Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
karena tidak adanya good corporate governance didalam pengelolaan Perusahaan, kajian
Booz-Allen & Hamilton pada tahun 1998 menunjukkan bahwa indeks good corporate
governance Indonesia adalah yang paling rendah di Asia Timur yaitu 2,88 dibandingkan
Malaysia (7,72), Thailand (4,89), Singapura (8,93) dan Jepang (9,17). Perhitungan
indeks adalah 0 untuk kondisi paling buruk dan indeks 10 untuk kondisi paling baik.2
Tidak adanya good corporate governance diperparah oleh inefisiensi hukum dan
peradilan di Indonesia yang hanya 2,5 jauh apabila dibandingkan dengan Malaysia
1
Good Corporate Governance: Bisakah Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat?,
http://artikel.us/sulistyanto1.html
2
Good Corporate Governance, Djalil A Sofyan, disampaikan pada Seminar Corporate Governance di
Universitas Sumatera Utara pada tanggal 26 Juni 2000, hal. 3.
2
(9,00), Thailand (3,25), Singapura (10,00) dan Jepang (10,00) dengan perhitungan
indeks 0 untuk kondisi yang paling buruk dan indeks 10 untuk kondisi paling baik.3
mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan
hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar, akurat, dan tepat
waktu serta kewajiban perusahaan untuk mengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat
waktu, dan transparan mengenai semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan
stakeholder.
3. Akuntabilitas (accountability).
4. Responsibilitas (responsibility).
3
Ibid,
4
FCGI, “Seri Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Jilid II : Peranan Dewan Komisaris dan
Komite Audit dalam pelaksanaan Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan)”, Hal. 1.
3
termasuk investor yang merupakan pemegang saham minoritas sehingga para investor
Modal.
Dalam kondisi sosial ekonomi Indonesia saat ini, BAPEPAM sebagai regulator
corporate governance oleh perusahaan terbuka. Salah satu upaya yang dilakukan
Standards (IAS).
dalam laporan keuangan, BAPEPAM juga telah menerbitkan Surat Edaran SE-O3/ PM/
laporan keuangan, menciptakan iklim disiplin dan pengendalian yang dapat mengurangi
efektivitas fungsi internal audit maupun eksternal audit, dan mengidentifikasi hal-hal
tentang Penawaran Tender, dan peraturan IX. E. 2 tentang Transaksi Material dan
mengatur tentang penangguhan rugi selisih kurs, agar ketentuan BAPEPAM sesuai
dengan standar internasional. Saat ini BAPEPAM dalam proses merevisi beberapa
peraturan lainnya antara lain peraturan IX. E. 1 tentang Transaksi yang Mengandung
Pasar Modal. BAPEPAM juga berupaya meningkatkan fungsi corporate secretary agar
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, diharapkan BAPEPAM akan menerapkan
sistem pelaporan elektronik karena diseminasi informasi yang tepat waktu dan akurat
akan dapat berjalan secara lebih efektif dan efisien. Disamping itu, BAPEPAM akan
melakukan koordinasi dengan Self Regulatory Organisations (SROs) seperi bursa efek
5
Peranan BAPEPAM dalam penegakkan Corporate Governance, http://www.nccg-
indonesia.org/lokakarya/yogyaherwit.html,
5
untuk menentukan hal-hal apa saja yang menjadi kewajiban perusahaan terbuka dalam
Kegiatan penegakan hukum semakin ditingkatkan dan pada semester pertama tahun
2000.
diharapkan tidak hanya mendorong perubahan dalam kultur corporate governance, tetapi
juga akan menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan Pasar Modal.
hak-hak pemegang saham dalam rangka pelaksanaan RUPS telah komprehensif dan
memadai, namun terdapat beberapa faktor yang menyebabkan perusahaan terbuka dapat
kelompok atau konglomerasi yang memegang lebih dari 50% saham yang beredar.
persetujuan atas proposal yang mereka ajukan, karena mereka memegang mayoritas hak
adalah sulit bagi BAPEPAM untuk mengontrol dan memonitor. Biasanya pemegang
saham minoritas tidak menggunakan kesempatan untuk hadir dalam RUPS pertama,
lebih rendah. Hal ini memungkinkan pengambilan suara dapat dengan mudah
perusahaan ke pengadilan dan, dalam beberapa hal, merupakan kasus pidana, namun
belum ada pihak yang melakukan hal tersebut sejak Undang-undang Pasar Modal
diberlakukan mulai tanggal 1 Januari 1996. Dengan demikian, belum ada yurisprudensi
dimotori perbankan, dimana pemegang saham utama suatu perusahaan sering kali juga
memiliki usaha di bidang perbankan. Pemberian kredit yang tidak didasari oleh
keputusan yang wajar (arm length) telah mengakibatkan berkurangnya good will dari
perusahaan terbuka tidak termotivasi menjalankan bisnis secara wajar dan adil dengan
perundangan yang memadai telah tersedia untuk memastikan keterbukaan dan perlakuan
yang wajar bagi pemegang saham minoritas. Namun, ada dua elemen utama yang terkait
dengan tulus mempercayai bahwa adalah demi kepentingan ekonomis mereka jugalah
harus ada good will untuk merubah kultur dan memasukkan konsep kewajiban fidusiari
Kedua, harus ada penegakan hukum yang berarti dari pengadilan yang
memperkenankan tuntutan baik dari regulator dan publik untuk memperoleh ganti rugi
baik perdata maupun pidana. Walau di lingkungan yang menerapkan standar etika yang
tertinggipun, masih selalu akan ada pihak yang melakukan penyimpangan. Dengan
demikian, publik harus memiliki persepsi bahwa dalam hal-hal sebagaimana disebutkan
yang memenuhi standar internasional, namun masih banyak hal yang harus dilakukan
8
untuk mengubah persepsi dan motivasi perusahaan terbuka dan meningkatkan sistem
sudah memadai untuk menjamin aspek keterbukaan dan pelaksanaan sebagai bagian dari
meningkatkan penerapan good corporate governance, tidaklah cukup bagi kita untuk
menitikberatkan dari segi peraturan dan perundangan saja, dimana peraturan tersebut
Oleh karena itu BAPEPAM juga menghargai upaya-upaya dari setiap asosiasi
etik, best practices, atau perangkat aturan sebagai pedoman dalam menjalankan
Hal ini dikarenakan pada umumnya aturan yang diciptakan dan disepakati para
pihak yang menjadi objek dari ketentuan tersebut akan menghasilkan implementasi yang
lebih baik dibandingkan apabila aturan atau regulasi tersebut disusun oleh pihak lain
seperti Pemerintah.
(FCGI) yang disponsori oleh Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) dan Indonesian
9
Financial Executive Association (IFEA) serta rencana pendirian Asosiasi Komisaris atau
Non Executive Directors Institute yang akan dikembangkan oleh beberapa pihak.
Tentu kita juga harus memberikan perhatian yang sama besarnya untuk
meningkatkan hal-hal penting lain yang terkait seperti penegakan hukum, pemahaman
para praktisi hukum tentang pelaporan keuangan, sistem peradilan yang efektif, dan
itikad baik serta motivasi setiap pihak untuk menerapkan corporate governance.
B. Perumusan Masalah.
BAPEPAM ?
C. Tujuan Penulisan.
yang baik (Good Corporate Governance) di Pasar Modal yang dilakukan oleh
BAPEPAM.
memasukkan peranan BAPEPAM dan BEJ penulis menggunakan dua teori yaitu teori
tentang sistem hukum dan teori hukum adalah kontrol sosial dari Pemerintah.
prinsip Good Corporate Governance merupakan elemen substansi dalam sistem hukum
yang merupakan hasil dari perubahan hukum dan memiliki karakteristik hukum tertentu.
Friedman menyatakan bahwa sistem hukum terdiri atas tiga elemen, yaitu elemen
“The structure of a legal system consists of elements of this kind : the number and size
of courts; their yurisdiction (that is, what kind of cases they hear, and how and why), and
modes of appeal from one court to another. Structure also means how the legislature is
organized, how many members sit on the Federal Trade Commission, what a president
can (legally) do or not do, what procedures the police department follows, and so on.6
Friedman mengatakan bahwa struktur dari sistem hukum terdiri dari unsur
berikut ini : jumlah dan ukuran pengadilan, yurisdiksinya (yaitu jenis kasus yang mereka
6
Lawrence M. Friedman, American Law, Penguin Books Canada Ltd, 1984, hal. 5.
11
periksa, dan bagaimana serta mengapa), dan cara naik banding dari satu pengadilan ke
pengadilan lainnya.
Struktur juga berarti bagaimana badan legislatif ditata, berapa banyak anggota
yang duduk di Komisi Dagang Federal, apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan oleh
seorang Presiden, prosedur apa yang diikuti oleh departemen kepolisian, dan sebagainya.
“By this is meant the actual rules, norms, and behavior patterns of people inside the
system. This is, first of all, “the law” in the popular sense of the term the fact that the
speed limit is fifty-five miles an hour, that burglars can be sent to prison, that “by law” a
pickle maker has to list his ingredients on the label of the jar.7
manusia atau yang biasa dikenal orang sebagai hukum adalah substansi hukum,
berdasarkan teori ini maka Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
7
Ibid, Hal. 6
12
Modal dan berhak melakukan pemeriksaan bagi pihak yang diduga melakukan atau
pelaksanaannya.
kerugian bagi kepentingan Pasar Modal maka Bapepam dapat melakukan tindakan
lanjutan berupa penyidikan dan dapat memberikan sanksi administratif bagi para pihak
Bursa Efek baik Jakarta maupun Surabaya beserta Lembaga Kliring dan
Governance.
masyarakat terhadap hukum dan sistem hukum, tentang keyakinan, nilai, gagasan serta
“By this we mean the actual rules, norms, and behavior patterns of people inside the
system. This is, firs of all, “the law” in the popular sense of the term the fact that the
13
speed limit is fifty-five miles and hour, that burglars can be sent to prison, that “by law”
a pickle maker has to list his ingredients on the label of the jar.8
membuat aturan yang mengatur Pasar Modal dan berhak melakukan pemeriksaan bagi
pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam pelanggaran di Pasar Modal. Dalam
penjelasan Pasal 102 ayat (1) UUPM. Penjelasan Pasal 102 ayat (1) UUPM, yaitu :
“Dalam menerapkan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 ayat
(1), Bapepam perlu memperhatikan aspek pembinaan terhadap Pihak dimaksud.”
masyarakat pasar modal agar menjalankan Good Corporate Governance sebaik mungkin
untuk menciptakan suasana pasar modal yang teratur, wajar dan efisien sehingga tidak
Menurut Black, semua hukum adalah kontrol sosial, namun tidak semua kontrol
sosial adalah hukum karena masih ada jenis kontrol sosial lainnya seperti Guru
menggunakan aturan agar anak-anak didiknya berprilaku baik atau orang tua membuat
8
Ibid, Hal. 6
14
aturan bagi anaknya di rumah, hal ini dilakukan dengan harapan membentuk perilaku
Bentuk kontrol sosial ini bukan berasal dari Pemerintah sehingga bentuk ini tidak
resmi (unofficial) dan bukan bagian dari alat negara. Menurut definisi Black bentuk ini
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang dilengkapi Peraturan
bentuk kontrol sosial untuk menciptakan Pasar Modal yang teratur, wajar dan efisien.
akan melahirkan beberapa karakteristik hukum dipandang dari posisi dan hubungannya
dengan masyarakat, yaitu substansi hukum yang bersifat represif, otonom dan responsif.
Hukum yang represif bersifat pasif dan oportunis terhadap sosial dan politik.
Artinya hukum berorientasi pada kepentingan politik dan kekuasaan. Dalam konteks
hukum perusahaan, maka hukum yang represif adalah hukum yang dibangun hanya
perusahaan dianggap memiliki andil yang kuat bagi pertumbuhan dan perkembangan
perekonomian negara.
Sedangkan hukum yang otonom adalah hukum yang dibentuk tidak memiliki
dampak atau pengaruh terhadap stakeholders dan pemegang saham minoritas, ada
perubahan tetapi manfaat bagi stakeholders tidak tidak dirasakan atau terpenuhi.
9
Ibid, Hal. 4.
15
Selanjutnya hukum yang responsif adalah hukum yang mengakomodasi dan kondusif
saham minoritas.
Dengan mengacu kepda kerangka teori diatas, maka secara teoritis pemelitian ini
merupakan suatu studi terhadap hukum perusahaan agar tercipta suatu hukum yang
E. Metode Penelitian.
Governance) bagi Perusahaan Publik merupakan suatu penelitian yuridis normatif, maka
penelitian ini berbasis pada analisis terhadap norma hukum yaitu dalam peraturan
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah pengumpulan data yang
sudah ada dilapangan, baik berupa data primer maupun data sekunder. Data primer
Data sekunder yang ada digolongkan dalam dua bahan hukum yaitu bahan
primer (primary sources) dan bahan sekunder (secondary sources), bahan primer
meliputi produk lembaga legislatif, dalam konteks penelitian ini bahan yang dimaksud
16
adalah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta Peraturan
kewenangan kepada Bapepam untuk melakukan pemeriksaan bagi pihak yang diduga
Bursa Efek baik Jakarta maupun Surabaya beserta Lembaga Kliring dan
mengenai pelaksanaan Pasar Modal sehingga juga dimasukkan sebagai bahan hukum
primer.
majalah ilmiah tentang Hukum Pasar Modal serta buku-buku lainnya yang berkaitan
dengan topik ini. Sedangkan penelitian kepustakaan antara lain dilakukan di beberapa
Data hasil penelitian ini dianalisis secara kualitatif, artinya data kepustakaan dan
hasil wawancara dianalisis secara mendalam, menyeluruh dan merupakan satu kesatuan
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan, dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan
Bab III Peranan BAPEPAM dan Bursa Efek dalam penerapan Pengelolaan
BAB II
yang disebabkan oleh karena lemahnya penegakan dan kepastian hukum didalam bidang
diikuti dengan langkah untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi hukum sebagai desain yang
Kondisi ini telah meracuni setiap bagian yang melekat dengan aktifitas
dibuat perseroan.
bahwa satu-satunya jalan agar penyelesaian krisis ini dapat segera teratasi maka tidak
ada pilihan selain mendesain ulang seluruh komponen supra struktur dan infra struktur
Didalam era ekonomi baru maka perkembangan atas kajian tentang prinsip
prinsip good corporate governance telah bergerak sangat pesat karena adanya tuntutan
19
terhadap perilaku usaha (business behavior) agar mereka dapat membenahi anatomi
korporasi mereka dengan cara menerapkan sistem yang saling mengontrol antara
komisaris atau direktur yang berhubungan langsung dengan pemegang saham utama,
ingin terus berkembang harus mendisain kerangka hukum perseroan dengan menerapkan
pemodal lainnya.
perseroan yang terdiri dari unsur-unsur RUPS, Direksi dan komisaris dapat terjalin
hubungan dan mekanisme kerja, pembagian tugas, kewenangan dan tanggung jawab
yang harmonis baik secara intern maupun ekstern dengan tujuan meningkatkan nilai
10
http://216.239.57.104/search?
q=cache:94hc_1VFofsJ:www.safitri.com/lawoffice/indo/aspek_good_corporate_governance.htm+makalah
+good+corporate+governance&hl=en&ie=UTF-8
20
struktural antar ketiga organ perseroan, shareholders dan stakeholders yang dalam
Pengaturan hubungan yang harus seimbang dan harmonis antar pihak-pihak yang
berperan dalam perseroan merupakan salah satu usaha sistem Good Corporate
Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam transaksi atau perundingan bisnis, Good Corporate
Governance menjadikan tindak pidana Korupsi, Kolusi dan Nepotisme menjadi sulit
Corporate Governance merupakan suatu metode yang tidak dapat ditawar lagi untuk
memulihkan krisis ekonomi yang terjadi selama ini, pelaku usaha Indonesia harus
membiarkan adanya korupsi dan praktik KKN lainnya dalam dunia usaha yang sehat.
kemampuan pengelolaan perusahaan berakibat pada efisiensi yang digunakan oleh suatu
and Development (OECD) yang mengatur empat prinsip dasar Good Corporate
(accountability).
Prinsip Fairness atau keadilan yang berlaku di Pasar Modal mengutamakan pada
hukum terhadap pemegang saham minoritas, karena investor baik asing maupun lokal
dalam pasar modal berkedudukan sebagai pemegang saham minoritas sehingga perlu
11
Anis Baridwan, Corporate Governance dari sudut pandang pasar modal, disusun oleh Sofyan Djalil
22
Perusahaan wajib mendisclose material yang akurat, memadai serta tepat waktu
4. Peranan stakeholder.
5. Aspek keterbukaan.
hak untuk hadir dan bersuara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, hak untuk
Perseroan Terbatas (PT) merupakan badan hukum (legal entity) yang mandiri
(persona standi in judicio) yang memiliki sifat dan ciri kualitas yang berbeda dari bentuk
3. Kekuasaan tertinggi berada pada Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS.12
Dengan demikian Perseroan Terbatas mempunyai tiga organ Perseroan agar masing-
masing organ independen (tidak dipengaruhi oleh organ lainnya) namun diharapkan juga
tercipta adanya check and balance antara tiga organ Perseroan tersebut.
mendapat untung yang besar sehingga diharapkan Perseroan dan para pemegang saham
untuk mewakili perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan karena perusahaan
merupakan suatu yang abstrak dan segala hal yang dilakukan oleh perusahaan tersebut
para pemegang saham melalui prosedur yang memadai yang ditetapkan oleh Perseroan
1. Hak untuk menghadiri dan memberikan suara pada RUPS berdasarkan prinsip
12
Widjaya, I.G. Rai, Hukum Perusahaan, (Jakarta : Mega Poin, 2000), Hal. 143.
24
2. Hak untuk mendapatkan informasi mengenai Perseroan secara tepat waktu dan
Perseroan tersebut saat ini (up to date) dan tidak menyembunyikan apapun sehingga
3. Hak untuk ikut serta dalam pembagian keuntungan dengan menerima pembagian
keuntungan.13
didasarkan atas banyaknya saham yang dimiliki, hal ini dikarenakan saham
“Majority stockholder : One who owns or controls more than 50% (percent) of the stock
of a corporation, through effective control may be maintained with far less than 50
(fifty) percent if most of the stock is widelyheld. In close corporation, majority
shareholders may owe fiduciary, partner like duties to minority shareholders.
13
A. Djalil Sofyan, Hukum Perusahaan Dan Kepailitan, (Jakarta : FHUI, 2002), Hal. 12.
25
Majority Shareholder : A shareholder who owns or controls more than half the
corporation’s stock”.
Menurut Rudhi Prasetya, pemegang saham minoritas adalah satu atau sejumlah
pemegang saham yang relatif menguasai lebih banyak saham yang dikeluarkan oleh
perseroan. Definisi pemegang saham minoritas menurut sistem hukum Common Law
Menurut Rudhi Prasetya, pemegang saham minoritas adalah satu atau sejumlah
pemegang saham yang relatif hanya menguasai sejumlah saham, yang kalah banyaknya
Perseroan dengan selisih jumlah yang begitu besar maka akan dijumpai adanya
pemegang saham mayoritas dipihak yang satu dan dipihak lain adalah pemegang saham
kepentingannya karena kedudukan Hukum para pemegang saham minoritas ini jauh
lebih lemah dan tidak mampu menghadapi tindakan Direksi atau Komisaris yang
26
identik dengan kedua organ Perseroan tersebut, baik secara fisik maupun kepentingan.14
kesetaraan maka para pemegang saham harus mempunyai hak penuh yang tidak
dilanggar untuk memberikan satu suara untuk setiap saham dan Perseroan harus
suara yang bermanfaat dan dalam hal ini Perseroan dan Direksi sebagai pengelola
Prinsip one share, one vote didasarkan pada suatu pemikiran bahwa pemegang
saham mayoritas sebagai penyandang dana utama selalu dihadapkan pada dua sisi yang
kontradiktif, disatu sisi berharap mendapatkan deviden yang besar tetapi disisi lain
kuatir akan menanggung resiko kerugian yang besar juga sesuai jumlah saham yang
dimilikinya.
Prinsip one share, one vote merupakan prinsip dasar dan hakikat dari maksud
berdirinya suatu PT. Manning Gilbert Warren III dalam bukunya A Perception of
Legitimacy menyatakan :
“One vote one share rule is based on the principle of apportioning voting power
commensurate with the investment risk taken by common stockholders as residual
owners”.
14
Widjaya, I.G. Rai, loc. Cit., Hal. 203.
15
A. Djalil Sofyan, loc. Cit., Hal. 12-13.
27
Para pemegang saham minoritas juga mempunyai hak-hak yang telah diatur
secara jelas didalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 mengenai Perseroan Terbatas
yaitu :
1. Hak untuk mengawasi atau menerima informasi dari Perseroan berdasarkan Pasal
4. Hak mendapat ganti rugi dalam bentuk pembelian kembali saham yang telah
ditempatkan oleh Perseroan dengan dana yang bukan berasal dari laba, diatur
5. Hak menuntut karena tindakan yang tidak adil atau tidak perlu berdasarkan Pasal
52 (2) UUPT.
6. Hak menuntut karena kelalaian atau kesalahan manajemen (Pasal 85 (3) dan 98
(2) UUPT.
7. Hak mayoritas khusus yang berupa pembelian kembali saham yang telah
10. Penjualan atau pemberian jaminan atas kekayaan Perseroan berdasarkan Pasal 88
UUPT.
28
11. Hak untuk keluar dari Perseroan karena likuidasi berdasarkan Pasal 117 (1) b
UUPT.
13. Peraturan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
pengambilalihan tertentu.16
Hak untuk mengawasi atau menerima informasi Perseroan dari Direksi atau
Komisaris dapat dilakukan oleh pemegang saham didalam Rapat Umum Pemegang
diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham (Pasal 66 Ayat 2 dan Pasal 67 (1) UUPT)
Apabila lewat tiga puluh hari terhitung sejak permintaan tidak melakukan
kepada Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan
pemanggilan RUPS tahunan atau melakukan sendiri pemanggilan RUPS lainnya atas
permohonan pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat (2), apabila
Direksi atau Komisaris setelah lewat waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
16
Ibid., Hal. 14
17
http://www.theceli.com/dokumen/produk/1995/uu1-1995.htm.
29
dan terakhir (Pasal 67 (4)), yang karena itu tidak dapat dimintakan banding seperti
putusan Pengadilan Negeri lainnya karena hal ini merupakan suatu kekhususan yang
permohonan kepada Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat
diperlukan ditolak atau tidak diperhatikan oleh Perseroan dan apabila ada dugaan :
Pemeriksaan tersebut diatas hanya dapat dilakukan oleh pemegang saham atas
nama diri sendiri atau atas nama Perseroan apabila mewakili paling sedikit 1/10 bagian
dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, pihak lain yang dalam Anggaran
Dasar Perseroan atau perjanjian dengan Perseroan diberi wewenang untuk mengajukan
Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas semua kerugian yang
diderita pemegang saham termasuk pemegang saham minoritas yang beritikad baik,
yang timbul akibat batal demi hukum dikarenakan perolehan saham, baik secara
30
langsung maupun tidak langsung bertentangan dengan pembelian kembali saham yang
telah dikeluarkan Perseroan dengan ketentuan dibayar dari laba bersih sepanjang tidak
menyebabkan kekayaan bersih Perseroan menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang
undang ini dan jumlah nilai nominal seluruh saham yang dimiliki perseroan bersama
dengan yang dimiliki oleh anak perusahaan dan gadai saham yang dipegang, tidak
(personal right) yang dapat dipertahankan serta dapat menuntut pelaksanaan haknya
merugikan pemegang saham minoritas dikarenakan tindakan Perseroan yang tidak adil
(unfair) dan tanpa alasan yang wajar sebagai akibat keputusan RUPS, Direksi atau
Komisaris.18
terhadap pemegang saham namun yang lebih memanfaatkan ketentuan tersebut adalah
pemegang saham minoritas karena pemegang saham ini bisa menolak suatu tindakan
yang hendak dilakukan oleh Perseroan meskipun hal tersebut telah diputuskan oleh
RUPS.19
18
Widjaya, I.G. Rai, loc. Cit., Hal. 203.
19
Ibid., Hal. 204.
31
Gugatan yang berdasarkan atas hak utama dari Perseroan tetapi dilaksanakan
oleh pemegang saham atas nama Perseroan dinamakan gugatan derivative (derivative
suit), jadi gugatan diajukan bukan untuk kepentingan pribadi pemegang saham
melainkan untuk Perseroan sehingga segala hasil dari gugatan tersebut menjadi milik
Perseroan.20
kasus-kasus normal yang bertindak sebagai pihak yang mewakili Perseroan bukan
pemegang saham minoritas untuk dapat bertindak selaku wakil perseroan dalam
sebagai akibat kesalahan atau kelalaian yang dilakukan baik oleh anggota direksi
Dalam hal tindakan Direksi merugikan Perseroan maka pemegang saham yang
memenuhi persyaratan mewakili paling sedikit 1/10 bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah dapat mewakili Perseroan untuk melakukan tuntutan atau
Tidak semua gugatan yang diajukan oleh pemegang saham dari suatu Perseroan
dapat digolongkan sebagai guatan derivative karena banyak model gugatan lain yang
20
Fuady, Munir, Doktrin-Doktrin Modern Dalam Corporate Law, (Bandung : PT. CITRA ADITYA
BAKTI, 2002), Hal. 74-75
32
dilakukan oleh pemegang saham yang tidak tergolong ke dalam gugatan derivative,
yaitu gugatan langsung (Direct Action), gugatan kelompok (Class Action) dan gugatan
Perbedaan antara gugatan langsung dengan gugatan derivatif adalah jika pada
gugatan derivatif gugatan diajukan kepada pihak yang telah merugikan Perseroan,
diajukan oleh pemegang saham yang bertindak untuk dan atas nama Perseroan
sedangkan pada gugatan langsung pihak pemegang saham mengajukan gugatan juga
kepada pihak yang merugikan Perseroan tetapi pemegang saham tersebut bertindak
untuk dan atas namanya sendiri karenanya sering disebut juga gugatan individu
(individual action).21
action karena gugatan class action atau gugatan kelompok adalah gugatan yang
dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang dalam suatu kelompok orang yang
mempunyai kepentingan yang sama, gugatan mana dilakukan secara hukum, tidak
membutuhkan surat kuasa yang dianggap dilakukan untuk dan atas nama seluruh
anggota kelompok tersebut, bila diajukan oleh pemegang saham maka pemegang saham
tersebut secara hukum dianggap mewakili seluruh kelompok pemegang saham yang
21
D. Cox James, Hazeen Thomas Lee dan O’Neal R. Hodge, Corporations, Aspen Law & Business, (USA
: A Division of Aspen Publishers, Inc, 1997), Hal. 400.
22
Ibid., Hal. 398.
33
pemegang saham atau lebih yang mewakili paling sedikit 1/10 bagian dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara yang sah berdasarkan Pasal 117 Ayat 1 b UUPT.
pemegang saham minoritas untuk menjual sahamnya dengan harga yang wajar
sebagaimana diatur dalam Pasal 55 Ayat 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1995, yaitu :
Setiap pemegang saham berhak meminta kepada Perseroan agar sahamnya dibeli dengan
harga yang wajar apabila yang bersangkutan tidak menyetujui tindakan Perseroan yang
Perseroan.
Yang Baik (Good Corporate Governance) yang mengatur mengenai aspek-aspek yang
terkait dengan :
dan Komisaris yang mencakup hal-hal yang berkaitan dengan struktur kelembagaan
internal).
kepada seluruh stakeholder yang mencakup hal-hal yang terkait dengan pengaturan
mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan
perusahaan dan yang ikut pula menanggung dampak dari kegiatan operasional
perusahaan.
23
A. Djalil Sofyan, loc. Cit., Hal. 18.
35
dengan memperhatikan tidak hanya kepentingan shareholder saja tetapi juga stakeholder
kepada seluruh stakeholder, yang mencakup hal-hal yang terkait dengan pengaturan
Hak atas keamanan pencatatan kepemilikan saham yang terdiri atas adanya
perlindungan hukum terhadap pemegang saham dari kemungkinan saham rusak, hilang,
palsu, dicuri merupakan bagian dari Good Corporate Governance yang dilaksanakan di
Pasar Modal.
yang merupakan pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial,
saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak
Hak atas keamanan pencatatan kepemilikan saham juga diatur dalam pasal 56
sampai dengan Pasal 61 Undang-Undang Pasar Modal yang mengatur bahwa penitipan
efek.
Kustodian hanya dapat mengeluarkan efek atau dana yang tercatat pada rekening
efek atas perintah tertulis dari pemegang rekening atau pihak yang diberi wewenang
untuk bertindak atas namanya. Kustodian wajib memberikan ganti rugi kepada
untuk bekerja secara professional dan tanpa kesalahan dan setiap kesalahan dapat
langsung diketahui merupakan kesalahannya dan tidak dapat mengelak untuk membayar
1. Pihak yang ditunjuk secara tertulis oleh pemegang rekening atau ahli waris
pemegang rekening.
masing.
nasabah kepada pihak manapun sehingga apabila terjadi kebocoran maka pihak
digunakan untuk tindak pidana misalnya tindak pidana pencucian uang, apabila terjadi
investor.
BAPEPAM.
Pasar Modal yang mengatur bahwa kewajiban emiten atau perusahaan publik untuk
1. Berkala.
komisaris serta pemegang saham yang kepemilikannya melampaui batas tertentu untuk
Peraturan BAPEPAM No. X.K.I mengatur bahwa informasi material yaitu akhir
hari kerja kedua sejak terjadinya harus disampaikan kepada BAPEPAM dan masyarakat,
Peraturan BAPEPAM No. X.K.2 mengatur mengenai laporan keuangan berkala yang
terdiri atas laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan tengah tahunan dan
peraturan BAPEPAM No. X.K.5 mengatur mengenai keterbukaan informasi dalam hal
kepailitan.
39
Hak untuk hadir dan bersuara dalam Rapat Umum Pemegang Saham diatur
dalam Pasal 60 Undang-Undang Pasar Modal dimana pemegang rekening yang efek
(saham)nya tercatat dalam penitipan kolektif berhak mengeluarkan suara dalam Rapat
Peraturan No. IX.D.1 mengatur mengenai penambahan modal melalui right issue
harus memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (pada prinsipnya korum
Hak untuk hadir dan bersuara dalam Rapat Umum Pemegang Saham juga diatur
didalam peraturan No. IX.E.1 yang mengatakan bahwa jika suatu Transaksi dimana
kepentingan maka transaksi dimaksud harus disetujui oleh para pemegang saham
independen.
Peraturan No. IX.E.2 juga mengatur mengenai semua transaksi material dan
perubahan kegiatan utama perusahaan harus disetujui oleh Rapat Umum Pemegang
Perusahaan Publik harus disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Peraturan No.
IX.J.1 mengatur bahwa setiap penambahan modal melalui pengeluaran efek bersifat
saham dengan hak suara yang sah, baik sendiri maupun dengan kuasa tertulis berhak
Namun demikian, prosedur atau tata cara pemberian hak suara belum diatur secara
dewan komisaris dan direksi dan dalam rangka Good Corporate Governance perlu
Surat Edaran (SE-03/PM/2000) yang menghimbau agar Emiten dan Perusahaan Publik
mempunyai Komite Audit yang mempunyai tugas membantu komisaris dalam rangka
peningkatan kualitas laporan keuangan dan peningkatan efektivitas internal audit dan
eksternal audit.
Salah satu langkah kongkret yang sudah diambil oleh otoritas pasar modal adalah
keharusan bagi perusahaan publik untuk membentuk Komite Audit. Sebagai komite
41
yang membantu fungsi pengawasan Komisaris, Komite Audit memiliki fungsi dalam
hal-hal yang terkait dengan proses dan peran audit bagi perusahaan terutama dalam
Membangun komite audit yang efektif tidak boleh terlepas dari kacamata
Independen sebagai ketua Komite Audit, seorang Komisaris Independen sebagai wakil
dari pemegang saham minoritas dapat diharapkan untuk bersikap independen terhadap
perusahaan, dalam arti mereka tidak memiliki hubungan bisnis apapun dengan
perusahaan, dan tidak memiliki hubungan kekeluargaan apapun dengan Direksi dan
Komite Audit harus transparan, dimulai dengan keharusan adanya audit charter
dan agenda program kerja tahunan tertulis dari Komite Audit yang kemudian didukung
dengan adanya rapat Komite Audit yang teratur dan selalu menghasilkan risalah rapat
tertulis.
26
Alijoyo F Antonius, Komite Audit yang efektif : Belajar dari kasus Enron, Forum for Corporate
Governance in Indonesia (FCGI).
42
tersebut tertuang di laporan tahunan perusahaan untuk konsumsi publik, terutama hal-hal
yang menyangkut identifikasi dan penanganan resiko yang penting bagi perusahaan.
persyaratan generik dari anggota komite audit, yang secara team setidaknya memiliki
kompetensi dan pengalaman sangat cukup antara lain dalam hal, yaitu :
Pasar Modal, Pasar Uang, Pasar Komoditi berjangka, Bursa Saham, Undang-undang
Pemahaman konsep dan praktek bisnis industri terkait, misal: Industri Perbankan,
mampu baik secara pro-aktif maupun evaluatif menelaah semua hal-hal penting
pelaporan keuangan perusahaan dalam waktu yang sangat singkat yaitu dalam rapat
kerja yang berkisar 2-3 jam setiap rapat dan berjumlah 4-6 rapat setiap tahunnya.
43
Penting pula untuk dicatat apabila ada masukan-masukan dari komite lain
penting di perusahaan. Dalam hal ini, Komite Audit harus dapat meyakini bahwa
perusahaan sudah memiliki mekanisme dan cakupan yang cukup dalam penanganan
resiko penting perusahaan, sehingga pelaporan audit yang terkait juga diselaraskan
yang seakan-akan independen tetapi belum tentu independen misalnya seseorang yang
(misalnya supplier dari distributor perusahaan yang masih memiliki hubungan keluarga).
Komite Audit harus transparan yang dimulai dengan keharusan adanya audit
charter dan agenda program kerja tahunan tertulis dari komite audit yang kemudian
didukung dengan keteraturan rapat komite audit yang selalu menghasilkan risalah rapat
tertulis.
Komite Audit harus menyiapkan laporan tertulis kepada dewan komisaris tentang
tersebut tertuang di laporan tahunan perusahaan untuk konsumsi publik, terutama hal-hal
yang menyangkut identifikasi dan penanganan resiko yang penting bagi perusahaan.
seberapa komprehensif komite audit perusahaan tersebut telah menyusun dan mentaati
agenda kerja mereka untuk setahun periode penugasan, informasi-informasi apa saja
44
yang telah ditelaah dan didiskusikan dalam rapat komite audit sehingga masyarakat
dapat meyakini bahwa hal-hal prioritas dan penanganan resiko penting perusahaan telah
audit mampu baik secara pro-aktif maupun evaluatif menelaah semua hal-hal penting
pelaporan keuangan perusahaan dalam waktu yang sangat singkat yaitu dalam rapat
kerja yang berkisar 3-4 jam setiap rapat dan berjumlah 4-6 rapat setiap tahun.
Untuk lebih efektif, komite audit juga harus memperoleh masukan dari sub-
komite lain terutama komite Risk Management mengenai identifikasi dan penanganan
resiko penting perusahaan. Dalam hal ini, komite audit harus dapat meyakini bahwa
perusahaan sudah memiliki mekanisme dan cakupan yang cukup dalam penanganan
resiko penting perusahaan, sehingga pelaporan audit yang terkait juga diselaraskan
Di perusahaan yang berukuran sedang atau kecil, umumnya anggota komite audit
Selain hal yang disebutkan diatas, komite audit harus komunikatif terutama
dengan pihak Auditor Eksternal dan pihak internal audit, sehingga mereka memiliki
jalur cepat dalam mengkomunikasikan hal-hal yang signifikan perlu diketahui oleh
perusahaan.
45
Komite Audit harus selalu bersikap adil dalam pengambilan keputusan, Komite
Audit harus benar-benar melandaskannya pada sikap adil kepada semua pihak, terutama
dalam hal penelaahan terhadap kesalahan asumsi maupun pelanggaran terhadap resolusi
Dewan Direksi.
Untuk itu, semua keputusan harus didasarkan pada fakta dan dokumen penunjang
yang cukup. Bila diperlukan, Komite Audit dapat meminta bantuan pihak eksternal
terhadap penyidikan hal-hal tertentu misalnya meminta bantuan pihak luar untuk
perusahaan.
Komite Audit harus memiliki Charter Komite Audit untuk digunakan sebagai
rujukan internal tentang bagaimana sebaiknya mereka mengatur diri sendiri sehingga
Walaupun bentuk, isi dan fokus dalam Charter Komite Audit dari satu
perusahaan ke perusahaan lainnya dapat berlainan, tetapi ada beberapa elemen umum
atau generik yang harus tercakup dalam Charter tersebut. Untuk itu, FCGI atau Forum
for Corporate Governance memberikan saran bahwa Komite Audit harus memiliki suatu
Charter atau terms of reference yang secara jelas mendefinisikan peran dan tanggung
Tanpa adanya charter akan sulit atau bahkan mustahil Komite Audit dapat
berperan dengan baik. Merujuk pada beberapa praktek-praktek terbaik di dunia (best
practices), ada enam elemen umum dan dasar dari Charter Komite Audit, yaitu :
46
2. Kekuasaan atau hak yang diberikan kepada Komite Audit (Powers of the Audit
Committee).
Respective Parties).
4. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit (Duties of the Audit Committee).
harus ada dalam Charter Komite Audit menjadi tujuh elemen sebagai berikut :
1. Tujuan Umum dan Otoritas Komite Audit (Overall objectives and authority),
Baik best practices maupun FCGI pada dasarnya memberikan rujukan yang sama
namun ada sedikit perbedaan kecil dimana FCGI menyarankan ada elemen tentang
bagaimana hubungan fungsional antara Komite Audit dengan pihak-pihak lain yang
terkait.
47
Untuk pembahasan lebih lanjut, akan dipakai kedua rujukan tersebut sekaligus,
yang berarti ada delapan komponen Charter Komite Audit yang dapat dipakai sebagai
Indonesia.
pengendalian internal dan efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan internal
auditor.
audit; dan
Komisaris.
Beberapa rujukan perusahaan Amerika yang mengacu pada SEC (Securities and
mereka bahwa tujuan Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris untuk
mengawasi :
Eksternal.
berlaku.
Beberapa variasi dapat dikemukakan tetapi pada prinsipnya memiliki prinsip dan
isi yang sama. Beberapa perusahaan yang sangat besar atau dalam suatu kondisi spesifik,
Yang harus digarisbawahi adalah tujuan dari Komite Audit di manapun di dunia
adalah untuk membantu fungsi pengawasan Dewan Komisaris (atau yang sejenis
fungsinya misal Dewan Pengawas untuk tipe tertentu BUMN, dan Board of Directors di
Amerika Serikat).
Komite Audit tidak pernah memiliki tujuan tersendiri yang terpisah dari peran,
otoritas Komite Audit juga terkait dengan batasan mereka sebagai alat bantu Dewan
Komisaris.
rekomendasi kepada Dewan Komisaris kecuali untuk hal spesifik yang telah
49
memperoleh hak kuasa eksplisit dari Dewan Komisaris misalnya mengevaluasi dan
Dalam menjalankan perannya, Komite Audit harus memiliki hak terhadap akses
tidak terbatas kepada Direksi, Auditor Internal, Auditor Eksternal, dan semua informasi
yang ada di perusahaan. Tanpa otoritas atau hak atas akses tersebut, akan tidak mungkin
Peran dan tanggung jawab Komite Audit secara spesifik akan tergantung pada
situasi dan kondisi perusahaan dimana mereka berada, setiap perusahaan dapat memiliki
variasi spesifik yang berbeda satu dengan yang lain, namun secara umum dapat
mencakup :
penekanan pada kepatuhan terhadap standard dan policy akuntansi yang berlaku.
policy di atas, dan konsistensi terhadap informasi yang diketahui oleh anggota
Komite Audit.
mengenai kualitas jasa Audit yang dilakukan, dan mengenai kepantasan fees
resiko-resiko tersebut.
Eksternal dalam rangka memastikan bahwa semua resiko utama dan bentuk
resiko sesuai dengan rekomendasi dari para auditor, internal dan eksternal.
beberapa pihak terkait sudah secara tidak langsung tersirat dalam komponen peran dan
tanggung jawab Komite Audit di atas, di dalam Charter Komite Audit perlu dimasukkan
secara eksplisit bagaimana hubungan kerja dan atau fungsi dari pihak-pihak yang terkait
Umumnya ada tiga pihak utama yang terkait, yaitu Auditor Internal, Auditor
dalam hal aktivitas keuangan perusahaan, namun, dalam keterkaitan dengan fungsi
melakukan pengawasan.
dan atau pemberhentian Auditor Eksternal, melakukan review atas engagement letter
serta atas fee yang dibebankan oleh mereka, melakukan review atas laporan Audit
Institute of Internal Auditors (IIA) menyadari bahwa Komite Audit dan Auditor
internal memiliki tujuan yang sama dan suatu hubungan kerja yang baik dengan auditor
52
internal akan membantu Komite Audit dalam menjalankan tanggung jawabnya kepada
Dewan Komisaris.
Charter adalah walaupun Kepala Internal Audit adalah bagian dari manajemen dan
melapor kepada Presiden Direktur, kepala Internal Audit sebaiknya memiliki jalur atau
bantu, dan sumber daya yang tepat dan cukup sehingga dapat memenuhi charter
Manajemen, sebagai tambahan dari area spesifik atas laporan keuangan, resiko
beberapa isue yang lebih lebar yang dapat secara spesifik didelegasikan oleh Dewan
Komisaris.
pengawasannya, Komite Audit harus bertemu secara teratur dengan pihak manajemen
untuk mendiskusikan secara terbuka segala isue yang dapat mempengaruhi perusahaan
Struktur Komite Audit di tiap negara mungkin tidak sama, karena tergantung
pada rujukan resmi yang harus dipatuhi, misal peraturan bursa saham dimana mereka
terdaftar. Untuk perusahaan di Indonesia, rujukan resmi bagi Perusahaan BUMN adalah
Kep. Men. No. 117 Tahun 2002, sedangkan bagi Perusahaan Publik adalah keputusan
Ditambah dengan beberapa best practice, dapat disusun hal-hal utama yang harus
2. Ketua dan Anggota Komite Audit harus ditunjuk dan diangkat oleh
Dewan Komisaris.
tanggung jawab manajemen sehari-hari, atau terdiri dari pihak luar dan independen.
persyaratan dan atau pihak luar yang independen dan memenuhi persyaratan.
periode paling sedikit satu tahun penugasan (sebagai catatan, pengalaman di banyak
perusahaan internasional, masa penugasan anggota Komite Audit yang efektif adalah
anggotanya. Penunjukkan dan masa akhir tugas yang berlainan akan membantu
dapat tidak seratus persen sama di tiap negara, karena tergantung pada rujukan resmi
yang harus dipatuhi, misalnya peraturan bursa saham dimana mereka terdaftar.
55
Kep Men No. 117 Tahun 2002 sedangkan bagi Perusahaan Publik adalah keputusan
Bursa Efek Jakarta dan Peraturan Bapepam yang relevan. Ditambah dengan beberapa
best practices, dapat disusun syarat-syarat keanggotaan agar Komite Audit dapat
skill dan pengalaman dengan latar belakang pemahaman yang luas mengenai bisnis
secara umum
profesional.
pemahaman yang baik tentang organisasi, pemahaman yang baik tentang lingkungan
memiliki kemampuan komunikasi dan kepemimpinan yang sangat bagus dan efektif.
Jumlah rapat dan bagaimana rapat harus dilaksanakan, misalnya ada agenda dan
risalah tertulis cukup baku hampir di semua negara. Beberapa variasi yang ada
umumnya sangat kecil. Secara umum, dapat disusun pengaturan rapat-rapat Komite
Hasil-hasil dari rapat-rapat tersebut harus tercatat dalam risalah resmi dan terinci,
dan dibagikan kepada semua yang hadir di dalam rapat. Pada umumnya, proses
setahun, dengan memberikan rincian apakah mereka berhasil menjalankan peran dan
sekali baik secara self assessment or evaluation maupun oleh pihak independen di
luar Komite Audit, misalnya anggota komite lain dari Dewan Komisaris, atau semua
anggota Dewan Komisaris di luar eksekutif yang menjadi anggota Komite Audit.
Evaluasi tersebut membandingkan kinerja aktual Komite Audit terhadap peran dan
tanggung jawab mereka yang tercakup dalam rencana kerja tahunan Komite Audit
ada.
57
Kewenangan Komite Audit dibatasi oleh fungsi mereka sebagai alat bantu DK,
sehingga tidak memiliki otoritas eksekusi apapun (hanya sebatas rekomendasi kepada
DK), kecuali untuk hal spesifik yang telah memperoleh hak kuasa eksplisit dari DK,
Pada akhirnya, suatu Dewan Komisaris yang aktif, canggih, ahli, beragam dan
yang terpenting independen yang menjalankan fungsinya secara efektif dan dibantu oleh
Komite Audit adalah yang paling baik untuk ditempatkan dalam memastikan
dari luar perusahaan serta tidak mempunyai hubungan bisnis dengan perusahaan atau
afiliasinya.
(DD). DK seringkali dianggap tidak memiliki manfaat, hal ini dapat dilihat dalam fakta,
58
bahwa banyak anggota DK tidak memiliki kemampuan dan tidak dapat menunjukkan
independensinya.27
integritas, kemampuan, tidak cacat hukum dan independen; serta yang tidak memiliki
mayoritas (pemegang saham pengendali) dan Dewan Direksi (manajemen) baik secara
langsung maupun tidak langsung. Komisaris independen diusulkan dan dipilih oleh
pemegang saham minoritas yang bukan merupakan pemegang saham pengendali dalam
RUPS.
tanpa nilai nominal perluasan pengertian efek. Demutualisasi bursa efek adalah yang
dapat menjadi anggota atau pemegang saham bursa efek dan akan dibedakan antara
pemegang saham bursa dengan anggota bursa sehingga ada kemungkinan bursa berubah
27
Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit Dalam rangka Implementasi GCG,
http://www.reindo.co.id/reinfokus/edisi24/peranan.htm
28
Bapepam, Annual Report 2002, http://www.bapepam.go.id/profil/annual/PE_2002.htm
59
Bapepam telah membentuk dua Tim yang bertugas melakukan kajian atas rencana
Demutualisasi Bursa Efek dan rencana Pengembangan Perusahaan Efek. Kedua Tim
tersebut telah menyelesaikan laporan hasil studinya pada semester pertama tahun 2002.
Hasil studi telah disosialisasikan kepada segenap pimpinan Bapepam, direksi SRO, dan
Bapepam dan SRO terus melakukan pertemuan dengan semua Perusahaan Efek
demutualisasi Bursa Efek dan pengembangan Perusahaan Efek, termasuk persiapan dan
pengembangan Perusahaan Efek yang dikutip dari Laporan Hasil Studi Demutualisasi
Bursa Efek Indonesia perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dana Lembaga Bursa
pengembangan infrastruktur, peningkatan nilai saham Lembaga Bursa Efek dan saham
Berdasarkan hasil kajian Tim, maka model demutualisasi lembaga Bursa Efek
yang diusulkan adalah Model Operating Holding Company SRO. Pada model ini,
pemegang saham lembaga Bursa Efek (PT BEJ, PT BES, PT KPEI dan PT KSEI) secara
60
Perusahaan Anak yaitu kegiatan investasi dan kegiatan supporting services bagi
demutualisasi Lembaga Bursa Efek Indonesia dilakukan dalam empat tahapan, yaitu :
1. Tahap sosialisasi hasil studi kepada pemegang saham SRO, anggota Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Departemen Kehakiman dan Hak Azasi Manusia dan
masyarakat umum.
Induk.
Induk.
Khusus tahap ketiga dan keempat baru bisa dilaksanakan apabila usulan
perubahan UUPM tentang demutualisasi efektif berlaku. Sedangkan tahap pertama dan
kedua dapat dilaksanakan pada tahun 2002 dan 2003. Di samping itu dalam rangka
perlu diperhatikan terkait dengan aspek kepemilikan, tata kelola, operasional dan bisnis,
dan regulasi.
pribadi direktur, komisaris atau pemegang saham utama perusahaan. Hal ini ditujukan
untuk lebih melindungi hak-hak pemegang saham minoritas dari transaksi yang
apabila suatu Transaksi dimana seorang direktur, komisaris, pemegang saham utama
atau Pihak terafiliasi dari direktur, komisaris atau pemegang saham utama mempunyai
Benturan Kepentingan maka transaksi dimaksud terlebih dahulu harus disetujui oleh
para Pemegang Saham Independen atau wakil mereka yang diberi wewenang untuk itu
dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Persetujuan mengenai hal tersebut harus
mendatang dengan menambahkan setiap pihak yang terafiliasi dengan direksi, komisaris
Pada umumnya negara-negara yang pasar modalnya telah maju seperti Amerika
nilai nominal, dalam praktek di pasar modal dapat dikatakan bahwa nilai nominal suatu
saham tidak lagi merefleksikan nilai ekonomis perusahaan apabila saham tersebut telah
diperdagangkan.
Saham emiten dan Perusahaan pada umumnya merupakan saham yang telah
Perluasan pengertian efek dimana efek adalah surat berharga, yaitu surat
pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, unit
penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif
dari efek.
Saat ini banyak pelaku usaha lain seperti koperasi yang bermaksud menghimpun
dana melalui pasar modal namun masih mengalami hambatan dari aspek hukum
mengenai instrumen yang dimilikinya. Pengertian efek perlu diperluas antara lain
Governance, khususnya pada perusahaan publik dan emiten di bursa. Ini tidak dapat
dipungkiri karena posisi dan tugas yang dipikul Corporate Secretary sangat strategis dan
termasuk perusahaan itu sendiri, belum menyadari strategisnya peranan dan fungsi
Corporate Secretary.
Contoh yang banyak terjadi adalah masyarakat belum bisa membedakan profesi
dengan profesi sekretaris eksekutif yang menjadi sekretarisnya direktur, komisaris, atau
pejabat pada posisi yang strategis tersebut terkesan “asal-asalan” tanpa kompetensi dan
profesional.
63
yang saat ini berlaku. Namun, Keberadaan Corporate Secretary diatur dalam Keputusan
Corporate Secretary paling lambat 1 Januari 1997. Apabila diteliti, keputusan Ketua
Indonesia.
pengertian yang sangat terbatas yaitu dalam hal meningkatkan pelayanan terhadap
investor. Dalam keputusan Ketua BAPEPAM tersebut diatur empat peranan dan fungsi
dengan masyarakat.
64
keputusan direksi BEJ yang terakhir diberlakukan melalui Keputusan Direksi BEJ No.
339 tahun 2001. Dalam keputusan direksi BEJ ini kewajiban membentuk Corporate
Secretary (selain Komite Audit dan Komisaris Independen) semakin dikukuhkan dengan
kepentingan.
Dari uraian kedua keputusan otoritas pasar modal tersebut dapat kita tarik
compliance officer, dan liason officer. Dengan ketiga kategori fungsi tersebut,
salah satu direktur perusahaan (disamping bisa juga dijabat oleh eksekutif perusahaan
Hal ini dikarenakan Corporate Secretary juga harus memiliki akses terhadap
“kelonggaran” yang diberikan tersebut seharusnya bersifat temporer saja karena jangan
Profesi Corporate Secretary harus benar-benar menjadi karir yang pantas untuk
dirintis sehingga suatu saat nanti sebagai profesi Corporate Secretary memiliki akreditasi
profesional yang menjadikannya sejajar dengan profesi dokter, akuntan, pengacara dan
profesi lainnya yang memiliki kode etik profesi. Ini tentunya agar Corporate Secretary
Sesuai dengan amanat rakyat Indonesia yang tertuang dalam Garis-Garis Besar
Haluan Negara (GBHN) tahun 1999-2004 telah menyebutkan bahwa untuk menciptakan
industri pasar modal yang efektif dan efisien maka perlu dibentuk suatu lembaga
Bank Indonesia, disebutkan pula bahwa pengawasan industri pasar modal dilakukan oleh
Lembaga Pengawas Sektor Jasa Keuangan. Oleh karena itu, dalam draft RUU Perubahan
Undang-undang Pasar Modal ini, telah disepakati bersama oleh Pemerintah bahwa
Pengawas Sektor Jasa Keuangan, yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) bersama-sama dengan pengawasan sektor jasa keuangan lainnya,
Namun, dalam draft RUU Perubahan UUPM ini, tidak secara langsung ketentuan
pasal-pasal yang terkait dengan struktur Bapepam akan diubah, akan tetapi diatur
Sesuai visi dan misi Pasar Modal Indonesia yang difokuskan pada
perubahan pasar yang dinamis dilakukan melalui restrukturisasi Bursa Efek (Bursa),
Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
(LPP) di Indonesia.
diperlukan mengingat lembaga Bursa yang memiliki kualitas produk yang baik dan
variasi produk yang lengkap, infrastruktur serta tata kelola yang baik akan dapat
Untuk memberikan dasar hukum bagi demutualisasi Bursa Efek dimaksud, maka
67
berbunyi: “Yang dapat menjadi pemegang saham Bursa Efek adalah orang perseorangan
Perseroan Terbatas (UUPT), pengeluaran saham harus dengan nilai nominal dan wajib
disetor secara tunai. Ketentuan tersebut menjadi kendala bagi Emiten yang akan
Hal ini disebabkan karena nilai saham perusahaan yang diperdagangkan di Bursa
Efek telah mengalami penurunan harga hingga di bawah nilai nominal, sehingga
penerbitan saham baru oleh perusahaan menjadi tidak dapat membantu upaya
restrukturisasi dimaksud.
memungkinkan Emiten dapat mengeluarkan saham tanpa nilai nominal dan dengan
demikian besarnya penyetoran saham tersebut ditentukan berdasarkan nilai pasar. Hal ini
Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, yang saat ini juga tengah melakukan
perubahan UUPT, dan telah disepakati untuk dimungkinkannya penerbitan saham tanpa
nilai nominal. Oleh karena itu, ketentuan dalam UUPM yang berkaitan dengan
penerbitan saham tanpa nilai nominal nantinya tidak akan bertentangan dengan
Dewasa ini banyak Emiten yang mengalami krisis keuangan yang sangat berat
yang antara lain disebabkan oleh anggota direksi dan komisaris yang saling terafiliasi
perusahaan yang baik (good corporate governance). Oleh karena itu, dalam rangka
Publik sehingga kepentingan pemegang saham akan lebih terlindungi, maka dalam
Dalam rangka menciptakan Pasar Modal yang teratur, wajar dan efisien, serta
untuk melindungi kepentingan investor, maka salah satu faktor yang sangat penting
secara langsung maupun tidak langsung di bidang Pasar Modal, mewajibkan Pihak
tertentu melakukan tindakan tertentu dan melakukan kerjasama dengan otoritas pasar
modal di negara lain dan/atau Pihak lain. (Pasal 5na, Pasal5nb, Pasal 5nc dan Pasal
5pa RUUPM).
69
Pasar Modal Indonesia selain menitikberatkan pada prinsip efektif dan efisien,
juga harus mengutamakan keamanan dari Pasar Modal itu sendiri. Di dalam praktek
administratif.
pembatalan hak dan manfaat atas Efek serta Pembatasan melaksanakan kegiatan
4. Sanksi pidana berupa denda atas tindak pidana yang dilakukan oleh
memberikan keterangan mengenai rekening Efek tanpa hak (Pasal 107B RUUPM).
70
merata atau sebagian besar Perusahan Publik di Indonesia masih dimiliki oleh
yang berbenturan kepentingan, maka dalam ketentuan Pasal 82 ayat (2) Rancangan
Perubahan UUPM akan diatur bahwa Pihak yang mempunyai benturan kepentingan
termasuk pula Pihak yang terafiliasi dengan direktur, komisaris, atau pemegang saham
internal kontrol Perusahan Efek yang melakukan usahanya di bidang Pasar Modal, maka
dalam Pasal 30 ayat (2) Rancangan Perubahan UUPM diatur ketentuan yang melarang
Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan atau
Transaksi Bursa, Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) dapat menetapkan Dana
penyelesaian Transaksi Bursa secara pasti dan aman sehingga tercipta perdagangan Efek
yang teratur, wajar dan efisien, maka Dana Jaminan dibentuk dari sumbangan wajib
71
pemodal yang melakukan kegiatan perdagangan Efek dan tidak dapat ditarik kembali,
Mengingat status hukum Dana Jaminan selama ini belum jelas diatur dalam
Undang-undang, maka dalam ketentuan Pasal 55 ayat (6) Rancangan Perubahan UUPM
ini Dana Jaminan diusulkan sebagai suatu bentuk hukum baru seperti perlakuan atas
dana pensiun.
ketentuan Pasal 82 ayat (2a) Rancangan Perubahan UUPM akan ditentukan bahwa
Emiten atau Perusahaan Publik yang melakukan transaksi Material dan Perubahan
ditentukan Profesi Penunjang Pasar Modal yaitu Konsultan Hukum untuk melaporkan
kepada Bapepam setiap indikasi adanya pelanggaran yang ditemukan berkaitan dengan
legalitas data elektronik dalam hukum pembuktian di pasar modal. Oleh karena itu
dengan adanya ketentuan Pasal 112A Rancangan Perubahan UUPM ini, diharapkan
tidak lagi timbul keraguan mengenai kekuatan hukum dari alat elektronik sebagai alat
Disamping Bursa saat ini ada kecenderungan Pihak lain selain Bursa Efek
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana perdagangan Efek yaitu
Penyedia Sistem Perdagangan Alternatif Atas Efek (PSPA). Untuk menampung Pihak-
72
perdagangan Efek selain Bursa Efek yang saat ini kita kenal, maka dalam ketentuan
Pasal 30 ayat (3a) dan Pasal 41A Rancangan Perubahan UUPM diatur mengenai PSPA
tersebut.
Dalam Rancangan Perubahan UUPM ini yaitu dalam ketentuan Pasal 112B
nantinya akan diusulkan satu ketentuan yang mengatur bahwa tagihan negara
administratif berupa denda yang dikenakan oleh Bapepam kepada para pelaku pasar
mempunyai hak yang mendahului atas segala tagihan terhadap harta yang berutang.
Hal ini terjadi dalam hal Pihak-pihak yang belum membayar sanksi administratif
berupa denda oleh Bapepam tersebut dalam keadaan pailit dan dilikuidasi. Dalam
Rancangan Perubahan UUPM ini yaitu dalam ketentuan Pasal 112C nantinya akan
diusulkan satu ketentuan yang mengatur bahwa setiap Pihak dapat melakukan kegiatan
BAB III
(SRO) disebuah negara berfungsi sebagai external kontrol, dengan menciptakan hukum
prinsip tersebut.
usaha yang baik telah dirumuskan oleh Komite Nasional Kebijakan Good Corporate
berhubungan dengan kewajiban bagi setiap emiten untuk memiliki adanya komisaris
independen, komite audit dan sekretaris perusahaan diatur didalam peraturan yang
Perkembangan dari pada aspek hukum ini akan banyak memberikan pengaruh
kepada tatanan yuridis yang mengikat struktur organisasi perseroan terbatas, kewajiban
dalam menjalankan prinsip keterbukaan dan informasi laporan keuangan, kepatuhan atas
ketentuan hukum yang berhubungan dengan transaksi emiten dan pengawasan atas
Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai
instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk
hutang ataupun modal sendiri. Kalau pasar modal merupakan pasar untuk surat berharga
jangka panjang, maka pasar uang (money market) pada sisi yang lain merupakan pasar
surat berharga jangka pendek. Baik pasar modal maupun pasar uang merupakan bagian
waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi
(put atau call), maka di pasar uang diperjualbelikan antara lain Sertifikat Bank Indonesia
75
(SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Commercial Paper, Promissory Notes, Call
Modal yang lebih spesifik yaitu “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum
dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang
Pasar Modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar
modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar
modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atau
wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan
Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat
sedangkan pihak issuer (dalam hal ini perusahaan) dapat memanfaatkan dana tersebut
untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi
perusahaan.
dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Dengan adanya pasar modal
dengan skala yang lebih besar dan pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
diversifikasi.
prospek.
9. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses kontrol sosial.
manajemen profesional.
B. Sejarah BAPEPAM.
29
Mengenal Pasar Modal http://www.jsx.co.id/education.asp?cmd=menu1
77
Pasar Modal dihidupkan kembali pada tahun 1976 dan dibentuklah Bapepam
yang merupakan singkatan dari Badan Pelaksana Pasar Modal. Menurut Keppres No. 52
Bapepam dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat oleh Presiden dan dalam
pengawas.
Pada tahun 1990 dualisme pada diri Bapepam ditiadakan pada tahun 1990
dengan keluarnya Keppres No. 53/1990 dan SK Menkeu No. 1548/1990. Keluarnya
Keppres 53 tentang Pasar Modal dan SK Menkeu No. 1548 tahun 1990 itu menandai era
baru bagi perkembangan pasar modal dimana dualisme fungsi Bapepam dihapus
sehingga lembaga ini dapat memfokuskan diri pada pengawasan pembinaan pasar
modal.
Dengan fungsi ini, Bapepam dapat mewujudkan tujuan penciptaan kegiatan pasar
modal yang teratur wajar, efisien, serta melindungi kepentingan pemodal dan
masyarakat. Tugas ini mempunyai persamaan dengan tugas pokok Securities Exchange
78
pasar modal secara penuh kepada masyarakat investor dan melindungi kepentingan
Republik Indonesia.
Selain tugas tersebut, dalam rangka menciptakan pasar modal yang tepat, teratur
3. Memberi ijin usaha kepada bursa efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan,
investasi, Biro Administrasi Efek dan pihak lain yang bergerak di Pasar Modal;
Publik.
30
http://www.bapepam.go.id/profil/sejarah/sejarah_bapepam.htm
31
Industri Pasar Modal di Indonesia http://www.asiasecurities-online.com/prospektus/struktur_pmi.htm
79
5. Memberi ijin orang perseorangan bagi Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil
pendaftaran;
10. Melakukan pemeriksaan terhadap setiap emiten atau perusahaan publik; dan
11. Membekukan atau membatalkan pencatatan suatu efek pada bursa efek atau
menghentikan transaksi bursa atas efek tertentu untuk jangka waktu tertentu guna
12. Menyelesaikan keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh
Bursa Efek, Lembaga Kliring dan penjaminan dan Lembaga penyimpanan dan
Penyelesaian.32
Struktur pasar modal Indonesia dapat digambarkan dalam skema berikut ini :
DEPARTEMEN
KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- Perantara Pedagang Efek - BAE - Konsultan Hukum - Perusahaan Publik Reksa Dana
32
Badan Pengawas Pasar Modal, Departemen Keuangan RI, Sekilas Pasar Modal Indonesia, Hal. 16.
80
- Pemeringkat Efek
Dalam rangka menuju era globalisasi dan perkembangan Pasar Modal yang
melindungi kepentingan investor, pelaku pasar modal dan masyarakat umum dengan
sumber dana jangka menengah dan jangka panjang yang sangat penting bagi
membutuhkan dana atau modal untuk menggerakkan roda usaha dengan memperoleh
langsung dari masyarakat melalui penerbitan saham atau berbagai jenis efek lainnya.
efisiensi dalam pengawasan dan pengembangan Pasar Modal. Saat ini BAPEPAM
sedang diarahkan untuk menjadi suatu lembaga independen dan keinginan pemerintah
untuk mewujudkan hal tersebut secara jelas tertuang dalam Garis-Garis Besar Haluan
Undang-Undang Pasar Modal, dimana salah satu masalah yang akan ditegaskan adalah
Kebijakan umum adalah kebijakan dibidang Pasar Modal yang secara langsung
atau tidak langsung berkaitan dengan kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan ekonomi
makro pada umumnya. Menteri Keuangan menetapkan kebijakan umum dibidang Pasar
Modal.
Undang No. 8 Tahun 1995 maka Pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan
Pasar modal yang fair, teratur dan efisien adalah pasar modal yang memberi
pelindungan kepada investor publik terhadap praktik bisnis yang tidak sehat dan tidak
jujur sehingga setiap badan yang ada di Pasar Modal semuanya harus mendapat izin dari
BAPEPAM.
memang yang ahli dibidangnya dan telah mendapat ijin untuk bekerja di pasar modal
82
sehingga apabila terjadi kerugian akibat kelalaiannya maka dengan jelas pihak tersebut
harus mendapatkan sanksi, kerugian yang dimaksud disini adalah diluar normal business
risk.
dititipkan uang maupun efek kepada broker-dealer tidak hilang karena broker-dealer
Hukum Pidana akan tetapi dalam rangka menjalankan fungsinya untuk melindungi
investor, BAPEPAM perlu diberi wewenang untuk investigasi dan menyeret pelaku
menyangkut tehnik tinggi dan memerlukan keahlian khusus untuk dapat menyeret
yang salah atau menyesatkan yang mengakibatkan suatu pihak membeli atau
menjual efek. Mengingat efek merupakan intangible legal rights maka investor harus
membatasi kemungkinan securities fraud pasar modal menerapkan sanksi yang berat
bagi siapa saja yang tanpa izin bertindak sebagai financial intermediaries di pasar
modal dan bagi siapa saja yang terlibat aktivitas penipuan tersebut.
83
Investor di pasar modal berhak mengetahui bahwa harga yang dibentuk di bursa
merupakan hasil proses permintaan dan penawaran yang fair dan bukan harga yang
terbentuk dari hasil kolusi karena harga tersebut bukan merupakan parameter
investasi yang tepat. Undang-Undang Pasar Modal mengatur bahwa barang siapa
yang memberikan gambaran yang salah mengenai transaksi yang ada di bursa
harga saham sehingga mendorong terjadinya jual beli saham pada harga yang
aktivitas manipulasi.
IX.A.2 mengenai Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum yang
Info Memo dimaksudkan untuk mengatur ketentuan tentang Penawaran Awal (book
building) sehingga Emiten dan Penjamin Emisi dapat melakukan Penawaran Awal
Penawaran Awal (book building) adalah ajakan baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal yang bertujuan untuk mengetahui
minat calon pembeli atas efek yang akan ditawarkan dan atau perkiraan harga
penawaran efek.
masyarakat tertarik untuk membeli perusahaan tersebut namun informasi yang diberikan
haruslah benar, bukan penipuan dan tidak ada yang disembunyikan karena investor
mempermudah penentuan Pihak yang berhak hadir dan memberikan hak suara dalam
Rapat Umum Pemegang Saham Independen apabila terdapat suatu transaksi yang
meningkat.
85
terhadap perlindungan hukum di bidang pasar modal, Bapepam bersikap lebih proaktif
pihak yang melanggar ketentuan pasar modal untuk melakukan tindakan tertentu antara
lain meminta Emiten untuk melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
rangka scripless trading dan mengenakan denda kepada pengurus Emiten dengan
Sejalan dengan perkembangan keadaan pasar, saat ini Bapepam juga lebih aktif
Perusahaan yang melakukan kegiatan yang menyerupai Perusahaan Efek tanpa terlebih
dahulu memperoleh izin dari Bapepam. Pemeriksaan terhadap kasus yang menyangkut
Di bidang penegakan hukum, pada tahun 2000 ini Bapepam lebih proaktif dan
kasus yang ditangani, 28 di antaranya dapat diselesaikan di tahun 2000. Jenis sanksi juga
33
Annual Report Bapepam 2000, http://www.bapepam.go.id/profil/annual/hukum_2000.htm
86
lebih variatif, dengan lebih menekankan pada upaya penanaman kesadaran kepada
manajemen Emiten dan Perusahaan Publik serta Perusahaan Efek agar menjunjung
Disamping itu, perlu kiranya disadari oleh semua pihak bahwa penerapan
penegakan atas peraturan tersebut saja. Namun jauh lebih penting adalah upaya
penanaman pemahaman atas pentingnya penerapan prinsip tersebut oleh semua pihak.
Ringkasan hasil pemeriksaan suatu kasus berikut sanksi yang dijatuhkan kepada
pelanggar juga diumumkan secara luas kepada masyarakat pada saat yang bersamaan
dengan diputuskannya suatu sanksi. Hal ini selain sebagai perwujudan dari
Dari sisi regulasi, selain penerbitan beberapa aturan yang berkaitan dengan
kemajuan dan kegiatan yang telah diutarakan sebelumnya, telah diterbitkan pula aturan
34
http://www.bapepam.go.id/old/profil/annual/pembaca2000.htm
87
lain dengan standar dan kualifikasi internasional baik baru maupun yang bersifat
penyempurnaan.
juga memungkinkan penerapan book building system yang di negara lain terbukti
mampu meningkatkan animo masyarakat terhadap penawaran efek dari suatu emiten.
Dapat dicatat pula bahwa beberapa aturan yang dikeluarkan di tahun 2000 seperti aturan
perekonomian nasional.
Akhirnya, yang juga sangat penting untuk dicatat di tahun 2000 adalah
Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang selain dimaksudkan guna
diamanatkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), juga sebagai respon
paradigma yang terjadi di pasar modal dunia, seperti kecenderungan untuk mengizinkan
Bursa Efek dimiliki pihak lain di luar Anggota Bursa atau demutualisasi bursa.
bagi pelaku Pasar Modal Indonesia sebagai salah satu warga industri sekuritas dunia,
komitmennya dalam memenuhi resolusi yang dikeluarkan oleh IOSCO, khususnya yang
88
Regulation.
dipayungi pula oleh keberadaan Undang-Undang Pasar Modal dengan standar dan
kualifikasi internasional.
Standar dan kualifikasi internasional selain akan meningkatkan daya saing Pasar
pada pencapaian visinya, yakni "Menjadi otoritas pasar modal yang berkualitas
dikumandangkan dalam dunia hukum pasar modal dan hukum pasar modal sendiri
seakan belum sah jika belum mengatur tentang disclosure ini, karenanya banyak
Ada suatu dilema dalam hukum pasar modal itu sendiri apabila satu pihak hukum
terus mengejar dengan memperinci sedetil-detilnya tentang hal-hal apa saja yang mesti
didisclose oleh pihak-pihak penyandang kewajiban disclosure akan tetapi di lain pihak
yang.tergolong rahasia perusahaan. Dalam hal ini, sektor hukum harus jeli menimbang-
nimbang dan menyelaraskan kepentingan investor dan pasar terhadap suatu disclosure,
prinsip yuridis yang menyatakan bahwa suatu disclosure di pasar modal tidaklah semata-
mata "full" tetapi juga mestilah "fair," seperti yang tersinipul dalam istilah full and fair
disclosure.
Selain daripada itu, sebagaimana diketahui bahwa dalam sistem hukum Perdata
kita, secara hukum dalam suatu jual beli, si penjual antara lain drwajibkan untuk
"menanggung" atas seluruh cacat yang tersembunyi dari barang yang dijualnya tersebut,
tetapi didalam jual beli saham di pasar modal, kewajiban menanggung cacat yang
Untuk itu berkembanglah suatu teori hukum tentang kewajiban bagi suatu
perusahaan terbuka, yaitu yang dikenal dengan kewajiban "buka-bukaan" yang dalam
bahasa lnggrisnya disebut full and fair disclosure. Doktrin hukum tentang kewajiban
buka-bukaan bagi suatu perusahaan terbuka ini mempunyai karakteristik yuridis sebagai
berikut :
dengan dipihak lain efek positif kepada publik jika dibukanya informasi tersebut.
90
Di samping itu, beberapa hal yang seringkali dilarang dalam hal keterbukaan
Keempat model pelanggaran ini dilarang karena oleh hukum dianggap dapat
membeli atau tidak membeli suatu efek. Alasan utama mengapa suatu disclosure
diperlukan adalah agar pihak investor dapat melakukan suatu informed decision untuk
Harga pasar dari suatu efek dipengaruhi oleh informasi yang diberikan kepada
publik, jadi informasi publik tersebutlah yang menentukan apakah seseorang akan
melakukan tindakan jual-beli atau hold suatu efek. Karena itu, kedudukan suatu
Hal ini melahirkan teori Market Hypothesis dan teori ini sangat mengecam
tindakan insider trading karena dengan informasi yang tidak kesampaian kepada publik
tersebut, berarti publik sangat dirugikan, dan seorang insider dapat mengail di air keruh.
Selain teori tersebut diatas ada juga teori Capital Asset Pricing yang
membedakan antara risk yang sistematis dan risk yang tidak sisteniatis, dan mengajarkan
pula bahwa risiko dalam melakukan investasi di pasar modal dapat dieliminir dengan
melakukan diversifikasi. Karena itu, informasi tentang suatu perusahaan tertentu tidak
91
begitu penting. Yang terpenting justru apa yang disebut sebagai Beta dari suatu efek.
Yang dimaksud dengan "beta" dari suatu efek adalah semacam pengukuran terhadap
perusahaan, antara lain seperti yang terdapat dalam prospektus, ditempatkan pada posisi
yang berbeda-beda. Tentu saja semua teori tersebut masih menganggap bahwa informasi
tersebut perlu, tetapi tingkat keperluannya yang berbeda-beda. Bahkan ada yang
meyakini bahwa keadaan dan data industri dan ekonomi secara makro justru lebih
penting dan mempengaruhi harga pasar ketimbang informasi tertertu dari suatu
perusahaan.
1. Prospektus biasa.
kecil.
keputusan pemodal.
3. Fakta dan pertimbangan yang paling penting ditempatkan pada tempat yang
paling awal.
4. Extra hati-hati dalam menggunakan foto, diagram atau tabel karena sangat
6. Pengungkapan fakta material harus ditekankan sesuai bidang usaha atau sektor
industrinya.
7. Mestilah terdapat pernyataan bahwa semua lembaga dan profesi penunjang pasar
modal yang disebut dalam prospektus tersebut bertanggung jawab sepenuhnya atas
data yang disajikan sesuai dengan fungsi mereka, sesuai dengan peraturan yang
berlaku diwilayah Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi
masing-masing.
mengenai data yang tidak dimasukkan dalam prospektus tanpa persetujuan tertulis dari
Menurut penjelasan atas Pasal 78 ayat (3) dan Undang-Undang Pasar Modal No.
4. Risiko usaha.
5. Data keuangan.
9. Harus ada "klausula Huruf Besar" (yakni klausula yang dicetak dengan huruf
PROSPEKTUS INI.”
Apabila direncanakan untuk menstabilisasi harga efek tertentu, maka mesti ada
Umumnya informasi yang disajikan mernang banyak yang bersifat kualitatif, yang
2. Taksiran-taksiran.
Kalaupun ada informasi yang kuantitatif, umumnya dibuat atas dasar taksiran-
Banyak informasi dalam prospektus yang belum siap pakai, sehingga agar dapat
dipakai untuk pengambilan keputusan perlu interpretasi dan analisis lebih lanjut.
membicarakan sesuatu yang bersifat filosofis tentang sistem dan mekanisme yang
berlaku di industri sekuritas tersebut. Prinsip keterbukaan itu sendiri memiliki implikasi
dan pengertian yang sangat luas, sehingga untuk membahasnya kita harus dapat
mengerti terlebih dahulu hubungan dan prinsip dasar yang saling terkait.35
35
Prinsip Full Disclosure Di Pasar Modal, Analisa Yuridis oleh Indra Safitri,
http://business.fortunecity.com/buffett/842/art220299_prinsipfulldisc.htm
95
Aspek keterbukaan adalah aspek yang mengukur sejauh mana integritas pelaku
setiap pihak yang termasuk didalam komponen utama industri sekuritas dalam bentuk
disampaikan kepada publik, dimana informasi tersebut tidak dimanfaatkan untuk tujuan
Kepatuhan inilah yang menjadi wewenang dari regulator dan SRO untuk setiap
pelaksanaannya secara praktis pihak-pihak yang menjadi objek dari peraturan itu sendiri
yang dapat digolongkan sebagai informasi dengan cara dan waktu yang ditentukan.
Tingkat kepatuhan untuk menjalankan kewajiban itu sendiri harus dapat diawasi
dan diberikan reaksi yang cepat dari pihak yang mengawasi, sehingga pelanggaran atas
kewajiban itu sendiri tidak dijadikan sebagai sarana atau kesempatan untuk
96
memanfaatkan atau menyimpan informasi tersebut untuk tujuan dan kepentingan mereka
Secara yuridis prinsip keterbukaan tersebut, yang secara tegas dapat dilihat
kewajiban-kewajiban lainnya yang dirasakan perlu dan dapat mempengaruhi jalan usaha
perseroan. Prinsip keterbukaan tersebut secara yuridis memiliki derajat hukum dengan
sanksi yang sangat berat karena prinsip keterbukaan tersebut memang bersifat
fundamental.
dengan pelanggaran atas ketentuan hukum yang berlaku di pasar modal. Kewenangan
untuk melakukan penyidikan merupakan kewenangan yang dilakukan oleh para penyidik
pegawai negeri sipil (PPNS) yang bila terbukti adanya pelanggaran maka proses
pemeriksaan akan dapat dilanjutkan ketingkat penyidikan yang untuk selanjutnya akan
Ketentuan yang berhubungan dengan tata cara pemeriksaan dan penyidikan oleh
Bapepam diatur didalam Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara
modal oleh Bapepam secara jelas menekankan perlunya integritas yang tinggi bagi para
Begitu pula bursa efek memiliki mekanisme yang berkaitan dengan pemeriksaan
yang dilakukan terhadap anggota bursa, dimana tim pemeriksa tersebut dibentuk dengan
tujuan agar anggota bursa dapat mematuhi segala sesuatu yang telah diatur dan
ditentukan oleh bursa efek, terutama yang berhubungan dengan ketentuan yang
berkaitan dengan standar operasional yang wajib dijalankan oleh setiap anggota bursa.
Didalam menjalankan tugas-tugas tersebut maka tim pemeriksa bursa wajib menjalankan
tugas serta kewenangan yang diberikan sesuai dengan tujuan dari pemeriksaan itu
sendiri.
sikap dan perbuatan yang menjunjung tinggi azas praduga tak bersalah, serta dilarang
Arogansi didalam menjalankan tugas adalah sikap yang sangat bertentangan dengan
Oleh sebab itu bila ditemukan perilaku pemeriksa yang bertujuan untuk menekan
ataupun bersifat ancaman dalam menjalankan tugasnya, maka pihak ataupun anggota
tersebut.
Pihak yang diperiksa berhak untuk menolak suatu pemeriksaan yang tidak
berlandaskan kepada ketentuan yang berlaku ataupun yang ditentukan oleh bursa efek.
Penolakan untuk diperiksa tentunya harus berlandaskan kepada hal-hal yang secara jelas
98
memang tidak berhubungan dengan tujuan pemeriksaan. Langkah lainnya dapat juga
meminta kepada Bapepam ataupun pimpinan bursa efek agar dibentuk tim pemeriksa
yang baru sehingga kekhawatiran tindakan yang merugikan pihak yang diperiksa dapat
dicegah.
dan kemandirian dari pihak yang melakukan pemeriksaan. Oleh sebab itu arogansi yang
dipasar modal. Untuk itu diperlukan keberanian dari pihak ataupun anggota bursa untuk
menolak atau tidak melayani tata cara pemeriksaan yang tidak sesuai dengan ketentuan
36
Siapa-siapa pemeriksa dan penyidik yang “Galak” di Bursa,
http://business.fortunecity.com/buffett/842/art000026_siapapemeriksa.htm
99
BAB IV
PASAR MODAL
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) pada tanggal 23 Mei 2002, telah
disingkat “ISAT”) yang dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini
100
BUMN”).
dokumen dan untuk memperoleh fakta yang akurat berkaitan dengan adanya dugaan
pelanggaran yang dilakukan oleh para Pihak, Bapepam telah melakukan pemeriksaan
Credit Suisse First Boston, PT. Merril Lynch Indonesia, PT. Nusantara Capital dan
Credit Suisse First Boston, PT. Merril Lynch, PT. Nusantara Capital, PT. ABN
Kementerian BUMN, Direksi PT. Bursa Efek Jakarta, PT. Trimegah Securities Tbk,
PT. Trimegah Asset Management, PT. Jamsostek, PT. Net Securities, PT. Namalatu
Ronesina, PT. Semesta Indovest, Kantor Konsultan Hukum Makes & Partner,
Milbank, Tweed, Hadley & Mc Cloy LLP, Hong Kong, Merril Lynch Singapura;
dan Reuters.
Sdr. Helman Sitohang, Sdr. Jimmy Ganda, Sdr. James dan Sdri. Atty A. Abidin, Sdr.
Perusahaan Efek yang melakukan transaksi saham ISAT pada tanggal 15 Mei 2002
dengan lawan transaksi PT. Danpac Securities untuk kepentingan PT. Jamsostek.
Guna memberikan arah yang jelas dalam proses pemeriksaan, Bapepam telah
dalam proses divestasi saham ISAT oleh Pemerintah Indonesia. Pemeriksaan secara
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 100 ayat (1) UUPM, yaitu :
dimaksudkan dalam hasil pemeriksaan ini adalah diambil semata-mata berdasarkan hasil
pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Pemeriksa Bapepam, hal ini sesuai dengan apa
yang dimaksud dalam penjelasan Pasal 100 ayat (2) UUPM, penjelasan dari Pasal 100
Hal ini sejalan dengan apa yang dimaksud pada penjelasan Pasal 102 ayat (1)
“Dalam menerapkan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 ayat
(1), Bapepam perlu memperhatikan aspek pembinaan terhadap Pihak dimaksud.”
Atas dasar hasil pemeriksaan yang dilakukan, Bapepam memperoleh temuan dan
melakukan penjualan saham ISAT sebanyak 83,5 juta saham ISAT pada harga Rp.
103
12.000 per saham dari target yang direncanakan semula yaitu sebanyak 117,2 juta
saham.
Penunjukkan PT. Danareksa Sekuritas dan PT. Bahana Securities. Credit Suisse First
Financial Advisor setelah melalui tahapan beauty contest yang dilakukan oleh OD.
Pemerintah Indonesia (16 Mei 2002), terjadi ketidakpastian informasi yang dimiliki
atas saham ISAT di PT. Bursa Efek Jakarta (Selanjutnya disebut “BEJ”). Terdapat
upaya untuk mencegah jatuhnya harga saham ISAT di BEJ melalui suspensi oleh
penambahan modal sebagaimana telah disetujui oleh RUPSLB, ISAT telah dan
b. Menerbitkan Obligasi;
104
dimiliki oleh DT, Tim Pemeriksa Bapepam telah menemukan fakta bahwa telah
dana pembelian. Analisa fakta atas upaya tersebut, adalah sebagai berikut :
bahwa pembayaran atas pembelian saham PT Satelindo yang dimiliki oleh DT,
rapat pada tanggal 15 Mei 2002 pagi bersama dengan Kementerian BUMN,
105
pembayaran tahap pertama (28 Juni 2002) pembelian saham PT Satelindo yang
dimiliki oleh DT sebesar 65 juta US Dollar cukup diambil dari dana internal
action, serta fakta hasil rapat pihak manajemen ISAT yang menyepakati
bahwa ISAT akan segera melakukan pengeluaran saham baru sebanyak 54,5
106
juta saham untuk pembiayaan pembelian saham PT Satelindo milik DT, hal
pemerintah atas saham ISAT, maka terdapat fakta kurangnya minat investor
dalam dan luar negeri untuk membeli saham ISAT dalam proses divestasi
pengeluaran saham baru sebanyak 54,5 juta saham oleh ISAT, fakta ini
oleh Pemerintah,
5. Selain hal tersebut pada huruf (c) diatas, pengumuman yang telah
triliun;
sebesar Rp. 1,4 triliun, analisa atas berita ini dapat diprediksikan
bahwa harga saham ISAT untuk setiap saham yaitu Rp. 11.950,-,
sementara pada hari yang sama, harga saham ISAT di BEJ berkisar
Satelindo yang dimiliki oleh DT, analisa atas pengumuman ini adalah
bahwa akan dilakukannya pengeluaran saham baru oleh ISAT, hal ini
sebagai berikut :
ISAT;
oleh ISAT;
Pemerintah.
berkaitan dengan tanda tangan para Pihak, lingkup mandat yang diberikan,
penasihat keuangan ISAT oleh pihak ISAT, tanpa terlebih dahulu melakukan
DT.
Antara CC dan ML tidak ada perjanjian tertentu yang menyatakan bahwa ML adalah
Bahwa berkaitan dengan proses corporate action yang dilakukan oleh ISAT,
telah terjadi beberapa pertemuan diantara para Pihak, termasuk pertemuan di Singapura
pada tanggal 8 Mei 2002. Berkaitan dengan pernyataan Pihak ML sehubungan dengan
111
pertemuan pada tanggal 7 dan 8 Mei di Hotel Ritz Carlton Singapura, diperoleh fakta
bahwa Merril Lynch Singapura (Selanjutnya disebut “MLS”), yang berada dalam satu
group dengan ML, memiliki pendapat dan telah pernah mengusulkan bahwa proses
divestasi saham ISAT oleh Pemerintah Indonesia serta penjualan saham baru oleh ISAT
Terdapat perbedaan analisa antara pihak Merril Lynch dan pihak penasihat
saham ISAT oleh Pemerintah Indonesia dan pengeluaran saham baru oleh ISAT dapat
dilakukan dalam waktu yang bersamaan atau harus dilakukan secara terpisah;
Usulan pihak Merril Lynch tersebut diatas dinyatakan tidak disetujui pada saat
rapat tanggal 15 Mei 2002 dan pihak Merril Lynch telah menyampaikan hal tersebut
kepada Merril Lynch Hong Kong dan Singapura. Bahwa berkaitan dengan proses
divestasi saham ISAT yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, adalah benar terdapat
Pihak dari CSFB (Sdr.Helman Sitohang/HS) dan Pihak dari PT Nusantara Capital (Sdr.
divestasi saham ISAT yang dilakukan oleh Kementerian BUMN. AP adalah Penasihat
saham ISAT yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, OD dan CSFB masing-masing
bertindak sebagai Pihak yang menawarkan saham ISAT kepada lokal investor dan
internasional investor.
ISAT oleh Pemerintah Indonesia dan AP dan HS telah secara sadar mengetahui
merupakan Pihak yang telah memiliki izin dari Bapepam untuk melakukan aktifitas di
Pasar Modal Indonesia; dan berdasarkan perjanjian antara OD, CSFB dan Kementerian
Sdr. Robby Christian Winarta (RCW) dari CSFB yang merupakan staff HS, pada
tanggal 16 Mei 2002 telah secara sengaja mengirimkan jadual tentative timetable
pelaksanaan divestasi saham ISAT kepada Sdri. Atty A. Abidin (AA) yang merupakan
staff dari NC, dokumen tersebut dikirimkan setelah terlebih dahulu AA dan RCW
merupakan dokumen rahasia yang dikirimkan kepada Pihak ketiga yaitu NC, karena
(berdasarkan pengakuan RCW) dia telah diberitahu oleh AA bahwa AP telah meminta
Atas dasar beberapa kali pembicaraan dan dikirimkannya copy timetable, Pihak
melakukan penawaran guna mencari data minat investor atas penjualan saham ISAT
oleh Kementerian BUMN, hal tersebut ditindaklanjuti dengan terlebih dahulu membuat
formulir pemesanan.
Ganda, Sdr. Jimmy Ganda (JG) adalah merupakan pegawai/sales dari PT. Namalatu
ditandatangani oleh Direksi LH pada tanggal 3 Juni 2002. NC adalah tercatat sebagai
mengetahui dan secara sengaja mencantumkan nama mereka pada formulir pemesanan.
Pada tanggal 15 Mei 2002 telah dilakukan rapat dikantor Kementerian BUMN yang
saham baru oleh ISAT, rapat dihadiri oleh penasihat keuangan Kementerian BUMN, CC
dan ML.
Rapat dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali, pagi, siang dan malam. Rapat yang
dilaksanakan malam hari dihadiri oleh Pihak ISAT serta CC dan ML. Pihak ML
keuangan.
Terdapat pernyataan dari pihak manajemen ISAT bahwa ISAT tidak berkenan
atas kehadiran pihak ML dalam rapat dimaksud. Pada tanggal 16 Mei 2002, ML
114
melakukan penjualan saham ISAT sebanyak 4.135.500 lembar dari 2 (dua) nasabahnya
yaitu Merril Lynch Pierce, Fenner and Smith Inc., (MLPFNS) sebanyak 3.535.500
lembar dan Merril Lynch International (MLI) sebanyak 600.000 lembar dengan total
volume perdagangan sebesar 39,48% dari seluruh volume transaksi saham ISAT pada
perdagangan saham ISAT, Tim Pemeriksaan Bapepam telah menemukan beberapa fakta
merupakan pihak yang menyatakan diri sebagai penasihat keuangan ISAT dan
divestasi dan corporate action ISAT yang dapat dilakukan secara bersamaan atau
dan corporate action ISAT yang diketahui oleh pihak ML pada tanggal 15 Mei 2002;
dan
115
Bahwa hingga saat ini Bapepam masih melakukan pemeriksaan berkaitan dengan
beneficial owners atas transaksi yang dilakukan oleh ML pada tanggal 16 Mei 2002. Hal
(misleading information) dalam proses divestasi saham ISAT oleh Pemerintah Indonesia
serta corporate action ISAT, Tim Pemeriksaan Bapepam telah menemukan beberapa
pernyataan atau memberikan keterangan secara tidak cukup berhati-hati dalam hal
pemerintah atas saham ISAT sebesar Rp. 1.4 Trilliun dari penjualan sebanyak
dilakukannya suspensi saham ISAT di BEJ pada tanggal 16 Mei 2002 (Sekitar
diatas serta berdasarkan ketentuan Pasal 100, Pasal 101 serta pasal 102 UUPM, maka
berikut :
disebutkan bahwa :
“Apabila Bapepam berpendapat bahwa suatu kegiatan yang dilakukan itu merupakan
pelanggaran terhadap UUPM dan atau peraturan pelaksanaannya dan mengakibatkan
117
ditemukan berkaitan dengan NC, dan CSFB sebagaimana telah disebutkan diatas,
walaupun tidak terdapat fakta berkaitan dengan adanya kepentingan Pasar Modal
yang dirugikan dan atau kepentingan pemodal dan masyarakat yang berada dalam
bahaya akibat tindakan yang dilakukan oleh beberapa Pihak yang bekerja pada NC
memutuskan untuk tetap mengenakan sanksi kepada para Pihak, dengan keterangan
sebagai berikut :
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 102 ayat (1) dan ayat (2) UUPM;
permasalahan perdata (diluar yurisdiksi Pasar Modal) diantara para Pihak yang
pihak CSFB.
beberapa Pihak yang bekerja pada NC dalam kasus yang berawal sejak
dalam proses divestasi saham ISAT oleh pemerintah Indonesia karena adanya
dorongan kuat dari CSFB yang tidak memiliki kemampuan cukup untuk
diharapkan.
beberapa Pihak pada NC (yang telah mendapatkan izin dari Bapepam) dalam
mereka lakukan hanya dapat dilakukan oleh Perusahaan Efek yang telah
Dengan mempertimbangkan pula penjelasan atas ketentuan Pasal 102 ayat (1)
UUPM, maka kepada AP, AA, RR dan RS. Bapepam memutuskan untuk mengenakan
apabila dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari kerja sejak ditetapkannya sanksi
usaha dalam bentuk apapun dengan Pihak sebagaimana dimaksud dalam penjelasan
Pasal 102 ayat (1) UUPM untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
(dua) tahun dan kepada AA, RR, dan RS selama 1 (satu) tahun sejak Bapepam
Bapepam memberikan larangan melakukan kegiatan di Pasar Modal selama 5 (lima) hari
kerja kepada JG yang terbukti telah turut serta berpartisipasi dalam upaya menawarkan
Pihak-pihak lainnya, berdasarkan hasil temuan yang diperoleh Bapepam dalam proses
perdata diantara para Pihak dan bukan merupakan suatu tindakan hukum yang berada
kemungkinan dilakukannya tindakan hukum oleh para pihak atas permasalahan perdata
untuk itu.
Bahwa berkaitan dengan dugaan adanya perdagangan orang dalam, hingga saat
kemungkinan dilakukan transaksi saham ISAT atas informasi orang dalam. Hingga saat
121
khususnya kepada pihak-pihak atau badan-badan hukum luar negeri yang terbukti
kerjasama dengan otoritas Pasar Modal lainnya berdasarkan kesepakatan yang telah
seluruh Pihak untuk kiranya dapat memberikan informasi, fakta dan bukti-bukti kepada
ISAT.
122
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan.
akuntabilitas (accountability).
Prinsip Fairness atau keadilan yang berlaku di Pasar Modal mengutamakan pada
hukum terhadap pemegang saham minoritas, karena investor baik asing maupun
lokal dalam pasar modal berkedudukan sebagai pemegang saham minoritas sehingga
Prinsip Transparency atau transparansi yang ada di Pasar Modal adalah Perusahaan
wajib mendisclose material yang akurat, memadai serta tepat waktu sehingga
4. Peranan stakeholder.
5. Aspek keterbukaan.
2. Good Corporate Governance telah cukup baik dilaksanakan di Pasar Modal oleh
BAPEPAM yang berkedudukan sebagai pembina dan pengawas Pasar Modal yang
membuat peraturan pasar modal dengan mendasarkan pada Komite Nasional Bagi
Dalam rangka menuju era globalisasi dan perkembangan Pasar Modal yang pesat,
Hal diatas dilakukan dengan pertimbangan bahwa Pasar Modal merupakan sumber
dana jangka menengah dan jangka panjang yang sangat penting bagi pembangunan
Nasional, pasar modal memungkinkan bagi dunia usaha yang membutuhkan dana
atau modal untuk menggerakkan roda usaha dengan memperoleh langsung dari
dengan prinsip kehati-hatian dan keterbukaan agar investor tidak dirugikan dengan
B. Saran.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
http://artikel.us/sulistyanto1.html.
FCGI, “Seri Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Jilid II : Peranan Dewan
Komisaris dan Komite Audit dalam pelaksanaan Corporate Governance (Tata Kelola
Perusahaan)”
indonesia.org/lokakarya/yogyaherwit.html
http://216.239.57.104/search?
q=cache:94hc_1VFofsJ:www.safitri.com/lawoffice/indo/aspek_good_corporate_governa
nce.htm+makalah+good+corporate+governance&hl=en&ie=UTF-8
Anis Baridwan, Corporate Governance dari sudut pandang pasar modal, disusun oleh
http://www.theceli.com/dokumen/produk/1995/uu1-1995.htm
Munir Fuady, Doktrin-Doktrin Modern Dalam Corporate Law, (Bandung : PT. CITRA
online.com/prospektus/struktur_pmi.htm
D. Cox James, Hazeen Thomas Lee dan O’Neal R. Hodge, Corporations, Aspen Law &
dan Chanif Abu, Reformasi Pasar Modal dan Strategi bermain saham, kerukunan
Alijoyo F Antonius, Komite Audit yang efektif : Belajar dari kasus Enron, Forum for
Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit Dalam rangka Implementasi GCG,
http://www.reindo.co.id/reinfokus/edisi24/peranan.htm
http://www.bapepam.go.id/profil/sejarah/sejarah_bapepam.htm
online.com/prospektus/struktur_pmi.htm
Badan Pengawas Pasar Modal, Departemen Keuangan RI, Sekilas Pasar Modal
Indonesia,
http://www.bapepam.go.id/profil/annual/hukum_2000.htm
http://www.bapepam.go.id/old/profil/annual/pembaca2000.htm
127
Prinsip Full Disclosure Di Pasar Modal, Analisa Yuridis oleh Indra Safitri,
http://business.fortunecity.com/buffett/842/art220299_prinsipfulldisc.htm.
http://business.fortunecity.com/buffett/842/art000026_siapapemeriksa.htm
128
LAMPIRAN