You are on page 1of 31

8ab 4 Laba Ditahan

LABA DITAHAN

Laporan Rugi-laba dan Laba Ditahan

Ada dua media pelaporan yang dipergunakan untuk melaporkan hasil aktivitas perusahaan:

Laporan Rugi- Laba dan Laporan Laba Ditahan. Laporan Laba Ditahan dapat disajikan secara terpisah dari Laporan Rugi-Laba, dapat juga disajikan sebagai bagian dari Laporan RugiLaba. Laporan Laba Ditahan dapat juga disajikan di dalam Laporan Perubahan Modal, dimana perubahan laba yang ditahan termasuk di dalamnya. Dalam hal yang terakhir Laporan Laba Ditahan secara tersendiri sudah tidak diperlukan. Laporan Laba-rugi dan Laba Ditahan merupakan laporan atas aktivitas perusahaan selama satu peri ode akuntansi, berbeda dengan Neraca yang memberikan informasi tentang aktiva (sumber daya) dan utang (kewajiban) perusahaan pada tanggal tertentu.

Standar akuntansi harus membedakan yangjelas antara transaksi-transaksi dan kejadiankejadian yang mempengarnhi rugi-laba yang akan disajikan dalam Laporan Rugi-laba, dengan transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang mempengarnhi laba yang ditahan yang akan disajikan dalam Laporan Laba Ditahan. Pendapatan, biaya, laba dan rugi adalah elemen-elemen rugi-Iaba yang harus disajikan dalain Laporan Rugi-laba, elemen-elemen tersebut tidak boleh didebitkan atau dikreditkan kedalam laba ditahan. Kejadian-kejadian yang dapat didebitkan atau dikreditkan ke laba ditahan, diantaranya adalah seperti tercantum dalam tabel berikut ini:

Sifat Kejadian

Mendebit Laba Ditahan Mengkredit Laba Ditahan

Penutupan saldo rekening Rugi bersih

Ikhtisar rugi-Iaba

Laba Bersih

Distribusi kepada pemegang Deklarasi Deviden

saham (kas, property, atau

saham)

"""",;""""""""""""",,,,,,,,,,,

126

Perubahan prinsip akuntansi

Koreksi kesalahan periode sebelumnya

Penyisihan laba yang ditahan untuk tujuan-tujuan tertentu (perluasan pabrik, pelunasan utang dll.)

Transaksisahamtreasury

Quasi reorganisasi

Penyesuaian retroaktif negatif (rugi, biaya)

Penyesuaian periode sebelumnya (rugi, biaya)

Pencadangan

Penyesuaian negatif dati transaksi saham treasury

Penghapusan untuk menurunkan nilai buku aktiva menjadi nilai pasar

Penyesuaian retroaktif positif (laba, pendapatan)

Penyesuaian periode sebelumnya (laba, pendapatan)

Pembatalan cadangan

""""""""""""""""""""""",

Untuk menjadikan bersaldo nol dengan mengkredit sejumlah tertentu dati modal disetor

Penyesuaian Periode Sebelumnya

Yang dimaksud penyesuaian peri ode sebelumnya adalah kesalahan yang dilakukan pada periode sebelumnya yang diketahui dan dikoreksi pada periode sekarang. Kesalahan tersebut dapat diakibatkan oleh kesalahan matematiklhitungan, kesalahan dalam menerapkan prinsip akuntansi, dan kesalahan akibat kekeliruan atau kekhilafan menaksirkan fakta pada saat laporan keuangan disusun. Tidak termasuk kesalahan dimaksud adalah perubahan umur aktiva tetap dan nilai residu, dan perubahan jumlah taksiran kerugian piutang. Hal-hal yang disebutkan terakhir dilaporkan dalam laporan rugi-laba, sedang untuk kesalahan-kesalahan sebelumnya didebitkan atau dikreditkan ke laba yang ditahan. Penyesuaian tersebut akan nampak sebagai berikut:

Laba Ditahan, Saldo awal

Koreksi kesalahan periode sebelumnya

Laba Ditahan setelah penyesuaian, Saldo awal

xxxx (XXXX) XXXX

DEVIDEN

Deviden merupakan transfer sejumlah nilai dati perusahaan kepada pemegang .saham.

Nilai yang ditransfer tersebut biasanya merupakan aktiva perusahaan (kas, non-kas). Karena ala.san tertentu yang ditransfer tersebut dapat berupa saham perusahaan atau yang sering disebut deviden sabam. Hampir semua bentuk pembayaran deviden merupakan pengurang rekening labaditahan, kecuali deviden yang merupakan likuidasi. Deviden likuidasi merupakan pembayaran oleh perusahaaan kepada pemegang saham dati modal disetor oleh pemegang

127

saham, bukan dari laba yang diperoleh perusahaan. Deviden likuidasi merupakan pengurang rekening-rekening modal disetor (Modal Saham dan Agio Saham).

Deviden Merupakan Distribusi Kekayaan Perusahaan

Dewan komisaris mengadakan pengumuman pembayaran deviden terlebih dahulu sebelum membayarkan deviden tersebut kepada para pemegang saham. Perusahaan tidak akan mempunyai utang pembayaran deviden, sebelum ada pengumuman dewan komisaris ten tang pembayaran deviden tersebut. Tanggal diumumkannya pembayaran deviden disebut tanggal pengumuman. Dalam pengumuman tersebut biasanya ditetapkan juga tanggal pencatatan (date of record dan tanggal pembayaran (date of payment). Ketiga tanggal tersebut penting bagi akuntan. Secara ringkas akuntansi dan pelaporan pembagian deviden adalah sebagai berikut:

Kejadian Keterangan Jurnal
Tanggal pengumuman Dewan direksi mengumumkan Laba Ditahan xx
pembagian deviden sehingga Hutang Deviden xx
perusahaan mempunyai
kewajiban untuk membayar
deviden
Tanggal pencatatan Pada tanggal ini ditentukan Tidak diperlukan jumal;
pemegang saham yang akan hanya diperlukan catatan
menerima pembayaran deviden memo untuk pemegang
saham yang berhak dalam
buku pembantu
Tanggalpambayaran Kas (atau aktiva lain) Hutang Deviden xx
didistribusikan kepada Kas xx
pemegang saham yang berhak
DevidenKas Apabila dewan direksi mengumumkan deviden kas, biasanya jumlah total yang dibagikepada pemegang saham dinyatakan secaraimplisit. Masalah timbul apabila perusahaan mengeluarkan beberapajenis saham yang berbeda (misal: saham biasa dan saham preferen). Alokasi jumlah deviden diantarajenis-jenis saham merupakan masalah yang cukup komplek.

Deviden Saham Preferen Kumulatif. Klosula kumulatif mewajibkan perusahaan untukmembayarterlebih dahulu deviden saham preferen, termasuk deviden tahun sebelumnya yang belum dibayar (deviden tunggakan), sebelum deviden dibagikan kepada pemegang saham biasa.

128

Contoh 1

Modal Pemegang saham PT Suwi di neraca tertanggal31 Desember 1987 adalah sebagai berikut:

Modal Pemegang Saham:

Saham Preferen (Nominal Rp 100,7% Kumulatif, nonvoting, 10.000 saham diotorisasi, ditempatkan, dan beredar)

Saham Biasa (Nominal Rp 25, 100.000 saham diotorisasi, 60.000 ditempatkan, dan beredar Agio Saham

Jumlah Modal Disetor Laba Ditahan

Jumlah Modal Pemegang Saham

Rp 1.000.000

1.500.000 750.000 Rp 3.250.000 2.500.000 Rp 5.750.000

Pada tanggal 31 Desember 1987 Dewan direktur PT Suwi mengumurnkan deviden berjumlah Rp600.000 yang akan dibayar pada tanggal 31 Januari 1988 untuk pemegang saham yang tercatat tanggal15 Januari 1988. Untuk tiga tahun sebelumnya tidak dibagikan deviden.

Perhitungan jumlah deviden untuk tiap-tiap jenis saham adalah sebagai berikut:

Preferen

Biasa

Jumlah

Deviden tunggakan:

7% x Rpl.Ooo.Ooo x 3 th Deviden tahun ini:

7% x Rpl.OOO.Ooo Sisanya untuk saham biasa (600.000 - (210.000 + 70.000)

Jumlah

Rp21O.oo0

Rp 210.000

70.000

70.000

Rp280.000

320.000 Rp320.ooo

320.000 Rp6oo.oo0

Preferen

Biasa

Deviden per lembar saham:

Preferen: Rp280.oo0/10.ooo Ib Biasa: Rp320.ooo/1oo.0oo lb

Rp28

Rp3,2

129

Jurnal yang dibuat pada tangga131 Desember 1987 (tanggal pengumuman):

Laba Ditahan Rp600.000

Utang Deviden Saham Preferen

Utang Deviden Saham Biasa

Jurnal yang dibuat pada tanggal31 Januari 1988 (tanggal pembayaran)

Utang Deviden Saham Preferen Rp280.000

Utang Deviden Saham Biasa 320.000

Kas

Rp280.000 320.000

Rpouu.uVO

Deviden Saham Preferen Tidak Kumulatif. Karena saham preferen tidak bersifat kumulatif, maka saham tersebut berhak atas deviden tahun sekarang saja (tahun diumumkannya deviden), dan sisanya merupakan deviden saham biasa. Untuk saham preferen jenis ini tidak ada istilah deviden tertunggak.

Contoh 2

Apabiladiasumsikan saham preferen dalam contoh 1 bersifat tidakkumulatif, perhitungan jumlah deviden untuk tiap-tiap jenis saham adalah sebagai berikut:

7% x 1.000.000

Sisanya untuk saham biasa (600.000 - 70.000) Jumlah

Preferen Rp70.000

Biasa

Rp70.000

530.000 Rp530.000

Jumlah Rp 70.000

530.000 Rp 600.000

Deviden Saham Preferen Berpartisipasi. Saham preferen dapat berpartisipasi penuh, berpartisipasi terbatas, atau tidak berpartisipasi sarna sekali. Keistimewaan berpartisipasi bisa juga dikombinasikan dengan klusula kumulatif. Yang dimaksud partisipasi adalah tambahan deviden setelah masing-masing mendapatkan deviden permulaan (initial devidend). Deviden permulaan merupakan jumlah deviden hasil perkalian antara presentase deviden saham preferen dengan nilai nominal saham, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Deviden permulaan Saham Preferen = % deviden SP X Jumlah Nilai Nominal Saham Preferen

Deviden permulaan Saham Biasa = % deviden SP X Jumlah Nilai Nominal Saham Biasa Deviden tambahan untuk saham preferen di atas deviden permulaan, tergantung sifat partisipasinya, apakah berpartisipasi penuh atau berpartisipasi terbatas.

Contoh3

Seperti contoh 1 apabila diasumsikan tidak ada tunggakan deviden untuk tahun sebelumnya, dan saham preferen berpartisipasi penuh.

130

Jumlah deviden untuk masing-masing jenis saham dihitung sebagai berikut:

Deviden tahun ini, 7% Deviden partisipasi, 17%*) Jumlah

Preferen Rp70.000 170.000 Rp240.000

Biasa Rp105.000 255.000 Rp360.000

*) Deviden partisipasi dihitung sebagai berikut:

Deviden tahun ini:

Preferen, 7% x Rp1.000.oo0 = Biasa, 7% x Rp 1.500.000 =

Jumlah yang tersedia untuk partisipasi: (Rp600.000 - Rp175.000) Nominal saham yang berpartisipasi:

Preferen Biasa

Tarip partisipasi: (425.000/2.500.000) Deviden partisipasi:

Preferen, 17% x Rp 1.000.000) Biasa, 17% x Rp 1.500.000)

Rp70.000 105.000

1.500.000

Jumlah Rp 175.000 425.000 Rp6QD.OOO

Rp 175.000

Rp 425.000

Rpl.000.000 Rp2.500.000

17%

Rp 170.000 255.000 Rp 425.000

Contoh 4

Seperti contoh 1 apabila diasumsikan ada tunggakan deviden untuk satu tahun sebelumnya, dan saham preferen bersifat berpartisipasi penuh.

Jumlah deviden untuk masing-masing jenis saham dihitung sebagai berikut:

Preferen Biasa Jumlah
Deviden tertunggak,7% Rp70.000 Rp 70.000
Deviden tahun ini, 7% 70.000Rp 105.000 175.000
Deviden partisipasi, 17%*) 170.000 255.000 425.000
Jumlah Rp240.0QO Rp360.oo0 Rp 600.000 *) Deviden partisipasi dihitung sebagai berikut:

Deviden tertunggak selama satu tahun:

Preferen, 7% x Rp1.0oo.0oo xl tahun Deviden tahun ini:

Preferen, 7% x Rp1.000.000 = Biasa, 7% x Rp1.500.000 =

Jumlah yang tersedia untuk partisipasi: (Rp6oo.0oo - Rp70.oo0- Rp175.000)

Rp70.oo0 105.000

Rp 355.000

Rp 70.000

Rp 175.000

131

Nominal saham yang berpartisipasi:

Preferen Biasa

Tarip partisipasi: (355.00012.500.000) Deviden partisipasi:

Preferen, 14,2% x Rpl.Ooo.Ooo) Biasa, 14,2% x Rp1.500.000)

1.500.000

Rpl.oo0.000 Rp2.500.000

14.2%

Rp 142.000 213.000 Rp 355.009

Saham Pieferen Berpartisipasi Terbatas. Untuk saham preferenjenis ini, berhak atas deviden tambahan di atas deviden permulaan hanya sampai batas presentase tertentu.

Contoh 5

Seperti Contoh 1 apabila diasumsikan saham preferen 7% berpartisipasi dengan saham biasa sampai batas maksimum 15% termasuk deviden preferensi. Tidak ada tunggakan deviden pada tahun-tahun sebelumnya.

Jumlah deviden untuk masing-masing jenis saham dihitung sebagai berikut:

Deviden tahun ini, 7% Deviden partisipasi Jumlah

Preferen Rp70.oo0 80.000 Rp150.000

Biasa Rp105.000 345.000 Rp450.oo0

*) Deviden partisipasi dihitung sebagai berikut:

Deviden tahun ini:

Preferen, 7% x Rp1.0oo.000 = Biasa, 7% x Rpl.500.000 = Jurnlah yang tersedia untuk partisipasi: (Rp600.000 - RpI75.000) Nominal saham yang berpartisipasi:

Preferen Biasa

Tarip partisipasi: (425.000/2.500.000) Deviden partisipasi:

Preferen, terbatas s.d. 8% (15% -7%) 8% x Rp1.000.000

Biasa, (Rp425.0oo - Rp80.ooo)

Rp70.000 105.000

Rp 425.000

Rpl.OOO.OOO 1.500.000

132

Jumlah Rp 175.000 425.000 Rp 600.000

Rp 175.000

Rp2.500.0oo

17%

Rp 80.000 345.000 Rp425.0oo

Contoh 6

Seperti Contoh 1 apabila diasumsikan saham preferen 7% berpartisipasi dengan saham biasa sampai batas maksimum 20% termasuk deviden preferensi. Tidak ada tunggakan deviden pada tahun-tahun sebelumnya.

Jumlah deviden untuk masing-masing jenis saham dihitung sebagai benxut:

Deviden tahun ini, 7% Deviden partisipasi Jumlah

Preferen Rp70.000 30.000 Rp100.000

Biasa RplOS.000 39S.000 RpSOO.OOO

Jumlah Rp l7S.000 42S.000 Rp 600.000

*) Deviden partisipasi dihitung sebagai berikut:

Deviden tahun ini:

Preferen, 7% x Rpl.OOO.OOO = Biasa, 7% x Rp 1.S00.000 = Jumlah yang tersedia untuk partisipasi: (Rp600.000 - Rp17S.000) Nominal saham yang bcrpartisipasi:

Preferen Biasa

Tarip partisipasi: (42S.00012.S00.000) Deviden partisipasi:

Preferen, terbatas s.d. 13% (20% -7%) Tetapi karena tarip partisipasi tertinggi

hanya s.d 17% maka partisipasinya hanya s.d. 10% (17% -7%)

(10% x Rp l.000.000)

Biasa, (Rp42S.000 - Rp100.000)

Rp70.000 lOS.000

Rp 17S.000

Rp42S.000

1.S00.000

Rp 1.000.000 Rp2.S00.000

17%

Rp 100.000 32S.000 Rp 42S.000

Deviden Property

Apabila perusahaan tidak mempunyai kas cukup, atau mempunyai kas cukup tetapi dimaksudkan untuk tujuan lain, perusahaan dapat membagikan deviden dengan pembayaran aktiva selain kas, atau sering disebut property devidend. Masalah akuntansi yang timbul dalam deviden property adalah mengenai jumlah yang harus dicatat, mengingat hal itu bukan merupakan transfer aktiva non-kas yang terjadi secara timbal-balik. Sebagian besar akuntan sepakat mengggunakan nilai pasar aktiva non-kas yang diserahkan sebagai dasar untuk mencatat. Dengan digunakannya nilai pasar aktiva akan mengakibatkan perlunya pengakuan laba atau rugi apabila ada perbedaan nilai pasar dengan nilai buku. Apabila aktiva yang diserahkan tidak mempunyai nilai pasar maka nilai buku aktiva tersebut digunakan sebagai dasar pencatatan.

133

Contoh 1

Pada tanggal14 Nopember 1992, PT. MudMud mengumumkan pembagian deviden property berupa investasi dalam surat-surat berharga yang bemilai buku Rp 10.000 per lembar. Harga pasar surat-surat berharga tersebut saat ini dibursa adalah Rpl6.ooo per lembar. Surat-surat berharga tersebut akan dibagikan kepada semua pemegang saham beredar perusahaan yang berjumlah 1.000 lembar pada tanggal 20 Desember 1992. Setiap pemegang 1 lembar saham akan memperoleh 5 buah barang.

Perhitungan laba-rugi:

Harga pasar (1.000 lb x 5 x RpI6.000) Nilai buku (1.000 lb x 5 x RplO.OOO) Laba kenaikan harga surat-surat berharga

Rp 80.000.000 50.000.000 Rp 30.000.000

Jumal tanggal14 Nopember 1992 (pengumuman):

Investasi Surat-surat Berharga

Laba Kenaikan Barga Surat-surat Berharga

30.000.000 30.000.000

80.000.000

Laba Ditahan

Utang Deviden Property

Jumal tanggal20 Desember (distribusi):

Utang Deviden Property

Investasi Surat-surat Berharga

80.000.000

80.000.000 80.000.000

Masalah akuntansi dan pelaporan yang lain timbul apabila perusahaan membagikan deviden property dalam suatu peri ode yang akan dibagikan pada periode berikutnya. Masalahnya adalah pada peri ode kapan laba atau rugi harus diakui? Masalah itu timbul karena ada kemungkinan harga pasar aktiva yang dibagikan sebagai deviden pada tanggal pengumuman berbeda dengan harga pasar pada tanggal distribusi. Perbedaan nilai pasar pada tanggal pengumuman dan distribusi tersebut akan mengakibatkan jumlah laba atau rugi yang berbeda pula. Untuk masalah tersebut sebagian besar akuntan sepakat untuk mengakui laba atau rugi atas deviden property itu pada peri ode pengumuman, yaitu sebesar selisih nilai buku dengan nilai pasar saat pengumuman.

Contoh 2

PT. Ma WuT pada tanggal31 Desember 1987 mengumumkan property deviden berupa equipment, dan akan diserahkan pada tanggal15 Juli 1988. Pada tangga131112/87 equipmen mempunyai nilai buku Rp25.000 dengan nilai pasar Rp35.ooo. Tanggal 15 Juli 1988, equipment tersebut mempunyai nilai pasar 50.000.

Jumal tangga131 Desember 1987 (pengumuman):

Equipmen

Laba Disposisi Aktiva Tetap

10.000

10.000

134

Laba Ditanan

Utang Deviden Property

Jurnal tanggal15 Juli 1988 (distribusi):

Utang Deviden Property Equipmen

35.000

35.000

35.000

35.000

Devidend Scrip

Dalamkeadaaan dimana perusahaankekurangankas tetapi tetap menginginkan pembagian deviden, perusahaan tersebut dapat menerbitkan scrip devidend. Deviden scrip adalan pembagian deviden dalam bentuk janji tertulis untuk membayar kas di masa yang akan datang. Janji itu merupakan salah satu bentuk utang wesel yang akan dicatat sebagai utang. Deviden scrip dapat berbunga atau tidak berbunga, dan bisa diperjual-belikan antar pemegang saham atau antarpemegang scrip. Pada saat pembagian deviden scrip diumumkan, perusahaan mendebit rekening laba ditahan dan mengkredit rekening utang deviden scrip atau utang wesel kepada pemegang saham. Pada saat pembayaran diadakan pendebitan terhadap utang dan pengkreditan terhadap kas. Apabila scrip tersebut berbunga, kas yang dipergunakan untuk membayar bunga harus diperlakukan sebagai biaya bunga dan tidak boleh dianggap sebagai bagian dari pembagian deviden.

Contoh3

PT Patriotproklamasi pada tanggal 6 Mei 1985 mengumumkan deviden dengan menerbitkan deviden scrip berbentuk wesel jangka dua bulan, berjumlah Rp 80 per lembar saham untuk 2.545.000 lembar saham yang beredar. Wesel tersebut berbunga 10% per tahun.

Jumal tanggal 6 Mei 1985 untuk mencatat pengumuman pembagian deviden scrip:

Laba Ditahan 20.360.000

Utang Wesel kapada Pemegang Saham (Rp80 x 2.545.000 lb)

20.360.000

Jumal tanggal 27 juli 1989 untuk mencatat pembayaran:

Utang Wesel kepada Pemegang Saham Biaya Bunga (Rp20.360.000 x 2/12 x 10%)

Kas

20.360.000 339.333

20.699.333

Devidend Likuidasi

Deviden yang tidak didasarkan pada laba yang ditahan sering disebut deviden likuidasi.

Deviden seperti itu menunjukkan pengembalian atas investasi pemilik dan bukan merupakan distribusi laba. Deviden likuidasi bisa didasarkan pada modal yang timbul dari donasi pihak luar atau pemegang saham, namun pada umumnya deviden likuidasi diperlakukan sebagai pengurang Agio Saham dan bukan Laba Ditahan seperti pembagian jenis lainnya,

135

" >,./

Contoh 4

PT Sichud pada tanggal 20 February 1990 mengumumkan akan membagikan deviden kas sebesar Rp 1.000.000. Dalam pengumuman disebutkan bahwa sejumlah Rp700.000 merupakan distribusi laba, sedang sisanya merupakan pembagian modal. Deviden akan dibayar tanggal20 Mei 1990.

Jumal tanggal 20 Pebruari untuk meneatat pengumuman:

Laba Ditahan Agio Saham

Utang Deviden

Jumal tanggal 20 Mei untuk meneatat pembayaran:

Utang Deviden Kas

700.000 300.000

1.000.000

1.000.000

1.000.000

Devidend Saham

Deviden saham adalah pengumuman pembagian deviden yang akan dibayar dengan penyerahan sejumlah saham tambahan. Deviden saham tidak merubah apapun, baik aktiva perus,: 'iaan maupun proporsi· pemilikan pemegang saham. Apabila dewan direksi mende .larasikan deviden saham, maka akan mengakibatkan kapitalisasi laba yang ditahan. Deviden saham mengakibatkan laba yang ditahan dikapitalisasi seeara permanen sebagai tambahan modal disetor.

Jumlah laba yang ditahan yang akan dikapitalisasi sebagai modal disetor tergantung dari jumlah relatif (perbandingan saham yang diserahkan sebagai deviden saham dengan jumlah saham yang beredar) deviden tersebut.

Deviden Saham Keeil. Jika deviden saham menaikan 20% s.d 25% dari jumlah lembar saham sejenis yang beredar sebelumnya, disebut deviden saham keeil. Deviden saham ini diperkirakan tidak merubah secara material harga pasar saham. Akuntansi meneatat deviden saham kecil dengan men transfer dari laba ditahan ke modal disetor (Modal Saham, Agio Saham) sejumlah harga pasar saham yang dikeluarkan.

Contoh 1

Modal pemegang saham PT Pete tanggal 31/12/87 di neraea sebelum pengumuman deviden saham adalah sebagai berikut:

Saham Preferen 7% (nominal Rp 100, diotorisasi,ditempatkan dan beredar 10.000 lb) Saham Biasa (nominal Rp 25,

diotorisasi 100.000 lb, ditempatkan dan beredar 60.000)

Agio Saham Biasa

Jumlah Modal Disetor

Rp 1.000.000

1.500.000 750.000 Rp 3.250.000

136

Laba Ditahan

Jumlah Modal Pemegang Saham

2.500.000 Rp 5.750.000

Pada tanggal tersebut perusahaan mengumumkan deviden saham 10% dari saham bias a yang beredar, dan akan dibagikan pada tanggal15 Januari 1988. Harga pasar saham pada saat pengumuman adalah Rp 30 per lembar.

Jurnalpadatanggalpengumuman:

Laba Ditahan

Saham Biasa yang akan Didistribusikan Agio Saham Biasa

Jurnal pada tanggal pembagian:

Saham Biasa yang akan Didistribusikan Modal Soham Biasa

180.000

150.000 30.000

150.000

150.000

Deviden SahamBesar. Jika deviden saham menaikkan lebih dari 20% sid 25% jumlah saham yang beredar, nilai pasar saham tersebut diperkirakan akan turun, deviden saham seperti itu disebut deviden saham besar. Perbedaannya dengan deviden saham kecil adalah jumlah laba ditahan yang direklasifikasikan ke modal disetor. Pada deviden saham kecil dipergunakan harga pasar saham tersebut, sedangkan deviden saham besar menggunakan nilai nominal saham.

Contoh 2

Seperti contoh 1, apabila deviden saham sebesar 33,3% dari saham biasa yang beredar.

Juenal pada tanggal pengumuman:

Laba Ditahan

750.000

Saham Biasa yang akan Didistribusikan Jurnal pada tanggal pembagian:

Saham Biasa yang akan Didistribusikan Modal Saham Biasa

750.000

750.000

750.000

Pemecahan Saham (Stock Splits)

Stock Split atau stock split-up terjadi apabilaperusahaanmenukardeng anjumlahlembar saham yang berbeda atas jumlah lembar saham yang dimiliki pemegang saham. Misalnya perusahaan menukar 2lembar saham atas pemilikan llembar saham, maksudnya pemegang saham akan menerima 2 lembar saham atas penyerahan 1 lembar saham yang dimilikinya sekarang. Tujuan diadakannya stock split adalah menurunkan harga pasar saham.

Dengan adanya stock split maka nilai nominal saham harus disesuaikan secara sebanding. Misalnya saham dengan nilai nominal Rp 1 OOllb, diadakan stock split 2: 1, maka setelah diadakan stock nilai nominal saham akan menjadi Rp 501lb. Apabila 5: 1 maka akan menjadi Rp 101lb.

1'37

Prosedur akuntansi atas stock split adalah dengan catatan memo yang menunjukkan perubahan jumlah saham dan nilai nominal saham. Tidak diperlukan jurnal untuk mencatat stock split, karena dengan diadakannya stock split tidak akan merubah rupiah modal saham, yang berubah hanyalah lembar saham dan nilai nominal per lembar saham.

Contoh 3

Sebelum diadakan stock-split modal saham PT Inah sebagai berikut:

Saham biasa, 1.000 lebar dengan nominal RplOO

Laba ditahan 50.000

Rp 100.000 Rp 150.000

Dewan direksi memutuskan untuk mengadakan strock -split 2 : 1. Modal saham PT Inah setelah stock split adalah sebagai berikut:

Saham bias a, 2.000 lebar dengan nominal Laba ditahan

Rp50 50.000

Rp 100.000 Rp 150.000

Tabel berikut ini meringkas pengaruh berbagai jenis deviden dan pemecahan saham terhadap berbagai elemen laporan keuangan:

Laba ditahan Berkurang 0 Berkurang"
Modalsaham 0 0 Hertarnbahb
Agiosaham 0 0 B~ahe
Jumlah modal , .
pemegang saham Berkurang 0 0
Modalkerja Berkurang 0 0
Jumlah aktiya 0 Berkurang 0
Jumlah lembar t1
saham beredar 0 0 Bertambah
a Nilai pasar saham
b Nilai nominal atau ditetapkan
C Kelebihan nilai pasar di atas nominal 138

Berkurangb 0

Bertambahh . 0 .

o 0

o 0

o . 0

Berta:mbah

• + ", , <,

, . '

PENCADANGAN LABA DITAHAN

Kadang-kadang manajemen perusahaan bermaksud menggunakan sumber-sumber perusahaan untuk tujuan-tujuan khusus tertentu (rencana perluasan, pelunasan utang) sehingga tidak dapat dibagikan sebagai deviden. Manajemen ingin mengkomunikasikan hal tersebut dalarn laporan keuangan. Untuk itu maka diperlukan pencadangan laba yang ditahan guna memberitahukan kepada pemakai laporan tentang maksud penggunaan sumber-sumber perusahaan. Pada saat pencadangan tersebut sudah tidak lagi diperlukan, maka saldonya dikembalikan ke laba ditahan.

Contoh:

a. ] untuk perluasan pabrik dilakukan dengan mentransfer dari laba ditahan RpSOO.OOO setiap tahun sela S tahun. Jurnal untuk mencatat pencangan tersebut setiap tahunn selarna S tahun adalah sebagai berikut:

Laba Ditahan 500.000

Laba Ditahan yang Dicadan.gkan untuk Perluasan Pabrik

500.000

b. PadaakhirtahunkelimasaldocadanganakanberjumlahRp2.S00.000.Apaoilaperluasan pabik telah selesai dan pencandangan terse but sudah tidak diperlukan, maka jumlah tersebut ditransfer kembali ke laba ditahan:

Laba Ditahan yang Dicadangkan untuk Perluasan Pabrik

laba Ditahan

2.500.000

2.500.000

QUASI REORGANISASI

Apabila perusahaan melalu menderita rugi, rekening laba ditahan akan bersaldo negatif atau defisit. Dinegara tertentu, bagi perusahaan yang mempunyai defisit dihamskan untuk memperoleh laba sehingga dapat menutup defisit tersebut, untuk dapat membayar deviden. Ketentuan tersebut akan menyulitkan perusahaan dan pemegang saharnnya. Karena biasanya perusahaan yang selalu menderita rugi akan kesulitan memperoleh dana tarnbahan untuk mempebaiki operasinya.

Undang-undang negara tertentu memperbolehkan perusahaan menggunakan suatu prosedur untuk menghapuskan defisitnya sehingga perusahaan nampak seperti telah direorganisasi secara resmi, tanpa hams mengeluarkan biaya reorganisasi resmi yang besar. Prosedur tersebut disebut quasi reorganisasi: Quasi reorganisasi meliputi tiga langkah berikut ini:

1. Semua aktiva dinilai kembali pada nilainya sekarang (biasanya nilai bersih yang dapat direalisasi) sehingga perusahaan tidak dibebani biaya yang tinggi pada tahun-tahun berikutnya karena nilai aktiva yang terlalu tinggi.

2. Agio hams dibentuk paling tidak sarna dengan jurnlah defisit, dengan cara donasi dari pemegang saharn perusahaan, pengurangan nominal saharn, atau cara-cara lainnya.

3. Jumlah defisit kemudian dibebankan ke agio saharn hingga bersaldo DOl.

139

Contoh:

Posisi modal pemegang saham PT QY sebelum quasi reoganisasi adalah sebagai berikut:

Saham biasa, 60.000 lb nominal Rp100 Rp 6.000.000

Agio Saham 100.000

Laba ditahan (2.000.000)

Jumlah modal pemegang saham Rp 4.100.000

Dalam rangka quasi reorganisasi dilakukan langkah-langkah berikut ini:

a. Diadakan penilaian kembali terhadp aktiva-aktiva perusahaan: - Persediaan barang dinaikkan sebesar Rp400.000

- Aktiva tak berwujud Rp77S.000 dihapuskan

- Aktiva tetap diturunkan Rp42S.000

Jurnal penilaian kembali aktiva:

Persediaan-l Laba Ditahan

00.000 800.000

Aktiva Tak Berwujud Aktiva Tetap

775.000

425.000

b. Nilai nominal saham diturunkan dari Rp100 per lembar menjadi RpSO.

Jurnal penurunan nilai nominal saham:

Modal Saham Biasa

3.000.000

Agio Saham Biasa

c. Penghapusahan defisit:

Agio Saham Biasa Laba Ditahan

3.000.000

2.000.000

2.000.000

Posisi modal pemegang saham PT QY setelah quasi reoganisasi adalah sebagai berikut:

Saham biasa, 60.000 lb nominal RpSO Rp 3.000.000

Agio Saham 1.100.000

Laba ditahan 0

Jumlah modal pemegang saham

Rp 4.100.000

SOAL-SOAL

1. Berikut ini adalah transaksi-transaksi yang mempengaruhi Laba Ditahan, kecuali:

a. Pembagian dividen

b. LabaJRugi bersih operasi

c. Koreksi pembukuan atas laba (rugi) tahun-tahun yang lalu

d. Emisi saham bam dengan harga di atas nilai nominal

e. Tidak ada jawaban yang benar Jawab: d

140

2. Berikut ini adalah tanggal-tanggal yang berhubungan dengan pembagian dividen suatu perusahaan, kecuali:

a. Tanggal pengumuman b. Tanggal pendaftaran (pencatatan)

c. Tanggal pemberitahuan ke BAPEPAM d. Tanggal pembayaran

e. Tidak ada jawaban yang benar

Jawab: c

3. Jika perusahaan memberikan saham dividen, akibatnya:

a. Jumlah Laba Ditahan berkurang b. Jumlah modal sendiri tetap

c. Jumlah saham beredar berkurang d. Semua alternatif jawaban benar

e. Tidak ada jawaban yang benar

Jawab: a

4. Pembagian aktiva kepada para pemegang saham selain yang berasal dari Laba Ditahan disebut:

a. Dividen yang sesungguhnya c. Scrip dividen

c. Tidak ada jawaban yang benar Jawab: b

5. Cara mencatat pengumuman dividen saham adalah sebagai berikut:

a. Mendebet dividen saham dan mengkredit pendapatan dividen

b. Mendebet dividen saham dan mengkredit investasi saham

c. Mendebet piutang dividen dan mengkredit pendapatan dividen

d. Mendebet piutang dividen dan mengkredit investasi saham

e. Tidak ada jawaban yang benar Jawab: e

b. Dividen likuidasi d. Treasury Stock

6. Jurnal pembagian deviden saham, Laba Ditahan

Modal Saham

xx

xx

Alasan perusahaan untuk membagikan dividen dalam bentuksaham sendiri adalah, sebagai berikut, kecuali:

a. Untuk tetap membagikan dividen, tanpa adanya pelimpahanke luar atau berkurangnya harta kekayaan perusahaan

b. Untukmenaikkanjumlahmodal yang ditanam (modal statutair) di dalam perusahaan tanpa keharusan dividen

c. Untuk menaikkan jumlah saham yang beredar, sehinggadiharapkan akan menurunkan harga pasar saham dan mendorong ke arah pasaran yang lebih luas

d. untuk mengurangi jumlah kas yang dikeluarkan sehingga uang tunai dapat dipakai untuk kepentingan lainnya

e. Tidak ada jawaban yang benar lawab: b

141

7. Jika perusahaan mengumumkan Script dividen, maka rekening Laba Ditahan akan:

a. Bertambah sebesar script dividend yang diumumkan

b. Berkurang sebesar script dividend yang diumumkan

c. Tidak berubah

d. Berkurang sebesar dividen yang seharnsnya dikurangi biaya pembuatan script c. Tidak ada jawaban yang benar

Jawab: b

8. Berikut ini adalah karakteristik quasi-reorganisasi, kecuali:

a. Adanya bagian atau elemen hak-hak pemegang saham yang dicatat dengan nilai terlalu tinggi

b. Adanya aktiva-aktiva yang dinilai terlalu tinggi menurut ukuran yang berlaku pada

waktu itu

c. Adanya institusi menejemen yang barn

d. Adanya hari depan yang cerah bagi perusahaan

e. Tidak ada jawaban yang benar Jawab: d

9. Sebuah aktiva tetap dari donasi yang mempunyai nilai pasar yang dapat ditentukan harus dicatat dengan mendebit aktiva tetap dan mengkredit:

a. Tambahan modal disetor b. Laba ditahan

c. Laba ditangguhkan d. Laba lain-lain

Jawab: a

Aktiva tetap yang diterima dari donasi harus dicatat sebesar harga pasar pada waktu diterima dengan mendebit aktiva tetap dan mengkredit tambahan modal disetor.

10. PT JOICE mengumumkan pembagian deviden tunai sebesar Rp 1 0.000 pada tanggal17 Januari 1981. Pembayaran deviden ini akan dilakukan kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggall 0 Februari 1981 dan pembayaran dilakukan pada tanggal2 Maret 1981. Akibat pembagian deviden tunai ini, modal kerja bertambah (berkurang):

17 J anuari 10 Februari

a. RpO Rp 0

b. Rp1O.OOO Rp 0

c. (Rp1O.OOO) Rp 0

d. (Rp1O.OOO) Rpl0.000

Jawab: c

Modal kerja akan berkurang pada tanggal pengumuman deviden. Jumal yang dibuat pada tanggal17 Januari adalah:

Laba ditahan

Utang deviden Tunai

10.000

10.000

142

Modal kerja dihitung dengan mengurangkan utang lancar dari aktiva lancar. Tidak ada jurnal yang dibuat pada tanggal pencatatan (10 Feb). Pada tanggal 2 Maret (tanggal pembayaran), jurnal yang dibuat adalah:

Utang deviden Tunai 10.000

Kas 10.000

11. PT Doel memiliki 1.000 lembar saham PT Sumbang. Saham-saham ini dibeli pada tahun 1977 dengan harga Rp9.ooo. Pada tanggal15 September 1981, PT Doel mengumumkan pembagian deviden properti berupa l lembar saham PT Sumbang untuk setiap 10 lembar saham PT Doel yang dipegang oleh para pemegang saham. Pada tanggal itu, jumlah saham PT Doel yang beredar 9.000 lembar dan harga pasar saham PT Sumbang Rp14 per lembar. Berapa laba dan pengurangan bersih laba ditahan atas pembagian deviden property tersebut?

Keuntun~an

a. RpO

b. RpO

c. Rp4.5oo

d. Rp4.5oo Jawab: d

Pada tanggal pengumuman, Perusahaan Doel akan membuat jurnal untuk 900 lembar saham PT Sumbang yang akan didistribusikan sebagai deviden (9000/10 lembar = 900 lembar)

Pengurangan laba ditahan Rp8.1oo Rp12.6oo Rp3.6oo Rp8.100

Investasi saham PT Sumbang Laba kenaikan harga saham [900 lembar x (Rp14 - Rp9)]

4.500

4.500

Laba ditahan (900 lb x Rp 14) Utang deviden property

12.600

12.600

12. PT Indun mengumumkan pembagian deviden saham 5.000 lembar nominal Rpl per lembar pada saat harga pasarnya Rp4 per lembar. Bagimanakah pengaruh jurnal yang dibuat untuk mencatat pengumuman deviden tersebut terhadap jumlah modal pemegang saham?

a. Tidak mempengaruhi c. Turun Rp5.ooo Jawab: a

b. d.

Naik Rp5.ooo Turun Rp20.000

Pengumuman deviden saham tidak mempengaruhi jumlah modal pemegang saham. Deviden saham dicatat dengan mendebit laba ditahan sebesar nilai nominal atau nilai pasar yang akan didistribusikan dan mengkredit modal saham dan agio saham. Oleh karena itu, perubahari terjadi hanya pada komposisi modal saham, dari laba ditahan menjadi modal disetor.

143

13. Berikut ini adalah perubahan saldo rekening-rekening PT Mampet selama tahun 1979:

Kenaikan Rp 356.000 108.000 240.000 24.000

Aktiva Utang

Modal saham

Tambahan modal disetor

Diasumsikan tidak ada perubahan laba ditahan selain untuk pembayaran deviden sebesar Rp52.000. Laba bersih tahun 1979 adalah: a. Rp16.000 c. Rp52.000 Jawab: b

b. d.

Rp36.000 Rp68.000

Laba bersih perusahaan tahun 1979 adalah Rp36.000. Kenaikan bersih saham biasa dan tambahan modal disetor berjumlah Rp264.000 (Rp240.000 + Rp24.000), sementara kenaikan dalam aktiva bersih hanya Rp248.000 (Rp356.000 - RpI08.000). Perbedaan sebesar Rp16.000 (Rp264.000-Rp248.000) diakibatkan pembayaran deviden oleh perusahaan lebih besar Rp16.000 daripada yang laba diperoleh. Jika Rp52.000 telah dibayarkan untuk deviden, maka laba bersih yang diperoleh adalah Rp36.000 (Rp52.00f - RpI6.000).

Dalam bentuk persamaan:

(1) Tambahan aktiva - tambahan utang = tambahan saham biasa + tambahan modal disetor + tambahan laba ditahan

(2) Tambahan laba ditahan = laba bersih - deviden

misalkan laba bersih = X, dengan cara mensubstitusikan kedua persamaan tersebut akan didapat laba bersih 1979:

Rp356.000 - Rp108.000 = Rp240.000 + X - Rp52.000 Rp248.000 = Rp212.000 + X

X= Rp36.000

14. Manakah diantara pilihan berikut ini yang tidak akan nampak dalam neraca suatu perusahaan bagian "Modal Pemegang Saham"?

a. Kelebihan modal disetor dari nilai nominal saham preferen (agio saham preferen).

b. Saham biasa, Rp5 per lembar

c. Utang deviden saham biasa

d. Saham biasa dipesan

e. Utang deviden tunai Jawab: e

Utang deviden tunai diklasifikasikan sebagai utang Ian car.

15. Tidak seperti stock split, deviden saham memerlukan penjumalan secara formal dalam akuntansi keuangan, sebab:

a. deviden saham menaikkan nilai buku relatif pemegang saham secara individual

b. stock split menaikkan nilai buku relatif pemegang saham secara individual

144

c. deviden saham menaikkan modal pemegang saham perusahaan yang mengeluarkan

d. deviden saham dibayar pada tanggal diumumkan

e. deviden saham merupakan transfer dari laba ditahan ke modal saham Jawab: e

16. Pengumuman deviden saham 10% harus diperlakukan oleh perusahaan yang menerbitkannya dengan cara:

a. mengkapitalisasi laba ditahan sarna dengan nilai nominal atau nilai yang ditetapkan dalam saham

b. mengkapitalisasi laba ditahan sarna dengan nilai pasar saham

c. mengkapitalisasi laba ditahan per lembar sarna dengan jumlah modal disetor per

lembar saham yang bersangkutan.

d. hanya membuat catatan memo dalam rekening modal

e. mengkapitalisasi sejumlah laba ditahan yang ditentukan oleh dewan direksi Jawab: b

Jika jumlah deviden saham jumlahnya kecil dibandingkan saham yang beredar, laba ditahan yang dikapitalisasi sebesar harga pasar saham yang akan didistribusikan.

17. Pada tanggal 31 Desember 1989, modal pemegang saham PT Marlena nampak sebagai berikut:

Saham bias a, nilai nominal Rp5,

diotosisasi 30.000 lembar, diterbitkan dan beredar 9.000 lembar

Tambahan modal disetor Laba ditahan

Jumlah modal pemegang saham

Rp 45.000 58.000 73.000 Rp 176.000

Pada tanggall April 1990, dewan komisaris mengumumkan stock deviden 10%, dan oleh karenanya 900 lembar tambahan saham diterbitkan pada saat berharga pasar Rp8 per lembar. Selama 3 bulan terakhir sampai dengan 31 Maret 1990, PT Marlena menserita kerugian bersih sebesar Rp16.000.

Berapa besarnya laba ditahan yang harus dilaporkan PT Marlena pada tanggal 1 April 1990?

a. Rp49.800 c. Rp54.300 Jawab: a

b. d.

Rp52.500 Rp57.000

Saldo laba ditahan yang harus dilaporkan pada tanggal 1 April 1990 adalah Rp49.800. Laba ditahan harus dikapitalisasi sebesar nilai pasar saham yang akan didistribusikan. Oleh karena itu deviden saham akan mengurangi laba ditahan sebesar Rp7 .200 (900 lb x Rp8). Rugi bersih selama 3 bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 1990, akan mengurangi laba ditahan Rp 16.000.- Saldo laba ditahan tampak dalam tabel berikut:

145

16.000 49.800

deviden saham (900 lb x Rp8) rugi bersih saldo 31/3/90

Rp7.200

saldo 31112/89

Rp73.000

Rp73.ooo

Rp73.000

Saldo 1/4/90

Rp49.800

18. Pada tanggal30 Juni 1993, PT Kiko mengumumkan dan menerbitkan deviden saham biasa 10%. Sebelum pembagian deviden, PT Kiki mempunyai saham yang beredai 10.000 lembar nominal Rp5. Harga pasar saham bias a PT Kiki pada tanggal30 Juni adalah Rp12 per lembar. Akibat pembagian deviden tersebut, berapa jumiah kenaikan (penurunan) jumlah modal pemegang saham PT KIKI?

a. RpO b. Rp5.000

c. Rp7.000 d. (RpI2.000)

Jawab: a

19. Deviden tunai untuk saham biasa PT Raymuna, nominal RplO, adalah sebagai berikut:

Kuartal pertama 1988 Rp 800.000

Kuartal kedua 1988 900.000

Kuartal ketiga 1988 1.000.000

Kuartal keempat 1988 1.100.000

Deviden kas kuartal keempat diumumkan pada tanggal 20 Desember 1988 kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal31 Desember 1988. Pembayaran deviden kas kuartal keempat dilakukan pada tanggal9 Januari 1989.

Begitu juga, PT Raymuna mengumumkan deviden saham 5% untuk saham biasa nominal Rp 10 pada 1 Desember 1988, pada saat jumlah saham biasa yang beredar 300.000 lembar dan harga pasar saham biasa Rp20 per lembar. Apa pengaruh transaksi tersebut terhadap rekening-rekening modal pemegang saham?

Saham biasa Tambahan modal disetor Laba ditahan

a. RpO RpO Rp3.800.000 D

b. RpI50.000 K RpO Rp3.950.000 D

c. Rp150.000 K Rp150.000 K Rp4.100.000 D

d. Rp300.000 K Rp300.000 D Rp3.800.000 D

Jawab: c

Pembagian deviden tunai berjumlah Rp3.800.000 yang diumumkan pada tabun 1978 seluruhnya akan mengurangi laba ditahan. Deviden saham kecil yang telah diumumkan dan diterbitkan pada tahun 1978 memerlukan kapitalisasi laba ditahan sebesar harga pasarnyaRp20 dikalikanjumlah yang didistribusikan 15.000 lembar (5% x 300.000 lb).

146

Ringkasan jumal untuk mencatat pembagian deviden tunai dan deviden saham adalah sebagai berikut:

Laba ditahan Kas

Utang deviden

3.800.000

2.700.000 1.100.000

Laba ditahan (1S.000 lb x Rp20) Deviden saham yang

akan didistribusikan (1S.OO0 Ib x RplO) Tambahan modal disetor

300.000

lSO.OOO IS0.0oo

Deviden saham yang akan didistribusikan Modal saham biasa

IS0.0oo

iso.ooc

Dari jumal di atas, dapat dilihat bahwa pengaruh bersih dari kas dan deviden saham adalah kenaikan dalam modal saham biasa RplS0.000 dan kenaikan dalam tambahan modal disetor RplS0.0oo serta penurunan dalam laba ditahan Rp4.100.000

20. Pada tangga130 Juni 1989, modal pemegang saham PT Jonet adalah sebagai berikut:

Saham biasa, nominal Rp2S, diotorisasi

Soo.ooO lembar, diterbitkan dan beredar 300.000 lembar

Tambahan modal disetor Laba ditahan

Rp7.Soo.ooo 1.400.000 1.890.000

RplO.790.000

Pada tanggall Juli 1989, dewan komisaris PT J onet mengumumkan pembagian deviden saham untuk saham biasa, yang akan dibagikan pada tanggallO Agustus 1989 kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal 31 Juli 1989. Harga pasar saham biasa PT Jonet pada masing-masing tanggal adalah sebagai berikut:

1 Juli 31 Juli

10 Agustus

Rp30 Rp31 Rp32

Berapa jumlah yang dibebankan kepada labaditahan sebagai akibat adanya pengumuman dan distribusi deviden saham tersebut?

a. Rp37S.ooo c. Rp46S.ooo Jawab: b

PT Jonet harus membebani laba ditahan Rp4S0.ooo sebagai akibat adanya deviden saham (300.000 saham yang beredar x S% = IS.ooo lembar x Rp30)

b. d.

Rp4S0.ooo Rp480.ooo

147

21. PT Spirit mempunyai 1.000.000 lembar saham biasa diotorisasi nominal Rp3 per lembar dan yang beredar 600.000 lembar. Jika pada saat harga pasar saham per lembar Rp8 PT Spirit membagikan deviden saham llembar untuk pemilikan 7 lembar saham, jurnal yang harus dibuat PT Spirit untuk mencatat transaksi tersebut adalah:

a. Laba ditahan 300.000

Modal saham biasa b. Tambahan modal disetor Modal saham biasa c. Laba ditahan

Modal saham biasa Tambahan modal disetor d. Tambahan modal disetor Modal saham biasa Laba ditahan

300.000

300.000

300.000

800.000

300.000 500.000

800.000

300.000 500.000

Jawab: c

Spirit akan mendistribusikan 100.000 lembar saham sebagai deviden saham (600.000 lembar: 6Iembar). Laba ditahan harus dikapitalisasi dalamjumlah yang sama dengan nilai pasar saham yang akan didistribusikan. Spirit mengeluarkan deviden saham kecil (100.000/600.000 lembar = 0,167%) yang akan dijurnal sbb:

Laba ditahan (100.000 lb x Rp3) 800.000

Modal saham biasa (l00.000 lb x Rp3)

Tambahan modal disetor (100.000 lb x Rp5)

300.000 500.000

22. Pada tanggal31 Desember 1993, rekening modal pemegang saham dalam Neraca PT Mason nampak sebagai berikut:

Saham biasa (nilai nominal Rpl.000,. 1.000 lembar saham diotorisasi,

300 lembar diterbitkan dan beredar) Rp 300.000

Tambahan modal disetor 1.800.000

Laba ditahan 2.000.000

Rp 4.100.000

Pada tanggal 2 J anuari 1994, dewan komisaris mengumumkan pembagian deviden saham 1 lembar saham untuk pemilikan 3 lembar saham. Dengan demikian 100 lembar saham tambahan dikeluarkan. Pada tanggal2 J anuari 1994 harga pasar saham PT mason sebesar RplO.000 per lembar.

Penyajian yang paling baik modal pemegang saham PT Mason pada tanggal 2 Januari 1994, setelah penerbitan saham tambahan adalah:

a. Saham biasa (nilai nominal Rpl.OOO, 1.000 lembar diotorisasi, 400 lembar

diterbitkan dan beredar) Rp 400.000

148

Tarnbahan modal disetor Laba ditahan

b. Saham biasa (nilai nominal Rp1.000, 1.000 lembar diotorisasi, 400 lembar diterbitkan dan beredar)

Tambahan modal disetor

Laba ditahan

c. Saham biasa (nilai nominal Rp1.000, 1.000 lembar diotorisasi, 400 lembar diterbitkan dan beredar)

Tarnbahan modal disetor

Laba ditahan

d. Saham biasa (nilai nominal Rp 1.000, 1.000 lembar diotorisasi, 400 lembar diterbitkan dan beredar)

Tambahan modal disetor

Laba ditahan

1.700.000 2.000.000 Rp 4.100.000

Rp400.000 1.800.000 1.900.000 Rp 4.100.000

Rp400.000 2.700.000 1.000.000 Rp 4.100.000

Rp400.000 2.400.000 1.300.000 Rp 4.100.000

Jawab: b

Laba ditahan dikapitalisasi dengan jum1ah yang sarna dengan nilai nominal saham yang didistribusikan, jika deviden saham yang dibagikan bersifat besar (lebih dati 20% atau 25% dari jumlah saham yang telah beredar). Deviden saharn Mason merupakan deviden saham besar, yaitu 0,333% (100/300 lembar).

Jumal yang harus dibuat:

Laba ditahan

(100 lb x Rp 1.000) Modal saham biasa

100.000

100.000

penyajian modal pemegang saham Mason setelah adanya deviden saham:

Modal saham biasa (nilai nominal Rp 400.000

Rp1.ooo, diotorisasi 1.000 lembar,

400 1embar diterbitkan dan beredar)

(Rp300.000 + Rp100.000) Tambahan modal disetor

Laba ditahan (Rp2.000.ooo-Rp 1 00.000)

1.800.000 1.900.000 Rp 4.100.000

149

23. PT Semi mempunyai 1.000.000 lembar saham biasa yang diotorisasi nominal Rp30 per lembar dan yang beredar 300.000 lembar saham. PT Semi mengotorisasi deviden saham pada saat mempunyai harga pasar Rp80 per lembar. Pemegang saham akan memperoleh 1 lembar deviden saham untuk 1 lembar pemilikan saham. Nilai nominal saham tidak berubah. Jumal yang harus dibuat untuk mencatat transaksi ini adalah:

a. tidak dijumal

b. Laba ditahan 9.000.000

Modal saham biasa

9.000.000

c. Laba ditahan

Modal saham biasa Agio Saham Biasa

d. Utang deviden saham Laba ditahan

Modal saham biasa Jawab: b

Deviden saham yang didistribusikan adalah besar (100%), oleh karena itu harus dibuat jumal:

Laba ditahan (300.000 lb x Rp30) 9.000.000

Modaf saham biasa 9.000.000

24.000.000

9.000.000 15.000.000

9.000.000 9.000.000

18.000.000

24. Peristiwa atau transaksi yang tidak akan mengurangi jumlah yang dicatat dalam rekening laba ditahan adalah:

a. Penyesuaian peri ode sebelumnya

b. Pengumuman deviden saham

c. Pengumuman deviden kas

d. Pemecahan saham, 1 saham menjadi 3 saham

e. Penyesuaian untuk keperluan kuasi-reorganisasi Jawab: d

25. Pada tanggal 27 April 1991, pemegang saham PT Bangkit menyetujui melakukan pemecahan saham biasa satu menjadi dua dan menaikkan saham biasa diotorisasi dati 100.000 lembar (nilai nominal Rp20 pe rlembar) menjadi 200.000 lembar (nilai nominal RplO per lembar). Rekening pemegang saham PT Bangkit sebelum stock-split adalah sebagai berikut:

Saham bias a, nilai nominal Rp20,

100.000 lembar diotorisasi, 50.000 lembar beredar

Rp

1.000.000

Tambahan modal disetor (agio Rp3 per lembar dati penerbitan saham biasa) Laba ditahan

150.000 1.350.000

150

, " , '> ',,0;. "

, ,",<:"" <' < ""," '

Berapa seharusnya saldo rekening tambahan modal disetor dan laba ditahan PT Bangkit setelah stock split terjadi?

Tambahan modal disetor

a. RpO

b. Rp150.000

c. Rp150.000

d. Rp1.150.000 Jawab: c

Laba ditahan Rp500.000 Rp350.000 Rp1.350.000 Rp350.000

26. Pada tanggal1 Juli 1991, PT Bloudrek memecah 1lembar saham biasa menjadi 4lembar pada saat harga pasamya Rp80 per lembar. Sebelum adanya pemecahan, Bloudrek mempunyai 50.000 lembar saham yang beredar dengan nominal Rp12 per lembar. Setelah pemecahan, nilai nominal saham:

a. tetap sama

b. berkurang sebesar Rp3 per lembar

c. berkurang menjadi Rp3 per lembar

d. berkurang sebesar Rp4 per lembar Jawab: c

Pemecahan saham 1 menjadi 4 lembar akan menaikkan jumlah lembar saham PT Bloudrek yang beredar menjadi 200.000 lembar dan menurunkan nilai nominal setiap lembar sebesar 114 atau menjadi Rp3 per lembar (114 xRp12).

Perhitungan nilai nominal saham, saham yang beredar sebelum dan sesudah adanya pemecahan saham sebagai berikut:

Nilai Jmllembar saham Total

Nominal

yang beredar

nilai nom

Sebelum stock split Setelah stock split

Rp12 x Rp3 x

50.000 lembar = 200.000 lembar =

Rp600.000 Rp600.000

27. PT Samas didirikan pada tanggal 2 Januari 1985 dan mengeluarkan saham sebagai berikut:

* 200.000 lembar saham biasa nominal Rp5 dan dijual dengan harga Rp 12 perlembar (diotorisasi 200.000 lembar)

* 50.000 lembar saham kumulatif berpartisipasi penuh 4% nominal Rp 10 dengan harga Rp25 per lembar (diotorisasi 150.000 lembar).

Laba bersih tahun 1985 sebesar Rp420.000 dan deviden tunai sebesar Rp72.000 diumumkan dan dibayar pada tahun 1985. Berapa besamya deviden yang dibayarkan kepada saham preferen dan saham biasa?

a. Rp20.000 dan Rp52.000 c. Rp46.000 dan Rp26.000 Jawab: b

b. d.

Rp24.000 dan Rp48.000 Rp72.000 dan RpO

151

Jumlah pembayaran deviden pada saham preferen dan saham bias a dihitung sebagai berikut:

~embayaran devlden (dalam rUpiaII)
Keterangan
Preferen Bhisa JmnIah
, ~ ,
Deviden saham preferen 4%
(50.000 x RplO)= Rp5oo.000 x 4% 20.000 20.000
Deviden saham biasa 4% (200.000
x Rp5) = Rpl.ooo,ooo x 4% 40.000 40.000
Saham preferen dan biasa berdasar nilai
nominal:
Biasa (1.000.000/1.~00.000) x
Rp12.ooo 8.000 8.000
Preferen (500.0011.500.000) x
Rp 1 2.000 4.000 4.000
Jumlah 24.000 27.600 90.000 28. PT Kultur mempunyai golongan saham yang beredar pada tanggal 1 Desember 1989 sebagai berikut:

* Saham biasa, nominal Rp20, beredar 20.000 lembar

* Saham preferen kumulatif berpartisipasi penuh 6%, nominal RplOO, beredar 1.000

lembar.

Deviden saham preferen telah tertunggak pada tahun 1977 dan 1978. Pada tanggal31 Desember 1979 diumumkan deviden tunai berjumlah Rp90.000. Berapa besarnya utang deviden untuk saham biasa dan saham preferen?

a. Rp57.600 dan Rp32.400

b. Rp62.400 dan Rp27.600

c. Rp67.200 dan Rp22.800

d. Rp72.000 dan Rp18.000 Jawab: b

Pembayaran deviden sebesar Rp90.000 dialokasikan pada saham biasa dan saham preferen sebagai berikut:

152

" '.' '~~ ,> ,<, , ,

Deviden sahara preferen 4% . 1987 (RplOOx 1.000 Ib x 6%) 1988

1989

Alokasi kpd saham biasa berdasar % . dari nominal:

(Rp20 x 20.000 lb x 6%)

Sisa Rp48.000 (Rp90.000 - Rp24.000 - Rpl8.000)dialokasikankpdsaham biasa dan saham preferen:

Preferen (lOOJ)00/500'()()o) x Rp48.000

Biasa (400.000/500.000) x Rp48.000

Jumlah

6.000 . 6.000 6.000

9.600

27.600

24.000

38.400

62.600

6.000 6.000 6.000

24.000'

9.600

·38.400

90.000

29. PT Living mengalami kerugian selama beberapa tahun. Atas usulan direktur yang barn, dewan komisaris memutuskan untuk melakukan kuasi-reorganisasi yang disetujui oleh para pemegang saham. Sebelum dilakukan penyusunan laporan kembali, neraca PT Living pada tanggal 30 Juni 1990 nampak sebagai berikut:

Rp 600.000 1.600.000 300.000

(400.000) Rp 2.100.000 Para pemegang saham menyetujui kuasi reorganisasi dilakukan secara efektif pada tanggall Juli 1990, dengan cara mengurangi aktiva lain-lain RpI50.000, mengurangi gedung, tanah dan peralatan (bersih) Rp350.000 dan menyesuaikan struktur modal.

Akti va lancar

Gedung, tanah dan peralatan (bersih) Aktiva lain-lain

Total utang

Modal saham biasa

Tambahan modal disetor Laba ditahan (defisit)

Rp 550.000 1.350.000 200.000 Rp 2.100.000

153

Untuk melaksanakan kuasi-reorganisasi, PT Living harus mengurangi modal saham biasa sejumlah a. RpO c. Rp400.000 Jawab: d

b. d.

Rp100.0oo Rp600.0oo

Prosedur yang biasa dilakukan pada kuasi-reorganisasi:

1. menilai kembali aktiva sebesar nilai yang berlaku sekarang dan kenaikan atau penurunannya dicatat

2. menghilangkan saldo defisit laba ditahan dengan tambahan modal disetor

3. jika tambahan modal disetor tidak cukup untuk menghilangkan seluruh defisit, modal saham bias a harus diturunkan sebesar jumlah yang akan digunakan untuk mengurangi defisit sehingga bersaldo DOl.

Jurnal untuk mencatat kuasi-reorganisasi Living:

Laba ditahan (defisit) Aktiva lain-lain

Gedung, tanah dan peralatan (bersih)

Modal saham biasa 600.000 Tambahan modal disetor [(Rp4oo.000 + Rp500.000) - Rp300.000]

Tambahan modal disetor 900.000 Laba ditahan (defisit)

Data untuk menjawab soal No. 30 dan no. 31

500.000

350.000

150.000

600.000

900.000

PT Gacon selalu mengalami kerugian untuk beberapa periode terakhir dan kondisi tersbut memaksa perusahaan untuk mengadakan quasi reorganisasi pada tanggal 31 Desember 1992.

Sebagian pos neraca sebelum adanya kuasi-reorganisasi adalah sebagai berikut:

* Persediaan yang tercatat tanggal 31 Desember 1992, padaharga pasar Rp6.000.ooo.

Harga perolehannya Rp6.500.000

* Gedung, tanah dan peralatan tercatat sebesar 12.000.000

(setelah dikurangi akumulasi depresiasi). Harga penilaian RpS.OOO.Ooo.

* Modal pemegang saham adalah sebagai berikut:

Modal saham bias a, nominal Rp 10 per lembar

diotorisasi, diterbitkan dan beredar 700.000 lembar

Agio saham

Laba ditahan (defisit)

154

Rp7.ooo.ooo 1.600.000 (900.000) Rp7.700.ooo

Untuk kuasi-reorganisasi, nilai nominal saham biasa dikurangi dari RplO menjadi Rp5 perlembar.

30. Setelah kuasi-reorganisasi, jumlah modal pemegang saham adalah:

a. Rp3.300.000 b. Rp3.500.000

c. Rp3.7oo.000 d. Rp4.200.000

Jawab: c

*

Jumal-jurnal berikut harus dibuat untuk quasi reorganisasi tersebut:

Laba Ditahan 4.000.000

Property, Pabrik, dan Equipmen Saham Biasa

Agio Saham

Agio Saham

Laba Ditahan

4.000.000

3.500.000

3.500.000

4.900.000

4.900.000

Setelah quasi reorganisasi, rekening modal pemegang saham akan bersaldo sebagai berikut:

Saham biasa (Rp7.0oo.0oo - Rp3.500.000) Agio saham (Rp1.600.0oo + Rp3.500.000- Rp4.900.oo0)

laba ditahan (31/12/82)

Jumlah modal pemegang saham

Rp

3.500.000

200.000 Q 3.700.000

31. Setelah kuasi-reorganisasi, laba ditahan (defisit) sebesar:

a. RpO b. Rp(200.oo0)

c. Rp(4.4oo.0oo) d. Rp(4.900.000)

Jawab: a

32. Sebuah perusahaan yang banyak menderitadefisit melakukan kuasi-reorganisasi, Aktiva akan dicatat sebesar nilai wajar yang berlaku sekarang. Utang jumlahnya akan tetap sarna. Pengaruh jumal untuk mencatat kuasi-reorganisasi adalah:

Modal Disetor Laba ditahan

a. meningkat

b. menurun

c. menurun

d.4 tidak terpengaruh Jawab: c

33. Laba ditahan perusahaan Anton pada tanggal31 Desembcr 1991 sebesar Rp 1.000.000.

Pada tanggal tersebut, Anton mengumurnkan pembagian deviden property. Pada tanggal pengumuman, aktiva yang didistribusikan mempunyai nilai buku sebesar Rp1oo.ooo dan nilai pasar Rp 180.000. Berapa besamya laba yang harus diakui dari pendistribusian tersebut?

menurun

tidak terpengaruh meningkat meningkat

155

a. RpO

c. Rp 1 00.000 Jawab: b

Anton harus mengakui laba Rp80.000 dari pendistribusian property deviden. Jurnal yang dibuat untuk mencatat deviden property adalah:

Aktiva 80.000

b. Rp80.000 d. Rp180.000

Laba apresiasi aktiva

80.000

Laba ditahan Aktiva

180.000

180.000

156

You might also like