Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini berjudul ” Analisis Elektrogravimetri”. Materi pelajaran meliputi
pengertian elektrogravimetri, teknik pengerjaan dan teknik penggunaan alat
elektrolisis dan perawatannya.
Untuk mempermudah dan memperoleh pemahaman yang memadai
dalam mempelajari modul ini, disarankan anda terlebih dahulu mempelajari
dan memahami modul sebelumnya yang akan diberikan seperti modul
pembersihan alat dan perawatan alat, modul penyiapan sampel, modul
keselamatan kerja dan modul penggunaan prosedur analisis.
Kemampuan dan kinerja yang harus dicapai setelah anda mempelajari
modul ini yaitu dapat melaksanakan analisis elektrogravimetri. Dengan
demikian kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif yang dijadikan
sasaran pada modul ini, diharapkan anda mempunyai bekal minimal dalam
melaksanakan analisis elektrogravimetri. Dunia kerja yang akan dihadapi
nantinya banyak kaitannya dengan pengerjaan analisis elektrogravimetri ini.
B. PRASYARAT
Untuk dapat mempelajari modul melaksanakan analisis elektrogravimetri
prasyarat yang harus dikuasai meliputi:
KA. KUA.D. 002.A : Melaksanakan kegiatan di laboratorium dengan benar
(GLP).
KA. LAB.A. 008.A : Bekerja berdasarkan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3).
KA. KOM.D. 023.A : Menggunakan prosedur analisis.
1
1. Panduan Belajar bagi Siswa :
a. Bacalah dengan cermat keseluruhan modul ini.
b. Pahami isi masing-masing konsep yang ada pada modul
c. Diskusikan dengan guru dan teman-teman tentang konsep yang
belum dipahami hingga mendapat penjelasan.
d. Jawab semua pertanyaan yang menguji penguasaan konsep,
kemudian periksa hasilnya dengan kunci jawaban yang disediakan.
Pelajari kembali apabila penguasaan konsep kurang dari 80%.
Ingat kunci jawaban digunakan setelah anda mengerjakan soal, dan
hanya digunakan untuk mengetahui pemahaman nyata anda.
e. Lakukan semua kegiatan yang diberikan dengan mengikuti
prosedur kerja dengan baik dan benar.
2
i. Perhatikan kendala-kendala yang dihadapi siswa saat praktek
selanjutnya berikan pengarahan kemudian catat pada lembar
observasi
j. Pantau kelemahan-kelemahan yang sering dilakukan baik
kelompok maupun perorangan kemudian catat pada lembar
observasi dan diskusikan penyelaesaiannya
k. Lakukan evaluasi kemampuan siswa sesuai dengan sasaran yang
ada pada modul ini baik dari aspek pengetahuan, penyelesaian
soal, ketrampilan dan sikap. Untuk ketrampilan dan sikap , penilaian
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, sedangkan
aspek pengetahuan dalam penyelesaian soal dilakukan setelah
pembelajaran selesai.
l.
D. TUJUAN AKHIR
Tujuan akhir yang harus dicapai siswa setelah menyelesaikan modul ini
tertuang dalam tabel berikut :
3
Keterangan :
K : Kognitif
P : Psikomotorik
A : Afektif
E. KOMPETENSI
Kompetensi yang akan dicapai dalam modul ini mengacu pada
kurikulum SMK 2004 sebagai berikut :
Kompetesi : Melaksanakan Analisis Elektrogravimetri
Kode : KA.ANA. U.01. A
Waktu : 84 jam @ 45 menit
Sub
Lingkup
kompeten Kriteria kinerja Sikap Pengetahuan Keterangan
belajar
si
1. Menyia 1. Sampel yang 1.mengidentifi 1.mengidentifi 1.Mendeskrisikap 1.Mengguna
pkan akan diuji kasi bahan kasi bahan pembuatan sampel kan
sampel dipersiapkan dengan cermat keselamatan
2.peralatan 2.Mendeskripsikan kerja
2. Uraian dan keselamatan 2.menggunaka instruksi kerja
keterangan kerja n 2.Menentuka
bahan dicatat peralatan dan 3.Mendeskripsikan n perlatan
3.peralatan keselamatan penyimpanan alat analisis
analisis kerja dengan
3. Bahan benar 4.Mendeskripsikan 3.Melaksana
dipersiapkan 4.instruksi rangkaian alat kan instruksi
sesuai instruksi kerja 3.menggunaka kerja
n instruksi
4. Peralatan kerja dengan
dipersiapkan benar
sesuai denagn
instruksi
2.Melakuk 1. Pencucian katoda 1.Teknik 1.Menerapkan 1.Mendeskripsikan 1.Menerapka
an dalam HNO3 1 : 1 Pencucian teknik analisis teknik Pencucian n teknik
prosedur 2. Pemanasan katoda elektrogravime katoda penetapan
kerja katoda sebelum tri kadar Cu
elektrolisis 2.teknik 2.Mendeskripsikan metode
3. Penimbangan pemanasan teknik penimbangan Elektrogravi
katoda sampai katoda sampai metri
konstan 3.teknik konstan
4. Mencatat hasil penimbanga
analisis n 3.Mendeskripsikan
5. Pembersihan pembersihan alat
peralatan dan
penyimpanannya
4
3.Melapor 1.laporan disusun 1.Validasi data 1.Menyimpulk 1.Mendeskripsikan 1.Menyimpul
kan hasil dalam format yang an hasil validasi data kan hasil
pengujian telah tersedia analisis validasi
Melaporkan
2.Hasil analisis di 2.Melaporkan hasil validasi
laporkan kepada hasil analisis
yang berwenang
F. CEK KEMAMPUAN
Berikuit ini merupakan lembar pengecekan kemampuan sebagai alat
evaluasi diri. Isilah dengan sejujurnya dan apabila sebagian besar pertanyaan
sudah Anda kuasai, maka Anda dapat mengerjakan soal atau minta pengujian
kepada guru. Berilah tanda silang (X) sesuai dengan tingkat penguasaan.
5
BAB II
PEMBELAJARAN
Perubahan Tanda
Tempat
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu dan Tangan
Belajar
Alasan guru
KBM-1
a. Diskusi tentang :
Pengertian
elektrogravimetri,
fungsi, serta alat
yang digunakan.
Cara perlakuan
terhadap katoda
sebelum dan
sesudah digunakan
KBM-2
a. Diskusi latihan
tentang pengenalan
alat, penggunaan
dan fungsi alat
elektrogravimetri
b. Merangkai alat
elektrolisis
c. Diskusi tentang
perawatan alat dan
penyimpanan alat
6
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar I
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran I. Siswa diharapkan dapat :
Mendeskripsikan pengertian elektrogravimetri
Mendeskripsikan fungsi dari analisis elektrogravimetri
Mendeskripsikan alat-alat yang digunakan dalam analisis
elektrogravimetri
Mendeskripsikan cara perawatan alat-alat yang digunakan
sebelum dan sesudah praktikum
Sikap
Menggunakan alat-alat analisis elektrogravimetri sesuai dengan
SOP
Bekerja di Laboratoriumkimia sesuai dengan SOP
Ketrampilan
Menggunakan alat analisis elektrogravimetri sesuai dengan
fungsinya masing-masing.
Menghitung hasil analisis
b. Uraian Materi
Elektrogravimetri adalah metode penentuan kadar ion/unsur
berdasarkan hasil
penimbangan berat zat yang mengendap pada salah satu elektrode pada
reaksi elektrolisis terhadap larutan cuplikan.Pada reaksi elektrolisis ini, energi
listrik akan diubah menjadi reaksi kimia. Reaksi yang terjadi pada elektrolisis
bergantung pada:
a. Sumber arus searah
b. Jenis elektroda
c. Larutan elektrolit
Dalam bentuk yang biasa, elektrogravimetri melibatkan penyalutan
suatu logam pada katode platinium yang telah ditimbang dan kemudian
penimbangan kembali untuk menetapkan kuantitas logam itu. Penetapan
tembaga merupakan contoh, sampel itu, barangkali suatu aliese tembaga,
dilarutkan dalam asam nitrat, katode kasa platinium, yang telah dibersihkan
7
dalam asam nitrat, dibilas, dikeringkan dalam oven, dan itu ditimbang,
kemudian dicelupkan kedalam larutan dan dibuat hubungan listrik dengan
menggunakan sejenis jepitan. Voltase luar dinaikkan sampai ammeter itu
menunjukkan suatu arus dan katode tampak kemerahan (dari tembaga). Akan
tampak gelembung yang timbul dari anode. Dalam praktik, suhu dalam
persamaan E applied tersebut dalam seksi diatas, tidak dapat dihitung dengan
tepat. Kita semata-mata beranjak dengan gagasan kasar beberapa
seharusnya Eapplied itu dan menambahkan sesuatu voltase ekstra untuk
memastika bahwa elektrolisis itu berjalan. Pada akhir elektrolisis, katode
diambil dari dalam larutan, sementara voltase luar masih dikenakan (untuk
mencegah melarutnya kembali lapisan tembaga itu oleh kerja galvani).
Katoda itu dibilas dengan air suling. Katode itu kemudian dicelupkan kedalam
etanol atau aseton untuk memudahkan pengeringan; dikeringkan dengan
cepat dalam oven untuk menghindari oksidasi pada permukaan tembaga dan
akhirnya didinginkan dan ditimbang.
Diinginkan medium asam nitrat untuk eksperimen diatas dengan
menurunnya konsentrasi Cu2+ oleh elektrolisis, katode makin mejadi negatif
sampai mulai reduksi nitrat.
NO3 - + 10H + 8e NH 4+ + 3H2O
Ini menstabilkan potensial katode, yang kemudian manjadi tidak cukup negatif
untuk mereduksi logam lain, seperti nikel, yang mungkin terdapat dalam
sampel ( itu juga mencegah reduksi H+ , yang tak disukai dalam kasus ini
karena pembebasan hidrogen yang terjadi bersama-sama itu, akan
menyebabkan endapan tembaga menjadi seperti karet busa dan tak mau
menempel).
Beberapa istilah yang dipakai dalam analisis elektrogravimetri antara
lain: sel volt dan sel elektrolisis. Suatu sel terdiri dari dua elektroda dan
satu atau lebih larutan dalam wadah yang sesuai. jika sel itu dapat memberi
energi listrik kepada suatu sistem luar ia disebut sel volta. Energi kimia diubah
sedikit banyak dengan lengkap menjadi energi listrik, tetapi sebagian energi
itu terbuang sebagai kalor (panas). Jika energi listrik itu diberikan dari suatu
sumber luar, sel melalui mana yang mengalir dinamakan sel elektrolisis, dan
hukum-hukum faraday menjelaskan perubahan utama pada elektorda-
elektroda. Suatu sel tertentu dapat berfungsi sesaat sebagai sel galvani dan
8
pada saat lain sebagai elektrolisis. Contoh yang khas adalah akumulator
timbel atau aki. Selama suatu elektrogravimetri, sebuah sel galvani dibangun
selagi produk-produknya terbentuk diatas elektroda-elektroda. Jika arus
dimatikan, produk-produk ini cenderung menghasilkan suatu arus dengan
arah yang berlawanan dimana arus elektrolisis dilakukan.
Katoda adalah elektroda pada mana reduksi terjadi. Dalam sebuah
elektrolisis, elektrode yang melekat pada terminal negatif dari sumber, karena
elektron-elektron meninggalkan sumber dan masuk kedalam sel elektrolisis
pada terminal tersebut. Katoda adalah terminal positif dari sebuah sel galvani,
karena sel demikian menerima elektron-elektron pada terminal ini.
Anoda adalah elektrode dimana oksidasi terjadi. Ini adalah terminal
positif dari suatu sel elektrolisis atau terminal negatif dari suatu sel volta.
Penetapan elektrogravimetri sederhana seperti diuraikan diatas, digunakan
secara meluas untuk logam. Teknik itu sangat berhasil bila logam yang cukup
mulia seperti tembaga atau perak harus ditetapkan dalam sampel yang
konstitusi – konstitusi lainnya tak semudah H+ untuk direduksi.
Elektrode
Ini umumnya dibuat dari platinium atau dari platinium – iridium,
meskipun elektrode-elektrode titanium berlapiskan-platinium juga tersedia.
Elektrode kasa lebih disukai karena mereka membantu dalam peredaran
larutan, dan dengan demikian membantu mengurangi setiap kecenderungan
menghabisnya elektrolit secara setempat. Elektroda yang khas dapat
9
diperlihatkan pada gambar Xll.8: (a) dan (b) menyatakan sepasang elektrode,
dari mana yang sebelah dalam diputar, sementara yang sebelah luar
terpasang tetap. (c) menyatakan sepasang elektrode lain, dimana kedua
elektrode diam; sebuah tabung kaca disisipkan kedalam cincin –cincin
diatas kawat penghantar dari elektrode sebelah luar dan kawat penghantar
kedalam elektrode sebelah dalam melalui tabung ini.dengan elektrode finscer
ini harus digunakan sebuah pengaduk dayung dari kaca yang independen,
atau sebuah batang pengaduk magnetik.
10
terjadi menempel pada elektroda –elektrode. Tidaklah perlu menampung air
cucian – cucian air berikutnya, dengan demikian mencegah pengenceran
berlebih sisa larutan. Elektroda itu lalu dilepaskan dan dibilas dengan aseton
murni, lalu dikeringkan pada 100-1100C semala 3-4 menit. Elektroda dengan
depositnya ditimbang setelah didinginkan selama kira-kira 5 menit pada
temperatur laboratorium.
Tugas
Pelajari panduan percobaan dengan cermat
Siapkan alat-alat yang akan digunakan
Lakukan analisis sampel yang diberikan dengan metode
Elektrogravimetri
Tes Formatif
1. Jelaskan pengertian elektrogravimetri ?
2. Sebutkan dua metode elektrolisis?
3. Mengapa elektroda/katoda tidak boleh disentuh pada permukaan
pendepositan ?
Kunci Jawaban
1. Elektrogravimetri adalah metoda penentuan kadar ion/unsur
berdasarkan hasil penimbangan berat zat yang mengendap pada salah
satu elektroda pada reaksi elektrolisis terhadap larutan cuplikan.
2. Ada dua metode elektrolisis, diantaranya:
a. Elektrolisis lambat, tanpa pengadukan
b. Elektrolisis cepat, dengan pengadukan
11
Lembar Kerja
12
Prosedur Kerja :
1. Celupkan katoda dalam HNO3 1:1 selama 2 menit, lalu dicuci
dengan alkohol dan aseton
2. Memanaskan katoda didalam oven pada suhu 110oC, dinginkan
dieksikator dan timbang. Pemanasan diulangi hingga didapat
berat yang konstan.
3. Memipet 10 ml sampel Cu dan dimasukkan dalam gelas kimia
400 ml, dan tambahkan sedikit aquadest dan 1 ml HNO 3 bebas
NO2 - dan 1 ml H2SO 4 pekat
4. Merangkai alat elektrolisis.
5. Melakukan elektrolisis pada 2-4 volt hingga seluruh Cu tereduksi
sempurna
6. Melakukan tes kesempurnaan reduksi
7. Jika reduksi telah sempurna, kedua elektroda diangkat, dibilas
dengan aquadest dan alkohol kemudian arus listrik dimatikan.
8. Memanaskan katoda tersebut pada suhu 110oC, didinginkan
dieksikator dan ditimbang pemanasan diulangi hingga didapat
berat yang konstan
9. Menghitung kadar Cu dalam sampel
13
BAB III
EVALUASI
Jawaban :
1) Katoda : Cu2+ + 2e Cu x2
Anoda : 2H2O 4H+ + O2 + 4e x1
2Cu2+ + 2H2 O 2Cu + 4H+ + O2 + 4e
Pedoman penilaian
14
Berilah tanda (√) sesuai dengan prestasi siswa
No Kualitas Kerja
Kegiatan Baik (3) Sedang Kurang
(2) (1)
5. Dalam aspek kognitif modul ini harus dikuasai ≥80 % meliputi aspek
psikomotorik dan sikap 90 %
6. Skor jawaban pada tes formatif adalah 1, jawaban salah adalah 0
7. Semua nilai kognitif, psikomotorik, dan sikap dikonversikan ke skala 0-
100
8. Nilai prestasi belajar (NPB) yaitu :
NPB = 0,3 (rata-rata nilai kognitif) + 0,5 (rata-rata nilai psikomotorik) +
0,2 (rata-rata nilai sikap)
15
BAB IV
PENUTUP
16
DAFTAR PUSTAKA
17