You are on page 1of 21

Alat Musik Tradisional Riau dan Kepulauan

Riau




Umumnya kita pasti senang mendengar musik. Seperti yang kita rasakan
bahwa dengan mendengarkan musik dapat memberikan efek relaksasi pada
pikiran dan perasaan kita. Musik itu sebenarnya merupakan susunan nada
yang dibunyikan dengan alunan dan irama tertentu yang dipadu begitu
harmonis sehingga menghasilkan bunyi-bunyian yang indah. Sejak zaman
dahulu musik sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, tidak terkecuali
di tanah Melayu Riau. Tanah Melayu adalah salah satu daerah yang memiliki
alat-alat musik yang unik.

Perlu diketahui juga bahwa mendengarkan musik itu tidak hanya dirasakan
oleh orang-orang di zaman sekarang. Bahkan dari zaman dahulu orang juga
sudah mengenal musik. Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya ternyata di
setiap daerah atau provinsi di Indonesia terdapat beragam peninggalan
budaya-budaya para pendahulu kita, tidak ketinggalan budaya yang
ditinggalkan itu adalah dalam bidang kesenian dan musik.

Termasuk juga di Provinsi Riau yang merupakan salah satu provinsi yang ada
di pulau Sumatera yang terkenal dengan kebiasaan hidup suku melayu di
sana. Dalam hal bermain musik, orang melayu terdahulu juga punya beberapa
peninggalan alat-alat musik tradisional. Mari kita ketahui lebih jauh lagi.

1. Rebana



Rebana adalah sejenis alat musik pukul yang terbuat dari kulit dan kayu.
Rebana asal Riau ini umumnya berbentuk bulat pipih. Ukuran besar kecilnya
beragam, ada yang kecil, sedang, dan ada yang besar.
Rebana biasa digunakan untuk mengiringi penyanyi yang melantunkan lagu-
lagu yang biasanya berimana padang pasir, seperti kasidah, hadroh, dan
gambus. Bahkan sampai saat ini, pemain musik modern pun ada yang masih
mengguna rebana.

2. Gambus


Gambus
Gambus juga merupakan salah satu alat musik tradisional Riau jenis petik.
Hampir mirip seperti mandolin. Senar pada gambus berjumlah antara 3
sampai 12 senar. Hampir sama dengan rebana, gambus biasanya digunakan
untuk mengiringi senandung lagu-lagu berirama timur tengah. Bahkan tidak
jarang yang menggunakan bahasa Arab ketika bernyayi dengan diiringi alat
musik gambus dan gendang. Sampai-sampai muncul istilah orkes gambus
yang pernah populer di tanah air.


Gambus

3. Kordeon


Kordeon

Kordeon adalah salah satu alat musik yang biasa dimainkan dengan cara
dipompa dan digendong. Cukup sulit untuk memainkan jenis alat musik satu
ini. Namun suara yang dihasilkan begitu merdu.










4. Kompang


Kompang

Kompang merupakan alat musik Melayu yang paling populer karena kompang
banyak digunakan dalam berbagai acara-acara sosial seperti pawai hari
kemerdekaan. Selain itu alat musik ini juga digunakan untuk mengiringi lagu
gambus. Kompang memiliki kemiripan dengan rebana tetapi tanpa cakram
logam gemerincing di sekelilingnya.

5. Marwas


Marwas

Marwas, atau disebut juga dengan meruas, merwas, adalah alat-musik jenis
gendang yang sangat berfungsi dan berarti sebagai pengatur tempo atau
rentak.




6. Bebano


Bebano

Bebano adalah musik perkusi yang mengiringi Bukoba (koba) yaitu tradisi
lisan yang biasa didendangkan pada saat perhelatan seperti pernikahan.



7. Genggong

Genggong

Genggong merupakan sebuah alat musik tradisional berbentuk tipis dan kecil,
terbuat dari pelepah pohon enau yang di ambil kulit luarnya yang keras. Ada
juga yang terbuat dari tembaga dan besi.








8. Gendang Panjang


Gendang Panjang
Gendang yang dikenal di India dengan nama dhol ini kedua sisinya ditutup oleh kulit
binatang dan satu sisinya lebih kecil daripada sisi lainnya. Gendang panjang selalu
dimainkan 2 buah, yaitu induk untuk gendang dengan ukuran besar yang bermembran
kulit kerbau dan anak untuk gendang yang berukuran lebih kecil dan bermembran kulit
kambing. Kedua membran dalam gendang panjang diikat dengan tali dari rotan.
Ukuran gendang panjang rata-rata sekitar 21 inci dan terbuat dari kayu marbau yang
keras dan tahan lama.
7. Gong

Gong merupakan sebuah alat musik pukul yang terkenal di Asia Tenggara dan Asia Timur. Saat
ini tidak banyak lagi perajin gong. Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya.
Nada
gong baru terbentuk setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila nadanya masih belum sesuai, gong
dikerok sehingga lapisan perunggunya menjadi lebih tipis. Di Korea Selatan disebut juga
Kkwaenggwari. Tetapi kkwaenggwari yang terbuat dari logam berwarna kuningan ini dimainkan
dengan cara ditopang oleh kelima jari dan dimainkan dengan cara dipukul sebuah stik pendek.
Cara memegang kkwaenggwari menggunakan lima jari ini ternyata memiliki kegunaan khusus,
karena
satu jari (telunjuk) bisa digunakan untuk meredam getaran gong dan mengurangi volume suara
denting yang dihasilkan.

Tari-tarian Daerah Riau
a. Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat digemari di daerah Riau.


b. Tari Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi yang sangat populer dan disenangi.
c. Tari Tandak Sebati, merupakan jenis tari pergaulan yang digarap dengan memanfaatkan
perbendaharaan unsur-unsur gerak tari Melayu kepulauan. Rentak musik melayu yang
mengiringinya membuat joged yang dinamis ini bersuara gembira.
d. Tari Makan Sirih, biasanya disebut tari persembahan yang biasanya digunakan untuk
menyambut tamu atau pembukaan acara-acara tertentu. Tarian ini menggambarkan bahwa
orang melayu Riau menghargai hubungan persahabatan dan kekerabatan.

e. Tari Zapin, merupakan makna adab sopan santuan, sikap hormat dan memuliakan orang lain.
Tari Zapin juga bermakna penutup atau penyudah dari sebuah persembahan yang disampaikan
pada setiap orang yang melihatnya.

Tari Zapin
Rumah Adat Daerah Riau
Rumah Adat Daerah Riau identik dengan ciri ciri Melayu, maka Rumah adat Riau
adalah rumah adat Melayu. Ditambah pula Riau-ini terdapat banyak sungai maka
setiap sungai itu beda pula beradaban serta adatnya walaupun banyak terdapat
persamaan.
Secara umum ada 5 jenis rumah adat Melayu Riau:
* Balai Salaso Jatuh,
* Rumah Adat Salaso Jatuh Kembar,
* Rumah Melayu Atap Limas,
* Rumah Melayu Lipat Kajang dan
* Rumah Melayu Atap Lontik.
Bentuk rumah tradisional daerah Riau pada umumnya adalah rumah panggung
yang berdiri diatas tiang dengan bangunan persegi panjang. Dari beberapa bentuk
rumah, semuanya hampir serupa, baik tangga, pintu, dinding, susunan ruangannya
identik, kecuali rumah lontik yang-mendapat pengaruh Minang.

- Rumah Lontik/Lancang (Kampar)

Rumah Adat lontik, riau
Rumah lontik yang dapat juga disebut rumah lancang karena rumah ini bentuk, ciri
atapnya melengkung keatas, agak runcing seperti tanduk kerbau. Sedangkan
dindingnya miring keluar dengan hiasan kaki dinding mirip perahu atau lancang.
Hal itu melambangkan penghormatan kepada Tuhan dan-sesama. Rumah adat
lontik diperkirakan dapat pengaruh dari kebudayaan Minangkabau karena
kabanyakan terdapat di daerah yang berbatasan dengan Sumatera Barat. Tangga
rumah biasanya ganjil.





- Balai Salaso Jatuh

Balai Salaso Jatuh, Riau
Ciri - ciri Balai Salaso Jatuh mempunyai selasar keliling yang lantainya lebih rendah
dari ruang tengah, karena itu dikatakan Salaso Jatuh. Semua bangunan baik rumah
adat maupun balai adat diberi hiasan terutama berupa ukiran.
Puncak atap selalu ada hiasan kayu yang mencuat keatas bersilangan dan biasanya
hiasan ini diberi ukiran yang disebut Salembayung atau Sulobuyung yang
mengandung makna pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.















Masyarakat Melayu begitu berpegang teguh dengan adat resam kerana ia dipercayai
mempunyai kesan dalam kehidupan. Bagi masyarakat Melayu, adat resam perkahwinanbegitu
dititik beratkan. Sesuatu upacara dalam peringkat perkahwinan itu akan dijalankan dengan
meriah dan penuh adat istiadat. Dalam adat perkahwinan masyarakat Melayu, terdapat
beberapa peringkat penting.
MERISIK
Adat ini juga dipanggil meninjau atau menengok. Tujuan adat ini dilakukan adalah untuk
memastikan bahawa gadis yang dihajati oleh seorang lelaki itu masih belum berpunya. Ini
penting, kerana dalam Islam seseorang itu dilarang meminang tunangan orang. Disamping itu,
adat ini juga bertujuan untuk menyelidik latar belakang si gadis berkaitan kemahiran
rumahtangga, adab sopan, tingkah laku, paras rupa serta pengetahuan agamanya. Lazimnya
adat ini akan dijalankan oleh saudara mara terdekat pihak lelaki seperti ibu ataubapa
saudaranya.
Bagi pihak si gadis pula, terdapat beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan sebelum
menerima lamaran pihak lelaki antaranya ialah lelaki tersebut perlulah mempunyai latar
belakang agama serta mempunyai pekerjaan yang baik. Adakalanya semasa merisik, wakil lelaki
tersebut akan memberikan sebentuk cincin tanya berupa cincin belah rotan dan jika pihak gadis
bersetuju mereka akan menetapkan tarikh untuk peminangan. Walaubagaimanapun adat
merisik jarang dilakukan lagi kerana pasangan tersebut telah berkenalan terlebih dahulu,
justeru itu mereka akan terus menjalankan adat meminang untuk menjimatkan kos dan masa.
MEMINANG
Setelah diketahui bahawa gadis tersebut belum berpunya, pihak keluarga lelaki akan
menetapkan hari untuk menghantar satu rombongan peminangan. Urusan peminangan akan
dilakukan oleh kaum keluarga terdekat pihak lelaki. Adat ini dilakukan bagi menyatakan tujuan
mereka yang sebenarnya secara rasmi. Saudara-mara kedua-dua belah pihak akan berunding
untuk menetapkan tarikh dan masa yang sesuai untuk adat bertunang pula. Disamping itu,
perbincangan juga akan diadakan berkenaan dengan hantaran dan jumlah rombongan yang
akan datang untuk upacara bertunang untuk memudahkan pihak perempuan
menyediakan persiapan semasa majlis pertunangankelak.


BERTUNANG
Selepas perbincangan diadakan, majlis pertunangan akan dilangsungkan. Pihak lelaki akan
diwakili oleh ahli keluarga dan saudara mara terdekatnya untuk upacara bertunang. Pada hari
tersebut, majlis kenduri akan diadakan bersempena pertunangan tersebut di rumah pihak
perempuan. Hantaran yang terdiri daripada tepak sirih atau sirih junjungsebagai bingkisan
utama, sebentuk cincin beserta hantaran lain seperti bunga rampai, buah-buahan, kuih-muih,
pakaian dan lain-lain yang telah digubah akan diberi kepada pihak perempuan.
Mengikut adatnya juga, sekiranya pihak perempuan mempunyai kakak yang masih belum
berkahwin, hantaran untuknya juga turut diberikan. Adat ini dipanggil langkah bendul. Bilangan
hantaran agak unik kerana jumlahnya ganjil iaitu samada lima, tujuh, sembilan, sebelas atau
tiga belas, kerana jumlah genap dikatakan memberi implikasi yang tidak baik. Jumlah hantaran
yang diberi oleh pihak perempuan pula akan melebihi jumlah hantaran pihak lelaki. Adat
menghantar belanja turut diadakan semasa adat bertunang ini dijalankan. Namun begitu ada
juga yang menjalankannya secara berasingan daripada adat bertunang iaitu mengadakannya
beberapa minggu sebelum majlis persandingan dijalankan.
Upacara ini akan dimulakan dengan wakil pihak lelaki menyerahkan tepak sirih kepada wakil
pihak perempuan dan menyatakan lamaran mereka secara rasmi. Pantun sering digunakan
dalam upacara ini bertujuan untuk memeriahkan majlis. Setelah pertunangan diterima secara
rasmi, wakil kedua belah pihak akan berbincang tentang belanja perkahwinan, tempoh
pertunangan dan lain-lain hal yang berkaitan. Tempoh bertunang lazimnya dalam masa setahun
ataupun mengikut persetujuan kedua belah pihak.
Satu perkara yang turut dititikberatkan ialah berkenaan putus tunang. Sekiranya pihak lelaki
yang memutuskan pertunangan tersebut, semua wang hantaran dan belanja yang diberi
kepada pihak perempuan dikira hangus, sebaliknya jika pihak perempuan yang berbuat
demikian, semua hantaran harus dikembalikan sebanyak dua kali ganda. Acara kemuncak majlis
pertunangan adalah adat sarung cincin di mana wakil pihak lelaki yang terdiri dari ibu atau
saudara perempuannya akan menyarungkan cincin pertunangan atau cincin tanda ke jari manis
gadis yang dilamar. Setelah itu rasmilah sudah pertunangan tersebut.


AKAD NIKAH
Akad nikah merupakan satu acara paling penting dalam perkahwinan masyarakat Melayuyang
rata-ratanya beragama Islam. Ia bukan suatu adat tetapi lebih kepada ajaran agama dan
merupakan kemuncak kesahihan sesuatu perkahwinan. Upacara ini dijalankan selepas segala
perjanjian yang dikenakan kepada pihak lelaki telah dilaksanakan seperti wang belanja, mas
kahwin dan barangan lain sepertimana yang dipersetujui oleh kedua belah pihak. Akad
nikah boleh dilakukan di masjid, di pejabat kadi atau pun di rumah pengantin perempuan dan
dijalankan oleh tok kadi atau imam.
Di dalam upacara akad nikah, bapa pengantin perempuan perlu menjadi wali untuk menikahkan
anaknya. Walaubagaimanapun, dia juga boleh mewakilkannya kepada tok kadi atau imam.
Kebiasaannya majlis akad nikah akan dijalankan di rumah pengantin perempuan sehari
sebelum majlis perkahwinan diadakan. Pada hari tersebut, pengantin lelaki akan mengenakan
baju melayu berwarna cerah dan majlisdiadakan menyerupai majlis pertunangan. Lazimnya
sementara menanti kedatangan rombongan pengantin lelaki, majlis berzanji atau pukulan
kompang diadakan.
Sebelum upacara dijalankan, wang belanja, mas kahwin dan lain-lain hantaran akan diperiksa
oleh tuan kadi dan dua orang saksi bagi pihak perempuan. Seterusnya pengantin lelaki akan
duduk di atas sebidang tikar ditengah-tengah majlis. Tok imam atau tok kadi akan menemui
pengantin perempuan di dalam bilik untuk bertanyakan samada dia bersetuju atau tidak
dengan pernikahan itu. Tok kadi juga akan membacakan khutbah nikah dan menerangkan
secara umum akan tanggung jawab suami isteri dan lain-lain halberkaitan rumahtangga dari
sudut agama.
Selepas itu, tok kadi atau imamkan membacakan lafaz nikah sambil berjabat tangandengan
pengantin lelaki dan pengantin lelaki dikehendaki mengulangnya sebaik sahaja tok imam
menggoncangkan tangannya. Lafaz nikah berbunyi Aku nikahkan dikau.(namapengantin
perempuan) dengan mas kahwin sebanyak..(mengikut negeri) tunai dan disambut oleh
pengantin lelaki dengan lafaz berbunyi Aku terima nikahnya..(sama seperti yang dilafazkan
oleh tok kadi). Saksi akan mengesahkan samada lafaz tersebut jelas didengar atau tidak,
sekiranya tidak jelas, pengantin lelaki tersebut akan mengulangnya sehingga saksi tersebut
berpuas hati. Doa selamat akan dibaca sejurus selepas itu sebagaitanda kesyukuran kerana
kedua-dua mempelai telah selamat diijabkabul.
Selepas akad nikah, pengantin lelaki akan melakukan upacara membatalkan airsembahyang. Si
suami akan menyarungkan cincin atau memakaikan rantai kepada isterinya yang menanti di
dalam bilik yang dihias indah sambil keduanya bersalaman. Adat ini dilakukan sebagai satu
simbol bahawa pasangantersebut telah sah diijabkabulkan. Selepas itu adat berinai akan
dijalankan dimana kedua mempelai ditepung tawar. Peralatan yang digunakan untuk upacaraini
ialah semangkuk bertih, semangkuk beras kunyit, sepiring inai, beberapa tangkai daun seribu
yang diikat dan semangkuk air tepung tawar.
Wakil kedua-dua pihak akan menjalankan adat tepung tawar ini dengan cara mencalitkan
sedikit inai dan air tepung tawar ke tapak tangan pengantin.Beras kunyit dan bertih tadi pula
ditabur di hadapan pengantin dan juga kepada para hadirin. Bunga telur akan diberi kepada
mereka yang menepung tawar. Jumlah orang yang menepung tawar lazimnya dalam bilangan
ganjil.
ADAT BERINAI
Majlis berinai biasanya diadakan secara berperingkat-peringkat.
Berinai curi
- diadakan tiga malam sebelum hari langsung untuk saudara mara terdekat sahaja.
Berinai kecil
- diadakan dua malam sebelum hari langsung untuk saudaramara, jiran tetangga dan sahabat
handai.
Berinai besar
- diadakan satu malam sebelum hari langsung atau selepas akadnikah untuk para jemputan
khas daripada pihak lelaki dan pihak perempuan. Selepas adat berinai besar dilakukan,
pengantin lelaki tidak akan bermalam dirumah pengantin perempuan, sebaliknya akan terus
pulang ke rumah atau pun sekiranya rombongan tersebut datang dari jauh, pengantin lelaki
akan bermalam di rumah penanggak, iaitu rumah yang berhampiran dengan rumah pengantin
perempuan.




Tari Zapin Melayu dari riau


Tarian Zapin merupakan salah satu dari beberapa jenis tarian Melayu yang masih eksis
sampai sekarang. Tarian ini diinspirasikan oleh keturunan Arab yang berasal dari Yaman.
Menurut sejarah, tarian Zapin pada mulanya merupakan tarian hiburan di kalangan raja-raja
di istana setelah dibawa dari Yaman oleh para pedagang-pedagang di awal abad ke-16.
Masyarakat Melayu termasuk seniman dan budayawannya memiliki daya kreasi yang
tinggi. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan kreasi tari Zapin yang identik dengan budaya
Melayu maupun dalam hal berpantun. Seniman dan budayawannya mampu membuat seni
tradisinya, tidak mandek tapi penuh dinamika yang selalu dapat diterima dalam setiap
keadaan. Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan
sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan.
SENI Tari adalah gerak indah dan berirama yang mengandung dua unsur penting: gerak
dan irama. Gerak merupakan gejala primer dan juga bentuk spontan dari kehendak yang
terdapat di dalam jiwa; sementara irama adalah bunyi teratur yang mengiringi gerak
tersebut. Gerak tarian biasanya diinspirasikan dari pengalaman hidup sehari-hari.
Satu tari tradisional Melayu yang sangat mengakar dan populer adalah Tarian Zapin. Tari
ini merupakan satu dari beberapa jenis tarian Melayu yang masih eksis sampai sekarang.
Tarian ini diinspirasikan oleh keturunan Arab yang berasal dari Yaman.
Menurut sejarah, tarian Zapin pada mulanya merupakan tarian hiburan di kalangan raja-raja
di istana setelah dibawa dari Yaman oleh para pedagang-pedagang di awal abad ke-16.
Masyarakat Melayu termasuk seniman dan budayawannya memiliki daya kreasi yang
tinggi.
Hal ini dapat dilihat dari perkembangan kreasi tari Zapin yang identik dengan budaya
Melayu maupun dalam hal berpantun. Seniman dan budayawannya mampu membuat seni
tradisinya, tidak mandek tapi penuh dinamika yang selalu dapat diterima dalam setiap
keadaan. Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan
sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan.
Sebutan zapin umumnya dijumpai di Sumatera Utara dan Riau, sedangkan di Jambi,
Sumatera Selatan dan Bengkulu menyebutnya dana. Julukan bedana terdapat di Lampung,
sedangkan di Jawa umumnya menyebut zafin. Masyarakat Kalimantan cenderung memberi
nama jepin, di Sulawesi disebut jippeng, dan di Maluku lebih akrab mengenal dengan nama
jepen. Sementara di Nusatenggara dikenal dengan julukan dana-dani.































Keris Riau Simbol Kehormatan Adat

CEKAU.COM-Keris di mata orang Melayu di Riau, sebagai salah satu senjata adat. Bahkan senjata yang
dinilai untuk penusuk jarak pendek itu dikenal dan dipakai sebagian masyarakat di Asia Tenggara.
Sebagai senjata menusuk, keris bagi sipemakai atau pemiliknya juga akan dimuliakan maupun dihormati
sebagiaan masyarakat yang melihatnya.

Keberadaan keris ini ternyata bukan saja dimiliki oleh suku bangsa di Indonesia. Hal ini juga diakui
Karsten Sejr Jensen, pada 1998 mengatakan bahwa, keris juga bagian dari suatu bangsa lain di sebagian
Asia Tenggara. Sebut saja bangsa Malaysia, Brunai, Thailand, Kamboja, Laos, Suku Moro di Philipina
Selatan.

Hal ini juga ditegaskan Datuk Meiko Sofyan, Tokoh Pemuda Riau, bahwa di Indonesia, kebanyakan fungsi
keris selain senjata tajam juga dikenal sebagai benda bertuah (keramat) dan dianggap mempunyai daya
magis yang dikenal sebuah benda pusaka yang bertuah. "Bertuah artinya memiliki nilai-nilai
kehormatan, bila waktu pembuatan terbilang lama, maka dapat dikatakan benda sejarah, yang bernilai
tinggi," terang Datuk.

Tak heran, kata Anas Aismana, seniman dan budayawan Riau ini, bahwa benda pusaka itu acap dijadikan
sebagai komoditi perdagangan bagi orang-orang pecinta benda pusaka (kolektor benda pusaka). Sebagai
benda pusaka dan merupakan simbol kehormatan bahkan sebagai benda pelengkap pada sebuah
upacara adat yang melekat pada busana daerah. Ini pun diakui Garret 7 Bronwen Solyom pada 1987.









Badik Tumbuk, Senjata Khas Kepulauan Riau

Sejenis Senjata tradisional dari daerah Kepulauan Riau. Pada pangkal sarung Tumbuk Lada
terdapat bonjolan bundar yang selalunya dihias dengan ukiran yang dipahat. Sarung
senjata ini selalunya dilapis dengan kepingan perak yang diukir dengan pola-pola rumit.
Panjang bilah tumbuk lada sekitar 27 cm hingga 29 cm. Lebar bilahnya sekitar 3.5 cm
hingga 4 cm. Dari tengah bilah sampai ke pangkalnya terdapat alur yang dalam.
Selain keris, Tumbuk Lada pada zaman dulu juga menjadi salah satu kelengkapan pakaian
adat di Kepulauan Riau, Deli, Siak dan Semenanjung Tanah Melayu.
Tumbuk Lada digunakan secara menikam, mengiris dan menusuk dalam pertempuran jarak
dekat. Ia boleh dipegang dengan dua jenis genggaman yaitu dengan mata keatas ataupun
mata ke bawah.
mainan Congklak- Jawa Barat
PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT
Congklak adalah permainan rakyat yang sudah berkembang cukup lama di kawasan Melayu dengan sebutan yang
berbeda-beda. Di Malaysia dan beberapa daerah di Kepulauan Riau dikenal dengan Congkak, di Filipina
disebut sungka, di Srilangka dikenal dengan cangka, di Thailand tungkayon dan di beberapa daerah lain di
Indoonesia seperti di Sulawesi disebut mokaotan, maggaleceng, aggalacang dan nogarata. Ada juga yang
menyebutnya congkak, seperti daerah-daerah yang ada di Pulau Jawa.



Berbagai jenis dan bentuk wau telah dicipta. Antaranya wau burung, wau pari, wau katak, wau
bayan, wau merak, wau kucing, wau jala budi, wau lenggang kebayan, wau sewah, wau barat dan
yang sangat digemari oleh orang Melayu ialah wau bulan.
Asyiknya Bermain Guli (Kelereng) Di Kampung Aur

Main Guli di Kampung Aur
INGAT Gak? Ketika masih kecil permainan ini paling sering dimainkan di Kampung Aur. Iya, main guli
atau kelereng namanya. Main guli ini ngetop di era 80-an.
Kalau dulu, mainnya di halaman depan dan belakang Masjid Jami' Kelurahan Aur. Sebelum lantai
halaman disemen, main guli di tanah paling enak.
Bentuknya bulat kaca dan jenisnya pun macam-macam. Ada yang model bunga sampai model planet.
Ada yang paling besar, sampai yang paling kecil. Dulu Admin punya guli sampai satu toples, karena
menang terus mainnya. Hehehe...
Ada beberapa jenis dalam permainan guli:
1. Main Bom, siapa yang mengalahkan lawannya, guli yang ada di dalam kotak milik yang menang.
2. Main Pelo, memburu pemain lawan sampai capek. Kalau kena dipelo, yang kalah harus bayar pakai
guli juga.
3. Main Pelo Lubang, pemain harus mengenai guli lawan dan masuk ke lubang. Dihitung sampai 20 kali,
kalau sudah game atau sudah mengenai dan masuk ke lubang sebanyak 20 kali, maka yang kalah wajib
menaruh tangannya dengan cara menutupi lubang. Lalu yang menang menjatuhkan guli dengan tangan
dari jarak semampunya untuk mengenai tangan lawan yang kalah. Ada juga cara lain menghukum yang
kalah, yakni mempelo guli lawan jauh-jauh dari lubang. Kalau lawan berhasil masuk lubang, maka
berakhirlah hukumannya.
4. Main Congklak juga bisa.




ENGRANG/SITINJAK/KAKI ANGGAU


Enggrang dibuat dari dua batang kayu atau bambu yang panjangnya masing-
masing sekitar dua meter. Kemudian sekitar 50cm dari alas bambu/kayu tersebut
dilubangi lalu dimasukkan bambu dengan ukuran 20-30cm atau dipakukan kayu
yang berfungsi sebagai pijakan kaki. Permainan ini membutuhkan konsentrasi yang
tinggi. Untuk itu diperlukan kehati-hatian agar tidak terjatuh.Permainan ini dapat
dijumpi diseluruh wilayah Riau.






























Prmainan col banteng/petak umpet





Permainan upih pinang



Pemainan engklek

You might also like