You are on page 1of 8

1

ANTENA V dan RHOMBIC

Antena V digunakan terutama untuk panjang gelombang 1 – 50 m dan memiliki


tipikal pola pancar antena gelombang berdiri (resonan) untuk panjang elemen 2 λ

Gambar 1. Pola Pancar

Gambar 2. Gambar Gelombang Antena V dengan Resonansi

Gambar 3. Gambar Gelombang Antena V tanpa Resonansi


2

Gambar 3. Gambar Gelombang Antena V Silinder dengan Resonansi

Gambar 3 diatas melebar karena Beamwidth melebar akibat penambahan


diameter.
Model antena dibawah ini merupakan antena model Antena Rhombic yaitu
merupakan antenna gelombang berjalan, yang umumnya dipakai untuk frekuensi
kurang dari 400 MHz (f = 30 MHz, λ = 10m ). Antena Rhombic memiliki
beberapa karakteristik pendukung, seperti halnya :
Parameter rhombic : L, Φ , dan h sehingga yang dicari nilai maksimum gain dan
minimum sidelobe.
Tahanan terminasi : 600-800 ohm.
Terdapat pula multiple rhombic.
E tot = jumlah E dari tiap kawat pembentuknya.
3

Dimana,
α = elevasi terhadap tanah
φ = 0,5 sudut antara kaki rhombic

h λ = tinggi rhombic dari tanah dalam λ

L λ = panjang kaki rhombic dalam λ

h r = 2 Π hλ

L r = 2 Π Lλ

Dilihat dari model matematis diatas, antena merupakan salah satu bagian penting
dalam sistem komunikasi radio. Baik itu untuk sistem komunikasi satelit,
4

wireless, radio broadcash maupun TV komersil. Antena terletak pada sisi


pemancar maupun penerima. Pada pemancar antena berfungsi untuk
memancarkan gelombang ke udara dengan frekuensi tertentu, sedangkan antena
penerima berfungsi untuk menangkap siaran dengan frekuensi tertentu sesuai
dengan yang diinginkan.
Antena rhombic adalah antena yang berbentuk diamond ( wajik ) yang terdiri dari
4 sudut. Antena rhombic ini merupakan pengembangan paling mutakhir dari
antena long wire. Terdiri dari 4 konduktor yang terhubung bersama dalam bentuk
rhombic ( wajik ). Antena ditempatkan diujung-ujung tiang dan diterminasikan
dengan terminal resistor untuk menghasilkan pola pancaran uni-directional.
Antena rhombic bisa dibuat dari 2 sudut tumpul antena V yang ditempatkan
berhadapan satu sama lain

Keunggulan Antena Rhombic


Antena Rhombic UHF

ANTENA RHOMBIC merupakan salah satu antena yang sederhana pembuatan


dan bahannya, tetapi penguatan (gain)-nya tinggi. Sehingga mampu menerima
pancaran sinyal UHF di daerah daerah yang mulai lemah. Konstruksi antena
Rhombic UHF ini tidak rumit, mudah dibuat dari kawat email, tembaga bekas,
batang aluminium, kuningan, maupun kawat seng, yang berdiameter antara 2.5
mm sampai 5 mm.

Antena Rhombic merupakan bentangan kawat berbentuk ketupat, yang kalau


sudah di atas tiang dan dilihat dari bawah, seperti sebuah layangan. Besar bidang
yang dibentuk bisa dimodifikasi sendiri. Tergantung pada berapa frekuensi kerja,
5

dan elemennya berupa lambda. Makin panjang elemen, dalam ukuran lambda,
daya terima atau pancarannya akan makin kuat. Antena Rhombic sebetulnya
jarang dipergunakan untuk penerimaan siaran televisi.

Pemakai terbesar adalah kalangan HAM, amatir radio, eksperimenter, operator


radio perhubungan, serta militer. Pemakaian terbanyak pada band HF, di mana
untuk mendapatkan penguatan yang tinggi, segulung kabel bekas ternyata mampu
mengganti konduktor perak yang mahal, konstruksi rumit, spreader spreader atau
antena direksional jenis lain, yang lebih sulit dinaikkan ke atas tiang.

Pemakaian kedua ada pada band VHF, namun tidak sedikit HAM yang
memanfaatkan pada band UHF. Umumnya antena Rhombic dirancang untuk
memberikan penguatan antara 10 dB sampai 18 dB, pada band VHF dan UHF.
Jika ia dipasang dengan ketinggian yang cukup, akan mampu dan sesuai untuk
menjangkau daerah yang berjarak antara 100 sampai 225 km dari lokasi
pemancar, band width pun relatif lebar.

Pada band HF, lambda-nya panjang sekali, minimal dibutuhkan empat buah tiang
untuk memegang sudut-sudutnya. Namun, pada band UHF, yang lambda-nya
pendek, cukup disangga dengan satu tiang saja, yang bisa berupa kerangka kayu
kecil berkaki empat, yang dipasang di pucuk tiang sebagai pengganti empat tiang
yang dibutuhkan. Setiap kita ingin menambah panjang sisi antena tersebut, besar
sudut di antara sisi-sisinya perlu disesuaikan, agar antena bisa bekerja optimum.

Di sini, kita mempelajari cara membuat antena Rhombic UHF 4.5 atau 6 lambda.
Pembaca dapat memilih sendiri, untuk membuat salah satu di antaranya. Tabel 1
menunjukkan ukuran-ukuran untuk masing-masing panjang gelombang. Jika
diinginkan sudut vertikal main lobe berada pada nol derajat, maka besar sudut S
harus disesuaikan setiap kali panjang L diubah. Grafik 1 menunjukkan hasil-hasil
dari percobaan antara Rhombic pada ujung atas band VHF, dan ujung bawah band
UHF. ANTENA RHOMBIC merupakan salah satu antena yang sederhana
pembuatan dan bahannya, tetapi penguatan (gain)-nya tinggi. Sehingga mampu
6

menerima pancaran sinyal UHF di daerah daerah yang mulai lemah. Konstruksi
antena Rhombic UHF ini tidak rumit, mudah dibuat dari kawat email, tembaga
bekas, batang aluminium, kuningan, maupun kawat seng, yang berdiameter antara
2.5 mm sampai 5 mm.

4 lambda5 lambda 6 lambda


L (centimeter) 185.3 231.65 278
S (derajat) 124 130 135
W (centimeter) 177 191 213
T (centimeter) 330 435 513

Untuk frekuensi pada pertengahan band UHF (TV), ada kemungkinan lengkung
kurva sedikit berubah. Gambar 1 menunjukkan sebuah antena Rhombic UHF
dipandang dari sisi atas atau bawah. Panjang sisinya masing-masing adalah S
sedangkan W dan T menyatakan jarak keempat kaki penyangga, yang diperlukan
untuk menyiapkan pembuatan kaki kayu penyangga. W adalah jarak antara kaki
kiri dan kaki kanan, dan T adalah jarak antara kaki depan dan belakang.

Rancangan tersebut di atas didasarkan pada posisi datar 0 derajat (horizon).


Tetapi, jika elevasi horizon sekitar 3 derajat, atau di hadapan lokasi penerima
tertutup oleh bukit kecil, ataupun lereng gunung, namun sinyal pantulan masih
bisa diharapkan datang dari arah agak tinggi, maka antena perlu dibuat lebih
kurus. Dengan kata lain, sisi kiri kanannya agak ditarik ke dalam. Sedangkan kaki
depan belakang ditarik memanjang ke luar.

Pada ujung antena, kedua ujung elemennya ditutup dengan dua buah resistor dari
jenis, dari bahan, karbon. Nilainya 390 ohm, dihubungkan seri. Sisi yang lain,
yang juga mempunyai dua ujung kawat, yaitu terminal F. Dipakai sebagai
terminal antena, dan dihubungkan dengan kabel penyalur ke televisi, yang
memiliki impedansi karakteristik sekitar 450-600 ohm. Umumnya dipakai open
line, tetapi karena pembuatannya rumit, kita ganti saja dengan kabel antena
televisi pipih 300 ohm.
7

Di antara kabel dan terminal antena Rhombic, perlu dipasang penyesuai


impedansi, sebuah trafo penyesuai yang memiliki impedansi karakteristik 400
ohm balans. Cara membuatnya adalah dengan membuat dua buah silinder dari
lembaran kuningan, tembaga, seng yang baik, dilingkarkan membentuk tabung
atau silinder, dengan rongga dalamnya berdiameter 4.2 cm, panjangnya 11.3 cm.

Jajarkan kedua silinder tersebut. Lantas, sisi sisinya yang bersentuhan disolder.
Boleh juga ditambahkan plat penguat, disolder di kiri kanannya. Sebagai penutup
lubang silinder tersebut, perlu dibuat empat buah, yang dibuat dari bahan plastik
ataupun mika. Lubangi keempat tutup plastik tersebut, persis di tengah-tengahnya.
Lantas masing-masing silinder itu ditembus kawat email, berdiameter 1.5 mm,
dengan panjang 14 cm.

Setelah keempat tutup direkatkan dengan kuat, keempat ujung dari dua tabung,
masukkan kedua kawat tadi ke lubang di tengah tutup. Rekatkan bagian kawat
yang menembus tutup kuat-kuat. Ujung kawat dinyatakan dengan A, B, C, serta
D. Solderkan A dan B ke terminal F antena Rhombic. Dan solderkan C dan D ke
kabel TV 300 ohm. Ikat tabung ke kaki kayunya, agar tidak goyah.

Kabel antena TV 300 ohm yang menuju ke pesawat TV harus dipelintir atau
dipilin sebanyak 3-5 ulir tiap meternya. Sehingga kapasitansinya terhadap tiang,
tanah, ataupun benda di sekitarnya tetap seimbang atau balans, antara konduktor
satu dan lainnya. Pada ujung kabel yang dekat televisi, masih harus dipasang
sebuah balun 4:1 atau trafo berimpedansi 300 ohm ke 75 ohm, yang bisa dibeli di
toko elektronik.

Jadi, harus diperhatikan, yang dipakai adalah kabel antena televisi 300 ohm yang
bentuknya pipih, bukan kabel televisi 75 ohm yang bentuknya bulat. Setelah
antena terpasang kuat di atas tiang, arahkan antena ke pemancar, atau ke gunung,
tebing, yang akan memantulkan gelombang, bila lokasinya agak terhalang.
Apabila perlu, tambahkan booster UHF. Perhatikan cara pemasangannya, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 2.
8

You might also like