You are on page 1of 9

KOMPONEN – KOMPONEN PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Perencanaan Sistem PAI
Dosen Pengampu : Moh. In’ami M.Ag

Disusun oleh:

Khoirul Annas : 107 047


Siti Nur Inayah : 107 049
Ismawati : 107 072
Sholihuddin : 107 073

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


JURUSAN TARBIYAH/PAI
2009

2
KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN PAI

1. PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan elemen yang memiliki peran yang sangat
dominan untuk mewujudkan kualitas baik proses maupun lulusan (output)
pendidikan. Pembelajaran juga dapat menyebabkan kualitas pendidikan
menjadi rendah. Artinya pembelajaran sangan tergantung pada kemampuan
guru dalam melaksanakan atau mengemas proses pembelajaran.
Dalam kualitas lulusan pendidikan sangat ditentukan oleh seberapa jauh
guru itu mampu mengelola atau mengolah segala komponen pendidikan
melalui proses pembelajaran. Meskipun sarananya lengkap tetapi jika guru
tidak mampu mengolah sarana melalui proses pembelajaran maka maka
kualitas pendidikan terasa hambar.
Di dunia pendidikan, dalam usaha mendidik, mengajar, dan membina
peserta didik tentunya tidak terlepas dari komponen-komponen yang ada di
dalamnya. Komponen-komponen inilah yang merupakan satu kesatuan system
dalam pendidikan. Dan apabila suatu komponen-komponen tersebut tidak
terdapat di dalamnya maka suatu pembelajaran tidak dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
Oleh karena itu dalam usaha mendidik, seorang guru harus mengerti
komponen-komponen apa saja yang ada di dalam pembelajaran dan
memahami kedudukan dari masing-masing komponen tersebut. Lebih-lebih
kita sebagai guru PAI juga harus mengetahui komponen-komponen
pembelajaran yang ada dalam pendidikan agama Islam.

2. RUMUSAN MASALAH
1) Apa yang dimaksud dengan pembelajaran?
2) Komponen-komponen apa yang ada didalam pembelajaran
PAI?

3
3. PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling
mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran.1 Manusia terlibat dalam
system pembelajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya. Material.
Meliputi buku-buku, papan tulis, kapur dan lainnya. Fasilitas dan
perlengkapan, terdiri dari ruang kelas, perlengkaoan audio, juga computer.
Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, ujian
dan sebagainya.
B. Komponen-komponen pembelajaran
Adapun komponen pembelajaran yaitu meliputi :
a. Peserta didik
Dalam surat an-Nahl (16) ayat 78 disebutkan bahwa :


 



 

 

 



 

 
 

 
 

 


  


 
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati, agar kamu bersyukur.
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa anak didik / peserta didik adalah
mereka yang belum memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kepribadian
karena ketika dilahirkan mereka tidak membawa bekal apa-apa yang
dibutuhkan di masa depan.
Sedangkan dalam paradigma pendidikan Islam, peserta didik merupakan
orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi (kemampuan) dasar
yang masih perlu dikembangkan. Hal ini sesuai dengan hadis nabi yang

1
Dr. Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran,PT Bumi Aksara : Jakarta,2005. hlm 57

4
berbunyi “Tidaklah seseorang dilahirkan kecuali membawa fitrah”. Fitrah
(potensi) inilah yang dikembangkan melalui proses pendidikan.2

b. Pendidik
Pendidik dalam penyelenggaraan pendidikan Islam pada hakikatnya
adalah mereka yng melaksanakan tugas dan tanggung jawab mendidik. Dalam
Islam, pengertian mendidik tidak hanya dibatasi pada terjadinya interaksi
pendidikan dan pembelajaran saja tetapi mengajak, mendorong dan
membimbing orang lain untuk memahami dan melaksanakan ajaran Islam.3
Guru adalah sebuah profesi.. Oleh karena itu pelaksanaan guru harus
professional dan harus menguasai seperangkat kemamapuan yang disebut
kompetensi guru. Kompetensi tersebut mencakup menguasai murid,
menguasai tujuan, mengausai cara mengevaluasi, mengusai metode
pembelajaran, mengusai materi, mengusai alat pembelajaran dan mengusai
lingkungan pembelajaran.4

c. Tujuan
Tujuan dari pendidikan agama Islam yaitu untuk meningkatkan keimanan,
pemahaman, penghayatan, serta pengamalan peserta didik tentang ajaran
agama Islam. Sehingga diharapkan dapat menjadi seorang muslim yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam
kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu
dalam pembelajaran pendidikan agama Islam ada beberapa hal pokokk yang
ingin ditingkatkan dan dituju yakni :
1) Keimanan peserta didik terhadap ajaran agama Islam
2) Pemahaman atau penalaran (intelektual) serta keilmuan
peserta didik terhadap ajaran agama Islam

2
Dr. Al-Rasyidin, M.A & Dr. H. Samsul Nizar, M.A, Filsafat Pendidikan Islam, Ciputat
Press: Jakarta, 2005. hlm 47
3
H. Ahmad Syar`i M.Pd, Filsafat Pendidikan Islam, Pustaka firdaus: Jakarta, 2005. hlm, 32
4
Prof. Dr. Hendyat Soetopo, Pendidikan dan Pembelajaran, UMM Press : Malang. Hlm 44

5
3) Penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan peserta
didik dalam menjalankan agama Islam
4) Pengalaman peserta didik dalam menaati ajaran Islam5
Tujuan pembelajaran pada dasarnya yaitu proses perubahan tingkah laku
atau akhlak seseorang guna mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. 6
Dengan demikian tujuan pembelajaran merupakan factor yang sangat
menentukan jalannya pendidikan sehingga perlu dirumuskan sebai-baiknya
sebelum kegiatan dilaksanakan.

d. Metode
Metode mengajar adalah cara / teknik penyampaian materi pembelajaran
yang harus dikuasai oleh guru. Metode mengajar ditetapkan berdasarkan
tujuan dan materi pembelajaran serta karakteristik anak.7
Dalam pelaksanaan sebuah pendidikan dibutuhkan metode yang tepat
menghantarkan pendidikan kearah tujuan yang dicita-citakan, karena baik dan
sempurnanya suatu kurikulum pendidikan Islam tidak berarti apa-apa,
manakala tidak memiliki metode atau cara yang tepat dalam
mentranformasikan kepada peserta didik, sehingga dapat menghambat proses
belajar mengajar yang akan berakibat membuang waktu dan tenaga dengan
percuma.8
Metode pendidikan Islam memiliki asas-asas dalam mencapai tujuan.
Menurut Al-Syaibani asas-asas metode pendidikan Islam itu adalah :
1. asas agama, yaitu prinsip-prinsip asas dan fakta-fakta yang diambil
dari sumber asli yaitu Al-Qur`an dan hadis.
2. asas bilogis, yaitu dasar yang mempertimbangkan kebutuhan
jasmani dan tingkat perkembangan usia peserta didik.

5
Drs. Muhaimin M.A, Pradigma Pendidikan Islam, PT Remaja Rosdakarya,: BAndung, 2008.
hlm, 78
6
Zainuddin, dkk, Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghazali, Bumi Aksara: Jakarta,1991. hlm,42
7
Prof. Dr. Hendyat Soetopo, Op-cit, hlm, 145
8
Moh. Noor Syam, Flasafah Pendidikan Pancasila, Usaha Nasional : Surabaya, 1991. hlm 24

6
3. asas psikologi, yaitut prinsip yang lahir di atas pertimbangan
kekuatan psikologi seperti motivasi, kebutuhan, emosi, minat, sikap,
keinginan dan lain-lain.
4. asas social, yaitu asas yang bersumber dari kehidupan social
manusia seperti tradisi, kebutuhan, harapan dan tuntunan
kehidupanyang senanyiasa maju dan berkembang.

e. Kurikulum
Kurikulum merupakan landasan yang digunakan pendidik untuk
membimbing peserta didiknya kearah pendidikan yang diinginkan melalui
akumulasi sejumlah pengetahuan , ketrampilan dan sikap mental. Ini berarti
bahwa proses pendidikan bukanlah suatu proses yang dapat dilakukan secara
serampangan, akan tetapi melalui transformasi sejumlah pengetahuan,
ketrampilan dan sikap mental yang harus tersusun dalam kurikulum
pendidikan Islam.

f. Evaluasi
Evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang di rancang untuk mengukur
keefektikan system belajar mengajar sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi juga
dimaksudkan untuk mengamati hasil belajar siswa dan berupaya menentukan
bagaimana menciptakan kesempatan belajar yang tujuannya adalah untuk
memperbaiki pengajaran dan penguasaan dalam kelas.9
Secara sederhana evaluasi pendidikan Islam dapat diberi batasan sebagai
suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan dalam
proses pendidikan Islam.10 Sedangkan tujuan dan fungsi evaluasi pendidikan
Islam diantaranya yaitu untuk mengetahui keberhasilan peserta didik dalam
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh baik secara horizontal maupun
vertical dan mengetahui sejauh mana pencapainnya dalam kaitannya dengan
pembentukan al-insan kamil serta mengetahui kendala-kendala apa saja yang
dihadapi untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
9
Prof. Dr. Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara: Jakarta, 2003. hlm 80
10
Zuhairini, Sejarah Penddikan Islam, Bumi Aksara : Jakarta,1992. hlm 139

7
g. Media
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirm dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat peserta didik sehingga proses belajar terjadi. 11
Dalam hal ini pendidik harus mampu menggunakan media dengan baik
tujuannya agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik tanpa adanya
hambatan apapun sehingga dalam pembelajaran tersebut menjadi efektif dan
efisien dan target yang direncanakan pun dapat tercapai.

h. Lingkungan
Lingkungan pembelajaran merupakan komponen pembelajaran yang
sangat penting demi suksesnya belajar siswa. Lingkungan ini mencakup
lingkungan fisik, lingkungan social, lingkungan alam dan lingkungan
psikologi pada waktu proses belajar mengajar berlangsung.
Yang pertama, lingkungan fisik, seperti halnya pendidikan di sekolah baik
itu pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Yang kedua,
lingkungan social meliputi pendidikan dalam keluarga dan organisasi
kemasyarakatan. Yang ketiga, lingkungan alam. Lingkungan alam juga
mempengaruhi pembelajaran siswa. Ketika lingkungan alamnya mendukung
maka proses pembelajaran pun akan berjalan dengan baik dan sebaliknya.
Yang keempat, lingkungan psikologi. Lingkungan psikologi disini meliputi
perasaan antara murid dengan seorang guru. Ketika kondisi jiwa peserta didik
mengalami goncangan maka proses pembelajaran pun akan terhambat. Disini
guru sebagai pengajar harus mampu mengatasi psikologi peserta didik agar dia
mampu menyerap dan memahami pelajaran yang telah disanpaikan.

4. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen
pembelajaran yang ada dalam proses pendidikan PAI adalah saling
11
Dr. Arief S. Sadrman,M.Sc, dkk, Media Pendidikan, Pustekkom Dikbud dan PT Raja Persada:
Jakarta, 2000. hlm 6

8
berhubungan atau keterkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Maka
guru sebagai seorang pendidik dan juga seorang sosok yang paling esensial
dalam pendidikan diharapkan mampu memahami dan menempatkan
komponen-komponen tersebut dalam proporsinya masing-masing. Komponen-
komponen pembelajaran tersebut meliputi : pendidik, peserta didik, tujuan,
metode, evaluasi, media dan lingkungan.

5. PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami sajiakan. Kami menyadari banyak
kekurangan dan kekeliruan dalam makalah ini, untuk itu saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga
bermanfaat bagi kita semua.
REFERENSI
Arief S. Sadrman,M.Sc, dkk, Media Pendidikan, Pustekkom Dikbud dan PT Raja
Persada: Jakarta, 2000
Al-Rasyidin, M.A & Dr. H. Samsul Nizar, M.A, Filsafat Pendidikan Islam,
Ciputat Press: Jakarta, 2005
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran,PT Bumi Aksara : Jakarta,2005
H. Ahmad Syar`i M.Pd, Filsafat Pendidikan Islam, Pustaka firdaus: Jakarta, 2005
Hendyat Soetopo, Pendidikan dan Pembelajaran, UMM Press : Malang.
Muhaimin M.A, Pradigma Pendidikan Islam, PT Remaja Rosdakarya,: BAndung,
2008
Moh. Noor Syam, Flasafah Pendidikan Pancasila, Usaha Nasional : Surabaya,
1991
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara: Jakarta, 2003
Zuhairini, Sejarah Penddikan Islam, Bumi Aksara : Jakarta,1992
Zainuddin, dkk, Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghazali, Bumi Aksara:
Jakarta,1991

You might also like