Professional Documents
Culture Documents
Berdasarkan buku :
“Introduction to Communication Studies”
John Fiske
Sage Publication, 1996
1. Paradigma klasik.
Paradigma ini menyatakan bahwa realitas sosial yang diamati
oleh seseorang dapat digeneralisasikan pada semua orang yang
biasa melakukan.
2. Paradigma kritis
Teori ini memiliki ide suatu teori atas ketidakadilan yang terjadi
dibalik fenomena sosial. Teori kritis banyak diilhami oleh ajaran
Marxis atau neo-Marxis (kiri baru). Dalam teori kritis, perilaku
orang akan mengubah makna konteks yang terkandung
selanjutnya. Teori kritis bersifat aktif dalam menciptakan
makna, bukan hanya sekedar pasif menerima makna atas dasar
perannya pada teori konflik.
3. Paradigma konstruktivis
Menurut paradigma konstruktivisme, realitas sosial yang
diamati oleh seseorang tidak dapat digeneralisasikan pada
semua orang yang biasa dilakukan oleh kaum klasik dan
positivis. Paradigma konstruktivisme menilai perilaku manusia
secara fundamental berbeda dengan perilaku alam, karena
manusia bertindak sebagai agen yang mengkonstruksi dalam
realitas sosial mereka, baik itu melalui pemberian makna
ataupun pemahaman perilaku dikalangan mereka sendiri.
Kajian paradigma konstruktivisme ini menempatkan posisi
peneliti setara dan sebisa mungkin masuk dengan subjeknya,
dan berusaha memahami dan mengkonstruksikan sesuatu yang
menjadi pemahaman si subjek yang akan diteliti.