You are on page 1of 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI
Modul ini berjudul ” Analisis Elektrogravimetri”. Materi pelajaran meliputi
pengertian elektrogravimetri, teknik pengerjaan dan teknik penggunaan alat
elektrolisis dan perawatannya.
Untuk mempermudah dan memperoleh pemahaman yang memadai
dalam mempelajari modul ini, disarankan anda terlebih dahulu mempelajari
dan memahami modul sebelumnya yang akan diberikan seperti modul
pembersihan alat dan perawatan alat, modul penyiapan sampel, modul
keselamatan kerja dan modul penggunaan prosedur analisis.
Kemampuan dan kinerja yang harus dicapai setelah anda mempelajari
modul ini yaitu dapat melaksanakan analisis elektrogravimetri. Dengan
demikian kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif yang dijadikan
sasaran pada modul ini, diharapkan anda mempunyai bekal minimal dalam
melaksanakan analisis elektrogravimetri. Dunia kerja yang akan dihadapi
nantinya banyak kaitannya dengan pengerjaan analisis elektrogravimetri ini.

B. PRASYARAT
Untuk dapat mempelajari modul melaksanakan analisis elektrogravimetri
prasyarat yang harus dikuasai meliputi:
KA. KUA.D. 002.A : Melaksanakan kegiatan di laboratorium dengan benar
(GLP).
KA. LAB.A. 008.A : Bekerja berdasarkan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3).
KA. KOM.D. 023.A : Menggunakan prosedur analisis.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


Modul ini dirancang sebagai bahan untuk melangsungkan pembelajaran
maupun kerja mandiri. Untuk meningkatkan proses dan hasil belajar maka
bagian ini diberi panduan belajar bagi siswa dan panduan mengajar bagi
guru.

1
1. Panduan Belajar bagi Siswa :
a. Bacalah dengan cermat keseluruhan modul ini.
b. Pahami isi masing-masing konsep yang ada pada modul
c. Diskusikan dengan guru dan teman-teman tentang konsep yang
belum dipahami hingga mendapat penjelasan.
d. Jawab semua pertanyaan yang menguji penguasaan konsep,
kemudian periksa hasilnya dengan kunci jawaban yang disediakan.
Pelajari kembali apabila penguasaan konsep kurang dari 80%.
Ingat kunci jawaban digunakan setelah anda mengerjakan soal, dan
hanya digunakan untuk mengetahui pemahaman nyata anda.
e. Lakukan semua kegiatan yang diberikan dengan mengikuti
prosedur kerja dengan baik dan benar.

2. Panduan Mengajar untuk Guru :


a. Sebelum mempelajari dengan modul ini dilangsungkan, terlebih
dahulu dipersiapkan bahan ajar dan OHT jika ada. Traspransikan
mengenai elektrogravimetri.
b. Tugaskan pada siswa untuk membaca modul secara berkelompok,
hal-hal yang belum dipahami didiskusikan dan penjelasannya
menggunakan media dari media transparan jika ada.
c. Tugaskan pada siswa untuk menguji penguasaan konsep dengan
cara mengerjakan soal-soal yang telah ada dalam modul, Bagi
siswa yang belum menguasai soal minimal 80% maka tugaskan
untuk mempelajari kembali isi modul.
d. Siapkan panduan praktikum untuk melaksanakan analisis
elektrogravimetri.
e. Tugaskan kepada siawa untuk membentuk kelompok menjadi
beberapa kelompok
f. Demonstrasikan terlebih dahulu teknik pengerjaan elektrogravimetri
hingga analisisnya.
g. Tugaskan pada masing-masing kelompok untuk menyiapkan alat
dan bahan yang diperlukan pada kegiatan praktikum
h. Lakukan pemantauan saat siswa melaksanakan praktikum dan
catat segala aktivitas siswa pada lembar observasi dan format sikap

2
i. Perhatikan kendala-kendala yang dihadapi siswa saat praktek
selanjutnya berikan pengarahan kemudian catat pada lembar
observasi
j. Pantau kelemahan-kelemahan yang sering dilakukan baik
kelompok maupun perorangan kemudian catat pada lembar
observasi dan diskusikan penyelaesaiannya
k. Lakukan evaluasi kemampuan siswa sesuai dengan sasaran yang
ada pada modul ini baik dari aspek pengetahuan, penyelesaian
soal, ketrampilan dan sikap. Untuk ketrampilan dan sikap , penilaian
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, sedangkan
aspek pengetahuan dalam penyelesaian soal dilakukan setelah
pembelajaran selesai.
l.
D. TUJUAN AKHIR
Tujuan akhir yang harus dicapai siswa setelah menyelesaikan modul ini
tertuang dalam tabel berikut :

Kinerja yang diharapkan Kinerja keberhasilan


Kondisi/variabel yang
diberikan
Terampil melaksanakan a. Konsep pengelolaan 1. Unit kompetensi ini
kegiatan di laboratorium laboratorium menjelaskan pelaksanaan
(P) dengan benar sesuai minimal 80 % kegiatan di laboratorium
dengan SOP (A) yang dengan benar
dilandasi persyaratan b. Menunjukkan
kerja (K) proses kegiatan di 2. Dalam melaksanakan
laboratorium kegiatan di laboratorium
dengan benar dengan benar harus
sesuai dengan
persyaratan kerja dan tata
tertib di laboratorium

3. Peralatan yang dipakai


adalah peralatan gelas
dan non gelas

4. Bahan yang dikgunakan


adalah sampel, pelarut,
dan pereaksi

3
Keterangan :
K : Kognitif
P : Psikomotorik
A : Afektif

E. KOMPETENSI
Kompetensi yang akan dicapai dalam modul ini mengacu pada
kurikulum SMK 2004 sebagai berikut :
Kompetesi : Melaksanakan Analisis Elektrogravimetri
Kode : KA.ANA. U.01. A
Waktu : 84 jam @ 45 menit

Sub
Lingkup
kompeten Kriteria kinerja Sikap Pengetahuan Keterangan
belajar
si
1. Menyia 1. Sampel yang 1.mengidentifi 1.mengidentifi 1.Mendeskrisikap 1.Mengguna
pkan akan diuji kasi bahan kasi bahan pembuatan sampel kan
sampel dipersiapkan dengan cermat keselamatan
2.peralatan 2.Mendeskripsikan kerja
2. Uraian dan keselamatan 2.menggunaka instruksi kerja
keterangan kerja n 2.Menentuka
bahan dicatat peralatan dan 3.Mendeskripsikan n perlatan
3.peralatan keselamatan penyimpanan alat analisis
analisis kerja dengan
3. Bahan benar 4.Mendeskripsikan 3.Melaksana
dipersiapkan 4.instruksi rangkaian alat kan instruksi
sesuai instruksi kerja 3.menggunaka kerja
n instruksi
4. Peralatan kerja dengan
dipersiapkan benar
sesuai denagn
instruksi
2.Melakuk 1. Pencucian katoda 1.Teknik 1.Menerapkan 1.Mendeskripsikan 1.Menerapka
an dalam HNO3 1 : 1 Pencucian teknik analisis teknik Pencucian n teknik
prosedur 2. Pemanasan katoda elektrogravime katoda penetapan
kerja katoda sebelum tri kadar Cu
elektrolisis 2.teknik 2.Mendeskripsikan metode
3. Penimbangan pemanasan teknik penimbangan Elektrogravi
katoda sampai katoda sampai metri
konstan 3.teknik konstan
4. Mencatat hasil penimbanga
analisis n 3.Mendeskripsikan
5. Pembersihan pembersihan alat
peralatan dan
penyimpanannya

4
3.Melapor 1.laporan disusun 1.Validasi data 1.Menyimpulk 1.Mendeskripsikan 1.Menyimpul
kan hasil dalam format yang an hasil validasi data kan hasil
pengujian telah tersedia analisis validasi
Melaporkan
2.Hasil analisis di 2.Melaporkan hasil validasi
laporkan kepada hasil analisis
yang berwenang

F. CEK KEMAMPUAN
Berikuit ini merupakan lembar pengecekan kemampuan sebagai alat
evaluasi diri. Isilah dengan sejujurnya dan apabila sebagian besar pertanyaan
sudah Anda kuasai, maka Anda dapat mengerjakan soal atau minta pengujian
kepada guru. Berilah tanda silang (X) sesuai dengan tingkat penguasaan.

No Aspek yang harus dikuasai Tingkat penguasaan


1 Pemahaman anda tentang analisis
elektrogravimetri
2 Keterampilan anda dalam menyediakan alat-
alat yang dibutuhkan
3 Ketrampilan anda dalam merangkai alat
elektrogravimetri
4 Ketrampilan anda dalam menggunakan
Elektrode
5 Ketrampilan anda dalam melakukan
elektrolisis
6 Keterampilan anda dalam penimbangan
Elektroda
7 Keterampilan anda dalam membersihkan
dan menyimpan alat
8 Keterampilan anda dalam menghitung hasil
analisis
9 Keterampilan anda dalam menyimpulkan
hasil analisis
10 Keterampilan anda dalam melaporkan hasil
analisis secara tertulis dan secara lisan

5
BAB II
PEMBELAJARAN

A. RENCANA BELAJAR SISWA


Kompetensi : Melaksanakan Analisis Elektrogravimetri

Perubahan Tanda
Tempat
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu dan Tangan
Belajar
Alasan guru
KBM-1
a. Diskusi tentang :
Pengertian
elektrogravimetri,
fungsi, serta alat
yang digunakan.
Cara perlakuan
terhadap katoda
sebelum dan
sesudah digunakan
KBM-2
a. Diskusi latihan
tentang pengenalan
alat, penggunaan
dan fungsi alat
elektrogravimetri
b. Merangkai alat
elektrolisis
c. Diskusi tentang
perawatan alat dan
penyimpanan alat

6
B. KEGIATAN BELAJAR

1. Kegiatan Belajar I
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran I. Siswa diharapkan dapat :
 Mendeskripsikan pengertian elektrogravimetri
 Mendeskripsikan fungsi dari analisis elektrogravimetri
 Mendeskripsikan alat-alat yang digunakan dalam analisis
elektrogravimetri
 Mendeskripsikan cara perawatan alat-alat yang digunakan
sebelum dan sesudah praktikum
Sikap
 Menggunakan alat-alat analisis elektrogravimetri sesuai dengan
SOP
 Bekerja di Laboratoriumkimia sesuai dengan SOP
Ketrampilan
 Menggunakan alat analisis elektrogravimetri sesuai dengan
fungsinya masing-masing.
 Menghitung hasil analisis

b. Uraian Materi
Elektrogravimetri adalah metode penentuan kadar ion/unsur
berdasarkan hasil
penimbangan berat zat yang mengendap pada salah satu elektrode pada
reaksi elektrolisis terhadap larutan cuplikan.Pada reaksi elektrolisis ini, energi
listrik akan diubah menjadi reaksi kimia. Reaksi yang terjadi pada elektrolisis
bergantung pada:
a. Sumber arus searah
b. Jenis elektroda
c. Larutan elektrolit
Dalam bentuk yang biasa, elektrogravimetri melibatkan penyalutan
suatu logam pada katode platinium yang telah ditimbang dan kemudian
penimbangan kembali untuk menetapkan kuantitas logam itu. Penetapan
tembaga merupakan contoh, sampel itu, barangkali suatu aliese tembaga,
dilarutkan dalam asam nitrat, katode kasa platinium, yang telah dibersihkan

7
dalam asam nitrat, dibilas, dikeringkan dalam oven, dan itu ditimbang,
kemudian dicelupkan kedalam larutan dan dibuat hubungan listrik dengan
menggunakan sejenis jepitan. Voltase luar dinaikkan sampai ammeter itu
menunjukkan suatu arus dan katode tampak kemerahan (dari tembaga). Akan
tampak gelembung yang timbul dari anode. Dalam praktik, suhu dalam
persamaan E applied tersebut dalam seksi diatas, tidak dapat dihitung dengan
tepat. Kita semata-mata beranjak dengan gagasan kasar beberapa
seharusnya Eapplied itu dan menambahkan sesuatu voltase ekstra untuk
memastika bahwa elektrolisis itu berjalan. Pada akhir elektrolisis, katode
diambil dari dalam larutan, sementara voltase luar masih dikenakan (untuk
mencegah melarutnya kembali lapisan tembaga itu oleh kerja galvani).
Katoda itu dibilas dengan air suling. Katode itu kemudian dicelupkan kedalam
etanol atau aseton untuk memudahkan pengeringan; dikeringkan dengan
cepat dalam oven untuk menghindari oksidasi pada permukaan tembaga dan
akhirnya didinginkan dan ditimbang.
Diinginkan medium asam nitrat untuk eksperimen diatas dengan
menurunnya konsentrasi Cu2+ oleh elektrolisis, katode makin mejadi negatif
sampai mulai reduksi nitrat.
NO3 - + 10H + 8e NH 4+ + 3H2O
Ini menstabilkan potensial katode, yang kemudian manjadi tidak cukup negatif
untuk mereduksi logam lain, seperti nikel, yang mungkin terdapat dalam
sampel ( itu juga mencegah reduksi H+ , yang tak disukai dalam kasus ini
karena pembebasan hidrogen yang terjadi bersama-sama itu, akan
menyebabkan endapan tembaga menjadi seperti karet busa dan tak mau
menempel).
Beberapa istilah yang dipakai dalam analisis elektrogravimetri antara
lain: sel volt dan sel elektrolisis. Suatu sel terdiri dari dua elektroda dan
satu atau lebih larutan dalam wadah yang sesuai. jika sel itu dapat memberi
energi listrik kepada suatu sistem luar ia disebut sel volta. Energi kimia diubah
sedikit banyak dengan lengkap menjadi energi listrik, tetapi sebagian energi
itu terbuang sebagai kalor (panas). Jika energi listrik itu diberikan dari suatu
sumber luar, sel melalui mana yang mengalir dinamakan sel elektrolisis, dan
hukum-hukum faraday menjelaskan perubahan utama pada elektorda-
elektroda. Suatu sel tertentu dapat berfungsi sesaat sebagai sel galvani dan

8
pada saat lain sebagai elektrolisis. Contoh yang khas adalah akumulator
timbel atau aki. Selama suatu elektrogravimetri, sebuah sel galvani dibangun
selagi produk-produknya terbentuk diatas elektroda-elektroda. Jika arus
dimatikan, produk-produk ini cenderung menghasilkan suatu arus dengan
arah yang berlawanan dimana arus elektrolisis dilakukan.
Katoda adalah elektroda pada mana reduksi terjadi. Dalam sebuah
elektrolisis, elektrode yang melekat pada terminal negatif dari sumber, karena
elektron-elektron meninggalkan sumber dan masuk kedalam sel elektrolisis
pada terminal tersebut. Katoda adalah terminal positif dari sebuah sel galvani,
karena sel demikian menerima elektron-elektron pada terminal ini.
Anoda adalah elektrode dimana oksidasi terjadi. Ini adalah terminal
positif dari suatu sel elektrolisis atau terminal negatif dari suatu sel volta.
Penetapan elektrogravimetri sederhana seperti diuraikan diatas, digunakan
secara meluas untuk logam. Teknik itu sangat berhasil bila logam yang cukup
mulia seperti tembaga atau perak harus ditetapkan dalam sampel yang
konstitusi – konstitusi lainnya tak semudah H+ untuk direduksi.

Ada dua metode elektrolisis diantaranya:


1. Elektrolisis lambat, tanpa pengadukan
Elektrolisis dilakukan tanpa pengadukan dengan potensial 2 - 2,5 volt dan
berarus sebesar kira-kira 0,3 amper dan dilakukan sebaiknya semalaman.
2. Elektrolisis cepat, dengan pengadukan
Elektrolisis dilakukan dengan pengadukan dengan potensial 2-4 volt dan
berarus sebesar kira-kira 2 - 4 amper dan elektrolisis dilakukan sampai
selesai pengadukan mengakibatkan persediaan ion logam yang lebih dari
cukup selalu ada didekat katoda itu dan akibatnya semua arus digunakan
untuk pendepositan logam.

Elektrode
Ini umumnya dibuat dari platinium atau dari platinium – iridium,
meskipun elektrode-elektrode titanium berlapiskan-platinium juga tersedia.
Elektrode kasa lebih disukai karena mereka membantu dalam peredaran
larutan, dan dengan demikian membantu mengurangi setiap kecenderungan
menghabisnya elektrolit secara setempat. Elektroda yang khas dapat

9
diperlihatkan pada gambar Xll.8: (a) dan (b) menyatakan sepasang elektrode,
dari mana yang sebelah dalam diputar, sementara yang sebelah luar
terpasang tetap. (c) menyatakan sepasang elektrode lain, dimana kedua
elektrode diam; sebuah tabung kaca disisipkan kedalam cincin –cincin
diatas kawat penghantar dari elektrode sebelah luar dan kawat penghantar
kedalam elektrode sebelah dalam melalui tabung ini.dengan elektrode finscer
ini harus digunakan sebuah pengaduk dayung dari kaca yang independen,
atau sebuah batang pengaduk magnetik.

PENGGUNAAN DAN PERAWATAN ELEKTRODA


Elektroda harus bebas dari lemak, kalau tidak, tak akan diperoleh
deposit yang melekat erat. Karena alasan ini sebuah elektroda tidak boleh
disentuh pada permukaan pendepositan dengan jari, ia harus selalu ditangani
pada kawat atau batang platinum yang melekat pada badan utamanya
elektroda platinim mudah dibuat bebas-lemak dengan memanaskannya
sampai merah dalam nyala api.
Sebelum digunakan, elektrode harus dibersihkan dengan hati-hati
untuk menghilangkan setiap deposit sebelumnya. Deposit-deposit tembaga ,
perak, kadmiun, merkurium, dan banyak logam lain dapat dihilangkan dengan
merendam dalam asam nitrat encer (1:1), membilas dengan air, lalu
mendidihkan dengan asam nitrat 1:1 yang masih baru, selama 5-10 menit,
diikuti dengan pencucian terakhir dengan air.
Tembaga dapat juga dihilangkan dengan memakai suatu larutan yang
tersusun dari 20 g asam trikloasetat, 100 cm3 larutan amoniak pekat, dan
100 cm3 air. Deposit timbel dioksidasi paling baik dihilangkan dengan
memakai asam nitrat 1:1, yang mengandung sedikit hidrogen peroksida untuk
mereduksi timbel itu kebnetuk bivalennya.
Bila elektrolisis telah lengkap, pengadukan dihentikan, dan piala
elektrolisis direndahkan menjahui elektrode-elektrode sebelum memutuskan
rangkaian, yang terakhir ini perlu, karena kalau tidak, elektrolit yang berkontak
dengan elektrode dapat melarut sebagaian deposit. Elektrode dicuci segera
dengan suatu aliran halus air suling yang diarahkan dengan merata sekeliling
tepi-tepi atas kedua elektode dari dalam sebua botol pencuci ; maka 10-15
cm3 yang pertama akan mengandung boleh dikata semua elektrolit yang

10
terjadi menempel pada elektroda –elektrode. Tidaklah perlu menampung air
cucian – cucian air berikutnya, dengan demikian mencegah pengenceran
berlebih sisa larutan. Elektroda itu lalu dilepaskan dan dibilas dengan aseton
murni, lalu dikeringkan pada 100-1100C semala 3-4 menit. Elektroda dengan
depositnya ditimbang setelah didinginkan selama kira-kira 5 menit pada
temperatur laboratorium.

Tugas
 Pelajari panduan percobaan dengan cermat
 Siapkan alat-alat yang akan digunakan
 Lakukan analisis sampel yang diberikan dengan metode
Elektrogravimetri

Tes Formatif
1. Jelaskan pengertian elektrogravimetri ?
2. Sebutkan dua metode elektrolisis?
3. Mengapa elektroda/katoda tidak boleh disentuh pada permukaan
pendepositan ?
Kunci Jawaban
1. Elektrogravimetri adalah metoda penentuan kadar ion/unsur
berdasarkan hasil penimbangan berat zat yang mengendap pada salah
satu elektroda pada reaksi elektrolisis terhadap larutan cuplikan.
2. Ada dua metode elektrolisis, diantaranya:
a. Elektrolisis lambat, tanpa pengadukan
b. Elektrolisis cepat, dengan pengadukan

3. Elektroda/katoda tidak boleh disentuh pada permukaan pendepositan


dengan jari (tangan) unutk mencegah adanya lemak yang menempel.
Karena jika terdapat lemak maka akan diperoleh endapan yang tidak
melekat erat oleh sebab itu bagian elektroda yang boleh dipegang
adalah bagian batang atau kawatnya dengan menggunakan sebuah
penjepit.

11
Lembar Kerja

Penentuan kadar Cu 2+ Metode Elektrogravimetri


Peralatan yang dibutuhkan :
1. Elektroda Pt
2. Pengaduk listrik
3. Magnetik stirer
4. Eksikator
5. Oven listrik
6. Voltmeter
7. Batang pengaduk
8. Gelas kimia 400 mL dan 100 mL
9. Ampermeter
10. Pipet ukuran 10 mL
11. Botol semprot
12. Kabel + jepit
13. Penjepit cawan
14. Tegel putih
15. Penyanggah elektroda
16. Plat tetes
17. Pipet tetes
18. Tabung reaksi
19. Kaca arloji
20. Pipet seukuran
Bahan yang dibutuhkan :
1. larutan H2 SO4 pekat
2. larutan HNO3 pekat bebas NO2-
3. aquadest
4. Aseton
5. HNO3 1:3
6. Etanol 96%
7. K4 Fe(CN)6

12
Prosedur Kerja :
1. Celupkan katoda dalam HNO3 1:1 selama 2 menit, lalu dicuci
dengan alkohol dan aseton
2. Memanaskan katoda didalam oven pada suhu 110oC, dinginkan
dieksikator dan timbang. Pemanasan diulangi hingga didapat
berat yang konstan.
3. Memipet 10 ml sampel Cu dan dimasukkan dalam gelas kimia
400 ml, dan tambahkan sedikit aquadest dan 1 ml HNO 3 bebas
NO2 - dan 1 ml H2SO 4 pekat
4. Merangkai alat elektrolisis.
5. Melakukan elektrolisis pada 2-4 volt hingga seluruh Cu tereduksi
sempurna
6. Melakukan tes kesempurnaan reduksi
7. Jika reduksi telah sempurna, kedua elektroda diangkat, dibilas
dengan aquadest dan alkohol kemudian arus listrik dimatikan.
8. Memanaskan katoda tersebut pada suhu 110oC, didinginkan
dieksikator dan ditimbang pemanasan diulangi hingga didapat
berat yang konstan
9. Menghitung kadar Cu dalam sampel

13
BAB III
EVALUASI

Jawablah dengan singkat dan jelas !


1. Tuliskan reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda pada elektrolisis
tembaga!
2. Apa fungsi larutan HNO3 1:1 ?

Jawaban :

1) Katoda : Cu2+ + 2e Cu x2
Anoda : 2H2O 4H+ + O2 + 4e x1
2Cu2+ + 2H2 O 2Cu + 4H+ + O2 + 4e

2) Fungsi larutan HNO3 1:1 adalah melarutkan sisa endapan Cu yang


menempel pada katoda.

Pedoman penilaian

1. Evaluasi hasil belajar = aspek kognitif + aspek psikomotorik + aspek


sikap
2. Bobot kognitif : psikomotorik : sikap = 30 % : 50 % : 20 %
3. Evaluasi kognitif diambil dari tes formatif ditambah evaluasi akhir
4. Evaluasi psikomotorik dan sikap diambil dari tugas dengan
menggunakan format penilaian sebagai berikut :

14
Berilah tanda (√) sesuai dengan prestasi siswa

No Kualitas Kerja
Kegiatan Baik (3) Sedang Kurang
(2) (1)

1 Pengenalan alat yang digunakan


2 Membersihkan alat
3 Persiapan umum alat
4 Rencana kerja dibuat sesuai
prosedur
5 Penggunaan alat
6 Pembacaan skala alat
7 Mengukur volume larutan
8 Mengurutkan tahapan kerja
9 Menimbang dan melarutkan
sampel
10 Memipet larutan
11 Ketelitian kerja dan penetapan
12 Meghitung hasil analisis
13 Melaporkan hasil kerja

5. Dalam aspek kognitif modul ini harus dikuasai ≥80 % meliputi aspek
psikomotorik dan sikap 90 %
6. Skor jawaban pada tes formatif adalah 1, jawaban salah adalah 0
7. Semua nilai kognitif, psikomotorik, dan sikap dikonversikan ke skala 0-
100
8. Nilai prestasi belajar (NPB) yaitu :
NPB = 0,3 (rata-rata nilai kognitif) + 0,5 (rata-rata nilai psikomotorik) +
0,2 (rata-rata nilai sikap)

15
BAB IV
PENUTUP

Sertifikat kompetensi melaksanakan analisis elektrogravimetri akan


diberikam kepada peserta didik setelah semua komponen evaluasi
dilaksanakan dan mencapai kriteria yang ditetapkan. Bagi peserta didik yang
belum mampu mencapai kriteria yang ditetapkan maka wajib melaksanakan
remedial. Komponen yang dimuat dalam sertifikasi meliputi aspek sikap
(afektif), pengetahuan (koginitif), serta ketrampilan (skill) yang didapat peserta
didik selama mengikuti pemelajaran. Sertifikat ini digunakan untuk
melanjutkan pada tingkat kompetensi dan modul berikutnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anderwood, A.L. 1992. Analisis Kimia Kuantitatif. Penerbit Erlangga: Jakarta.


Basset, J. 1994. ”Buku Ajar Vogel Kimia Kuantitatif Anorganik”. Edisi
Keempat: Jakarta.
__________ . 2005. Bahan Ajar D3 Politeknik TECD Bandung.
Khopkar, S.M. 2007. “Konsep Dasar Kimia Analitik”. Penerbit Universitas
Indonesia: Jakarta.

17

You might also like