Professional Documents
Culture Documents
(SAP)
III. Materi
1. Pengertian perawatan perineum
2. Tujuan perawatan perineum
3. Jenis jenis luka perineum akibat episiotomi
4. Langkah langkah perawatan perineum
5. Cara yang dilakukan untuk vulva hygiene
IV. Kegiatan belajar mengajar
TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN MEDIA DAN
IBU NIFAS METODE
Pendahuluan Introduction Menyimak dan Ceramah
3 menit Memberi salam memperhatikan Curah pendapat
Menjelaskan materi penyuluhan
yang akan dijelaskan
Menyamakan persepsi
Penyajian Menyebutkan pengertian Menyimak dan Flip chart
12 menit perawatan luka perineum dan memperhatikan Ceramah
vulva hygiene Demonstrasi
Menyebutkan tujuan perawatan
perineum
Menyebutkan alat-alat untuk
perawatan perineum
Menjelaskan cara kerja perawatan
perineum
Menyebutkan cara cara perawatan
vulva
Penutup Memberikan kesimpulan dari materi Mengajukan Leaflet
5menit penyuluhan, memberikan kesempatan pertanyaan Diskusi dan
peserta untuk bertanya. terhadap materi menjawab
yang telah pertanyaan
dijelaskan yang diajukan.
VI. Evaluasi
1. Prosedur : Pre-tes dan Pos-tes
2. Jenis tes : Lisan
3. Bentuk : Pertanyaan terbuka
VII. Lampiran
Materi
Soal dan kunci jawaban
Lampiran Materi
Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha
yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai
dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.
TUJUAN
1. Betadine
2. Kassa steril
3. Pembalut bersih
4. Air cebok anti septik/air rebusan daun sirih
5. Celana dalam yang bersih
CARA KERJA
1. Gizi
Faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap proses penyembuhan luka
pada perineum karena penggantian jaringan sangat membutuhkan protein.
2. Obat-obatan
a. Steroid : Dapat menyamarkan adanya infeksi dengan menggangu respon inflamasi normal.
c. Antibiotik spektrum luas / spesifik : Efektif bila diberikan segera sebelum pembedahan
untuk patolagi spesifik atau kontaminasi bakteri. Jika diberikan setelah luka ditutup, tidak
efektif karena koagulasi intrvaskular.
3. Keturunan
Sifat genetik seseorang akan mempengaruhi kemampuan dirinya dalam penyembuhan luka.
Salah satu sifat genetik yang mempengaruhi adalah kemampuan dalam sekresi insulin dapat
dihambat, sehingga menyebabkan glukosa darah meningkat. Dapat terjadi penipisan protein-
kalori.
4. Sarana prasarana
Kemampuan ibu dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam perawatan perineum akan
sangat mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya kemampuan ibu dalam
menyediakan antiseptik.
1. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang perkembangbiakan
bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum.
2. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun
pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih
maupun infeksi pada jalan lahir.
EPISIOTOMI
Episiotomi adalah insisi dari perinium untuk memudahkan persalinan dan mencegah ruptur
perinii totalis (Bagian Obsgyn, UNPAD).
Episiotomi adalah insisi perinium untuk memperlebar ruang pada lubang keluar jalan lahir
sehingga memudahkan kelahiran bayi.
Jenis – jenis episiotomi
Fungsi Episiotomi
1. Episiotomi membuat luka yang lurus dengan pinggir yang tajam, sedangkan ruptura
perinii yang spontan bersifat luka koyak dengan dinding luka bergerigi.
2. Luka lurus dan tajam lebih mudah dijahit.
3. Mengurangi tekanan kepala bayi.
4. Mempersingkat kala II.
5. Mengurangi kemungkinan terjadinya ruptura perinium totalis.
- Biasakan mencuci vulva dengan air hangat. Keringkan baik-baik dengan handuk yang halus
dan bersih atau kertas tisu toilet yang lembut. Bila vulva dalam keadaan iritasi hebat, dapat
dikeringkan dengan alat pengering blower (hair dryer) yang disetel dalam posisi dingin
dengan jarak lebih dari 30 cm.
Vagina memunyai daya tahan sendiri terhadap infeksi yang berupa cairan bersifat asam (pH
tertentu). Oleh karena itu, hindari kebiasaan "irigasi" (cuci vagina) vagina, kecuali bila
dianjurkan oleh dokter. Produk seperti ini dapat mengganggu keasaman vagina dan
mengganggu keseimbangan mikroorganisme.
- Rapikan (digunting) rambut pubis (jangan di cukur !) yang berlebihan yang menyulitkan
pengeringan daerah intim.
- Pakailah celana dalam 100% katun. Hindarkan celana dalam nilon atau bahan sintetis
lainnya.
- Bilas (rinse) celana dalam dengan baik setelah dicuci. Celana dalam baru harus dicuci
dahulu sebelum dipakai.
- Hindarkan pemakaian celana ketat. Celana stretch pembentuk tubuh, celana olah raga nilon,
atau celana dengan penutup kaki nilon (nylon pantihose/ panty girdles).
Celana seperti ini akan menyebabkan panas dan lembab yang merupakan situasi
menguntungkan bagi pertumbuhan kuman.
- Hindari pemakaian produk "feminine hygiene" yang sesungguhnya justru menjadi iritan,
seperti panty liners (meskipun tipis), pengharum (feminine spray/deodorant), vaselin,
minyak-minyak, talk, atau bedak.
- Beberapa wanita (dengan anjuran dokter) memerlukan vaginal moisturizer atau pelembab,
pembersih vagina, atau jelly untuk wanita sekitar menopause.