Professional Documents
Culture Documents
Tumbuhan paku
Polystichum setiferum
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Pteridophyta
Kelas
Psilotopsida
Equisetopsida
Marattiopsida
Polypodiopsida
Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi
dan daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000
(diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh
di daerah tropika basah yang lembab. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan
dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku moyangnya di
zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku
karena merajai hutan-hutan di bumi. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini
yang memfosil sekarang ditambang orang sebagai batu bara.
Morfologi
Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari
dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat
merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi
fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium),
yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut
hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak
berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat
yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ
penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium
(archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak
memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju
archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada
gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) juga memiliki daur seperti ini tetapi telah
berevolusi lebih jauh sehingga tahap gametofit tidak mandiri. Spora yang
dihasilkan langsung tumbuh menjadi benang sari atau kantung embrio.
Paku laut. Tumbuhan paku adaptif untuk tempat-tempat marginal.
Smith et al. (2006)[1] mengajukan revisi yang cukup kuat berdasarkan data
morfologi dan molekular. Berdasarkan klasifikasi terbaru ini, Lycophyta (rane,
paku kawat, dan Isoetes) merupakan tumbuhan berpembuluh yang pertama kali
terpisah dari yang lain, sedangkan paku-pakuan serta tumbuhan berbiji berada
pada kelompok lain. Selanjutnya terlihat bahwa semua kormofita berspora yang
tersisa tergabung dalam satu kelompok besar, yang layak dikatakan sebagai
anggota divisio tumbuhan paku (Pteridophyta). Dari hasil revisi ini juga terlihat
bahwa sejumlah paku-pakuan yang dulu dianggap sebagai paku primitif (seperti
Psilotum) ternyata lebih dekat berkerabat dengan paku tunjuk langit
(Helminthostachys), sementara paku ekor kuda (Equisetum') sama dekatnya
dengan paku sejati terhadap Marattia.
Divisio: Lycophyta
dengan satu kelas: Lycopsida.
Divisio: Pteridophyta
dengan empat kelas monofiletik:
Lumut (Bryophyta)
13
Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang
lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut
gambut (sphagnum sp.).
Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekata dengan
perantaraan Rhizoid (akar semu), olehkaren aitu tumbuhan lumut merupakan bentuk
peralihan antara tumbuhan ber-Talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-Kormus
(Kormofita).
Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai
epifil. Jika pada hutan banyak pohon dijumpai epifil maka hutan demikian disebut
hutan lumut.
Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu
(Monoesius). Jika terpisah pada dua individu disebut berumah dua (Dioesius).
Ganggang merupakan tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang dan daun
yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Tubuhnya
terdiri atas satu sel (uniseluler) dan ada pula yang banyak sel (multi seluler). Yang
Uniseluler umumnya sebagai Fitoplankton sedang yang multiseluler dapat hidup
sebagai Nekton, Bentos atau Perifiton.
Habitat alga adalah air atau di tempat basah, sebagai Epifit atau sebagai Endofit.
Contohnya:
- Turbinaria australis
- Sargassum siliquosum
- Fucus vesiculosus (bahan pewarna
alami)
Contohnya:
- Eucheuma spinosum, merupakan
penghasil agar-agar.
- Gracillaria sp., menghasilkan bahan untuk
pembuatan kosmetika
Jamur tiram
Jamur tiram
Jamur tiram
Status konservasi
Status konservasi: Aman
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Fungi
Filum: Basidiomycota
Kelas: Homobasidiomycetes
Ordo: Agaricales
Famili: Tricholomataceae
Genus: Pleurotus
Spesies: P. ostreatus
Nama binomial
Pleurotus ostreatus
Champ. Jura. Vosg. 1: 112, 1872
Jamur tiram di permukaan batang kayu
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) atau jamur tiram putih adalah jamur
pangan dengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram
dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem. Jamur
tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii atau King Oyster Mushroom.
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan
pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di
permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang
sudah ditebang.
Selain campuran pada berbagai jenis masakan, jamur tiram merupakan bahan
baku obat statin. Jamur tiram diketahui membunuh dan mencerna nematoda
yang kemungkinan besar dilakukan untuk memperoleh nitrogen.
Kaktus
Kaktus
Ferocactus pilosus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Caryophyllales
Famili: Cactaceae
Juss.
Marga
Lihat Taksonomi kaktus
Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili
Cactaceae. Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa
ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak untuk kaktus
adalah kakti. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan
memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan
dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk
menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab
itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.
Banyak spesies dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta tajam.
Kata kaktus diambil dari bahasa Yunani Κακτος kaktos, digunakan dalam Yunani
klasik untuk spesies tanaman liar berduri.
Bunga
Rudbeckia fulgida
Fungsi bunga
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi
sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain
menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk
membantu penyerbukan.
Morfologi bunga
Bagian-bagian bunga sempurna. 1. Bunga sempurna, 2. Kepala putik (stigma),
3. Tangkai putik (stilus), 4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), 5.
Sumbu bunga (axis), 6. artikulasi, 7. Tangkai bunga (pedicel), 8.Kelenjar
nektar, 9. Benang sari (stamen), 10. Bakal buah (ovum), 11. Bakal biji
(ovulum), 12. , 13. Serbuk sari (pollen), 14. Kepala sari (anther), 15. Perhiasan
bunga (periantheum), 16. Mahkota bunga (corolla), 17. Kelopak bunga (calyx)
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan
oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon
tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan
pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu
rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan
bunga).
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai
penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya:
aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri
cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat
betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian
disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap
apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari
luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
Gambar bunga
Biji
Biji dalam sebuah cabai merah yang terbuka
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga
yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada
Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari
sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang
termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai
untuk pertumbuhan. (Lihat pergiliran keturunan).
Jagung
Jagung
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak Monocots
termasuk)
(tidak Commelinids
termasuk)
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Zea
Spesies: Z. mays
Nama binomial
Zea mays
L.
Jagung
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di
Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di
Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura
dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain
sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak
(hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung
(dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku
industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan
pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang
telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan
farmasi.
Biologi jagung
Deskripsi
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun
tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh
pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus
pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak
banyak mengandung lignin.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam
satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga
dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh
sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak
tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning
dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari
buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya
dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga
betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol
produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung
siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya
(protandri).
Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah
dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik.
Kandungan gizi
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium.
Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji.
Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan
amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya
merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada
kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan.
Jagung manis tidak mampu memproduksi pati sehingga bijinya terasa lebih
manis ketika masih muda.
Sesawi hitam
Brassica nigra
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Brassicales
Famili: Brassicaceae
Genus: Brassica
Spesies: B. nigra
Nama binomial
Brassica nigra
(L.) WDJ. Koch
Sesawi hitam, black mustard, atau Brassica nigra (L.) WDJ. Koch merupakan
tanaman semusim yang ditanam untuk dimanfaatkan bijinya sebagai rempah-
rempah. Biji sesawi hitam diolah menjadi mustar. Mustar hitam yang
dihasilkannya merupakan mustar dengan "daya sengat" yang paling kuat —
namun nyaris tanpa aroma — dibandingkan dengan sumber mustar lainnya.
Sebagaimana sesawi lain, efek "sengatan" ini berasal dari kandungan beberapa
bahan golongan glukosinolat seperti sinalbin, sinigrin, dan sinapin.
Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari daerah Laut Tengah timur laut dan
sekarang tersebar hingga India. Di India bijinya digunakan sebagai salah satu
komponen bumbu kari dan sumber minyak masak, walaupun semakin terdesak
oleh sesawi India. Kandungan minyaknya mencapai 30% dan sebagian besar
mengandung asam lemak tak jenuh. Di Eropa Timur dan Kanada biji yang telah
dilepas cangkangnya digunakan sebagai penekan batuk dan mengatasi infeksi
saluran pernapasan bagian atas (ISPA) sebelum digunakannya obat-obatan
modern. Caranya adalah dengan membuat semacam balur yang diletakkan di
dada atau punggung hingga si sakit merasakan "sengatan".
Tumbuhan ini dapat tumbuh setinggi 50 hingga 250cm dengan mahkota bunga
berwarna kuning. Daunnya ditutupi dengan rambut-rambut kecil. Di alam,
sesawi hitam bersifat oportunis dan dapat tumbuh di sembarang tempat
sehingga sering menjadi gulma. Bijinya kecil, dengan diameter kurang dari
1mm.
Dalam tradisi Kristen, biji sesawi hitam inilah yang diperkirakan yang dimaksud
dalam "Perumpamaan biji sesawi" yang disampaikan Jesus dalam beberapa
kitab Injil.
Tumbuhan runjung
Tetumbuhan runjung atau Pinophyta, atau lebih dikenal dengan nama konifer
(Coniferae), merupakan sekelompok tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) dengan ciri yang paling jelas yaitu memiliki runjung ("cone")
sebagai pembawa biji. Kelompok ini dulu dalam klasifikasi berada pada takson
"kelas" namun sekarang menjadi divisio tersendiri setelah diketahui bahwa
pemisahan Gymnospermae dan Angiospermae secara kladistik adalah
polifiletik.
Kurang lebih ada 550 spesies anggota divisio ini, berbentuk berupa semak,
perdu atau pohon. Kebanyakan anggotanya memiliki tajuk berbentuk kerucut
dan memiliki daun yang memanjang (lanset) atau berbentuk jarum (sehingga
dikenal juga sebagai tumbuhan berdaun jarum). Bentuk daun semacam ini
dianggap sebagai adaptasi terhadap habitat hampir semua anggotanya yang
banyak dijumpai di wilayah bersuhu relatif sejuk, seperti sekeliling kutub
(circumpolar) atau di dataran tinggi.
Persebaran
Di daerah tropika hanya beberapa jenis yang tumbuh di alam dan secara alami
menyukai daerah pegunungan yang sejuk. Di Indonesia terdapat beberapa
perwakilannya, seperti tusam (Pinus merkusii Jungh. et de Vries), sejumlah
Araucariaceae seperti damar (Agathis alba)dan damar laki-laki (Araucaria
cunninghamii), serta beberapa Podocarpus.
Galeri gambar
Pakis haji
Pakis haji atau sikas (Cycas)
Daun dan runjung jantan Cycas revoluta
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Cycadophyta
Kelas: Cycadopsida
Ordo: Cycadales
Famili: Cycadaceae
Persoon
Genus: Cycas
L.
Species
Lihat bagian Jenis-jenisnya.
Pakis haji (aji) atau populer juga dengan nama sikas adalah sekelompok
tumbuhan berbiji terbuka yang tergabung dalam marga pakishaji atau Cycas
dan juga merupakan satu-satunya genus dalam suku pakishaji-pakishajian
(Cycadaceae). Masyarakat awam di Indonesia mengenal pakis haji dari
beberapa spesies yang biasa ditanam di taman-taman menyerupai palem, yaitu
C. rumphii, C. javana, serta C. revoluta (sikas jepang).
Akar beberapa jenis pakis haji dapat diinfeksi oleh sejenis Cyanobacteria,
Anabaena cycadeae, yang pada gilirannya menguntungkan kedua pihak
(simbiosis mutualistis). Akar yang terinfeksi akan membentuk semacam bintil-
bintil yang berisi jasad renik tersebut.
Beberapa pakis haji yang besar dapat dimakan bagian teras batangnya, karena
mengandung pati dalam jumlah yang lumayan.
Jenis-jenisnya
Cycas aculeata Cycas Cycas pectinata
Cycas angulata dolichophylla Cycas petraea
Cycas annaikalensis Cycas edentata Cycas platyphylla
Cycas apoa Cycas Cycas pranburiensis
Cycas arenicola elephantipes Cycas pruinosa
Cycas armstrongii Cycas elongata Cycas revoluta
Cycas arnhemica Cycas falcata Cycas riuminiana
Cycas badensis Cycas fairylakea Cycas rumphii
Cycas balansae Cycas ferruginea Cycas schumanniana
Cycas basaltica Cycas fugax Cycas scratchleyana
Cycas beddomei Cycas furfuracea Cycas seemannii
Cycas bifida Cycas guizhouensis A.Braun
Cycas Cycas hainanensis Cycas segmentifida
bougainvilleana Cycas Cycas semota
Cycas brachycantha hoabinhensis Cycas sexseminifera
Cycas brunnea Cycas hongheensis Cycas siamensis
Cycas cairnsiana Cycas inermis Cycas silvestris
Cycas calcicola Cycas javana Cycas simplicipinna
Cycas campestris Cycas lanepoolei Cycas spherica
Cycas candida Cycas lindstromii Cycas szechuanensis
Cycas canalis Cycas litoralis Cycas taitungensis
Cycas chamaoensis Cycas maconochiei Cycas taiwaniana
Cycas Cycas macrocarpa Cycas tanqingii
changjiangensis Cycas media Cycas tansachana
Cycas chevalieri Cycas megacarpa Cycas thouarsii
Cycas circinalis Cycas micholitzii Cycas tropophylla
Cycas clivicola Cycas micronesica Cycas tuckeri
Cycas collina Cycas Cycas wadei
Cycas condaoensis multipinnata Cycas xipholepis
Cycas conferta Cycas nathorstii Cycas yorkiana
Cycas couttsiana Cycas Cycas yunnanensis
Cycas curranii nongnoochiae Cycas zambalensis
Cycas debaoensis Cycas ophiolitica
Cycas desolata Cycas orientis Cycas zeylanica
Cycas pachypoda
Cycas diannanensis Cycas
panzhihuaensis
Cycas papuana
Rosemary
Rosemary
Rosemary in flower
Status konservasi
Aman
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Lamiales
Famili: Lamiaceae
Genus: Rosmarinus
Spesies: R. officinalis
Nama binomial
Rosmarinus officinalis
L.
Tanaman ini banyak mengandung kalsium, zat besi, dan Vitamin B6.
Mandrake adalah tanaman yang disebut oleh orang Arab "luffâh", atau "beid el-
jin" ( "telur jin").
Berbentuk peterseli dan akar sering bercabang. Cabang-cabang ini agak mirip
bentuk orang-orangan.
Seluruh bagian dari tanaman mandrake beracun. Namun pengolahan yang baik
membuat mandrake banyak dibuat obat.
Cannabis(Ganja)
Daun Ganja
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Urticales
Famili: Cannabaceae
Genus: Cannabis
Spesies: C. sativa
Nama binomial
Cannabis sativa
Linnaeus
Subspecies
C. sativa L. subsp. sativa
C. sativa L. subsp. indica
Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat.
Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain
itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap
arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang.
Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva menggunakan produk
derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap
Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.
Kontroversi
Efek negatif secara umum adalah bila sudah menghisap maka pengguna akan
menjadi malas dan otak akan lamban dalam berpikir. Namun, hal ini masih
menjadi kontroversi, karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa
kelompok tertentu yang mendukung medical marijuana dan marijuana pada
umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit, dan pengobatan untuk
penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang menyatakan
adanya lonjakan kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya (terutama
pada para seniman dan musisi.
Efek yang dihasilkan juga beragam terhadap setiap individu, dimana dalam
golongan tertentu ada yang merasakan efek yang membuat mereka menjadi
malas, sementara ada kelompok yang menjadi aktif, terutama dalam berfikir
kreatif (bukan aktif secara fisik seperti efek yang dihasilkan Methamphetamin).
Marijuana, hingga detik ini, tidak pernah terbukti sebagai penyebab kematian
maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu dianggap sebagai tanaman luar biasa,
dimana hampir semua unsur yang ada padanya dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan. Hal ini sangat bertolak belakang dan berbeda dengan efek
yang dihasilkan oleh obat-obatan terlarang dan alkohol, yang menyebabkan
penggunanya menjadi kecanduan hingga tersiksa secara fisik, dan bahkan
berbuat kekerasan maupun penipuan (aksi kriminal) untuk mendapatkan obat-
obatan kimia buatan manusia itu. (dari berbagai sumber)
Pemanfaatan
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai
bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga
digunakan sebagai sumber minyak.
Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan
kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini
dan di banyak tempat disalahgunakan.
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara
lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan
seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan
narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.
Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja
menjadi komponen sayur dan umum disajikan.
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan
bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
Budidaya
Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara
beriklim dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.
Tumbuhan berbunga
• Magnoliopsida - Dikotil
• Liliopsida - Monokotil
Dari kedua ciri tersebut muncullah nama Anthophyta ("tumbuhan bunga") dan
Angiospermae ("berbiji terbungkus"). Nama lain yang juga dikenakan
kepadanya adalah Magnoliophyta ("tumbuhan sekerabat dengan magnolia").
Nama Angiospermae diambil dari penggabungan dua kata bahasa Yunani Kuno:
αγγειον (aggeion, "penyangga" atau "pelindung") dan σπερμα (spermum, "biji")
yang diperkenalkan oleh Paul Hermann pada tahun 1690. Dalam sebagian besar
sistem taksonomi modern, kelompok ini sekarang menempati takson sebagai
divisio. Namun demikian, klasifikasi terbaru berdasarkan APG (Sistem klasifikasi
APG II) menempatkannya dalam suatu klad yang tidak menempati suatu takson
dan dinamakan angiosperms.