Professional Documents
Culture Documents
1
PEMERINTAH KOTA MATARAM
2009
2
BAB I
PENDAHULUAN
Amartya Sen, pemenang hadiah Nobel tahun 2004 untuk bukunya berjudul
“Development As Freedom”, menyatakan pembangunan adalah suatu arena/proses yang
ditujukan agar masyarakat mempunyai pilihan-pilihan dalam menentukan nasib untuk
meraih masa depan yang lebih baik. Agar setiap orang mempunyai kesempatan untuk
meraih masa depan yang lebih baik, maka setiap orang (tanpa kecuali, baik orang kaya
atau miskin) harus dilengkapi dengan badan yang sehat (faktor kesehatan), kesempatan
meningkatkan pendapatan (faktor ekonomi) dan pendidikan. Tanpa semua itu, maka
pembangunan belum memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk meraih
kesempatan yang lebih baik. Dalam kaitan ini, maka penyediaan bekal pendidikan,
kesehatan dan kesempatan berusaha yang memadai merupakan hakikat dari
pembangunan itu sendiri.
Terkait dengan pendapat Amartya Sen diatas, maka dapat dikatakan bahwa
pembangunan yang tidak menyediakan bekal pendidikan, kesehatan dan kesempatan
berusaha yang memadai bukanlah hakikat pembangunan itu sendiri. Lebih jauh lagi dapat
dikatakan bahwa dengan penyediaan bekal kesempatan berekonomi, berpendidikan dan
meraih kesehatan yang memadai, diharapkan pembangunan yang dihasilkan menjadi
lebih berkualitas karena pembangunan dilaksanakan oleh para pelaku pembangunan yang
mempunyai kapabilitas yang lebih baik.
3
diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidupnya berdasarkan usulan
kegiatan yang susun oleh masyarakat sendiri. Hal ini dilakukan agar program
pembangunan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya.
1. Mengetahui kondisi terkini masyarakat lokal baik dari segi pembangunan ekonomi,
pendidikan dan kesehatan;
2. Mengenali permasalahan yang dihadapi masyarakat sekitar dalam meningkatkan
kualitas hidupnya;
3. Meningkatkan kualitas pembangunan manusia komunitas setempat. Ini berarti
1.3. Lokasi
4
Penjaringan Aspirasi Masyarakat Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
melalui Focus Discussion Group
yang dipandu petugas
5
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
Istilah ‘miskin’ (‘poor’) merujuk pada keadaan kurang akan sesuatu (lack of
something). Dalam berbagai literatur diakui bahwa kemiskinan merupakan permasalahan
yang bermatra jamak (multi-dimensional) mencakup kesehatan, keterdidikan, kehidupan
sosial, kualitas lingkungan, kebebasan politik dan kebebasan spiritual. Kekurangan dalam
salah salah satu saja dari aspek-aspek kehidupan ini sudah dapat dikatakan kemiskinan.
Meski demikian, dalam program-program aksi yang ditujukan pada pengentasan
kemiskinan, matra-matra kemiskinan tersebut sering dikonversikan dan direduksi ke
dalam bentuk tingkat pendapatan.
1
Amartya Sen adalah Ekonom asal India dan Pemenang Hadiah Nobel Tahun 2004 untuk bukunya yang berjudul Development
As Freedom (Pembangunan sebagai Kebebasan)
6
dikonversikan ke dalam kapabilitas. Isu ini relevan bagi program-program pengentasan
kemiskinan yang diarahkan pada kelompok usia lanjut. Distribusi pendapatan dalam
keluarga dipengaruhi oleh relasi-relasi sosial dalam keluarga. Misalnya, bila terjadi
preferensi jender dalam sebuah keluarga, ketakberdayaan anggota-anggota keluarga yang
termarjinalkan tidak tercerminkan pada tingkat pendapatan. Selain ini, lingkungan sosial
dan life style juga mempengaruhi bagaimana sebuah keluarga memutuskan penggunaan
pendapatan.
Jadi, pada intinya pendekatan kapabilitas terhadap kemiskinan menekankan aspek
instrinsik dari kemiskinan, bukan pada aspek instrumental. Sebaliknya, pendekatan
ekonomik (tingkat pendapatan) cenderung menekankan aspek instrumental dari
kemiskinan. Kedua pendekatan yang bersifat intrinsik/kapabilitas dan
instrumental/ekonomik, meski berbeda, tidak harus dipandang sebagai dua hal yang
mutually exclusive, atau saling menghilangkan. Dalam situasi praktis, suatu kombinasi
antara kedua pendekatan tersebut bisa relevan
Dilihat dari indikator yang digunakan untuk mengukur kemiskinan, dapat dilihat
ada dua cara untuk mengentaskan kemiskinan, yaitu:
b). Disease (Penyakit), seseorang tidak dapat melakukan aktivitas hidup dengan
optimal jika kondisinya tidak sehat atau kekurangan gizi.
c). Apathy (Apatis), kemiskinan juga disebabkan sifat apatis seseorang yang
beranggapan bahwa kemiskinan-nya merupakan suatu “takdir yang telah
7
ditetapkan”. Jadi kemiskinan merupakan suatu yang bersifat tetap (tidak berubah)
walaupun seseorang berupaya keras untuk keluar dari garis kemiskinan.
8
BAB III
Kota Mataram letaknya sangat strategis, selain menjadi ibukota Propinsi Nusa
Tenggara Barat juga karena merupakan salah satu pintu gerbang termasuk daerah tujuan
wisata di pulau Lombok melalui Bandar Udara Selaparang.
9
lingkungan. Luas wilayah Kota Mataram berdasarkan jenis penggunaan lahan dapat
dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Mataram Menurut Jenis Penggunaan Tanah
Berdasarkan Data dari Biro Statistik (BPS) Kota Mataram, saat ini Kota
Mataram di huni 362.243 jiwa (dengan rasio jumlah penduduk laki-laki terhadap jumlah
penduduk perempuan 96.3). Laju pertumbuhan penduduk pada periode 1990-2000
adalah 1,44%. Jumlah penduduk sebesar itu tersebar ditiap kecamatan dengan tingkat
rata-rata kepadatan terbesar 7.601 jiwa/km2, terendah 4706 jiwa/km2, dan rata-rata
kepadatan 5810 jiwa/km2.
10
Tabel 2.3 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Di Kota Mataram
11
Tabel 2.5 Persentase Angka Melek Huruf
12
PROFIL LINGKUNGAN KARANG RUNDUN KELURAHAN BERTAIS
5. Pendidikan:
- Anak Usia sekolah 7-12 th : 100 orang (sekolah 65 orang, tidak sekolah 15
orang, putus sekolah 30 orang)
- Anak Usia sekolah 13-15 th : 95 orang (sekolah 20 orang, tidak sekolah 20
orang, putus sekolah 55 orang)
- Rata-rata Pendidikan Kepala Keluarga : Tidak Tamat SD : 250 orang
Tamat SD : 60 orang
13
12. Air Bersih dan Sanitasi :
- Sumber Air Bersih : PDAM belum ada, Sumur 100%
- MCK : yang memiliki MCK 10 KK, yang tidak memiliki MCK 221 KK.
14
BAB IV
METODOLOGI
4.1 Metodologi
15
BAB V
RENCANA KERJA
16
masyarakat dalam setiap kegiatan yang dilakukan secara partisipatif, transparan
dan akuntabel.
17
BAB VI
LAPORAN KEGIATAN
Pertumbuhan ekonomi telah dan akan tetap menjadi landasan bagi pengentasan
kemiskinan. Masyarakat miskin perlu dihubungkan dengan peluang-peluang pertumbuhan. Akses
lebih baik terhadap jalan, kredit dan peluang pasar serta pekerjaan di sektor formal dapat
dikaitkan dengan pengentasan kemiskinan. Manfaat penyediaan infrastruktur adalah kesempatan
kerja dan distribusi barang produksi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Pemerintah Kota
Mataram untuk menghubungkan kaum menengah ke bawah terhadap peluang-peluang
pertumbuhan antara lain:
a. Penataan akses jalan ke luar lingkungan dan jalan intra lingkungan. Dengan penataan
kualitas jalan yang menghubungkan lingkungan dengan dunia dan jalan intra lingkungan
diharapkan dapat mempermudah hubungan komunitas dengan dunia luar. Dengan akses
jalan yang lebih baik dapat ditingkatkan peluang untuk meraih kesempatan dalam
pemanfaatan peluang ekonomi yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Kota Mataram
yang kian pesat;
b. Pemberian benih ikan (karper dan nila) untuk mendukung dan mengembangkan kegiatan
ekonomi produktif masyarakat lokal;
c. Memberikan bantuan permodalan bagi sejumlah usaha mikro dan kecil. Selain bantuan
permodalan juga disediakan bantuan manajemen usaha bagi ekonomi lokal;
Penyediaan layanan di bidang kesehatan dan pendidikan merupakan kegiatan yang erat
kaitannya dalam peningkatan pembangunan manusia. Peningkatan kesempatan untuk meraih
tingkat pendidikan dan derajat kesehatan yang lebih baik merupakan kegiatan yang sangat
penting untuk meningkatkan kualitas pembangunan.
18
Peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan yang tercakup dalam kegiatan
pembangunan lingkungan terpadu ini antara lain:
5. Melakukan kegiatan penyuluhan dan pembinaan lingkungan terpadu yang sehat secara
berkala;
6. Penyediaan dana abadi pendidikan dan pembelian ATK guna mendukung proses
pendidikan komunitas;
10. Pemberian beasiswa bagi kalangan tidak mampu di berbagai jenjang pendidikan.
Modal sosial adalah modal yang dimiliki suatu kelompok masyarakat yang dapat
digunakan untuk mempermudah pencapaian tujuan bersama komunitas. Dalam kaitan
pembangunan modal sosial sangatlah penting. Melalui pemeliharaan dan penguatan modal sosial
masyarakat dapat bekerjasama dan saling tolong-menolong untuk meraih masa depan yang lebih
baik. Modal sosial juga merupakan bentuk eksistensi dan aktualisasi komunitas dalam kehidupan
sehari-hari. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pemeliharaan dan penguatan modal sosial
antara lain:
19
4.2 Langkah-Langkah ke Depan yang Akan dilakukan untuk mengentaskan
Kemiskinan
Beberapa langkah ke depan yang akan dilakukan Pemerintah Kota Mataram dalam
pengentasan kemiskinan antara lain:
a) Mekanisme Pengeluaran Pemerintah yang Bermanfaat bagi Rakyat Miskin;
Di samping pertumbuhan ekonomi dan layanan sosial, dengan menentukan mekanisme
pengeluaran untuk rakyat miskin, pemerintah dapat membantu mereka dalam menghadapi
kemiskinan (baik dari segi pendapatan maupun non-pendapatan).
Pengeluaran pemerintah dapat digunakan untuk membantu mereka yang rentan terhadap
kemiskinan dari segi pendapatan melalui suatu sistem perlindungan sosial modern yang
meningkatkan kemampuan mereka sendiri untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Dalam kaitan ini, upaya-upaya yang dilakukan pemerintah Kota Mataram antara lain:
1. Mengalokasikan anggaran bagi kaum tidak mampu untuk mendapatkan jaminan atas situasi
ekonomi yang tidak menentu. Seperti bantuan langsung tunai sesuai kemampuan daerah yang
dikeluarkan jika ada peningkatan harga/inflasi yang mencolok;
20
c. Menerangkan kepada masyarakat program-program pengentasan kemiskinan (dari segi
pendapatan dan non pendapatan) yang telah dilakukan dan akan dilakukan pemerintah
serta mendorong partisipasi dan dukungan masyarakat atas program-program pemerintah
tersebut.
21
BAB VII
PENUTUP
22
DAFTAR PUSTAKA
23
LAMPIRAN
24
Action Plan Di Lingkungan Sembalun, Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela Kota Mataram
JADUAL
berupa poster/angket
tertulis
3 Peningkatan mutu anak usia dini Meningkatkan partisipasi 1. Pembelian ATK bagi peserta Lingk
(PAUD) dan Pendidikan Dasar peserta didik
25
4 Belum adanya rumah/tempat Menyiapkan tempat/rumah 1. Pembuatan rumah pertemuan Lingk
pertemuan pertemuan
8 Belum adanya Pos Ronda Tersedinya Pos Ronda 1. Membangun Pos Ronda Lingk
Meningkatkan tarap
9 Banyaknya KK Miskin kehidupan 1. Penyediaan dana simpan pinjam Lingk
26
KK Miskin bagi warga miskin melalui unit Sembalun
JUMLAH 100.000.000
27
Dokumentasi Kegiatan di Lingkungan Sembalun
28
Pembuatan Pos Informasi KB Pembuatan Pos Malaria Desa
29
Pembuatan Maket Lingkungan Terpadu Penembokan Kuburan
Kondisi Rumah Kumuh sebelum perbaikan Kondisi Rumah Kumuh setelah perbaikan
30
31
This document was created with Win2PDF available at http://www.win2pdf.com.
The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.
This page will not be added after purchasing Win2PDF.