Professional Documents
Culture Documents
Sejarah Bernoulli
Hukum Bernoulli
Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya besaran
kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-
termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk
aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:
di mana:
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadapa suatu referensi
p = tekanan fluida
ρ = densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Salah satu penggunaan persamaan Bernoulli adalah menghitung kecepatan zat cair yang keluar
dari dasar sebuah wadah (lihat gambar di bawah)
Kita terapkan persamaan Bernoulli pada titik 1 (permukaan wadah) dan titik 2 (permukaan
lubang). Karena diameter kran/lubang pada dasar wadah jauh lebih kecil dari diameter wadah,
maka kecepatan zat cair di permukaan wadah dianggap nol (v1 = 0). Permukaan wadah dan
permukaan lubang/kran terbuka sehingga tekanannya sama dengan tekanan atmosfir (P1 = P2).
Dengan demikian, persamaan Bernoulli untuk kasus ini adalah :
Jika kita ingin menghitung kecepatan aliran zat cair pada lubang di dasar wadah, maka
persamaan ini kita oprek lagi menjadi :
Berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa laju aliran air pada lubang yang berjarak h dari
permukaan wadah sama dengan laju aliran air yang jatuh bebas sejauh h (bandingkan Gerak
jatuh Bebas)
Ini dikenal dengan Teorema Torricceli. Teorema ini ditemukan oleh Eyang Torricelli, murid
eyang butut Gallileo, satu abad sebelum om Bernoulli menemukan persamaannya.
Persamaan Kontinutitas
Penjelasan sebelumnya yang bertele-tele tersebut hanya mau mengantar dirimu untuk
mempelajari persamaan kontinuitas, inti dari tulisan ini. Sekarang, mari kita tinjau aliran fluida
pada sebuah pipa yang mempunyai diameter berbeda, seperti tampak pada gambar di bawah.
Gambar ini menujukan aliran fluida dari kiri ke kanan (fluida mengalir dari pipa yang
diameternya besar menuju diameter yang kecil). Garis putus-putus merupakan garis arus.
Keterangan gambar : A1 = luas penampang bagian pipa yang berdiameter besar, A2 = luas
penampang bagian pipa yang berdiameter kecil, v1 = kecepatan aliran fluida pada bagian pipa
yang berdiameter besar, v2 = kecepatan aliran fluida pada bagian pipa yang berdiameter kecil, L
= jarak tempuh fluida.
Pada pengantar fluida dinamis, gurumuda telah menjelaskan bahwa dalam fluida dinamis, kita
membahas aliran fluida yang tak termampatkan, tak kental, tak berolak dan tunak. Sebaiknya
dibaca terlebih dahulu penjelasan sebelumnya, biar lebih nyambung. Lanjut ya…
Pada aliran tunak, kecepatan aliran partikel fluida di suatu titik sama dengan kecepatan aliran
partikel fluida lain yang melewati titik itu. Aliran fluida juga tidak saling berpotongan (garis
arusnya sejajar). Karenanya massa fluida yang masuk ke salah satu ujung pipa harus sama
dengan massa fluida yang keluar di ujung lainnya. Jika fluida memiliki massa tertentu masuk
pada pipa yang diameternya besar, maka fluida tersebut akan keluar pada pipa yang diameternya
kecil dengan massa yang tetap. Waduh, bingung-kah ? dipahami perlahan-lahan ya…
Sekarang, mari kita perhatikan gambar pipa di atas. Kita tinjau bagian pipa yang diameternya
besar dan bagian pipa yang diameternya kecil.
Selama selang waktu tertentu, sejumlah fluida mengalir melalui bagian pipa yang diameternya
besar (A1) sejauh L1 (L1 = v1t). Volume fluida yang mengalir adalah V1 = A1L1 = A1v1t. Nah,
Selama selang waktu yang sama, sejumlah fluida yang lain mengalir melalui bagian pipa yang
diameternya kecil (A2) sejauh L2 (L2 = v2t). Volume fluida yang mengalir adalah V2 = A2L2 =
A2v2t. (sambil lihat gambar di atas).
Pertama-tama mari kita tinjau kasus untuk Fluida Tak-termampatkan. Pada fluida tak-
termampatkan (incompressible), kerapatan alias massa jenis fluida tersebut selalu sama di setiap
titik yang dilaluinya.
Massa fluida yang mengalir dalam pipa yang memiliki luas penampang A1 (diameter pipa yang
besar) selama selang waktu tertentu adalah :
Demikian juga, massa fluida yang mengalir dalam pipa yang memiliki luas penampang A2
(diameter pipa yang kecil) selama selang waktu tertentu adalah :
Mengingat bahwa dalam aliran tunak, massa fluida yang masuk sama dengan massa fluida yang
keluar, maka :
Catatan : massa jenis fluida dan selang waktu sama sehingga dilenyapkan.
Jadi, pada fluida tak-termampatkan, berlaku persamaan kontinuitas :