You are on page 1of 10

MODUL II

HUBUNGAN EKOLOGI, ILMU LINGKUNGAN


DAN LINGKUNGAN HIDUP

2.1. Pembukaan
2.1.1. Tujuan pebelajaran
Mahasiswa memahami materi yang meliputi, konsep rantai makanan,
ekosistem, habitat, relung, adaptasi, evolusi, hukum termodinamika,
entropy
2.1.2. Manfaat pembelajaran
Mahasiswa dapat memahami hubungan antara ekologi, ilmu lingkungan
dan lingkungan hidup serta menjelaskan perbedaaan prinsip-prinsipnya

2.2. Isi Pelajaran


2.2.1. Ekologi
- Catatan2 Hipocartus, Aristoteles, dan Filsuf lain merupakan
naskah kuno yang digunakan sebagai rujukan masalah Ekologi, yang
pada abad ke16 s.d abad ke17 dikenal sebagai Natural History,
disusun secara sistimatik, analitik, obyektif
- Abad-19 (1860), Ernst Haeckel (1834–1919), mengusulkan
istilah Ekologi, yang mempelajari hubungan antara organisme dengan
lingkungan
- Ekologi, merupakan salah satu cabang biologi (seperti hubungan
organisme dan lingkungan), mempelajari pengaruh lingkungan
terhadap jasad hidup (manusia, hewan, tumbuhan), dimana mereka
hidup, bagaimana kehidupannya, dsb
- Ekologi, secara harfiah berasal dari kata oikos, yang berarti
rumah, tempat hidup dan logos, yang berarti ilmu

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 1
- Ekologi sebenarnya mempertanyakan tentang berbagai hal,
seperti :
1. bagaimana alam bekerja
2. bagaimana spesies beradaptasi dalam habitatnya
3. apa yang diperlukan dari habitatnya untuk melangsungkan
kehidupan
4. bagaimana mereka mencukupi materi dan energi
4. bagaimana mereka berinteraksi dengan spesies lain
5. bagaimana individu dalam spesies itu diatur dan berfungsi
sebagai populasi

Ekologi, adalah ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal


balik antara mahluk hidup dengan sesamanya dan mahluk hidup
dengan komponen sekitarnya.

- Ekologi merupakan disiplin baru dari biologi yang merupakan


mata rantai fisik serta proses biologi yang menjembatani antara ilmu
alam dan ilmu sosial
- Tahun 1900, Ekologi menjadi acuan ilmu-ilmu lainnya, yang wajib
diketahui, karena dapat menerangkan, memberikan ilham, mencari
jalan menuju hidup layak
- Setelah 1968, timbul kesadaran lingkungan di seluruh dunia,
dimana setiap orang dituntut untuk hemat dalam penggunaan sumber
daya, hemat energi, dan dapat mengurangi pencemaran tanah, air,
udara, yang merupakan masalah lingkungan sedunia (globalisasi
lingkungan)
- Setelah ada gerakan sadar lingkungan (di dunia, 1968 dan di
Indonesia 1972), maka setiap orang mulai memikirkan : masalah
pencemaran, rusaknya daerah-daerah alami, hutan, pantai,
meningkatnya perkembangan penduduk, yang berdampak pada
masalah pangan, penggunaan energi, kenaikan suhu akibat efek gas
rumah kaca, menipisnya lapisan ozon, dst

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 2
- Ruang lingkup ekologi dapat dilihat pada spectrum Biologi
sekumpulan individu, dari jenis yang sama, terjadi di satu tempat dalam
waktu tertentu
- Spectrum biologi, mulai dari gen, sel, organ, organisme,
populasi, komunitas yang bila ditambah dengan materi/mineral dan
energi, maka akan menjadi sistem sel, sistem organ, system
organisme, system populasi dan ekosistem
- Sistem-sistem tersebut bertujuan dan merupakan gabungan dari
komponen-komponen yang berinteraksi satu dengan lainnya secara
teratur, saling bergantung untuk membentuk suatu keseluruhan.
- Untuk itu diperlukan pengetahuan fisika dan biologi, agar ahli
ekologi dapat mengungkapkan hubungan antara lingkungan dan dunia
kehidupan
- Dalam hal pengelolaan
lingkungan, pandangan manusia bersifat anthroposentris. Oleh sebab
itu timbul perlunya ekologi manusia, yang melihat permasalahan dari
sudut kepentingan manusia (walaupun unsur hewan, tumbuhan, dan
komponen abiotis lainnya diperhatikan, namun secara explisit/implisit
selalu dihubungkan dengan kepentingan manusia)
- Ekologi manusia merupakan
cabang khusus ekologi, disamping dikenal pula ekologi tumbuhan,
ekologi hewan, ekologi jasad renik
- walaupun ekologi penting, ia
bukan satu-satunya masukkan untuk mengambil keputusan dalam
masalah lingkungan. Faktor lain yang dalam pengelolaan lingkungan
hidup harus dipertimbangkan secara seimbang adalah faktor
ekonomi, teknologi, sosial, dan budaya

Ekosistem
- Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tidak hidup, yang
berinteraksi dalam suatu tempat sebagai suatu kesatuan yang teratur.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 3
Keteraturan ekosistem terjadi oleh adanya arus materi, energi, dan
informasi.
- Komponen-komponen dalam ekosistem menunjukkan bahwa,
ekosistem tersebut berada dalam suatu keseimbangan tertentu.
- Keseimbangan tersebut sifatnya tidak statis, namun dinamis,
selalu berubah, dapat besar atau kecil, dapat terjadi secara alami atau
dibuat oleh manusia.
- Sebagai contoh, keadaan bumi tidak tetap (kandungan CO2 dan
O2 dalam udara), iklim, gunungnya, flora/faunanya.
- Dalam skala kecil, Gn. Krakatau (1883) meletus, kehidupan di
pulau tersebut menjadi rusak. Dari penelitian, diketahui bahwa mula-
mula hanya ada tumbuhan tingkat rendah (lumut, paku), baru kemudian
timbul tumbuhan tingkat tinggi. Inilah yang disebut suksesi.
Keseimbangan Gn.Krakatau berubah total. Di dunia ini tidak ada yang
kekal
- Akuarium dapat dianggap sebagai ekosistem, dimana ikan, air,
tumbuhan air, pasir, plankton, mineral, dan oksigen terlarut
merupakan komponen ekosistem
- Hutan luas dengan tumbuhan tinggi, rendah, tumbuhan perdu,
hewan danau, ada suatu keteraturan yang seimbang dalam ekosistem
tersebut

2.2.2. Ilmu Lingkungan


Adalah ilmu yang mempelajari penerapan berbagai prinsip dan ketentuan
ekologi di dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu, ilmu lngkungan
disebut sebagai applied ecology

Arti lingkungan hidup


- mahluk hidup lain bukan sekedar kawan hidup bersama manusia
secara pasiv atau netral, melainkan sangat terkait dengan mereka,
tanpa mereka, manusia tidak dapat hidup

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 4
- sebagai contoh, bagaimana bila di bumi ini tidak ada oksigen dan
makanan ? dari tumbuhan dan hewan manusia memperoleh materi dan
energi
- sebaiknya disadari, bahwa manusia membutuhkan mahluk hidup
lain untuk kelangsungan hidupnya (manusia, tumbuhan, hewan, jasad
renik) yang menempati ruang tertentu, di mana dalam ruang tersebut
terdapat benda tidak hidup (abiotik) berupa tanah, air dan udara

Sifat lingkungan ditentukan oleh berbagai hal, diantaranya :


1. jenis dan jumlah masing-masing unsur lingkungan tersebut
Lingkungan yang terdiri dari (10) manusia, (1) anjing, (3) burung, (1)
pohon kelapa, (1) bukit batu, akan berbeda sifatnya dengan lingkungan
yang terdiri dari (1) manusia, (10) anjing, tertutup rimbun pohon bambo,
tanpa bukit batu (rata)
2. hubungan atau interaksi antara unsur dalam dalam
lingkungan tersebut
Dua ruangan yang luasnya sama, dilengkapi perabot yang sama pula
namun dengan lay out berbeda, akan menghasilkan sifat ruangan yang
berbeda pula
3. faktor kelakuan (kondisi) unsur lingkungan hidup
Sebagai contoh, kota dengan penduduk yang aktif dan bekerja keras
akan memiliki lingkungan yang lain dengan sebuah kota yang sikap
penduduknya santai dan malas bekerja. Atau, lingkungan daerah yang
berlahan landai dan subur dengan yang berlereng dan tererosi
4. non material
lingkungan panas, silau, dan bising akan berbeda dengan lingkungan
sejuk yang dengan cahaya cukup tapi tenang

Ekologi dan Ekosistem


Ekologi adalah ilmu yang mempelajari mahluk hidup dalam rumah
tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik
antara mahluk hidup dengan sesamanya dan dengan komponen lain di
sekitarnya

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 5
Ekosistem adalah suatu satuan ekologi yang merupakan gabungan satu
atau beberapa komunitas yang berfungsi bersama komponen benda mati
dalam suatu sistem.

2.2.3. Lingkungan Hidup


Lingkungan hidup, adalah sistem kehidupan dimana terdapat campur
tangan manusia terhadap tatanan ekosistem, sehingga Lingkungan Hidup
dapat diartikan sebagai ekosistem dimana terdapat keberadaan manusia
atau kepentingan manusia di dalamnya.
- Definisi Lingkungan Hidup menurut Undang-undang tentang
Pengelolaan Lingkungan, adalah sistem yang merupakan kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup
termasuk manusia dan perilakunya yang menentukan
peikehidupan serta kesejahteraan manusia dan mahluk hidup
lainnya

Manusia mempunyai potensi luar biasa dibandingkan dengan mahluk hidup


lainnya untuk mengelola alam seisinya sejauh kemampuan dirinya. Tetapi
ini tidak berarti bahwa manusia mempunyai segala kewenangan untuk
berbuat apa saja yang dikehendakinya di bumi ini.
Pandangan yang menganggap manusia adalah sekedar subyek (pelaku)
dari segala keadaan di bumi adalah pandangan eksklusif, seolah-olah
manusia berada di luar lingkungannya sendiri, atau ini berati bahwa apapun
yang terjadi di lingkungannya tidak selalu akan menyangkut dirinya.
Pandangan yang demikian disebut sebagai pandangan transenden. Hal
yang sebaliknya yakni pandangan inklusif, dimana manusia menjadi satu
dengan lingkungannya, yang disebut pula sebagai pandangan imanen.

Lingkungan hidup tidak dapat dielakkan dari azas ekologi yang


membentuknya. Berbagai asas yang dimaksud adalah :
1. Organisasi ekosistem

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 6
Suatu ekosistem pada umumnya dihuni oleh mahluk hidup yang
mengelompok sebagai suatu populasi. Berbagai populasi yang
bersama-sama menghuni suatu wilayah disebut komunitas. Dalam
konsep ekosistem, komponen-komponen lingkungan hidup secara
terpadu saling terkait dan tergantung satu dengan lainnya didalam
suatu sistem. Pendekatan ini disebut sebagai pendekatan yang holistic

2. Sistem produksi, konsumsi dan dekomposisi


Sistem produksi dalam ekosistem erat hubungannya dengan daur
materi dan daur energi. Produksi primer dari suatu sistem berasal dari
proses photosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan berhijau daun
dengan pengikatan energi yang berasal dari sinar matahari dalam
bentuk karbohidrat
Tumbuhan berhijau daun disebut produsen primer. Dalam proses daur
materi dan energi seterusnya produsen primer ini merupakan makanan
konsumen primer, atau produsen sekunder atau herbivore yakni
hewan pemakan tumbuhan. Selanjutnya konsumsi primer ini dapat
menjadi mangsa (prey) dari konsumen sekunder yang dapat pula
disebut produsen tersier, predator atau karnivore
Baik produsen primer, sekunder atau predator dapat pula mengalami
peruraian perombakan atau dekomposisi menjadi bentuk bahan organik
yang lebih sederhana oleh mahluk hidup yang umumnya terdiri atas
jasadrenik seperti jamur, bakteri, cacing, dsb

3. Rantai makanan
Rantai makanan menunjukkan hubungan makan memakan dalam
sebuah ekosistem. Satu organisme bergantung pada organisme lain
yang lebih rendah dalam rantai makanan. Semua organisme yang
mengkonsumsi jenis makanan yang sama di dalam rantai makanan
berada dalam tahap tropis yang sama. Jadi, tumbuhan (produsen
utama) termasuk dalam tahap tropik yang pertama, herbivore
(konsumen utama) termasuk dalam tahap tropik kedua, karnivore
(konsumen sekunder) yang memakan herbivore termasuk dalam tahap

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 7
tropik ketiga dan karnivore sekunder (konsumen tersier ), yakni yang
memakan karnivore lain, termasuk dalam tingkat tropik keempat.
Melalui rantai makanan, energi dalam bentuk makanan berpindah dari
organisme-organisme dalam tahap tropik yang terakhir.
Konsep jaring makanan sangat diperlukan untuk memahami pentingnya
memelihara keanekaan
4. Materi dan energi
dalam ekosistem materi akan mengalami daur, yang disebut sebagai
daur materi. Sedangkan energi akan mengalami aliran, jadi ada aliran
energi. Hukum yang sangat penting dalam daur materi dan aliran
energi adalah hukum termodinamika, yaitu :
1. energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, hanya
mengalami transformasi. Hal ini yang dikenal dengan hukum
kekekalan energi
2. Proses energi tidak pernah spontan, kecuali perombakan
dari keadaan pekat menjadi encer. Proses transformasi energi tidak
ada yang terjadi dengan 100% efisien
Hukum termodinamika erat hubungannya dengan hukum entropi,
yakni semua perubahan yang menghasilkan energi adalah perombakan
menjadi bentuk yang lebih sederhana, dan hal itu selalu berlangsung
dengan efisiensi yang tidak pernah mencapai seratus persen, oleh
karena itu selalu terjadi suatu kelebihan transformasi energi, Inilah
yang berbentuk limbah.
Aliran energi merupakan proses ketika energi matahari beralih kedalam
bentuk-bentuk lain (seperti panas, kimia, mekanis) dan dialirkan
kedalam lingkungan, melalui bermacam-macam organisme di setiap
tingkat tropik (dalam rantai makanan, dan akhirnya kembali ke
lingkungan). Aliran energi di dalam lingkungan merupakan salah satu
komponen fungsional utama yang melindungi ekosistem.

5. Keseimbangan
Ekosistem memiliki kemampuan untuk memelihara sendiri, mengatur
sendiri serta mengadakan keseimbangan kembali. Kemampuan seperti

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 8
ini juga merupakan kemampuan individual dari manusia atau mahluk
hidup lainnya. Oleh karena itu dalam sistem kehidupan ada
kecenderungan untuk melawan perubahan atau setidaknya ada usaha
untuk berada dalam suatu keseimbangan (homeostatis)

6. Kelentingan
Suatu sistem akan memberikan tanggapan terhadap suatu gangguan,
baik disengaja maupun tidak, sesuai dengan kelentingan (resilience)
yang dimilikinya. Dalam suatu sistem dengan kelentingan yang besar,
penyerapan gangguan tidak akan merubah stabilitas sistem itu, artinya
sistem yang mengalami gangguan tersebut, tetap merupakan sistem
semula. Sebaliknya sistem yang memiliki kelentingan kecil dengan
gangguan yang sama besarnya, dapat berubah menjadi suatu sistem
baru. Jadi kelentingan sebenarnya merupakan sifat suatu sistem
yang memungkinkannya kembali pada stabilitas semula

7. Daya dukung dan strategi hidup


Daya dukung lingkungan (carrying capacity) adalah batas teratas dari
pertumbuhan suatu populasi, diatas mana jumlah populasi tidak dapat
didukung lagi oleh sarana, sumberdaya dan lingkungan yang ada.
- Berdasarkan strategi kehidupannya, ada mahluk yang
mempunyai strategi hidup memperhatikan daya dukung
lingkungan, dan akan menekan pertumbuhan populasinya apabila
jumlahnya sudah mendekati kemampuan daya dukung
lingkungannya. Ciri utama mahluk hidup yang demikian adalah yang
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.
- Sebaliknya ada mahluk yang mempunyai strategi hidup tidak
mempedulikan batas daya dukung lingkungan, mereka
berkembang biak menurut nalurinya, melampaui daya dukung,
mengalami bencana kelaparan yang menyebabkan kematian masal,
sehingga populasinya terpaksa turun di bawah kemampuan daya

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 9
dukung lingkungannya. Demikian seterusnya sampai mungkin
terjadi stabilitas di bawah batas daya dukung lingkungannya,
walaupun stabilitas itu hanya akan terjadi sementara waktu.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Henny Gambiro, M.Si. ARSITEKTUR LINGKUNGAN 10

You might also like