Pdt. Melani Egne Ayub, M.Pd. rasanya kita bicara tentang sesuatu yang lebih dari Direktur Binawarga (Badan Pembinaan GKI) sekadar momen kebaktian. Bagi jemaat penyelenggara, bisa jadi gaungnya melebihi Hari Raya Gerejawi. Mung- kin pendapat tersebut berlebihan, tapi lihat saja jumlah panitianya, lama persiapannya dan besar anggarannya. Bukan Ikrar Main-Main Namun siapa sangka, sebenarnya kebaktian ini adalah agenda rutin Sinode seminggu sekali yang jadwalnya selalu jatuh pada hari Senin. Menurut Sinode, dengan begitu luasnya sebaran GKI di wilayah negara Indonesia, agenda atau jadwal kebaktian ini sudah penuh bahkan hingga akhir tahun. Baik itu penahbisan, peneguhan maupun emeritasi pendeta. Bayangkan kesibukan dan alokasi anggaran GKI untuk agenda setiap Senin, luar biasa bukan? Banyak tulisan yang mengajak kita untuk memaknai esensi Natal dan Paskah agar tidak terjebak pada kera- maian dan seremoni belaka. Kali ini SunHodos juga ingin menyajikan pola serupa dari sebuah momentum Penahbisan dan Peneguhan. Puji Tuhan, dua narasum- ber ahli mau berbagi dengan kita, yaitu Pdt. Melani A. Egne, Direktur Binawarga dan Pdt. Sheph David Jonazh, Sekertaris Umum Badan Pekerja Sinode Wilayah Jabar (BPMSW Jabar).
T: Di gereja, ada kalanya kita mendengar kata Penah-
bisan dan Peneguhan, apa artinya dan adakah bedanya? J: Makna penahbisan dan peneguhan adalah menyadari kembali bahwa Tuhanlah yang memanggil seseorang untuk melayani, Tuhan pula yang memberi kekuatan, dan kepada Tuhan pula seseorang berkomitmen atas pela- sinergis. Hal-hal ini pun terdapat dalam kalimat penegasan seorang calon atau yanannya. Penahbisan dan peneguhan sifatnya menegas- pendeta dengan jemaat secara bersahutan dalam liturgi kebaktian penahbisan kan hal-hal tersebut, dan itu jelas dalam kalimat prosesi atau peneguhan. liturgi kebaktian penahbisan dan peneguhan. (Bentuk liturginya ada pada buku Liturgi GKI). Kebaktian Apakah panggilan ini hanya untuk pendeta saja? penahbisan ditujukan untuk calon pendeta GKI yang Sebuah momen sukacita bagi siapapun yang dipakai dan dipanggil Tuhan dalam baru atau untuk pertama kalinya, sedangkan kebaktian pelayanan. Tidak hanya calon pendeta tapi juga bagi aktivis yang terpanggil un- peneguhan ditujukan untuk pendeta yang pindah basis tuk melayani di gereja. Memang liturgi dan tahap-tahap yang ditempuh calon pelayanannya ke jemaat baru, contoh Ibu Setiawati dari pendeta tertera dalam Buku Tata Gereja (Tager), sehingga dirasakan betul basis pelayanan GKI Seroja diteguhkan ke basis pela- pentingnya persiapan dan proses pematangan dari sebuah momen penahbisan yanan GKI Surya Utama. Jadi, penahbisan hanya dialami dan peneguhan pendeta. Lain halnya dengan peneguhan pengurus, penatua satu kali dalam pelayanan pendeta sedangkan penegu- atau badan pelayanan yang tidak dirinci dalam Tager. Namun makna panggilan- han bisa berlangsung berkali-kali. Namun keduanya me- Nya sama penting dengan panggilan yang dialami seorang pendeta. Keinginan miliki bobot dan makna teologi yang sama, baik untuk si untuk menjadi seorang pelayan Tuhan adalah kerja roh kudus yang memam- calon pendeta maupun jemaat yang menyambutnya. pukan seseorang untuk menjadi hamba, baik sebagai pengurus, penatua dan pendeta. Saya rasa tema peneguhan ini memang penting untuk diangkat agar Apa makna yang terkandung dari momen penahbisan kita sadar dan berkomitmen bahwa kebaktian peneguhan penting artinya atau peneguhan? bagi spiritualitas kita sebagai bentuk respon atas panggilan Tuhan dan percaya Penahbisan atau peneguhan harus disadari sebagai bahwa roh kudus yang memampukan kita untuk menjadi pelayan yang bekerja proses panjang nyata kasih Tuhan kepada umatnya. sepenuh hati. Seorang calon atau pendeta menyadari bukanlah sinode yang memanggil dirinya, namun Tuhan. Melalui tahap Bagian apa yang terpenting dari sebuah Penahbisan atau Peneguhan? Apakah demi tahap Tuhan menyertai perjalanan dan memper- Tager ada mengatur hal ini? lengkapi diri seorang calon atau pendeta . Dia siap Seremoni kebaktian penahbisan dan peneguhan tidak ada diatur dalam Tager. memberi dirinya total untuk melayani umat Tuhan, dan Yang terpenting adalah prosesi liturgi kebaktiannya, karena ini yang merupa- umat pun mendukung dan siap bekerja sama secara kan makna dari panggilan tersebut. Momen ini adalah antara manusia dengan [ sun hodos - edisi I1 - oktober 2009 ] 9 SOROTAN n WAWANCARA KHUSUS PENAHBISAN PENDETA GKI Pdt. Sheph David Jonazh Sekretaris Umum Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah (BPMSW) Jabar
Tanpa Jemaat Tidak Ada Pendeta
Sinode. Bahkan kinerja penatua pun sebenarnya ada penilaian dalam buku KIG, namun masih sulit pelaksanaannya, karena hingga kini ma- sih sulit untuk menuntut kinerja penatua. Anggota jemaat yang mau menjadi penatua saja sudah bagus. Disinilah sulitnya, bahkan ada yang tidak bersedia untuk dievaluasi, padahal maksud tujuannya baik untuk meningkatkan kinerja seluruh peran pelayanan penatua, karena ini adalah peran pelayanan sungguh-sungguh.
Dimana kita bisa mendapatkan petunjuk pelaksanaan dan liturginya,
adakah di Buku Tager? Untuk liturgi kebaktian, peneguhan, sakramen, dan lainnya terdapat dalam buku terpisah disebut Buku Liturgi, bukan di dalam Tager. Acara penahbisan peneguhan pada dasarnya adalah acara kebaktian biasa, namun diisi dengan acara peneguhan penahbisan yang dilakukan oleh seluruh pendeta yang hadir.
Berapa pendeta yang harus diundang, adakah aturannya?
Jumlah pendeta yang hadir tidak ditentukan berapa jumlahnya, relatif bisa sedikit atau banyak. Untuk praktisnya, karena ruang lingkup GKI saat ini sudah Sinode Am (3 Wilayah Sinode), jika tidak memungkin- kan untuk membuat undangan, minimal bisa berupa pemberitahuan bahwa akan ada penahbisan peneguhan atas diri si calon. Dipriori- taskan undangan dari klasis atau wilayah yang terdekat, karena akan berhubungan dengan biaya dan kapasitas tempat untuk acara. Pendeta yang ikut menahbiskan adalah pendeta yang mengenakan pakaian toga yang sudah ditentukan, jika tidak, pendeta tersebut tidak berhak ikut menahbiskan. T: Penahbisan dan Peneguhan, apa artinya dan adakah bedanya? Begitu besarnya ruang lingkup Sinode GKI saat ini, sehingga sudah J: Seorang calon pendeta akan diteguhkan terlebih dahulu menjadi dijadwalkan untuk sinode wilayah masing-masing tiap dua minggu Penatua (dahulu namanya Penatua Khusus), lalu ditahbiskan ke sekali. Maka, hampir setiap Senin, seorang pendeta bisa mendapatkan jabatan Pendeta GKI. Peneguhan lalu digunakan lagi untuk pela- undangan penahbisan, peneguhan dan emiritasi. Bahkan jadwal hingga yanan berikutnya misalnya dari Pendeta GKI Gunung Sahari pin- bulan Desember sudah penuh dan harus dibatasi karena ada kesibu- dah basis ke Pendeta GKI Samanhudi. Peneguhan juga diberikan kan Natal dan Tahun Baru. untuk Pendeta Tugas Khusus (PTK) seperti jabatan di Klasis atau Sinode. Dari arti kata berdasarkan kamus, kata Peneguhan dan Apa saja keperluan yang harus dilengkapi? Penahbisan sebenarnya sama saja maknanya, cuma untuk membe- Peralatan dan perlengkapan untuk penahbisan terdiri dari Alkitab, dakan maka digunakan pada momentum yang berbeda-beda. Buku Tata Gereja, Perlengkapan Sakramen seperti Perjamuan Kudus dan Baptis Kudus, Liturgi, Buku Nyanyian (KJ, NKB, Buku Nyanyian Sebenarnya bagaimana tahapannya sebelum menuju penahbisan? dan Mazmur), Toga dan Stola (pesan khusus dari Sinode GKI karena Setelah lulus dari sekolah Teologia, seorang calon mengikuti Bina tidak dijual bebas). Semua ini sebagai simbolisasi seorang pendeta Kader 1, lalu mengikuti MPCP (Masa Persiapan Calon Pendeta), diserahkan tugas pelayanan untuk pemberitaan Firman, Sakramen, lalu Bina Kader 2, lalu Masa Perkenalan minimal 3 bulan, Masa Pujian. Pengadaan barang-barang ini diurus oleh jemaat basis secara Orientasi, dan tahap selanjutnya dengan mekanisme percakapan mandiri. dan penilaian yang prosesnya terus dilakukan oleh Jemaat dimana calon ditempatkan. Calon kemudian diusulkan atau direkomen- Apakah Penahbisan Peneguhan merupakan program Sinode? dasikan ke Sinode, kemudian Sinode menugaskan Sinode Wilayah Penahbisan disebut program Sinode dalam artian program bersama lalu Klasis untuk melakukan penilaian dan percakapan. Materi (Sinode atau Sunhodos artinya berjalan bersama-Red) yang dilakukan yang utama ada 2 yaitu tentang Tata Gereja dan Ajaran GKI. Perlu oleh Jemaat, Klasis, Wilayah dan Sinode. Proses saat menuju tahap diketahui, bahwa evaluasi terhadap kinerja pelayanan Pendeta penahbisan di situlah keterlibatan keempat lingkup dari jemaat, klasis, terus dilakukan dan ditinjau mulai dari tingkat Jemaat, Klasis, lalu wilayah dan Sinode. Setelah sampai pada tahap pelaksanaan penah- 10 [ sun hodos - edisi I1 - oktober 2009 ] sambungan wawancara Tuhan. Selebihnya seperti kata sambutan, ra- bisa dilihat pada konteks liturgi yang ada. pengkultusan individu, mah tamah, sesi foto, makan bersama meru- Biaya-biaya untuk hal-hal lain sebenarnya jemaat hanya mengi- pakan makna pengembangan non-formal tidak perlu seperti buku acara bisa disiasati kuti saja peraturan yang yang tidak mutlak. Demikian juga dengan dengan slide atau LCD Projektor, atau pem- dibuat oleh si pemimpin. anggaran acara yang mahal tidak menjadi bagian souvenir yang tidak perlu. Ini bisa membuat sebuah patokan yang wajib dilaksanakan, benturan-benturan dan bisa saja dilaksanakan di rumah, silahkan Lalu sikap kita setelah penahbisan atau kekacauan. Setiap keputusan yang diambil saja, yang terpenting adalah rangkaian liturgi peneguhan? berdasarkan Tager merupakan kesepakatan ibadah sebagai bentuk hubungan langsung Penahbisan atau peneguhan berarti pula untuk berjalan bersama baik di tingkat ge- antara kita dengan Tuhan komitmen dihadapan Tuhan, liturgi dimana reja lokal, klasis hingga sinode. Tanpa Tager yang bersangkutan bersama dengan jemaat jangankan ditingkat sinode, ditingat lokal Apakah momen ini membutuhkan biaya mengucap ikrar yang tidak main-main. Se- saja besar kemungkinan terjadi benturan. yang besar? buah komitmen pelayanan seorang hamba Tager sudah cukup mengatur hal-hal pokok Besarnya harga seharusnya dikaitkan pada Tuhan untuk melayani sepenuh hati, dan yang dibutuhkan gereja, setiap keputusan ti- liturgi ibadah yang diperlukan yaitu pada sebuah bentuk dukungan jemaat terhadap dak boleh bertentangan dengan Tager. Maka perlengkapan ibadah itu saja, seperti pera- ikrar pelayanan tersebut, inilah yang men- itu mutlak dipahami oleh segenap pejabat latan perjamuan, alkitab dan buku-buku un- jadi pijakan bersama untuk pelayanan dan gerejawi, dan alangkah baiknya jika pengu- tuk diserahkan kepada yang bersangkutan, kemajuan gereja kita ke depan. rus atau jemaat bisa ikut memahami dan itupun tidak perlu baru, bisa dipakai yang mengerti. Gereja harus memfasilitasi agar ada di gereja jika ada. Segala perlengkapan Mengapa hal ini tidak diatur mendetail sebanyak mungkin jemaat bisa memahami, dalam Tager supaya kita khususnya untuk pejabatnya. Jika ada hal tidak salah? atau aturan detail yang tidak terdapat dalam Tager merupakan bentuk Tager seharusnya pejabat gereja dapat usaha GKI sebagai ge- bertanya kepada pihak yang berkompeten, reja yang bertumbuh dan bisa ke konven gereja atau ke pendeta atau berkembang dengan baik. pejabat senior yang lebih berpengalaman. n Berbahaya jika gereja tidak memiliki tager dan tidak menjalankannya. Yang akan terjadi adalah
Momen sakral memiliki pengalaman ditahbiskan, jabatan
dalam pelaksanaan pe- pendeta bukan milik bisan, diserahkan penuh ke tingkat panitia nahbisan peneguhan. Jika pribadi tapi milik jemaat. (jemaat basis). Klasis, Wilayah dan Sinode tingkat pelaksana di jemaat tidak mengeta- Tanpa jemaat jabatan itu tidak intervensi lagi, sehingga tidak perlu hui hal ini, toh bisa berkonsultasi ke Klasis ditanggalkan dan tidak ada laporan dan evaluasi pelaksanaan acara dan Sinode, meskipun biasanya panitia yang ada artinya. Jangka waktu kebaktian penahbisan ke Klasis atau Sinode. dibentuk cukup berkonsultasi dengan pen- 18 bulan setelah lepas dari jemaat dan tidak deta yang melayani di basis jemaat tersebut ada jemaat baru yang memanggil atau mem- Mengapa tidak diatur mendetail di dalam atau ke MJ. Selain itu, yang paling pokok butuhkan, Sinode menanggalkan jabatan Tager? dalam momen ini adalah liturgi yang telah pendeta tersebut dan tidak lagi menjadi Tager dibuat secara umum dan mengatur disusun oleh Sinode, itu sudah merupakan tanggung jawab Sinode, statusnya menjadi hal-hal pokok tidak harus terlalu men- penuntun yang tidak mungkin salah, itu saja jemaat biasa. detail. Hal ini untuk memberi ruang bagi yang penting untuk diikuti. Jika terjadi ke- jemaat untuk menggumulkan dan bertum- salahan, cobalah untuk dibicarakan ke MJ. Bagaimana dengan kebutuhan biayanya, buh secara dewasa. Semua dipercayakan dapatkah kita menggalang dana untuk dan diyakini bahwa tingkat jemaat dengan Bagaimana kita memaknainya? kegiatan? pendeta dan penatua (MJ) sudah mampu Makna Penahbisan sebetulnya tertuang Penggalangan dana secara umum diper- dan memahami bagaimana melaksanakan konkrit sarat makna dalam liturgi jika diper- bolehkan selama tidak mengikat dan tidak acara penahbisan. Kecuali untuk bakal je- hatikan. Maknanya adalah panggilan Tuhan bertentangan dengan ajaran GKI dan hingga maat, ketika menjadi jemaat dewasa, proses terhadap pribadi dan untuk jemaat. Tidak saat ini masih dilakukan, baik itu donasi atau pelaksanaan penahbisan dan peneguhan ada panggilan terhadap pribadi namun lepas berdagang untuk menggalang dana kegiatan. untuk pendetanya didampingi oleh Pendeta dari jemaat. Tidak ada pendeta Freelance, Kecuali jika MJ punya kebijakan lain dan Konsulen. GKI tidak mengenal itu. Jabatan pendeta merasa mampu membiayai program-pro- diberikan kepada jemaat, tanpa jemaat gram yang ada, bisa saja penggalangan dana Mengapa tidak ada evaluasi, bagaimana jika tidak ada pendeta. Jemaat itu juga bisa juga ditiadakan. Tager mengatur hal itu. n terjadi kesalahan? Jemaat Klasis atau Jemaat Sinode seperti Jemaat yang sudah dewasa diyakini sudah halnya PTK (Pendeta Tugas Khusus). Setelah