You are on page 1of 10

Makalah Pendidikan Agama Islam

HAKIKAT MANUSIA
MENURUT ISLAM

Oleh Kelompok 4:
1)Muhammad Mifta Hasan (1109100049)
2)Nanda Iriawan Ramadhan (1109100047)
3)Iqbal Hakim (3409100064)

Dosen Pengajar :
Bpk.M.Muhtarram Ilyas

Institut Teknologi Sepuluh Nopember


Surabaya
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat,taufik,dan


hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan makalah mata kuliah
Pendidikan Agama Islam tentang Hakikat Manusia Menurut Islam ini.
Pada kesempatan ini,kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
M.Muhtarram Ilyas selaku dosen pengajar mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan saran dan kritik
dari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kami dan pembaca
unutuk kabahagiaan dunia dan akhirat.Amin

Surabaya,5 September 2009

Penyusun
Bab I
Pendahuluan
Berbicara tentang manusia maka yang tergambar dalam fikiran adalah
berbagai macam perspektif, ada yang mengatakan manusia adalah hewan rasional
(animal rasional) dan pendapat ini dinyakini oleh para filosof. Sedangkan yang lain
menilai manusia sebagai animal simbolik adalah pernyatakan tersebut dikarenakan
manusia mengkomunikasikan bahasa melalui simbol-simbol dan manusia
menafsirkan simbol-simbol tersebut. Ada yang lain menilai tentang manusia adalah
sebagai homo feber dimana manusia adalah hewan yang melakukan pekerjaan dan
dapat gila terhadap kerja.Dan bagaimanakah hakikat manusia menurut islam?Insya
Allah kami akan membahas masalah tersebut.
Bab II
Permasalahan
1)Siapa sebenarnya manusia itu?
2)Untuk apa manusia diciptakan?
3)Untuk siapa manusia hidup?
4)Apa tugas manusia di bumi?
Bab III
Pembahasan
A)Siapa sebenarnya manusia itu?
Manusia secara bahasa disebut juga insan yang dalam bahasa arabnya, yang
berasal dari kata nasiya yang berarti lupa dan jika dilihat dari kata dasar al-uns yang
berarti jinak. Kata insan dipakai untuk menyebut manusia, karena manusia memiliki
sifat lupa dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang
baru disekitarnya. Manusia cara keberadaannya yang sekaligus membedakannya
secara nyata dengan mahluk yang lain. Seperti dalam kenyataan mahluk yang
berjalan diatas dua kaki, kemampuan berfikir dan berfikir tersebut yang menentukan
manusia hakekat manusia. Manusia juga memiliki karya yang dihasilkan sehingga
berbeda dengan mahluk yang lain. Manusia dalam memiliki karya dapat dilihat dalam
seting sejarah dan seting psikologis situasi emosional an intelektual yang
melatarbelakangi karyanya. Dari karya yang dibuat manusia tersebut menjadikan ia
sebagai mahluk yang menciptakan sejarah. Manusia juga dapat dilihat dari sisi dalam
pendekatan teologis, dalam pandangan ini melengkapi dari pandangan yang
sesudahnya dengan melengkapi sisi trasendensi dikarenakan pemahaman lebih
bersifat fundamental. Pengetahuan pencipta tentang ciptaannya jauh lebih lengkap
dari pada pengetahuan ciptaan tentang dirinya.
Dan sebagaimana yang telah Allah jelaskan bahwa manusia adalah makhluk
ciptaan-Nya yang paling mulia di antara makhluk yang lain.
Berbicara tentang manusia maka yang tergambar dalam fikiran adalah
berbagai macam perfektif, ada yang mengatakan masnusia adalah hewan rasional
(animal rasional) dan pendapat ini dinyakini oleh para filosof. Sedangkan yang lain
menilai manusia sebagai animal simbolik adalah pernyatakan tersebut dikarenakan
manusia mengkomunikasikan bahasa melalui simbol-simbol dan manusia
menafsirkan simbol-simbol tersebut. Ada yang lain menilai tentang manusia adalah
sebagai homo feber dimana manusia adalah hewan yang melakukan pekerjaan dan
dapat gila terhadap kerja. Manusia memang sebagai mahluk yang aneh dikarenakan
disatu pihak ia merupakan “mahluk alami”, seperti binatang ia memerlukan alam
untuk hidup. Dipihak lain ia berhadapan dengan alam sebagai sesuatu yang asing ia
harus menyesuaikan alam sesuai dengan kebutuh-kebutuhannya. Manusia dapat
disebut sebagai homo sapiens, manusia arif memiliki akal budi dan mengungguli
mahluk yang lain. Manusai juga dikatakan sebagai homo faber hal tersebut
dikarenakan manusia tukang yang menggunakan alat-alat dan menciptakannya. Salah
satu bagian yang lain manusia juga disebut sebagai homo ludens (mahluk yang
senang bermain).
Masalah manusia adalah terpenting dari semua masalah. Peradaban hari ini
didasarkan atas humanisme, martabat manusia serta pemujaan terhadap manusia. Ada
pendapat bahwa agama telah menghancurkan kepribadian manusia serta telah
memaksa mengorbankan dirinya demi tuhan. Agama telah memaksa ketika
berhadapan dengan kehendak Tuhan maka manusia tidak berkuasa.
Manusia menurut Paulo Freire mnusia merupakan satu-satunya mahluk
yang memiliki hubungan dengan dunia. Manusia berbeda dari hewan yang tidak
memiliki sejarah, dan hidup dalam masa kini yang kekal, yang mempunyai kontak
tidak kritis dengan dunia, yang hanya berada dalam dunia.
Itulah berbagai jawaban ketika ditanya siapa manusia itu sebenarnya.
Banyak jawaban berbeda yang akan kita dapatkan.Dan terkadang bisa jadi antara
pendapat satu dengan yang lain saling bertentangan.Ada yang mengatakan bahwa
manusia dengan kekuatannya sendiri dapat melakukab segalanya.Namun di sisi lain
ada juga yang berpendapat bahwa manusia hanya mengikuti takdir yang berlaku pada
dirinya.Kedua pendapat yang bertentangan itu akan membingungkan jika tidak kita
hadapi dengan bijak.
Menurut Islam,manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia di
antara makhluk ciptaan-Nya yang lain yang dipercaya untuk menjadi khalifah di
muka bumi.Dengan segala usaha,kerja keras,dan do’a manusia dapat menemukan
jalan kehidupannya sendiri,kecuali pada beberapa ketetapan yang tak bisa
diubah(rezeki,mati,jodoh).
Sebagaimana firman Allah dalam Surat Ar’ad ayat 11
“…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum
sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap suatu kaum,maka tak ada yang dapat
menolaknya dan tidak ada pelindung mereka selain Dia.”

B)Tujuan manusia diciptakan

Untuk apakah manusia diciptakan Tuhan di dunia ini ?

Menurut Al-Qur’an Tuhan berfirman :

Adz-Dzaariyaat (51 ayat 56) :

“dan tidak aku jadikan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah
kepada-Ku.”

Awal ibadah ialah tafakur dan berdiam diri, selain untuk mengingat
Alloh.. Sebenarnya bertafakur satu jam lamanya adalah lebih baik dari
pada beribadah selama satu tahun

Sebaik-baiknya Ibadah adalah bertafakur tentang Alloh dan kekuasaan-


Nya. Tafakur merupakan kunci untuk membuka pintu Ma’rifat dan
mempelajari Rohani yang tersembunyi.

Arti ibadah :

Ketahuilah bahwa bebas dari kesibukan lain demi tenggelamnya dalam


ibadah dapat terjadi bila memiliki waktu yang luang dan hati yang
masih kosong . dan ini merupakan salah satu hal amat penting dalam
ibadah, yang tampa hal ini kehadiran hati tidak mungkin terjadi, dan
ibadah yang dilakukan tampa kehadiran hati tidak ada nilainya.
Yang membuat hati hadir itu ada dua. Yang pertama adalah memiliki
waktu yang luang dan hati yang masih belum disibukan oleh apapun.
Sedangkan yang ke dua adalah membuat hati memahami penting ibadah,
yang dimaksud waktu luang’ adalah kita harus menyisihkan waktu kita
khusus untuk Ibadah di mana kita harus mencurahkan diri semata-mata
untuk ibadah tanpa di ganggu pemikiran atau kesibukan lain.

Berikut ini kami mencoba menjelaskan pokok persoalan ini.

Orang yang saleh tentu akan memperhatikan waktu waktu ibadahnya dalam
keadaan apapun. Tentu saja dia akan memperhatikan waktu-waktu shalat,
yang merupakan tindakan ibadah yang penting, dan melaksanakannya,
dengan sebaik-baiknya, tidak memikirkan pekerjaan lain selama waktu-
waktu itu.

Dan bila beribadah, itu dilakukan dengan tak bersungguh-sungguh atau


asal-asalan saja, karena menganggap ibadah sebagai menghalangi apa
yang dibayangkannya sebagai tugas penting.

Namun ibadah semacam itu bukan saja tidak memiliki kecemerlangan


spiritual, namun juga patut mendapat murka Alloh, dan orang seperti
itu adalah orang yang meremehkan shalat dan mengabaikannya.

Aku berlindung kapada Alloh dari meremehkan Shalat dan dari tidak
memberikan makna yang sepatutnya kepada shalat.

C)Untuk siapa manusia hidup?

Ada caranya untuk mengabdi dan beribadah kepada tuhan yang benar,
beribadah kepada tuhan dapat dibagi dalam tiga tahap :
Tahap I. Bekerjalah untukku.

Engkau harus mengerti bahwa pekerjaan apapun yang kau lakukan di dunia
ini hal itu telah terkait dengan tuhan (Alloh) karena Dia adalah
penguasa tertinggi di Dunia.

Al-Insaan (76 Ayat 30 ):

“Dan tiadalah kamu berkehendak kecuali yang di kendaki Alloh.


Sesungguhnya Alloh adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Tahap II. Semata-mata demi aku.

Apapun yang kau kerjakan tidak kau lakukan untuk kebaikan untuk dirimu
sendiri. Siapakah engkau sebenarnya ?

Tuhan berkata : “Akulah yang bersinar dalam dirimu” kata Aku ini
timbul dari yang Esa, dari ROH itu sendiri.

“Apapun yang kau lakukan, lakukanlah bagi kepuasan-Ku, demi Aku.

Kerjakanlah semua atas nama-KU.

Bertindaklah sebagai alat-Ku, sadarlah bahwa aemua yang kau lakukan


hanyalah demi Aku. Disini kata “Milik-Ku atau “Aku” menunjukan ROH,
bukan badan Jasmani.

Tahap III. Berbaktilah Hanya Kepada-Ku

Engkau harus mengerti petunjuk ini.Bakti adalah pernyataan taqwa.Emosi yang


dinamakan taqwa memancar dari ROH.Taqwa yang sebenarnya berarti bakti, adalah
sebutan untuk ROH.
Prinsip taqwa yang memancar dari lubuk hati ini harus menjiwai setiap perbuatan,
perkataan dan pikiran.Hal ini akan terjadi bila engkau beranggapan bahwa segala
sesuatu yang kau lakukan, katakana dan pikirkan, hanya kau perbuat untuk
menyenangkan Tuhan saja. Tidur, makan dan berbagai kegiatan dalam kehidupan
sahari-hari kau lakukan karena cinta kepada Aku dan Aku timbul dari ROH.

Al-An’aam (6 ayat 162)

Katakanlah, “Sesungguhnya Shalatku, ibadahku, hidup dan matiku


(hanyalah) untuk Alloh, Tuhan semesta alam”.

Jadi,seluruh kehidupan kita ini sebenarnya hanyalah untuk Allah. Ibadah,


kerja,belajar,shalat,mati,dan semuanya hanyalah untuk Allah.Dan semua itu memang
milik Allah semata.

D)TUGAS MANUSIA DI BUMI

Manusia dipercaya Allah untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini.Allah.Dia


pernah memberi amanat kepada bumi tapi bumi tak sanggup untuk
memikulnya,begitu juga dengan gunung.Dan akhirnya manusialah yang dipercaya
unutuk mengemban amanat itu.

Sebagai wakil Allah di bumi ini,manusia salah satu tugas manusia adalah
untuk menjaga keseimbangan kehidupan di bumi ini.Serta menjalin hubungan dengan
Allah,dengan sesama manusia,dan dengan lingkungan kehidupannya.

Wallahu ‘alam bishawab

Daftar pustaka:

halimsani.wordpress.com

tafany.wordpress.com

You might also like