Professional Documents
Culture Documents
REPUBLIK INDONESIA
Nomor : 40a/HP/XIV/04/09
Tanggal : 30 April 2009
DAFTAR ISI
Halaman
Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan KPK Tahun 2008 terdiri dari 3 (tiga) buku sebagai
berikut:
Menurut pendapat BPK, Necara KPK tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, serta Laporan
Realisasi Anggaran untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, menyajikan
secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan KPK tanggal 31 Desember
2008 dan 2007, serta realisasi anggaran untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Sebagai bagian dari pemerolehan keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan
keuangan tersebut, BPK melakukan pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern dan
kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan. Laporan Hasil Pemeriksaan atas
Sistem Pengendalian Intern dan Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-
Roes Nelly, Ak
Register Negara No. D-24.068
TAHUN 2008
LAPORAN KEUANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
TAHUN 2008 (AUDITED)
TA 2008
Uraian
% Realisasi
Catatan Anggaran Realisasi terhadap
Anggaran
A. PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH 3.4.2.1
A.1 PENERIMAAN DALAM NEGERI 31.217.400.000 400.124.227.902 1.281,73
Penerimaan Perpajakan 0 0 0,00
Penerimaan Negara Bukan Pajak 3.4.2.2 31.217.400.000 400.124.227.902 1.281,73
A.2 HIBAH 0 0 0,00
JUMLAH PENDAPATAN DAN 31.217.400.000 400.124.227.902 1.281,73
HIBAH (A.1 + A.2)
B. BELANJA 3.4.2.3
B.1 Rupiah Murni 232.612.922.000 190.494.601.875 81,89
Belanja Pegawai 3.4.2.5 111.932.138.000 98.476.162.339 87,98
Belanja Barang 3.4.2.6 83.870.058.000 61.574.248.828 73,42
Belanja Modal 3.4.2.7 36.810.726.000 30.444.190.708 82,70
Pembayaran Bunga Utang 0 0 0,00
Subsidi 0 0 0,00
Hibah 0 0 0,00
Bantuan Sosial 0 0 0,00
Belanja Lain-lain 0 0 0,00
B.2 Pinjaman Luar Negeri 0 0 0,00
Belanja Pegawai 0 0 0,00
Belanja Barang 0 0 0,00
Belanja Modal 0 0 0,00
Pembayaran Bunga Utang 0 0 0,00
B.2 Pinjaman Luar Negeri (lanjutan) 0 0 0,00
Subsidi 0 0 0,00
Hibah 0 0 0,00
Bantuan Sosial 0 0 0,00
Belanja Lain-lain 0 0 0,00
B.3 Hibah 114.257.616.000 13.803.974.637 12,08
Belanja Pegawai 3.4.2.5 0 0 0,00
Belanja Barang 3.4.2.6 52.632.470.000 11.883.024.637 22,58
Belanja Modal 3.4.2.7 61.625.146.000 1.920.950.000 3,12
Pembayaran Bunga Utang 0 0 0,00
Subsidi 0 0 0,00
Hibah 0 0 0,00
Bantuan Sosial 0 0 0,00
Belanja Lain-lain 0 0 0,00
JUMLAH BELANJA (B.1+B.2+B.3) 346.870.538.000 204.298.576.512 58,90
1
2. Neraca Komparatif Per 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007
(dalam rupiah)
No Uraian Catatan 31 Desember 2008 31 Desember 2007 Tambah (Kurang)
A ASET
1 Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran 3.5.2.1.1 468.301 0 468.301
Kas di Bendahara Penerimaan 3.5.2.1.2 0 0 0
Bagian Lancar Tuntutan 3.5.2.1.3 5.465.000 0 5.465.000
Perbendaharaan/TGR
Piutang Bukan Pajak 3.5.2.1.4 112.991.922 0 112.991.922
Uang Muka Belanja 3.5.2.1.5 45.314.500 0 45.314.500
Persediaan 3.5.2.1.6 15.707.236.863 1.022.436.634 14.684.800.229
B KEWAJIBAN
1 Kewajiban Jangka Pendek
Utang Kepada Pihak Ketiga 3.5.2.4.1 4.714.486.429 217.786.000 4.496.700.429
Uang Muka Dari KPPN 3.5.2.4.2 468.301 0 468.301
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 4.714.954.730 217.786.000 4.497.168.730
JUMLAH KEWAJIBAN 4.714.954.730 217.786.000 4.497.168.730
2 EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar
Cadangan Piutang 3.5.2.5.1 163.771.422 0 163.771.422
2
3. Catatan atas Laporan Keuangan per 31 Desember 2008
3.1 Pendahuluan
3.1.1 Dasar Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Ini Adalah:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah.
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat.
7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER 51/PB/2006
tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga.
3.1.2 Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan KPK TA 2008 merupakan laporan yang mencakup
seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas pelaporan KPK termasuk
di dalamnya jenjang struktural di bawah KPK seperti eselon I dan II. KPK
merupakan satuan kerja dan tidak ada satuan kerja lain dibawah lembaga
KPK.
Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang
terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).
SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga (LKKL) yang terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan penggabungan Laporan
Realisasi Anggaran seluruh unit organisasi yang berada di bawah KPK.
Laporan Realisasi Anggaran terdiri dari Pendapatan Negara dan Belanja.
2. Neraca
Neraca disusun berdasarkan kompilasi data dari unit-unit terkait di
lingkungan KPK dan disusun melalui SAI.
3. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang pendekatan
penyusunan laporan keuangan, penjelasan atau daftar terinci atau analisis
3
atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan
Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Data BMN yang disajikan dalam neraca ini belum seluruhnya diproses
melalui SIMAK-BMN.
3.2 Kebijakan Akuntansi
Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi
yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara
kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN.
Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan
basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban
tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN.
Penyusunan dan penyajian LK TA 2008 telah mengacu pada Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dengan demikian,
dalam penyusunan LK KPK telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan
yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK KPK adalah:
3.2.1 Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana
lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak
pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat.
Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan
dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan
jenis pendapatan.
3.2.2 Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana
lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat
terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara
pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan
menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas
Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan
fungsi.
3.2.3 Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik
oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan
4
uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang
dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini
tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan
kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak
kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.
3.2.3.1 Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera
untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam
waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini
terdiri dari kas, piutang, dan persediaan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul
berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan
penagihannya.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi
(TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
neraca disajikan sebagai Bagian lancar TPA/TGR.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan
untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:
- harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian,
- harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,
- harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
3.2.3.2 Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh KPK
maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat
lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan berdasarkan neraca
KPK per 31 Desember 2008 pada harga perolehan.
Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari
2002 didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu:
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan
olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000
(tiga ratus ribu rupiah), dan
5
b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Untuk BM/KN yang mempunyai nilai Aset Tetap di bawah Nilai
Satuan Minimum Kapitalisasi Aset Tetap sebagaimana tersebut di
atas dicatat didalam buku inventaris di luar pembukuan
(ekstrakomptabel). Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor:01/KM.12/2001 tentang Pedoman Kapitalisasi
Barang Milik/Kekayaan Negara Dalam Sistem Akuntansi
Pemerintah.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Berdasarkan surat Kanwil Ditjen Kekayaan Negara No. S.
122/WKN.7/2008 tanggal 6 Februari 2008 perihal Koreksi/Update
Data SABMN pada Satker dan Kementerian/Lembaga, setiap
instansi diminta untuk melakukan koreksi atas nilai aset tetap yang
diperoleh tahun 2004 ke bawah.
Sejak TA. 2007, Laporan Keuangan KPK telah menerapkan
kebijakan pemerintah tersebut di atas.
3.2.3.3 Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar dan aset
tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan
Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh
tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana
yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-
lain.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan
aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintahan
yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara
penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan
angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar
saldo tagihan penjualan angsuran.
TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/
pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut
penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai
akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang
melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut
atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
TPA dan TGR yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal neraca disajikan sebagai aset lancar.
6
Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua
pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan
kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset
dan/atau hak usaha yang dimiliki.
Dana yang dibatasi penggunaannya merupakan kas atau dana yang
alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan
tertentu seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana
reboisasi, dan dana moratorium Nias dan NAD.
Aset tak berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan
tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud
meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta
(copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian
yang memberikan manfaat jangka panjang.
Aset lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat
dikategorikan ke dalam TPA, tagihan TGR, Kemitraan Dengan
Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset
lain-lain dapat berupa aset tetap KPK yang dihentikan dari
penggunaan aktifnya. Piutang kepada pihak ketiga yang telah lewat
jatuh tempo 12 (dua belas) bulan dan piutang macet yang dialihkan
penagihannya kepada Departemen Keuangan cq. Ditjen Kekayaan
Negara, serta uang pengganti yang belum dibayar terpidana juga
termasuk dalam kelompok Aset lain-lain.
3.2.4 Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain
karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga
keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban
pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada
pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-
undangan.
Kewajiban diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang.
3.2.4.1 Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek
jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang
Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
7
3.2.4.2 Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari
dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat
sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah
pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran,
perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan
perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan
dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
3.2.5 Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara
aset dan utang KPK. Ekuitas dana diklasifikasikan menjadi Ekuitas Dana
Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih
antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi
mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka
panjang.
3.3 Ringkasan Laporan
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
171/PMK.05/2007, Menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri
Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP). Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) ini telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan
Laporan Keuangan KPK Tahun 2008 Audited ini telah disusun dan disajikan
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP).
3.3.1 Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2008 dengan realisasinya, yang
mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja, selama periode 1 Januari
2008 sampai dengan 31 Desember 2008.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2008 berasal dari
Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp400.124.227.902,00 atau
mencapai 1.281,73 persen dari anggarannya.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2008 adalah sebesar
Rp204.298.576.512,00 atau 58,90 persen dari anggarannya. Jumlah
realisasi Belanja tersebut terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni
sebesar Rp190.494.601.875,00 atau 81,89 persen dari anggarannya dan
8
Belanja Hibah sebesar Rp13.803.974.637,00 atau 12,08 persen dari
anggarannya.
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2008 dan 2007 dapat disajikan
sebagai berikut:
(dalam rupiah)
TA 2008 TA 2007
Uraian
Anggaran
Realisasi % Anggaran Realisasi
Pendapatan
Pendapatan 31.217.400.000 400.124.227.902 1.281,73 45.035.997.000 50.743.140.639
Negara dan Hibah
Belanja
Belanja Rupiah 232.612.922.000 190.494.601.875 81,89 247.660.200.000 157.002.648.425
Murni
Belanja Hibah 114.257.616.000 13.803.974.637 12,08 98.590.961.000 6.763.388.273
Jumlah Belanja 346.870.538.000 204.298.576.512 58,90 346.251.161.000 163.766.036.698
3.3.2 Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban,
dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal
pelaporan sebelumnya.
Jumlah Aset adalah sebesar Rp376.296.499.457,00 terdiri dari Aset
Lancar sebesar Rp15.871.476.586,00 ; Aset Tetap sebesar
Rp193.955.162.639,00 dan Aset Lainnya sebesar Rp166.469.860.232,00
Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp4.714.954.730,00 yang merupakan
Kewajiban Jangka Pendek.
Sementara itu jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp371.581.544.727,00
yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp11.156.521.856,00 dan
Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp360.425.022.871,00
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007 dapat
disajikan sebagai berikut:
(dalam rupiah)
9
3.3.3 Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum,
metodologi penyusunan Laporan Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang
diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos
laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan, dan belanja
diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan
oleh dan dari Kas Umum Negara (KUN). Sementara itu, dalam penyajian
Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui berdasarkan basis akrual,
yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan
dari KUN.
Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal
pelaporan keuangan serta informasi tambahan yang diperlukan.
3.4 Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran
3.4.1 Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran
Realisasi Pendapatan Negara pada tahun 2008 pada Komisi Pemberantasan
Korupsi adalah sebesar Rp400.124.227.902,00 dimana 96,94 persen
diantaranya berasal dari pendapatan uang pengganti tindak pidana korupsi
yang ditetapkan pengadilan.
Realisasi Belanja Negara TA 2008 sebesar Rp204.711.940.294,00 atau
59,02 persen dari total anggaran, terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni
sebesar Rp190.907.965.657,00 atau 82,35 persen, Realisasi Belanja Hibah
sebesar Rp13.803.974.637,00 atau 12,08 persen dan realisasi Belanja
Rupiah Pendamping sebesar 0 persen.
Realisasi Anggaran dan Pendapatan KPK disajikan dalam tabel 1 dibawah
ini:
Tabel 1
Realisasi Anggaran dan Pendapatan 2008
(dalam rupiah)
% Real.
No Uraian Anggaran Setelah Realisasi Angg
Revisi
10
Rp400.124.227.902,00 atau sebesar 1.281,73 persen dari estimasi
pendapatan sebesar Rp31.217.400.000,00.
3.4.2.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak
Realisasi PNBP TA. 2008 adalah sebesar Rp400.124.227.902,00
atau 1.281,73 persen dari estimasi pendapatan sebesar
Rp31.217.400.000,00. Hal ini berarti lebih tinggi
Rp349.381.087.263,00 atau 688,53 persen dibandingkan dengan
realisasi TA 2007. PNBP ini berasal dari (a) PNBP Fungsional
sebesar Rp399.090.460.349,00 dan (b) PNBP umum sebesar
Rp1.033.767.553,00
1. PNBP Fungsional
Besarnya realisasi penerimaan PNBP fungsional dirinci dalam
tabel 2 di bawah ini:
Tabel 2
Realisasi PNBP Fungsional
(dalam rupiah)
Uraian 31 Des 2008 31 Des 2007 % Naik
(Turun)
Pendapatan Jasa Lembaga 542.139.265 899.612.867 (39,74)
Keuangan (Jasa Giro)
Pendapatan Hasil Denda 2.750.000.000 2.300.000.000 19,57
Pendapatan Ongkos Perkara 270.000 357.500 (24,48)
Pendapatan Uang Sitaan 4.305.621.163 17.220.173.827 (75)
Hasil Korupsi Yang Telah
Ditetapkan Pengadilan
Pendapatan Gratifikasi Yang 3.446.731.957 2.887.784.644 19,36
Ditetapkan KPK Menjadi
Milik Negara
Pendapatan uang pengganti 387.861.132.964 25.147.007.190 1.442,37
TPK yang ditetapkan
Pengadilan
Pendapatan Hasil 184.565.000 0 100
Pengembalian Uang Negara
JUMLAH 399.090.460.349 48.454.936.028 723,63
11
Berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap
(inkraht), KPK juga menyetorkan jasa giro, uang pengganti, dan
uang sitaan ke rekening non kas negara sebesar
Rp12.269.673.068,00. Rincian uang yang disetorkan ke non
rekening kas negara dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3
Penyetoran Jasa Giro, Uang Pengganti, dan Uang Sitaan ke
Rekening Non Kas Negara
(dalam rupiah)
Dasar Jenis Penyetoran Jumlah
Putusan PN Jakarta Uang Pengganti, Kas Pemkab 4.006.185.147
Pusat No. a.n. Vonnie Kutai
03/Pid.B/TPK/2008/ Anneke P Kertanegara
PN.JKT.PST
Putusan PN Jakarta Jasa Giro, a.n. Kas Pemkab 54.815.921
Pusat No. Vonnie Anneke P Kutai
03/Pid.B/TPK/2008/ Kertanegara
PN.JKT.PST
Putusan PN Jakarta Uang Sitaan, a.n. Kas Pemprov 2.675.000.000
Pusat No. Ismed Rusdany Kalimantan
05/Pid.B/TPK/2008/ Timur
PN.JKT.PST
Putusan Mahkamah Uang Sitaan, a.n. Kas Pemkab 5.443.672.000
Agung No. Syaukani HR Kutai
868K/PID.SUS/2008 Kertanegara
Putusan PN Jakarta Uang Sitaan, a.n. Kas Pemprov 90.000.000
Pusat No. H. Saleh Djasit Riau
05/Pid.B/TPK/2008/
PN.JKT.PST
JUMLAH 12.269.673.068
2. PNBP Umum
Besarnya realisasi penerimaan PNBP fungsional dirinci dalam
tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4
Realisasi PNBP Umum
(dalam rupiah)
% Naik
Uraian TA. 2008 TA. 2007
(Turun)
12
% Naik
Uraian TA. 2008 TA. 2007
(Turun)
Lainnya TAYL
Pendapatan Pelunasan Ganti 1.075.000 0 100
Rugi atas Kerugian yang
Diderita Oleh Negara
Pendapatan Anggaran Lain- 518.192.250 17.429.775 2.873,03
lain
Koreksi Hasil Audit BPK 1.280.100
JUMLAH 1.033.767.55 2.288.204.611 (54,82)
3
Tabel 5
Anggaran dan Realisasi Belanja TA. 2008 per Jenis Belanja
(Rupiah Murni dan Hibah)
(dalam rupiah)
Kode Jenis
Jenis Belanja Anggaran Realisasi %
Belanja
51 Belanja pegawai 111.932.138.000 98.867.376.526 88,33
52 Belanja Barang 136.502.528.000 73.479.423.060 53,83
53 Belanja Modal 98.435.872.000 32.365.140.708 32,88
JUMLAH 346.870.538.000 204.711.940.294 59,02
13
Tabel 6
Anggaran dan Realisasi Belanja TA. 2008 per jenis Belanja
(Rupiah Murni)
(dalam rupiah)
Kode Jenis
Jenis Belanja Anggaran Realisasi %
Belanja
Tabel 7
Anggaran dan Realisasi Belanja TA. 2008 Per jenis belanja
(Hibah)
(dalam rupiah)
Kode Jenis
Jenis Belanja Anggaran Realisasi %
Belanja
51 Belanja pegawai 0 0 0
52 Belanja Barang 52.632.470.000 11.883.024.637 22.58
53 Belanja Modal 61.625.146.000 1.920.950.000 3.12
JUMLAH 114.257.616.000 13.803.974.637 12.08
14
Pengembalian belanja terjadi karena adanya koreksi atas
pengeluaran belanja yang telah terjadi pada periode tahun anggaran
yang sama. Pengembalian belanja ini dilakukan dengan cara
menyetorkan kembali uang belanja yang telah terjadi ke kas negara
dengan menggunakan formulir Surat Setoran Pengembalian
Belanja (SSPB).
3.4.2.5 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai dalam TA 2008 adalah sebesar
Rp98.867.376.526,00 atau 88,33 persen dari yang dianggarkan
dalam DIPA. Dibandingkan dengan TA 2007, Belanja Pegawai
KPK TA 2008 lebih tinggi Rp33.130.075.815,00 atau 50,43 persen.
Naiknya realisasi Belanja Pegawai disebabkan oleh meningkatnya
penyerapan anggaran Belanja Pegawai yang mencapai 88,33 persen
pada TA 2008.
Rincian realisasi Belanja Pegawai adalah sebagai berikut:
(dalam rupiah)
31 Desember 31 Desember % naik
Uraian
2008 2007 (turun)
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS:
- Belanja Gaji Pokok Pegawai 59.716.524.975 61.851.448.710 (3,45)
- Belanja Tunjangan Pegawai 27.403.002.586 - -
- Belanja Tunjangan Lainnya 11.747.848.965 - -
Belanja Honorarium 0 3.855.852.001 -
Total 98.867.376.526 65.707.300.711 50,47
15
(dalam rupiah)
31 Desember 31 Desember % naik
Uraian
2008 2007 (turun)
Belanja Barang Operasional 31.908.890.516 39.553.638.741 (19,35)
Belanja Barang Non Operasional 22.011.281.329 - -
Belanja Jasa 6.505.120.940 5.586.240.973 16,45
Belanja Pemeliharaan 6.430.372.869 3.480.226.571 84,77
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 5.200.958.132 2.610.920.932 99,20
Belanja Perjalanan Luar Negeri 1.422.799.274 - -
Jumlah 73.479.423.060 51.231.027.217 43.43
16
Total pagu hibah yang diterima KPK yang masuk dalam DIPA KPK TA
2008 sebesar Rp114.257.616.000,00 berasal dari GTZ Jerman, ADB,
USAID, Canada, Australia, dan Denmark. Dari total pagu tersebut,
sampai dengan 31 Desember 2008 telah direalisaikan sebesar
Rp13.803.974.637,00 (12,08%). Hibah tersebut sebagian merupakan
luncuran hibah tahun 2007.
Masih rendahnya realisasi penerimaan hibah tersebut disebabkan
karena:
a. Realisasi penarikan tidak sesuai dengan rencana penarikan yang
telah disusun oleh pemberi hibah.
b. Hibah kepada KPK berupa barang atau jasa yang sifatnya
langsung, sampai menjelang closing date masih belum banyak
yang diserahterimakan kepada KPK, contohnya hibah dari USAID
dan GTZ.
3.5 Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca
3.5.1 Posisi Keuangan Secara Umum
Posisi keuangan per 31 Desember 2008 adalah Aset sebesar
Rp376.296.499.457,00 lebih tinggi 112,38 persen dibandingkan dengan
jumlah aset per 31 Desember 2007; kewajiban sebesar Rp4.714.954.730,00
lebih tinggi 2.064,94 persen dibandingkan jumlah kewajiban per 31
Desember 2007; sedangkan Ekuitas Dana sebesar Rp371.581.544.727,00
lebih tinggi 109,98 persen dibandingkan jumlah ekuitas dana per 31
Desember 2007.
Komposisi Neraca per 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
(dalam rupiah)
31 Desember 31 Desember Kenaikan/
Uraian
2008 2007 (Penurunan)
Aset 376.296.499.457 177.177.113.261 199.119.386.196
Kewajiban 4.714.954.730 217.786.000 4.497.168.730
Ekuitas Dana 371.581.544.727 176.959.327.261 194.622.217.466
17
3.5.2.1 Aset Lancar
3.5.2.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per tanggal 31
Desember 2008 sebesar Rp468.301,00 merupakan saldo
Uang Persediaan (UP) Rupiah Murni (RM) yang ada
pada Bendahara Pengeluaran pada tanggal neraca.
Dibandingkan dengan TA 2007, saldo Kas di Bendahara
Pengeluaran lebih besar Rp468.301,00, dengan
perhitungan sebagai berikut:
UP TA. 2008 Rp 3.000.000.000
TUP Selama TA. 2008 Rp 2.750.000.000
Jumlah UP dan TUP TA. 2008 Rp 5.750.000.000 (a)
Pertanggungjawaban:
- SPM GU Nihil Rp 4.691.362.675
- Setoran UP/TUP Rp 1.058.169.024
Jumlah Pertanggungjawaban Rp 5.749.531.699 (b)
Saldo (a-b) Rp 468.301
18
Sedangkan insentif kinerja belum dapat dibayarkan
kepada pegawai yang bersangkutan, karena sampai
dengan laporan ini dibuat masih dalam tahap pengujian
kebenaran atas hak pegawai ybs. Apabila dari hasil
pengujian pegawai ybs tidak berhak atas insentif kinerja,
maka uang sejumlah Rp12.814.700 akan disetor
kembali ke kas negara. Begitu juga sebaliknya, Apabila
dari hasil pengujian pegawai ybs berhak atas insentif
kinerja, maka uang sejumlah Rp12.814.700 akan
ditransfer ke rekening pegawai ybs.
Selain UP RM, Bendahara Pengeluaran juga mengelola
UP yang berasal dari Hibah ADB, dengan posisi saldo
per tanggal neraca adalah Rp0,00, dengan rincian
sebagai berikut:
19
sebesar Rp124.298.566.962,00 dengan rincian sebagai
berikut:
20
Bukan Pajak (PNBP), yaitu semua kas atau klaim
terhadap pihak lain atas uang, barang, atau jasa yang
dapat dijadikan kas dan belum diselesaikan pada tanggal
laporan keuangan dan diharapkan dapat diterima dalam
jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.
Dibandingkan dengan TA 2007, saldo Piutang Bukan
Pajak TA 2008 lebih besar Rp112.991.922,00 dengan
perhitungan sebagai berikut:
Piutang Pendapatan Gratifikasi Rp 100.683.000
Piutang Pendapatan Denda
Keterlambatan Penyelesaian Rp
Pekerjaan Pemerintah 12.308.922
Jumlah Rp 112.991.922
21
-/- Kewajiban lainnya:
- Denda keterlambatan Rp 264.475.942,00
- Pembayaran 500.000.000,00
bongkaran
- PPh Pasal 23 35.442.425,00
- PPN 78.760.945,00 Rp 878.679.312,00
Jumlah Rp -12.308.922,00
22
Apabila dibandingkan dengan Laporan Keuangan KPK
2008 unaudited, persediaan untuk dijual/diserahkan
kepada masyarakat lebih besar Rp13.095.290.000,00
berasal dari barang-barang rampasan yang selama ini
hanya diungkap dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Sedangkan persediaan barang konsumsi lebih besar
Rp3.456.860,00 berasal dari mini DV yang kurang
dicatat pada Laporan Keuangan KPK 2008 unaudited.
Perubahan nilai persediaan di atas dilakukan sesuai
dengan hasil pemeriksaan BPK.
3.5.2.2 Aset Tetap
Jumlah aset tetap per 31 Desember 2008 semula adalah sebesar
Rp193.443.635.572,00 merupakan nilai aset tetap dengan
menggunakan metode harga perolehan dan telah dilakukan koreksi
sesuai Surat Kepala Kantor Wilayah VII Jakarta Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara Nomor: S.122/WKN.7/2008 tanggal 6
Februari 2008. Dibandingkan dengan TA 2007, nilai aset tetap TA
2008 mengalami kenaikan sebesar Rp32.032.961.038,00
Mutasi terhadap aset tetap adalah sebagai berikut:
(dalam rupiah)
Kenaikan /
No Uraian 31 Des 2008 31 Des 2007
(Penurunan)
1 Peralatan dan Mesin 121.579.366.765 109.020.952.960 12.046.886.738
2 Jalan,irigasi dan Jaringan 30.664.870.329 14.256.869.959 16.408.000.370
3 Aset Tetap Lainnya 41.710.925.545 38.644.378.682 3.066.546.863
Jumlah 193.955.162.639 161.922.201.601 32.032.961.038
23
Berdasarkan pemeriksaan BPK, terdapat 10 (sepuluh) unit mini
bus dan 3 (tiga) unit sepeda motor senilai Rp787.580.000,00
yang harus direklasifikasi dari Aset lain-lain ke Peralatan dan
Mesin. Reklasifikasi ini telah dimasukkan ke dalam Neraca KPK
Tahun 2008 (audited), namun belum dapat dimasukkan ke
dalam SIMAK BMN, karena aplikasi SIMAK BMN belum
mempunyai fasilitas untuk memproses pemindahan dari barang
dengan kondisi rusak berat menjadi barang dengan kondisi baik.
Penambahan aset tetap dibandingkan dengan realisasi belanja
modal terdapat selisih dengan rincian sebagai berikut:
24
7. Berdasarkan pemeriksaan BPK, Peralatan dan mesin bertambah
sebesar Rp511.527.067,00 yang berasal dari reklasifikasi dari
aset lain-lain ke Peralatan dan Mesin sebesar Rp787.580.000,00,
reklasifikasi perangkat lunak dari Peralatan dan Mesin ke Aset
Tak Berwujud sebesar Rp218.707.814,00, dan reklasifikasi
Peralatan dan Mesin dalam kondisi rusak ke aset lain-lain
sebesar Rp57.345.119,00.
8. Berdasarkan pemeriksaan BPK, Aset tak Berwujud bertambah
sebesar Rp497.731.064 yang berasal dari reklasifikasi perangkat
lunak dari Peralatan dan Mesin ke aset tak berwujud sebesar
Rp218.707.814,00 dan kapitalisasi pengadaan perangkat lunak
yang diperoleh dari belanja pemeliharaan sebesar
Rp279.023.250,00.
Penambahan:
Saldo per 31 Desember 2007 Rp 109.020.952.960
Penambahan selama Tahun 2008 Rp 13.663.686.805
Koreksi BPK Rp 787.580.000
Rp 123.472.219.765
Pengurangan:
Barang Rusak Berat Rp 1.462.787.827
BMN yg hilang berupa 5 buah Laptop Rp 81.651.403
Transfer keluar ( Pegembalian gedung
Setneg ) Rp 65.820.837
TGR berupa HP dan memory card Rp 6.540.000
Reklas Ke Aset Tak Berwujud
(Koreksi BPK) Rp 218.707.814
Reklas Ke Aset lainnya (Koreksi
BPK) Rp 57.345.119
Rp (1.892.853.000)
Saldo per 31 Desember 2008 Rp 121.579.366.765
25
Mesin. Reklasifikasi tersebut dibuat berdasarkan hasil
pemeriksaan BPK.
Sedangkan mutasi pengurangan adalah sebagai berikut:
a. Peralatan dan mesin yang rusak berat sebesar
Rp1.462.787.827 di reklas ke Aset lain-lain (Aset
Tetap yang tidak digunakan dalam operasi
pemerintahan).
b. Reklasifikasi peralatan dan mesin berupa telepon
seluler termasuk memory card yang hilang dan
menjadi TGR senilai Rp6.540.000 menjadi Aset
Lain-lain (Aset Tetap yang tidak digunakan dalam
operasi pemerintahan).
c. Penghapusan peralatan dan mesin yang hilang
berupa 5 buah laptop dan DVR sebesar
Rp81.651.403.
d. Transaksi transfer keluar sehubungan dengan
pengembalian gedung Sekretariat Negara yang di
pinjam pakai oleh KPK senilai Rp65.820.837.
Pengembalian tersebut berdasarkan Berita Acara
Serah Terima Bangunan Nomor: BAST-
01/53/VIII/2008 tanggal 11 Agustus 2008.
e. Reklasifikasi atas aset tak berwujud yang dicatat
sebagai aset tetap sebesar Rp218.707.814,00
f. Reklasifikasi aset tetap yang rusak berat ke aset
lainnya sebesar Rp57.345.119,00.
Penambahan peralatan dan mesin apabila dibandingkan
dengan realisasi belanja modalnya terdapat selisih
dengan rincian sebagai berikut:
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp 24.641.049.211
Mutasi penambahan aset TA 2008 Rp 12.558.413.805
Selisih Rp 12.082.635.406
26
d) Transaksi Transfer keluar sehubungan dengan
pengembalian gedung Sekretaris Negara yang di
pinjam pakai oleh KPK senilai Rp65.820.837.
e) Peralatan dan Mesin berupa 1 unit Telephone
Mobile termasuk memory card senilai Rp6.540.000
dihentikan pengunaannya karena hilang.
f) Selisih karena perubahan nilai sebesar minus
Rp63.000 dari BMN yang dihapuskan berupa
Notebook dan DVR dari sebelumnya Rp81.714.403
menjadi seharusnya Rp81.651.403.
g) Barang-barang rusak berat yang belum dilaporkan
dalam Laporan Kondisi Barang Rusak Berat tahun
2008 sebesar Rp57.345.119,00 telah dilakukan
reklasifikasi dari Peralatan dan Mesin ke Aset Lain-
lain
h) Software komputer sebesar Rp218.707.814,00 telah
direklasifikasi dari Aset Tetap ke Aset Tak
Berwujud.
i) Reklas berupa barang dalam kondisi rusak berat
dari Aset lain-lain ke Peralatan dan Mesin sebesar
Rp787.580.000,00.
Nilai Peralatan dan Mesin pada SIMAK BMN sebesar
Rp118.870.836.765,00. sehingga terdapat selisih antara
SIMAK BMN dan SAK sebesar Rp2.708.530.000,00,
yang disebabkan oleh:
Transaksi Hibah USAID sebesar Rp1.920.950.000
belum dicatat pada SIMAK BMN karena belum ada
rincian barang dan serah terima barang dari
pengelola hibah ke Biro Umum sebagai
penanggung jawab UAKPB.
Reklasifikasi barang dalam kondisi rusak berat dari
Akun Aset lain-lain ke Peralatan dan Mesin sebesar
Rp787.580.000,00. Atas transaksi tersebut belum
dicatat pada SIMAK BMN karena belum ada
fasilitas perbaikan pada aplikasi SIMAK BMN.
Penambahan:
27
Saldo per 31 Desember 2007 Rp 14.256.869.959
Penambahan selama Tahun
2008 Rp 16.408.000.370
Rp 30.664.870.329
Pengurangan: 0
Saldo per 31 Desember 2008 Rp 30.664.870.329
28
Pajak atas pembayaran Jacko Extension 428.624.716
II tahap I
16.408.000.370
Pengurangan: 0
Saldo per 31 Desember 2008 30.664.870.329
29
terdapat selisih pencatatan antara SIMAK BMN dan
SAK.
3.5.2.2.3.2 Aset Tetap Lainnya
(dalam rupiah)
Saldo per 31 Desember 2007 131.585.195
Penambahan:
- Pengadaan buku SM I 1.150.000
- Pengadaan building regulation
dan SOP untuk Gedung KPK 20.000.000
- Pengadaan database informasi 12.305.700
- Pengadaan Buku SM II 8.281.763
41.737.463
Pengurangan: 0
Saldo per 31 Desember 2008 173.322.658
30
Tak Berwujud. Perubahan nilai Aset tak Berwujud di
atas dilakukan sesuai dengan hasil pemeriksaan BPK.
31
***) Mutasi kurang aset dalam kondisi rusak
sebesar Rp18.728.312,00 merupakan transaksi
transfer keluar sehubungan dengan pengembalian
gedung Sekretariat Negara RI yang di pinjam pakai
oleh KPK berdasarkan Berita Acara Serah Terima
bangunan Gedung Nomor: BAST-01/53/VIII/2008
tanggal 11 Agustus 2008.
Terhadap peralatan dan mesin yang rusak berat ini,
KPK akan mengusulkan penghapusan kepada
Menteri Keuangan.
Reklasifikasi peralatan dan mesin berupa telepon
seluler termasuk memory card yang hilang dan
menjadi TGR senilai Rp6.540.000,00 menjadi Aset
Lain-lain (Aset Tetap yang tidak digunakan dalam
operasi pemerintahan). Setelah TGR dilunasi
seluruhnya, KPK akan mengusulkan penghapusan
telepon seluler dan memory cardnya kepada
Menteri Keuangan.
Reklasifikasi piutang bukan pajak dari aset lancar
merupakan hutang PT BT yang sampai dengan saat
ini masih dalam proses penagihan melalui BANI.
Reklasifikasi piutang bukan pajak berkurang
sebesar Rp500.000.000,00 dari sebelumnya
Rp4.851.000.000,00. Pengurangan berasal dari
pelunasan kewajiban PT BAI sebesar
Rp500.000.000,00
Uang pengganti yang belum dibayar terpidana
sebesar Rp152.375.096.488,00 merupakan hasil
reklasifikasi dari CaLK berdasarkan pemeriksaan
BPK dengan rincian sebagai berikut:
(dalam rupiah)
Tahun Uang Pengganti
2005 13.950.000.000
2006 25.479.920.635
2007 59.575.980.164
2008 53.369.195.689
Jumlah 152.375.096.488
32
kepada Pihak Ketiga pada TA 2008 mengalami kenaikan
sebesar Rp4.496.700.429,00.
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga adalah sebagai
berikut:
a. Penyedia Barang/Jasa
33
sebelumnya dibayarkan pada bulan berjalan. Namun
karena penarikan data kehadiran dan pengisian
timesheet membutuhkan proses yang cukup, maka
tunjangan transportnya baru dapat dibayarkan dua
bulan sesudah bulan yang harus dibayarkan.
3.5.2.4.2. Uang Muka dari KPPN
Nilai Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2008
sebesar Rp468.301,00 merupakan penyeimbang akun
Kas di Bendahara Pengeluaran. Dibandingkan dengan
TA 2007, nilai Uang Muka dari KPPN pada TA 2008
mengalami kenaikan sebesar Rp468.301,00.
3.5.2.5. Ekuitas Dana Lancar
3.5.2.5.1 Cadangan Piutang
Nilai Cadangan Piutang per 31 Desember 2008 sebesar
Rp163.771.422,00 merupakan penyeimbang Akun
Piutang Bukan Pajak, Bagian Lancar TGR, dan Uang
Muka Belanja. Dibandingkan dengan TA 2007, nilai
Cadangan Piutang pada TA 2008 mengalami kenaikan
sebesar Rp163.771.422,00
3.5.2.5.2. Cadangan Persediaan
Nilai Cadangan Persediaan secara total per 31 Desember
2008 sebesar Rp15.707.236.863,00 merupakan
penyeimbang Akun Persediaan. Dibandingkan dengan TA
2007, nilai Cadangan Persediaan pada TA 2008
mengalami kenaikan sebesar Rp14.684.800.229,00
3.5.2.5.3. Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran
Utang
Nilai akun tersebut per 31 Desember 2008 sebesar minus
Rp4.714.486.429,00 merupakan penyeimbang akun Utang
kepada Pihak Ketiga. Dibandingkan dengan TA 2007,
nilai Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran
Hutang pada TA 2008 mengalami kenaikan sebesar minus
Rp4.496.700.429,00.
3.5.2.6 Ekuitas Dana Diinvestasikan
3.5.2.6.1. Dana Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Nilai Dana Diinvestasikan Dalam Aset Tetap per 31
Desember 2008 sebesar Rp193.955.162.639,00
merupakan penyeimbang akun Aset Tetap. Dibandingkan
dengan TA 2007, nilai Dana Diinvestasikan Dalam Aset
Tetap pada TA 2008 mengalami kenaikan sebesar
Rp32.032.961.038,00
34
3.5.2.6.2. Dana Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
Dana diinvestasikan dalam Aset Lainnya per 31 Desember
2008 sebesar Rp166.469.860.232,00 merupakan
penyeimbang akun Aset Lainnya. Dibandingkan dengan
TA 2007, nilai Dana Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
pada TA 2008 mengalami kenaikan sebesar
Rp152.237.385.206,00.
Tahun Denda
2005 1.400.000.000
2006 2.400.000.000
2007 3.050.000.000
2008 3.300.000.000
Jumlah 10.150.000.000
3. Aset Hilang
Terdapat dua buah laptop milik KPK yang hilang yaitu: (i) tipe Dell
Latitude D 620 dan (ii) tipe IBM T 43. Atas kejadian ini Direktorat
Pengawasan Internal sudah melakukan proses pemeriksaan terhadap
pihak yang menghilangkan dan saat ini sedang menunggu keputusan
Pimpinan.
4. Uang Sitaan Hasil Korupsi yang belum Inkracht
Selain dikelola oleh pengelola titipan uang sitaan (Bendahara
Penerimaan), uang sitaan yang masuk kategori barang bukti dan belum
mendapatkan keputusan hukum yang berkekuatan hukum tetap
35
(Inkracht) juga dikelola langsung oleh Direktorat Penyidikan dan
Penuntutan.
36
Terhadap temuan Menteri Keuangan ini, KPK telah melakukan proses
pengecekan dan menemukan fakta-fakta sebagai berikut:
- 8 rekening saldonya telah disetorkan ke kas negara.
- 1 rekening saldonya disimpan oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu di
Deputi Bidang Penindakan. Pemindahan didasari pertimbangan bahwa
biaya administrasi bank lebih besar dari jasa giro, sehingga pemindahan
dan penutupan mencegah terus berkurangnya titipan uang sitaan.
- 3 rekening berdasarkan putusan pengadilan saldonya dikembalikan
kepada terdakwa. Pengembalian kepada terdakwa didasari atas putusan
pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
- 1 rekening berdasarkan putusan pengadilan sebagian besar saldonya
disetorkan ke kas daerah dan sebagian kecil dikembalikan kepada
terdakwa. Pengembalian kepada terdakwa didasari atas putusan
pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
37
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Nomor : 40b/HP/XIV/04/09
Tanggal : 30 April 2009
DAFTAR ISI
Halaman
Permasalahan dan rekomendasi perbaikan secara rinci dapat dilihat dalam laporan ini.
Roes Nelly, Ak
Register Negara No. D-24.068
a. Pemantauan atas Temuan Sistem Pengendalian Intern Tahun 2007, 2006, 2005
dan 2004
Temuan dan saran terkait SPI tahun 2004, 2005 dan 2006 telah selesai ditindaklanjuti
seluruhnya.
Untuk temuan dan saran terkait SPI tahun 2007, dari 9 (Sembilan) saran BPK RI,
sebanyak 6 (enam) saran telah selesai ditindaklanjuti dan 3 (tiga) saran belum selesai
ditindaklanjuti atau masih dipantau.
Rincian tindak lanjut atas temuan dan saran pemeriksaan BPK dapat dilihat pada
Lampiran 1.
b. Rekapitulasi Biaya Perkara, denda, uang pengganti, dan uang sitaan yang
sudah dibayar tahun 2008:
Biaya
Sumber Denda Uang Pengganti Jumlah
Perkara Uang Sitaan (Rp)
Data (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)
Deputi
227.500 2.400.000.000 358.130.457.711 Tidak tercatat 360.530.685.211
Penindakan
Renkeu 312.500 2.800.000.000 391.866.461.111 12.514.303.163 407.181.076.774
c. Rekapitulasi denda dan uang pengganti, yang belum tertagih dari tahun
2005 sampai dengan tahun 2008:
Atas perbedaan data tersebut, baik pihak Deputi Penindakan maupun pihak Biro
Renkeu tidak dapat menjelaskan penyebabnya.
Hal tersebut tidak sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara Pasal 3 (1) menetapkan bahwa Keuangan Negara dikelola secara tertib,
taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan,
dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Permasalahan tersebut mengakibatkan kewajaran jumlah uang pengganti, denda,
uang sitaan, dan biaya perkara baik yang sudah dibayar oleh para terpidana
maupun yang masih outstanding diragukan.
Hal tersebut disebabkan koordinasi antara Deputi Penindakan dengan Biro
Perencanaan Keuangan (Renkeu) masih lemah dalam memantau kerugian negara
yang sudah ataupun belum dibayarkan.
Atas permasalahan tersebut KPK memberikan tanggapan:
Setelah Biro Renkeu dan Sekretariat Deputi Penindakan melakukan rekonsiliasi
dan penelitian kembali terhadap kasus-kasus yang telah inkracht, memang
terdapat perbedaan pencatatan antara Biro Renkeu dan Sekretariat Deputi
Penindakan. Sehubungan dengan hal tersebut, Biro Renkeu dan Sekretariat
Deputi Penindakan telah melakukan perbaikan data biaya perkara, denda, uang
pengganti, dan barang sitaan berupa uang (uang sitaan).
Mata Uang
Uraian
Rupiah USD HK$ YUAN
Penerimaan 329,695,795,00 5,190.00 3,710.00 11,250.00
Sisa uang gratifikasi yang belum ditetapkan statusnya oleh pimpinan KPK
disimpan oleh bendahara pada rekening bank pemerintah.
b. Penerimaan Gratifikasi dalam bentuk barang, yang sudah ditetapkan
statusnya oleh Pimpinan KPK menjadi milik negara, sejak KPK didirikan
pada tahun 2005 sampai saat pemeriksaan Tim BPK berakhir pada bulan
b. Terdapat beberapa item barang rusak yang belum dilaporkan dalam Laporan
Kondisi Barang Rusak Berat Tahun 2008 yaitu:
Jumlah Harga
No Uraian
(Unit) Perolehan (Rp)
1 Handycam Sony DCR TRV 17E 1 11.873.502
2 Handycam Sony DCR TRV 1 12.279.566
520E/TRV107E PAL
3 Kamera Nikon F80 1 1.392.066
4 Laptop Compac 1 31.799.985
Jumlah 57.345.119
c. Terdapat barang yang dilaporkan di Laporan Kondisi Barang Tahun 2008,
tidak ditemukan barangnya yaitu 6 unit Digital Audio Tape Recorder senilai
Rp12.707.442,00
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan – Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 07:
Paragraf 5 menjelaskan definisi aset tetap sebagai aset berwujud yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam
kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Paragraf 15 menetapkan bahwa aset yang tidak digunakan untuk keperluan
operasional pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus disajikan di
pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
A. Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan SPI Tahun 2004, 2005 dan 2006
Temuan dan saran terkait SPI tahun 2004, 2005 dan 2006 telah ditindaklanjuti seluruhnya.
B. Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan SPI Tahun 2007
5) Sekjen meminta X
pertanggung jawaban (Surat teguran
kepada Karo Umum atas kepada Karo
asset yang hilang Umum No.
tersebut (eks KPKPN) 231/50/07/200
sebelum dilakukan 8 tgl 28 Juli
usulan penghapusan 2008. Aset eks
KPKPN yang
hilang belum
jelas
pertanggung-
Jumlah 6 3
(Mata uang
(Rp)
lain)
TH. 2005
1 1 (satu) buah Ballpoint Mont No. Kep-69/KPK/VII/2005 Milik Negara 1.900.000
Blanc
TH. 2006
1 Kain Karawang Khas No. Kep-44C/KPK/V/2006 Milik Negara 200.000
Gorontalo
2 Senjata Mandau No. Kep-52/KPK/VI/2006 Milik Negara 700.000
3 Senjata Mandau No. Kep-58/KPK/VI/2006 Milik Negara 400.000
4 Kemeja Batik Keris No. Kep-99/KPK/IX/2006 Milik Negara 284.000
5 Arloji dari Rusia No. Kep-98/KPK/IX/2006 Milik Negara 10.000.000
6 10 (sepuluh) buah voucher No. Kep-164/KPK/XI/2006 Milik Negara 1.000.000
belanja Giant (@Rp. 100.000,-)
TH. 2007
3 1 (satu) buah Jam Tangan merk No. Kep-107/01/IV/2008 Milik Negara 6.969.000 SGD 1.087
Longines & 1 (satu) buah
Ballponit Mont Blanc
8 1 (satu tas kerja merk “Delsey” No. Kep-280/01/IX/2008 Milik Negara 400.000
9 1 (satu) buah HP Nokia 1650 No. Kep-280/01/IX/2008 Milik Negara 670.000
10 1 (satu) buah Balpoint merk No. Kep-280/01/IX/2008 Milik Negara 300.000
“De Cambridge”
15 1 (satu) buah Cincin dan Batu No. Kep-420D/01/XI/2008 Milik Negara 3.000.000
USD 38 +
TOTAL Rp79.658.000
SGD 1.087
Asumsi:
1 USD=Rp9.700,00
1 SGD=Rp6.700,00
Total Rp79.658.000 + Rp368.000 + Rp7.282.900 = Rp87.308.000,00
Nomor : 40c/HP/XIV/04/09
Tanggal : 30 April 2009
DAFTAR ISI
Halaman
Roes Nelly, Ak
Register Negara No. D-24.068
Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan Tahun 2007
Temuan Berulang Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Tindak Lanjut
Belum
No Temuan BPK Nilai temuan Rekomendasi Entitas Yang Belum sesuai/
2005 2004 Sesuai Ditindak
Diperiksa Pantau
lanjuti
1 Pengadaan infrastruktur Rp8.209 juta 1) Pimpinan KPK agar Pimpinan KPK telah X
pengamatan bergerak senilai menegur Sekjen untuk menegur Sekjen
Rp8.209 juta dikerjakan meningkatkan pengendalian sebagaimana surat no.
sebelum perjanjian/kontrak dan pengawasan atas ND- 02/01/08/2008
ditandatangani. pelaksanaan pengadaan tanggal 28 Agustus
barang/jasa. 2008.
2) Sekjen menegur Panitia Sekjen telah menegur X
Pengadaan Barang/Jasa Panitia Pengadaan
supaya lebih teliti dan Barang /Jasa sesuai
cermat dalam melaksanakan surat no. ND-
tugas. 234/50/07/2008 tanggal
28 Juli 2008.
3) Sekjen menegur para pihak Pimpinan KPK telah X
yang menandatangani menegur Sekjen
kontrak supaya menaati sebagaimana surat no.
KAK yang telah disepakati. ND- 02/01/08/2008
tanggal 28 Agustus
2008.
4) Sekjen menegur perencana Sekjen telah menegur X
pengadaan infrastruktur perencana pengadaan
pengamatan bergerak supaya infrastruktur
lebih optimal dalam pengamatan bergerak
melaksanakan tugas. surat no.
236/50/07/2008 tanggal
28 Juli 2008
Jumlah 4 - -
Note:
- PPH berdasarkan hasil rekap PT ABB dan SPT yang diberikan kepada Tim BPK
- THR berdasarkan hasil rekap PT ABB dan bukti pembayaran yang diberikan kepada Tim BPK
PPH THR
7.980.000,00 13.300.056
Realisasi Pembayaran :
Selisih Lebih Pembayaran
PPh 0 7.980.000
THR 6.650.028 6.650.028
14.630.028
4 Kontrak No. 01/SP/PPK.DGAH/KPK/I/2008 Tanggal 2 Jan 2008
PT GRHA Humanindo Manajemen-Jakarta
Tgl. Selesai 31 des 2008
Pengadaan Jasa Pengolahan LHKPN
Nilai Konrak Rp3.215.178.745,00 (termasuk PPN)
April
PPH THR Jamsostek 4,24% Kesehatan
No Uraian Jml
Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total
1 administrasi level 2 K/O 2 77.500 155.000 110.833 221.666 56.392 112.784 154.500 309.000
2 administrasi level 2 s/O 6 77.500 465.000 110.883 665.298 56.392 338.352 154.500 927.000
3 administrasi level 3 s/O 3 85.000 255.000 123.333 369.999 62.752 188.256 154.500 463.500
4 administrasi level 4 s/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
5 administrasi level 4 k/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
6 administrasi level 5 s/O 1 105.000 105.000 156.667 156.667 79.712 79.712 154.500 154.500
7 Sekretaris level 1S/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
8 Sekretaris level 2S/O 1 127.500 127.500 194.167 194.167 98.792 98.792 154.500 154.500
9 kurir level 1 k/o - 75.000 - 106.667 - 54.272 - 154.500 -
10 kurir level 2 k/o 1 82.500 82.500 119.167 119.167 60.632 60.632 154.500 154.500
11 administrasi hukum level 1 s/o 1 85.000 85.000 123.333 123.333 62.752 62.752 154.500 154.500
12 pramusaji level 1 k/o 7 60.000 420.000 91.667 641.669 46.640 326.480 154.500 1.081.500
13 pramusaji level 1 s/o 3 60.000 180.000 91.667 275.001 46.640 139.920 154.500 463.500
14 office boy level 1 s/o 3 60.000 180.000 91.667 275.001 46.640 139.920 154.500 463.500
15 office boy level 1 k/o 1 60.000 60.000 91.667 91.667 46.640 46.640 154.500 154.500
32 2.385.000 3.528.636 1.795.216 4.944.000
MEI
PPH THR Jamsostek 4,24% Kesehatan
No Uraian Jml
Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total
1 administrasi level 2 K/O 2 77.500 155.000 110.833 221.666 56.392 112.784 154.500 309.000
2 administrasi level 2 s/O 6 77.500 465.000 110.883 665.298 56.392 338.352 154.500 927.000
3 administrasi level 3 s/O 2 85.000 170.000 123.333 246.666 62.752 125.504 154.500 309.000
4 administrasi level 4 s/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
5 administrasi level 4 k/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
6 administrasi level 5 s/O 1 105.000 105.000 156.667 156.667 79.712 79.712 154.500 154.500
7 Sekretaris level 1S/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
8 Sekretaris level 2S/O 1 127.500 127.500 194.167 194.167 98.792 98.792 154.500 154.500
9 kurir level 1 k/o - 75.000 - 106.667 - 54.272 - 154.500 -
10 kurir level 2 k/o 1 82.500 82.500 119.167 119.167 60.632 60.632 154.500 154.500
11 administrasi hukum level 1 s/o 1 85.000 85.000 123.333 123.333 62.752 62.752 154.500 154.500
12 pramusaji level 1 k/o 7 60.000 420.000 91.667 641.669 46.640 326.480 154.500 1.081.500
13 pramusaji level 1 s/o 3 60.000 180.000 91.667 275.001 46.640 139.920 154.500 463.500
14 office boy level 1 s/o 3 60.000 180.000 91.667 275.001 46.640 139.920 154.500 463.500
15 office boy level 1 k/o 1 60.000 60.000 91.667 91.667 46.640 46.640 154.500 154.500
31 2.300.000 3.405.303 1.732.464 4.789.500
JUNI
PPH THR Jamsostek 4,24% Kesehatan
No Uraian Jml
Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total
1 administrasi level 2 K/O 2 77.500 155.000 110.833 221.666 56.392 112.784 154.500 309.000
2 administrasi level 2 s/O 6 77.500 465.000 110.883 665.298 56.392 338.352 154.500 927.000
3 administrasi level 3 s/O 2 85.000 170.000 123.333 246.666 62.752 125.504 154.500 309.000
4 administrasi level 4 s/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
5 administrasi level 4 k/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
6 administrasi level 5 s/O 1 105.000 105.000 156.667 156.667 79.712 79.712 154.500 154.500
7 Sekretaris level 1S/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
8 Sekretaris level 2S/O 1 127.500 127.500 194.167 194.167 98.792 98.792 154.500 154.500
9 kurir level 1 k/o - 75.000 - 106.667 - 54.272 - 154.500 -
10 kurir level 2 k/o 1 82.500 82.500 119.167 119.167 60.632 60.632 154.500 154.500
11 administrasi hukum level 1 s/o 1 85.000 85.000 123.333 123.333 62.752 62.752 154.500 154.500
12 pramusaji level 1 k/o 7 60.000 420.000 91.667 641.669 46.640 326.480 154.500 1.081.500
13 pramusaji level 1 s/o 3 60.000 180.000 91.667 275.001 46.640 139.920 154.500 463.500
14 office boy level 1 s/o 3 60.000 180.000 91.667 275.001 46.640 139.920 154.500 463.500
15 office boy level 1 k/o 1 60.000 60.000 91.667 91.667 46.640 46.640 154.500 154.500
31 2.300.000 3.405.303 1.732.464 4.789.500
JULI
PPH THR Jamsostek 4,24% Kesehatan
No Uraian Jml
Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total
1 administrasi level 2 K/O 2 77.500 155.000 110.833 221.666 56.392 112.784 154.500 309.000
2 administrasi level 2 s/O 6 77.500 465.000 110.883 665.298 56.392 338.352 154.500 927.000
3 administrasi level 3 s/O 2 85.000 170.000 123.333 246.666 62.752 125.504 154.500 309.000
4 administrasi level 4 s/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
5 administrasi level 4 k/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
6 administrasi level 5 s/O 1 105.000 105.000 156.667 156.667 79.712 79.712 154.500 154.500
7 Sekretaris level 1S/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
8 Sekretaris level 2S/O 1 127.500 127.500 194.167 194.167 98.792 98.792 154.500 154.500
9 kurir level 1 k/o - 75.000 - 106.667 - 54.272 - 154.500 -
10 kurir level 2 k/o 1 82.500 82.500 119.167 119.167 60.632 60.632 154.500 154.500
11 administrasi hukum level 1 s/o 1 85.000 85.000 123.333 123.333 62.752 62.752 154.500 154.500
12 pramusaji level 1 k/o 7 60.000 420.000 91.667 641.669 46.640 326.480 154.500 1.081.500
13 pramusaji level 1 s/o 3 60.000 180.000 91.667 275.001 46.640 139.920 154.500 463.500
14 office boy level 1 s/o 3 60.000 180.000 91.667 275.001 46.640 139.920 154.500 463.500
15 office boy level 1 k/o 1 60.000 60.000 91.667 91.667 46.640 46.640 154.500 154.500
31 2.300.000 3.405.303 1.732.464 4.789.500
Agustus
PPH THR Jamsostek 4,24% Kesehatan
No Uraian Jml
Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total
1 administrasi level 2 K/O 2 77.500 155.000 110.833 221.666 56.392 112.784 154.500 309.000
2 administrasi level 2 s/O 5 77.500 387.500 110.883 554.415 56.392 281.960 154.500 772.500
3 administrasi level 3 s/O 3 85.000 255.000 123.333 369.999 62.752 188.256 154.500 463.500
4 administrasi level 4 s/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
5 administrasi level 4 k/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
6 administrasi level 5 s/O 1 105.000 105.000 156.667 156.667 79.712 79.712 154.500 154.500
7 Sekretaris level 1S/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
8 Sekretaris level 2S/O 1 127.500 127.500 194.167 194.167 98.792 98.792 154.500 154.500
9 kurir level 1 k/o 1 75.000 75.000 106.667 106.667 54.272 54.272 154.500 154.500
10 kurir level 2 k/o 1 82.500 82.500 119.167 119.167 60.632 60.632 154.500 154.500
11 administrasi hukum level 1 s/o 1 85.000 85.000 123.333 123.333 62.752 62.752 154.500 154.500
12 pramusaji level 1 k/o 7 60.000 420.000 91.667 641.669 46.640 326.480 154.500 1.081.500
13 pramusaji level 1 s/o 3 60.000 180.000 91.667 275.001 46.640 139.920 154.500 463.500
14 office boy level 1 s/o 3 60.000 180.000 91.667 275.001 46.640 139.920 154.500 463.500
15 office boy level 1 k/o 1 60.000 60.000 91.667 91.667 46.640 46.640 154.500 154.500
32 2.382.500 3.524.420 1.793.096 4.944.000
September
PPH THR Jamsostek 4,24% Kesehatan
No Uraian Jml
Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total
1 administrasi level 2 K/O 2 77.500 155.000 110.833 221.666 56.392 112.784 154.500 309.000
2 administrasi level 2 s/O 5 77.500 387.500 110.883 554.415 56.392 281.960 154.500 772.500
3 administrasi level 3 s/O 3 85.000 255.000 123.333 369.999 62.752 188.256 154.500 463.500
4 administrasi level 4 s/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
5 administrasi level 4 k/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
6 administrasi level 5 s/O 1 105.000 105.000 156.667 156.667 79.712 79.712 154.500 154.500
7 Sekretaris level 1S/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
8 Sekretaris level 2S/O 1 127.500 127.500 194.167 194.167 98.792 98.792 154.500 154.500
9 kurir level 1 k/o 1 75.000 75.000 106.667 106.667 54.272 54.272 154.500 154.500
10 kurir level 2 k/o 1 82.500 82.500 119.167 119.167 60.632 60.632 154.500 154.500
11 administrasi hukum level 1 s/o 1 85.000 85.000 123.333 123.333 62.752 62.752 154.500 154.500
12 pramusaji level 1 k/o 7 60.000 420.000 91.667 641.669 46.640 326.480 154.500 1.081.500
13 pramusaji level 1 s/o 3 60.000 180.000 91.667 275.001 46.640 139.920 154.500 463.500
14 office boy level 1 s/o 3 60.000 180.000 91.667 275.001 46.640 139.920 154.500 463.500
15 office boy level 1 k/o 1 60.000 60.000 91.667 91.667 46.640 46.640 154.500 154.500
32 2.382.500 3.524.420 1.793.096 4.944.000
Oktober
PPH THR Jamsostek 4,24% Kesehatan
No Uraian Jml
Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total
1 administrasi level 2 K/O 2 77.500 155.000 110.833 221.666 56.392 112.784 154.500 309.000
2 administrasi level 2 s/O 5 77.500 387.500 110.883 554.415 56.392 281.960 154.500 772.500
3 administrasi level 3 s/O 3 85.000 255.000 123.333 369.999 62.752 188.256 154.500 463.500
4 administrasi level 4 s/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
5 administrasi level 4 k/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
6 administrasi level 5 s/O 1 105.000 105.000 156.667 156.667 79.712 79.712 154.500 154.500
7 Sekretaris level 1S/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
8 Sekretaris level 2S/O 1 127.500 127.500 194.167 194.167 98.792 98.792 154.500 154.500
9 kurir level 1 k/o 1 75.000 75.000 106.667 106.667 54.272 54.272 154.500 154.500
10 kurir level 2 k/o 1 82.500 82.500 119.167 119.167 60.632 60.632 154.500 154.500
11 administrasi hukum level 1 s/o 1 85.000 85.000 123.333 123.333 62.752 62.752 154.500 154.500
12 pramusaji level 1 k/o 7 60.000 420.000 91.667 641.669 46.640 326.480 154.500 1.081.500
13 pramusaji level 1 s/o 3 60.000 180.000 91.667 275.001 46.640 139.920 154.500 463.500
14 office boy level 1 s/o 3 60.000 180.000 91.667 275.001 46.640 139.920 154.500 463.500
15 office boy level 1 k/o 1 60.000 60.000 91.667 91.667 46.640 46.640 154.500 154.500
32 2.382.500 3.524.420 1.793.096 4.944.000
PPH THR Jamsostek 4,24% Kesehatan
No Uraian Jml
Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total
Nopember
PPH THR Jamsostek 4,24% Kesehatan
No Uraian Jml
Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total
1 administrasi level 2 K/O 2 77.500 155.000 110.833 221.666 56.392 112.784 154.500 309.000
2 administrasi level 2 s/O 5 77.500 387.500 110.883 554.415 56.392 281.960 154.500 772.500
3 administrasi level 3 s/O 3 85.000 255.000 123.333 369.999 62.752 188.256 154.500 463.500
4 administrasi level 4 s/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
5 administrasi level 4 k/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
6 administrasi level 5 s/O 1 105.000 105.000 156.667 156.667 79.712 79.712 154.500 154.500
7 Sekretaris level 1S/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
8 Sekretaris level 2S/O 1 127.500 127.500 194.167 194.167 98.792 98.792 154.500 154.500
9 kurir level 1 k/o 1 75.000 75.000 106.667 106.667 54.272 54.272 154.500 154.500
10 kurir level 2 k/o 1 82.500 82.500 119.167 119.167 60.632 60.632 154.500 154.500
11 administrasi hukum level 1 s/o 1 85.000 85.000 123.333 123.333 62.752 62.752 154.500 154.500
12 pramusaji level 1 k/o 7 60.000 420.000 91.667 641.669 46.640 326.480 154.500 1.081.500
13 pramusaji level 1 s/o 3 60.000 180.000 91.667 275.001 46.640 139.920 154.500 463.500
14 office boy level 1 s/o 3 60.000 180.000 91.667 275.001 46.640 139.920 154.500 463.500
15 office boy level 1 k/o 1 60.000 60.000 91.667 91.667 46.640 46.640 154.500 154.500
32 2.382.500 3.524.420 1.793.096 4.944.000
Desember
PPH THR Jamsostek 4,24% Kesehatan
No Uraian Jml
Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total Tarip/bln Total
1 administrasi level 2 K/O 2 77.500 155.000 110.833 221.666 56.392 112.784 154.500 309.000
2 administrasi level 2 s/O 5 77.500 387.500 110.883 554.415 56.392 281.960 154.500 772.500
3 administrasi level 3 s/O 3 85.000 255.000 123.333 369.999 62.752 188.256 154.500 463.500
4 administrasi level 4 s/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
5 administrasi level 4 k/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
6 administrasi level 5 s/O 1 105.000 105.000 156.667 156.667 79.712 79.712 154.500 154.500
7 Sekretaris level 1S/O 1 90.000 90.000 131.667 131.667 66.992 66.992 154.500 154.500
8 Sekretaris level 2S/O 1 127.500 127.500 194.167 194.167 98.792 98.792 154.500 154.500
9 kurir level 1 k/o 1 75.000 75.000 106.667 106.667 54.272 54.272 154.500 154.500
10 kurir level 2 k/o 1 82.500 82.500 119.167 119.167 60.632 60.632 154.500 154.500
11 administrasi hukum level 1 s/o 1 85.000 85.000 123.333 123.333 62.752 62.752 154.500 154.500
12 pramusaji level 1 k/o 7 60.000 420.000 91.667 641.669 46.640 326.480 154.500 1.081.500
13 pramusaji level 1 s/o 3 60.000 180.000 91.667 275.001 46.640 139.920 154.500 463.500
14 office boy level 1 s/o 3 60.000 180.000 91.667 275.001 46.640 139.920 154.500 463.500
15 office boy level 1 k/o 1 60.000 60.000 91.667 91.667 46.640 46.640 154.500 154.500
32 2.382.500 3.524.420 1.793.096 4.944.000