya di
hubungan dengan ini, tepatlah apa yang dimisalkan muka cermin, niscaya akan meredalah kemarahan-
oleh seorang hukama terkenal : “Orang yang se- nya, karena malu melihat keadaan fisiknya seperti
dang marah adalah laksana gua batu yang terbakar. itu.
Api terkurung di dalamnya dan angin yang masuk
mengipasnya sehingga menambah nyalanya. Gua Disamping itu, orang yang sedang marah,
semakin panas dan siap membakar apa saja, bah- ucapannya menjadi tidak terkontrol lagi. Keluarlah
kan batu sekalipun, semuanya jadi bara yang hitam kata-kata yang tidak enak di dengar. Meluncurlah
memerah. Meski ada orang berupaya untuk menyi- berbagai makian, celaan, hinaan dan kata-kata
ramnya, maka air penyiram itu berubah menjadi yang menyakitkan yang apabila di dengar oleh
minyak yang justeru akan menambah nyala apinya”. orang yang berakal sehat, dia akan merasa risih
dan bahkan orang yang sedang marah itu sendiri
Begitulah, kalau kemarahan dibiarkan tanpa merasa risih dan malu terhadap apa yang ia ucap-
ditahan, ia dapat mematikan hati dan akal, ia dapat kan tersebut ketika kemarahannya reda.
menulikan telinga dan membutakan mata, sehingga
tepatlah apa kata orang bijak : “Anda tak akan me- Pengaruh orang yang sedang marah, sung-
nemukan sesuatu dengan marah. Akan tetapi, anda guh sangat berbahaya, karena orang yang lagi ma-
akan kehilangan sesuatu karena marah”. rah ada keinginan untuk memukul, melukai, mero-
bek pakaian bahkan membunuh orang lain yang se-
Kalau kita sedang marah, seperti yang dapat dang dimarahinya. Jika amarah itu tidak tersalurkan
kita lihat pada orang lain yang sedang marah, wajah pada obyek yang dimarahinya, kekesalannya akan
kita menjadi merah menakutkan. Disebabkan ciri ini, berbalik kepada dirinya sendiri. Ia akan merobek-ro-
maka orang yang sedang marah bisa disebut bek pakaianya sendiri, memukuli tubuhnya, kadang
39 40
kala memukulkan tangannya ke dinding, ke meja plex). Yaitu menilai diri sendiri lebih rendah dari
atau ke tanah. Melemparkan piring, memukul bina- yang semestinya. Orang ini akan mudah sekali
tang yang ada di dekatnya, bahkan saking kesalnya tersinggung dan marah, karena setiap orang
ia bisa pingsan tak sadarkan diri. yang memcoba memberi masukan atau saran
atau memberikan pujian dan penghargaan, selalu
Amarah timbul bisa disebabkan oleh faktor dianggapnya merendahkan dirinya;
jasmani dan bisa pula disebabkan oleh faktor roha- 2. Rasa Sombong (Superiority Complex), yaitu me-
ni. nilai diri sendiri melebihi kenyataan yang semes-
tinya. Orang yang sombong seringkali menem-
Penyebab amarah yang dipengaruhi oleh fak- patkan dirinya sendiri lebih dari orang lain, se-
tor jasmani, antara lain : hingga sedikit saja kalau ada orang lain yang
mencoba memojokkannya atau merendahkannya
1. Kelelahan yang berlebihan. Misalnya orang yang ia akan tersinggung sekali dan marah;
terlalu lelah karena kerja seharian seringkali mu- 3. Terlalu egois (egoistis), yaitu terlalu mementing-
dah tersinggung dan mudah marah; kan diri sendiri atau menilai dirinya lebih penting
2. Karena kelebihan atau kekurangan zat-zat terten- dari orang lain. Orang yang egois biasanya suka
tu dalam tubuh yang dapat menyebabkan marah. memaksakan kehendak, seakan-akan dia sajalah
Misalnya jika otak kurang mendapat zat asam, yang benar, dia sajalah yang mampu, sehingga
maka seseorang akan cenderung marah; jika ada orang lain yang mecoba menentang ke-
3. Ketidakstabilan hormon kelamin juga dapat me- hendaknya, dia akan tersinggung dan marah;
nyebabkan marah. Misalnya ketika sang ibu se-
dang haid, biasanya suka marah-marah; Setidaknya ada tiga tingkatan marah yang bi-
sa terjadi dan dialami oleh seseorang, yaitu :
Adapun faktor rohani yang mempengaruhi
amarah, erat sekali kaitannya dengan kepribadian 1. Marah yang berlebih-lebihan. Ini terjadi ketika se-
seseorang, terutama yang menyangkut self concept seorang telah didominasi oleh nafsu amarahnya,
yang salah atau anggapan yang salah terhadap diri sehingga akal sehatnya tidak berfungsi lagi,
sendiri, seperti : imannya seakan lumpuh dan tak mampu lagi
membentenginya. Keadaan ini jika tidak diantisi-
1. Rasa rendah diri ( MC =Minderwaardigheid Com- pasi segera, dapat mengakibatkan sesuatu yang
41 42
yang fatal; direndahkan, dilecehkan, difitnah dan sebagainya,
2. Relatif tidak pernah marah. Sikap dan tindakan maka wajar kalau kita marah. Jika anggota keluarga
seperti ini tentu saja tidak dikehendaki. Imam kita ada yang tidak mau shalat padahal kewajiban
Syafi’i pernah berkata, “Siapa yang dituntut oleh shalat telah mensyaratkannya, maka wajar juga
suatu kondisi yang seharusnya ia marah, ternyata kalau kita marah.
tidak marah, ia tak lebih dari seekor keledai”;
3. Kondisi marah yang seimbang. Inilah yang dike- Rasulullah SAW. bersabda, yang artinya :
hendaki, dimana seseorang hanya akan marah “Sebaik-baik ummatku adalah yang keras sikapnya
setelah mendapat isyarat dari akal dan agama. didalam menjalankan hukum-hukum agama”.
Ketika nafsu amarah terpancing pada kondisi
yang mengharuskan ia marah, maka iapun ma- Seorang muslim wajib marah dan segera
rah, tetapi akan segera reda ketika kondisi meng- melakukan tindakan pencegahan, jika ia melihat dan
haruskannya santun dan memaafkan; menyaksikan kemungkaran terjadi di sekitarnya.

Kaitannya dengan tiga hal di atas, Imam Al- Rasulullah SAW. bersabda :
Ghazali mensitir, menurut beliau ada tiga sikap dan
tindakan marah yang ditunjukkan oleh seseorang.
Ada seseorang yang cepat sekali marah dan lama ْθ‫ِ◊ْ ⇔ﱠ‬°َ∏ ِ®ِΠَϖ±ِ ُ®ُΡِّ™ϖَ®ُϖْνَ∏ ↓ًΡَλْρُ⇑ ْθُλْρِ⇑ ∑َ↓‫ﱠ‬ℵ ْσَ⇑
berhentinya. Ada juga yang cepat marah, tetapi ce-
pat pula berhentinya. Dan yang terakhir, ada seseo- ِτΧِْνَϕΧَِ∏ ْ∉ِχَΦْΤَ⎜ ْθ‫ِ◊ْ ⇔ﱠ‬°َ∏ ِτِ⇓°َΤِνΧَِ∏ ْ∉ِχَΦْΤَ⎜
rang yang lambat marahnya, namun cepat berhen-
tinya. Yang ketiga inilah yang ideal. ◊ِ°َπْ⎜ِ⎨ْ↓ ُιَ∈ْ∪َ↓ َµِ⇔↓َ↵َ™
Menurut Islam, marah itu ada yang terpuji,
ada pula yang tercela. Marah yang terpuji adalah “Siapa saja diantara kamu yang melihat kemung-
marah karena mempertahankan kehormatan dan karan, maka cegahlah dengan tanganmu. Jika kamu
marah karena mempertahankan agama. tidak mampu, maka cegahlah dengan lisanmu. Dan
jika kamu tetap tidak mampu, maka cegahlah de-
Jika misalnya nama baik kita dan anggota ngan hatimu (sekurang-kurangnya tidak suka/marah
keluarga kita dicemarkan orang, seperti dihina, dengan kemungkaran tersebut), namun yang ter-
43 akhir ini merupakan pertanda lemahnya iman” (HR.
44
Muslim).

Orang yang tidak menampakkan kemarahan- Seorang muslim bukan tidak boleh marah,
nya terhadap kemungkaran, oleh Islam dianggap boleh-boleh saja marah, namun tatkala kita marah
dosa. Apalagi jika ia bersikap dingin dan apatis se- maka segeralah kendalikan. Begitu kita marah kare-
hingga seolah-olah ia setuju dengan kemungkaran na kesalahan orang lain, maka segeralah memberi-
tersebut, maka orang ini lebih berdosa lagi. Dalam kan maaf kepadanya.
sebuah dialog, Rasulullah SAW. pernah ditanya
oleh para sahabatnya : Allah SWT. Berfirman :

ْθَ∈َ⇓ :َ⇐°َ⋅ : َ◊ْυُΛ⇔ِ°‫ﱠ‬Ξ⇔↓°َ©ْϖِ∏َ™ ُ⊃ْℵَ⎨ْ↓ ُιَΤْΝُ×َ↓ ∑υْϕ‫ﱠ‬Φνِ⇔ ُ″َΡْ⋅َ↓∞ْυُηْ∈َΦْ⇓َ↓َ™


⎛ِ∅°َ∈ْ⇔↓ ِοْ〈َ↓ ⎛َνَ⊂ ْθُ©َ∧َΡَ×َ™ ْθِ™©ِΦَ⇑َ™↓َΠُπِ⇔ “Dan jika kamu mau memaafkan, cara itulah yang
lebih mendekati ketaqwaan” (QS. Al-Baqarah ayat
“(Ya Rasulullah), apakah mungkin bumi akan digon- 237).
cang gempa, padahal di tempat ini banyak orang
yang shaleh? Rasulullah menjawab : Ya, karena ke- Barangkali kita semua sepakat, bagaimana-
shalehannya ia gunakan untuk memberikan loyali- pun juga, sikap dan tindakan marah, terutama ma-
tas dan membiarkan para pelaku melakukan maksi- rah yang tercela, tidak akan menguntungkan sedikit
at”. juapun. Malah sebaliknya, marah yang berlebihan,
marah yang meluap-luap dapat membawa akibat fa-
Adapun marah yang tercela adalah marah tal si pelakunya. Orang yang menderita penyakit
yang bukan pada tempatnya, marah karena kesom- TBC, asma, hypertensi dan penyakit jantung sangat
bongan dan marah karena iri dengki. Misalnya cepat riskan dengan tindakan marah, maka itu jauhi dan
marah karena hanya tersinggung terhadap persoal- hindari sikap dan tindakan marah, karena dapat
an yang ringan, marah karena tidak diperhatikan memperberat penyakitnya. Disamping itu, hasil dari
orang lain atau mempermasalahkan dan meributkan kemarahan sangat buruk buat kita, diantaranya da-
sesuatu yang tidak bermanfaat sehingga timbullah pat memperbanyak musuh dan mengurangi teman.
amarah. Orang yang suka marah tidak akan mendapat
45 46
simpati orang lain. perbuatan dan aku sedikit mengerjakannya”. Rasu-
lullah SAW. menjawab, “Janganlah engkau marah”.
Boleh jadi orang yang marah merasa bangga Kemudian orang itu mengulangi pertanyaannya
dan menang karena dapat memarahi orang lain. Te- sampai dua kali, dan jawaban Rasulullah tetap sa-
tapi sebenarnya kemenangannya itu tak lebih ha- ma, “Janganlah engkau marah” (HR. Bukhari dan
nyalah sebuah tipuan yang suatu saat dapat menye- Ahmad).
retnya kepada kekalahan yang berkepanjangan. Se-
bab, dengan menyakiti orang lain karena kemarah- Ibnu Umar ra. Berkata kepada Rasulullah
annya, dapat menghancurkan hubungan baik dan SAW : “Katakanlah kepadaku satu ucapan dan aku
akan menjatuhkan harkat dan martabatnya di mata sedikit mengerjakannya dengan harapan aku selalu
orang lain. Coba saja buktikan sendiri. Misalnya an- mengingatnya”. Rasulullah SAW. menjawab : “Ja-
da menjabat seorang atasan pada sebuah kantor. ngan marah”. Aku mengulangi pertanyaan serupa
Karena anda dikenal sebagai seorang atasan yang sampai dua kali, tapi beliau tetap berkata : “Jangan
pemarah, diktator, maka tentu bawahan akan takut marah” (HR. Abu Ya’la dan Ahmad).
mendekati anda. Anda seorang pedagang, tetapi
pemarah, pembeli akan takut berbelanja. Anda seo- Dari Abdullah bin Umar ra. mengatakan bah-
rang majikan, tapi pemarah, para pembantu akan wa ia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW :
ketakutan dan akhirnya tak ada yang mau bekerja “Ya Rasulullah, apa yang dapat menjauhkan aku
membantu anda. Guru yang pemarah akan dibenci dari murka Allah SWT?”. Rasulullah SAW. menja-
muridnya, suami yang pemarah tidak akan dicintai wab: “Jangan engkau marah”.
oleh anak-anak dan isterinya, demikian sebaliknya.
Dari Ibnu Mas’ud ra. disebutkan bahwa Ra-
Demikianlah keburukan dan tercelanya si- sulullah SAW. bersabda : “Bagaimana pandangan
kap dan tindakan marah. Karenanya dalam berba- kalian tentang siapa orang yang perkasa itu?”. Kami
gai hadits, Rasulullah mengingatkan, “Janganlah menjawab : “Orang yang kuat dan tak terkalahkan
marah, janganlah marah !!!”. oleh orang lain”. Beliau menyanggah : “Bukan itu”.
Kami lalu bertanya : “Kalau begitu, siapa ya Rasulul-
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh lah?”. Rasulullah menjawab : “Orang yang mampu
Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW. bersabda : “Wa- mengendalikan diri tatkala marah” (HR. Muslim).
hai Rasulullah, suruhlah aku mengerjakan suatu
47 48
Memang mengendalikan nafsu amarah bu- dan Abu Daud).
kanlah sesuatu yang mudah, apalagi jika hal itu ter-
jadi pada seseorang yang punya peluang (kebera- Maksud pernyataan Rasulullah SAW. ini ada-
nian) secara mental dan fisik untuk meluapkan ama- ah agar kita selama menjalankan ibadah puasa ja-
rahnya. ngan memperdulikan orang yang sedang mengejek
kita, orang yang sedang mencaci maki kita, orang
Mengendalikan nafsu amarah memerlukan yang sedang menggunjing kita dan sebagainya. Ja-
latihan-latihan yang rutin dan efektif. Puasa di bulan ngan kita layani orang yang sedang memarahi kita,
Ramadhan merupakan salah satu cara sekaligus orang yang sedang memancing kemarahan kita.
upaya yang strategis didalam pengendalian nafsu Hadapilah semuanya dengan sabar dan lapang da-
amarah. da. Konsentrasikanlah hati dan pikiran kita bahwa
kita saat ini sedang beribadah puasa karena Allah.
Betapa Rasulullah SAW. berkeinginan agar
puasa di bulan Ramadhan ini menjadi sarana latih- Ingatlah, berpuasa itu pada hakikatnya ada-
an untuk menahan amarah dan mempertebal kesa- lah latihan menahan kesabaran. Rasulullah SAW.
baran. Sampai-sampai beliau menyatakan : bersabda :

°ًπِ←°َ∅ ْθُ∧ُΠَ≡♣َ َ◊°َ∧↓َ↵↔َِ∏ ٌΕ‫ﱠ‬ρُ÷ ُ⇒°َϖِّΞ⇔َ↓ ِΡْΧ‫ﱠ‬Ξ⇔↓ ُιْΞِ⇓ ُ⇒ْυ‫ﱠ‬Ξ⇔َ↓


ُτَπَ×°َ⊗ْ™♣َ ُτَνَ×°َ⋅ ٌ♥ُΡْ⇑↓ ِ◊↔َِ∏ ْοَ©ْϑَ⎜َ⎨َ™ َΙَ∏ْΡَ⎜َζَ∏ “Puasa adalah separuh dari sabar”.

(ِσْϖَ×‫ﱠ‬Ρَ⇑) ٌθِ←°َ∅ ⎛ِّ⇓♠ِ : ْοُϕَϖْνَ∏ Dengan latihan kesabaran terutama sabar


menahan amarah selama berpuasa di bulan Rama-
dhan ini, mudah-mudahan mampu menetralisir naf-
“Puasa itu merupakan benteng. Maka jika salah se- su amarah yang bersarang di diri kita.
orang diantara akamu berpuasa, maka janganlah ia
berkata keji dan mencaci maki sesama. Seandainya Selanjutnya,agar kepribadian kita menjadi re-
ada orang yang mengajak berkelahi atau memarahi/ latif matang, sehingga dengan kematangannya da-
mencaci maki, hendaklah dikatakan kepadanya : pat menciptakan pribadi yang relatif kebal,
“Saya ini sedang berpuasa” (tiga kali)” (HR. Bukhari 50
49
dan tidak sensitif terhadap pengaruh amarah, maka Pada suatu hari Rasulullah SAW. pernah di-
tidak diragukan lagi bahwa dengan berpuasa di ludahi oleh seseorang, karena dia sangat benci ke-
bulan Ramadhan yang tujuan utamanya mengantar- pada beliau. Rasulullah tenang saja, tidak marah.
kan pribadi muslim menjadi pribadi yang taqwa, Minggu berikutnya, beliau diludahi lagi oleh dia. La-
pribadi yang matang dan seimbang, maka peluang gi-lagi beliau tenang, tidak menunjukkan kemarah-
yang baik di bulan Ramadhan ini dapat dijadikan sa- annya. Minggu ketiga, beliau lewat lagi di depan ru-
rana yang efektif untuk membangun benteng yang mah orang itu, ternyata dia tidak ada. Rasulullah
ampuh dalam rangka memperkuat pertahanan ter- kemudian bertanya kepada orang yang tinggal di
hadap pengaruh nafsu amarah yang sering datang dekatnya: “Kemana si pulan?”. Dia menjawab :
bertubi-tubi yang apabila diperturutkan dapat me- “Orang tersebut sedang sakit, ya Rasulullah”. Men-
nimbulkan tindakan negatif yang sangat merugikan. dengar jawaban demikian, kemudian Rasulullah se-
gera menjengok orang itu. Tentu saja kedatangan
Menurut Al-Qur’an disebutkan bahwa salah Rasulullah ini membuat dia kaget dan malu. “Maaf-
satu ciri orang yang bertaqwa adalah orang yang kan atas perlakuanku yang kurang baik terhadap-
suka memaafkan orang lain diwaktu lapang maupun mu, ya Rasul Allah”. Rasul memaafkan orang itu,
diwaktu sempit serta dapat menahan nafsu amarah dan membimbingnya untuk bertobat kepada Allah.
yang ada dalam dirinya.
Ada tujuh keutamaan yang diberikan Allah
Terkait dengan taqwa ini, maka bila kita ingin SWT. kepada orang yang mampu menahan ama-
beribadah untuk mencapai sasaran yang diinginkan, rahnya.
maka tidak ada pilihan lain bagi kita kecuali harus
bisa menjadi orang yang suka memaafkan orang la- 1. Memperoleh ampunan dan pahala Sorga
in dan menjadi orang yang mampu mengendalikan Allah SWT. berfirman :
amarah, sebab hanya dengan cara itulah, semua
persoalan yang kita hadapi bisa diselesaikan de-
ngan baik. °َ©ُ∪ْΡَ⊂ ٍΕ‫ﱠ‬ρَ÷َ™ ْθُλِّ™±‫ﱠ‬ℵ ْσِّ⇑ ٍ≥َΡِηْ®َ⇑ ⎛⇔ِ↓∞ْυُ⊂ℵِ°َℜَ™
Ketahuilah, kebiasaan menahan nafsu ama- َσْ⎜ِΘ‫َ ↓َ⇔ﱠ‬σْϖِϕ‫ﱠ‬Φُπْνِ⇔ ْ∝‫ﱠ‬Πِ⊂ُ↓ ُ⊃ْℵَ⎨ْ↓َ™ ِ∝υπ‫ﱠ‬Τ⇔↓
rah merupakan kebiasaan para Nabi dan Rasul.

51
َσْϖِπِε°َλْ⇔↓َ™ ِ⁄∞‫ﱠ‬Ρ‫ﱠ‬Ζ⇔↓َ™ ِ⁄∞‫ﱠ‬Ρ‫ﱠ‬Τ⇔↓ ِ َ◊ْυُϕِηْρُ⎜
52
‫ِ∆ﱡ‬Λُ⎜ ُã↓َ™ ِ℘°‫ﱠ‬ρ⇔↓ ِσَ⊂ َσْϖِ∏°َ∈ْ⇔↓َ™ َγْϖَ®ْ⇔↓
dia mempunyai keberanian untuk meluapkannya,
maka pada hari kiamat Allah akan memanggilnya
dengan derajat para pembesar makhluk (Nabi
َσْϖِρِΤْΛُπْ⇔↓ dan Rasul), sehingga Allah memberikan pilihan
kepadanya untuk mendapatkan bidadari yang
mana yang ia suka”.
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada Sorga yang luasnya seluas 3. Menyelamatkan dari azab Allah
langit dan bumi, yang disediakan untuk orang- Rasulullah SAW. bersabda :
orang yang bertaqwa, yaitu orang-orang yang
menafkahkan hartanya, baik diwaktu lapang ma-
upun diwaktu sempit, dan orang-orang yang ُτَΧَΖَ∠⎛َ⇔°َ∈َ× ُã↓ َ∉َ∏ َ⎯ ُτَΧَΖَ∠ َ∉َ∏ َ⎯ ْσَ⇑
mampu menahan amarahnya dan memaafkan
kesalahan orang lain. Allah menyukai orang-
orang yang berbuat kebajikan” (QS. Ali Imran “Barangsiapa dapat menahan nafsu amarah (pa-
ayat 133 dan 134). da waktu ia mampu meluapkannya), Allah akan
menolak azab darinya” (HR. Thabrani).
2. Disetarakan dengan derajat para Nabi dan Rasul
dan mendapat pelayanan yang istimewa dari pa- 4. Mendapatkan pahala yang sangat besar
ra Bidadari di Sorga. Rasulullah SAW. bersabda :
Rasulullah SAW. bersabda :
ِΕَ⊂ْΡُ÷ ْσِ⇑ ِã↓َΠْρِ⊂↓ًΡْ÷♣َ ُθَφْ⊂♣َ ٍΕَ⊂ْΡُ÷ْσِ⇑°َ⇑
®ُ°َ⊂َ⎯ ُ®َΘُηْρَ⎜ ْ◊َ↓ ُ∉ْϖِχَΦْΤَ⎜ َυُ〈َ™ °ًφْϖَ∠ َθَφَ∧ْσَ⇑ ⎛َ⇔°َ∈َ× ِã↓ ِτْ÷َ™ َ⁄°َ®ِΦْ±ِ↓ ٌΠْΧَ⊂°َ©َπَφَ∧ٍγْϖَ∠
ِκِ←َζَΝْ⇔↓ِ℘ْ™ُ⁄ُℵ ⎛َνَ⊂ ِΕَ⇑°َϖِϕْ⇔↓َ⇒ْυَ⎜⎛َ⇔°َ∈َ× ُã↓ “Tidak ada satu perbuatan yang akan membe-
rikan pahala yang lebih besar di sisi Allah, kecuali
ِ⁄ƒَ⊗ℵِْυُΛْ⇔↓ ّ⎝ِ♣َ ِ perbuatan menahan amarah ketika seseorang
hamba mampu menahannya semata-mata ha-
nya mencari keridhaan Allah SWT” (HR.Ibnu
“Barangsiapa mampu menahan amarah padahal
54
53
Majah). Ada beberapa cara yang bisa dilakukan da-
lam rangka mencegah dan mengatasi nafsu amarah
5. Terpelihara dari segala musibah dan kesulitan hi- yaitu :
dup di dunia dan akhirat
1. Jika suatu waktu nafsu amarah kita muncul dan
6. Mendapat rahmat Allah SWT. sulit dikendalikan, Rasulullah SAW. memberikan
empat tuntunan, yaitu :
7. Mendapat kecintaan Allah SWT. a. Melakukan perubahan sikap dan posisi badani-
Rasulullah SAW. bersabda : yah sebagaimana sabda beliau :

ْ◊ِ°َ∏ْΥِνْϑَϖْνَ∏ ٌθِ←°َ⋅َυُ〈َ™ ْθُ∧ُΠَ≡♣َ َ∆َΖَ∠↓َ↵♠ِ


τِ ِηَρَ∧ِ ⎛َ⇔°َ∈َ× ُã↓ ُ®↓َ™∞ ِτْϖِ∏ ‫ﱠ‬σُ∧ْσَ⇑ ٌ•َζَ∂
ْ∉ِϑَχْΖَϖْνَ∏‫َ∆ُ ™َ↓ِ⎨ﱠ‬Ζَ®ْ⇔↓ ُτْρَ⊂ َ∆َ〈 َ↵
ْσَ⇑ : ِτِΦ‫ﱠ‬ΧَΛَ⇑ ِ ُτَνَ…ْ⎯َ°َ∏ ِτِΦَπْ≡َΡ±ِ ِτْϖَνَ⊂‫ﱠ‬Ρّ َℜَ™
َΡَΦَ∏ َ∆َΖَ∠↓َ↵ِ↓َ™ َΡَηَ∠َℵَΠَ⋅↓َ↵ِ↓َ™ َΡَλَ⊗ ⎛َχْ⊂َ↓
“Jika ada salah seorang diantaramu sedang
marah, jika dia berdiri maka duduklah. Jika
amarahnya mulai hilang (dengan cara duduk),
“Ada tiga hal yang jika dimiliki oleh seseorang, ia cukuplah. Namun jika tidak, maka berbaring-
akan mendapatkan pemeliharaan Allah, akan di- lah” (HR. Abu Daud).
penuhi dengan rahmat-Nya dan Allah akan se-
nantiasa memasukkannya dalam lingkungan Secara alami cara dan sikap seperti ini me-
hamba yang mendapatnya kecintaan-Nya, yaitu : mang dapat membantu menurunkan tensi da-
Seseorang yang selalu bersyukur ketika Allah rah, sehingga secara berangsur-angsur dapat
memberinya ni’mat; Seseorang yang mampu me- pula menurunkan luapan marahnya.
luapkan amarahnya tetapi ditahannya dan ia
memberi maaf terhadap kesalahan orang lain; b. Mengambil air wudlu
Seseorang yang apabila sedang marah, segera Rasulullah SAW. bersabda :
dia hentikan amarahnya tersebut” (HR. Hakim). َ◊°َχْϖ‫ﱠ‬ς⇔↓ ‫◊ِ ™َ↓ِ◊ﱠ‬°َχْϖ‫ﱠ‬ς⇔↓ َσِ⇑ َ∆َΖَ®ْ⇔↓ ‫ِ♠◊ﱠ‬
55 56
ℵُ °‫ﱠ‬ρ⇔↓ ُ→َηْχُ×°َπ‫ ™َ↓ِ⇓ﱠ‬ℵِ°‫ﱠ‬ρ⇔↓ َσِ⇑ َκِνُ… 2. Menghindari semua perbuatan yang dapat me-
nimbulkan rasa amarah, baik kepada diri sendiri
maupun kepada orang lain;
♦‫َ∪ﱠ‬υَΦَϖْνَ∏ ْθُ∧ُΠَ≡♣َ َ∆َΖَ∠↓َ↵↔َِ∏ ِ⁄°َπْ⇔°±ِ
3. Memahami tentang betapa pentingnya menahan
amarah dan manfaat sabar dalam kehidupan;
“Sesungguhnya amarah itu dari syetan, se-
sungguhnya syetan itu dibuat dari api, dan 4. Mempererat hubungan kekeluargaan, persauda-
sesungguhnya padamnya api itu karena air. raan dan persahabatan serta menjunjung tinggi
Maka jika ada seseorang diantara kamu yang hak dan kewajiban antar sesama;
sedang marah, maka hendaklah ia berwu-
dlu)” (HR. Abu Daud). 5. Melaksanakan semua kewajiban sebagai muslim,
baik yang berhubungan dengan perintah Allah
c. Tundukkan kepala, khusyu’kan hati dan ber- maupun dengan sesama manusia, dengan penuh
tawakkallah kepada Allah, meminta perlin- tanggung jawab dan berdiri di atas aqidah yang
dungan kepada-Nya dari semua kejahatan benar, syari’ah yang tepat dan akhlak yang mulia;
syetan yang sedang menyulut api kemarahan
di dalam dada; 6. Berusaha berbicara dengan tutur kata yang so-
pan dan menghindari perkataan yang akan
d. Berdoa kepada Allah seperti yang diajarkan mengundang kemarahan;
oleh Rasulullah SAW. kepada Siti Aisyah se-
waktu dia sedang dilanda amarah. 7. Jika sedang mendengarkan perkataan orang lain
َγْϖَ∠ ْ∆ِ〈 ْ↵↓َ™ ْ⎡Χِْ⇓ َ↵ ْ⎛ِ⇔ْΡِηْ∠↓ ‫ﱠ‬θُ©ّν⇔َ↓ hendaklah benar-benar memahami apa yang diu-
tarakannya. Sebab kesalahpahaman dapat memi-
◊ِ°َχْϖ‫ﱠ‬ς⇔↓ َσِ⇑ ْ⎛ِ⇓ْΡِ÷َ↓َ™ ْ⎡Χِْνَ⋅ cu munculnya kemarahan;

8. Jika seseorang membawa kabar yang bisa mem-


“Ya Allah ampunilah dosaku, hilangkanlah buat marah orang lain, maka berhati-hatilah serta
amarah di hatiku, dan selamatkanlah diriku lengkapilah berbagai bukti fisik yang mendukung
dari kejahatan syetan” (HR. Ibnu Sina). berita yang kita sampaikan tersebut;
57 58
9. Hindarilah perasaan buruk sangka kepada sesa-
ma muslim dan manusia pada umumnya;

10. Sibukkanlah diri kita dengan berbagai kegiatan


namun jangan lupa istirahat yang cukup.

Semoga dengan berpuasa di bulan Rama- 5


dhan tahun ini dapat memberikan kesan dan pesan
yang mendalam bagi diri kita, sehingga dengan tem-
paan diklat Ramadhan ini diri kita menjadi terlatih
dan akhirnya terbiasa untuk hidup terkendali dalam
segala hal, terutama dalam mengendalikan nafsu MENAHAN DIRI DARI
amarah.
UCAPAN / LISAN

S
alah satu kelebihan manusia dibanding
dengan makhluk lainnya adalah ada-

(((( nya kemampuan manusia dalam ber-


komunikasi untuk menyampaikan pikiran dan pera-
saannya melalui ucapan atau perkataan.

Kata adalah kumpulan huruf yang memben-


tuk makna, konsep atau simbol. Sedangkan kalimat
adalah kumpulan kata dalam susunan terdiri dari
subyek, predikat dan obyek.

59 60
Di lapangan sering kita saksikan, terkadang membawa kepada kebahagiaan maupun kesengsa-
antara apa yang dikatakan oleh lisan dengan apa raan.
yang dikatakan oleh hati terdapat ketidaksesuaian
bahkan mungkin bertolak belakang. Apatah lagi jika Begitulah lidah/mulut, keberadaannya ibarat
dikaitkan dengan amal perbuatan, mungkin jauh se- pisau bermata dua. Gara-gara lidah bisa membawa
kali. Inilah dua keretakan yang dikenal dalam Islam, kita bahagia, namun bisa pula membawa kita seng-
yaitu keretakan antara lisan dan hati dan keretakan sara. Gara-gara pulut santan binasa, gara-gara mu-
antara lisan dan tindakan. lut badan binasa, demikian kata pantun pepatah.
Kenapa demikian? Karena lidah tak bertulang. Dan
Diakui memang tidak mudah menyelaraskan justeru karena lidah tak bertulang inilah, sehingga
lisan dengan hati dan lisan dengan perbuatan. Ini lidah bebas ceplas-ceplos bicara. Kadang-kadang
terbukti dalam praktek kehidupan sehari-hari, mulai baru sebatas gossip, beritanya sudah menyebar lu-
ditingkat yang paling bawah sampai pada kalangan as ke mana-mana. Belum tentu lagi benar faktanya,
menengah dan atas, kita sering mendengar misal- namun lidah sudah panjang lebar bicara yang terka-
nya ada anjuran, “Mari kita junjung tinggi sikap dan dang dilebihkan dan terkadang pula dikurangi.
tindakan demokrasi. Mari kita terapkan dan kita wu-
judkan kehidupan yang demokratis”, sementara Bila lidah kita gunakan kepada hal-hal yang
penganjurnya sendiri sering bersikap dan bertindak membawa manfaat, maka insyaAllah kita akan se-
otoriter. Contoh lain, misalnya ada perintah dari lamat. Namun sebaliknya, bila lidah kita gunakan
atasan, “Kencangkan ikat pinggangmu dan buda- kepada hal-hal yang tidak bermanfaat, bahkan da-
yakan hidup sederhana”, sementara si pemberi pe- pat merugikan orang lain, maka celakalah kita. Ti-
rintah hidup dalam pola yang sangat mewah. dak sedikit kita saksikan terjadinya perpecahan, per-
selisihan, pertengkaran bahkan pembunuhan, dise-
Begitulah eksistensi lidah, ia diberikan otori- babkan oleh lidah yang tak terkendali, oleh lisan
tas penuh dalam penggunaannya sehingga tidak yang kurang terkontrol, yang kalau ia bicara se-
harus tergantung oleh bisikan hati dan pertimbang- ringkali menyinggung perasaan orang lain, menusuk
an akal, tidak mesti sesuai dengan realitasnya, bah- dan menyakitkan hati seseorang dan sebagainya.
kan saking bebasnya lidah, ia dapat berkata apa
saja, tidak perduli apakah dapat membahayakan di- Untuk mengendalikan sekaligus mengantisi-
rinya dan orang lain, ataupun tidak. Apakah dapat pasi terhadap bahaya lidah/lisan ini, sebenarnya
61 62
Allah SWT. sudah memberikan isyarat melalui pen- kecil, namun peranannya sangat besar dalam mem-
ciptaan mata, telinga dan mulut. pengaruhi baik buruknya aktivitas kita sehari-hari.

Diciptakannya dua mata, dua telinga dan sa- Rasulullah SAW. bersabda :
tu mulut, sesungguhnya mengandung makna sim-
bolik yang apabila kita renungkan dan mencoba me- َ◊°َΤِّν⇔↓ْ⎛ِηْλَΦْΤَ× َ⁄°َΖْ⊂َ⎨ْ↓‫ِ◊ﱠ‬°َ∏ َ⇒َ⎯∞ُσْ±↓َΜَΧْ∅َ↓↓َ↵ِ↓
ngambil pelajaran padanya, sungguh merupakan
sesuatu yang sangat berharga bagi kemajuan dan َΓْπَϕَΦْℜ↓ِ◊ِ↓ َµ±ِ ُσْΛَ⇓°َπ‫ِ⇓ﱠ‬°َ∏°َρْϖِ∏ َã↓ُκ‫ ↓ِ×ﱠ‬:ُ⇐ْυُϕَΦَ∏
ketinggian akal budi seseorang.

Apa sesungguhnya maksud Allah mencipta-


°َρْϑَ÷َυْ⊂ِ↓ َΓْϑَ÷َυْ⊂ِ↓ ْ◊ِ↓َ™ °َρْπَϕَΦْℜِ↓
kan dua mata dan dua telinga, sementara mulut cu-
ma satu. Padahal kalau kita pikir-pikir, fungsi dan “Apabila anak Adam mulai beramal di pagi hari,
manfaat mulut justeru lebih penting dan lebih berpe- maka seluruh anggota tubuh akan mempercayakan
ran dalam kehidupan kita, dibanding dua mata dan kepada lisan (agar berhati-hati). Mereka berpesan :
dua telinga. “Wahai lisan, bertaqwalah kepada Allah dalam
membawa kami. Kami bergantung kepadamu. Jika
Allah menciptakan dua telinga, dua mata kamu lurus, kami pun ikut lurus. Jika kamu bengkok,
dan satu mulut. Maksudnya, penggunaan telinga kamipun juga bengkok” (HR. Turmudzi dari Abi Saíd
dan mata porsinya harus dua kali lebih banyak al-Khudri).
daripada penggunaan mulut. Artinya, sebelum mulut
berkata ya atau tidak, hendaknya lihat dulu sebaik- Memperhatikan betapa strategisnya peran
baiknya, apa memang benar keadaannya atau dan pengaruh lidah/mulut dalam kehidupan kita ini,
mungkin tidak benar. Dengar dulu penjelasan orang maka Rasulullah SAW. menganjurkan agar setiap
lain secermat-cermatnya. Setelah itu, baru mulut kita menjaga lidah/mulutnya, karena menjaga lidah/
bicara. Jika kita mempedomani konsep simbolik ini, mulut merupakan amal yang paling disenangi Allah
insyaAllah mulut atau lidah kita akan selalu terkon- SWT.
trol, terkendali dan terpelihara dari berbagai perka-
taan dan pembicaraan yang tidak pantas dan keliru. Dalam sebuah dialog Rasulullah SAW. de-
ngan para sahabat disebutkan :
Ingatlah, mulut/lidah, meskipun bentuknya 64
63
≤ِã↓⎛َ⇔ِ↓‫ِ⇐↓≡َ∆ﱡ‬°َπْ⊂َ⎨ْ↓‫↓َ⎝ﱡ‬Bِã↓ ُ⇐ْυُℜَℵ َ⇐°َ⋅
memohon kepada penghuni rumah itu agar diper-
kenankan menginap/tinggal beberapa hari, dan ia-
pun kemudian diperkenankan.
◊ِ°َΤّνِ⇔↓ُγْηِ≡َυُ〈 : َ⇐°َ⋅ٌΠَ≡َ↓ ُτْΧ™ِϑُ⎜ ْθَνَ∏↓ْυُΦَλَΤَ∏
Selama menginap di rumah orang tersebut,
Abu Dzar Al-Ghifari tidak melihat adanya kelebihan
“Rasulullah bertanya kepada para sahabat, “Amal yang luar biasa atau istimewa terhadap orang ter-
apakah yang paling disenangi Allah? Para sahabat sebut. Bahkan yang nampak terlihat terkesan biasa-
terdiam, tidak menjawab. Kemudian Rasulullah ber- biasa saja. Waktu shalat dilakukannya seperti biasa,
sabda, “Amal tersebut adalah menjaga lisan/mulut” puasa sunatnya juga dia lakukan hanya kadang-
(HR. Imam Baihaqi dari Abi Juhfah). kadang saja (tidak rutin), sedekahpun demikian, ia
bersedekah sesuai dengan kemampuannya, bahkan
Tentu tidak diragukan lagi, jika seseorang ge- shalat tahajjud ia lakukan jarang sekali. “Lalu, apa
mar melakukan amal perbuatan yang disenangi yang menyebabkan sehingga Rasulullah menyata-
Allah dan Rasul-Nya, maka ganjarannya adalah kan dia itu penghuni Sorga?” Abu Dzar Al-Ghifari
Sorga. Dalam hubungan ini, pernah diriwayatkan semakin bingung dan semakin penasaran. “Jangan-
bahwa ketika Rasulullah SAW. sedang duduk-duduk jangan Rasulullah keliru menilai orang ini” , ia mulai
bersama beberapa sahabat, dengan serta merta be- menyangsikan. “Ah, tidak, tidak mungkin Rasulullah
liau berkata : “Sebentar lagi akan lewat di hadapan keliru, Rasulullah Al-Amin, beliau sangat dipercaya”.
kita seseorang yang telah ditetapkan Allah sebagai
ahli Sorga kelak”. Informasi ini membuat semua pa- Untuk menyingkap rahasia ini dan menghi-
ra sahabat yang hadir ketika itu, tercengang, kaget langkan rasa penasarannya, maka ketika menjelang
dan penasaran, siapa gerangan orang itu. berpamitan pulang, Abu Dzar Al-Ghifari membera-
nikan diri untuk bertanya kepada orang tersebut
Diantara para sahabat yang sangat antusias tentang amalan apa yang dilakukan sehingga Ra-
dan paling penasaran ingin tahu dan mengenal lebih sulullah menyatakan, dia menjadi salah seorang
jauh terhadap orang tersebut, adalah Abu Dzar Al- penghuni Sorga kelak. Orang tersebut tidak banyak
Ghifari. Sehingga ketika orang itu benar-benar lewat komentar dan dia mengatakan, “Satu hal yang sa-
di hadapan mereka, Abu Dzar Al-Ghifari langsung ngat disukai oleh Rasulullah selalu saya pelihara,
mengikutinya hingga sampai ke rumah orang terse- yaitu menjaga lidah dan mengendalikannya”.
but. Setibanya di rumah orang itu, Abu Dzar 66
65
Nah, inilah rupanya yang menyebabkan se- “Kecuali orang yang dipaksa (mengucapkan kali-
seorang dapat menjadi penghuni Sorga. Sederhana mat kufur) padahal hatinya tetap tenteram dalam
sekali, sungguh sangat sederhana. Namun, sese- imannya” (QS. An-Nahl ayat 106)
derhana itukah menjaga lidah dan mengendalikan-
nya? Entahlah?, yang pasti bahaya lisan senanti-
asa mengancam kita seiring dengan aktivitas hidup 2. Ucapan Yang Mendekati Kekufuran
dan kehidupan yang kita lakukan.
Yaitu mengeluarkan kata-kata keji dan tidak pan-
Menurut Uwes al-Qurni ada 60 bahaya lisan tas kepada sesama Muslim. Seperti misalnya,
yang perlu kita waspadai setiap saat, diantaranya “Dasar syetan lho!”, “Babi lho!”, “Anjing lho!”, pa-
yaitu : dahal kita tahu bahwa syetan adalah makhluk
yang dikutuk dan dilaknat oleh Allah SWT. Anjing
dan babi adalah binatang yang najis dan diha-
1. Ucapan Kufur ramkan oleh Allah SWT. Mengeluarkan kata-kata
yang seperti tersebut diatas tentu tidak pantas
Yaitu ucapan yang keluar dari mulut seseorang dan dapat membuat seseorang mendekati keku-
dengan sengaja dan sadar, seperti misalnya, “Sa- furan. Sebagian ulama mengatakan bahwa jika
ya siap pindah dari agama yang saya anut ke seseorang melontarkan kata-kata kafir, syetan,
agama yang Bapak anut, asal saya diterima kerja anjing dan babi kepada seseorang padahal orang
atau diberi pinjaman untuk usaha”. Jika ternyata itu adalah seorang muslim yang baik, maka kata-
kemudian ia diterima bekerja atau diberikan pin- katanya itu akan berbalik kepada dirinya. Demi-
jaman usaha, maka secara otomatis ia sudah ke- kian juga seseorang yang mengolok-olok orang
luar dari agama Islam. Namun, jika ucapan kufur lain yang sedang menjalankan perintah dan atur-
ini terucap tanpa disengaja atau di luar kesadar- an Allah. Misalnya, menghina manita yang menu-
annya, atau karena diancam akan dibunuh, tanpa tup auratnya dengan perkataan, “Wanita ninja”.
ada niatan sedikitpun mau keluar dari agama Is- Atau mengatakan kepada seseorang yang taat
lam, maka ucapannya itu bisa dimaafkan. beribadah dengan kata-kata, “Bah, pa-a-alimnya
Firman Allah SWT. : haja”, sama halnya ia memperolokkan Allah dan

◊ِ°َπْ⎜ِ⎨ْ°±ِ ‫ﱞ‬σِΒَπْχُ⇑ ُτُΧْνَ⋅َ™ َ®ِΡْ∧ُ↓ ْσَ⇑‫↓ِ⎨ﱠ‬ Rasul-Nya. Perkataan ini juga bisa mendekatkan
seseorang kepada kekufuran.
67 68
3. Salah Ucap tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Pada da-
sarnya berbohong itu dilarang dan haram hukum-
Semua kita mungkin merasa sulit untuk melaku- nya. Namun, ada kata bohong yang bisa dimaaf-
kan antisipasi agar lisan kita tidak terpeleset atau kan jika dilakukan tidak sengaja dan tidak sempat
salah bicara. Dalam kasus-kasus yang sifatnya merugikan banyak orang, serta ia segera meralat
spontan, salah ucap mungkin bisa terjadi. Apa- atau memperbaiki kebohongannya tersebut. Ada
lagi jika situasi dan kondisinya cukup dominan pula kata bohong yang diperbolehkan, seperti
dalam memancing emosi kita, ucapan dan pem- yang dinyatakan oleh Rasulullah SAW. :
bicaraan kita sering kurang terkontrol. Dalam ka-
sus debat, diskusi, sebuah forum rapat sampai
kepada omongan-omongan canda, gurauan dan َ″َΘَ∧ٌοُ÷َℵ : ِ•َζَ∂ ْ‫ُ ↓ِ⎨ِﱠ‬″ِΘَλْ⇔↓ ‫ﱡ‬οِΛُ⎜َ⎨
ngobrol di warung kopi, salah ucap bisa saja ter-
jadi. Terkadang dalam suatu pembicaraan, mung- َ″ْΡَΛْ⇔↓ ْِ َ″َΘَ∧ٌοُ÷َℵَ™ °َ©َϖِ∪ْΡُϖِ⇔ ُτَ×َ↓َΡْ⇑↓
kin kita sudah cukup berhati-hati dalam berbicara,
namun orang lain ternyata menyalahkan pembi-
caraan kita tersebut. Maksud kita baik, namun
َσْϖَ± َ″َΘَ∧ٌοُ÷َℵَ™ ٌΕَ⊂ْΠُ… َ″ْΡَΛْ⇔↓ ‫ِ◊ﱠ‬°َ∏
terkadang kita kurang pas, kurang tepat meng-
ungkapkannya sehingga membuat orang lain ter- °َπُ©َρْϖَ± َΜِνْΞُϖِ⇔ ِσْϖπَ ِνْΤُπْ⇔↓
singgung, sakit hati dan sebagainya. Salah ucap
dapat berakibat macam-macam, dari yang beraki- “Tidak diperbolehkan (tidak halal) perbuatan bo-
bat kecil sampai akibatnya besar dan fatal. Yang hong itu, kecuali dalam tiga hal : Seorang suami
jelas, salah ucap cenderung menambah dosa si yang berbohong kepada isterinya (atau sebalik-
pelakunya. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam nya) agar isterinya (suaminya) merasa senang
berbicara agar kemungkinan salah ucap dapat (puas); seseorang yang berbohong diwaktu pe-
kita kurangi dan syukur kalau tidak terjadi. rang, karena memang didalam peperangan ber-
laku tipu muslihat; seseorang yang berbohong di-
antara dua orang muslim yang sedang bertengkar
4. Berbohong dengan tujuan untuk mendamaikan keduanya”
(HR. Turmudzi dari Asma binti Yazib).
Yaitu berkata atau menyampaikan sesuatu, tetapi
69 70
5. Menyindir Tanpa Tujuan
Al-Qur’an juga membolehkan digunakannya kata
Dalam pergaulan sehari-hari, setiap kita mungkin sindiran dalam suatu pergaulan. Sebagai contoh
pernah ditugaskan atau diminta untuk menyam- dapat kita lihat firman Allah yang berkaitan de-
paikan sesuatu kepada orang lain dengan cara ngan meminang wanita, dimana Allah SWT ber-
tidak terus terang atau tidak blak-blakan, namun firman :
kita sampaikan dengan menggunakan sindiran
atau dengan istilah populernya diplomasi. Cara ِΕَΧْδِ…ْσِ⇑ τ̝±ِ ْθُΦْ∪‫ﱠ‬Ρَ⊂°َπْϖِ∏ ْθُλْϖَνَ⊂ َ≈°َρُ÷َ⎨َ™
seperti ini dalam kaidah ilmu sastra Arab (bala-
ghah) disebut Bade Tauriyah. Apabila tujuannya
baik, cara seperti ini dibolehkan oleh syara’,
ِ⁄ƒَΤِّρ⇔↓
bahkan konon dalam sebuah riwayat disebutkan
bahwa, Rasulullah pernah menunjukkan hal se- “Dan tidak ada dosa bagimu meminang wanita
perti ini kepada seorang nenek. Beliau berkata : itu dengan cara sindiran” (QS. Al-Baqarah ayat
235).

ٌℑْυُϑَ⊂ َΕ‫ﱠ‬ρَϑْ⇔↓ ُοُ…ْΠَ×َ⎨ Sebagai contoh misalnya, seseorang yang ingin


meminang anak gadis, kemudian ia berkata ke-
pada orangtuanya, “Nampaknya bunga yang ibu
“Nenek-nenek tidak akan masuk Sorga”.
pelihara sudah merekah dengan indahnya dan
menebarkan harumnya yang semerbak, sehing-
Sang nenek cukup kaget mendengar perkataan
ga mengundang selera kumbang peliharaan ka-
Rasulullah ini, namun setelah mengetahui mak-
mi untuk datang dan menghisap madunya. Bo-
sud dari perkataan tersebut, sang nenekpun
lehkah kami minta bunga tersebut untuk kami
akhirnya lega hatinya. Maksud Rasulullah menga-
jadikan hiasan di rumah kami?”.
takan bahwa nenek-nenek tidak akan masuk Sor-
Contoh lain, “Ayo, anak-anak bangun!, hari su-
ga adalah karena di dalam Sorga itu tidak ada
dah pagi. Tuh, dengarin ayam sudah berkokok
nenek-nenek, semuanya orang-orang muda. Wa-
mengajak kalian bangun. Masa duluan ayam ba-
laupun pada waktu meninggal dunia dulu nenek-
ngunnya. Kalian kan lebih pinter daripada ayam”.
nenek, tapi di akhirat (di dalam Sorga) nanti ber-
Seseorang yang sudah terlanjur mencicipi suatu
ubah menjadi muda belia.
makanan, padahal makanan tersebut kurang
71
72
enak, maka tatkala ia ditanya, “Ayu ditambah
makanannya. Kurang enak ya?”. Dengan sege- ↓ْυُϕ‫ْ®ُ ™َ↓×ﱠ‬υُπُΦْ〈Ρَِλَ∏°ًΦْϖَ⇑ ِτْϖِ…َ↓ َθْΛَ⇔َοُ∧ْ°‫↓َ◊ْ⎜ﱠ‬
ra ia menjawab, “Ngga?, makanannya enak kok
bu. Waah! seandainya perut saya ini masih ko- ٌθْϖِ≡‫ﱠ‬ℵ ٌ″↓‫ﱠ‬υَ× َã↓‫َ ِ↓◊ﱠ‬ã↓
song, sudah pasti deh semua makanan ini ludes
saya makan. Tapi sayang, saya masih kenyang
bu”. “Dan janganlah sebagian kamu menggunjing se-
Alhasil, ucapan diplomatis atau sindiran, asal di- bagian yang lain. Sukakah salah seorang dian-
ucapkan dengan sopan dan tujuannya baik tentu tara kamu memakan daging saudaranya yang
diperbolehkan oleh syara. Akan tetapi jika diplo- sudah mati? Maka tentunya kamu merasa jijik
masi atau sindiran itu diucapkan semata-mata kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Se-
untuk membohongi orang, untuk memutarbalik- sungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Ma-
kan fakta, untuk menghina, mencemooh dan ha Penyayang” (QS. Al-Hujurat ayat 12).
menjelekkan orang lain, maka ucapan itu terma-
suk dosa lisan. Contoh sindiran yang tidak di- Sangat ironis memang orang yang suka meng-
perbolehkan adalah : “Duuh! si raja benalu itu umpat dan menggunjing itu. Kenapa? Karena
datang lagi”. “Dasar si tukang ngibul kamu !”. suatu keburukan atau aib saudaranya, yang se-
“Dasar tak tahu diri kamu ini, sudah diberi daging harusnya ditutupi, tapi bagi dia malah dibuka ha-
mau tulang lagi”. bis-habisan, dibeberkan ke sana kemari, sehing-
ga hampir semua orang mengetahuinya.
Ingatlah,orang yang suka mengumpat dan meng
6. Mengumpat dan Menggunjing gunjing orang lain, nanti di akhirat dia akan rugi
besar, kenapa?, karena sebagian amal kebaik-
Perbuatan mengumpat dan menggunjing adalah annya akan dialihkan / dipindah kepada orang
perbuatan yang diharamkan oleh Islam. yang ia umpat atau ia gunjing tersebut. Semakin
sering ia mengumpat dan mengunjing orang lain,
Allah SWT. berfirman : maka semakin banyak amal kebajikannya ter-
sedot buat orang lain. Sabda Rasulullah SAW. :

ْθُ∧ُΠَ≡َ↓ ‫ِ∆ﱡ‬Λُ⎜َ↓ °ًΖْ∈َ± ْθُλُΖْ∈َ± ْ∆َΦْ®َ⎜َ⎨َ™ : ُ⇐ْυُϕَϖَ∏↓ًℵْυُςْρَ⇑ ُτُ±°َΦِ∧⎛َ×ْΑُϖَ⇔ َοُ÷‫ﱠ‬Ρ⇔↓ ‫↓ِ◊ﱠ‬


73 74
ْΓَΤْϖَ⇔°َ©ُΦْνِπَ⊂↓َΘَ∧َ™↓َΘَ∧ْ⎛ِ×°َρَΤَ≡َσْ⎜َ°َ∏ ِّ″َℵ°َ⎜ : َ⇐°َ⋅ َιْϖَ∧َ™ َοْϖ⋅ِ ⎛َ⇓ِّΣ⇔↓ َσِ⇑ ‫ﱡ‬Πَ⊗َ↓ ُΕَΧْϖِ®ْ⇔َ↓
َµ±ِ°َϖِΦْ∠ِ°±ِ ْΓَϖِΛُ⇑ : ُτَ⇔ُ⇐ْυُϕَϖَ∏ ْ⎛ِΦَηْϖِΛَ∅ ْِ ُã↓ ُ″ْυُΦَϖَ∏ ُτْρَ⊂ ُ″ْυُΦَ⎜ ‫ﱠ‬θُ∂ ْ⎛ِ⇓ْΣَ⎜ ُοُ÷‫ﱠ‬Ρ⇔↓
ُτَΦْΧَΦْ∠ِ↓ ْσَ⇑ ِ″°َΦِ∧ْِ ْΓَΧِΦُ∧َ™ ِ℘°‫ﱠ‬ρ⇔↓ ُτَ⇔ُΡَηْ®ُ⎜َ⎨ ِΕَΧْϖِ®ْ⇔↓ َ∆ِ≡°َ∅ ‫ِ ™َ↓ِ◊ﱠ‬τْϖَνَ⊂
“Sesungguhnya nanti (di hari kiamat) tatkala tu- ُτُΧِ≡°َ∅ ُτَ⇔َΡِη®ْ َ⎜ ⎛‫ﱠ‬Φَ≡
lisan amal seseorang telah dibukakan, akan ada
seseorang yang berkata (yaitu si pengumpat dan “Ghibah itu lebih berat (tobatnya) daripada zina.
si penggunjing) : Ya Allah, ya Tuhanku, kemana Sahabat bertanya: Mengapa demikian?. Rasul
amal kebajikan yang pernah aku perbuat itu? menjawab : Jika seseorang berzina, lalu ia berto-
Rasanya, aku pernah melakukannya sewaktu di bat, maka Allah menerima tobatnya. Tetapi si
dunia dulu. Kenapa dalam daftar ini malah tidak pengumpat/penggunjing (walaupun sudah berto-
ada?. Maka Allah berfirman kepadanya : Amal bat), dia tidak akan mendapatkan ampunan Al-
kebajikanmu telah terhapus darimu, gara-gara lah, sebelum orang yang dia umpat/gunjing ter-
kamu mengumpat dan menggunjing seseorang, sebut memaafkannya” (HR. Thabrani).
hingga amal kebajikanmu dipindahkan kepada-
nya” (HR. Ibnu Hibban dari Abi Amamah). Menurut sebagian ulama disebutkan bahwa me-
minta maaf kepada seseorang yang telah dium-
Bahaya ghibah dapat kita lihat dari dua sisi : pat/digunjing berdasarkan hadits di atas hanya
a. Ghibah merupakan salah satu penyakit sosial berlaku jika yang bersangkutan mendengar atau
yang sangat berbahaya karena dapat menye- mengetahui materi gunjingan yang ditujukan ke-
babkan terputusnya persaudaraan, munculnya padanya. Jika materi gunjingannya tidak sampai
penyakit iri dan dengki, terjadinya konflik sosi- diketahui oleh yang bersangkutan, maka cara
al dan maraknya berbagai gossip dan fitnah; bertobatnya cukup dengan beristighfar kepada
b. Perbuatan ghibah termasuk dosa besar mele- Allah dan menghentikan perbuatan tersebut. Se-
bihi dosa perbuatan zina. lain itu, dianjurkan agar kita mendoakan orang
yang bersangkutan agar dia juga diampuni oleh
Rasulullah SAW. bersabda : 76
75
Allah segala dosa-dosanya. keduanya menjadi bimbang, menjadi resah, geli-
sah dan sebagainya, sampai akhirnya mereka
Sabda Rasulullah SAW. : menjadi bermusuhan.
Ingatlah, perbuatan adu domba adalah perbu-

ُτَ⇔َΡِηْ®َΦْΤَ× ْ◊َ↓ ُτَΦْΧَΦْ∠ِ↓ ْσَ⇑ ُ≥َℵ°َηِ∧ atan yang sangat dilaknat oleh Allah dan sangat
dibenci oleh banyak orang. Siapapun kita, tentu
tidak akan senang terhadap si pengadu domba.
“Untuk menebus dosamu kepada orang yang Setidaknya ada tiga kerugian yang akan diderita
telah kamu gunjing adalah dengan cara memo- pada hari kiamat nanti bagi si pengadu domba,
honkan ampunan kepada Allah, untuknya” (HR. sebagaimana yang dinyatakan oleh beberapa
Ibnu Abi Dunya dari Anas). hadits Rasulullah berikut ini :

7. Adu Domba
ٌ∝°‫ﱠ‬Φَ⋅ َΕ‫ﱠ‬ρَϑْ⇔↓ ُοُ…ْΠَ⎜َ⎨
Adu domba merupakan ucapan fitnah yang lahir “Tidak akan masuk Sorga, bagi si pengadu dom-
dari sosok kepribadian buruk yang disebarkan ke ba”.
tengah-tengah masyarakat untuk mengeruhkan

↓ًℵ°َ⇓ ِτْϖَνَ⊂ ُã↓ َδ‫ﱠ‬νَℜ ُِσْϖَρْ∂ِ↓ َσْϖَ± ⎛َςَ⇑ ْσَ⇑


suasana yang tenang dan damai menjadi sua-
sana yang kacau dan berantakan.
Adu domba secara sederhana dapat kita ung-
kapkan, misalnya jika anda tidak senang melihat ِΕَ⇑°َϖِϕْ⇔↓ َ⇒ْυَ⎜ ⎛َ⇔ِ↓ ِ®ِΡْΧَ⋅ ْِ ُτُ⋅ِΡْΛُ×
akrabnya dua orang yang bersahabat dan se-
nantiasa rukun, damai dan sejahtera hidup me-
reka, lalu anda berkeinginan agar kedamaian “Barangsiapa yang mengadu domba diantara
mereka terganggu, kesejahteraan mereka teru- dua orang, Allah akan mengirimkan api yang
sik, sehingga antara keduanya saling bermusuh- akan membakar kuburannya hingga hari kiamat”.
an, kemudian anda mencari cara dengan meng-
ungkit-ungkit kelemahan masing-masing mereka
dengan membesar - besarkannya sehingga
⎛َνَ⊂ ِΕَ⇑°َϖِϕ⇔ْ↓ َ⇒ْυَ⎜ َ◊ْ™ُΡَςْΛُ⎜ َσْϖِ⇑°‫ﱠ‬π‫ﱠ‬ρ⇔↓ ‫↓ِ◊ﱠ‬
77 78
ِ≥ َ⎯َΡِϕْ⇔↓ ِ≥َℵْυُℜ ٍ⇒ْυَ⋅ ْσِ⇑ ٌ⇒ْυَ⋅ْΡَΝْΤَ⎜َ⎨↓ْυُρَ⇑↓َσْ⎜ِΘ‫↓⇔ﱠ‬°َ©‫ َ⎜ﱡ‬ƒَ⎜
“Orang yang suka mengadu domba, nanti akan ْθُ©ْρِّ⇑↓ًΡْϖَ…↓υُ⇓ ْυُλ‫⎛ ↓َ◊ْ ⎜ﱠ‬Τَ⊂
dibangkitkan dan digiring di padang mahsyar de-
ngan wajah seperti kera”. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu
kaum menghina/mencemooh kaum yang lain.
◊َ ْ™ُ⁄°‫ﱠ‬ςَπْ⇔↓َ™ َ◊ْ™ُℑ°‫ﱠ‬π‫ﱠ‬ν⇔↓َ™ َ◊ْ™ُℑ°‫ﱠ‬πَ©ْ⇔َ↓ (Karena) boleh jadi mereka (yang dihina/dicemo-
oh) itu lebih baik daripada mereka (yang meng-

ْθُ〈ُΡُςْΛَ⎜َ∆ْϖَ∈ْ⇔↓ ُ⁄↓‫ﱠ‬ΡَΧْ⇔↓ َ◊ْυُ∠°َΧْ⇔َ↓ ِΕَπْϖِπ‫ﱠ‬ρ⇔°±ِ hina/mencemooh)” (QS. Al-Hujurat ayat 11).

Ingatlah, seseorang yang suka menghina atau


ِ″َζِλ⇔ْ↓ ِ®ْυُ÷ُ™ ْِ ُã↓ mencemooh orang lain, suatu saat dia juga akan
dihina dan dicemooh oleh orang lain, bahkan
nanti di akhirat dia akan dihinakan dan diperma-
“Orang-orang yang suka mengumpat, mencela, lukan oleh Allah SWT.
mengadu domba dan mencari aib orang lain,
nanti ia akan digiring di padang mahsyar dengan Rasulullah SAW. bersabda :
wajah seperti anjing”.

ْθِ〈ِΠَ≡َ⎨ِ ُΜَΦْηُ⎜ ℘ِ°‫ﱠ‬ρ⇔°±ِ َσْϖِ←ِΣْ©َΦْΤُπْ⇔↓ ‫↓ِ◊ﱠ‬


8. Menghina atau Mencemooh

Menghina atau mencemooh orang lain dengan


,‫ﱠ‬θُνَ〈 : ْθُ©َ⇔ ُ⇐°َϕُϖَ∏ ِΕ‫ﱠ‬ρَϑْ⇔↓ َσِ⇑ ٌ″°َ±
menganggapnya kecil dan enteng, baik yang di-
tunjukkan dengan ucapan maupun melalui tin- َκِνْ∠ُ↓ َ⁄°َ÷↓َ↵ِ°َ∏ ِτِّπَ∠َ™ ِτ±ِْ Ρُλ±ِ ُ→ِϑَϖَ∏ ‫ﱠ‬θُνَ〈
dakan isyarat, adalah tindakan yang sangat di-
benci dan dimurkai Allah SWT. َµ⇔ِ↓َΘَ∧ُ⇐↓َℑَ⎜°َπَ∏ ُτَ⇓ْ™ُ⎯ ُ″°َΧْ⇔↓
Firman Allah SWT. :
80
79
“Sesungguhnya orang yang suka menghina atau
mencemooh orang lain, akan dibukakan pintu ْθُλَ∂ْΡَ≡↓ْυُ×ْ ♦َ∏ ْθُλ‫ْ•ٌ ⇔ﱠ‬Ρَ≡ ْθُ∧ُ♥ƒَΤِ⇓
surga baginya. Maka dipanggillah ia (oleh peng-
huni surga itu), “kemari!”. Lalu dia datang de- ْθُΦْΒِ⊗ ⎛‫↓َ⇓™ﱠ‬
ngan suka cita namun penuh kebingungan. Tat-
kala sudah dekat, pintu sorgapun ditutup. Orang
lain bisa masuk, sedangkan dia tidak. Demikian “Isterimu adalah (ibarat) tanah tempat kamu
seterusnya” (HR. Abu Dunya dari Hasan Basri). bercocok tanam. Maka garaplah tanah tempat
kamu bercocok tanam tersebut dengan cara apa
saja yang kamu sukai dan kamu kehendaki”
9. Berkata Kotor, Jorok atau Jijik (QS. Al-Baqarah ayat 223).

Meskipun tidak sampai ke batas haram, ucapan


kotor, jorok atau jijik tentu saja membuat risih
ِΠِϑْΤَπْ⇔↓ ِ َ◊ْυُηِ∧°َ⊂ ْθُΦْ⇓َ↓َ™ ‫ﱠ‬σُ〈ْ™ُΡِ⊗°َΧُ×َ⎨َ™
orang lain yang mendengarnya. Bagi yang me-
ngerti sopan santun, ia akan selalu menjaga di- “Janganlah kamu mencampurinya (isteri-isteri
rinya dari perkataan yang kotor, jorok dan jijik kamu) sewaktu kamu ber i’tikaf dalam masjid”
tersebut. Kalaupun misalnya, ia harus mengata- (QS. Al-Baqarah ayat 187).
kan juga, tentu ia ungkapkan dengan kata kias-
an, agar orang lain yang mendengarnya tidak Perkataan kotor, jorok dan jijik apabila diucapkan
merasa risih. Misalnya, “Maaf, permisi saya mau secara logas atau apa adanya bisa memalukan
ke kamar kecil / WC”. “Saya mau buang hajat”. diri sendiri dan orang lain yang mendengarnya.
”Kemaluan laki-laki”, “Percampuran suami isteri” Karena dari perkataan tersebut orang dapat me-
dan sebagainya. nilai sejauh mana tingkat sopan santun dan ke-
Allah SWT. sendiri dalam beberapa ayat Al-Qur- pribadian seseorang.
án memberikan ungkapan yang sopan terhadap
sesuatu yang dianggap kotor, jorok dan jijik.
10. Menyela Pembicaraan Orang Lain
Firman Allah SWT. :
Menyela atau memotong pembicaraan orang lain
81 yang sedang berbicara dengan menunjukkan
82
secara langsung cacat cela pembicaraan terse-
but, baik yang berkaitan dengan redaksi pembi- ْθُ〈ُΡَΗْ∧َ↓ ِΕَ⇑°َϖِϕْ⇔↓ َ⇒ْυَ⎜°َ⎜°َχَ…℘ِ°‫ﱠ‬ρ⇔↓ ُθَφْ⊂َ↓
caraan atau penggunaan bahasa, cara penyam-
paiannya maupun isi pembicaraan tersebut, de- ِοِβ°َΧْ⇔↓ ِ °ً∪ْυَ≡
ngan tujuan untuk merendahkan, menghina atau
mencemooh si pembicara agar tidak mendapat
perhatian dan simpati pendengarnya, kemudian “Orang yang paling besar kesalahannya pada
perhatian dan simpati tersebut dia berharap hari kiamat adalah orang yang paling sering ber-
akan beralih kepadanya, karena dia merasa ke- gabung dalam majelis/pembicaraan yang batal
mampuannya melebihi daripada si pembicara (maksiat)” (HR. Thabrani dari Ibnu Mas’ud).
tersebut, merupakan perbuatan yang tidak terpu-
ji dan dilarang oleh agama. Lain halnya kalau Jika tergabungkan anda ke dalam majelis mak-
menyela atau memotong pembicaraan orang lain siat dengan maksud amar ma’ruf nahi munkar
tersebut dimaksudkan untuk saran perbaikan, dengan cara berda’wah bil hikmah, maka pola,
untuk melengkapi atau untuk mendukung, maka cara atau strategi apapun yang anda pasang
hal ini tentu diperbolehkan, dengan catatan se- dan lakukan, semuanya itu bukanlah dosa, tapi
belum berbicara terlebih dahulu kita meminta izin malah menjadi pahala, asal anda tidak larut atau
kepada yang bersangkutan dan usahakan kali- terpengaruh oleh perbuatan yang mereka laku-
mat-kalimat yang diungkapkan sebaik dan se- kan.
halus mungkin, agar tidak menimbulkan salah
paham atau salah persepsi.
12. Dua Lisan

11. Bergabung Dalam Majelis Maksiat Dua lisan, adalah kebiasaan perkataan yang di-
lakukan oleh seseorang terhadap dua orang
Jika kita ikut bergabung dalam majelis maksiat, yang berselisih dengan perkataan yang berbeda
terlepas apakah kita ikut bicara memberikan ma- atau bertolak belakang antara satu dengan yang
sukan maupun tidak, kita juga ikut berdosa. lainnya. Kepada si A dia berkata ini, sedangkan
Rasulullah SAW. bersabda : kepada si B dia berkata itu. Dalam istilah Banjar,
orang yang berlisan dua ini disebut “anjur atar”
83 84
atau “Di sana lain, di sini lain”. Kepada si A dia akan dimusuhi banyak orang.
berkata ya, tapi kepada si B ia berkata tidak.
Kepada si A dia kemukakan ucapan-ucapan
yang menyenangkan dengan menjelek-jelekkan 13. Berbicara Kasar
si B, seakan-akan dia memihak si A, demikian
juga dengan si B, dia ungkapkan kejelekan si A, Berbicara kasar jika dilakukan bukan pada tem-
seolah-olah ia mendukung si B. Tindakan ini dia patnya, maka hukumnya haram, karena etika
lakukan biasanya adalah untuk mengadu dom- Islam mengajarkan kepada kita agar dapat me-
ba. ngatur lisan dengan memilih kata-kata dan ba-
Ingatlah peringatan Rasulullah SAW. : hasa yang halus dan menunjukkan gaya baha-
sa dan mimik muka yang simpatik dan dapat

Εِ َ⇑°َϖِϕْ⇔↓ َ⇒ْυَ⎜ ِã↓ ِ⎯°َΧِ⊂ِّΡَ⊗ ْσِ⇑ َ◊ْ™ُΠِϑَ×


membangun rasa senang orang lain.
Berkata kasar boleh-boleh saja, jika misalnya
kita berhadapan dengan berbagai kekufuran,
ٍΙْ⎜ِΠَΛ±ِ ِ⁄َ⎨ُΑ〈 ْ⎛ِ×ْ ♦َ⎜ ْ∑ِΘ‫ِ ↓⇔ﱠ‬σْϖَ©ْ÷َυْ⇔↓↓َ↵ kedzaliman dan pelecehan agama, sepanjang
hal itu sangat prinsip dan dapat membahayakan
ٍΙْ⎜ِΠَΛ±ِ ِ⁄َ⎨ُΑ〈َ™ ummat. Itupun kita lakukan sesekali saja, tidak
terus menerus, karena bagaimanapun juga
konteks da’wah tetap mengharuskan adanya bil
“Kamu akan menemukan di hari kiamat nanti hikmah wal mauidzatun hasanah.
hamba Allah yang paling buruk, yaitu orang yang Firman Allah SWT. :
bermuka dua, yakni orang yang suka menda-
tangi satu golongan dengan suatu cerita dan
mendatangi golongan lainnya dengan cerita lain” َσْϖِϕِηρُπْ⇔↓َ™ َℵ°‫ﱠ‬ηُλْ⇔↓ِΠِ〈°َ÷ ‫⎡ﱡ‬Χ‫ِﱠ‬ρ⇔↓°َ©‫⎜ﱡ‬ƒَ™َ⎜
(HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).
ْθِ©ْϖَνَ⊂ ْγُνْ∠↓َ™
Orang yang berlisan dua ini, jika suatu saat nan-
ti diketahui orang, maka dia tidak akan dihirau-
kan lagi, perkataannya tidak akan didengar dan “Hai Nabi, berjihadlah (untuk melawan) orang-
dipercaya lagi. Bahkan kemungkinan besar dia orang kafir dan munafik, bersikap keras (kasar)
85 lah kepada mereka” (QS. Al-Fath ayat 29).
86
ُ⁄∞‫ﱠ‬Πِ⊗َ↓ τَ∈َ⇑ َσْ⎜ِΘ‫ِ ™َ↓⇔ﱠ‬ã↓ ُ⇐ْυُℜ‫ﱠ‬ℵ ٌΠ‫ﱠ‬πَΛُ⇑
15. Berbisik-bisik

Berbisik-bisik adalah perbuatan yang haram di-


ْθُ©َρْϖَ± ُ⁄°َπَ≡ُℵ ℵِ°‫ﱠ‬ηُλْ⇔↓ ⎛َνَ⊂ lakukan, terutama jika ada orang ketiga, karena
perbuatan ini dapat menimbulkan perasaan su’
udzan (buruk sangka) yang bisa berkembang
“Muhammad adalah utusan Allah dan orang- menjadi suatu permusuhan.
orang (mu’min) yang bersama dengan dia ada- Rasulullah SAW. bersabda :
lah keras kepada orang-orang kafir, tetapi ber-
kasih sayang kepada sesama orang mu’min”
(QS. Al-Fath ayat 29). ِΡِ…⎨ْ↓َ ◊ْ™ُ⎯ ◊ِ°َρْ∂ِ↓ ُ≠°َρَΦَ⎜َζَ∏ ًΕَ∂َζَ∂ْθُΦْρُ∧↓َ↵ِ↓
14. Sumpah Palsu “Jika kamu sedang bertiga, maka janganlah
kamu berbisik-bisik (dengan yang satu) dan
Sumpah palsu selain hukumnya haram, perbu- membiarkan yang lainnya” (HR. Bukhari-Mus-
atan ini juga termasuk dosa besar. lim).
Rasulullah bersabda :
Demikianlah beberapa bahaya lisan yang
ِσْ⎜َΠ⇔ِ↓َυْ⇔↓ ُ¬ْυُϕُ⊂َ™ ِã°±ِ ُ∨↓َΡْ⊗ِ⎨ْ↓َ : ُΡِ←°َΧَλْ⇔َ↓ perlu kita waspadai agar kehidupan kita tidak terje-
bak oleh tajamnya lisan kita yang pada gilirannya
ُ℘ْυُπَηْ⇔↓ ُσْϖِπَϖْ⇔↓َ™ Υِ™ْη‫ﱠ‬ρ⇔↓ ُοْΦَ⋅َ™ dapat menggiring kita ke penghidupan yang penuh
sengsara dan nista.

“Yang termasuk dosa besar adalah musyrik ke- Marilah kita jaga, kita pelihara dan kita ken-
pada Allah, menyakiti kedua orangtua, membu- dalikan lisan kita agar berfungsi positif dan menda-
nuh jiwa (bukan haknya) dan sumpah palsu” pat ridha dari Allah SWT.
(HR. Bukhari dari Abdullah bin Umar).
Mudah-mudahan ibadah puasa yang kita ja-
lankan selama bulan Ramadhan ini akan dapat
87 88
melatih diri kita masing-masing untuk selalu men- kata keji tersebut. Dan apabila seseorang sedang
jaga lisan dan mengendalikannya. Sebab, orang memaki-makinya atau melakukan pukulan padanya,
yang berpuasa itu tidak saja mampu menahan diri maka (janganlah kamu balas), tapi katakanlah, saya
dari makan dan minum, tetapi berpuasa itu juga sedang berpuasa” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
hendaknya mampu menahan diri dari perkataan
yang sia-sia dan tidak sopan. Sungguh suatu kerugian yang besar dan sa-
ngat disayangkan, apabila ibadah puasa yang kita
Sabda Rasulullah SAW. : kerjakan, dengan menahan segala penderitaan la-
par dan dahaga serta menahan diri dari hal-hal lain-

ُ⇒°َϖِّΞ⇔↓°َπ‫ِ ↓ِ⇓ّﱠ‬″ْΡ‫ﱡ‬ς⇔↓َ™ ِοْ∧َ⎨ْ↓ َσِ⇑ ُ⇒°َϖِّΞ⇔↓ َΥْϖَ⇔ nya yang dapat membatalkan atau mengurangi nilai
puasa, tetapi malah ternoda nilainya, bahkan mung-
kin akan menjadi sia-sia, dikarenakan lantaran u-
ِΙَ∏‫ﱠ‬Ρ⇔↓َ™ ِυْ®‫ﱠ‬ν⇔↓ َσِ⇑ capan kita yang kotor, lantaran lidah kita yang ku-
rang terkontrol. Oleh karena itu, marilah kita jaga li-
dah kita dari perkataan-perkataan yang tidak dibe-
“Puasa itu bukan saja menahan diri dari makan dan narkan oleh syara’ selama kita menjalankan ibadah
minum, tetapi sesungguhnya puasa juga menahan puasa di bulan Ramadhan ini, dan kita berharap ke-
diri dari perkataan sia-sia dan perkataan tidak so- pada Allah SWT, semoga ibadah puasa kita tahun
pan”. ini benar-benar menjadi ibadah yang berbeda dari
tahun-tahun sebelumnya, karena kita jalankan de-
θْ ُ∧ِΠَ≡َ↓ ِ⇒ْυَ∅ ُ⇒ْυَ⎜ َ◊°َ∧↓َ↵ِ°َ∏ ٌΕ‫ﱠ‬ρُ÷ ُ⇒°َϖِّΞ⇔َ↓ ngan penuh kesungguhan dan semata-mata hanya
mengharapkan ridha dan maghfirah dari Allah SWT.
ٌΠَ≡َ↓ ُτ‫ﱠ‬±°َℜ ْ◊ِ°َ∏ ْ∆َΝْΤَ⎜َ⎨‫ٍ™ﱠ‬ΘِΒَ⇑ْυَ⎜ ْΙَ∏ْΡَ⎜َζَ∏
ٌθِ←°َ∅ْ⎡ِّ⇓ِ↓ ْοُϕَϖْνَ∏ ُτَνَ×°َ⋅ْ™َ↓
“Puasa itu perisai. Maka apabila salah seorang ka-
sskss
mu berpuasa, maka janganlah ia menuturkan kata-
kata keji, janganlah pula menyebarluaskan kata- 90
89
tidak kuat mengendalikan emosi seketika menyaksi-
kan betapa kebesaran Allah SWT.

Demikian juga, ketika Nabiullah Muhammad


SAW. melihat malaikat Jibril di goa Hira’ dalam ben-
tuknya yang asli pada saat wahyu pertama turun,
6 sekujur tubuh beliau menggigil seperti orang kedi-
nginan, karena apa yang beliau lihat langsung me-
nembus hatinya dengan tikamannya yang begitu
dahsyat dan begitu dalam, sehingga membuat raga
beliau seolah tak mampu menahannya.

MENAHAN DIRI DARI Begitulah, kesan yang ditimbulkan oleh pan-


PANDANGAN MATA dangan mata dapat langsung bereaksi ke hati se-
hingga hati menjadi semakin terang dari cahaya Ila-
hi. Sebaliknya, dari pandangan mata pula, dapat
menyebabkan hati semakin gelap dari nur Ilahi. Hal
ini tergantung obyek yang dipandangi dan sejauh-

M
ata merupakan jendela hati yang mana sikap yang ditunjukkan oleh orang yang me-
dapat mengirimkan kesan seca- mandangi serta tingkat kualitas iman yang ia miliki.
ra langsung ke otak, kemudian
diteruskan ke seluruh anggota tubuh. Jika obyek yang dipandangi adalah obyek
yang dibenarkan atau diperbolehkan oleh syara’,
Nabi Musa a.s ketika diperintahkan oleh Al- sementara yang memandangi benar-benar memiliki
lah untuk melihat dan memperhatikan sebuah gu- tingkat keimanan yang kuat, maka tentu hasil pan-
nung yang dijadikan-Nya obyek untuk menampak- dangnya akan membuahkan manfaat yang besar,
kan diri, maka seketika gunung itu hancur lebur ka- baik terhadap dirinya maupun terhadap orang lain.
rena tidak sanggup melihat sosok Allah, Nabi Musa- Misalnya seseorang yang sedang memandangi se-
pun langsung pingsan tak sadarkan diri, karena buah obyek keindahan, maka ketika pandangannya
berpadu dengan perasaan hatinya yang diliputi oleh
91 92
iman yang mendalam, maka seketika itu ia akan Memandang sesuatu yang bernilai ibadah
memuji Allah dengan mengagungkan kebesaran- adalah memandang suatu obyek yang dapat meng-
Nya. Ia sadar bahwa Allah telah menciptakan sega- gerakkan hati kepada ketaatan terhadap Allah dan
la keindahan yang ada. Ia tahu bahwa segala kein- Rasul-Nya, sebagai contoh antara lain memandang
dahan itu adalah kepunyaan Allah dan merupakan Baitul Haram di Mekkah, sebagaimana sabda Ra-
perwujudan dari sifat-Nya yang Maha Indah (al- sulullah SAW. :
jamaal). Dari kesadaran yang mendalam inilah akan

⇒ِ ↓َΡَΛْ⇔↓ ِτِΦْϖَ± ِ≠°‫ﱠ‬ϑُ≡ ⎛νَ⊂ ٍ⇒ُυَ⎜ ‫ﱠ‬οُ∧ ُã↓ ُ⇐ِّΣَρُ⎜


lahir tindakan-tindakan yang santun, penuh cinta
dan kasih yang tulus kepada sesama.

Sebaliknya, jika yang dipandangi adalah ob- َσْϖِ∈َ±ْℵَ↓َ™ َσْϖِηِ←°‫ﱠ‬χνِ⇔ َσْϖِّΦِℜ ٍΕَπْ≡َℵ َΕَ←°ِ⇑َ™ َσْ⎜ِΡْςِ⊂
yek yang tidak dibenarkan oleh syara’ atau yang di-
larang oleh agama, sementara yang memandangi
tidak memiliki pondasi iman yang kuat, maka hasil
َσْ⎜ِΡِε°‫ﱠ‬ρνِ⇔ َσْ⎜ِΡْςِ⊂َ™ َσْϖِّνَΞُπْνِ⇔
pandangnya cenderung akan mendatangkan mu-
dharat, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain. “Setiap hari Allah menurunkan seratus dua puluh
Misalnya ketika seseorang memandang gadis rema- rahmat kepada para pengunjung rumah suci-Nya.
ja yang cantik jelita yang bukan muhrimnya, hatinya Enam puluh untuk yang thawaf, empat puluh untuk
tiba-tiba bergetar menyentuh naluri laki-lakinya hing- yang shalat dan dua puluh untuk yang melihat” (HR.
ga membangkitkan nafsu syahwatnya, yang pada Al-Baihaqi dari Ibnu Abbas).
gilirannya nanti tidak menutup kemungkinan terjadi-
nya tindakan perzinahan. Pandangan lainnya yang bernilai ibadah ada-
lah memandang dengan kecintaan dan kasih sa-
Menurut hukum Islam, memandang itu ada ti- yang dari suami terhadap isterinya atau sebaliknya,
ga macam, yaitu : sebagaimana sabda Rasulullah SAW. :

1. Memandang sesuatu yang bernilai ibadah;


2. Memandang sesuatu yang dibolehkan dan ; ِτِ×َ↓َΡْ⇑↓⎛َ⇔♠ِ َΡَφَ⇓↓َ↵♠ِ َοُ÷‫ﱠ‬Ρ⇔↓ ‫ ↓ِ◊ﱠ‬:b‫⎡ﱡ‬Χَِّρ⇔↓ َ⇐°َ⋅
3. Memandang sesuatu yang diharamkan.

93 94
↓َ↵ِ ↔َ∏ ٍΕَπْ≡َℵ َ≥َΡْφَ⇓°َπِ©ْϖَ⇔♠ِ ُã↓َΡَφَ⇓ ِτْϖَ⇔♠ِ ْ∝َΡَφَ⇓َ™
diberikan Rasulullah ketika mengasuh dan mendi-
dik anak-anak beliau. “Suatu ketika Siti Fatimah da-
tang menemui ayahnya, Rasulullah SAW. Tatkala
ِ⇐َζَ…ْσِ⇑°َπُ©ُ± ْυُ⇓ ُ↵ ْΓَχَ⋅°َΤَ×°َ©ِّηَλ±ِ َΘَ…♣َ Siti Fatimah tiba di rumah beliau, Rasulullah lang-
sung berdiri, memandang, memberikan senyuman,
°َπِ©±ِ°َ∅♣َ menyambut dan mencium puterinya ini dengan pe-
nuh rasa kasih sayang, lalu beliau persilakan duduk
bersebelahan dengan beliau. Demikian juga yang
“Nabi SAW. bersabda : Sesungguhnya seorang su- dilakukan oleh Siti Fatimah tatkala ayahnya, Rasul-
ami melihat isterinya (dengan penuh kasih sayang) ullah mengunjunginya”.
dan isterinya pun melihat suaminya (dengan penuh
kasih sayang pula), maka Allah melihat keduanya Pandangan lainnya yang termasuk ibadah
dengan pandangan kasih sayang. Dan bila si suami adalah memandang anak yatim dengan penuh kasih
memegang telapak tangan isterinya, maka dosa- sayang dan rasa belas kasihan, karena anak yatim
dosa mereka keluar dari celah jari-jari tangan mere- mempunyai kedudukan istimewa di sisi Allah dan
ka” (HR. Rafi’i dari Abu Sa’id). Rasul-nya. Memandang fakir miskin dengan penuh
rasa prihatin. Memandang penuh persaudaraan dan
kekeluargaan kepada para tetangga, teman seja-
Demikian juga pandangan cinta dan kasih sa- wat, ibnu sabil dan para hamba sahaya (para pem-
yang yang ditunjukkan orangtua terhadap anaknya, bantu/pekerja kelas buruh).
dapat bernilai ibadah, karena anak merupakan ba-
gian dari jiwa dan kehidupan kita, juga merupakan Firman Allah SWT. :
karunia Allah yang tiada taranya, disamping sebagai
amanah yang diberikan Allah kepada kita, maka tat-
kala seseorang memandang anaknya, timbul rasa ⎛πΦَϖْ⇔↓َ™ ⎛±ْΡُϕْ⇔↓ ∑ِΘ±ِ ‫ ™ﱠ‬°ً⇓°َΤْ≡ِ↓ ِσْ⎜َΠِ⇔↓َυْ⇔ِ°±َ™
syukur yang mendalam ke khadirat Allah SWT. Bi-
bir kita terucap dan hati kita berkata betapa kebe- ِ∆ُρُϑْ⇔↓ℵِ°َϑْ⇔↓َ™ ⎛±ْΡُϕْ⇔↓∑ ِ↵ℵِ°َϑْ⇔↓َ™ ِσْϖِλΤَπْ⇔↓َ™
saran dan rahman rahimnya Allah SWT.

Cobalah kita lihat bagaimana contoh yang


ْΓَλَνَ⇑°َ⇑َ™ ِοْϖΧَِّΤ⇔↓ ِσْ±↓َ™ ِ∆ْρَϑْ⇔°±ِ ِ∆ِ≡°‫ﱠ‬Ξ⇔↓َ™
95 96
ْθُλُ⇓°َπْ⎜َ↓ pandangan tersebut dapat menimbulkan syahwat,
maka haram hukumnya. Tetapi jika pandangan ter-
sebut tidak menimbulkan syahwat, maka mubah hu-
“Dan berbuat baiklah kepada kedua ibu bapak, karib kumnya, atau masih dalam batas kewajaran (diper-
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, te- bolehkan).
tangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman
sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu” (QS. An- Dalam hubungan ini, kenapa Rasulullah da-
Nisa ayat 36). lam sebuah hadits, beliau mengatakan :

Pandangan yang dibolehkan (mubah) adalah


memandang apa saja yang dibolehkan oleh syara’
⎛⇔ْ™ُ⎨ْ↓ َµَ⇔°َπ‫ِ⇓ﱠ‬°َ∏ َ≥َΡْφ‫ﱠ‬ρ⇔↓ َ≥َΡْφ‫ﱠ‬ρ⇔↓ ِ∉ΧِْΦُ×َ⎨ ‫ِ⎡ﱡ‬νَ⊂°َ⎜
atau memandang sesuatu yang tidak diharamkan.
Misalnya : memandang alam sekitar, memandang ُ≥َΡِ…⎨ْ↓ َµَ⇔ْΓَΤْϖَ⇔َ™
sesama jenis yang menutup aurat dan tidak menim-
bulkan syahwat, memandang sesama muhrim atau “Wahai Ali, janganlah engkau mengikuti satu pan-
bukan muhrim yang menutup aurat dan tidak me- dangan dengan pandangan (lainnya), sebab yang
nimbulkan syahwat. pertama itu bagimu, tapi yang lainnya bukan bagi-
mu” (HR. At-Turmudzi dari Ali ra.).
Adapun pandangan yang diharamkan oleh
syara’ antara lain memandang wanita atau pria de- Maksud hadits ini adalah, bahwa apabila kita
ngan syahwat atau yang dapat menimbulkan syah- sudah terlanjur memandang wanita satu kali, maka
wat, baik wanita atau pria muhrim maupun wanita janganlah diikuti dengan yang kedua, ketiga dan se-
atau pria yang bukan muhrim. terusnya, sebab memandang wanita berlama-lama
dapat menimbulkan nafsu birahi. Apabila nafsu bira-
Jadi, pada intinya pandangan yang diboleh- hi muncul dan menguasai syahwat seseorang, ma-
kan atau yang diharamkan oleh syara’ dalam per- ka bahaya perzinahan akan terjadi. Dan apabila per-
gaulan antara pria dan wanita, baik antar sesama zinahan sudah ada dan terjadi di mana-mana, maka
jenis (wanita dengan wanita atau pria dengan pria) bobroklah akhlak dan moral manusia. Hal inilah se-
maupun dengan lawan jenis (pria dengan wanita), benarnya yang dikhawatirkan oleh Rasulullah, se-
terletak pada menimbulkan syahwat atau tidak. Jika hingga dengan sedikit keras beliau memerintahkan :
97 98
َ∨َΡَΞَ± ْ√ِΡْ∅ِ↓ “Sekilas pandangan mata, adakalanya merupakan
sebuah anak panah yang berbisa diantara panah-
panah iblis yang terkutuk. Maka barangsiapa yang
“Palingkanlah pandanganmu”. dapat menahan dirinya dari pandangan seperti itu,
karena rasa takutnya kepada Allah, maka Allah
SWT. akan melimpahkan kepadanya keimanan
Kemudian, Allah SWT. berfirman : yang terasa amat manis dalam hatinya” (HR. Al-
Hakim).

.... ْθِ〈ℵِ°َΞْ±♣َ ْσِ⇑↓ْυ‫ﱡ‬Ζُ®َ⎜ َσْϖِρِ⇑ْΑُπْνِ⇔ ْοُ⋅ Melalui puasa di bulan Ramadhan, dengan
konsepnya menahan diri, terutama menahan diri
.... ْθِ〈ℵِ°َΞْ±♣َ ْσِ⇑ َσْΖُΖْ®َ⎜ ِ∝°َρِ⇑ْΑُπْνِ⇔ ْοُ⋅َ™ dari pandangan mata yang diharamkan oleh Allah
SWT. insyaAllah dapat membimbing kita agar selalu
berada pada jalan-Nya yang benar. Karena dengan
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendak- menahan pandangan dari yang diharamkan Allah,
lah mereka menahan pandangannya .... Dan kata- akan dapat membersihkan hati, sehingga kita dapat
kanlah kepada perermpuan yang beriman, hendak- merasakan betapa manisnya iman dan betapa le-
lah mereka menahan pandangannya ...” (QS. An- zatnya beribadah kepada Allah SWT.
Nuur ayat 30 dan 31).

Ingatlah sabda Rasulullah SAW. :

ُãُτَρَ∈َ⇔ َΥْϖِνْ±ِ↓ ِ⇒°َ©ِℜ ْσِّ⇑ ٌ⇒ْυُπْΤ‫ٌ ⇑ﱠ‬θْ©َℜ ُ≥َΡْφ‫ﱠ‬ρ⇔َ↓ KKKKK


‫ﱠ‬οَ÷َ™ ‫ﱠ‬Σَ⊂ ُã↓ ُ®°َ×∞ ِã↓ َσِّ⇑°ً∏ْυَ…°َ©َ∧َΡَ× ْσَπَ∏
ِτِ™Χْνَ⋅ ْِ ُτَ×َ™َζَ≡ُΠِϑ‫⎜ﱠ‬°ً⇓°َπْ⎜♠ِ
100
99
kelenjar minyak yang kalau dicicipi rasanya pahit.
Kelenjar minyak ini berfungsi sebagai penangkal se-
kaligus pengusir berbagai serangga dan sejenisnya
yang mencoba masuk ke telinga kita. Dengan rasa-
nya yang pahit, semua serangga dan sejenisnya
tentu tidak akan ada yang suka, sehingga kalau toh
terlanjur masuk, maka ia akan segera keluar.
7
Kemudian, di dalam telinga kita terdapat pula
alat perasa, sehingga jika ada benda-benda asing
yang masuk, telinga kita akan mudah mende-
teksinya.
MENAHAN DIRI DARI Dalam proses kejadian manusia, alat dengar
PENDENGARAN yang bernama telinga ini ternyata lebih duluan
difungsikan oleh Allah SWT.

Berdasarkan hasil penyelidikan yang dila-


kukan oleh Fels Research Institute for The Study of

S
alah satu indera yang sangat penting Human Development, Ohio Amerika Serikat disebut-
yang diberikan Allah SWT. kepada kita kan bahwa dengan mempergunakan alat khusus
manusia adalah alat pendengaran yang dapat mencatat gerakan-gerakan bayi di da-
atau telinga/kuping. lam kandungan, membuktikan bahwa ternyata bayi
yang ada di dalam kandungan seorang ibu dapat
Sedemikian indah, lengkap dan serasi Allah menerima kesan-kesan dari lingkungan hidupnya.
menciptakan telinga buat kita. Dia buat telinga kita Di dalam kandungan, sang bayi ternyata memerlu-
berpasangan dan masing-masing mempunyai daun kan waktu istirahat, waktu tidur dan berjaga (ba-
telinga, sehingga memudahkan kita untuk me- ngun). Ia dapat terkejut bila si ibu yang mengan-
nangkap dan mendengarkan berbagai berita dan dungnya mengalami goncangan fisik maupun men-
informasi. Dia lengkapi di dalam telinga kita berupa tal. Ia bisa bersedih bila ibunya bersedih. Ia merasa
102
101
senang dan bahagia, jika kondisi ibunya dalam kea- terhadap suara, dan jantung si bayi bisa berdetak
daan senang dan bahagia. Berdasarkan penyeli- cepat, bahkan terhadap suara-suara tertentu bisa
dikan Badan tersebut, dari hasil eksperimen yang merangsang dia untuk melakukan gerakan pada
telah dilakukan, dimana seorang ibu yang sedang anggota tubuhnya. Selanjutnya, menurut kedua pa-
hamil enam bulan didekatkan pada bel pintu, kemu- kar tersebut dikatakan bahwa, boleh jadi karena pe-
dian bel pintu dibunyikan, ternyata beberapa detik ngaruh gangguan emosi yang bertubi-tubi dan su-
setelah bel pintu tersebut berdering, bayi yang ada ara-suara keras yang terus menerus selama masa
di dalam kandungan sang ibu mulai bergerak-ge- kehamilan, dapat mengakibatkan adanya kelainan
rak, dan ketika denyut jantung sang bayi dihubung- mental dan fisik terhadap anak tersebut ketika
kan dengan bunyi suara yang diatur dan diteliti dilahirkan.
secara cermat dengan menggunakan alat khusus
yang disebut oscillator dan sebuah mikropon super Dalam hubungan ini maka tepat sekali apa
peka yang tentunya juga sudah dipersiapkan secara yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. dimana be-
khusus, hasilnya memperlihatkan ternyata ketika se- berapa saat setelah lahirnya seorang bayi (biasanya
buah suara diperdengarkan, dari suara yang pelan setelah dibersihkan oleh Ibu Bidan) Rasulullah
hingga suara yang nyaring, dari nada yang rendah menganjurkan agar mengadzankannya ke telinga
sampai nada yang paling tinggi, detak jantung sang sebelah kanan dan mengiqamahkan ke telinga se-
bayi ikut berubah-ubah frekuensinya, menyesuaikan belah kiri. Hal ini dimaksudkan agar yang mula per-
frekuensi suara tersebut, dari angka 38 hingga men- tama di dengar oleh sang bayi ketika ia memulai
capai 144 denyutan per detik. hidup di dunia ini adalah Kalimatan Thayyibah
(kalimat-kalimat yang baik) yakni asma Allah dan
Prof. Drs. Brajanagara dalam bukunya Teori keMahabesaran-Nya.
Pendidikan dan Dr. Paryana Suryadipura dalam
bukunya Alam Pikiran, membenarkan adanya pe- Walaupun hadits tentang mengadzankan ba-
ngaruh emosi ibu yang sedang hamil dengan janin yi yang baru lahir tersebut tidak terdapat keterangan
yang sedang dikandungnya dan pengaruh suara dari imam yang empat, namun para ulama ahli fiqih
atau bunyi-bunyian terhadap janin yang ada dalam memandang perlu mengamalkan kebiasaan yang
kandungan. Suara-suara yang keras yang terdengar baik tersebut, dengan bersandar pada hadits Rasul-
tiba-tiba bisa mempengaruhi sang bayi yang ada ullah (walaupun sebagian ulama menilai hadits ini
dalam kandungan, karena bayi itu amat peka lemah) sebagai berikut :
103 104
ِ ِã↓ ُ⇐ْυُℜَℵ ُΓْ⎜َ↓َℵ :َ⇐°َ⋅ ٍ∉ِ∏↓َℵ ْσَ⊂
ْ‘ِ َ◊ ‫ ↓َ⇓ﱠ‬B
“Beliau (Nabi SAW.) itu, membaca adzan pada teli-
nga Hasan dan Husain ra.” (HR. Abu Nu’aim dan
Thabaranie).
ِ≥َζ‫ﱠ‬Ξ⇔°±ِ ُΕَπِβ°َ∏ ُτْ×َΠَ⇔َ™ َσْϖِ≡ِσْϖَΤُΛْ⇔↓ ◊ِ ُ⇓ُ↓
Disamping yang pertama difungsikan, telinga
juga ternyata yang lebih akhir (yang belakangan)
“Dari Abu Rafi’ ia berkata : Saya pernah melihat dicabut oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW. membaca adzan (seperti adzan
shalat) pada telinganya Husain tatkala dilahirkan Tatkala menjelang ajal, dimana seluruh pan-
oleh Fatimah” (HR.Ahmad). caindera manusia sudah tidak berfungsi lagi, maka
pada detik-detik terakhir kehidupannya, Rasulullah
: َ⇐°َ⋅ ٍ∆ِ⇔°َβْ⎡±َِ↓ ِσْ± ِّ⎛ِνَ⊂ ِσْ± ِσْϖَΤُΛْ⇔↓ σَِ⊂ menganjurkan agar segera didengungkan ke teli-
nganya kalimat “Laa Ilaaha Illa Allah”. Hal ini di-

ْِ َ◊‫َ ⇓ ﱠ‬°َ∏ ٌ⎯ْυُ⇔ْυَ⇑ ُτَ⇔َΠِ⇔ُ™ ْσَ⇑ B ‫⎡ﱡ‬Χِ‫ﱠ‬ρ⇔↓ َ⇐°َ⋅


maksudkan agar kalimat terakhir yang di dengarnya
dan kalau mungkin yang diucapkannya, adalah ka-
limat keEsaan Allah SWT.
ُ®‫ﱡ‬ΡُΖَ× ْθَ⇔ ∑َΡْΤُϖْ⇔↓ ِ َ⇒°َ⋅َ↓ َ™ ⎛َρْπُϖْ⇔↓ ِτِ⇓ ُ⇓ُ↓
Sabda Rasulullah SAW. :
◊ِ°َϖْΧِّΞ⇔↓ ‫↓ُ⇒ﱡ‬
ُã↓‫َ ↓ِ⎨ﱠ‬τ™⇔ِ↓⎢َ ْθُ∧°َ×ْυَ⇑↓ْυُρِّϕَ⇔
“Dari Husain bin Ali bin Abi Thalib, ia berkata : Nabi
SAW. pernah bersabda : Barangsiapa mempunyai “Talqinkanlah (kawan-kawanmu) yang menjelang
anak yang baru dilahirkan, kemudian ia bacakan maut, dengan kalimat : “Laa ilaaha illa Allah” (HR.
adzan pada telinganya yang kanan, dan iqamah pa- Muslim dan empat imam).
da yang kiri, niscaya tidak bisa diganggu oleh Um-
mus Shibyan (nama Jin isteri)” (HR. Abu Ya’la). Hadits ini dikuatkan oleh suatu riwayat tatkala

D ِσْϖَΤُΛْ⇔↓َ™ ِσَΤَΛ⇔ْ↓ ◊ِ ُ⇓ُ↓ ْِ َ◊↓ ‫↓َ⇓ﱠ‬ paman Nabi yang bernama Abu Thalib sedang
menghadapi sakaratul maut, Rasulullah SAW. ber-
sabda :
105
106
°َ©±ِ َµَ⇔‫≠ﱡ‬°َ≡ُ↓ٌΕَπِνَ∧ ã
tersebut ada yang berasal dari daerah setempat,
ُ ↓‫َ↓ِ⎨ﱠ‬τ™⇔↓ِ⎢َ ْοُ⋅ ِّθَ⊂°َ⎜ ada pula yang datang dari daerah lain. Ada yang
datang dengan berjalan kaki, menaiki kendaraan
ُã↓‫َ↓ِ⎨ﱠ‬τ⇔↓ِ⎢َ َ⇐υْ ُϕ‫َ⎛َ♣◊ْ ⎜ﱠ‬±َ↓َ™ ِã↓َΠْρِ⊂ roda dua, roda empat dan ada pula yang naik kereta
api, kapal laut bahkan pesawat terbang. Mereka
datang, duduk, mendengar, terkadang diselingi de-
“Wahai paman (kata Rasulullah), ucapkanlah kali-
ngan gelak tawa, terkadang menangis mencucurkan
mat LAA ILAAHA ILLA ALLAH. Kalimat ini nantinya
air mata, dan sebagainya. Sekembalinya ke rumah,
akan aku jadikan argumentasi terhadapmu di ha-
pesan-pesan da’wah tersebut terkadang banyak
dapan Allah. Tetapi Abi Thalib menolak untuk meng-
yang terlupakan, hanya sebagian yang diingat. Be-
ucapkan kalimat LAA ILAAHA ILLA ALLAH tersebut”
gitulah, hanya sekedar mendengarkan tabligh aga-
(HR.Bukhari dan Muslim).
ma, orang tidak segan-segan mengeluarkan biaya
yang relatif besar.
Dua hadits di atas membuktikan bahwa ter-
nyata pada saat detik-detik terakhir kehidupan ma-
Mungkin kita masih ingat pada sekitar tahun
nusia, ia masih diberi kesempatan oleh Allah untuk
70 sampai 80-an, dimana masyarakat kita ketika itu
mendengar. Begitulah kelebihan pancaindera manu-
terbuai oleh budaya dongeng dan sandiwara yang
sia yang bernama telinga ini.
disajikan lewat radio. Di mana-mana orang pada su-
ka mendengarkan dongeng dan sandiwara radio.
Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, seba-
Mulai kalangan anak-anak, remaja hingga orang de-
gian besar manusia nampaknya lebih suka memilih
wasa. Bahkan, dikalangan anak-anak, mereka tidak
mendengar daripada berbicara, sehingga di dalam
akan mau tidur sebelum didongengkan terlebih da-
forum-forum rapat, diskusi, seminar, bahkan dalam
hulu. Dulu, menurut cerita orang-orang tua, radio
forum silaturrahmi dan da’wah, orang lebih suka
sangat dibutuhkan untuk mendengarkan berita dan
mendengar daripada berbicara, ini terlihat dimana
mendengarkan cerita wayang. Sekarang, dongeng
ketika dibuka kesempatan dialog atau tanya jawab,
dan sandiwara di radio itu telah berubah menjadi
hanya sebagian kecil yang angkat bicara, selebih-
tayangan sinetron yang disajikan oleh berbagai sta-
nya hanya menjadi pendengar yang setia.
sion televisi. Masyarakat sekarang sudah banyak
yang demam sinetron. Baik dongeng atau sandi-
Ribuan jamaah mengikuti ceramah yang di-
wara di radio maupun cerita sinetron di televisi,
sampaikan oleh seorang Muballigh. Para jamaah
108
107
substansinya sama, yakni sama-sama mengajak seperti Syekh Muhammad Nafis, pengarang kitab
penikmatnya untuk mendengar. “Durun Nafis”, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari
dengan karya terbesar beliau “Sabilal Muhtadin”
Inilah budaya yang telah lama menjerat ma- yang menjadi rujukan fiqih bagi masyarakat Islam,
syarakat kita. Dampaknya memang ada, terutama tidak saja di Kalimantan Selatan, tetapi juga di
terhadap budaya baca dan budaya tulis. daerah-daerah lain di Indonesia, bahkan juga di
Asia Tenggara seperti di Malaysia, Berunei, Singa-
Ibu-ibu kelihatannya lebih suka memperde- pura dan Thailan Selatan, juga beberapa ulama la-
ngarkan musik atau lagu-lagu untuk mengantarkan innya yang sebenarnya mereka pernah menulis, na-
anaknya ke pembaringan untuk bobo, ketimbang mun kebanyakannya masih bersifat lokal dan peng-
membacakan cerita-cerita yang ada di buku atau gunaannyapun hanya terbatas untuk kalangan sen-
menunjukkan gambar-gambar cerita dalam buku ke- diri, terutama diperuntukkan kepada para pengikut
pada anak-anaknya. Bahkan ketika menginjak re- pengajian dan murid-murid atau para santri dari ula-
maja, di sekolahpun mereka masih disuguhi cerita- ma tersebut, sehingga belum sempat dipublikasikan
cerita para pahlawan yang terkenal oleh Ibu dan Ba- secara luas.
pak Guru. Mereka lebih banyak dituntut untuk men-
dengar, jarang sekali mereka diarahkan untuk mem- Mendengar memang perbuatan yang paling
baca sejarah dan mengambil intisari dan nilai-nilai mudah dan relatif tidak berresiko sepanjang hanya
moral di dalamnya. untuk kepentingan sendiri dan apa yang kita dengar
relatif benar, dalam artian kita tidak salah dengar
Dikalangan para muballigh, kiyai, ulama dan dan informasi yang kita dengar juga dapat diper-
guru-guru agama, terutama di Kalimantan Selatan, tanggungjawabkan, baik secara keilmuan maupun
dalam kegiatan da’wah mereka, sejak dulu sampai secara hukum.
hari ini, nampaknya sebagian besar masih menggu-
nakan budaya lisan dan budaya dengar. Padahal Dari segi ekonomi, kalau hanya sekedar
Kalimantan Selatan cukup banyak memiliki ulama- mendengar, relatif tidak memerlukan biaya. Kalau
ulama berkualitas dan bertarap nasional bahkan in- toh harus mengeluarkan biaya juga, maka jumlah bi-
ternasional, tetapi karya tulis mereka tergolong ma- aya yang dikeluarkan relatif lebih murah dibanding-
sih langka. Hanya ada beberapa ulama besar yang kan dengan biaya melihat dan biaya berbicara. Hal
sempat menulis dan punya kitab karangan sendiri, ini tentu tergantung apa yang menjadi subyek dan
109 110
obyeknya. Misalnya, kita ingin nonton pertunjukkan kalau kita bilang, jaman sekarang ini adalah jaman
musik yang dimainkan group Bimbo di alun-alun. media.
Kalau kita masuk ke dalam arena pertunjukkan, ma-
ka kita harus bayar dengan membeli tiket masuk Kemajuan teknologi dewasa ini semakin me-
dan kita bisa melihat pertunjukkannya. Tetapi kalau macu terhadap dampak media itu sendiri menjadi
kita hanya ingin mendengar saja, maka kita tidak berjuta-juta kali. Kalau dulu dampak media tidak be-
perlu masuk, di luarpun kita sudah bisa mendengar gitu seberapa, namun sekarang karena ditunjang
dan menikmati musiknya secara gratis. oleh kemajuan teknologi, maka sarana media tum-
buh dan berkembang semakin banyak dan beragam
Kesempatan mendengar bagi kita begitu ba- serta semakin mendominasi terhadap aktivitas hi-
nyak, begitu luas dan begitu beragam. Dari yang dup dan kehidupan manusia. Media sekarang ini su-
berskala kecil hingga berskala besar. Dari yang se- dah menjadi senjata ampuh perang urat syaraf da-
derhana sampai yang sangat penting dan serius. lam pergolakan pikiran, politik dan ekonomi, teruta-
ma jika dikelola oleh para ahli media, para propa-
Selama kita hidup di dunia ini, selama itu pu- gandis, para spesialis yang memang mahir dan me-
la begitu banyak dan begitu beragam yang sempat miliki skill yang tinggi dalam pendayagunaan media,
kita dengar. Terkadang kita dengar suara-suara ke- sehingga pada gilirannya nanti, manusia akan men-
baikan, terkadang terdengar pula suara-suara ke- jadi sasaran media. Artinya, tidak lagi manusia yang
mungkaran dan kejahatan. Telinga kita cukup sulit mengendalikan media, tetapi media yang mengen-
memang memilih dan memilah, mana yang harus dalikan manusia. Pengaruh ini nampaknya sedikit
kita dengar, mana yang harus kita hindari atau kita demi sedikit sudah dapat kita rasakan.
tutup rapat-rapat pendengaran kita. Apalagi kita
hidup di era yang serba modern sekarang ini, de- Jika sarana media dapat menguasai dan me-
ngan teknologi informasi dan komunikasi yang be- ngarahkan perasaan serta pikiran manusia sesuai
gitu canggih dan relatif bebas lepas ini, maka mem- dengan kehendaknya, maka tentu sarana media sa-
filter semua yang kita dengar nampaknya rada-rada ngat berpotensi untuk mengarahkan masyarakat ke-
sulit. jalan yang baik, yang di ridhai Allah SWT. Jika kon-
disi ini benar-benar terjadi, maka pengaruh media
Berbagai media audio dan visual semakin sangat besar artinya bagi kemajuan ummat dan ke-
berkembang sekarang ini, sehingga tidak berlebihan majuan suatu bangsa. Tapi sebaliknya, jika sarana
111 112
media digunakan untuk kemungkaran, kejahatan Ternyata ungkapan Lenin ini mereka terje-
dan kesesatan, pengaruhnyapun tidak terbayang- mahkan dalam kehidupan sehari-hari dengan men-
kan betapa tragisnya. dayagunakan peran media didalam mempropagan-
dakan paham komunis terhadap masyarakat.
Di negara yang berpemerintahan sosialisme,
media dianggap efektif dan memiliki peranan pen- Di Mesir, ada organisasi seniman yang terdi-
ting dalam mempropagandakan dan mengasah pe- ri dari bintang film yang berpaham komunis. Mereka
mahaman masyarakat terhadap paham sosialisme, memproduksi beberapa buah film yang secara halus
sekaligus berusaha mematahkan pikiran dan politik mampu membangkitkan simpati orang terhadap ko-
yang berlawanan dengan prinsip tersebut. munisme. Sebagai contoh seperti film “Al-Ushfur”
yang banyak disukai dan ditonton oleh masyarakat
Teori komunisme memandang media tidak Mesir dan pengaruhnya begitu besar didalam me-
lain hanya digunakan untuk kepentingan politik, ide- nyebarluaskan paham yang menyesatkan ini.
ologi negara dan untuk mengarahkan pendapat
umum sekaligus menyalurkannya melalui metode Di negara Barat, baik di Eropah maupun
dan pengarahan negara. Amerika, ditemukan hal yang serupa dalam mengo-
perasikan media. Mereka gunakan media untuk ke-
Suatu ketika, Lenin, seorang tokoh komunis- pentingan pemerintahan bebas, menyanjung seting-
me bertanya kepada beberapa orang pengikutnya : gi tingginya paham demokrasi dan kapitalisme, se-
“Menurut kalian, siapa orang yang patut disebut se- kaligus menyerang habis-habisan paham Marxisme
bagai seorang komunis istimewa?”. Ketika para pe- baik dari segi ideologinya maupun politiknya.
ngikutnya sedang berdebat adu argumentasi untuk
mencari sosok yang ideal seorang komunis istime- Media barat melandaskan pikirannya untuk
wa, Lenin kembali menyambung ucapannya : “Keta- mengejar kebahagiaan materi dengan segala ra-
huilah saudara-saudara, seorang komunis istimewa gamnya, baik berupa harta, tahta, wanita, wisata
adalah seseorang yang mahir dan piyawai didalam dan sebagainya. Pendeknya, hiburan dan pemuas-
memerankan sebuah adegan film berlibel komunis. an material merupakan landasan utama strategi me-
Dialah orang yang mengabdikan dirinya untuk par- dia mereka, sehingga dari hari kehari, tahun ke ta-
tai dan negara, yang pengaruhnya melebihi barisan hun, mereka semakin terlepas dari berbagai sistem
seribu orang komunis sejati”. nilai dan akhlak.
113 114
Di negara-negara Islam dan di negara-ne- membina murid-muridnya, tidak menutup kemung-
gara mayoritas Islam, termasuk di Indonesia, seba- kinan akan menjadi kacau balau dan berantakan ka-
gian besar sarana media lahir pada saat masa pen- rena pengaruh media yang sesat dan menyesatkan
jajahan negara-negara barat, sehingga perkem- yang ia dengar dan ia tonton setiap hari. Kenapa?,
bangan dunia media tersebut sedikit banyaknya di- karena kekuatan politik sesat yang berada di bela-
pengaruhi oleh paham, pikiran, watak, gaya dan ca- kang layar sebuah media tersebut sangat besar
ra yang pernah dilakukan pada masa penjajahan pengaruhnya terhadap pembentukan sikap dan mo-
tersebut. Hal ini dapat kita lihat dan rasakan bagai- ral masyarakat, terutama generasi mudanya.
mana bentuk sajian sebuah radio, bagaimana pe-
nampilan yang ditunjukkan oleh sebuah koran, tab- Dalam hubungan ini, maka tepat sekali apa
loid dan majalah, bagaimana program tayangan yang diungkapkan oleh seorang penyair berikut ini :
yang kita lihat dan saksikan setiap hari di televisi. “Hingga kapan bangunan itu bisa diselesaikan, bila
Kalau boleh kita menyimpulkan bahwa media kita engkau membangun dan yang lain menghancurkan.
dewasa ini, terutama di televisi sebagian besar ta- Seribu pembangun diikuti seorang perusak sudah
yangannya masih bernuansa ke barat-baratan, wa- cukup, apalagi seorang pembangun diikuti seribu
laupun terdapat sebagian tayangan yang bernuansa perusak”.
Islam, namun prosentasinya relatif kecil.
Keberadaan media ibarat pedang bermata
Kita sadari maupun tidak, sekarang ini semua dua. Disatu sisi dia merupakan alat yang ampuh da-
lapisan masyarakat beserta kegiatannya ada dalam lam memberikan manfaat yang semaksimal mung-
genggaman media. Segala apa yang telah dibangun kin kepada masyarakat dan dapat memainkan pera-
oleh organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, nan penting dalam membina masyarakat dan gene-
organisasi politik dan lembaga-lembaga kemasyara- rasi mudanya untuk menaiki jenjang kemajuan. Na-
katan lainnya selama bertahun-tahun untuk membe- mun di sisi lain, keberadaan media dapat pula dija-
nahi masyarakat dan negara ke arah perbaikan ma- dikan alat dan sarana didalam merusak, menghan-
terial, moral dan akhlak, boleh jadi dapat dihancur- curkan dan menyesatkan masyarakat, sehingga ja-
kan oleh media yang sesat, hanya dalam tempo be- uh dari agamanya, jauh dari tuntunan moral dan
berapa jam saja. Seorang ulama di masjid, guru/us- akhlak yang baik dan terpuji.
tadz di sekolah, atau seorang da’i di majelis ta’lim,
yang telah bersusah payah membina jamaahnya, Didalam menyikapi keberadaan sarana
115 116
media ini, kita harus pandai memilih dan memilah, kegiatan da’wah terutama di masjid-masjid, langgar
mana yang mesti kita dengar, mana yang harus kita dan mushalla cenderung meningkat, terutama ke-
jauhkan dari pendengaran kita. Pilihlah acara-acara giatan-kegiatan Tadarrus Al-Qur’an dan pengajian
di radio yang seyogyanya dapat menambah ilmu pe- Islam, baik berupa kultum ramadhan maupun kuliah
ngetahuan dan meningkatkan keimanan kita kepada subuh. Disamping itu majelis-majelis ta’lim dan ma-
Allah. Tontonlah tayangan-tayangan di televisi yang jelis-majelis peribadatan dan dzikir juga semakin di-
sekiranya mampu menambah wawasan keilmuan ki- giatkan pada bulan Ramadhan ini. Demikian juga
ta, meningkatkan kemampuan beragama dan yang kegiatan-kegiatan silaturrahmi, seperti buka puasa
dapat memberikan nuansa sejuk, damai dan penuh bersama yang diisi dengan ceramah agama dan
keindahan. Jauhi dan hindari tayangan-tayangan bacaan-bacaan dzikir, safari ramadhan dan kegiat-
yang glamor, merusak aqidah dan moral serta ta- an-kegiatan pesantren kilat, semakin menyemaraki
yangan yang menyuguhkan kekerasan, kekejaman keberkahan di bulan Ramadhan ini, yang kesemua-
dan semacamnya. Atur dan bimbinglah putera-pute- nya tentunya harus kita manfaatkan sedemikian ru-
ri kita didalam memanfaatkan media audio dan au- pa dalam rangka mengoptimalkan fungsi pende-
dio visual ini. Jangan biarkan mereka bebas memilih ngaran yang diberikan Allah kepada kita.
suguhan acara dan tayangan apa saja, tanpa keter-
libatan kita untuk memilih dan mengarahkan mana- Marilah kita kendalikan fungsi pendengaran
mana yang sekiranya patut di dengar dan pantas di kita agar mengarah kepada hal-hal yang positif dan
tonton oleh anak-anak seusia mereka. yang dapat menambah nilai ibadah puasa kita. Hin-
dari dan jauhi perbuatan-perbuatan yang dapat me-
Apalagi di bulan Ramadhan ini, segala ben- ngurangi bahkan merusak keutuhan nilai puasa kita.
tuk suguhan acara di radio dan program tayangan di
televisi, biasanya cukup sarat dengan nuansa Is- Usahakan selama di bulan Ramadhan ini, ti-
lami. Karenanya, manfaatkanlah kesempatan baik dak bergabung dengan orang-orang yang suka ber-
ini untuk menggunakan alat dengar kita, sehingga buat maksiat, orang-orang yang suka menggunjing,
melalui alat dengar yang dianugerahkan Allah kepa- dan orang-orang yang suka berkata keji dan kotor.
da kita, dapat membimbing jiwa kita lebih dekat ke- Ingatlah peringatan Rasulullah SAW. :
pada-Nya.

Di bulan Ramadhan ini juga, kegiatan- ِθْ∂ِ⎧ْ↓ ِ ◊ِ°َλْ⎜ِΡَ⊗ ُ∉ِπَΦْΤُπْ⇔↓َ™ ُ″°َΦْ®ُπْ⇔َ↓


117 118
“Orang yang menggunjing dan yang suka mende-
ngarkan gunjingan adalah serupa dalam dosa” (HR.
Ath-Thabrani).

Mudah-mudahan dengan latihan menahan di-


ri dari pendengaran selama bulan Ramadhan ini,
dapat memberikan kesan dan pesan yang sangat
berarti bagi kita, sehingga pada bulan-bulan berikut- 8
nya, kebiasaan baik ini akan terus terulang dan
terus terulang sepanjang hayat dikandung badan.

MENAHAN DIRI DARI


KECENDERUNGAN
HATI YANG MERUSAK

H
ati adalah raja pengatur stabilitas (the
central emotion) bagi seluruh anggota
tubuh manusia.

Hati, tidak saja berupa segumpal daging


yang berbentuk bulat memanjang, yang berisikan
rongga-rongga dan mengandung darah hitam, lebih
dari itu, hati sesungguhnya adalah sesuatu yang sa-
119 ngat abstak dan merupakan sebuah ikhwal rohaniah
120
yang sulit ditembus oleh kekuatan indrawi, yang kenikmatan material.
keberadaannya sebagai penentu baik buruknya ak-
tivitas jasmani. Hati adalah bagian dari komponen kehidupan
manusia yang sangat berperan dan ia merupakan
Rasulullah SAW. bersabda : harta yang sangat mahal yang dianugerahkan Allah
kepada manusia dengan bobot nilai yang tak ter-

ِ َΛَνَ∅ ْΓَΛَνَ∅↓َ⇓ِ↓ ًΕَ®ْΖُ⇑ِΠَΤَϑْ⇔↓ ِ ‫↓َ⎨ﱠ↓ِ◊ﱠ‬


Γ hingga dan kepada setiap kita dituntut untuk meme-
liharanya dengan baik agar keberadaan hati tetap
dalam keadaan suci bersih. Sebab apabila hati ber-
َ⎨َ↓ ُτ‫ﱡ‬νُ∧ُΠَΤَϑْ⇔↓ ِ∝َΠَΤَ∏ ْ∝َΠَΤَ∏↓َ⇓ِ↓َ™ ُτ‫ﱡ‬νُ∧ُΠَΤَϑْ⇔↓ sih, maka kebersihannya itu akan memancar dan
membekas pada sikap prilaku lahiriyah. Sebaliknya,
ُ∆ْνَϕْ⇔↓ َ⎡ِ〈َ™ apabila hati kotor, maka kotorannya ini akan mele-
kat dan membekas pada setiap sikap dan tingkah
laku.
“Ketahuilah, di dalam jasad manusia ada suatu
mudghah (segumpal daging). Apabila kondisinya Pada dasarnya ajaran Islam ditujukan untuk
baik, akan baik pula jasad (manusia). Apabila kondi- membangun hati manusia melalui sarana Tazkiyah
sinya buruk, akan buruk pula jasad (manusia). Keta- yaitu suatu proses penyucian hati yang harus dilak-
huilah mudghah (segumpal daging) itu adalah hati” sanakan secara terus-menerus oleh setiap individu
(HR. Muslim). dan masyarakat Islam melalui penghayatan dan
pengamalan rukun Islam.
Tak seorangpun yang tahu apa sesungguh-
nya substansi hati, ia merupakan rahasia Rabbani Tatkala seseorang berikrar Asyhadu an laa
yang kita sebagai makhluk-Nya hanya mampu ber- ilaa-ha illa Allah, wa asyhadu anna Muhammadan
kata subhanallah, Maha Suci Allah, begitu sempur- Rasulullah dengan menyatakan diri memeluk aga-
na ciptaan-Nya. ma Islam, maka ikrar ini dapat membebaskan di-
rinya dari segala macam bentuk penghambaan se-
Hati merupakan anugerah Allah yang sangat lain Allah. Bahkan dengan ikrar ini pula, dapat me-
besar dan patut kita syukuri. Dengan adanya hati, nimbulkan kesadaran yang tajam dan dalam bahwa
kita dapat menikmati kehidupan ini lebih dari seke- Allah adalah lebih besar dari segala bentuk apapun.
dar kehidupan binatang yang hanya bersandar pada 122
121
Allah lebih berkuasa dan berhak disembah oleh se- memakainya. Dan pakaian inilah pula yang mendo-
genap makhluk yang ada. Oleh karenanya, ia tidak rong seseorang untuk pergi haji, dengan mening-
akan dapat diperbudak oleh suatu sistem duniawi galkan sanak saudara, anak cucu, kampung ha-
yang bukan bersumber dari Allah. Ia tidak akan ta- laman, harta benda, pangkat jabatan dan segala
kut kepada siapapun, kecuali hanya takut kepada yang dicintainya. Ia datang ke tanah suci dengan
Allah. Ia akan secara konsekuensi siap menerima penuh keikhlasan semata-mata memenuhi panggil-
segala apa yang disyari’atkan Allah melalui Rasul- an Allah untuk memperoleh berkat dan ridha-Nya.
Nya Muhammad SAW.
Ayat 183 surah Al-Baqarah yang berisi perin-
Demikian juga dalam ajaran shalat. Shalat- tah puasa Ramadhan untuk mengantarkan orang-
pun juga merupakan proses penyucian hati yang orang yang beriman menuju jenjang taqwallah yang
membebaskan manusia dari ikatan ruang dan wak- merupakan inti pokok tujuan puasa, hal ini juga tidak
tu. Dengan mengangkat takbir Allahu Akbar di per- lepas dari konsep penyucian hati. Imam Ibnu Katsir
mulaan shalat dapat mengantarkan jiwa manusia menggarisbawahi, bahwa puasa adalah pembersih-
naik dan terus naik melayang ke alam yang maha an hati, menyucikannya dan memeliharanya dari
tinggi menghadap Ilahi Rabbi. Disinilah letak awal- campuran yang kotor dan dari akhlak yang tercela.
nya proses Mi’rajul Mu’minin (awal proses perte-
muan dan dialog dengan Allah Tuhan Yang Maha Dengan berpuasa, menahan lapar dan daha-
Tinggi). Hati yang kotor memang tidak akan mampu ga, menahan diri dari nafsu syahwat dan beberapa
menghayati shalat dengan sesungguhnya. Hanya kesenangan yang halal lainnya, mengingatkan kita
dengan hati yang bersihlah seseorang baru mampu kepada orang-orang yang selalu menderita sepan-
menghayati shalat sebagai sarana yang intens un- jang tahun, bahkan sepanjang hidupnya. Dengan
tuk berdialog dengan Allah Zat Yang Maha Suci. berpuasa dapat menggugah diri seseorang yang hi-
dup bergelimpangan harta dan kemewahan agar
Demikian juga zakat. Melalui zakat, dapat dapat merasakan penderitaan saudara-saudaranya
membersihkan hati si kaya dari rasa egois dan me- sehingga dari pengalaman ini diharapkan dapat
mentingkan diri sendiri, dan dapat pula membersih- membangkitkan perasaan lembut dan santun serta
kan hati si miskin dari rasa iri dan dengki. Begitu ju- rasa kesatuan, persaudaraan dan kesetiakawanan
ga haji. Dengan memakai kain ihram, mengandung sosial yang tinggi.
makna simbolik dari kesucian hati orang yang
123 124
Dengan berpuasa, hati akan menjadi sehat. dengan Tuhan di Bukit Sinai, terlebih dahulu beliau
Dan hati yang sehat selalu mempunyai rasa soli- melakukan puasa selama 40 hari. Karena untuk ber-
daritas sosial yang tinggi khususnya penghayatan komunikasi dengan Tuhan diperlukan penyucian
terhadap orang-orang yang lemah, fakir miskin dan jiwa. Banyaklah lagi contoh lainnya yang menggam-
anak yatim. Perasaan tersebut tidak akan berhenti barkan bahwa puasa pada dasarnya merupakan
sampai disitu, tetapi akan ia realisasikan dalam upaya-upaya dalam penyucian hati.
perbuatan nyata untuk meringankan beban pende-
ritaan sesamanya. Salah satu tugas pokok Rasulullah SAW. di-
samping menyampaikan ayat-ayat Allah dan meng-
Hati yang sehat akan selalu ingat dan sadar ajarkan kitab suci serta hikmah (ilmu pengetahuan)
bahwa rezeki yang ia peroleh selama ini merupakan beliau juga ditugasi untuk membersihkan atau me-
amanat Allah yang di dalamnya ada hak-hak orang nyucikan ummat manusia, baik yang menyangkut
lain yang wajib dikeluarkan. Sehingga orang yang soal-soal jasmaniah terlebih-lebih soal rohaniah de-
berpuasa dan benar-benar menghayati puasanya, ngan cara mengarbol bersih-bersih dari segala si-
tidak akan segan-segan untuk berbuat kebajikan. fat-sifat kemusyrikan dan penyakit-penyakit hati lain-
Jika keadaan ini telah merasuk ke dalam jiwa se- nya.
seorang dan kemudian terrealisasi dalam perbuatan
amal kebajikan, maka boleh dikatakan bahwa pro- Sangat banyak nash-nash Al-Qur’an dan As-
ses penyucian hati melalui ibadah puasa benar- sunnah Rasulullah yang menunjukan betapa perju-
benar membuahkan hasil yang baik. angan Rasulullah didalam usaha membersihkan hati
manusia. Karena kebersihan hati merupakan syarat
Kalau kita tengok sejarah orang-orang terda- mutlak bagi seorang hamba yang kepingin memper-
hulu dalam melakukan puasa, nampaknya puasa oleh ridha Allah SWT.
yang mereka lakukan juga berorientasi pada pe-
nyucian hati. Sebagai contoh dapat kita baca seja- Firman Allah dalam Al-Qur’an :
rah agama Hindu, dimana para pengikut Brahma
dan Wisnu, apabila mereka ingin memperoleh ber-
kah dari para Dewa, mereka terlebih dahulu melaku- ِµِّ™±َℵ ⎛⇔ِ↓ ْ⎡ِ∈ِ÷ْℵِ↓ ُΕ‫ﱠ‬ρِΒَπْχُπْ⇔↓ ُΥْη‫ﱠ‬ρ⇔↓°َ©ُΦ‫َ⎜ﱠ‬ƒَ™َ⎜
kan penyucian hati dengan berpuasa. Demikian ju-
ga Nabi Musa a.s ketika beliau ingin beraudensi 126
125
ْ⎡ِνُ…ْ⎯↓َ™ ْ⎝ ِ⎯°َΧِ⊂ ْِ ْ⎡ِνُ…ْΠَ∏ ًΕ‫ﱠ‬ϖِ∪ْΡ‫ً ⇑ﱠ‬Εَϖِ∪↓َℵ 7. Suka menghasud;
8. Dendam;
9. Mudah marah;
ْ⎡ِΦ‫ﱠ‬ρَ÷ 10. Buruk sangka;
11. Kikir dan serakah;
12. Keras hati;
“Wahai nafsu yang tenang, kembalilah kepada Tu- 13. Berkeluh kesah;
hanMu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. 14. Rasa gengsi berlebihan;
Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba- 15. Putus asa dari rahmat Allah;
Ku, dan masuklah ke dalam Sorga-Ku” (QS. Al-Fajr 16. Merasa sedih dan khawatir yang berlebihan ka-
ayat, 27-30). rena urusan dunia;
17. Suka menipu;
Membersihkan hati tidaklah gampang. Ia me- 18. Suka memfitnah dan ado domba;
merlukan latihan-latihan yang serius dan terus me- 19. Ketidakstabilan mental;
nerus. Salah satunya adalah dengan melakukan pu- 20. Dan sebagainya.
asa di bulan Ramadhan ini. Sebab, dengan berpu-
asa, kita tidak saja dituntut untuk mampu menahan Seseorang yang mampu menahan diri dari
diri dari makan dan minum, dari hubungan suami kecenderungan hati yang merusak selama menja-
isteri, dari perbuatan panca indera yang merusak, lankan puasa, ia termasuk golongan orang-orang
juga berpuasa dituntut agar kita mampu menahan yang berada pada peringkat puasa khususil khusus
diri dari kecenderungan hati yang merusak, yang (yang terkhusus/yang istimewa).
dapat mengurangi keutuhan nilai puasa kita.
Peringkat puasa khususil khusus, atau puasa
Kecenderungan hati yang merusak ini antara yang terkhusus dari yang khusus, atau puasa yang
lain : paling istimewa/paling utama, adalah pelaksanaan
1. Takut mendapat celaan orang lain; puasa disamping menahan diri dari makan dan
2. Terlalu cinta terhadap dunia; minum, dari hubungan seksual di siang hari, dari
3. Meminta pujian orang lain; perbuatan panca indera yang merusak, puasa khu-
4. Riya’ dalam beribadah dan beramal; susil khusus merupakan puasa hati, puasa jiwa,
5. Tamak; dengan mengendalikannya dari niatan-niatan yang
6. Sombong danTakabbur; 128
127
jahat, niatan-niatan yang merusak, niatan-niatan
yang rendah dan pikiran-pikiran duniawi.

Seseorang yang berada pada tingkatan pu-


asa khususil khusus ini, disamping mampu mena-
han diri dari makan dan minum, tidak melakukan
hubungan seksual dan dari perbuatan panca indera
yang merusak, ia juga mampu menahan diri dari 9
niatan-niatan, pikiran-pikiran yang buruk atau jahat,
seperti perasaan iri dan dengki, perasaan riya,
takabbur, mau menipu, memfitnah, mengadu domba
dan sebagainya. Puasa pada tingkat ini adalah
puasanya para Nabi, Shiddiqien dan Muqarrabiin.
PENUTUP
Walaupun mencapai peringkat puasa khu-
susil khusus ini dirasa sangat berat dan sulit, namun
setidaknya kita tetap selalu berupaya menuju ke

M
arah itu dengan cara memperbanyak dzikir, mem- elakukan ibadah puasa tidaklah
perbanyak ibadah dan amal shaleh serta melakukan ringan, apalagi menghayatinya.
upaya-upaya penekanan terhadap kecenderungan Karena berpuasa dituntut tidak
hati yang merusak. saja mengamalkannya secara lahiriyah, melainkan
diharapkan juga dapat menjadikan ajaran puasa itu
Semoga puasa yang kita jalankan di bulan melekat dan memancar dalam kehidupan sehari-
Ramadhan ini dapat berfungsi sebagai pembersih hari.
hati kita masing-masing untuk mencapai jiwa yang
tenang, yaitu jiwa yang selalu stabil, konstan dan Secara harfiyah puasa berarti menahan diri.
istiqamah, baik dalam suka maupun di dalam duka. Menahan diri dalam artian tidak saja dari perbuatan-
perbuatan yang haram, yang tidak dibenarkan oleh
syara’, melainkan juga dari perbuatan-perbuatan
yang halal, dalam waktu-waktu tertentu. Makan dan
129 130
minum barang-barang milik sendiri adalah halal. hubungan cintanya kepada Allah tersebut.. Disam-
Melakukan hubungan suami isteri adalah halal. Te- ping itu, orang yang beriman, dia sadar dan mema-
tapi itu semua tidak boleh dilakukan pada waktu- hami bahwa apapun yang diperintahkan Allah pasti
waktu tertentu, yakni sejak terbit fajar hingga terbe- terkandung manfaat yang besar di dalamnya. Dan
nam matahari. manfaat dari puasa adalah latihan pengendalian diri.

Kenapa di dalam berpuasa, yang halal dan Dengan berpuasa, kita semua dididik oleh Al-
yang haram sama-sama dilarang? Disinilah letak lah SWT. agar mampu menahan dan mengenda-
kunci rahasia yang terkandung didalam ajaran pua- likan nafsu makan dan minum, nafsu syahwat, nafsu
sa. Allah memerintahkan kita berpuasa pada intinya amarah dan kecenderungan panca indera dan hati
adalah memberikan pelajaran yang berharga ten- dari perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.
tang betapa pentingnya konsep menahan diri dalam
puasa itu. Bahkan kesabaran didalam menahan diri Semoga dengan latihan menahan diri dalam
mempunyai nilai yang amat berharga bagi pemben- puasa ramadhan pada tahun ini dapat memberikan
tukan keteguhan jiwa kita. Sebab, manusia akan ja- kesan dan pesan yang berharga bagi kita, sehingga
tuh derajatnya bahkan bertukar menjadi derajat he- pada bulan-bulan lain setelah ramadhan, diharap-
wan kalau tidak mampu menahan dirinya. kan kita juga mampu menahan diri dari perbuatan-
perbuatan yang dilarang oleh agama. Semoga Allah
Orang-orang yang mampu menahan diri ha- menerima ibadah puasa kita dengan berjuta hikmah
nyalah orang-orang yang beriman. Oleh karenanya dan keridhaan-Nya. Amin.
di dalam perintah berpuasa hanya ditujukan kepada
orang-orang yang beriman, kenapa? karena Allah
Maha Tahu dan sudah memperhitungkan sebelum-
nya, bahwa yang bakal bersedia dan sanggup me-
mikul tugas berat ini, yakni puasa, hanyalah orang-
orang yang beriman, lain tidak. Karena orang yang
benar-benar beriman, ia sangat cinta kepada Allah,
sehingga dengan kecintaanya ini, apapun yang di-
bbbb
perintahkan Allah, akan ia laksanakan dengan baik
dan senang hati, demi menjaga kelanggengan
131 132
Abdul Malik Al-Qasim, Bagaimana Menjaga Hati,
Darul Haq, Jakarta, 2002;

Abu Zaid, Citra Diri Remaja Muslim, Wahyu Press,


Jakarta Selatan, 2003;
BAHAN RUJUKAN Abubakar bin Salim, Syeikh, Menyingkap Rahasia
Hati, Putera Riyadi, Solo, 2000;

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama Aep Kusnawan, Berdakwah Lewat Tulisan, Mujahid
Republik Indonesia, Jakarta, 1989; Press, Bandung, 2004;

Abdullah bin Jarullah; Ed. Fenomena Syukur (Ber- Ahmad Shiddiq, Drs. 10 Sifat Muslim Sejati, Putra
dzikir dan Berpikir), Risalah Gusti, Surabaya, Pelajar, Surabaya, 2001;
1996;
Al-Gazali, Imam, Tafakkur Dibalik Penciptaan Makh-
Abdullah Nashih Ulwan, Etika Memilih Jodoh, Caha- luk, Risalah Gusti, Surabaya, 1999;
ya Press, Jakarta, 2002;
----------------------, Syukur Menambah Nikmat, Dua
Abdullah Gymnastiar, KH, Menjemput Rezeki De- Putra Press, Surabaya, 2001;
ngan Berkah, Republika, Jakarta, 2003;
----------------------, Bahaya Lisan dan Cara Menga-
Abdurrahman Arroisi, KH, Keberadaan Manusia Di tasinya, Tiga Dua, Surabaya, 2004;
muka Bumi, Remaja Rosdakarya, Bandung,
1997; Anwar Harjono, Dr. Da’wah dan Masalah Sosial Ke-
masyarakatan, Media Da’wah, Jakarta, 1987;
Abdurrahman Al-Mukaffi, Pacaran Dalam Kacamata
Islam, Media Da’wah, jakarta, 2001; Anis Matta, Menikmati Demokrasi, Strategi Da’wah
Meraih Kemenangan, Pustaka Saksi, jakarta,
Abdurrahman Masykur, Menundukkan Rayuan Se- 2002;
tan, Putera Pelajar, Surabaya, 2001; 134
133
Arman Arroisi, Refleksi Ajaran Tuhan, Remaja Ros- Jakarta, 2003;
dakarya, Bandung, 1995;
Kariman Hamzah, Islam Berbicara Soal Anak, Ge-
Asma’ Umar Hasan Fad’aq, Mengungkap Makna ma Insani Press, Jakarta, 1991;
dan Hikmah Sabar, Lentera Basritama, Ja-
karta, 1999; Muhammad Qutb, Salah Paham Terhadap Islam,
Pustaka Salman ITB, Bandung, 1982;
As’ad Muhammad Sa’id Ash-Shaghirji, Syaikh, Me-
melihara Mata dan Nafsu Seks, Media Da’- Muhammad Ahmad Ar-Rasyid, Pelembut Hati, Rob-
wah Jakarta, 2000; bani Press, Jakarta, 1999;

Aserani Kurdi, S.Pd, Marhaban ya Ramadhan, Kum- Muna Haddad Yakan, Hati-hati Terhadap Media
pulan Bahan Kultum Sekitar Ramadhan, Al- Yang Merusak Anak, Gema Insani Press, Ja-
Fath Offset, Yogyakarta, 2001; karta, 1991;

Bey Arifin, H. Samudera Al-Fatihah, Bina Ilmu, Su- Musthofa Masyhur, Syekh, Berjumpa Allah Lewat
rabaya, 1993; Shalat, Gema Insani Press, Jakarta, 1999;

Fathi Yakan, DR. Manusia Antara Hidayah Allah Nabih Abdurrahman Usman, DR. Kecenderungan
dan Tipu Daya Setan, Gema Insani Press, Jiwa Manusia, Bursa Ilmu, Surabaya, 2003;
Jakarta, 2001;
Nurcholish Madjid dkk, Puasa Titian Menuju Ray-
Hamid Fulailah, H. Bila Sang Lidah Berbicara, Putra yan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2000;
Pelajar, Surabaya, 2001;
Rahman Sani, Hikmah Puasa Tinjauan Ilmu Kese-
Harun Yahya, Bagaimana Seorang Muslim Berfikir, hatan, Al-Mawardi Prima, Jakarta, 2000;
Robbani Press, Jakarta, 2001;
Salman bin Fahd Al-Audah, Dr. Agar Bahtera Tak
Husin Naparin, KH.Lc.MA, Fikrah, Refleksi Nilai-nilai Tenggelam, Risalah Gusti, Surabaya, 1995;
Islam Dalam Kehidupan Jilid 1 & 2, El-Kahfi,
135 136
Syahrin Harahab, MA, Prof.Dr. Hikmah Puasa, Sri-
gunting, Jakarta, 2001; RIWAYAT SINGKAT
Tita Masithah, SP.M.Si, Muslimah? Dimana Identi-
PENYUSUN
tasmu, Wahyu Press, Jakarta, 2003;

Umar Hasyim, Cara Mendidik Anak Dalam Islam, Aserani Kurdi, S.Pd dilahirkan di Ba-
Bina Ilmu, Surabaya, 1991; rabai-HST. Kal.-Sel. tanggal 03 Febru-
ari 1963. Pendidikan formal yang ia
Usep Romli, HM, Percikan Hikmah, Berdialog De- tempuh : SDN Seroja Barabai (1977);
ngan Hati Nurani, Remaja Rosdakarya, Ban- SMEPN Ganesya Barabai (1981);
dung, 2000; SMEAN Barabai (1984) dan FKIP Un-
lam Banjarmasin (1993).
Uwes al-Qorni, 60 Bahaya Lisan, Remaja Rosda- Selain pendidikan formal, ia juga gemar mengikuti
karya, Bandung, 1999; pendidikan nonformal berupa penataran, kursus dan
diklat. Ilmu-ilmu ke-Islaman ia peroleh melalui ber-
--------------------, 60 Penyakit Hati, Remaja Rosda- bagai pengajian, belajar ke rumah guru, literatur Is-
karya, Bandung, 2000; lam dan berbagai organisasi Islam diantaranya PII
(Pelajar Islam Indonesia), IRM (Ikatan Remaja Mu-
Yahya Ibn Hamzah, Imam, Kiat Mengendalikan Naf- hammadiyah), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam)
su, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001; dan Muhammadiyah. Organisasi yang aktif ia ikuti
sekarang adalah Muhammadiyah pada Majelis Tar-
Yusuf al-Qardhawi, Dr. Fiqh Puasa, Srigunting, Ja- jih dan Pengembangan Pemikiran Islam Pimpinan
karta, 1997; Daerah Muhammadiyah Tabalong. Disamping ge-
mar menulis, ia juga aktif dalam da’wah Islamiyah di
-------------------------, Titik Lemah Umat Islam, Pene- daerahnya. Karya Tulis yang sudah dan sedang
bar Salam, Jakarta, 2001; digarapnya antara lain : Apresiasi Juz ‘Amma; Pe-
tunjuk Jalan Lurus (Kumpulan Bahan Kultum Prak-
tis); Menyingkap Misteri Lailatul Qadar (Sebuah
Upaya Pemahaman); Marhaban Ya Ramadhan,
137 138
Kumpulan Bahan Kultum Sekitar Ramadhan; Kum-
pulan Khuthbah Jum’at Pilihan; Kumpulan Khuthbah
Jum’at Tanjung Bersinar yang digarap bersama de-
ngan Drs.H.Birhasani (Kabag Sosial PEMDA Taba-
long); 6 M Sebuah Konsep Dalam Menyikapi Islam;
dan sejumlah diktat pelajaran untuk siswa SMK Ne-
geri 1 Tanjung. Tugasnya kini adalah sebagai Guru
pada SMK Negeri 1 Tanjung, sejak Maret 1994.

139

You might also like