You are on page 1of 12

KUMPULAN PUISI

AKHIR CERITA

Diposting oleh whandie .


4 Komentar
Kategori: Puisi Cinta, Sajak Cinta, Syair Cinta

_bintang yang ku tunjuk


cahayanya perlahan berubah kelam
hancur jatuh berantakan
padahal belum sempat ku utaraka sajak-sajak cinta yang tercipta karenanya

_taman langit seolah suram


petang tak benderang tak membuat hatiku berteman.,

_bintang hati telah lebur terganti


namun tiada arti
sajak ku suram tak ada setitik terang

_mungkin inikah akhir cerita cinta di tengah malam terhias purnama menyatu dalam
angin melantun pilu

_purnama itu terluka,bercucur air mata di tahan dengan senyum sayup merekat dengan
cinta dalam pertemuan di iringi sepatah kata

“ini yang terbaik” bisikmu

_daun menari sendu angin melantun pilu perpisahan memang harus tercipta

_malam merapat pulang


di tengah sesal jalan ku kini terkikis kelam.
KENANGAN

kenangan . . .
yang teringat hanya canda dan kesedihan
dalam gelap hati aku menangis
mengenangpun tak jadi arti
semua yang telah terjadi
takkan kembali

kenangan . . .
kan tercipta bila kekasih pergi
tuk selamanya
bisikan hati yang tersimpan dalam bayangan telah jadi bintang
kali ini ku takkan biarkan ia terjatuh atau menangis

JAWABAN WAKTU
Diposting oleh whandie .
0 Komentar
Kategori: Puisi Cinta, Sajak Cinta, Syair Cinta

Ragaku yang terduduk dalam lamunku kini


tiada menorehkan senyuman abadi lagi
Hatiku yang telah kau iris dengan luka dalam
hingga tertembus jantung ini kini tiada menangis lagi
Yang terekam manis sekarang hanyalah status palsu yang selalu kujunjung tinggi pada
tiap pemerhatiku
Aku tersesat pada hatiku sendiri karena kerelaan akan melepasmu pergi tuk menebus
segala dosamu padaku
Namun saat akan ku cari jalan keluar
mengapa terjadi pesimpangan yang tiap artinya berbeda akan hatiku?
Suatau masa depan cerah tanpa dirinya
atau hanya hidup dalam kesalahan yang selalu membekas di hati
Dalam kebimbangan raga dan pikiranku
yang selalu tertuju pada sisi terburuk,
cahaya jalan penerangNya perlahan mulai mampu menerangi jalanku
Walau sampai sekarangpun ku hanya mampu berharap,kini ku hanya bisa
menjalankannya sambil menunggu jawaban waktu
INDAHNYA KEMATIAN

Diposting oleh whandie .


0 Komentar
Kategori: Kahlil Gibran
Panggilan
Biarkan aku terbaring dalam lelapku,
kerana jiwa ini telah dirasuki cinta,
dan biarkan daku istirahat,
kerana batin ini memiliki segala kekayaan malam dan siang.
Nyalakan lilin-lilin dan bakarlah dupa nan mewangi di sekeliling ranjang ini,
dan taburi tubuh ini dengan wangian melati serta mawar.
Minyakilah rambut ini dengan puspa dupa dan olesi kaki-kaki ini dengan wangian,
dan bacalah isyarat kematian yang telah tertulis jelas di dahi ini.
Biarku istirahat di ranjang ini,
kerana kedua bola mata ini telah teramat lelahnya;
Biar sajak-sajak bersalut perak bergetaran dan menyejukkan jiwaku;
Terbangkan dawai-dawai harpa dan singkapkan tabir lara hatiku.
Nyanyikanlah masa-masa lalu seperti engkau memandang fajar harapan dalam mataku,
kerana makna ghaibnya begitu lembut bagai ranjang kapas tempat hatiku berbaring.
Hapuslah air matamu, saudaraku,
dan tegakkanlah kepalamu seperti bunga-bunga menyemai jari-jemarinya menyambut
mahkota fajar pagi.
Lihatlah Kematian berdiri bagai kolom-kolom cahaya antara ranjangku dengan jarak
infiniti;
Tahanlah nafasmu dan dengarkan kibaran kepak sayap-sayapnya.
Dekatilah aku, dan ucapkanlah selamat tinggal buatku.
Ciumlah mataku dengan seulas senyummu.
Biarkan anak-anak merentang tangan-tangan mungilnya buatku dengan kelembutan
jemari merah jambu mereka;
Biarkanlah Masa meletakkan tangan lembutnya di dahiku dan memberkatiku;
Biarkanlah perawan-perawan mendekati dan melihat bayangan Tuhan dalam mataku,
dan mendengar Gema Iradat-Nya berlarian dengan nafasku....

~ Khalil Gibran ~
SELEMBAR PUISI UNTUK IBU

Diposting oleh whandie .


0 Komentar
Kategori: Koleksi Puisi, Puisi Keluarga

Dentang nafasmu menyeruak hari hingga senja


Tak ada lelah menggores diwajah ayumu
Tak ada sesal kala semua harus kau lalui
Langkah itu terus berjalan untuk kami
Dua bidadari kecilmu...

Desah mimpimu berlari


mengejar bintang
Berharap kami menjadi mutiara terindahmu
Dalam semua peran yang kau mainkan di bumi
Ini peran terbaikmu

Dalam lelah kau rangkai kata bijak untuk kami


Mengurai senyum disetiap perjalanan kami
Mendera doa disetiap detik nafas kami
Ibu... kau berlian dihati kami

Relung hatimu begitu indah


Hingga kami tak sanggup menggapai dalamnya
Derai air matamu menguntai sebuah harap
Di setiap sholat malammu

Ibu...
Kami hanya ingin menjadi sebuah impian untukmu
Membopong semua mimpimu dalam pundak kami

Ibu...
Jangan benci kami
jika kami membuatmu menangis.
DARI LINGKUNGAN HIDUPNYA ANAK-ANAK BELAJAR

Diposting oleh whandie .


0 Komentar
Kategori: Koleksi Puisi, Puisi Keluarga
(Dorothy Law Nolte)

Jika anak dibesarkan dengan celaan


Ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan
Ia belajar menentang
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan
Ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi
Ia belajar jadi penyabar
Jika anak dibesarkan dengan dorongan
Ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian
Ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan
Ia akan terbiasa berpendirian

RAPUH

Diposting oleh whandie .


6 Komentar
Kategori: Koleksi Puisi, Syair

Sedikit sesak ketika aku berusaha untuk melupakanmu


Air mataku hanya sanggup keluar di pelupuk mata
Tak mampu lagi aku menetes
Karena air mata ini telah habis tercurah ketika kita berpisah

Sedikit pilu ketika aku terkenang masa lalu


Yang kini.. semua kenangan tentang dirimu telah hilang
Melihat namamu saja aku senang, entah mengapa..
Apa kerinduanku begitu dalam padamu??

Saat ini aku mencari jejakmu


Jejak kepergianmu..
Aku ingin pastikan kau hidup bahagia, walau itu tanpaku
Walau aku tahu, kita masih saling cinta..
Tapi, aku tahu ini yang terbaik
Untukmu, untukku, dan untuk mereka..
BINTANG KECIL

Ketika senja telah datang


Mataharipun mulai tenggelam
Dan siang berganti malam

Kala hari mulai petang


Lembayung senjapun datang
Menanti gelapnya malam

Namun biarkanla...
Biarlah siang berganti malam
Biarlah hari menjadi petang
Karna bintang dan rembulan
Akan datang jadikan malam terang

Hingga...
Sang bintang terkecil datang

BIDADARI

Diposting oleh whandie .

Putri kecil nan ceria


Tersenyum manis bahagia
Meski pedih karena luka
Gadis kecil namun dewasa
Kala hadapi segala resah
Hingga ku terpesona karenanya

Bidadari kecil nan ceria


Meski pemalu juga pendiam
Namun datang bagai malaikat cinta

Ratu kecil nan berwibawa


Penghuni sebuah istana
Di dalam hati bersimpul cinta

Merpati kecil si penyabar


Dalam segala asa dan duka
Perempuan kecil penerang jiwa
Dalam sebuah kegelapan mata
Bintang terkecil namun terang
Penghias gelapnya malam
Di tengah bejuta kilauan bintang
JERITAN ALAM

Angin pagi menyapaku


Seolah-olah berkata
Namun ku tak mengerti
Apa yang dikatakannya
Yang terdengar hanya
Maka
Di sisi ruang hampa itu
Dalam diamku
Hatiku pun berbisik
“Bingung” Desis-desis hampa
Kutanya pada pohon
Apa jawabannya
Yang ada hanya lambaian daun-daun
Dan gemerisik ranting berjatuhan
Kutanya pada air
Namun kutanya apa jawabnya
Yang terdengar hanya
Alunan air mengalir
Andai aku pahami
Jeritan-jeritan mereka selama ini
Mungkin kumengerti
Kepedihan yang selama ini terjadi

BIMBANG

Ketika aku harus memilih


Antara cerita dua kehidupan
Yang akan mengalir
Dalam setiap detik waktu
Atau ketika aku harus memilih
Antara membaca puisi Khairil Anwar
Atau syair Kahlil Gibran
Yang akan memberi inspirasi
Disetiap gores karyaku
Dan mesti aku harus mengatakan
Bahwa karyaku tak ternilai
Dibanding karya mereka
UNTUKMU TEMAN

Diposting oleh whandie .


4 Komentar
Kategori: Puisi Persahabatan

Langit hitam berbenang merah bersulam darah


Halilintar bergetar menebarkan tebaran getar
Lautan berbingkai bangkai melukis mati
Bumi berajah api membakar hati
Hutan berimba cahaya menyilaukan rasa
Semesta berbicara berakhirlah dunia

Halilintar menyambar melontarkan kabar berlontar mati


Darah melambai-lambai di atas periuk berduri
Jiwa berumbai-rumbai dalam dekapan mimpi
Rongga api di hentakan ke dasar bumi

Kepapakan gagak berapi suci


Meniadakan nafas yang telah pergi

Sinar seperti bayangan bulan mengelegar membuka pintu kematian


Sayatan pedang berduri tajam di tarik pelan
Nafas telah panas sudah saatnya pergi
Kembali kedaLam pusaran cahaya remang
Selamat jalan

Oleh :Nso
UNTUKMU SAHABAT

Diposting oleh whandie .


0 Komentar
Kategori: Puisi Persahabatan

Di saat kita nikmati kebersamaan


Banyak hal terlewatkan begitu saja
Keceriaan, gelak-tawa serta canda ria
Semuanya mengalir begitu saja

Waktu yang tersedia


Seolah tak mampu untuk menampungnya
Begitu cepat berlalu
Berlari seolah tak mau berhenti

Kenangan-kenangan itu tak terasa


Pergi meninggalkan semua kegembiraan
Keceriaan, gelak tawa serta canda ria
Satu persatu kenangan itu hilang sekejap mata
Ada sederet senyum saat terlintas memory yang dulu kala

Kenapa kegembiraan itu harus pergi?


Tidak searah dengan langkah kaki?
Kapan ini semua bisa terulang kembali?
Akankah kita tidak akan pernah bertemu lagi?

Sahabat…
Semua yang pernah kita jalani
Hari demi hari, waktu demi waktu
Tatkala kita lalui semuanya bersama

Banyak hal yang pernah terjadi


Karena itulah liturgi hidup yang kita miliki
Kadang benci, kesal dan kecewa
Juga senang, hormat dan sayang

Sungguh luar biasa apa yang telah kita lalui bersama


Inikah pemberian tak ternilai dari Sang Kuasa?
Yang sering kali tak pernah kita syukuri adanya

Ya Allah…
Lindungilah mereka yang kucinta.

Oleh : Fathul Wafie


SEPI BUKAN UNTUKKU…

Diposting oleh whandie .


Kategori: Puisi Persahabatan

Sahabat..,
Tidakkah kau tahu,,,
Aku terlalu sunyi,,
Perasaan ini begitu menyiksakan,,
Bertemankan sepi dan Hening malam,,
Berjauhan denganmu bukan kehendakku,,,

Tidakkah kau tahu,,,


Teriakku memanggil mu,,
Kesepian ini membuat aku pilu,,,
Betapa aku merinduimu,,
Ingin mendengar suaramu walau sekejap,,
Cuma cukup mengobati laraku,,,

Saat terbenam matahari,,


Hingga terbit fajar,,
Perasaan ku tidak puas,,,
Mimpi indahku tak datang,,
Resah dan gelisah membalut hiba,,
Aku tak dapat tidur,,,
Seperti mereka yang kedamaian,,

Sepi itu indah,,,


Tapi bukan untukku,,,
Karena senyap sunyi itulah,,,
Telah membunuh ku,,,
Telah membunuh ku,,,
Telah membunuh ku,,,

Kini sepi tak lagi untukku


Karena memang sepi bukan untukku
Fajar merekah
Beri kilau kedamaian jiwa

Terulur tangan nan kekar


Menuntun dalam bimbang
Tuk keluar dari sepiku
Karena memang sepi bukan untukku…..

Oleh : Yeti
CERPEN

Ketika mengunjungi salah satu daerah yang terletak diatas pegunungan dalam rangka
penyaluran bantuan, saya melihat dan mendapatkan satu harapan yang amat besar dari
sebuah perbincangan singkat. Perbincangan ini dengan seseorang yang telah rela hampir
separuh hidupnya menempuh jauhnya perjalanan keatas yang berbatu dan mendaki demi
‘mengunjungi’ anak didiknya di sekolah.

Diantara keterbatasan lingkungan yang ada dan tidak kunjung membaiknya keadaan diri
maupun sekolah, beliau mengatakan apa yang yang membuat dia selalu semangat untuk
berangkat pagi hari. Adalah anak-anak didiknya. Anak-anak yang katanya akan
membawa perubahan baru bagi bangsa negara ini. Anak-anak yang membutuhkan
bimbingan dan bantuan dalam sekolah, agar bisa menjadi modal untuk masa depan
mereka. Jangan sampai modal yang paling dasar ini tidak bisa dimiliki dan dimanfaatkan
mereka.

Seketika sayapun bersyukur bahwa Tuhan telah memperlihatkan mata hati ini kepada
satu sosok yang mampu membuat saya bangga telah menjadi bagian dari bangsa dan
negara ini. Satu sosok yang berjuang hari demi hari memerdekakan rakyatnya. Inilah
yang membuat saya bangga menjadi bagian dari Indonesia. Merdeka!

****

solidaritasKEBERSAMAAN mengajak untuk ikut berbagi ‘Mata Hati Indonesia’ anda.


Berbagilah cerita, pengalaman anda dalam melihat atau mengalami suatu kejadian yang
membuat kita semua bangga telah menjadi bagian dari Indonesia tercinta ini. Tuliskan
pada blog, situs, multiply, friendster, myspace atau email cerita anda.

Terlalu sering kita membaca, mendengar dan melihat hal-hal yang mengecewakan dari
bangsa dan negara ini. Jadikan pelajaran bagi kita semua. Tapi jangan sampai lupakan
kebaikan yang masih ada di sekitar yang sering terlupakan. Arahkan bangsa ini
membahas dan memperbaiki kebaikan-kebaikan yang pernah ada. Anda bisa melihat
kebaikan tersebut melalui mata hati.

Pengemudi mobil yang berhenti menolong ketika ada orang yang terjatuh dari motornya.
Anak sekolah yang membantu mendorong gerobak jualan si ibu di tanjakan. Petugas
cleaning service yang masih sempat membukakan pintu bagi tamu yang sedang penuh
tangannya. Tukang jualan yang memberitahukan dompet kita yang terjatuh. Guru yang
menunggui anak kita ketika telat menjemput. Tukang parkir yang membawakan
belanjaan istri kita yang sedang hamil ke mobil. Hal-hal kecil yang sering kita alami
namun jarang kita renungi.

Tulis dan berbagilah kepada kami semua yang senantiasa bersuka cita merayakan
kebaikan-kebaikan kecil ini. Dalam rangka kemerdekaan Indonesia yang tercinta. Mari
bangun kembali rasa kebanggaan menjadi bagian dalam bangsa yang besar. Ceritakan
pada saudara-saudara kita yang terlihat sudah putus asa. Berbagilah dalam bahasa Inggris
atau asing lainnya untuk ceritakan pada dunia betapa hebatnya bangsa ini. Bangsa yang
hebat, yang tumbuh dari kebaikan-kebaikan kecil yang dilakukan oleh rakyatnya. Yang
dilakukan oleh anda dan kita semua yang menjadi bagian didalam kebersamaan ini.

Percayalah. Tulisan anda akan sangat berarti bagi mereka yang membacanya. Dan saya
percaya perubahan sedang berjalan seiring kebaikan-kebaikan kecil yang selalu terjadi

You might also like