Professional Documents
Culture Documents
2.1. Pembukaan
2.1.1. Tujuan pebelajaran
Mahasiswa memahami materi yang meliputi, konsep rantai makanan,
ekosistem, habitat, relung, adaptasi, evolusi, hukum termodinamika,
entropy
2.1.2. Manfaat pembelajaran
Mahasiswa dapat memahami hubungan antara ekologi, ilmu lingkungan
dan lingkungan hidup serta menjelaskan perbedaaan prinsip-prinsipnya
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 1
- Ekologi sebenarnya mempertanyakan tentang berbagai hal,
seperti :
1. bagaimana alam bekerja
2. bagaimana spesies beradaptasi dalam habitatnya
3. apa yang diperlukan dari habitatnya untuk melangsungkan
kehidupan
4. bagaimana mereka mencukupi materi dan energi
4. bagaimana mereka berinteraksi dengan spesies lain
5. bagaimana individu dalam spesies itu diatur dan berfungsi
sebagai populasi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 2
- Ruang lingkup ekologi dapat dilihat pada spectrum Biologi
sekumpulan individu, dari jenis yang sama, terjadi di satu tempat dalam
waktu tertentu
- Spectrum biologi, mulai dari gen, sel, organ, organisme,
populasi, komunitas yang bila ditambah dengan materi/mineral dan
energi, maka akan menjadi sistem sel, sistem organ, system
organisme, system populasi dan ekosistem
- Sistem-sistem tersebut bertujuan dan merupakan gabungan dari
komponen-komponen yang berinteraksi satu dengan lainnya secara
teratur, saling bergantung untuk membentuk suatu keseluruhan.
- Untuk itu diperlukan pengetahuan fisika dan biologi, agar ahli
ekologi dapat mengungkapkan hubungan antara lingkungan dan dunia
kehidupan
- Dalam hal pengelolaan
lingkungan, pandangan manusia bersifat anthroposentris. Oleh sebab
itu timbul perlunya ekologi manusia, yang melihat permasalahan dari
sudut kepentingan manusia (walaupun unsur hewan, tumbuhan, dan
komponen abiotis lainnya diperhatikan, namun secara explisit/implisit
selalu dihubungkan dengan kepentingan manusia)
- Ekologi manusia merupakan
cabang khusus ekologi, disamping dikenal pula ekologi tumbuhan,
ekologi hewan, ekologi jasad renik
- walaupun ekologi penting, ia
bukan satu-satunya masukkan untuk mengambil keputusan dalam
masalah lingkungan. Faktor lain yang dalam pengelolaan lingkungan
hidup harus dipertimbangkan secara seimbang adalah faktor
ekonomi, teknologi, sosial, dan budaya
Ekosistem
- Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tidak hidup, yang
berinteraksi dalam suatu tempat sebagai suatu kesatuan yang teratur.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 3
Keteraturan ekosistem terjadi oleh adanya arus materi, energi, dan
informasi.
- Komponen-komponen dalam ekosistem menunjukkan bahwa,
ekosistem tersebut berada dalam suatu keseimbangan tertentu.
- Keseimbangan tersebut sifatnya tidak statis, namun dinamis,
selalu berubah, dapat besar atau kecil, dapat terjadi secara alami atau
dibuat oleh manusia.
- Sebagai contoh, keadaan bumi tidak tetap (kandungan CO2 dan
O2 dalam udara), iklim, gunungnya, flora/faunanya.
- Dalam skala kecil, Gn. Krakatau (1883) meletus, kehidupan di
pulau tersebut menjadi rusak. Dari penelitian, diketahui bahwa mula-
mula hanya ada tumbuhan tingkat rendah (lumut, paku), baru kemudian
timbul tumbuhan tingkat tinggi. Inilah yang disebut suksesi.
Keseimbangan Gn.Krakatau berubah total. Di dunia ini tidak ada yang
kekal
- Akuarium dapat dianggap sebagai ekosistem, dimana ikan, air,
tumbuhan air, pasir, plankton, mineral, dan oksigen terlarut
merupakan komponen ekosistem
- Hutan luas dengan tumbuhan tinggi, rendah, tumbuhan perdu,
hewan danau, ada suatu keteraturan yang seimbang dalam ekosistem
tersebut
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 4
- sebagai contoh, bagaimana bila di bumi ini tidak ada oksigen dan
makanan ? dari tumbuhan dan hewan manusia memperoleh materi dan
energi
- sebaiknya disadari, bahwa manusia membutuhkan mahluk hidup
lain untuk kelangsungan hidupnya (manusia, tumbuhan, hewan, jasad
renik) yang menempati ruang tertentu, di mana dalam ruang tersebut
terdapat benda tidak hidup (abiotik) berupa tanah, air dan udara
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 5
Ekosistem adalah suatu satuan ekologi yang merupakan gabungan satu
atau beberapa komunitas yang berfungsi bersama komponen benda mati
dalam suatu sistem.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 6
Suatu ekosistem pada umumnya dihuni oleh mahluk hidup yang
mengelompok sebagai suatu populasi. Berbagai populasi yang
bersama-sama menghuni suatu wilayah disebut komunitas. Dalam
konsep ekosistem, komponen-komponen lingkungan hidup secara
terpadu saling terkait dan tergantung satu dengan lainnya didalam
suatu sistem. Pendekatan ini disebut sebagai pendekatan yang holistic
3. Rantai makanan
Rantai makanan menunjukkan hubungan makan memakan dalam
sebuah ekosistem. Satu organisme bergantung pada organisme lain
yang lebih rendah dalam rantai makanan. Semua organisme yang
mengkonsumsi jenis makanan yang sama di dalam rantai makanan
berada dalam tahap tropis yang sama. Jadi, tumbuhan (produsen
utama) termasuk dalam tahap tropik yang pertama, herbivore
(konsumen utama) termasuk dalam tahap tropik kedua, karnivore
(konsumen sekunder) yang memakan herbivore termasuk dalam tahap
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 7
tropik ketiga dan karnivore sekunder (konsumen tersier ), yakni yang
memakan karnivore lain, termasuk dalam tingkat tropik keempat.
Melalui rantai makanan, energi dalam bentuk makanan berpindah dari
organisme-organisme dalam tahap tropik yang terakhir.
Konsep jaring makanan sangat diperlukan untuk memahami pentingnya
memelihara keanekaan
4. Materi dan energi
dalam ekosistem materi akan mengalami daur, yang disebut sebagai
daur materi. Sedangkan energi akan mengalami aliran, jadi ada aliran
energi. Hukum yang sangat penting dalam daur materi dan aliran
energi adalah hukum termodinamika, yaitu :
1. energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, hanya
mengalami transformasi. Hal ini yang dikenal dengan hukum
kekekalan energi
2. Proses energi tidak pernah spontan, kecuali perombakan
dari keadaan pekat menjadi encer. Proses transformasi energi tidak
ada yang terjadi dengan 100% efisien
Hukum termodinamika erat hubungannya dengan hukum entropi,
yakni semua perubahan yang menghasilkan energi adalah perombakan
menjadi bentuk yang lebih sederhana, dan hal itu selalu berlangsung
dengan efisiensi yang tidak pernah mencapai seratus persen, oleh
karena itu selalu terjadi suatu kelebihan transformasi energi, Inilah
yang berbentuk limbah.
Aliran energi merupakan proses ketika energi matahari beralih kedalam
bentuk-bentuk lain (seperti panas, kimia, mekanis) dan dialirkan
kedalam lingkungan, melalui bermacam-macam organisme di setiap
tingkat tropik (dalam rantai makanan, dan akhirnya kembali ke
lingkungan). Aliran energi di dalam lingkungan merupakan salah satu
komponen fungsional utama yang melindungi ekosistem.
5. Keseimbangan
Ekosistem memiliki kemampuan untuk memelihara sendiri, mengatur
sendiri serta mengadakan keseimbangan kembali. Kemampuan seperti
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 8
ini juga merupakan kemampuan individual dari manusia atau mahluk
hidup lainnya. Oleh karena itu dalam sistem kehidupan ada
kecenderungan untuk melawan perubahan atau setidaknya ada usaha
untuk berada dalam suatu keseimbangan (homeostatis)
6. Kelentingan
Suatu sistem akan memberikan tanggapan terhadap suatu gangguan,
baik disengaja maupun tidak, sesuai dengan kelentingan (resilience)
yang dimilikinya. Dalam suatu sistem dengan kelentingan yang besar,
penyerapan gangguan tidak akan merubah stabilitas sistem itu, artinya
sistem yang mengalami gangguan tersebut, tetap merupakan sistem
semula. Sebaliknya sistem yang memiliki kelentingan kecil dengan
gangguan yang sama besarnya, dapat berubah menjadi suatu sistem
baru. Jadi kelentingan sebenarnya merupakan sifat suatu sistem
yang memungkinkannya kembali pada stabilitas semula
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 9
dukung lingkungannya. Demikian seterusnya sampai mungkin
terjadi stabilitas di bawah batas daya dukung lingkungannya,
walaupun stabilitas itu hanya akan terjadi sementara waktu.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 10