You are on page 1of 2

[ sun hodos - edisi I1 - oktober 2009 ] 11

SOROTAN PENAHBISAN PENDETA GKI

Melalui simbolisasi tumpang tangan


para Pendeta Gereja Kristen
Indonesia (GKI), Rinto Tampubolon,
S.Si (Teol) secara resmi diangkat
sebagai Pendeta GKI, lewat penah-
bisan dirinya di Aula BPK Penabur,

JALAN 3 Agustus 2009 lalu. Beliau men-


jadi pengerja berbasis jemaat GKI
Seroja mendampingi Pdt. Setiawati

menuju Penahbisan Sucipto, M. Min., yang ditahbiskan di


GKI Seroja, 11 tahun lalu.

PRAKTIS kini kita memiliki dua pengerja. wilayah yang lebih luas dan anggota yang Penabur. Kebijakan ini mau tak mau diambil
Keduanya diharapkan dapat saling mengisi lebih banyak. mengingat kapasitas gereja kita yang tidak
dalam pelayanan untuk mengantisipasi memungkinkan dan tempat parkir yang
pelbagai pergumulan jemaat, termasuk di Sinode Am GKI: Penyatuan tidak memadai. “Andaikata kita melak-
antaranya perkembangan jemaat GKI Seroja Penyatuan GKI Jawa Barat, GKI Jawa sanakan di GKI Seroja, bukan nggak bisa,
yang semakin lama semakin berkembang, Tengah, dan GKI Jawa Timur yang diikrar- bisa. Pertama kali mungkin di dalam gereja
demikian kata sambutan Majelis Jemaat GKI kan pada tanggal 26 Agustus 1988 silam itu hanya ada tamu, jemaat kita di luar,” terang
Seroja (MJ). menjadikan GKI Seroja bukan lagi bagian Bapak Rahardjo, Ketua Umum KPP dengan
Memang biaya yang dianggarkan untuk pro- dari Sinode Wilayah GKI Jawa Barat saja, mimik serius
gram ini jauh di atas anggaran yang sudah melainkan sudah menjadi bagian yang lebih
tersedia sehingga Majelis Jemaat mengambil luas lagi, yakni Sinode Am GKI. Anggaran Bukan Hambatan
kebijakan untuk menanggulanginya melalui Implikasi dari penyatuan itu, KPP dan Pen- Jika alasan penyatuan tersebut menjadi
penggalangan dana melalui persembahan deta Rinto Tampubolon, S.Si (Teol) adalah pegangan dalam penyusunan anggaran KPP
kasih, baik melalui persembahan ibadah juga bagian dari Sinode Am GKI. Daftar apalagi dijadikan hal yang mengikat maka
Minggu, atau melalui rekening bank yang nama undangan pendeta dan perwakilan hal ini jangan sampai memberatkan proses
telah ditentukan. Khusus acara ini pula GKI dari tiga sinode menjadi sangat panjang. perkembangan kesaksian dan pelayanan
panitia melakukan aksi donasi door to door “Kami mengundang dari seluruh Sinode GKI, khususnya tentang penahbisan Pendeta
ke rumah-rumah jemaat. Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur,” di sebuah Gereja Jemaat di masa yang akan
Bagaimana kondisi keuangan GKI Seroja jelas Bapak Peter Chandra, Bendahara KPP. datang.
untuk membiayai KPP ini? Beberapa jemaat Berdasarkan Laporan Keuangan KPP (selan- Mengapa demikian? Faktanya masih ada
dan aktivis di komisi cukup tahu dan kritis jutnya disingkat LK KPP), tercatat sebanyak GKI Jemaat yang kondisi atau kemampuan
tentang hal ini. Bagaimana biasanya mem- 600 buah undangan memang disebarkan keuangannya berada di bawah GKI Seroja.
biayai program kegiatan dan bagaimana untuk itu, hanya untuk para tamu, selain “Bayangkan anggaran 50 sampai dengan 60
mencari solusinya. Tergantung tolok ukur jemaat GKI Seroja. juta itu? Kasihan mereka,” ujar Bapak Frans
mana yang mau dipakai, anggaran tersebut Kondisi tersebut membuat panitia dan MJ Pada, mantan Penatua GKI Seroja, dengan
relatif boleh dibilang besar atau kecil. “Kalau mau tak mau harus memutar otak untuk nada prihatin. Pasal 4 Tata Dasar Tata
dikaitkan dengan kondisi keuangan jemaat memikirkan bagaimana cara menutup biaya Gereja 2003 (Tager) menyebutkan bahwa
dan GKI Seroja, anggaran tersebut boleh hotel bagi tamu yang berasal dari luar kota, tujuan GKI di bumi ini adalah menjalankan
dibilang besar,” ujar Ibu Esther Sinaga, man- dan undangan beserta ongkos kirimnya. misi Allah dengan mewujudkan persekutuan
tan Penatua. Bahkan, sewaktu dirinya masih Tentunya hal itu membutuhkan biaya yang serta melaksanakan kesaksian dan pela-
di MJ, di tahun-tahun belakangan GKI Seroja boleh dikatakan tidak sedikit. Belum lagi yanan. Sungguh suatu tujuan yang sangat
tidak punya kas sebesar itu. biaya-biaya lain seperti buku tamu, spanduk, mulia dan harus kita dukung sepenuhnya.
MJ dan Panitia KPP mengakui besarnya dokumentasi, perlengkapan liturgi kebaktian Kemudian kita sepakati bersama-sama: salah
anggaran acara ini. Berdasarkan keterangan dan pos-pos lain terkait dengan KPP itu satu komponen penting untuk mewujudkan
Ibu Lely Purba (Sie Acara KPP), Ibu Budi- sendiri. misi mulia tadi adalah keberadaan Pendeta.
ningsih dan Ibu Sinulingga (Penatua) salah Satu lagi, karena jumlah tamu dan undangan Maka selain harus menelurkan dan memiliki
satu faktor penyebabnya adalah karena GKI diperkirakan cukup besar, maka KPP pun Pendeta-pendeta yang berkualitas, jumlah-
sudah menjadi tubuh Sinode Am dengan diputuskan dilaksanakan di Gedung BPK nya pun harus kita perhatikan bersama.
12 [ sun hodos - edisi I1 - oktober 2009 ]

Lalu, mengingat biaya penahbisan yang 600 buah, konsumsi yang tadinya untuk
ternyata tidak kecil, dapatkah hal ini menjadi 800 kepala kemudian diciutkan menjadi
sebuah hambatan? “Kalau rata-rata biaya untuk 400 orang saja, dan 700 buku acara
penahbisan satu Pendeta saja sudah sebesar diubah menjadi 600 buah saja. Tidak hanya
ini, bagaimana GKI mau menelurkan banyak itu, efisiensi pos-pos anggaran juga telah
Pendeta?” tanya Bapak Freddy Iskandar, dilakukan, seperti untuk dekorasi, video dan
mantan penatua GKI Seroja yang memang cetak foto.
sudah lama concern dengan masalah ini. Kesemuanya itu sudah disesuaikan dengan
Menurutnya lagi, Sinode sepatutnya tidak kebutuhan GKI Seroja, bukan kemampuan.
menutup mata dengan permasalahan ini. Karena, pada dasarnya melalui berkat Tuhan
Apalagi dengan adanya penyatuan seperti berapapun kita mampu. “Kita bikin apa
sekarang, dimana KPP jelas-jelas merupakan saja asal objektif dan itu ada aja,” ujar Pak
program Sinode, maka yang seharusnya Rahardjo yakin.
membiayai program tersebut adalah Sinode,
bukan malah GKI Jemaat. Hal ini, selain Pendapat Jemaat
kurang bijaksana, juga secara finansial ter- Arah jarum jam: Mendengar pendapat Jemaat, kita dapat saja
Ibu Ester, Bpk.Freddy, Bpk.Frans, Ibu Lely membatasi jumlah undangannya. Misalnya
lalu membebani jemaat.
kan adalah pendeta yang mengenakan toga perwakilan saja, dari GKI Jatim 2 orang, dari
Tidak Ada Patokan Mutlak dan stola,” ujar Sekretaris Umum BPMSW Jateng 2 orang dan lain sebagainya, cukup
Dari hasil penelusuran redaksi Sunhodos, Jabar, Pendeta Sheph David Jonazh. Beliau kan?” usul Bapak Freddy Iskandar. Efeknya
Tatib - Tager 2003 yang menjadi pegang- menambahkan pentingnya makna KPP jika diaplikasikan, anggaran penahbisan bisa
an, hanya mengatur syarat, evaluasi dan bagi pendeta dan jemaat sebagai sebuah jauh lebih ditekan lagi, khususnya dari pos
tahap-tahap yang harus ditempuh seorang komitmen pelayanan. Mengenai biaya dan penginapan, transport, cetak undangan dan
calon pendeta. Selain itu ada Buku Liturgi undangan, memang kita harus mengantisi- tentu saja konsumsi.
GKI yang mengatur segala macam liturgi pasi segala keperluan, maka penting untuk Hal ini berarti membuka kemungkinan
kebaktian termasuk KPP. Sumber-sumber membuat prioritas misalnya undangan bahwa kebaktian penahbisan dapat dise-
tersebut tak satupun pasal dan ayat yang diutamakan dari gereja terdekat, yang lain lenggarakan di gereja sendiri. Tapi apa
merujuk kepada berapa seharusnya jumlah minimal ada pemberitahuan karena ini kondisi GKI Seroja cukup memadai? “Kita
pendeta yang menumpangkan tangan dan menyangkut pada kemampuan tempat dan mau menghormati Tuhan apa tamu, itu kan
berapa dana yang harus dianggarkan. kondisi keuangan gereja. rumah Tuhan, kenapa mesti malu?“ kata
Menurut Direktur Binawarga, Pendeta Praktis, lanjutnya lagi, hanya peralatan atau Bapak Frans Pada dengan nada heran. Jika
Melani A.Egne, M.Pd., Tager hanya mengatur perlengkapan penahbisanlah yang seha- diselenggarakan di gereja sendiri, akan ada
hal-hal mendasar, dan memang itulah yang rusnya diurus oleh gereja jemaat secara pos-pos yang bisa dihilangkan. Contohnya,
terpenting dalam hidup kita sebagai GKI. mandiri. Perlengkapan itu akan diserahkan sewa audio system, transportasi, dan uang
Sedangkan dalam suatu penahbisan, yang ke pendeta yaitu berupa Alkitab, alat-alat lembur untuk para karyawan gedung. “Biar
terpenting adalah liturgi yang merupakan sakramen perjamuan kudus, baptis ku- mereka tahu inilah GKI Seroja, janganlah
makna dari panggilan Tuhan itu sendiri. dus, Buku Tata Gereja, Buku Liturgi, Buku malu melihat kondisi gereja kita, gereja kita
“Rangkaian liturgilah yang harus menjadi Nyanyian KJ, NKB, Nyanyian Mazmur, Toga bagus kok,” ujar Bapak Tujuan Simanjuntak.
fokus utama bagi gereja-gereja yang hendak dan Stola. Setidaknya kita memupuk rasa memiliki
melaksanakan penahbisan. Bukan hal-hal terhadap gereja sendiri, lanjutnya.
non-formal yang sifatnya tidak mutlak, Efisiensi Sudah Dilakukan Bagaimana dengan kapasitas dan tempat
seperti kata sambutan, ramah-tamah, sesi Menurut Bapak Rahardjo, GKI Seroja be- parkir? Jika menengok pada pengalaman
foto, makan bersama dan lain-lain,” ujar lum berpengalaman mengadakan KPP pasca Kebaktian Malam Natal, gedung gereja kita
beliau. Hal-hal itu boleh saja, tergantung penyatuan GKI-Sinode Am seperti saat ini. mampu menampung lebih dari 600 orang
pada kebijakan, kemampuan, dan kreativitas Untuk mengatasi kendala itu, panitia melihat dengan kondisi parkir yang masih bisa
masing-masing gereja yang bersangkutan. patokan dari GKI lain yang juga menyeleng- disiasati. Apalagi kita memang selalu dibantu
“Demikian juga dengan anggaran acara yang garakan KPP. “Memang pertama kali kita oleh saudara-saudara kita yang tinggal di
mahal, tidaklah menjadi sebuah patokan pakai GKI Nurdin dahulu sebagai bench- lingkungan sekitar GKI Seroja.
yang wajib dilaksanakan. Sekali lagi, yang marking (baca: patokan)- daripada kita Beberapa jemaat memang sempat menya-
paling krusial dalam suatu KPP adalah rang- ngarang-ngarang dari permulaan,” terang yangkan rencana ini tidak disosialisasikan
kaian liturgi ibadah sebagai bentuk hubung- beliau di kediamannya. dengan detail. Bisa jadi ada jemaat yang
an langsung antara kita dengan Tuhan. Oleh Menurut panitia, efisiensi dan optimalisasi memang sarat pengalaman, menguasai atau
karena itu. anggaran seharusnya dikaitkan anggaran sudah dilakukan melalui hitung-hi- mengerti pos tertentu yang terkait dengan
dengan perlengkapan atau peralatan ibadah tungan yang cermat dan demokratis. Ini bisa harga, kualitas dan lain-lain. Informasi-infor-
penahbisan,” terang Pendeta Melani lagi. dibuktikan lewat pencoretan pos-pos ang- masi tersebut, jika disikapi dengan positif,
Mengenai berapa jumlah pendeta dan garan yang diasumsikan tidak sesuai dengan justru akan menjadi hal yang sangat berguna
perwakilan yang diundang jumlahnya kebutuhan. Pak Rahardjo kemudian membe- dalam kaitannya dengan pengambilan kepu-
relatif tidak ditentukan secara spesifik oleh berkan beberapa contoh seperti, dari target tusan, kebijakan dan efisiensi anggaran.
Sinode. “Relatif bisa sedikit atau banyak, yang hadir 800 orang diubah menjadi 500
yang penting pendeta yang ikut menahbis- orang, 1000 souvenir diturunkan menjadi n Budi, Ferdinand.

You might also like