You are on page 1of 15

Manajemen Modal Kerja

Konsep Modal Kerja

1. Konsep Kuantitatif atau Modal Kerja Bruto


( Gross Working Capital ), mendasarkan pada kuantitas dari dana
yang tertanam dalam unsur aktiva lancar yang sekali berputar
kembali dalam bentuk semula atau dana yang tertanam akan bebas
lagi dalam jangka waktu yang pendek atau investasi perusahaan
dalam aktiva lancar.
2. Konsep Kualitatif atau Modal Kerja Netto ( Net Working Capital ),
sebagian aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk
membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditas atau
dengan kata lain jumlah aktiva lancar dikurangi dengan jumlah utang
lancar.
3. Konsep Fungsional, yang mendasarkan pada fungsi dari dana dalam
menghasilkan pendapatan perusahaan ( income ) pada suatu periode.
Modal kerja menurut konsep Fungsional yaitu:
ℑ Non Working Capital adalah dana yang tidak menghasilkan
current income atau jika menghasilkan current income tidak
sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan
tersebut. Contohnya tanah, bangunan dan mesin.
ℑ Potential Working Capital ( Modal Kerja Potensial ), contohnya
keuntungan dalam piutang dan efek.
ℑ Working Capital ( Modal Kerja ) menurut Wilford.J.Eiteman-
J.h.Holtz adalah dana yang digunakan selama periode
accounting yang dimaksudkan untuk menghasilkan “ current
income” yang sesuai dengan maksud didirikannya perusahaan
atau modal ( aset ) yang beroperasi dan berputar terus
menerus di dalam perusahaan dalam rangka menghasilkan
pendapatan.
Contohnya kas, persediaan, piutang, depresiasi bangunan
dan depresiasi mesin.

1
Aktiva Lancar
Unsur aktiva lancar yang dominan biasanya adalah kas, piutang dan
persediaan barang.
Aktiva lancar yaitu aktiva selalu berputar dalam periode jangka pendek
( < 1 tahun ).

Manajemen Modal Kerja


Pengaturan total dan jumlah masing-masing komponen modal kerja dan
pembelanjaan yang dibutuhkan untuk mendukung aktiva lancar atau
pengelolaan aktiva lancar perusahaan dan pendanaan yang dibutuhkan
untuk mendukung investasi dalam aktiva lancar.

Pentingnya Manajemen Modal Kerja


1. Sebagian waktu manajer keuangan banyak digunakan untuk
menyelesaikan masalah modal kerja, misalnya agar perusahaan
beroperasi efisien, persediaan perlu dikelola secara hati-hati.
2. Keputusan modal kerja dapat berpengaruh secara berarti terhadap
risiko perusahaan, return dan harga saham.
3. Secara khusus dalam perusahaan manufaktur umumnya aktiva lancar
( AL ) lebih dari setengah dari total aktiva.
4. AL yang berlebihan akan menurunkan Return Investasi ( ROI ).
5. Bagi perusahaan kecil, Utang Lancar ( UL ) merupakan sumber
pendanaan eksternal utama.

Masalah Keputusan yang Mendasar dalam Manajemen


Modal Kerja yang sehat
1. Masalah penentuan jumlah optimal investasi dalam aktiva lancar
( AL ).
2. Penentuan kombinasi yang tepat antara pembelanjaan dengan utang
jangka pendek dan jangka panjang untuk mendukung investasi modal
kerja.

2
Masalah Kunci dalam Penentuan Tingkat Aktiva Lancar
yang Optimal
1. Masalah likuiditas
Pertimbangan yang diperlukan oleh manajemen dalam penentuan
modal kerja di antaranya:
ℑ Jika aktiva lancar meningkat, maka likuiditas meningkat.
ℑ Jika aktiva lancar meningkat, maka risiko yang dihadapi
perusahaan menurun sehingga mengurangi risiko kekurangan
persediaan.
ℑ Jika aktiva lancar meningkat, maka profitabilitas menurun dan
modal yang tertanam dalam aktiva lancar meningkat.
2. Trade off antara profitabilitas dan risiko
ℑ Jika perusahaan ingin profitabilitas tinggi, maka harus
memelihara aktiva lancar relatif rendah, akibatnya risiko
tinggi terhadap kekurangan persediaan atau kehilangan
kesempatan penjualan dan sebaliknya.
ℑ Jika perusahaan ingin risiko rendah terhadap kekurangan
persediaan dan kehilangan kesempatan penjualan, maka harus
memelihara tingkat aktiva lancar yang relatif tinggi, akibatnya
profitabilitas rendah.

Alternatif Pendekatan Tingkat Aktiva Lancar berdasarkan


Tingkat Output Tertentu
1. Pendekatan konservatif ( conservative approach ) adalah jumlah atau
tingkat aktiva lancar yang relatif besar dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
ℑ Semua kebutuhan akan dana dibelanjai oleh dana jangka
panjang.
ℑ Dana jangka pendek akan digunakan dalam keadaan darurat.
ℑ Memiliki risiko yang rendah karena net working capital yang
tinggi.
ℑ Tingkat profit yang rendah karena total cost yang tinggi.
2. Pendekatan yang bersifat moderat ( pendekatan yang tidak koservatif
dan tidak agresif atau trade off approach ) adalah jumlah atau
tingkat aktiva lancar yang relatif sedang dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
ℑ Untuk memperoleh keuntungan cukup layak dengan risiko
yang dihadapi tidak terlalu tinggi.

3
ℑ Menggunakan net working capital yang tidak terlalu rendah
dan terlalu tinggi.
3. Pendekatan agresif ( aggressive approach ) adalah jumlah atau
tingkat aktiva lancar yang relatif rendah dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
ℑ Kebutuhan dana jangka pendek dibelanjai dengan sumber dana
jangka pendek dan kebutuhan dana jangka panjang dibelanjai
oleh sumber dana jangka panjang.
ℑ Kebutuhan dana variabel dan musiman oleh dana jangka
pendek.
ℑ Kebutuhan dana permanen oleh dana jangka panjang.
ℑ Memiliki risiko yang tinggi disebabkan oleh net working
capital.
ℑ Tingkat profit yang dihasilkan dalam jumlah besar, disebabkan
oleh total biaya yang rendah.

Jenis modal kerja menurut W.B.Taylor


A. Modal Kerja Permanen ( Permanen Working Capital ) adalah modal
kerja yang harus tetap ada dalam perusahaan untuk menjalankan
fungsinya dalam bentuk aktiva tetap maupun sebagian bagian dari
modal kerja atau current assets, terdiri dari:
1. Modal Kerja Primer ( Primary Working Capital ) adalah
jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada
perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
2. Modal Kerja Normal ( Normal Working Capital ) adalah
jumlah modal kerja yang diperlukan untuk
menyelenggarakan luas produksi normal.
B. Modal Kerja Variabel ( Variable Working Capital ) adalah modal kerja
yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan
atau yang bersifat temporer atau disebut juga modal kerja temporer
yang terdiri dari:
1. Modal Kerja Musiman ( Seasonal Working Capital ), berubah
karena fluktuasi musim.
2. Modal Kerja Siklis ( Cyclical Working Capital ), berubah
karena fluktuasi konjungtur.
3. Modal Kerja Darurat ( Emergency Working Capital ),
berubah karena keadaan darurat.

4
Periode perputaran modal kerja
Di mulai dari saat di mana kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja
sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas.
Tingkat perputaran modal kerja dalam satu tahun diketahui dengan cara
membagi tahun dalam bulan atau hari dengan periode perputaran atau
periode terikatnya modal kerja.

Current Assets Turnover = Net Sales


Current Asset
Atau
Net Sales
Average Current Asset

Average Current Asset = Current Assets Awal + Current Assets Akhir


2

Besar kecilnya modal kerja tergantung dari dua faktor


1. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja, merupakan
keseluruhan atau jumlah dari periode yang meliputi jangka waktu
pembelian kredit, lama penyimpanan bahan mentah di gudang,
lamanya proses produksi, lamanya barang disimpan di gudang, jangka
waktu penerimaan piutang.
2. Pengeluaran kas rata-rata setiap hari, merupakan jumlah
pengeluaran kas rata-rata setiap hari untuk keperluan bahan mentah,
bahan pembantu, pembayaran upah buruh.

Modal kerja makin besar jika:


ℑ Jumlah pengeluaran kas tetap, periode perputaran lama.
ℑ Periode perputaran tetap, jumlah pengeluaran kas besar.
Modal kerja yang harus ada dalam perusahaan harus ditetapkan secara baik
karena bila kurang dapat mengganggu kelancaran operasi perusahaan
namun bila terlalu banyak maka akan menyebabkan unefisiensi dan
mengurangi keuntungan.

5
Cara menentukan pilihan mana dari ketiga pendekatan
yang dapat dipergunakan oleh suatu perusahaan,
tergantung pada:
ℑ Kondisi yang ingin dicapai oleh perusahaan.
ℑ Kondisi yang ada pada perusahaan itu sendiri.
ℑ Fluktuasi penjualan.
ℑ Kemampuan mengestimasi permintaan.

Analisa Rasio adalah salah satu alat ukur dalam


menganalisa modal kerja dapat dikelompokkan menjadi
dua golongan:
1. Rasio likuiditas adalah rasio yang didasarkan pada sumber data
keuangan terdiri dari:
ℑ Current Ratio
 ( Aktiva Lancar / Hutang Lancar ) x 100% Besarnya current
ratio adalah 200%.
ℑ Acid Test Ratio
 {( Aktiva Lancar – Persediaan ) / Hutang Lancar } x 100%
ℑ Cash Ratio
 {( Kas + Bank + Efek ) / Hutang Lancar } x 100%
ℑ Working Capital to Total Assets Ratio
 {( Aktiva Lancar – Hutang Lancar ) / Total Aktiva } x100%
Menunjukkan likuiditas, total aktiva dan posisi modal kerja
netto.
2. Rasio aktivitas adalah rasio disusun berdasarkan tujuan penganalisa
dalam mengevaluasi perusahaan terdiri dari:
ℑ Total Assets Turn Over
 ( Penjualan Netto / Total Aktiva ) x 1 kali Menggambarkan
berapa kali dana yang tertanam pada aktiva berputar dalam
suatu periode tertentu atau bagaimana kemampuan modal
yang tertanam dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
pendapatan.
ℑ Receivable Turn Over – Perputaran Piutang
 Penjualan Kredit/ Piutang Rata – rata x 1 kali
Semakin tinggi tingkat perputaran piutang maka semakin cepat
dana yang diinvestasikan pada piutang dagang dapat ditagih

6
menjadi uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang
ditanam dalam piutang rendah.
ℑ Average Collection Period – Rata-rata Waktu Penagihan
Piutang
 {( Piutang Rata-rata x 360 ) / Penjualan Kredit }
Rasio yang menunjukkan periode rata-rata diperlukan untuk
mengumpulkan piutang.
ℑ Inventory Turn Over – Perputaran Persediaan
 Harga Pokok Penjualan / Penjualan Kredit
Menunjukkan berapa kali persediaan barang berputar selama
satu periode tertentu.
ℑ Average Day’s Inventory – Periode Penahanan Persediaan Rata-
rata 
( Piutang Rata-rata x 360 ) / Harga Pokok Penjualan, atau
 360 / Perputaran Persediaan
ℑ Net Working Capital Turn Over – Perputaran Modal Kerja Netto
 Penjualan Netto / ( Aktiva Lancar – Hutang Lancar )
ℑ Perputaran Modal Kerja Bruto
 Penjualan Netto / Aktiva Lancar

Terdapat 3 jenis kebijaksanaan pembelanjaan yaitu:


1. Kebijakan pembelanjaan hedging adalah suatu metode pembelanjaan
dengan menggunakan pembelanjaan yang mempunyai umur
pembelanjaan relatif sama dengan umur investasi.
2. Kebijakan konservatif adalah suatu metode pembelanjaan dengan
menggunakan pembelanjaan yang mempunyai umur pembelanjaan
relatif lebih lama dari umur sebagian investasi dalam aktiva agar
terdapat suatu margin of safety dalam menjaga likuiditas.
3. Kebijakan pembelanjaan agresif adalah suatu metode pembelanjaan
dengan menggunakan pembelanjaan yang mempunyai umur
pembelanjaan relatif lebih pendek dari umur sebagian investasi
dalam aktiva untuk menekan biaya pembelanjaan.

7
Penerapan kebijakan pembelanjaan terhadap komponen
aktiva yaitu:
Kebijakan Kebijakan
Kebijakan
Jenis Aktiva pembelanjaan pembelanjaan
konservatif
hedging agresif
Pembelanjaan Pembelanjaan Pembelanjaan
Aktiva Tetap
jangka panjang jangka panjang jangka panjang
Sebagian
pembelanjaan
Aktiva Lancar Pembelanjaan Pembelanjaan
jangka pendek,
Permanen jangka panjang jangka panjang
sebagian jangka
panjang
Sebagian
pembelanjaan
Aktiva Lancar Pembelanjaan Pembelanjaan
jangka panjang,
Musiman jangka pendek jangka pendek
sebagian jangka
pendek

Latihan 1
Diketahui:
Kebutuhan Modal Kerja untuk tahun 2008

Bulan Jumlah Kebutuhan Kebutuhan


Permanen Musiman
Januari 6.000
Februari 4.000
Maret 6.000
April 9.000
Mei 7.000
Juni 5.000
Juli 8.000
Agustus 11.000
September 4.000
Oktober 5.000
November 9.000
Desember 7.000

8
Bank bersedia memberi kredit jangka panjang dengan tingkat bunga / biaya
pendanaan 24% / tahun.
Kredit jangka pendek dengan biaya pendanaan 36% / bulan.
Bank bersedia menerima dana simpanan dengan tingkat bunga 0,5% / bulan.

Ditanyakan:
Berapa sebaiknya perusahaan menarik pinjaman jangka panjang dan berapa
total biaya pendanaan dengan kebijakan keputusan?

Jawaban:
Dengan menggunakan Analisa Pendekatan Agresif:
ℑ Kebutuhan dana jangka pendek dibelanjai oleh kebutuhan
jangka pendek.
ℑ Kebutuhan dana jangka panjang dibelanjai oleh kebutuhan
dana jangka panjang.
ℑ Berdasarkan tabel di atas total aset terkecil sebesar
Rp 4.000,00.
ℑ Maka kebutuhan dana permanen atau jangka panjang diambil
dari total aset terkecil yaitu sebesar
Rp 4.000,00.
ℑ Untuk kebutuhan musiman atau jangka pendek diambil dari
total aset dikurangi kebutuhan permanen.

9
Total Assets Permanen Musiman
( TA ) (P) ( TA – P )
6.000 4.000 2.000
4.000 4.000 0
6.000 4.000 2.000
9.000 4.000 5.000
7.000 4.000 3.000
5.000 4.000 1.000
8.000 4.000 4.000
11.000 4.000 7.000
4.000 4.000 0
5.000 4.000 1.000
9.000 4.000 5.000
7.000 4.000 3.000
Total 33.000

Rata-rata kebutuhan musiman = Total Musiman / 12 bulan


= Rp 33.000,00 / 12
= Rp 2.750,00

Biaya Analisa Pendekatan Agresif yaitu:


ℑ Jangka Panjang:
 Permanen x Biaya Jangka Panjang
 Rp 4.000,00 x 24%
 Rp 960,00
ℑ Jangka Pendek:
 Rata-rata Kebutuhan Musiman x Biaya Jangka Pendek
 Rp 2.750,00 x 36%
 Rp 990,00
Total Biaya = Jangka Panjang + Jangka Pendek
= Rp 960,00 + Rp 990,00
= Rp 1.950,00

10
Dengan menggunakan Analisa Pendekatan Konservatif:
ℑ Kebutuhan dana didanai oleh kebutuhan dana jangka panjang.
ℑ Jangka pendek digunakan dalam keadaan darurat.
ℑ Dalam menentukan kebutuhan permanen atau jangka panjang
digunakan nilai total aset tertinggi yaitu
Rp 11.000,00

Total Assets Permanen Musiman


( TA ) (P) ( TA – P )
6.000 11.000 0
4.000 11.000 0
6.000 11.000 0
9.000 11.000 0
7.000 11.000 0
5.000 11.000 0
8.000 11.000 0
11.000 11.000 0
4.000 11.000 0
5.000 11.000 0
9.000 11.000 0
7.000 11.000 0
Total 0

Catatan: Nilai tidak boleh negatif, harus dijadikan nol ( 0 ).


Pembiayaan yang digunakan hanya pembiayaan jangka panjang.
Untuk jangka pendek tidak dipergunakan.
Biaya Analisa Pendekatan Konservatif yaitu:
ℑ Jangka Panjang:
 Permanen x Biaya Jangka Panjang
 Rp 11.000 x 24%
 Rp 2.640,00

11
ℑ Jangka Pendek:
 Rata-rata Kebutuhan Musiman x Biaya Jangka Pendek
 Rp 0 x 36%
 Rp 0
Total Biaya = Jangka Panjang + Jangka Pendek
= Rp 2.640,00 + Rp 0
= Rp 2.640,00

Latihan 2
Diketahui:
Penjualan yang dianggarkan Rp 25.000.000,00
Pilihan kebijakan aktiva lancar dari penjualan:
ℑ Konservatif : 50%
ℑ Moderat : 60%
ℑ Agresif : 45%
Aktiva Tetap Rp 550.000,00
Rasio hutang terhadap total aktiva 29%
Tingkat suku bunga 23%
Rasio EBIT dari penjualan 24%
Pajak 30%

Ditanyakan:
ROE

Jawaban:
Dengan menggunakan Analisa Pendekatan Konservatif:
Aktiva Tetap = Rp 550.000,00
Aktiva Lancar = 50% x Rp 25.000.000,00 = Rp 12.500.000,00
Total Aktiva = Rp 13.050.000,00
Hutang / Total Aktiva = 29% x Rp 13.050.000,00 = Rp 3.784.500,00
Modal Sendiri = Rp 9.265.500,00
EBIT = 24% x Rp 25.000.000,00 = Rp 6.000.000,00
Bunga = 23% x Rp 6.000.000,00 = Rp 1.380.000,00

12
EBT = Rp 4.620.000,00
Pajak = 30% x Rp 4.620.000,00 = Rp 1.386.000,00
EAT = Rp 3.234.000,00

ROE = ( EAT / Modal Sendiri ) x 100%


= ( Rp 3.234.000,00 / Rp 9.265.500,00 ) x 100%
= 34,9%

Dengan menggunakan Analisa Pendekatan Moderat:


Aktiva Tetap = Rp 550.000,00
Aktiva Lancar = 60% x Rp 25.000.000,00 = Rp 15.000.000,00
Total Aktiva = Rp 15.550.000,00
Hutang / Total Aktiva = 29% x Rp 15.550.000,00 = Rp 4.509.500,00
Modal Sendiri = Rp 11.040.500,00
EBIT = 24% x Rp 25.000.000,00 = Rp 6.000.000,00
Bunga = 23% x Rp 6.000.000,00 = Rp 1.380.000,00
EBT = Rp 4.620.000,00
Pajak = 30% x Rp 4.620.000,00 = Rp 1.386.000,00
EAT = Rp 3.234.000,00

ROE = ( EAT / Modal Sendiri ) x 100%


= ( Rp 3.234.000,00 / Rp 11.040.500,00 ) x 100%
= 29,3%

Dengan menggunakan Analisa Pendekatan Agresif:


Aktiva Tetap = Rp 550.000,00
Aktiva Lancar = 45% x Rp 25.000.000,00 = Rp 11.250.000,00
Total Aktiva = Rp 11.800.000,00
Hutang / Total Aktiva = 29% x Rp 11.800.000,00 = Rp 3.422.000,00
Modal Sendiri = Rp 8.378.000,00
EBIT = 24% x Rp 25.000.000,00 = Rp 6.000.000,00
Bunga = 23% x Rp 6.000.000,00 = Rp 1.380.000,00
EBT = Rp 4.620.000,00
Pajak = 30% x Rp 4.620.000,00 = Rp 1.386.000,00
EAT = Rp 3.234.000,00

ROE = ( EAT / Modal Sendiri ) x 100%


= ( Rp 3.234.000,00 / Rp 8.378.000,00 ) x 100%
= 38,6%

13
RAJA TEH HITAM “ HAAN NET “

Komposisi Kandungan:
ℑ Flavanoid
ℑ Fluoride
ℑ Katekin ( Polifenol )
ℑ L-theanin
ℑ Magnesium
ℑ Theaflavin
ℑ Vitamin E
ℑ Vitamin K
Khasiat dan Manfaat:
ℑ Kolesterol
ℑ Asam urat
ℑ Kencing manis / diabetes
ℑ Lemah syahwat
ℑ Jantung
ℑ Gejala stroke
ℑ Tekanan darah tinggi
ℑ Rasa sakit bila lagi haid / datang bulan ( bagi wanita )
ℑ Kanker
ℑ Melangsingkan tubuh
ℑ Mencegah penuaan dini
ℑ Melancarkan proses pencernaan
ℑ Menetralisir lemak makanan
ℑ Meningkatkan kekebalan tubuh
ℑ Meningkatkan gairah seksual
ℑ Lemah syaraf
ℑ Menghaluskan kulit
ℑ Melancarkan peredaran darah
ℑ Pegal-pegal
ℑ Sakit gigi
ℑ Sakit kepala
ℑ Rheumatic
ℑ Wasir / ambeien
Harga: Rp 15.000,00 / sachet untuk pemakaian 6 hari, atau

14
Rp 70.000,00 / 5 sachet = 1 dus untuk pemakaian 1 bulan

Pemesanan sms ke: Tiffani 085724015521

15

You might also like