Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
masyarakat pada umumnya. Dari data yang dikumpulkan relawan Yayasan Totalitas, dari 1
Januari hingga September 2003 tercatat 46 kasus penyalahgunaan narkoba yang
melibatkan 71 tersangka dengan barang bukti 535 gram ganja kering, 828 batang ganja, 83
butir pil ekstasi, 2,5 gram shabu-shabu dan 65 gram putaw, logikanya, ada sekitar 700-900
orang yang terlibat yang masih berada diluar tahanan polisi, karena biasanya 1 orang
pemakai berinteraksi dengan 10-15 temannya, baik dari pegecer, penjual dan
pengkonsumsi lainnya.
Data yang dihimpun oleh tim relawan Totalitas itu belum sepenuhnya mengcover
angka kejadian penyalahgunaan narkoba, karena data ini merupakan himpunan
pengungkapan kasus dari kepolisian. Jika ditambah dengan kasus yang diungkapkan oleh
media massa namun tidak masuk dalam catatan kepolisian, relawan menemukan angka
penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dua kali lebih besar, data diatas akan menjadi
sangat mengkhawatirkan jika dilihat dampak fisik, psikologis dan dampak sosial yang
ditimbulkan oleh peyalahgunaan narkotika dan psikotropika ini.
Yayasan Totalitas sebagai lembaga yang concern terhadap persoalan anak dan
keluarga melihat hal ini sebagai persoalan besar bagi kehidupan anak, keluarga dan
masyarakat. Generasi yang kecanduan akan menjadi generasi invalid dan tidak produktif
bahkan jadi beban bagi masyarakat. Di masyarakat, persoalan ini akan berpotensi
menimbulkan tindak kriminal dan keributan yang meresahkan masyarakat.
Penyalahgunaan narkotika dan psikotropika menjadi bahaya yang tampak jelas (manifest).
Kepada pengguna akan berdampak secara medis dan psikologis, dan kepada masyarakat
sebagai pemicu kriminalitas dan keresahan sosial. Jika ini terjadi pada remaja,
dikhawatirkan generasi muda Padang menjadi generasi cacat dan tidak produktif, dan
Padang menjadi kota yang rawan tindak kriminal dan keresahan sosial.
Kota Padang setelah ditelusuri oleh Yayasan Totalitas termasuk daerah peredaran
Narkoba dengan tingkat penyalahgunaan narkoba yang tinggi. Bahkan sasaran peredaran
dan penyalahgunaan sudah menyentuh anak Sekolah Dasar. Kalau tidak segera diatasi,
kemungkinan bahaya lebih besar akan segera terjadi. Persoalan ini masih mungkin diatasi.
Berdasarkan data yang diperoleh relawan Totalitas, tahun 2003 terjadi penurunan kasus
hingga 32 %. Potensi lainnya adalah bahwa masyarakat mulai mengawasi peredaran
Narkotika dan psikotropika di lingkungan bermain dan peer group anak remaja
dilingkungan mereka, yang terjadi di kota Padang sebenarnya terjadi juga di hamper semua
wilayah di Indonesia. Berdasarkan potensi ini, semua pihak yang ingin menanggulangi
bahaya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika taka ada salahnya mencoba
3
mencari identitas dan penampilan diri. Bahkan pakar psikologi mengistilahkan dunia
remaja sebagai “emotional age” (umur emosi). Tetapi Faktor yang bisa mempengaruhi
moral remaja yang juga mempengaruhi ketika dia menginjak dewasa. Berikut ini beberapa
faktor yang dapat menurunkan moral dikalangan para remaja.
1. Kurangnya Perhatian dan Pendidikan Agama oleh Keluarga
Orang tua adalah tokoh percontohan oleh anak-anak termasuk didalam aspek
kehidupan sehari-hari tetapi didalam soal keagamaan hal itu seakan-akan terabaikan.
Sehingga akan lahir generasi baru yang bertindak tidak sesuai ajaran agama dan
bersikap materialistik.
2. Pengaruh Lingkungan Yang tidak Baik
Kebanyakan remaja yang tinggal di kota besar menjalankan kehidupan yang
individualistik dan materialistik. Sehingga kadang kala didalam mengejar kemewahan
tersebut mereka sanggup berbuat apa saja tanpa menghiraukan hal itu bertentangan
dengan agama atau tidak, baik atau buruk.
3. Tekanan Psikologi yang dialami Remaja
Beberapa remaja mengalami tekanan psikologi ketika di rumah diakibarkan adanya
perceraian atau pertengkaran orang tua yang menyebabkan si anak tidak betah di rumah
dan menyebabkan dia mencari pelampiasan.
4. Gagal dalam studi/pendidikan
Remaja yang gagal dalam pendidikan atau tidak mendapat pendidikan, mempunyai
waktu senggang yang banyak, jika waktu itu tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya, bisa
menjadi hal yang buruk ketika dia berkenalan dengan hal-hal yang tidak baik untuk
mengisi kekosongan waktunya.
5. Peranan Media Massa.
Remaja adalah kelompok atau golongan yang mudah dipengaruhi, karena remaja
sedang mencari identitas diri sehingga mereka dengan mudah untuk meniru atau
mencontoh apa yang dia lihat, seperti pada film atau berita yang sifatnya kekerasan,
dan sebagainya.
Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam latar belakang maka penulis menarik
suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah efek narkoba terhadap pemakainya secara fisiologi?
2. Bagaimanakah manfaat narkoba dalam dunia medis?
3. Bagaimana dampak narkoba terhadap moral remaja?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan di atas, adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui
dan mengkaji lebih dalam mengenai:
1. Efek narkoba terhadap pemakainya secara fisiologi.
2. Manfaat narkoba dalam dunia medis.
3. Dampak narkoba terhadap moralitas remaja.
D. Kegunaan Penulisan
• Kegunaan ilmiah: Untuk menambah perkembangan khasanah ilmu pengetahuan
terutama mengenai dampak narkoba terhadap moralitas remaja.
• Kegunaan praktis: Karya Tulis Ilmiah iini di harapkan dapat menjadi sumber
informasi tentang:
1. Efek narkoba terhadap pemakainya secara fisiologi.
2. Manfaat narkoba dalam dunia medis.
3. Dampak narkoba terhadap moral remaja.