You are on page 1of 2

Isu legal dan Standar praktek keperawatan

ISU ASPEK LEGAL

Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik


dan kerahasiaan pasien sama seperti telehealth secara keseluruhan.
Di banyak negara, dan di beberapa negara bagian di Amerika
Serikat khususnya praktek telenursing dilarang (perawat yang
online sebagai koordinator harus memiliki lisensi di setiap resindesi
negara bagian dan pasien yang menerima telecare harus bersifat
lokal) guna menghindari malpraktek perawat antar negara bagian.
Isu legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb dalam
kaitan telenursing masih dalam perdebatan dan sulit
pemecahannya.

Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka


diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur
praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme,
keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang
diberikan. Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi
dan kebijakan pengembangan praktek keperawatan, penyediaan
pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan
pelatihan keperawatan yang menggunakan model informasi
kesehatan/berbasis internet.

Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya


mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik
keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara
fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam
bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah :

1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang


diberikan harus tetap terjaga
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan
potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui
internet atau telepon) dan keuntungannya
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat
dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat
email
4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan
penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.

STANDAR KEPERAWATAN

standar praktek keperawatan adalah ekspektasi minimal dalam memberikan asuhan


keperawatan yang aman,efektif, dan etis.standar praktek keperawatan merupakan
komitmen profesi keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap praktek yang
dilakukan oleh anggota profesi.

Standar praktek keperawatan meliputi :


Standar I : Ilmu keperawatan
Perawat profesional melaksanakan prakteknya didasarkan pada ilmu keperawatan dan
materi yang relevan dengan keperawatan yang berasal dari ilmu-ilmu lain dan
humaniora,serta secara terus-menerus mengembangkan diri sepanjang kehidupan
keprofesiannya.perawat profesional harus memahami dan menganalisis empat konsep
serta hubungan keempatnya yang terdiri dari keperawatan,manusia,konsep sehat-sakit
serta lingkungan,memahami peran perawat profesional,hubungan antara perawat
dengan individu dan kelompok,hubungan antar sesama perawat,hubungan antara
perawat dengan disiplin/profesi kesehatan lainnya,memahami tahapan proses
keperawatan,prinsip-prinsip dalam intervensi keperawatan,menganalisis kesehatan
yang lazim terjadi,memahami keadaan klien;kritis,akut,resiko tinggi ataukah
normal.menganalisis isu-isu tentang keperawatan,kerangka konsep tentang etik dan
legislasi yang mempengaruhi situasi dimana perawat bekerja.memahami metodologi
penelitian dalam keperawatan,konsep kepemimpinan,manajemen sumber-sumber
pelayanan kesehatan,dan sistem pelayanan kesehatan.

Standar II : Akontabilitas profesional


perawat profesional menjalankan fungsi independen dan interdependen serta harus
dapat memenuhi persyaratan etis dan legal dalam menjalankan praktek
profesionalnya.

Standar III : Pengkajian


Perawat profesional melalui konsultasi dengan klien mengumpulkan data tentang
kesehatan klien secara sistematis untuk pemeriksaan awal,pengkajian yang terus-
menerus dan pengkajian yang lebih rinci untuk hal-hal tertentu dalam rangka
menentukan satu atau lebih diagnosa keperawatan.

Standar IV : Perencanaan
Perawat profesional melalui konsultasi dengan klien mengindentifikasi
prioritas,waktu pencapaian,dan strategi/intervensi dari standar rencana keperawatan
yang bersifat individual sehingga dapat mencapai hasil akhir yang paling mungkin
dicapai untuk setiap klien.

Standar V : Implementasi
Membuat pertimbangan dalam memodifikasi tahap implementasi untuk disesuaikan
dengan situasi klien.

Standar VI : Evaluasi
Perawat profesional berkonsultasi dengan klien secara sistematika mengevaluasi
sejauhmana hasil yang diharapkan telah dicapai.perawat profesional mengevaluasi
asuhan keperawatan terhadap klien secara individu maupun keseluruhan praktek
keperawatan yang telah dilaksanakannya.Perawat profresional berpartisipasi dalam
mengevaluasi sistem pemberian pelayanan keperawatan.

You might also like