You are on page 1of 8

KELOMPOK : Anita Saraswati ( A 10080074 )

Junita Sari (A 10080084 )

Rindy Rahmawati (A 10080082 )

STIE EKUITAS

2009 - 2010
I. Latar Belakang

Dewasa ini banyaknya tingkat kriminalitas dalam kehidupan yang


sangat merugikan. Banyak oknum – oknum tertentu yang
menyalahgunakan kepercayaan, kekuasaan, dan lain sebagainya.
Seperti hal nya dalam melakukan perjanjian, banyak sekali yang malah
justru menyalahgunakan perjanjian karena kurangnya tingkat
keamanan dalam perjanjian tersebut dan tidak adanya prosedur
hukum yang jelas. Maka dari itu perlu diadakannya suatu perjanjian
yang secara hukum untuk menjaga keamanan kedua belah pihak yang
melakukan perjanjian.

II. Identifikasi masalah

Bagaimana caranya agar suatu perjanjian itu menjadi benar – benar


aman? Karena sangat rawan sekali terjadinya penyalahgunaan
perjanjian, tak cukup dengan kepercayaan saja tetapi juga harus ada
suatu perjanjian diatas kertas yang berisi ketentuan – ketentuan
bagaimana suatu perjanjian itu semestinya berlaku.

Sejauh mana ketentuan – ketentuan dalam perjanjian itu ? haruslah


disepakati oleh kedua belah pihak yang melakukan perjanjian tersebut.

Akan kita bahas salah satu contoh dari suatu perjanjian, yaitu tentang
perjanjian jual beli rumah.

III. Pembahasan

Berikut ini salah satu contoh dari suatu perjanjian :

PERJANJIAN JUAL BELI RUMAH

Pada hari ini, kamis, tanggal tujuh bulan agustus tahun dua ribu delapan, kami
yang bertanda tangan di bawah ini :

1. <nama penjual>, swasta, bertempat tinggal di <sesuai KTP, Lengkap-


RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Kotamadya, Provinsi> , dalam hal ini
bertindak untuk dan atas namanya sendiri yang selanjutnya akan disebut
juga sebagai Pihak Pertama
2. Ali Akbar <nama pembeli>, Konsultan SEO - Internet, bertempat tinggal
di Jl. Sawah Baru No.15 Rt.003/011, Kelurahan Rawa Badak Utara,
Kecamatan Koja, Kotamadya Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta, dalam hal
ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri yang selanjutnya akan
disebut sebagai Pihak Kedua
Kedua belah pihak dengan ini menerangkan bahwa Pihak Pertama menjual
kepada Pihak Kedua berupa bangunan dan tanah yang berdiri diatas Sertifikat
Hak Milik No _______________ yang terletak di <alamat rumah yang akan di jual
-LENGKAP- >,

Kedua belah pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian ini dengan
syarat-syarat sebagai berikut

Pasal 1 Perpindahan Kepemilikan

1. Perjanjian jual beli ini berlaku lima hari setelah ditandatanganinya


perjanjian ini dan akan berakhir setelah rumah berpindah status
kepemilikannya kepada pihak kedua.
2. Proses perpindahan kepemilikan rumah akan diurus oleh pihak kedua
berikut tanggungan yang timbul dan pihak pertama hanya akan
membantu kelancaran kepengurusan saja.
3. Perpindahan kepemilikan hanya akan diproses setelah semua kewajiban
pihak kedua dipenuhi.

Pasal 2 Nilai Jual Bangunan dan Tanah

1. Rumah dijual seharga Rp 1.200.000.000


2. Uang muka penjualan rumah adalah sebesar Rp 270.000.000 yang harus
sudah dibayar oleh Pihak Kedua secara tunai oleh Pihak Pertama pada
saat ditandatanganinya perjanjian ini
3. Pembayaran berikutnya akan dilakukan 2 (dua) bulan dari tanggal
penandatangan perjanjian ini untuk kepengurusan KPR oleh Pihak Kedua
4. Pembayaran dianggap lunas bila pembayaran sudah mencapai nilai jual
yang telah disepakati

Pasal 3 Keterlambatan Bayar

1. Keterlambatan pembayaran dari tanggal pada pasal 2 butir (3) akan


dikenakan pembatalan perjanjian jual beli

Pasal 4 Kewajiban-Kewajiban Lain

1. Pihak Pertama wajib membayar iuran Pajak Bumi dan Bangunan sampai
proses pemindahan kepemilikan selesai

2. Pihak Kedua wajib membayar iuran listrik rumah dan iuran warga
setempat

3. Pihak Kedua tidak diperkenankan untuk mengubah fungsi serta


peruntukkan sebagai rumah tinggal sampai pembayaran dianggap lunas

Pasal 5 Lain-lain
1. Pihak Kedua atas tanggungan sendiri dapat melakukan perubahan pada
rumah yang tidak akan mengubah konstruksi dan NJOP dan tambahan
tersebut harus merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
menjadi milik Pihak Pertama
2. Perubahan sebagaimana dimaksud dalam butir (1) harus dengan ijin
tertulis dari Pihak Pertama
3. Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua bahwa selama masa perjanjian ini
berlaku, Pihak Kedua tidak akan mendapatkan tuntutan dan atau gugatan
dari pihak lain yang menyatakan mempunyai hak atas tanah dan rumah
tersebut
4. Pihak kedua akan mendapatkan hak kepemilikan secara penuh apabila
pembayaran telah dinyatakan lunas
5. Segala kerusakan kecil maupun besar dari rumah tersebut menjadi
tanggungan sepenuhnya dari Pihak Kedua tanpa kecuali
6. Segala ketentuan yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur
selanjutnya dalam addendum/amandemen yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari perjanjian ini dan akan diputuskan secara bersama
7. Apabila terjadi sengketa atas isi dan pelaksanaan perjanjian ini, kedua
belah pihak akan menyelesaikannya secara musyawarah
8. Apabila penyelesaian secara musyawarah tidak berhasil, maka kedua
belah pihak sepakat untuk memilih domisili hukum dan tetap di kantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Demikian perjanjian ini disetujui dan dibuat serta ditanda tangani oleh kedua
belah pihak dengan dihadiri saksi-saksi yang dikenal oleh kedua belah pihak
serta dibuat dalam rangkap dua bermateri cukup yang masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Semoga ikatan perjanjian ini membawa berkah bagi semua pihak.

Pihak Pertama Pihak Kedua

<Penjual> <Pembeli> Ali Akbar

Saksi

1. Saksi Pihak Pertama 2. Saksi Pihak Kedua

PERJANJIAN JUAL BELI

No. …………..
Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama ………………; Pekerjaan ………….; Bertempat tinggal di ……dalam


hal ini bertindak untuk diri sendiri/selaku kuasa dari dan oleh karenanya
bertindak untuk dan atas nama ……….. berkedudukan di …………..
selanjutnya disebut penjual;

2. Nama ……………; pekerjaan …………….; Bertempat tinggal di


……………….. dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri/selaku kuasa dari
dan oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama …………….
Berkedudukan di …………….. selanjutnya disebut pembeli

dengan ini menerangkan bahwa :

Penjual adalah pemilik sah dari ………….. bersama-sama dengan seluruh bagian-
bagiannya, yang selanjutnya disebut unit/unit-unit. Penjual bermaksud menjual
unit/unit-unit tersebut kepada pembeli dan pembeli bersedia membeli unit-unit-
unit tersebut dari penjual berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
yang telah disetujui oleh penjual dan pembeli

Karena itu penjual dan pembeli telah saling bersetuju membuat perjanjian ini
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut ini :

Pasal 1

(1) Berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan perjanjian ini,


penjual dengan ini menjual dan menyerahkan kepada pembeli yang
dengan ini membeli dan menerima penyerahan dari penjual atas unit/unit-
unit tersebut.

(2) Unit/unit-unit tersebut menjadi milik pembeli dan pembeli mempunyai


hak milik penuh atas unit/unit-unit tersebut terhitung sejak tanggal
penyerahan unit-unit-unit.

Pasal 2

(1) Harga unit/unit-unit tersebut telah disetujui oleh penjual dan pembeli
secara tunai sebesar Rp. …….. per unit.

(2) Jika jual beli dilakukan secara angsuran, harga unit/unit-unit tersebut
telah disetujui oleh penjual dan pembeli dengan tambah 30% dari harga
tunai, yang dapat diangsur sebanyak 10 (sepuluh) angsuran, dengan
jumlah angsuran yang sama.

Pasal 3

(1) Harga unit/unit-unit tersebut dibayar secara tunai oleh pembeli kepada
penjual sebesar Rp. ………. Pada saat unit/unit-unit itu diserahkan oleh
penjual kepada pembeli, dengan diberikan tanda pembayaran lunas yang
sah.

(2) Dalam hal jual beli dilakukan secara angsuran, harga unit/unit-unit
tersebut dibayar untuk angsuran pertama sebesar Rp. ……… pada saat
penyerahan unit/unit-unit itu dari penjual kepada pembeli, dengan
diberikan tanda pembayaran lunas yang sah angsuran pertama.

Pasal 4

(1) Semua biaya penyerahan dan biaya-biaya lainnya yang timbul dari
perjanjian ini dipikul oleh pembeli.

(2) Unit/unit-unit yang ntelah dijual dan diterima penyerahannya oleh


pembeli tidak dapat ditukar, dikembalikan, atau dibatalkan.

(3) Risiko karena kerusakan, kehilangan, kemusnahan yang disebabkan oleh


apapun atas unit/unit-unit tersebut dipikul oleh pembeli.

Pasal 5

(1) Penjual dengan ini menyatakan dan menjamin pembeli bahwa unit/unit-
unit bebas dari hutang pajak atau bea-bea masuk, tidak tersangkut dalam
suatu perkara, tidak dijual atau dijanjikan untuk dijual kepada pihak lain
selain dari pembeli.

(2) Penjual menjamin pembeli bahwa unit/unit-unit dalam keadaan baik dan
menjamin biaya service selama satu tahun atas kerusakan karena
kesalahan perakitan.

Pasal 6

(1) Setiap bulan tunggakan pembayaran angsuran, pembeli dikenakan denda


sebesar 10 % dari harga angsuran yang wajib dibayar bersama-sama
dengan harga angsuran.
(2) Apabila pembeli telah melakukan tunggakan pembayaran tiga kali
berturut-turut padahal sudah diperingatkan secara patut, maka terdapat
bukti yang cukup bahwa pembeli telah melakukan wanprestasi tanpa
diperlukan pernyataan hakim atau somasi.

(3) Pembeli menyetujui dan memberi kuasa penuh kepada penjual untuk
menarik kembali unit/unit-unit tersebut guna dijual kepada pihak ketiga
dan hasil penjualan itu digunakan untuk menutupi tunggakan angsuran
beserta denda dan biaya-biaya setelah dikurangi dengan tunggakan-
tunggakan, denda-denda, dan biaya-biaya lainnya, maka sisa tersebut
dikembalikan kepada pembeli.

Pasal 7

(1) Penjual dan pembeli setuju menyelesaikan sengketa yang timbul dan
perjanjian ini secara musyawarah dan mufakat.

(2) Jika tidak tercapai penyelesaian secara musyawarah dan mufakat, maka
penjual dan pembeli memilih tempat tinggal tetap di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri ………… guna penyelesaian perjanjian ini dan segala
akibat hukumnya.

Demikianlah perjanjian ini dibuat di ……… pada hari ini ………… tanggal
…….., dan ditandatangani bersama oleh penjual dan pembeli.

Pihak Pembeli Pihak Penjual

…………………..
……………..............
IV. Kesimpulan

Jadi dalam setiap perjanjian itu harus ada persetujuan antara kedua
belah pihak yang menggunakan pasal – pasal di dalam perjanjian
tersebut. Agar terhindar dari penyalahgunaan perjanjian tersebut.

V. Daftar pustaka

1. Google : Perjanjian Baku dalam Praktek Perusahaan


Perdagangan”(Abdulkadir Muhammad)

You might also like