You are on page 1of 14

Sejarah Masuknya Islam ke Persia

www.ilmuseksislam.com/?id=nunu
http://www.historyofjihad.org/persia.html

Setelah menaklukkan bangsa Arab di jazirah Arab, Muslim mengailhkan perhatian kpd
tetangga2nya : Persia.

Melihat pemerintahan oleh para mullah di Iran sekarang, anda akan menyimpulkan
bahwa itulah budaya khas Iran. Namun tidak banyak yg tahu bahwa IRAN adalah
BANGSA PERTAMA yg memerangi Jihadis2nya Muhamad. Tapi Persia (dan Bizantin)
tidak siap mengalahkan Muslim Arab, karena memang belum pernah dalam sejarah
mereka berpapasan dgn musuh yg berperang dgn begitu membabi buta, histeris dan kalap
sambil memaksakan agama mereka terhdp pihak yg kalah.

Sebelum Islam, dunia hanya mengenal tokoh2 penakluk spt Isklandar Zulkarnaen
(Alexander the Great), Cyrus, Julius Caesar, Hannibal atau siapapun, dimana perang
dilaukan di medan perang antara 2 pasukan yg saling berlawanan. Menang/kalah
ditentukan di medan perang tsb. Penduduk bebas dari bahaya musuh yg biasanya
menuntut tidak lebih dari pajak dan penggantian pemerintahan.

Alexander juga tidak membantai musuh2nya apalagi memaksa mereka memeluk agama
Yunani. Tentara Romawipun tidak melakukan ini di Bizantin, begitu juga dgn Persia.

Islam mengubah peraturan perang dan menjadikan penduduk sipil korban tirani

Muslim Arab tidak hanya ingin merebut tanah, mengganti pemerintahan dan menarik
pajak dari bangsa2 yg dijajahnya, tetapi juga memaksakan kepercayaan mereka pada
orang Persia dan merubah mental penduduk terjajah menjadi haus darah pula, dan
melanjutkan nafsu utk menyerang bagian2 dunia lainnya.

Mereka yg dikalahkan pedang Jihadi hanya bisa menyelamatkan nyawa mereka dgn
menjadi Muslim dan mengubur rasa perikemanusiaan mereka. Begitulah cara ’survival’
para korban Islam.
__________________________________

Pertempuran Namraq dan Kaskar (12 A.H. 634M)

Karena bangsa Persia adalah bangsa tua dan beradab, mereka tidak lagi menggunakan
karavan utk berdagang, shg tidak ada lagi karavan2 yg bisa diserang/dirampas/dijarah
Muslim, spt yg mereka lakukan terhdp bangsa Mekah-Medinah.

Jadi Muslim2 Arab mulai menyerang kota2 perbatasan dan mengganggu penduduk.
Orang2 diperbatasan disepanjang sungai Efrat (Euphrates) akhirnya mengirimkan petisi
kpd raja Persia, Yazdjurd (Yazdgard), memohon agar menyelamatkan mereka dari teror
Muslim2 Arab. Raja mengirim pasukan observasi dibawah komando jendral Jaban.
Pasukan memasuki kota Hira yg diduduki Arab. Melihat kedatangan tentara Persia,
pasukan Arab mengundurkan diri ke gurun pasir ke kota oasis, Namraq (sekarang
bernama Kufa) utk menjebak tentara Persia ke gurun pasir, kawasan yg dikenal benar
oleh pihak Arab.

Selain infanteri, Arab juga memiliki pasukan onta. Pihak Persia menggunakan kuda yg
tidak cocok utk perang di gurun pasir. Dgn terjebaknya pasukan Persia di gurun pasir,
mereka dihabisi oleh pasukan Arab, dan terpaksa mundur dan bergabung dgn tentara
Persia di kota bernama Kasker.

Disini jendral Persia berikutnya, Narsi, mengumpulkan pasukan. Kota ini jauh dari
perbatasan. Kasker begitu jauh dari kamp Muslim shg Narsi merasa serangan Muslim
tidak akan datang dgn segera. Tapi Abu Ubaid, komandan pihak Muslim, berpikir lain. Ia
bergegas ke Kaskar dan mengalahkan pasukan Persia sebelum pasukan Persia berikutnya
dibawah jendral Jalinus, bisa datang memberi bantuan. Ini menunjukkan kenekadan
Muslim, yg hanya bisa ditandingi dgn semangat cowboy yg sama nekadnya, kalau
memang kita bertekad mengalahkan Islam dlm perang melawan terror ini.

Saat pasukan Arab mendekati kota Ctesiphon, raja Yazdgard, tidak pernah menyangka
bahwa ia akan dikalahkan bangsa barbar yg menyeker (tanpa sepatu) dan pemakan kadal.
Ia mengirimkan utusan kpd pasukan Muslim. Utusan itu mengatakan :

"Raja kami meminta apakah anda akan menyetujui perdamaian dgn syarat bawha Tigris
akan menjadi perbatasan antara kalian dgn kami shg apapun yg ada pada bagian timur
Tigris adalah milik kami dan apapun yg ada di bagian barat adalah milik kalian. Dan
kalau ini tidak akan memuasakan dahagamu akan wilayah, maka tidak ada sesuatupun yg
dapat memuaskan anda ."

Saad-ibn-Waqas, panglima pasukan Arab Muslim mengatakan bahwa Muslim tidak


dahaga akan wilayah; Muslim bertempur utk memberlakukan Islam terhdp Persia. Kalau
raja Persia ingin damai, ia harus menerima Islam atau bayar pajak Jizyah. Kalau
keduanya tidak dapat diterima maka damai tidak akan terjadi dan hanya PEDANG yang
akan jadi penentu diantara mereka.

Demikianlah nada tanpa kompromi ancaman Islam. Kalau Islam tidak dikalahkan secara
total dan tidak menghabisi Muslim utk selama2nya, mereka akan terus menghantui dunia
sampai seluruh dunia memeluk kepercayaan biadab mereka itu.

Abu Ubaid kemudian maju melewati Suwad menuju Kaskar. Di Kaskar mereka tiba
dihadapan orang2 Persia yg terheran2. Pihak Persia dgn terbirit2 mengumpulkan
kekuatan militer merkea dan keduanya bertempur di Saqatia, beberapa mil dari Kaskar.

Strategi Persia adalah menunda aksi sampai kedatangan pasukan dibawah jendral Jalinus.
Strategi Muslim adalah utk terus menyerang dan membuat keputusan segera. Dgn elemen
‘surprise’, Arab menghabisi pasukan Persia di Kaskar dan memaksa mereka mundur ke
timur.

Pelajaran dari Pertempuran Namraq dan Kaskar

Arab menggunakan taktik dgn memaksa Persia kedalam kawasan yg asing bagi mereka
dan menggunakan taktik serangan kilat begitu adanya tanda2 pasukan Persia. Inilah ciri
khas pertempuran Arab-Persia kemudian yg pada akhirnya berbuntut kpd kekalahan
Persia.

Dgn mengulur-ulur waktu dan upaya negosiasi, negara2 Barat justru semakin
memperkuat teroris Muslim, spt juga upaya kaum Sassanid Persia mengulur-ulur waktu
dan membiarkan Arab mengambil inisiatif di Pertemuran Kaskar.

Pertempuran Nihavend
Tapi pada pertempuran Nihavend Persia kelihatan akan menang dan Arab nyaris kalah.
Dgn ciri khas menghalalkan segara cara, Muslim kemudian menggunakan taktik licik.

Ali, menantu Muhamad, mengusulkan agar memindahkan markas ke panglima Arab


Muslim, Mugheera-ibn-Shu'ba. Setelah pertempuran Qadsiyyah, penduduk Persia secara
terbirit2 mengosongkan ibukota, Ctesiphon, dan alhasilnya, banyak anak2 dan orang tua
tertinggal. Orang tua diberikan pilihan menerima Islam atau mati, dan kebanyakan
memang memilih mati. Tetapi anak2 perempuan dan lelaki dijadikan budak dan
dibagi2kan diantara para Arab sbg jarahan perang.

{Pembagian budak sbg pampasan perang ini juga diulangi Muslim di Yerusalem (636),
Damascus (637), Cesaria (639), Alexandria (650), Tripoli (651), Konstantinopel (1453)}

Diantara mereka yg bernasib naas ini adalah SHERBANU bocah perempuan, puteri raja
Persia, Yazdgard. Ketika Arab mengetahui ttg Sherbanu (YG HANYA BERUMUR
TIGA TAHUN) mereka menghadiahkannya kpd kalif Umar, yg kemudian mengopernya
kepada menantu Mohamad, Ali. Pada saat itu Ali berusia 30 tahun (!!!) dan ia mengambil
puteri raja berumur TIGA TAHUN sbg ISTERI nya !!

Astagfirullah !!

Catatan:

Dari ‘perkawinan’ Ali-Sherbanu inilah lahir kedua putera Ali, Hassan dan Husain, yg
juga dibunuh dgn Ali pd th 39 A.H. (661M) dan mengakibatkan lahirnya sekte Islam,
Shi’ah. Tidak jelas umur Sherbanu ketika melahirkan putera2nya. Para sejarawan Arab
secara sengaja mencatat ibu putera2 Ali adalah Fatima, isteri kesekian Ali dan puteri
Muhamad. Tetapi ini karena mereka ingin menyembunyikan silsilah darah Persia pada
keturunan Ali dan menunjukkan mereka sbg orang2 Arab murni. Tapi faktanya adalah
bahwa Sherbanu, puteri Persia adalah ibu Hasan dan Hussain.)
Orang2 Shi’ah yg berbangsa Persia, Iraki dan Bahrain merupakan pemeluk Islam dari
daerah2 yg dulunya bagian dari kerajaan Persia, Sassanid. Mereka mengakui Sherbanu
sbg ibu Hasan dan Husein. Karena itulah jaman sekarang kita melihat perpecahan antara
Shi’ah-Sunni.

Kembali pada topic pembicaraan …

Pada pertempuran Nihavend, Ali yg hadir dgn isteri barunya itu (!!) mengusulkan kpd
Mugheera-ibn-Shu'ba agar ia menjadikan isterinya UMPAN utk memaksa tentara Persia
meninggalkan benteng2 kuat mereka dan masuk perangkap Arab. Sesuai dgn perintah
Ali, pada hari kedua, Mugheera-ibn-Shu'ba menunjukkan bocah cilik itu kpd orang2
Persia dan mengatakan bahwa ia akan membunuh sang puteri cilik itu jika Persia datang
utk menyelamatkannya. Karena marah, tentara Persia melanggar perintah komandan dan
segera keluar dari benteng2 mereka dan menyerang Arab.

Kesempatan ini digunakan Mugheera utk mengundurkan diri kesebuah lembah dan
menaiki bukit disebelahnya. Pihak Persia menyangka bahwa tentara Arab mengundurkan
diri. Ketika tentara Persia dgn persenjataan berat mereka mencapai titik terendah di
lembhah itu dan kavaleri Arab yg jauh lebih lincah menyerang mereka dari 3 sisi.

Babak belur berdarah di Nihavend akhirnya menghancurkan perlawanan Persia terhdp


Islam dan takluklah Persia dibawah Arabisasi dan Islamisasi.

Setelah jatuhnya Ctesiphon ke tangan Muslim, mereka menduduki Istana Putih raja2
Persia dan sbg tanda terima kasih kpd Allah, mereka memenggali sang panglima Persia
dan memamerkan kepalanya kpd para tawanan Persia dan memberikan mereka pilihan:
Islam atau mati.

------------------------------------------------
Pertempuran Jembatan (Al Jisr) - 14 A.H. 636M

Pada bentrokan besar kemudian yg dikenal sbg Pertempuran Jembatan, pihak Persia utk
pertama kalinya menggunakan gajah, hal baru bagi Bedouin Arab Muslim. Gajah2 itu
digunakan utk menggencet musuh dan bahkan seorang jendral Arab. Persia mengejar
Arab sampai Jembatan di rungai Tigris, yg kemudian menjadi perbatasan antara kerajaan
Persia dan Arab.

Persia berhenti di jembatan itu dan mengusir Arab keseberang sungai. Sayangnya Persia
melewatkan kesempatan ini utk menghabisi tentara Arab dgn cara memasuki wilayah
gurun pasir Arab dan menghabisi Arab di tanah air mereka spt cara Muslim membantai
bangsa Persia di Persia. Persia tidak menggunakan satu2nya bahasa yg dimengerti
muslim : bahasa darah dan mati. Dgn ditundukkannya jazirah Arab dibawah Persia dan
dipaksakannya agama Persia kpd Arab, Islam akan hilang sudah dan dunia bisa berterima
kasih pada Persia ! Ttapi sayang ini tidak terjadi karena Persia adalah bangsa yg beradab.
_____________________________

Cerita2 licik Arab

Selama agresi Muslim terhdp kerajaan Sassanid Persia, kronikel2 Arab bercerita ttg
jagoan Persia, Shahryar, yg menantang Arab berduel satu-satu. Shahryar berhasil
mengalahkan lawan Arabnya dgn membiarkannya terbaring ditanah. Tapi sang Arab dgn
taktik liciknya menggigit jari Shahryar begitu kuat sampai ia berteriak kesakitan. Nah,
pada detik itu pula, sang Arab menusuknya mati. Inilah contoh taktik licik Arab
Muslim dlm mengalahkan musuh mereka.

__________________________________

Kesempatan yg tidak diambil oleh bangsa2 beradab dlm mengalahkan Arab secara telak,
terulang lagi oleh bangsa Franks di Pertempuran Poitiers, 732, oleh bangsa Austria dan
Polandia di Vienna, 1683, dan oleh Hindu di Pertempuran Tarain, 1191, dan dlm Perang
Arab-Israel, 1967, pembebasan Afghanistan, 2001 dan Iraq, 2003. Bangsa2 beradab itu
sebenarnya harus memaksa Muslimn utk MENINGGALKAN ISLAM ATAU MATI !
Tetapi ini semua tidak terjadi karena non-Muslim belum mengerti benar bahaya Muslim.
______________________________

Pertempuran Ghadasia (Cadesia atau Qadisiyah) 15 A.H., 637M

Pada pertempuran 4 hari ini, Persia dipimpin jendral mahir, Rustam-e-Farrokhzad


(Farokh Hormazd). Pihak Arab dipimpin Saad-ibn-Waqas. Muslim menggunakan taktik
menyogok tentara2 Persia agar membelot dan mengkhianati negara mereka.

Salah satu taktik adalah memotong tali pengikat kursi (howda) para pengendala gajah
agar sang pengendara jatuh dan gajah menjadi tapa pengendala. Pada hari pertama
pertempuran, para gajah berhasil memporakporandakan Arab. Tetapi setelah dikhianati
orang2nya sendiri, gajah2 itu malah mengakibatkan kekalahan di pihak Persia.

Taktik kedua adalah memerintahkan para pembelot utk MEMBUTAKAN satu mata
gajah, shg mereka kehilangan arah. Dan ini pula yg terjadi. Begitulah cara Allah
memberikan kemenangan kpd Muslim.

Pada permulaan pertempuran, Arab dan Persia saling berjanji utk menghentikan serangan
saat matahari terbenam. Tetapi pada hari ketiga, Arab menyerang Persia semalam suntuk,
dgn teriakan ALLLUOOOOOHU-AKBARRRR !!! Ini yg dikenakan dgn nama Malam
Clangor,
Yg menjadi factor penentu kemenangan Muslim Arab yg licik dan barbar.

Dlm pertempuran ini, Arab juga menunjukkan teknik unik mereka MEMENGGAL
KEPALA panglima musuh dan memamerkan tubuhnya kpd tentara musuh utk
mengalahkan semangat mereka.
Pada malam ini juga, Arab menyusup ke tenda jendral Persia, Rustam, dgn menyamar
sbg tentara Persia yg luka2. Begitu mereka dekat dgn sang jendral, mereka
memenggalnya dgn cara sama spt Zarqawi memenggal sandera2nya dijaman sekarang
ini. Arab kemudian memamerkan tubuh Rustam tanpa kepala itu kpd tentara Persia pada
pagi hari dan hari terakhir pertempuran Qadisiyah.

Pemandangan mengenaskan tubuh sang jendral yg tidak berkepala dan ditusuki panah2
dan kepalanya digiring di ujung tombak oleh Muslim yg sudah tidak memiliki satu atom
perikemanusiaan bahkan terlalu berat bagi tentara2 Persia. Inilah unsure penentu
kalahnya tentara Persia yg akhirnya dibantai habis oleh tentara Arab sampai tidak ada
lagi musuh yg masih bernafas.
__________________________________

Persia, asal jaman keemasan “Renaissance Islam”

Setelah jatuhnya Persia, Islam mengalami kemajuan dibidang kaligrafi, astronomi,


matematika dan literature, khususnya dibawah kalifat Harun al Rashid. Tetapi ini bukan
karena prestasi Muslim, Arab atau Islam, tetapi karena prestasi orang2 Persia yg dipaksa
masuk Islam. Pusat Renaissance ini adalah Baghdad, yg dibangun didekat reruntuhan
ibukota Sassania Persia, Ctesiphon.

Bahkan tata bahasa Arab pertama yg dikodifikasi ditulis oleh orang Persia. Ini karena
Arab tidak berpendidikan, Muhamad (yimach shmo ve-zichro – semoga namanya hilang
dari ingatan manusia) sendiri buta huruf.

Renaissance Islam bukan terjadi karena Islam, tetapi terlepas dari Islam. Renaissance
Islam bukan kemenangan bagi Islam, tetapi kemenangan semangat manusia atas Islam.

Bagaimana Muslim menghancurkan budaya Persia, Zoroastria

Boyce ** menggambarkan fenomena penghancuran budaya oelh islam ini berdasarkan


analisa sejarah dan observasi pribadii di Yezd, kawsan Iran pusat, di th1960an:

”Pada pertengahan abad ke 19, Turkabad mengalami tragedi dlm bentuk pemaksaan
Islam secara massal. Jalan ceritanya : para lelaki sedang kerja di ladang ketika
sekelompok Muslim menyerang mereka. Mereka diancam dgn kematian diri mereka dan
anak2 serta isteri2 mereka yg saat itu sedang diteror di rumah2 mereka; dan pada
akhirnya seluruh desa menerima Islam. Begitu jugalah nasib desa2 Iran lainnya.

Taktik pencekokan Islam juga dimulai dgn adanya beberapa Muslim yg menentap
dipinggir2 sebuah desa Zoroastrian. Lama kelamaan jumlah Muslim yg memasuki desa
itu semakin bertambah dan mesjidpun mulai dibangun, yg semakin menarik minat
Muslim. Selama bangsa Zoroastrian masih mayoritas, hidup masih bisa diterima;
TETAPI BEGITU MUSLIM SEMAKIN BANYAK, MULAILAH HURU HARA !
[b]INGAT ACEH, BALI, POSO, AMBON, TIMOR TIMUR !!)
Pada mulanya Muslim mengejek praktek pemujaan api oleh Zoroastrian. Muslim
mengejak betapa sedikitnya jumlah Zoroastrian dibandingkan dgn Muslim, ini dianggap
sbg bukti agama Muslim yg paling benar.

Gang2 (macam FPI di Indonesia) mulai merongrong penduduk asli. Rongrongan sering
bersifat fisik dan bergerak spt garong. Gang2 anak muda Muslim ini juga menaiki,
merusaki dan mendesekrasi tempat2 ibadah Zoroastrian berupa menara tinggi dan malah
mematikan atau mempolusi api yg dianggap suci oleh Zoroastrian.

(PERSIS SAMA SPT DI BALI, BUKAN ??)

Kesempatan semakin terbuka utk melakukan pencurian, pemerkosaan dan pembakaran


rumah2/toko2 milik penduduk asli. Akhrinya penduduk asli yg tidak tahan pindah ke
desa lain, meninggalkan desa aslinya yg akhirnya dgn mudah ditelan oleh Muslim yg
menghapus segala tanda2 peninggalan Zoroastrian.

Dan begitulah seterusnya.

Setelah penaklukan berdarah Persia, Islam menyebar spt api ke Persia, mengubah mental
Persia menjadi haus darah spt serigala macam Muslim Arab. Orang Persia-lah yg 100
tahun kemudian menaklukkan bangsa Turki dan 100 thn kemudian bangsa Turki
menyerang Biyzantin dan kawasan Balkan.

Kini orang Persia (Iran) mulai menggali kembali masa pra-Islam mereka. Kejayaan
jaman Cyrus dan Darius, jaman Pasargade, Persepolis, Ctesiphon, atau Zarathushtra, dan
syair terkenal anti-Arab mereka, Shah-Nameh. Dgn internet, anak2 muda Iran semakin
menyadari masa lalu mereka dan cerita sebenarnya ttg Iran. Inipun semakin membuat
resah anak muda Iran (yg jumlahnya 75% dari total penduduk).

Select Bibliography

** Boyce: …

Jihad in the West: Muslim Conquests from the 7th to the 21st Centuries by Paul Fergosi

The Sword of the Prophet: History, Theology, Impact on the World by Srdja Trifkovic

Islam Unveiled: Disturbing Questions About the World's Fastest Growing Faith by
Robert Spencer

Studies in Muslim Apocalyptic (Studies in Late Antiquity and Early Islam) by David
Cook
Why I Am Not a Muslim by Ibn Warraq

Onward Muslim Soldiers by Robert Spencer

Eurabia: The Euro-Arab Axis by Bat Ye'Or

Islam and Dhimmitude: Where Civilizations Collide by Bat Yeor

What the Koran Really Says: Language, Text, and Commentary by Ibn Warraq

Islam and Terrorism: What the Quran Really Teaches About Christianity, Violence and
the Goals of the Islamic Jihad by Mark A. Gabriel, Mark A. Gabriel

A Concise History of the Crusades by Thomas F. Madden

The Politically Incorrect Guide to Islam (and the Crusades) by Robert Spencer

The Great Divide: The failure of Islam and the Triumph of the West by Marvin Olasky

The Myth of Islamic Tolerance: How Islamic Law Treats Non-Muslims by Robert
Spencer

Islam Unveiled: Disturbing Questions About the World's Fastest Growing Faith by
Robert Spencer, David Pryce-Jones

The Koran (Penguin Classics) by N. J. Dawood

Don't Keep me Silent! One Woman's Escape from the Chains of Islam by Mina Nevisa

Christianity And Islam: The Final Clash by Robert Livingston

Holiest Wars : Islamic Mahdis, Their Jihads, and Osama bin Laden by Timothy R.
Furnish

The Last Trumpet: A Comparative Study in Christian-Islamic Eschatology by Samuel,


Ph.D. Shahid

Unleashing the beast: How a fanatical Islamic dictator will form a ten-nation coalition
and terrorize the world for forty-two months by Perry Stone

Contemporary Muslim Apocalyptic Literature (Religion and Politics) by David Cook

Islam and the Jews: The Unfinished Battle by Mark A., Ph.D. Gabriel

The Challenge of Islam to Christians by David Pawson


The Prophetic Fall of the Islamic Regime by Glenn Miller, Roger Loomis

Prophet of Doom : Islam's Terrorist Dogma in Muhammad's Own Words by Craig Winn

The False Prophet by Ellis H. Skolfield

The Approach of Armageddon: An Islamic Perspective by Muhammad Hisham Kabbani

The Cube and the Cathedral: Europe, America, and Politics Without God by George
Weigel

Infiltration : How Muslim Spies and Subversives have Penetrated Washington by Paul
Sperry

Unholy Alliance : Radical Islam and the American Left by David Horowitz

Unveiling Islam : An Insider's Look at Muslim Life and Beliefs by Ergun Mehmet Caner

Perfect Soldiers : The Hijackers: Who They Were, Why They Did It by Terry McDermott

Islam Revealed A Christian Arab's View Of Islam by Anis Shorrosh

Leaving Islam: Apostates Speak Out by Ibn Warraq

The Origins of the Koran: Classic Essays on Islam's Holy Book by Ibn Warraq

http://www.faithfreedom.org/oped/AmilImani50912.htm

Cultural Genocide in the name of Islam


Penghancuran Budaya atas nama Islam
---------------------------------------------------------------------- ----------

By: Amil Imani

Penghancuran Budaya atas nama Islam

Menurut World Encyclopaedia, penghancuran budaya adalah tindakan sengaja


penghancuran warisan budaya sebuah bangsa atau negara bagi alasan politik atau militer.
Sejak dibentuknya Republik Islam Iran 26 tahun yang lalu, mereka terus berupaya
memerangi rakyat dan warisan budaya mereka sendiri.

Para dedengkot Republik Islam beberapa kali berupaya memusnahkan warisan pra-Islam
Persia atas nama Islam. Pertama, mereka menyatakan perang terhadap tahun baru Persia
yang dikenal dengan “Nowruz”, lalu mereka menyerang tradisi dan adat Persia lainnya.
Pada permulaan revolusi, para Islamis bergegas ke Persepolis, komples megah istana
raja2 Achaemenid, guna nenghancurkannya. Untungnya, tindakan membumiratakan relik
dan istana ini dihalangi oleh para patriot Iran.
Mereka secara fisik berdiri didepan bulldozer yang bersiap2 membumiratakan warisan
umat manusia menjadi keping2.

Baru2 ini, Republik Islam Iran menggalakkan kembali perang budaya ini. Tujuannya
adalah mengubah wajah Iran kesebuah bentuk negara Islam murni dan mematikan rasa
kebanggaan dan nasonalisme Persia serta menghidupkan kebanggaan dan nasionalisme
Islam.

Selain Persepolis, mereka juga merencanakan untuk menghancurkan tempat2 paling


penting lainnya dalam sejarah Persia. Mereka ingin meng-eradikasi Pasargad dan the
Bolaghi gorge.

Di Pasargad terletak makam Cyrus the Great, raja segala raja dan bapak pendiri Persia.
Cyrus the Great, yang disebut 25 kali dalam Injil, dikenal karena kualitas kasih dan
toleransinya. Piagam Hak Azasi Manusia ciptaan Cyrus diketahui sebagai piagam
pertama yang menyebut konsep manusia yang memiliki hak universal, terlepas dari
yurisdiksi hukum, etnisitas, nationalitas atau wilayah.

Cyrus terkenal sebagai seorang pemimpin besar Persia yang membebaskan bangsa
Yahudi dari kuasa Nebuchadnezzar di Babylon. Cyrus the Great, tidak hanya
mengijinkan orang Yahudi kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali temple
mereka namun malah membantu mereka dalam upaya tersebut, sesuatu yang diikuti
penerus2nya.

2500 tahun lalu, Cyrus memproklamasikan, "Hari ini saya umumkan bahwa siapapun
bebas memlih agama dan bebas hidup di wilayah dan mencari kerja asal tidak melanggar
hak orang lain. " Cyrus bukan seorang penjajah, melainkan seorang liberator/pembebas.

Dikatakan bahwa Alexander the Great membakar habis Persepolis dalam keadaan mabuk
dan menyesalinya keesokan hari. Walau ia
menghancurkan Persepolis, ia tetap memberi penghormatan kepada Cyrus the Great di
pemakamannya. Ini menunjukkan betapa dihormatinya raja segala raja, bahkan di mata
musuhnya paling bebuyutanpun. Apa yang dibakar ALexander 2200 tahun yang lalu,
Republik Islam Iran ingin mengulanginya.

Bagaimana upaya pemerintah Iran menghancurkan warisannya itu ? Mereka membangun


bendungan "Sivand” yang tidak jauh dari letak warisan sejarah Persia itu. Konstruksi
Bendungan Sivand di Sungai Polvar dimulai tahun 1992 tanpa konsultasi atau
sepengetahuan Organisasi Warisan Budaya. Peresmian bendungan semula direncanakan
bulan Maret 2005, namun Kementerian Energi Iran menundanya sampai permulaan tahun
2006 untuk memberi waktu kepada para arkeologis untuk mempelajari daerah tsb.

Bendungan ini akan membanjiri seluruh jalur perjalanan di pegunungan dan wilayah
sekeliling Tang-e Bolaghi (Bolaghi Gorge). Ini mengakibatkan tenggelamnya dan
hilangnya Bolaghi Gorge, wilayah sepanjang 8 km.
Para pakar ICHCTO dan Yayasan Riset Pars-e Pasargad yang mempelajari wilayah tsb.
mengatakan mereka sudah mengidentifikasi lebih dari 100 daerah arkeologi.

Tujuan Republik Islam membangun Bendungan "Sivand" sedekat mungkin dengan


daerah arkeologi ini memang sengaja untuk menenggelamkannya.
Pasargad, termasuk wilayah pemakaman Cyrus the Great, Bolaghi Gorge, Jalan Raja (the
King's path) dan jalan bersejarah utama Persia yang dibangun atas perintah Darius (raja
Achaemenid) dan relik2 kompleks megah Persepolis.

Banyak alasan bagi penghancuran peninggalan budaya ini. Mereka takut akan
personifikasi Cyrus dalam hati setiap orang Persia. Mereka sangat membenci Yahudi dan
oleh karena itu membenci memori Cyrus sebagai raja yang membebaskan kaum Yahudi
dari perbudakan 2500 tahun lalu. Juga, meningkatnya rasa nasionalisme Persia dapat
menggoyahkan tujuan sebuah negara utopia Islam. Kekhawatiran ini memang
bisa dimengerti menyusul berita pemutaran film Inggris tentang jalan hidup Cyrus the
Great.

Dunia kita sekarang ini menghadapi daya penghancuran kelompok Islamis radikal yang
terus berkembang biak, melindungi dan membiayai teroris. Musuh baru kemanusiaan dan
warisan budaya dunia ini jauh lebih radikal dan berbahaya daripada kekuatan Nazi
Jerman atau Soviet. Tujuan akhir Republik Islam Iran adalah penghancuran segala yang
indah di dunia ini dan meninggalkan jaringan terror Islam diseputar dunia.

Kini dunia harus bersatu melawan kekuatan dan pelaku biadab para Islamis radikal dan
berkampanye agar mencegah Republik Islam Iran menghancurkan warisan budaya Persia.

http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=1020&highl ight=cyrus

Piagam pertama Hak Azasi Manusia ternyata BUKAN Magna Carta di Inggris
(1215M), melainkan dibuat di Persia pada jaman Cyrus II :

http://www.thebritishmuseum.ac.uk/forgottenempire/objects/cat006.html

The Cyrus Cylinder


Sebuah silinder terbuat dari tanah liat adalah salah satu obyek yang paling terkenal dari
jaman Persia kuno yg disimpan the British Museum. The Cyrus Cylinder berisi tulisan ttg
Kaisar Cyrus II (559-530BC) yg menjajah Babylon th 539 SM, dan ditemukan thn 1879
di Amran, Babylon.

Teks merujuk kpd pemerintahan yg adil dan damai, dan pemulihan bangsa2 yg terjajah
dan dideportasi beserta dgn dewa2 mereka. Oleh karena itu the Cyrus Cylinder (obyek yg
tidak berukuran lebih dari 10 cm dgn lingkaran dalam 3-6 cm ini) dianggap sbg piagam
HAM pertama di dunia. Pada masanya-pun konsep2 HAM ini masih merupakan hal
asing.

http://www.livius.org/ct-cz/cyrus_I/babylon05.html

Teks silinder Cyrus:

Sebutan & silsilah Kaisar Cyrus (II)


Saya Cyrus, raja dunia, raja besar, raja sah, raja Babylon, raja Sumeria dan Akkad, raja
keempat sudut dunia, putera Cambyses, raja besar, raja Anšan, cucu Cyrus, raja besar,
raja Anšan, keturunan Teispes ..dst

great king, king of Anšan, of a family which always exercised kingship, whose rule [the
gods] Bêl and Nabû love, whom they want as king to please their hearts.

Teks berakhir dgn pernyataan Cyrus bahwa ia "mengembalikan patung2 kpd kuil2
semula". Ini berarti bahwa ia mengembalikan patung2 tsb kpd bangsa2 yang
dijajahnya, karena tentara pendahulunya merampas patung2 ini dan menyandera
mereka agar melemahkan pengikut.

Juga disebutkan bahwa semua penduduk jajahannya BEBAS MEMUJA DEWA


MANAPUN. Dan malah jaman raja Persia ini dikenal sbg masa yg bebas dari pemaksaan
agama tertentu (free of religious persecution), dan Cyrus, spt juga Kaisar Prusia,
Frederick the Great, pasti pernah mengatakan:

"Dalam kerajaan saya, siapapun berhak mencari rahmat menurut caranya masing2." ("In
my Kingdom, everyone has the right to seek blessing in his own way".) )

Bagian pernyataan ttg kebebasan beragama inilah mengakibatkan silinder ini disebutkan
sbg sebuah piagam HAM.

Ia juga mengatakan :
Tentara saya berjalan di Babylon dalam kedamaian. Saya tidak mengijinkan siapapun
men-teror tempat manapun di Sumeria dan Akkad. Saya bertujuan bagi kedamaian di
Babylon. Bagi semua warga Babylon yang diperbudak, saya menghapus aturan yg
membatasi status sosial mereka. Saya membawa bantuan bagi rumah2 rongsok mereka
dan dgn ini mengakhiri keluhan mereka.

Saya juga memulihkan hak warga agar dapat kembali ke tempat semula mereka.

Semoga semua dewa yg telah saya kembalikan ke tempel2 dan kuil2 mereka memberikan
saya rahmat mereka. Semua dewa/tuhan saya kembalikan dalam tempat damai dan saya
akan mencoba memperbaiki tempat2 kediaman mereka (para dewa)...//
Surat Ahmadinejad kpd Bush:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=2628

Dikatakan bahwa dahulu, 1.400 tahun yang lalu, Umar Ibn Al Khattab, Kalifah Islam
kedua, mengirim surat kepada Raja Yazdgrid III dari Persia untuk melakukan Bei’at
(bergabung bersama Kalifah dan menerima Islam). Umar menulis, “Di jaman dahulu,
kekuasaanmu mencapai separuh dunia yang dikenal, tapi apa yang terjadi sekarang?
Tentaramu telah dikalahkan di semua pihak dan negaramu hampir runtuh. Aku
menawarkan padamu jalan untuk menyelamatkan dirimu. Mulailah sembahyang pada
Allah, Tuhan yang Esa, Tuhan satu2nya yang menciptkan seluruh alam semesta. Kami
bawa pesan Allah padamu dan dunia. Sembahlah Allah, Tuhan yang sejati.”

Dan reaksi Raja Yazdgird III kepada Umar :

“Dalam nama Ahura Mazda, pencipta Kehidupan dan Kecerdasan:


Kau, dalam suratmu menulis bahwa kau ingin mengarahkan kami kepada
Tuhanmu tanpa tahu siapa kami sebenarnya dan siapa yang kami sembah.
Sungguh mengherankan bahwa sbg orang yg berkedudukan sebagai Kalifah Arab,
pengetahuanmu sama dengan Arab kelas rendah yang berkeliaran di padang pasir !

”Kau menganjurkan kami menyembah Tuhan yang esa tanpa tahu bahwa selama
ribuan tahun masyarakat Persia telah menyembah Tuhan yang esa dan mereka
menyembahNya lima kali sehari!

“Kala kami telah mendirikan kebudayaan makmur dan luhur di dunia dgn
menegakkan Pikiran2 Baik, Kata2 Baik, Perbuatan2 Baik dengan tangan2 kami
sendiri, kau dan kakek moyangmu masih berkeliaran di padang pasir, memakan
kadal, tidak punya apa2 untuk menafkahi dirimu dan kalian mengubur bayi2
perempuan kalian.” (Ini adalah tradisi Arab kuno, karena Arab lebih suka anak
laki daripada anak perempuan.)

”Kalian pancung anak2 Tuhan, bahkan tawanan2 perang, memperkosa wanita,


merampoki kafilah2, melakukan pembunuhan massal, menculik istri orang dan
mencuri harta benda mereka ! Hati kalian terbuat dari batu, kami kutuk segala
kekejian yang kalian lakukan. Bagaimana mungkin kau mengajari kami Jalan2
Tuhan jika kau melakukan perbuatan2 keji itu?"

”Apakah Allah yang memerintahmu untuk membunuh, merampoki dan


menghancurkan itu ? Apakah kalian sebagai umat Allah yang melakukan ini dalam
namaNya? Ataukah kalian berdua ?”

”Katakan pada kami. Dengan segala kekuatan miltermu, kelakuan barbarmu,


pembunuhan dan perampokan dalam nama Allah yang Akbar, apakah yang telah
kau ajarkan pada tentara Muslim ini? Pengetahuan apakah yang kausampaikan
pada Muslim yang ingin kau paksa untuk ajarkan pada non-Muslim? Budaya
apakah yang kau dapatkan dari Allahmu, sehingga kau berani2nya memaksakan
itu kepada orang lain?”

”Aku mohon kau tetap bersama Allahmu yang Akbar di padang pasirmu dan tidak
bergerak mendekat ke kota2 kami yang beradab, karena agamamu mengerikan dan
kelakuanmu amat biadab!”

You might also like