You are on page 1of 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan : Personal Hygiene ibu post partum


Sub pokok bahasan : perawatan luka perineum dan vulva hygiene
Sasaran : pasien dan penunggu di ruang 10 ( post partum )
Waktu : Pukul 10.00 WIB
Tanggal : 29 Januari 2003
Tempat : Ruang 10 RSU dr. Saiful Anwar Malang

I. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan,sasaran mampu mengetahui tentang personal hygiene
ibu post partum

II. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian perawatan luka perineum dan vulva hygiene
2. Menyebutkan tujuan perawatan perineum
3. Menyebutkan alat-alat untuk perawatan perineum
4. Menjelaskan cara kerja perawatan perineum
5. Menyebutkan cara cara perawatan vulva

III. Materi
1. Pengertian perawatan perineum
2. Tujuan perawatan perineum
3. Jenis jenis luka perineum akibat episiotomi
4. Langkah langkah perawatan perineum
5. Cara yang dilakukan untuk vulva hygiene
IV. Kegiatan belajar mengajar
TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN MEDIA DAN
IBU NIFAS METODE
Pendahuluan Introduction Menyimak dan Ceramah
3 menit  Memberi salam memperhatikan Curah pendapat
 Menjelaskan materi penyuluhan
yang akan dijelaskan
 Menyamakan persepsi
Penyajian  Menyebutkan pengertian Menyimak dan Flip chart
12 menit perawatan luka perineum dan memperhatikan Ceramah
vulva hygiene Demonstrasi
 Menyebutkan tujuan perawatan
perineum
 Menyebutkan alat-alat untuk
perawatan perineum
 Menjelaskan cara kerja perawatan
perineum
 Menyebutkan cara cara perawatan
vulva
Penutup Memberikan kesimpulan dari materi Mengajukan Leaflet
5menit penyuluhan, memberikan kesempatan pertanyaan Diskusi dan
peserta untuk bertanya. terhadap materi menjawab
yang telah pertanyaan
dijelaskan yang diajukan.

V. Media & Sumber


• Media : Flipchart dan Leaflet
• Sumber :
1. Kesehatan wanita diatas umur 40 tahun : Caroline J.Bohme MD., dkk.
2. Seri kesehatan wanita : Raewyn Mackenzie
3. www. Kesehatanreproduksi.com, materi tentang ibu nifas
4. http//:klikdokter.blogspot.com, artikel tentang seputar kesehatan
kewanitaan
5. www.wanitawanita.com, artikel tentang tanya jawab tentang perawatan
organ intim wanita

VI. Evaluasi
1. Prosedur : Pre-tes dan Pos-tes
2. Jenis tes : Lisan
3. Bentuk : Pertanyaan terbuka

VII. Lampiran
 Materi
 Soal dan kunci jawaban
Lampiran Materi

MATERI PENYULUHAN PERAWATAN PERINEUM

Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha
yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai
dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.

TUJUAN

1. Rasa nyaman terpenuhi / bersih


2. Tidak terjadi infeksi
3. Nyeri berkurang

ALAT-ALAT PERAWATAN PERINEUM

1. Betadine
2. Kassa steril
3. Pembalut bersih
4. Air cebok anti septik/air rebusan daun sirih
5. Celana dalam yang bersih

CARA KERJA

1. Melakukan cuci tangan


2. Mengatur posisi ibu yang nyaman : jika di tempat tidur posisi semifowler/fowler,
lutut ditekuk
3. Membuka baju bagian bawah
4. Membersihkan paha bagian atas dan keringkan ( kiri dan kanan )
5. Bersihkan lipatan bagian atas ( labia mayora ). Tangan kiri menarik lipatan ke atas,
tangan kanan membersihkan dengan hati-hati lipatan kulit. Usap dari perineum
kearah anus. Ulangi pada sisi yang berlawanan
6. Regangkan lipatan bagian atas ( labia mayora) dengan tangan kiri. Tangan kanan
yang lain membersihkan dari area bagian atas lipatan ( pubis ) ke lubang tempat
buang air besar ( anus ) dengan satu kali usapan. Gunakan kapas yang berbeda. Area
yang dibersihkan yaitu lipatan bagian dalam ( labia minora , klitoris dan oripicium
vagina )
7. Tuangkan air hangat ke area perineum dan keringkan
8. Merubah posisi dengan posisi miring
9. Bersihkan area anus dari kotoran dan feses jika ada. Bersihkan dari arah depan
(vagina) ke belakang (anus) dengan satu usapan. Ulangi dengan kapas yang berbeda
sampai bersih
10. Keringkan dengan handuk. Pasang pembalut pada celana dalam. Celupkan pada kassa
steril ke dalam larutan bethadine, peras lembab dan tempelkan di daerah perineum
( bila ada jahitan ) atau bila ada salep oleskan
11. Pasang celana dalam yang sudah dipasang pembalut, kemudian dirapihkan
12. Pakai pakaian bawah
13. Cuci tangan

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

1. Menjaga perineum selalu bersih dan kering


2. Hindari penggunaan obat-obat tradisional pada perineum
3. Cuci perineum dengan sabun dan air bersih yang mengalir 3-4 kali perhari
4. Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan (jika ada luka episiotomi).
Ibu harus kembali lebih awal jika ia mengalami gejala-gejala seperti demam,
mengeluarkan cairan yang berbau bususk dari daerah lukanya atau jika daerah
tersebut menjadi nyeri

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN PERINEUM

1. Gizi

Faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap proses penyembuhan luka
pada perineum karena penggantian jaringan sangat membutuhkan protein.

2. Obat-obatan

a. Steroid : Dapat menyamarkan adanya infeksi dengan menggangu respon inflamasi normal.

b. Antikoagulan : Dapat menyebabkan hemoragi.

c. Antibiotik spektrum luas / spesifik : Efektif bila diberikan segera sebelum pembedahan
untuk patolagi spesifik atau kontaminasi bakteri. Jika diberikan setelah luka ditutup, tidak
efektif karena koagulasi intrvaskular.

3. Keturunan

Sifat genetik seseorang akan mempengaruhi kemampuan dirinya dalam penyembuhan luka.
Salah satu sifat genetik yang mempengaruhi adalah kemampuan dalam sekresi insulin dapat
dihambat, sehingga menyebabkan glukosa darah meningkat. Dapat terjadi penipisan protein-
kalori.

4. Sarana prasarana
Kemampuan ibu dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam perawatan perineum akan
sangat mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya kemampuan ibu dalam
menyediakan antiseptik.

5. Budaya dan Keyakinan

Budaya dan keyakinan akan mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya kebiasaan


tarak telur, ikan dan daging ayam, akan mempengaruhi asupan gizi ibu yang akan sangat
mempengaruhi penyembuhan luka.

PERAWATAN PERINEUM YANG DILAKUKAN DENGAN BAIK DAPAT


MENGHINDARKAN HAL BERIKUT INI :

1. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang perkembangbiakan
bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum.

2. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun
pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih
maupun infeksi pada jalan lahir.

3. Kematian ibu post partum


Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada ibu post
partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah (Suwiyoga, 2004)

EPISIOTOMI
Episiotomi adalah insisi dari perinium untuk memudahkan persalinan dan mencegah ruptur
perinii totalis (Bagian Obsgyn, UNPAD).
Episiotomi adalah insisi perinium untuk memperlebar ruang pada lubang keluar jalan lahir
sehingga memudahkan kelahiran bayi.
Jenis – jenis episiotomi

1. Episiotomi Medialis adalah yang dibuat di garis tengah.


2. Episiotomi Mediolateralis dari garis tengah ke samping menjauhi anus.
3. Episiotomi Lateralis 1-2 cm diatas commisuro posterior ke samping.
4. Episiotomi Sekunder adalah ruptur perinii yang spontan atau episiotomi medialis
yang melebar sehingga dimungkinkan menjadi ruptura perinii totalis maka digunting
ke samping.

Fungsi Episiotomi

1. Episiotomi membuat luka yang lurus dengan pinggir yang tajam, sedangkan ruptura
perinii yang spontan bersifat luka koyak dengan dinding luka bergerigi.
2. Luka lurus dan tajam lebih mudah dijahit.
3. Mengurangi tekanan kepala bayi.
4. Mempersingkat kala II.
5. Mengurangi kemungkinan terjadinya ruptura perinium totalis.

Keuntungan dan kerugian dari episiotomi

1. Episiotomi Medialis : mudah dijahit, anatomi maupun fungsionil sembuh dengan


baik, nyeri masa nifas ringan, dapat menjadi ruptur perinii totalis.
2. Episiotomi Mediolateralis : Lebih sulit dalam penjahitan,anatomi maupun fungsionil
penyembuhan kurang sempurna, nyeri pada hari-hari pertama nifas, jarang menjadi
ruptura perinii.

MATERI TENTANG VULVA HYGIENE

Berikut ini adalah cara merawat vulva yang baik:

- Biasakan mencuci vulva dengan air hangat. Keringkan baik-baik dengan handuk yang halus
dan bersih atau kertas tisu toilet yang lembut. Bila vulva dalam keadaan iritasi hebat, dapat
dikeringkan dengan alat pengering blower (hair dryer) yang disetel dalam posisi dingin
dengan jarak lebih dari 30 cm.

Vagina memunyai daya tahan sendiri terhadap infeksi yang berupa cairan bersifat asam (pH
tertentu). Oleh karena itu, hindari kebiasaan "irigasi" (cuci vagina) vagina, kecuali bila
dianjurkan oleh dokter. Produk seperti ini dapat mengganggu keasaman vagina dan
mengganggu keseimbangan mikroorganisme.

- Rapikan (digunting) rambut pubis (jangan di cukur !) yang berlebihan yang menyulitkan
pengeringan daerah intim.

- Pakailah celana dalam 100% katun. Hindarkan celana dalam nilon atau bahan sintetis
lainnya.

- Bilas (rinse) celana dalam dengan baik setelah dicuci. Celana dalam baru harus dicuci
dahulu sebelum dipakai.

- Hindarkan pemakaian celana ketat. Celana stretch pembentuk tubuh, celana olah raga nilon,
atau celana dengan penutup kaki nilon (nylon pantihose/ panty girdles).

Celana seperti ini akan menyebabkan panas dan lembab yang merupakan situasi
menguntungkan bagi pertumbuhan kuman.

- Hindari pemakaian produk "feminine hygiene" yang sesungguhnya justru menjadi iritan,
seperti panty liners (meskipun tipis), pengharum (feminine spray/deodorant), vaselin,
minyak-minyak, talk, atau bedak.

- Jangan menggaruk daerah intim.

- Beberapa wanita (dengan anjuran dokter) memerlukan vaginal moisturizer atau pelembab,
pembersih vagina, atau jelly untuk wanita sekitar menopause.

You might also like