Professional Documents
Culture Documents
Dimana,
α = elevasi terhadap tanah
φ = 0,5 sudut antara kaki rhombic
h r = 2 Π hλ
L r = 2 Π Lλ
Dilihat dari model matematis diatas, antena merupakan salah satu bagian penting
dalam sistem komunikasi radio. Baik itu untuk sistem komunikasi satelit,
4
dan elemennya berupa lambda. Makin panjang elemen, dalam ukuran lambda,
daya terima atau pancarannya akan makin kuat. Antena Rhombic sebetulnya
jarang dipergunakan untuk penerimaan siaran televisi.
Pemakaian kedua ada pada band VHF, namun tidak sedikit HAM yang
memanfaatkan pada band UHF. Umumnya antena Rhombic dirancang untuk
memberikan penguatan antara 10 dB sampai 18 dB, pada band VHF dan UHF.
Jika ia dipasang dengan ketinggian yang cukup, akan mampu dan sesuai untuk
menjangkau daerah yang berjarak antara 100 sampai 225 km dari lokasi
pemancar, band width pun relatif lebar.
Pada band HF, lambda-nya panjang sekali, minimal dibutuhkan empat buah tiang
untuk memegang sudut-sudutnya. Namun, pada band UHF, yang lambda-nya
pendek, cukup disangga dengan satu tiang saja, yang bisa berupa kerangka kayu
kecil berkaki empat, yang dipasang di pucuk tiang sebagai pengganti empat tiang
yang dibutuhkan. Setiap kita ingin menambah panjang sisi antena tersebut, besar
sudut di antara sisi-sisinya perlu disesuaikan, agar antena bisa bekerja optimum.
Di sini, kita mempelajari cara membuat antena Rhombic UHF 4.5 atau 6 lambda.
Pembaca dapat memilih sendiri, untuk membuat salah satu di antaranya. Tabel 1
menunjukkan ukuran-ukuran untuk masing-masing panjang gelombang. Jika
diinginkan sudut vertikal main lobe berada pada nol derajat, maka besar sudut S
harus disesuaikan setiap kali panjang L diubah. Grafik 1 menunjukkan hasil-hasil
dari percobaan antara Rhombic pada ujung atas band VHF, dan ujung bawah band
UHF. ANTENA RHOMBIC merupakan salah satu antena yang sederhana
pembuatan dan bahannya, tetapi penguatan (gain)-nya tinggi. Sehingga mampu
6
menerima pancaran sinyal UHF di daerah daerah yang mulai lemah. Konstruksi
antena Rhombic UHF ini tidak rumit, mudah dibuat dari kawat email, tembaga
bekas, batang aluminium, kuningan, maupun kawat seng, yang berdiameter antara
2.5 mm sampai 5 mm.
Untuk frekuensi pada pertengahan band UHF (TV), ada kemungkinan lengkung
kurva sedikit berubah. Gambar 1 menunjukkan sebuah antena Rhombic UHF
dipandang dari sisi atas atau bawah. Panjang sisinya masing-masing adalah S
sedangkan W dan T menyatakan jarak keempat kaki penyangga, yang diperlukan
untuk menyiapkan pembuatan kaki kayu penyangga. W adalah jarak antara kaki
kiri dan kaki kanan, dan T adalah jarak antara kaki depan dan belakang.
Pada ujung antena, kedua ujung elemennya ditutup dengan dua buah resistor dari
jenis, dari bahan, karbon. Nilainya 390 ohm, dihubungkan seri. Sisi yang lain,
yang juga mempunyai dua ujung kawat, yaitu terminal F. Dipakai sebagai
terminal antena, dan dihubungkan dengan kabel penyalur ke televisi, yang
memiliki impedansi karakteristik sekitar 450-600 ohm. Umumnya dipakai open
line, tetapi karena pembuatannya rumit, kita ganti saja dengan kabel antena
televisi pipih 300 ohm.
7
Jajarkan kedua silinder tersebut. Lantas, sisi sisinya yang bersentuhan disolder.
Boleh juga ditambahkan plat penguat, disolder di kiri kanannya. Sebagai penutup
lubang silinder tersebut, perlu dibuat empat buah, yang dibuat dari bahan plastik
ataupun mika. Lubangi keempat tutup plastik tersebut, persis di tengah-tengahnya.
Lantas masing-masing silinder itu ditembus kawat email, berdiameter 1.5 mm,
dengan panjang 14 cm.
Setelah keempat tutup direkatkan dengan kuat, keempat ujung dari dua tabung,
masukkan kedua kawat tadi ke lubang di tengah tutup. Rekatkan bagian kawat
yang menembus tutup kuat-kuat. Ujung kawat dinyatakan dengan A, B, C, serta
D. Solderkan A dan B ke terminal F antena Rhombic. Dan solderkan C dan D ke
kabel TV 300 ohm. Ikat tabung ke kaki kayunya, agar tidak goyah.
Kabel antena TV 300 ohm yang menuju ke pesawat TV harus dipelintir atau
dipilin sebanyak 3-5 ulir tiap meternya. Sehingga kapasitansinya terhadap tiang,
tanah, ataupun benda di sekitarnya tetap seimbang atau balans, antara konduktor
satu dan lainnya. Pada ujung kabel yang dekat televisi, masih harus dipasang
sebuah balun 4:1 atau trafo berimpedansi 300 ohm ke 75 ohm, yang bisa dibeli di
toko elektronik.
Jadi, harus diperhatikan, yang dipakai adalah kabel antena televisi 300 ohm yang
bentuknya pipih, bukan kabel televisi 75 ohm yang bentuknya bulat. Setelah
antena terpasang kuat di atas tiang, arahkan antena ke pemancar, atau ke gunung,
tebing, yang akan memantulkan gelombang, bila lokasinya agak terhalang.
Apabila perlu, tambahkan booster UHF. Perhatikan cara pemasangannya, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 2.
8