Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini tidak diterima oleh masyarakat
Timor Leste dan diperkuat oleh hukum internasional, yang hanya mengakui Timor
Leste merupakan bagian administrasi dari pemerintahan Portugal. Untuk itu, secara
kepada masyarakat Timor Leste untuk menentukan nasibnya sendiri. Artinya, ingin
ke Indonesia.
presiden Soeharto, telah memerintah secara de facto di wilayah Timor Leste selama
24 tahun. Keinginan rakyat Timor Leste pada waktu itu untuk bergabung dengan
Masyarakat Timor Leste mayoritas hanya ingin memisahkan diri dari kekuasan
tanggal 28 Nevember 1975 namun tetap saja disebut sebagai Propinsi Timor-Timur
1
undang-undang nomor 07 pada tahun 1976, tertanggal, 17 Juli 1976, yang
salah satu sektor adalah sektor Infrastruktur yakni; membangun gedung sekolah,
demikian tahun 1999, pada masa pemerintahan B.J. Habibie sebagai Presiden
Indonesia pada saat itu secara diplomatik menawarkan opsi kepada masyarakat
dengan jalan melakukan referedum, berdasarkan pada perjanjian 5 Mei 1999 yang
referendum.
oleh Pro-kemerdekaan dengan suara terbanyak yakni, (78,5% suara) dan pihak pro-
2
pembumihangusan diseluruh wilayah Timor Leste terhadap sebagian bangunan-
bangunan yang dibangun oleh pemerintah Indonesia, namun masih ada sebagian
bangunan-bangunan yang masih utuh berupa perumahan- perumahan atau aset lain
yang berada di kota Dili dan di kota-kota lain di Timor Leste masih tampak ada
yang dikuasai oleh masyarakat Timor Leste pada tahun 1999 hingga saat ini.
tersebut walaupun secara ilegal karena pada saat itu terjadi kevakuman hukum,
kembali stabilitas keamanan, kevakuman hukum dan keadaan ekonomi yang morat-
Timor Leste. Dalam pasal 7 yang mengatur secara khusus tentang benda bergerak
dan benda tidak bergerak yang ada di Timor Leste bertujuan melindungi dan
akan dikuasai oleh negara dan dijadikan menjadi milik pemerintah Timor-Leste
3
berkuasa telah mencoba mengidentifikasi perumahan-perumahan dan aset-aset lain
pada tanggal, 20 Mei tahun 2002, serta penyerahan kekuasaan oleh pemerintah
mengatur harta benda bergerak dan harta benda yang tidak bergerak yang
2003 “tentang kepemilikan benda bergerak dan benda tidak bergerak atau
kepemilikan pribadi maupun umum yang tergolong dalam kategori harta milik
mengatakan bahwa” laiha aktu sira ba dispozisaun (fa’an ka fo) kona-ba soin metin
iha fatin ne’ebé Estadu Portugues hanesan na’in to’o iha loron 7 fulan Dezembru
tinan 1975, ne’ebé selebra tiha ona entre loron 7 fulan Dezembru tinan 1975 no
4
loron 19 fulan Maiu tinan 2002, no mos hanesan sira ne’ebé Administrasaun
tetap yang dimiliki oleh pemerintah portugis hingga tanggal 7 Desember 1975
maupun benda-benda tetap yang diatur oleh pemerintah Indonesia hingga tanggal,
17 Mei 2002 ( tidak bukti ada pembagain ( penjualan atau pemberian) atas hak
milik terhadap benda tidak bergerak milik pemerintah pertogues mulai dari tanggal
7 Desember 1975 sampai dengan tanggal 17 mei 2002, dan juga seperti hak milik
2003, bagi masyarakat dalam negeri. Sedangkan untuk warga Negara asing berada
di luar Negeri diberikan batas waktu hanya sampai pada tanggal 19 Mei 2002.
A. Ema rai liur bele, iha prazu tinan ida nia laran hahu husi loron ne’ebe lei ida nee
Tama iha vigor, intrega informasaun sira hotu ba DNTP kona ba soin metin iha
fatin ema sira ne’ebe nai’n to loron 19 fulan Maiu tinan 2002 ba efeitu sira lei
ida sei harii (untuk mereka atau orang yang bukan warga negara Timor Leste,
diberikan batas waktu satu tahun sesudah peraturan ini peraturan ini
Pertanahan Nasional (BPN) atas hak milik benda tidak bergerak sampai dengan
B. Ba efeitu ne’ebe iha numeru liu ba hateten, tenke halibur kedas provas sira hatu
nian neebe presiza, karik la halo nu’ne’e soin metin iha fatin hirak ne’e fila ba
5
stadu ( seperti yang telah tertera atau tertulis diatas, bahwa harus
C. Aktu sira hanesan dispozisaun (fa’an ka fo) kona ba soin metin iha fatin husi
sidadaun estranjeiru sira ne’ebe realizadu ona molok ona 20 fulan Maiu tinan
2002 hahu lei ida ne’e konsidera nu’udar aktu sira ne’e laiha (bukti yang telah
di disposisi (penjualan atau pemberian) atas benda tidak bergerak dari warga
negara asaing yang telah dibuktikan sebelum tanggal 20 Mei tahun 2002
akan tetapi bertujuan untuk mengetahui hak pemakaian atas aset peninggalan
demikian memperjelas bahwa hak milik pemerintah yang diberikan atau disewakan
kepada masyarakat, hanya mempunyai hak pakai bukan hak milik sehingga suatu
umum maka akan mengambil alih kepemilikannya. Di lain pihak masyarakat yang
kemampuan yang membayar uang sewa, dalam pasal 58 mengatakan bahwa “setiap
warga Negara berhak untuk diri dan keluardanya, atas sebuah tempat tinggal
dengan ukuran yang memadai, memenuhi syarat-syarat higenis dan kenyaman yang
6
perbedaan dengan pasal 54 sehingga menimbulkan permasalahan bagi masyarakat
yang tidak ingin temapt yang sudah di temapti selama beberapa tahun diberikan
menyelesaikan pemberian ganti rugi kepada masyarakat atas tanah atau rumah
yang layak sesuai dengan undang-undang atau prosedur hukum yang ditetapkan
oleh pemerintah.
A. Atu hetan eh hasai ema ida nia propriedade privada hodi halo ba uzu
undang);
B. Ema sidadaun nasional de’it maka bele iha direitu propriedade sidadaun
nian (hanya warga nasional yang berhak untuk mendapatkan hak milik
atas tanah).
menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan ganti rugi kepada setiap warga
negara yang rumah dan tanahnya digunakan oleh pemerintah demi pembangunan
nasional menurut undang-undang yang berlaku dan hanya warga Negara Timor
yang terjadi dalam masyarakat maka pemerintah membuat peraturan yang baru
7
yaitu pada tahun 2004 pemerintah Timor-Leste mengeluarkan peraturan pemerintah
“dekretu lei No 19 tahun 2004“ rejime juridiku ba soin metin iha fatin: (Afetasaun
ofisial no arendamentu husi soin ne’ebé tama iha dominu privadu estadu nian).
Berdasarkan lei Nomor 1 tahun 2003 maka nain ba soin metin, hasai katak
dispozisaun soin metin iha fatin domino privadu Estadu nian mos hanesan rejime
ba arrendamentu no administrasaun soin metin iha fatin hirak ne’e sei regula husi
bergerak :”masalah yang terpenting dari sewa menyewa benda tidak bergerak
benda yang tidak bergerak telah menjadi milik negara atau pemerintah, walaupun
telah ditempati dan tidak ditempati juga pemerintah belum menggunakan benda
mendaftarkan rumah yang mereka tempati serta membayar iuran atau uang sewa
kepada pemerintah menurut ketetapan dan prosedur yang diterapkan oleh Badan
antara lain; peratuaran yang mengatur tentang benda bergerak maupun benda tidak
8
Untuk itu, diperlukan adanya undang-undang dan peraturan pemerintah yang
pernah berlaku di Timor Leste dinyatakan tetap berlaku. Hal ini dipertegas oleh
pasal 165 Konstitusi RDTL “bahwa hukum atau undang-undang yang sebelumnya
berlaku di Timor Leste akan tetap berlaku berkaitan dengan semua hal, kecuali bila
regulasi UNTAET Nomor 1 Tahun 1999 pasal 3 ayat 1, bahwa sampai saatnya
dinyatakan tetap berlaku di Timor Leste, adalah kurang jelas. Artinya adalah
hukum negara mana yang seharusnya dinyatakan tetap berlaku di Timor Leste.
Tentu semua orang mengetahui bahwa semua peraturan yang dikeluarkan oleh
adanya peraturan lain yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Timor Leste.
dinyatakan tetap berlaku di Timor Leste. Apakah hukum negara Indonesia ataukah
hukum negara Portugis yang pernah berlaku dinyatakan tetap berlaku? Secara
24 tahun di Timor Leste adalah suatu aneksasi dan perbuatan melawan hukum
9
masyarakat internasional. Di lain pihak, selama keberadaanya, telah menciptakan
pada waktu itu dan hingga saat ini banyak yang telah mengetahui dan mengerti
dengan baik hukum negara Indonesia. Sehingga ditafsirkan bahwa hukum yang
Secara hukum penafsiran hukum Indonesia yang dianggap sah dan berlaku
di Timor Leste adalah tidak benar, yang benar adalah hukum negara Portugal.
Karena resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 384 tahun 1975, tertanggal, 22
Desember, dan resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 389 tahun 1976, tertanggal
dan pemerintahannya dari Timor Leste karena Timor Leste adalah merupakan
undang negara Indonesia yang pernah berlaku secara de facto, dinyatakan tetap
agraria Indonesia (UUPA) Nomor 5 tahun 1960 tetap berlaku dan digunakan
sebagai dasar hukum untuk mengatur tentang hak kepemilikan atas tanah dan
10
peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 1976 yang mana telah memperjelas tentang
1996, yang mengatur tentang hak sewa menyewa. Dan selanjutnya Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 24 tahun 1997, Peraturan Menteri (permen) agraria atau
kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nomor 3 tahun 1997, mengatakan bahwa
dan rumah, hal ini yang mengakibatkan dalam pembayaran iuran atau sewa kepada
permasalahan yang selama ini terjadi dalam masyarakat, yang menempati aset
sewa kepada pemerintah Timor-Leste sesuai hukum dan peraturan yang berlaku.
Oleh karena itu, maka mendorong penulis untuk menulis proposal skripsi
11
Pemberian hak sewa menyewa atas benda yang tidak bergerak dari hasil
Terras e Propriedade)”
di kota Dili?
12
1.3.4 Penelitian tersebut untuk mengetahui peranan Badan Pertanahan
ilmiah bagi para pembaca dapat memahami konsep tentang“ Pemberian hak sewa
atas benda yang tidak bergerak dari hasil peninggalan pemerintah Indonesia di
1.5.1 Bagi penulis, karya ilmiah ini sebagai bahan juga landasan teori
1.5.2 Penelitian ini berguna bagi universitas sebagai bahan referensi untuk
selanjutnya;
1.5.3 Penelitian ini agar bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan
peneliti selanjutnya;
13
1.5.4 Kepada pemerintah, Melaui karya ilmiah ini, penulis berharap
yang tidak bergerak dan menurut teori teori yang ada relevansinya
14
BAB II
TUNJUAN PUSTAKA
permukaan bumi, dan tubuh bumi serta yang berada didalam air, adalah bagian dari
bumi yang disebut tanah. Tanah yang dimaksudkan bahwa bukan pengatur tanah
dalam segala aspek, melainkan hanya pengatur atas salah satu aspeknya, yakni
tanah dalam pengertian yuridis yang disebut hak. Pengertian tanah pada pasal 4
seperti yang dimaksud pada pasal 2, “adanya macam-macam hak atas permukaan
bumi yakni tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang,
15
hukum”1, berdasarkan hukum maka tanah dalam pengertian yuridis adalah
permukaan bumi.
Sedangkan hak atas tanah adalah hak atas sebagian tertentu permukaan
bumi, yang berbatas, berdemensi dua dengan ukuran panjang dan lebar. Sedangkan
ruang pengertian yuridis, yang terbatas, berdemensi tiga yaitu panjang, lebar, dan
tinggi (dalam hukum penataan ruang). Dengan demikian hak atas tanah adalah hak
hukum serta instruksi hukum yang konkrit.2 Sedangkan menurut Boedi Harsono,
bahwa hukum tanah negara-negara dipergunakan apa yang disebut asas accessei
terdapat diatasnya merupakan satu kesatuan dengan tanah, serta merupakan bagian
dari tanah yang bersangkutan”. Adapun asas perlekataan dibagi menjadi dua
yaitu:
yaitu asas yang melekatkan suatu benda pada benda pokoknya. Akan tetapi asas
perlekatan tersebut terdiri dari perlekatan horizontal atau mendatar, dan perlekatan
segala apa yang karena hukum perlekatan termasuk dalm suatu kebendaan, seperti
16
pun segala hasil dari kebendaan itu, baik hasil karena alam, maupun hasil karena
pekerjaan orang, selama yang akhir-akhir ini melekat pada kebendaan itu laksana
dahan dan akar terpaut pada tanahnya, kesemuanya itu adalah bagian dari
kebendaan tadi.3 Pasal 506 berbunyi kebendaan yang tak bergerak ialah:
4. kayu tebangan dari kehutan –hutanan dan kayu dari pohon-pohon yang
rumah atau pekarangan, dan pada umumnya segala apa yang tertancap
dan pasal 507 Kitab Undang-undang Hukum Perdata yang mengatakan bahwa
3
4 Prof. R. Subekti, S.H. dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, hlm 157dan
158., PT Pradnya Paramita, Jakarta, 2005
17
termasuk dalam asas pabrik, pun sekiranya barang-barang itu tak
burung yang dapat dimakan, selama belum dipetik; ikan yang ada dalam
kolam;
atau merusaknya atau dengan tidak memutus atau merusak bagian dari
Undanh Hukum Perdata hal mana terlihat dalam perumusan pasal 500 yang
5 Prof. R. Subekti, S.H. dan R. Tjitrosudibio, KUH Per, hlm 158-159, PT Pradnya Paramita,
Jakarta, 2005
18
berbunyi “ segala apa yang karena hukum perlekatan termasuk dalam sesuatu
kebendaan, seperti pun segala hasil dari kebendaan itu, baik hasil karena alam,
maupun hasil karan pekerjaan orang, selama yang akhir-akhir ini melekat pada
kebendaan itu laksana dahan dan akar terpaut pada tanahnya, kesemuanya itu
adalah bagian dari kebendaan tadi.” Pasal 506 dan pasal 507 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata berdasarkan asas asesi maka benda-benda yang melekat
pada benda pokok secara yuridis harus dianggap sebagai bagian yang tidak
Kleiyn mengatakan bahwa“ asas asesi dapat ditemukan dalam rumusan pasal 506
dan pasal 507 Kitab Undang-Undang Hukmum Perdata, yaitu dalam perumusan
benda tidak bergerak dimana disebutkan bahwa perlekatan dari suatu benda
bergerak erancap dan terpaku pada benda tidak bergerak secara yuridis harus
dianggap sebagai benda tidak bergerak, perlekatan harus sedemikian rupa sehingga
apabila keduanya dipisahkan satu sama lain, maka ini akan menimbulkan
benda-benda itu maka ketentuan tadi tidak berlaku. demikian pula pada pasal 500
benda tersebut harus terpaut sedemikan rupa seperti dahan dengan akarnya. selain
dikenal asas perlekatan yang bersifat horizontal, dikenal pula asas perlekatan yang
vertikal yang diatur dalam pasal 571 Kitab Undang Hukum Perdata (hak milik
sebidang tanah meliputi hak milik atas segala sesuatu yang ada di atasnya dan
19
didalam tanah itu”,6 bertitik tolak dari ketentuan pasal 572 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata, jelaslah bahwa semua benda yang terdapat di atas tanah (tambang)
bahwa :“ hak milik atas sebidang tanah mengadung didalamnya, kemilikan atas
segala apa yang ada diatasnya dan dudalam tanah. Diatas bolehlah sipemilik
dengan tak mengurangi akan beberapa pengecualian tersebut dalam bab keempat
dan keenam buku ini. Dibawah tanah bolehlah ia membuat menggali sesuka hati
dan memiliki segala hasil yang diperoleh karena penggalian itu, dengan tak
Undang-Undang Hukum Perdata terbesit asas mengikuti, dalam hal ini sifat
mengikuti tanah, lebih ,luas lagi sifat mengikuti kedudukan yuridis tanah,
maksudnya segala barang yang melekat pada tanah mengikuti kedudukan yuridis
tanah. dimana sudah mendapat kedudukan sebagai barang tidak bergerak, maka
segala tanaman dan bangunan yang ada di atasnya menjadi barang tidak bergerak
6 Prof. R Subekti, S.H. dan R.Tjitrosudibio, KUH Perdata, hlm 157,158, 171, PT Pradnya
Paramita, Jakarta,2005
7 Prof. R. Subekti, S.H. dan R. Tjitrosudibio, KUH Perdata, hlm 171, PT Pradnya Paramita, Jakarta,
2005
8 Supriadi, SH.M.Hum, hukum agraria, hlm. 3,4. Urip SantosoS.H.,M.H. hukum agraria dan hak-
hak atas tanah.hlm,10,hlm.11, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2007
20
Adanya berlainan dengan asas yang terdapat pada negara-negara yang
Pokok Agraria bertumpu pada hukum adat, dimana tidak mengenal asas perlekatan
disebut Horizontal scheiding), dimana hak atas tanah tidak dengan sendirinya
tidak dikenal di dalam hukum adat, karena mengenal asas lainnya yaitu asas
pemisahan horizontal di mana tanah terlepas dari segala sesuatu yang melekat
padanya. di dalam hukum adat, benda terdiri atas benda tanah dan benda bukan
tanah, dan yang dimaksud dengan tanah memang hanya tentang tanah saja
sesuatu yang melekat pada tanah dimasukan dalam pengertian benda bukan tanah
pendapat para ahli seperti : Ter Har yang menyatakan bahwa; tanah adalah
terpisah dari segala sesuatu yang melekat padanya atau kepemilikan atas tanah
terlepas dari benda yang berada diatas tanah itu sehingga pemilik hak atas tanah
dan pemilik atas bangunan yang berada di atasnya dapat berbeda. Sedangkan
Menurut Imam Sudayat bahwa; asas pemisahan horizontal dalam hukum adat ini
terlihat jelas dalam hak numpang yang menunjukkan bahwa numpang itu orang
tidak ada sangkut pautnya dengan tanah tersebut maka orang yang tinggal dalam
rumah diatas tanah terlepas dari tanah, meskipun ia mempunyai rumah di situ,
terlihat pohon-pohon dapat dijual dan digadaikan tersendiri terlepas dari tanahnya.
21
Adapun Menurut Teng Tjin Leng, menyatakan hukum adat mengandung
masalahnya, khususnya yang berhubungan dengan tanah dan benda serta tanaman
di atasnya. Serta pengaturan hak-hak penguasaan atas tanah dalam hukum tanah
dibagi menjadi dua bagian yaitu; Hak penguasaan atas tanah sebagai lembaga
hukum adalah ini belum dihubungkan dengan tanah dan orang atau badan hukum
B. Menetapkan isinya, yaitu mengatur apa saja yang boleh, wajib, dan
penguasaanya,
Hak penguasaan atas tanah sebagai hubungan hukum yang konkret adalah
hak penguasaan atas tanah ini sudah dihubungkan dengan tanah sebagai obyeknya
dan orang atau badan hukum tertentu sebagai subyek atau pemegang haknya.
hukum yang konkret. Dengan nama atau sebutan hak penguasaan atas
tanah tertentu;
22
D. Mengatur hal-hal mnegenai pembuktiannya.9
2.2 Obyek Atas Hukum Tanah dan Hirarki Hak-Hak Penguasaan Atas
Nasional, adalah;
Hak Bangsa Timor-Leste atas tanah ini merupakan hak penguasaan atas
tanah tertinggi dan meliputi semua tanah yang ada dalam wilayah atau Negara, ini
merupakan tanah bersama, bersifat abadi dan menjadi induk bagi hak-hak
penguasaan yang lain atas tanah melalui pengaturaan hak penguasaan atas tanah ini
dimuat dalam pasal 1 ayat (1) - ayat (3) Undang-Undang Pokok Agraria.
semua tanah yang ada dalam wilayah Negara Republik Demokratik Timor-Leste,
merupakan tanah bersama milik rakyat Timor-Leste, yang telah bersatu sebagai
antar Bangsa Timor-Leste dengan tanah yang bersifat abadi, artinya hubungan antar
selamanya. Sifat abadi artinya selama bangsa Timor-Leste masih bersatu sebagai
Bangsa Timor-Leste dan selama tanah bersama tersebut masih ada, maka dalam
keadaan yang bagaimanapun tidak ada satu kekuasaan yang akan dapat
Pokok Agraria) sebagai hak Bangsa Timor-Leste atas tanah merupakan induk bagi
hak-hak penguasaan yang lain atas tanah. Hak atas tanah mengandung pengeritan
bahwa, semua hak penguasaan atas tanah yang bersumber pada hak bangsa Timor
23
atas tanah dan bahwa keberadaan hak-hak penguasaan apa pun yang bersangkutan
yaitu hubungan kepunyaan antar Bangsa Timor-Leste atas tanah bersama tersebut.
Menurut Boedi Harsono, pernyataan tanah yang dikuasai oleh Bangsa Timor-
bukan berarti bahwa hak Bangsa Timor-Leste adalah hak pemilikan pribadi yang
tidak memungkinkan adanya hak milik individual. Hak Bangsa Timor-Leste dalam
bagian-bagian tanah bersama dengan Hak Milik oleh warga Negara secara
individual.
atas tanah mengandung tugas kewenangan untuk mengatur dan mengelolah tanah
Republik Demokrasi Timor Leste (pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) UUPA dan pada
pasal 141 yang berbunyi bahwa kepemilikan, penggunaan dan penguasan tanah
secara berguna, sebagai salah satu faktor produksi ekonomi, diatur dalam undang-
undang”.10
24
Hak penguasai dari pemerintah atas tanah bersumber pada hak Bangsa
seluruh tanah bersama tidak mungkin dilaksanakan sendiri oleh Bangsa Timor-
Leste sebagai pemegang hak dan pengemban amanat tersebut, pada tingkatan
Agraria).
Tegasnya, hak menguasai dari Negara adalah pelimpahan kewenangan publik dari
Akan tetapi ada perbedaan pendapat antara Oloan Sitorus dengan Dirman yang
A. Tanah negara yang bebas (Vrij Staatsdomein) artinya tanah negara yang
berikut; Atas dasar hak menguasi dari negara sebagai yang dimaksud pasal 2
ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan bumi, yang disebut tanah,
25
yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang, baik sendiri maupun
pasal 2 pelaksanaan hak ulayat dan pelaksanaan hak-hak serupa itu dari
harus sedimikian rupa sehingga sesuai dengan kepentingan nasional dan negara,
yang berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh bertentangan dengan
Leste mengakui akan adat-istidat yang dianut oleh masyarakatnya terdapat pada
Konstiusi Republik Demokratik Timor Leste pasal 2 ayat (4), yang berbunyi “
Negara mengakui hukum adat yang tunduk kepada konstitusi dan undang-undang
wewenang dan kewajiban suatu masyarakat hukum adat, yang berhubungan dengan
ulayat masyarakat hukum adat adalah: Masih ada suatu kelompok orang sebagai
warga suatu persekutuan hukum adat tertentu, yang merupakan suatu masyarakat
hukum adat.
26
A. Warga Negara Timor Leste
menerangkan lebih rinci tentang subyek yang mempunyai hak pakai, yaitu;
berkedudukan di Timor-Leste;
pemerintah Daerah;
Asal tanah hak pakai dalam pasal 41 ayat (1) Undang-Undang Pokok
Agraria menyebutkan bahwa asal tanah hak pakai adalah tanah yang dikuasai
langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain, sedangkan pasal 41 Peraturan
27
dapat diberikan denga hak pakai adalah tanah Negara, tanah pengolahan, atau tanah
hak milik.
A. Hak pakai atas tanah negara adalah hak pakai ini diberikan dengan
keputusan pemberian hak oleh badan pertanahan nasional. Hak pakai ini
B. Hak pakai atas tanah hak pegelolaan adalah hak pakai ini diberikan
kabupaten atau kota setempat untuk dicatat dalam buku tanah dan
C. Hak pakai atas tanah hak milik adalah hakai ini terjadi dengan
pemberian tanah oleh pemilik tanah dengan akta yang dibuat oleh
kantor pertanahan.
2.2.7. Jangka Waktu Hak Pakai Dalam Pasal 41 ayat (2) Undang-
Tidak menemukan secara tegas berapa lama jangka waktu hak pakai. Pasal
ini hanya menentukan bahwa hak pakai dapat diberikan selama jangka waktu
28
tertentu atau selama tanahnya dipergunakan untuk keperluan yang tertentu. Dalam
diatur pada pasal 45 sampai dengan pasal 49. jangka waktu hak pakai ini berbeda-
beda sesuai dengan asal tanahnya, yaitu : hak pakai ini berjangka waktu untuk
pertama kali paling lama 25 tahun, dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling
lama 20 tahun dan dapat diperbaharui untuk jangka waktu paling lama 25 tahun.
Khusus hak pakai yang dipunyai departemen lembaga pemerintah Non Pemerintah,
pemerintah daerah, badan-badan keagamaan, dan sosial, perwakilan legal asing dan
bersifat publikrechtelijk, yang tanpa right of dispossal( artinya yang tidak boleh
dijual ataupun dijadikan jaminan utang ), yaitu hak pakai yang diberikan untuk
pemerintah, dan sebagainya. Dan haka pakai yang diberikan untuk perwakilan
asing yaitu hak pakai yang diberikan untuk waktu yang tidak terbatas dan selama
pelaksanaan tugasnya, ataupun hak pakai yang diberikan untuk usaha-usaha sosial
dan keagamaam juga diberikan untuk waktu yang tidak tertentu dan selama
melaksanakan tugasnya”
waktu hak pakai tersebut, perpanjangan jangka waktu atau pembaharuan hak pakai
dicatat dalam buku tanah pada kantor pertanahan kabupaten atau kota setempat.
29
Syarat-syarat yang diharus dipenuhi oleh pemegang hak pakai untuk perpanjang
pemegang hak;
2.2.9. Hak Pakai atas Tanah Pengolahan adalah hak pakai ini berjangka
waktu untuk pertama kali paling lama 25 tahun dengan diperpanjang untuk jangka
waktu palaing lama 20 tahun dan dapat diperbaharui untuk jangka waktu paling
lama 25 tahun. Perpanjangan jangka waktu atau pembaharuan hak pakai ini dapat
2.2.10. Hak Pakai atas Tanah Hak Milik adalah hak pakai ini berikan
untuk jangka waktu palaing lama 25 tahun yang tidak dapat diperpanjang, namun
atas kesepakatan antara pemilik tanah dengan pemegang hak pakai dapat
diperbaharui dengan pemberian hak pakai baru dengan akta yang dibuat oleh
Panitia Pembuat Akta Tanah dan wajib didaftarkan pada kantor pertanahan
30
saat pertama kali mengajukan permohonan hak pakai. Dalam hal uang pemasukan
telah dibayar sekaligus, untuk perpanjangan dan pembaharuan hak pakai hanya
tanah hak pengelolaan atau dalam perjanjian pemberian hak pakai atas
C. Memelihara dengan baik tanah dan bangunan yang ada diatasnya serta
E. Menyerahkan sertifikat hak pakai yang telah habis kepada kepala kantor
31
F. Memberikan jalan keluar atau jalan air atau kemudahan lain bagi
pekarangan atau bidang tanah yang terkurung oleh tanah hak pakai.12
tertentu.
Hak pakai yang diberikan atas negara untuk jangka waktu tertentu dan hak
pakai atas tanah hak pengelolaan dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lainnya.
Hak pakai atas tanah hak milik hanya dapat dialihkan apabila hak pakai tersebut
dimungkinkan dalam perjanjian pemberian hak pakai atas tanah hak milik yang
bersangkutan. Hak pakai atas negara yang diberikan untuk jangka waktu yang
kepada pihak lain. Hak pakai yang dipunyai oleh departemen, lembaga pemerintah
32
Hak pakai yang dipunyai oleh badan hukum publik disebut hak pakai publik
right to use, yaitu mempergunakannya untuk waktu yang tidak terbatas selam
pelaksanaan tugas, namun tidak ada right of disposal, yang dimaksud disini adalah
tidak dapat dialihkan dalam bentuk apapun kepada pihak ketiga dan juga tidak
dapat dijadikan obyek hak tanggungan. Peralihan hak pakai yang berbentuk beralih
karena pewarisan harus dibuktikan dengan surat wasiat atau surat keterangan
sebagai ahli waris yang dibuat oleh pejabat yang berwenang, surat keterangan
kematian pemegang hak pakai yang dibuat oleh pejabat yang berwenang, bukti
identitas para ahli waris, sertiikat hak pakai yang bersangkutan. Prosedur peralihan
jo. Pasal 111 dan pasal 112 permen atau kepala BPN No 3 tahun 1997.
Peralihan hak pakai yang berbentuk dialihkan karena jual beli, tukar
menukar, hibah, peryertaan dalam modal perusahan wajib dibuktikan dengan akta
yang dibuat oleh dan dihadapan Panitia Pembuat Akta Tanah, kecuali lelang harus
dibuktikan dengan Berita acara lelang yang dibuat oleh pejabat dari kantor lelang.
Sedangkan prosedur pemindahan hak pakai karena jual beli, tukar menukar, hibah,
pasal 106 permen agaraia atau kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 tahun
1997.
33
1997 jo. Pasal 107 sampai dengan pasal 110 permen agraria atau kepala Badan
kepada kepala kantor pertanahan kabupaten atau kota setempat untuk dicatat dalam
buku tanah dan dilakukan perubahan nama dalam sertifikat hak pakai dari
pemegang hak pakai semula kepada pemegang hak pakai yang baru.
Peralihan hak pakai atas tanah negara harus dilakukan dengan izin dari
pejabat yang berwenang. Peralihan hak pakai atas tanah hak pengolalaan haru
peralihan hak pakai atas tanah hak milik harus dilakukan dengan persetujuan
34
b3 Atau Putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap.
c.2 Ditelantarkan;
hak pakai.
tanah negara. Hapusnya hak pakai atas tanah hak pengelolaan mengelolakan
pakai atas tanah hak milik mengakibatkan tanahnya kembali dalam penguasaan
A. Apabila hak pakai atas negara hapus dan tidak diperpanjang serta tidak
35
C. Pembongkaran bangunan dan benda-benda tersebut dilaksanakan atas
Apabila hak pakai atas tanah hak pengelolaan atau hak pakai atas tanah hak
milik hapus, maka bekas pemegang hak pakai tersebut wajib menyerahkan
tanahnya kepada pemegang hak pengelolaan atau pemilik tanah dan memenuhi
pengelolaan atau perjanjian pemberian hak pakai atas tanah hak milik (pasal 58
suatu badan hukum mempunyai hak sewa atas tanah. Apabila ia berhak
menggunakan tanah milik orang lain mempergunakan tanah milik orang lain untuk
sewa. Hak sewa untuk bangunan adalah hak yang dimiliki sesorang atau badan
hukum untuk mendirikan dan mempunyai bangunan diatas tanah hak milik orang
lain dengan membayar sejumlah uang sewa tertentu dalam jangka waktu tertentu
yang disepakati oleh pemilik tanah dengan pemegang hak sewa untuk bangunan,
mengatur tentang perjanjian sewa menyewa pada pasal 1548 BW yang berbunyi
“sewa menyewa adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikatkan
36
dirinya untuk memberikan kepada pihak lainnya kenikmataan dari suatu barang,
selama suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran sesuatu harga, yang oleh
A. Sewa menyewa atas benda tidak bengerak milik negara dengan suatu
Pokok Agraria Nomor 5 tahun 1960 karena dalam isi atau subtansi dari Uundang-
Undang Pokok Agraria tidak mengatur hak kepemilikan negara yang disewakan
Agraria Nomor 5 tahun 1960 hanya mengatur hak pemilikan pribadi yang
disewakan kepada orang lain. Dan dalam penjelasan pasal 44 dan pasal 45 Undang-
Undang Pokok Agraria dinyatakan bahwa oleh karena hak sewa merupakan hak
pakai yang mempunyai sifat-sifat khusus, maka disebut tersendiri. Hak sewa hanya
37
Hak sewa tanah pertanian hanya mempunyai sifat sementara (pasal 16 jo.
Pasal 53) negara tidak dapat menyewakan tanah karena bukan pemilik tanah.
Demikian pula hak sewa untuk bangunan, pemilik tanah menyerahkan tanahnya
dalam keadaan kosong kepada penyewa dengan maksud agar penyewa dapat
penyewa kecuali ada perjanjian lain ini berbeda dengan hak sewa atas bangunan
( HSAB), yaitu penyewa menyewa bangunan diatas tanah hak orang lain dengan
membayar sejumlah uang sewa dan dalam jangka waktu tertentu yang disepakati
bersifat khusus. Karena adanya sifat khusus dari hak sewa ini maka
keadaan dewasa ini. Satu dan lain ditentukan dalam 16 jo. Pasal 53.
38
d) Si-penyewa membayar uang sewa kepada pemilik tanah. Sewa
tanah.
menyewakan tanah, maka negara tidak dapat mempergunakan lembaga ini. Sifat-
tanggungan;
menyewa;
39
g) Hak sewa tidak termasuk golongan hak-hak yang didaftarkan
Hak atas tanah yang dapat disewakan kepada pihak lain adalah hak milik
dan objek yang disewakan oleh pemilik tanah kepada pihak lain (pemegang hak
sewa untuk bangunan) adalah tanah bukan bangunan. Obyek sewa yang disewakan
kepada masyarakat adalah benda-benda tidak bergerak milik pemeritah seperti yang
Menurut pasal 45 UUPA yang dapat mempunyai hak sewa untuk bangunan,
adalah:
Tentang hak sewa menyewa yang juga diatur dalam pasal 11 ayat 1. benda-
benda tidak bergerak milik pemerintah yang mana dapat diberikan sewa tergantung
40
permintaan, menurut dokumen-dokumen dan perintah untuk hak milik serta
digunakan menurut:
organisasi keagamaan;
C. Pedang kecil atau besar dan atau indusri milik warga negara serta
D. Produksi pertanian.
untuk siapa saja, untuk satu perkumpulan atau organisasi, warga nasional
atau warga negara asing, menurut hukum tinggal di Timor Leste, yang mempunyai
dengan pemerintah”. Namun hanya berlaku untuk benda tidak bergerak milik
negara
Hak sewa untuk bangunan terjadi dengan perjanjian persewaan tanah yang
tertulis antara pemilik tanah dengan pemegang hak sewa untuk bangunan, yang
hak sewa untuk bangunan. Apakah dengan akta Panitia Pembuat Akta Tanah, akta
tidak mrngatur apakah hak sewa untuk bangunan wajib didaftarkan kepada kepala
kantor pertanahan kabupaten atau kota setempat atau tidak. Pasal 9 ayat 1 Peraturan
41
Perundang-undangan Nomor 24 tahun 1997 mengatur obyek pendaftaran tanah
meliputi :
A. Bidang-bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik, hak guna usaha,
C. Tanah wakaf;
E. Hak tanggungan;
F. Tanah negara.
24 tahun 1997, hak sewa untuk bangunan tidak termasuk hak atas tanah yang wajib
ditetapkan bahwa hak sewa untuk bangunan tidak termasuk objek pendaftaran
tanah, sedangkan pasal 44 ayat 1 menetapkan bahwa hak sewa untuk bangunan atas
hak milik dapat didaftar jika dibuktikan dengan akta pejabat pembuat akta tanah.
tahun 1997, yaitu pembebanan hak tanggungan pada hak atas tanah atau hak milik
atas satuan rumah susun, pembebanan hak guan bangunan, hak pakai, dan hak sewa
untuk bangunan atas hak milik dan pembebanan lain pada hak atas tanah atau hak
milik atas satuan rumah susun yang ditentukan dengan peraturan perundang-
undangan, dapat didaftar jika dibutktikan dengan akta yang dibuat oleh Panitia
42
Pembuat Akta Tanah yang berwenang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Pada pasal 6 undang-undang no19 tahun 2004 huruf;
a,b,c,d,e,f yang berbunyi: untuk sewa menyewa benda tidak bergerak milik negara
atas tanah dan benda tidak bergerak (perumahan atau tempat) serta
berlaku;
milik pribadi dan negara yang mana digunakan untuk perdagangan dan
industri;
mengeani pembayaran uang sewa dapat dilakukan satu kali atau pada pada tiap-tiap
waktu tertentu. Juga dapat dilakukan sebelum atau sesudah tanahnya dipergunakan
oleh pemegang hak sewa untuk bangunan. Hak ini tergantung kesepakatan antara
19 tahun 2004 pasal 8 tentang pembayaran uang sewa bangunan sebagai berikut:
14 Undang-undang no 19 tahun 2004, hlm 43, Grafica Diocesana Baucau
43
1. Membayar sewa sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan
menurut perjanjian;
perjanjian;
sebab hal lain, sesuai kondisi awal yang mana diberikan oleh
UUPA tidak mengatur secara tegas berapa lama jangka waktu hak sewa
untuk bangunan mengaenai jangka waktu hak sewa untuk bangunan diserahkan
kepada kesepakatan antara pemilik tanah dengan pemegang hak sewa untuk
untuk melakukan kontrak sewa, diatur pada pasal 14 adalah pasal 2” jangka waktu
44
B. Jangka waktu 10(sepuluh) yang dipergunakan untuk tempat berdagang
mengalihkan hak sewa kepada pihak lain tanpa izin dati pemilik tanah. Pelanggaran
pemegang hak sewa untuk bangunan dengan pemilik tanah. Dalam pasal 17 ayat
hak sewa
Pada pasal 17 ayat 1,2,3 menjelaskan tentang pengalihan hak sewa terhadap orang
lain
1. Perjanjian sewa menyewa atas benda tidak bergerak milik Negara dapat
kehakiman;
16 Dikutip dari undang-undang no 19 tahun 2004, hlm 57, Grafica Diocesana Baucau
45
2. Dalam permasalahan ini, pengalihan hak sewa harus tunduk pada 2
a) Bahwa dapat mengalihkan hak sewa satu tempat dari benda tidak
3. Jika pengalihan hak sewa atas benda tidak bergerak masih utuh, atau
harga pembayarannya lebih besar dari harga yang ditetapkan oleh badan
berakhir;
E. Tanahnya musnah;
46
Pada 16 undang-undang No 19 tahun 2004 mengatur tentang hapusnya hak
sewa adalah
nasional(DNTP)
tanggal 10 bulan Maret (Rejime Juridiku Kona-ba Soin Metin iha fatin)
kontrak;
2.4 Hipotesis
18 Dikutip dari undang –undang no 19 tahun 2004, hlm 61, Grafica Diocesana Baucau
47
Pemberian hak sewa yang diberikan oleh kementrian kehakiman melalui
kepemilikan rumah dan tanah yang ditemapati adalah milik pemerintah. Maka
peraturan yang dikeluarkan oleh badan pertanahan nasional ini harus dituruti
dengan jalan membayar uang sewa terhadap pemerintah menurut peraturan yang
pembayaran iuran sewa kepada pemerintah berjalan menurut sistim administif yang
Masyarakat baik itu warga negara nasional dan warga negara asing yang
bagaimana teori berhubungan dengan faktor atau variabel yang telah dikenali
yaitu : X= pemberian hak sewa menyewa, Y= atas benda yang tidak bergerak19
Variabel X Variabel Y
19 Prof. Dr. PeterPemberian
Mahumud Marzuki,
hak sewaSH.MS.LL..M., Penelitian hukum,
Atas hlm yang
Benda cetakan ke 2,
tidak
Kencana Prenada Media Group,
menyewa Jakarta, 2006 bergerak
48
BAB III
METODE PENELITIAN
Prinsip dasar dan prosedur untuk suatu sistimatik dari pencarian terhadap
ilmu pengetahun termasuk pengenalan dan formulasi terhadap suatu masalah untuk
mengoleksi data dari observasi dan eksperimen, serta membentuk suatu hipotesis20
lain halnya menurut pendapat bebapa pendapat ahli adalah sebagai berikut:
49
Menurut Morris L.Cohen “ legar reaserch is the prosses of finding the law
that governs activitis in human society (proses untuk menemukan suatu hukum dari
penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan sesorang melalui
(dependent variabel) yang termasuk variabel terikat dalam proposal ini adalah atas
Analisis pemberian hak sewa menyewa benda tidak bergerak, seperti yang
terdapat pada pasal 1548 Kitab Undang-undang hukum Perdata “ sewa menyewa
adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk
memberikan kepada pihak yang lainya dari suatu barang, selama suatu waktu
tertentu dan dengan pembayaran sesuatu harga, yang oleh pihak tersebut
barang, baik yang tak bergerak, baik yang bergerak dapat disewakan.23
A. Jenis Data
21 Prof. Dr. Peter Mahmud Marzuki , SH.MS.LL.M., Penelitian hukum, hlm 29, cetakan k 2
kencana Prenada Media Group, Jakarta,2006
22 Prof.Drs. J. Supranto, M.A.APU., Metode penelitan hukum dan Statistik, Hlm 1,cetakan ke 1, PT
Rineka Cipta, Jakarta, 2003
23 Dikutip dari KUH PERDATA
50
a. Data kuantitatif adalah jenis data yang berupa angka-angka yang
data kuantuitaf
B. Sumber Data
oleh peneliti dari lokasi penelitian, yang kemudian akan diolah dan
b) Data sekunder adalah data –data yang telah ada dalam perpustakan
DNTP, lalu membuat gambaran secara sistimatis, faktual, dan akurat untuk
kualitatif adalah data yang tidak berupa angka-angka melainkan berupa uraian-
1. Penelitian Kepustakan
51
Pada penelitian kepustakaan ini, peneliti membaca dan mengutip isi
ini.
2. Penelitian Lapangan
52
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisa data untuk mengumpulkan dan menganalisa data yang telah
ada dalam penelitian seperti teknik analisa data deskretif kualitatif. Penggunaan
strategi deskritif kualitatif dimulai dari analisa berbagai data yangterhimpun dari
umum.24
BAB IV
53
menempati gedung baru (dulunya berada di sucu Kintal Boot) yang terletak di jalan
Catedral, wilayah Bebora, sucu Motael, sub Distric Dom Aleixo, Distrito Dili.
Propriedade yang menempati sebuah gedung bertingkat 3 (tiga) dengan luas 6000
Direktur.
Badan Pertanahan Nasional Timor Leste yang didirikan pada tahun 1999,
nasional dengan tujuan untuk mengidentifikasi secara adminitrasi harta benda milik
54
pemerintah Indonesia dan harta benda milik pribadi maupun swasta yang
Pada saat berakhirnya pemerintahan transisi pada tanggal 20 Mei 2002 dan
melanjutkan tugas yang telah dijalankan Land and Property yaitu mengidentifikasi
dan mengawasi harta benda milik pemerintah, harta benda milik pribadi dan harta
hak-hak kepemilikan tanah dan rumah milik pribadi, pemerintah, maupun swasta
dan harta benda tidak brgerak milik pemerintah portugal yang ditinggalkan pada
tahun 1975 dan harta benda tidak bergerak milik pemerintah Indonesia
Jumlah pegawai atau staf Dirasaun Nasional Terras Propriedade ada 67 staf,
yang terdiri dari pegawai tetap (permanenti) ada 36 dan temporary 31 dan staf
wanita 18 Dan pegawai atau staf laki-laki 49, Dirasaun Terras e Propriedade
menambah staf baru berjumlah 40 orang yang belum di sebarkan ke masing masing
adminitrasaun e finansas)
55
Bagian adminitrasi dan keuangan yang mempunyai tugas, untuk
administrasi dan keuangan mempunyai pegawai atau staf berjumlah 26, dengan
memiliki pegawai tetap 11 orang, pegawai honor atau kontrak berjumlah 15 dan
mempunyai pimpinan kepala bagian yang bergelar Sarjana (S1) ada 5 orang,
harta benda milik pemerintah, harta milik pribadi maupun harta milik swasta,
departemen ini mempunyai pegawai atau staf berjumlah 5 (lima) orang yang setiap
saat berkerja dengan sepenuh hati. Departemen ini mempunyai staf tetap berjumlah
mengenai pertanahan dan dengan staf sebanya 15 (tiga belas) yaitu dengan
memiliki 7 (enam) pegawai tetap (permanenti) dan 8 (enam) pegawai atau staf
kontrakan (honor), yang bekerja dengan giat serta mempunyai seorang pimpinan
Especias
56
pegawai atau staf permanti atau pegawai tetap dan .mempunyai pegawai honor 2
atau kontrak, yag saling bekerjasama satu sama lain dan mempunyai seorang
benda tidak bergerak milik pemerintah, pribadi maupun swasta dan mempunyai 13
pegawai atau staf. Dan dengan mempunyi 10 pegawai tetap atau staf permanenti
dan pegawai honor atau kontrak 3 orang, yang bertugas dengan penuh kesabaran
baik dan disiplin dalam bekerja, yang juga mempunyai pegawai bergelar sarjana
Dili
Menurut data yang diperoleh pada tanggal 13 oktober 2009, dari chefi
mendapatkan data yang dimulai dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2009 bahwa
khsususnya kota Dili dan pemberian hak sewa menyewa kontratk normal masih
tetap berjalan serpti biasanya akan tetapi bagi kontratu especial sudah tidak
lama(Fretelin), namun tidak meliputi seluruh wilayah kota Dili, hanya wilayah
zona Dom Aleixo yang diberikan hak sewa oleh pemerintah, setelah pergantian
belum juga ada pemberian kontrak especial atau sewa menyewa dari pemerintah
57
baru, dikarenakan adanya rekomendasi (despasco) dari Ibu Mentri Kehakiman yang
tidak mengijinkan, untuk memberikan kontrak especial atau hak sewa menyewa
especial kepada masyarakat dengan alasan ekonmi rakyat yang belum berjalan
peninggalan pemerintah Indonesia yang berada di kota Dili dan untuk sementara
sudah teridentifikasai atau didata mulai dari tahun 2000 sampai dengan 2009.
Sumber data yang diperoleh dari departemen Bens Imoves, bahwa selama
(Abondonado) pemerintah
1 3 60 5 368 176 341 250 1203
Sumber data dari departemen Bens Imoves
4.3 Prosedur Untuk Memperoleh Hak Pakai atau hak sewa Terhadap
orang yang menginginkan menyewa benda tidak bergerak milik pemerintah harus
ne’ebe hakarak atu aluga Estadu nian soin metin-iha fatin tenke hato’o rekeimento
58
1) Naran kompletu, tinan, nasionalidade, helan fatin no rejistu ba aktividades
hato’o nia surat lisensa atau halo’o, se karik, mos planu ba nia akvidade no
justifika nia osan ba investimento ne’e nian no halo estimative ida kona-ba
ofiasial sira, tenkeser liu husi rekrimentu ofisial ida husi entidade ne’ebe iha
intrese
2. Tuir opsaun atu uza soin metin-iha-fatin hirak ne’e DNTP sei hato’o pareser
yang bertujuan untuk meminta persetujuan atau perizinan (izin), setelah waktu 1
keputusan berdasarkan pada 5 ayat 3 bahwa “Karik Ministru desidi atu entrega ba
59
entidade ne’ebe husu, DNTP sei elabora akordu ida atu intrega no uza ho kopia
haat. Kopia ida ba entidadeatu okupa, ida ba arkivu DNTP nasional, Ida
Propriedade (DNTP).
2003, yang telah dilakukan, dengan menentukan harga sewa berdasarkan pada
pasal 11 ayat 2 “ kuadru ne’ebe refere iha nomuru kotuk mak hametin folin minimu
60
Demikian juga dapat diberikan hak sewa menurut kelas yang ada28, sebagai
berikut:
A. Kelas 1 yaitu tanah atau rumah yang berada dipusat kota, jalan utama
B. Kelas 2 yaitu tanah atau rumah yang diberikan berdasarkan letak rumah
C. Kelas 3 yaitu pemberian hak sewa menurut letak wilayah yang berada
dipinggiran kota
Oleh karena dalam pembagian kelas yang berbeda, maka pemberian hak
telah ditentukan yang berdasarkan pada undang-undang nomor 19 tahun 2004 pasal
Diplomatika sira.
61
1) Kontratu hotu-hotu ho Esadu tenki selebra ho hakerek no copia haat
hanesan inkilinu, ida rejistu soin metin-iha-fatin Estadu iha DNTP nasional,
ida ba eskritorio DNTP Distrital no ida Gabineti Ministru dan Justisa nian.
2) Servisu ne’ebe kompetente husi DNTP bele Fo kopia sertifikada sira husi
langsung ke bank BNU seperti yang tertulis pada pasal 16 ayat 1 UU No 19/2003
4) Produsaun agrikula.
4.3.2 Criteria untuk mendapatkan hak pakai atau hak sewa sebuah
62
4.3.3 Kriteria bagi sebuah perusahan dan NGO
Apolonaria Soares, staf data base yang memberikan data total perumahan dan
gedung yang ditinggalkan oleh pemerintah Indonesia dari tahun 2000 sampai
dengan 2009
Beliau juga mengatakan bahwa perjanjian kontrak dibagi menjadi 2 bagian adalah:
Jumlah perjanjian kontrak normal dari tahun 2000 sampai dengan 2009
no Escola Escritorio Industrial Comercial Residencia Perumahan Gedung Total Total
Pemberian hak pakai atau hak sewa oleh pemerintah kepada masyarakat secara
umum adalah sama yang prosedur perjanjian kontrak normal, pembayaran iuran
63
atau sewa sebesar UUS 10.00 dolar untuk semua golongan atas perumahan-
perumahan yang ditempati, mulai pada awal tahun 2004 sampai dengan tahun
mengeluarkan suatu perintah atau despacho agar perjanjian kontrak especial tidak
boleh lagi dilanjutkan, dengan alasan keadaan ekonmi rakyat belum kembali
pemerintahan lama (Fretelin), hanya dilakukan di Sub Distric Dom Alexio, seperti
Fatuhada 249
Kampung Alor 26
Loscabubu 132
Malinamuk 817
Rainakdoko 1063
Suleur 330
Total keseluruhan contracts 2905
pemerintah tidaklah berbeda dengan perjanjian kontrak normal seperti yang telah
dijelaskan diatas.
besar kepada Negara mulai dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2007.
64
2006 USS.101140
2007 USS. 2465
Total keseluruhan Pembayaran US. 107.975
Amerika, namun hanya dijalankan di Sub Distrik Dom Aleixo. Beliau juga sangat
Penyewa
65
d. Entrega soin metin-iha-fatin ne’e ba ema seluk, la kumpri
despaju administrative atau hasai ema husi uma tuir termu lei nomor 1
iha-fatin).
3) Arrendatariu ne’ebe la selu renda bele selu renda ne’ebe seidauk selu ho
kepada perjanjian kontrak normal kontrak especial yang dilakukan oleh Dirasaun
sebagai penyewa, dalam jangka waktu 6 bulan tidak membayar maka tindakan
yang dilakukan adalah dengan memberikan teguran sampai dengan 3 kali artinya
ditetapkan, namun sampai 3 kali teguran tidak pedulikan oleh penyewa, maka
DNTP memberikan tuntutan denda kepada penyewa, yang harus membayar atau
melunasi 50% dari perjanjian kontrak dan dalam waktu 14 hari penyewa tidak juga
A. Faktor Ekonomi
66
Tingkat kepadatan penduduk yang terus bertambah dari tahun ke
dan dengan tidak tersedia lapangan kerja bagi pencari kerja, hal ini
B. Faktor Politik
C. Faktor Hukum
Negara Timor Leste adalah Negara yang berdiri diatas hukum oleh
sebab itu sebagai Negara hukum, Timor Leste telah mempunyai Lei
67
4.5 Peranan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Atau Dirasaun Nasional e
Pertanahan Nasional (DNTP), yang memawancarai Sr. Santiago Soares SH. Ahli
peranan Badan Pertanahan Nasional yang selama ini berdasarkan pada lei nommor
ida nee;
2. to’o tama iha vigor diploma legal sira kona ba regidto predial no
3. DTP sei aprenzenta projetu diploma legal sira ne’ebe hakerek nomor
kotuk no diploma no diploma ida ne’ebe atu hakerek ne’ebe iha artigu
berdasarkan pada peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2004 pasal 4 ayat 3 yaitu:
husi ne’ebe governu intrega no autoriza atu uza espesifiku soin meti –
iha-fatin dominiu pribadu estadu nian, liu husi renda (folin aluga) ho
68
tempo ne’ebe determinadu ona. Kontratu ne’e fo deitu atu uza deit la fo
3. Asaun hotu ne’ebe afeta no arenda tenki halao husi DNTP ho kontro no
Masyarakat
Dalam hal ini yang mengatur pembayaran sewa dari masyarakat adalah
bagian Departemen Bens Imoves yang diatur dalam peraturan internal (lei organic
terhadap benda tidak bergerak milik pemerintah untuk tempat tinggal, aktivitas
realizar arrendamento de bens imoves do estado ou sob sua administraҫão para fins
e organizaҫões internacionais)
DNTP yaitu:
69
1. Menerima proposal permohonan dari masyarakat yang berkeinginan
penyewa
digunakan oleh warga Negara Timor Leste maupun warga Negara asing
70
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
19 tahun 2004 tentang sewa menyewa sudah sangat efektif dalam hal ini hanya
berlaku bagi perjanjian kontrak normal dan pendapatan yang diterima oleh negara
setaip tahunnya terus meningkat, sedangkan untuk perjanjian kontrak especial tidak
5.2 Saran
71
2. Pemerintah seharusnya membuat undang-undang perpajakan yang
mengatur tentang tata cara penarikan pajak bumi dan bangunan dari
masyarakat.
72
UNGKAPAN PRIBADI /MOTTO
DAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
(almarhuma)
73
Saudara kembar Orlando dan Istrinya, anak-anaknya
Kampung halamanku
Almamaterku UNPAZ
ABSTRAKSI SKRIPSI
Judul Skripsi “PEMBERIAN HAK SEWA MENYEWA ATAS BENDA YANG TIDAK
BERGERAK DARI HASIL PENINGGALAN PEMERINTAH INDONESIA DI KOTA DILI
74
2. Eektifitas pembayaran sewa oleh masyarakat sangat meningkat dari tahun
ke tahun.
3. Peranan DNTP dalam pengaturan hak sewa menyewa sudah sangat efektif
masyarakat
Adapun sistimatika penulisan sebagai berikut: bagian awal yang terdiri dari
halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, dan abstraksi skripsi. Bagian isi
penulisan. BAB II Tunjuan Pustaka meliputi: Pengertian Tanah Dan Bumi, Obyek
Variabel, Jenis dan Sumber Data, Jangka Waktu Penelitian Dan Lokasi Penelitian,
Analisis Data. BAB IV: Gambaran Umum Lokasi Penelitian, Prosedur Untuk
dalam mengatur Hak Sewa. BAB V meliputi: Kesimpulan Dan Saran. Bagian-
75