Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi plankton berdasarkan
pengamatan melalui mikroskop.
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis plankton beserta nama
spesiesnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Plankton dapat didefinisikan sebagai suatu komunitas timbuhan dan hewan yang
kekuatan geraknya tidak mencukupi untuk mencegah mereka ditransportasikan secara pasif
oleh arus laut ( Ornori dan Ikeda, 1984 ). Organisme planktonik merupakan tumbuhan dan
hewan yang merniliki daya gerak terbatas sehingga pergerakannya dipengaruhi oleh
pergerakan ( arus ) air (Nybakken, 1988).
b. Macroplankton ( 2 - 20 cm)
c. Mesoplankton ( 0,2 - 20 mm )
d. Microplankton ( 20 - 200 pm )
e. Nanoplankton ( 2 - 20 pm )
Migrasi vertikal adalah migrasi harian yang dilakukan oleh organisme zooplankton
tertentu ke arah dasar laut pada siang hari dan ke arah permukaan laut pada malam hari.
Jarak yang ditempuh zooplankton pada migrasi ini berkisar antara 100 - 400 m. Secara
umum, faktor yang mempengaruhi migrasi vertikal zooplankton ada dua yaitu cahaya dan
suhu. Migrasi vertikal merupakan suatu fenomena universal yang dilakukan oleh
zooplankton tertentu.
a. Faktor Cahaya
b. Faktor Suhu
c Kadar Z at Hara
Distribusi klorofil bervariasi tergantung dari asal pasokan zat hara atau
nutrien dan intensitas cahaya matahari. Nutrien dapat dipasok dari air sungai yang
masuk ke laut juga bisa karena adanya arus naik (upwelling). Nutrien yang banyak
ditemukan di pinggir laut adalah nutrien yang dibawa oleh sungai. Apabila
ditemukan di laut yang jauh dari daratan, maka konsentrasi nutrien tersebut akibat
dari proses arus naik.
d. Arus
Red tide berupa ribuan plankton yang menyerupai hamparan merah yang dapat
mematikan ekosistem perairan terutama terhadap ikan, kerang, udang dan sebagainya.
Sedangkan terhadap manusia dapat menimbulkan gangguan kesehatan bahkan kematian.
Di Indonesia terdapat beberapa perairan yang rawan terhadap ledakan red tide diantaranya
Teluk Jakarta, Teluk Kao yang berada di Maluku Utara dan Teluk Ambon.
Lebih rinci istilah red tide digunakan untuk menggambarkan fenomena alam akibat
terjadinya biakan masal suatu populasi fitoplankton dengan jumlah sel mencapai puluhan
juta sel per liter air. Bahkan masal ini dapat mengakibatkan terjadinya perubahan warna
perairan yang biasanya berwarna biru atau biru kehijauan menjadi merah kecoklatan atau
hijau kekuningan (Okaichi 1989).
a. Kualitatif
1. Sampling menggunakan tabung/botol air (Water bottle) (Omori dan Ikeda, 1992).
2. Sampling menggunakan Van Dorn/ Nansen Bottle Sampler (Omori dan Ikeda,1992 )
Tabung Van Dorn atau Nansen Bottle Sampler terbuka diturunkan pada kedalaman
tertentu. Tabung Van Dorn atau Nansen Bottle Sampler akan ditutup dengan meluncurkan
ring atau besi pemberat sehingga bagian atas dan bawah akan tertutup.
METODOLOGI
Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum ini antara lain adalah
plankton net ( jaring plankton ) dengan mesh size 30 mikro meter (untuk fitoplankton) dan
150 mikro meter (untuk zooplankton) , sprayer, sedgwick rafter, pipet tetes, kertas label,
terometer merkuri, hand refractometer, data sheet, Global Positioning System (GPS),
kamera, dan botol sampel. Sedangkan bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah
sampel air laut dan formalin 4% yang telah dinetralkan dengan boraks.
BAB IV
Salinitas : 20 o/oo
Suhu : 29,5 oC
4.2 Pembahasan
Pengamatan pada mikroskop menggunakan lensa dengan perbesaran 50x. Dari hasil
pengamatan diperoleh data akan adanya plankton dengan jenis fitoplonkton dan
zooplankton. Diantara jenis fitoplankton dari sample laut adalah Thalassiosimceae,
Coscinodisdus centralis, Coscinodiscus radiatus, Ulotrichaceae ulothrix sp. Sedangkan dari
sample sungai adalah . Selain itu jenis zooplankton yan ditemukan dari sampel laut yaitu
Capepoda centrupagidae. Sedangkan dari sample sungai yaitu . Fitoplankton sendiri
merupakan salah satu jenis plankton yang memiliki sifat sejenis tumbuh-tumbuhan air
yang memiliki ukuran mikro yaitu dengan memiliki klorofil sama seperti tumbuhan hijau.
Sehingga dapat melakukan proses fotosintesis dengan menghasilkan zat-zat organik bila
terkena cahaya matahari. Oleh karena itu fitoplankton disebut juga sebagai produsen
makanan dalam lingkungan air. Zooplankton sendiri temasuk dalam plankton berjenis
hewan yang memiliki ukuran mikro namun masih ada beberapa jenisnya yang dapat dilihat
dengan mata telanjang. Dikatakan kategori plankton hewan karena memiliki sifat hewan
dalam hal mencari makanan, yaitu melalui jalan memakan zooplankton lain maupun
fitoplankton.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan jumlah fitoplankton lebih banyak dari pada
zooplankton hal ini karena fito plankton merupakan jenis tumbuhan yang menjadi sumber
makanan bagi fito plankton. Selain itu juga di pengaruhi oleh faktor suhu, salinitas,
arus,pencahayaan serta lokasi pengambilan.
Adnan, Q. 1993. PSP And Red Tide Status In Indonesia. In: Toxic Phytoplankton Blooms
In The Sea ( T.J. Maeda. And Y. Shimizu, Eds.). Elsevier Science Publisher B.V.,
Amsterdam: 199-202
Hutabarat, S. Dan Evans, S.M. 1984. Pengantar Oseanografi. Penerbit Uversitas Indonesia
(UI-Pres). Jakarta
Nybakken, Dan James W. 1992. Biologi, Suatu Pendekatan Ekologi (Terjemahan : Moh.
Eidman Dan Kuesoebiono). PT. Gramedia. Jakarta.
Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekalan Ekalogis. Gramedia. Jakarta
Okaichi. T. 1989. Red Tide Problems In The Seto Island, Japan. In: Red Tides: Biology,
Environmental Science And Technology (T. Okaichi; D.M. Anderson And T.
Nemoto. Eds.). Elsevier Science Publishing Co.. New York: 137-142.
Romimohtarto, Kasijan Dan Juwana,Sri. 2003. Biologi Laut, Ilmu Pengetahuan Tentang
Biota Laut. Djambatan. Jakarta