You are on page 1of 15

PENDAHULUAN

Pengindraan jarak jauh dikenal sebagai suatu ilmu dan seni untuk
memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena. Informasi
diperoleh melalui analisis data piktorial dan/atau numerik yang diperoleh dengan
suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang
dikaji. Pengumpulan data dari jarak jauh dilakukan dengan berbagai bentuk
termasuk dengan teknik pemancaran daya, pemancaran gelombang bunyi, atau
pemancaran dan penangkapan energi gelombang elektromagnetik. Sebagai
contoh, suatu grafimeter memperoleh data pada variasi penyebaran daya tarik
bumi. Sonar pada sistem navigasi di air memperoleh data tentang variasi dalam
pemancaran gelombang bunyi. Mata kita pun mendapat data dari variasi
pemancaran energi elektromagnetik dari benda-benda yang kita lihat.

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian bumi dari angkasa/antariksa telah bergeser dari bidang


penelitian murni ke bidang aplikasi (te-rapan) dalam kehidupan sehari-hari.
Dewasa ini, kita bergantung pada sensor wahana antariksa untuk membantu
tugas-tugas mulai dari prakiraan cuaca, peramalan tanaman, penghitungan
potensi tegakan (kayu) hutan, peneli-tian lahan dan sumber daya mineral,
sampai kepada terapan yang beraneka ragam seperti pendeteksian
pencemaran, pemantauan daerah ternak, perikanan komersial, bahkan dalam
sistem pertahanan/keamanan memantau aktivitas kemiliteran sebuah negara
(seperti yang dilakukan Amerika terhadap negara lain).
Teknologi pengindraan jarak jauh terus-menerus berubah dari waktu
ke waktu menuju peningkatan detail objek pantau. Hal itu dilakukan dengan
peningkatan dan atau perbaikan teknologi wahana dan pesawat-pesawat
terbang atau pesawat antariksa yang baru serta penempatannya di orbit bumi.

GIS dan teknologi lainnya menjadi fokus utama di banyak kegiatan


penelitian CIFOR. Dalam salah satu penerapan temuan barunya, para peneliti di
Humid Forest Zone, Kamerun, menggunakan GIS untuk lebih memahami
karakteristik pasar hasil hutan non-kayu. Meskipun banyak kajian tentang pasar
NTFP sering menyebutkan adanya beberapa karakteristik spatial yang
mempengaruhi komersialisai NTFP seperti jarak, infrastruktur transportasi,
jumlah populasi dan penyebaran hutan, tetapi hanya sedikit yang menggunakan
GIS sebagai alat analisis. Penggunaan teknik ini memudahkan para peneliti
CIFOR dan mitranya untuk lebih memahami struktrur spatial pasar dan dinamika
perdagangan NTFP di kawasan yang dikaji – hal ini sangat bermanfaat jika lebih
ditujukan pada penanganan intervensi kebijakan.

Demikian halnya dengan program baru penelitian NTFP di Kalimantan


Timur, Indonesia yang dilakukan oleh CIFOR dan lembaga mitranya akan
memperoleh manfaat dengan digunakannya GIS serta komponen analisa spasial
yang diluncurkan pada tahun 1998. GIS/kegiatan analisa spasial yang dibiayai
oleh hibah dari Canadian International Development Agency (CIDA), akan
mengukur serta memetakan perubahan penutupan hutan dan pemanfaatan
lahan yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Hal ini diperlukan untuk menyusun
kerangka kerja dalam rangka mendukung kajian tentang ketergantungan
penduduk lokal pada perdagangan NTFP pada berbagai tingkatan
perkembangan hutan.

MATERI DAN METODE


I. MATERI
Praktikum Ini telah berlangsung pada
-hari dan tanggal : jumat, 13 April 2007
- Waktu :07.30 - 09.30
- Tempat :Ruang Lab Komputer di fakultas kelautan

II.METODE
II.I. ALAT
- Komputer
- Program ER MAPPER
III.Langkah-langkah Kerja
III.I. INTERFACE
III.I.I. Buka program ER MAPPER
III.I.I. Buka program ER MAPPER
Menu bar

Meun bar

Fungsi-fungsi Toolbars
Memilih menu perintah dan meng-klik tombol;
menunjukan pada image untuk melihat nilai data atau
koordinat
Membuka window baru.
Membuka proyek yang disimpan.
Menggandakan windo
Menggeser image dalam image window.
Melakukan zoom pada image dalam image window.
Melakukan dragging membentuk kotak untuk melakukan
zooming pada kotak yang dibentuk.

III.I.2. Untuk menampilkan atau menghilangkan Toolbar yang ada, berikan


atau hilangkan tanda centang

III.I.3. Untuk membuka window baru, klik New Window.


III.I.4. Untuk membuka file atau proyek yang telah selesai di dalam
komputer, pilih File kemudian pilih Open
III.I.5. Cari fie yang akan dibuka, pilih Volume dan tentukan tempat file
Berada

III.I.6. Pilih dan buka file-file lainnya


III.I.7. Untuk menggandakan window tampilan citra, klik Copy Window
III.2. READING DATA VALUE

III.2.I.Pilih Edit Algorithm.


III.2.2. Hilangkan tanda centang pada bagian Smoothing.
III.2.3. Menu bars, pilih View kemudian pilih Cell Values Profile.
III.2.4. Lalu klik pada salah satu pixel dalam image. Akan terlihat nilai dari
pixel tersebut pada window Cell Values Profile.
III.2.5. Menu bars, pilih View kemudian pilih Cell Coordinates.
III.2.6. Lalu klik pada salah satu pixel pada image, Akan terlihat coordinat
dari pixel tersebut.
III.3. MENAMPILKAN CITRA SAELIT dan MELAKUKAN PENAJAMAN
CITRA.

III.3.1. Pada toolbars, klik pada icon View Algorithm.

III.3.2. Di window Algorithm, klik pada icon Load Dataset.

III.3.3. Pada window Open, pilih salah satu file. Maka ER MAPPER akan
Menampilkannya.

III.3.4. Di window Algorithm, pada bagian Surface kemudian pilih Color


Tabel,pilih Greyscale.
III.3.5. Kemudian untuk menajamkan kontras, klik icon Refresh Image With

99%.
III.3.6. Untuk menampilkan cira berupa warna,pada toolbars utama,klik icon

RGB Algorothim . Maka citra akan ditampilkan dengan warna.

III.3.7. Untuk menajamkan kontras, klik icon Refresh Image With 99%

III.4. PENYUSUNAN CITRA SATELIT KOMPOSIT WARNA

III.4.1. Buka citra berupa warna dengan proses seperti bagian 3.2.3.
III.4.2. Pada window Algorithm, klik pada Red Layer, lalu klik pada bagian
di B1:band! Untuk mengubah band.

III.4.3. Unuk mengubah kombinasi band 542, pada window Algorithm, klik
gagian Red Layer, lalu klik pada B1:band1, dan pilih B5:B5

III.4.4. Lalu pada Green Layer, pilih B4:B4. Sedangkan pada Blue Layer,
pilih B2:B2.

III.4.5. Kemidian pada toolbars, utama klik icon Refresh Image With 99%

III.4.6. Dengan kombinasi band 542, vegetasi ditunjukan dengan warna hijau
dan area pemukiman ditunjukan warna magenta.

III.5. TEKNIK INTERPRETASI VISUAL

III.5.1.Buka citra diwilayah pesisir.


III.5.2. Untuk misalnya menunjukan daerah tambak mangrove, lakukan
kombinasi warna 453 melalui proses di bagian 3.2.4.

III.5.3. Untuk mengukur luasan tambak, pada Edit kemudian pilih Annotate
Vector.

III.5.4. Pada tools, klik icon polyline . Lalu lakukan digitasi pada bagian
luar pada daerah yang akan dihitung luasannya.

III.5.5. Kemudian, klik icon Edit Object Extent . ER MAPPER akan


menampilkan window Map Composition Extents yang menunjukan
keliling dan luasan area yang digitasi dalam satuan kilometer, meter,
dan feet.
III.5.6. Lakukan pengukuran luas pada obyek-obyek lain di daerah pesisir,
seperti luas tambak, mangrove, dan lain-lain.

III.6. GEOLINK

III.6.1. Klik icon New Window dan lakukan penggandaan dengan meng-klik
icon Copy Window. Akan terdapat dua window kosong.

III.6.2. Klik icon Edit algorithm pada Toolbras utama.

III.6.3. Buka file melalui icon Load Dataset. Untuk window pertama, buka file
berupa citra dari wilayah tertentu saat ini. Sedangkan untuk window
kedua, buka file citra wilayah yang sama namun citra lama.
a.Geolink to Window

1. lalu pada window 1, klik kanan, pilih Qick Zoom kemudian pilih Set
Geolink to Window.
2. lakukan hal yang sama pada window 2.
3. Maka dimanapun kita daerah window 1 pilih, akan diperlihatkan juga
pada window 2 dengan koordinat sama.
b. Geolink to Screen

1. Klik icon Copy Window pada Toolbras untuk menggandakan salah


satu window yang ada. Atur besarnya ketiga window sehingga
membentuk seperti layer yang berhubungan.
2. Pada window 1, klik kanan, pilih Quick Zoom kemudian pilih Set
Geolink to None.
3. Lakukan hal yang sama pada window 2.
4. Kemudian klik kanan pada window 1, pilih Quick Zoom kemudian pilih
Set Geolink to Screen.
5. Lakukan hal yang sama pada window 2 dan 3.
6. Maka ketiga window akan menampilkan citra pada ketiga window
berbeda yang saling menghubungkan satu sama lain.
c. Geolink to Roam

1. Pada window 1, klik kanan, pilih Quick Zoom—Set Geolink to None.


2. Lakukan hal yang sama pada window 2 dan 3
3. Kemudian klik kanan pada window 3, pilih Quick Zoom- Set Geolink
to Roam
4. Maka saat window 3 dilakukan klik dengan Tool Zoom in, kedua
windows lain akan menunjukan tampilan di daerah yang di lakukan
zooming

You might also like