You are on page 1of 11

TUGAS ETIKA PROFESI

KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI

DISUSUN OLEH :

HASTOMO
REGULER

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2006
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Beberapa orang berkumpul dan salimg berkomunikasi kemudian mereka
mengikatkan diri dalam suatu organisasi untuk saling membantu dan melakukan usaha
kooperatif guna mencapai suatu tujuan atau sarana tertentu. Agar organisasi bekerja
secara teratur perlu adanya pemimpin dan kepemimpinan.
Agar tejadi ketertiban di dalam kegiatan organisasi perlu ada pengaturan
mengenai pembagian tugas, cara kerja, hubungan serta koordinasi antar pekerjaan yang
satu dengan pekerjaan yang lain, maka kegiatan pengaturan itu perlu dikendalikan atau
dipimpin oleh seorang pemimpin.
B. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami hubungan
antara kepemimpinan dan organisasi diharapkan seorang pemimpin dapat memimpin
organisasi dengan baik, bijaksana, sehinga tujuan organisasi dapat tercapai dan
menimbulkan kepuasan tersendiri.
C. Rumusan Masalah
Kepemimpinan merupakan bagian dari organisasi, dimana seorang yang
menjalankanya atau yang disebut dengan pemimpin yang mempunyai fungsi untuk
membimbing, memimpin sesuai dengan kualitas yang dimilikinya serta adanya
penerimaan secara sukarela oleh para anggotanya.
Dalam makalah ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
kepemimpinan serta organisasio yang diharapkan ditemukan kaitan antara keduanya.
BAB II
KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI

I. KEPEMIMPINAN
A. Definisi Kepemimpinan
Definisi kepemimpinan dinyatakan oleh beberapa sarjana sebagai berikut :
1. Menurut Stodgill
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang
terorganisir dalam usaha-usaha menentukan tujuan dan mencapainya.dengan
begitu kepemimpinan merupakan segmen (bagian) penting dari organisasi,
perusahaan dan industri, dimana organisasi tersebut tersusun atas dasar
pembagian fungsi-fungsi yang berbeda serta harus dilaksanakan.
2. Menurut Bennis
Kepemimpinan adalah proses dimana seorang agen menyebabkan seorang
bawahan bertingkah laku menurut satu cara tertentu.
3. Menurut Ordway Tead (dalam The art of Leadership)
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang agar mereka mau
bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
4. Menurut George R. Terry (dalam Principle of Management)
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orana-orang agar mereka suka
berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok.
5. Menurut Howard H. Hyat (dalam Aspect of Modern Public Administration)
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia,
kemampuan untuk membimbing orang.
Dalam pengertian terbatas, pemimpin adalah seorang yang membimbing-
memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya serta
akseptansi/penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.
B. Teori Kepemimpinan
Teori kepemimpinan adalah satu penggeneralisasian dari satu perilaku
pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinanya denagn menonjolkan latar
belakang historis, sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan menjadi
pemimpin, sifat-sifat utama pemimpin, tugas-tugas pokok dan fungsinya, serta etika
profesi kepemimpinan.
a. Latar Belakang Sejarah
Kepemimpinan muncul bersama-sama dengan adanya peradaban
manusia yaitu sejak nenek moyang manusia berkumpul bersama, bekerja
bersama-sama untuk mempertahankan eksistensi hidupnya menantang kebuasan
binatang dan alam liar disekitarnya. Sejak itu terjadi kerjasama antar-manusia
dan ada unsur kepemimpinan. Pada sat itu yang ditunjuk sebagai pemimpin
adalah orang-orang yang paling kuat, paling cerdas dan paling berani. Sebagai
contoh : Kautilya dengan tulisanya “Arthasastra” (321 sebelum masehi)
menuliskan ciri-ciri khas seorang perwira yang ditunjuk sebagai pemimpin,
ialah :
• Pribumi, lahir dari keturunan luhur
• Sehat, kuat, berani, ulet
• Inteligen, punya ingatan yang kuat, pandai, fasih berbicara
• Punya watak yang murni, dengan sifat-sifat : penuh kebaktian, setia, taat
pada kewajiban, punya harga diri, kokoh pendirianya, memiliki
entusiasme, bijaksana, mampu melihat jauh ke depan
• Ramah-tamah, baik hati, sopan-santun
• Terampil, terlatih baik dalam bidang seni
• Mempunyai pengaruh
Dengan ringkas dapat dinyatakan, pemimpin dan kepemimpinan itu dimanapun
juga kapanpun juga selalu diperlukan, khususnya pada zaman modern sekarang
dan di masa-masa mendatang dimana umat manusia menciptakan karya-karya
raksasa yan harus dikerjakan secara bersama-sama.
b. Sebab-Musabab Munculnya Pemimpin
Tiga teori yang menonjol dalam menjelaskan kemunculan pemimpin,
ialah : a). teori genetis, b). teori sosial, c). teori ekologis atau sintetis.
Teori genetis
Menyatakan sebagai berikut :
1) Pemimpin itu tidak dibuat, ajan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakat-
bakatnya yang luar biasa sejak lahirnya.
2) Dia ditakdirkan lahir menjadi pemipin dalam situasi dan kondisi yang
bagaimanapun juga pasti akan jadi peninpin.
3) Secara filsafi, teori tersebut menganut pandangan yang deterministis dan
fatalistis.
Teori sosial (lawan teori genetis)
Menyatakan sebagai berikut :
1) Pemimpin-pemimpin itu harus disiapkan dan dibentuk, tidak terlahirkan
dan dibiarkan berkembang dengan sendirinya saja.
2) Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha
penyiapan,pendidikan dan latihan secara intensional.
Teori ekologis atau sintetis (muncul sebagai reaksi dari kedua teori tersebut
Lebih dahulu)
Menyatakan sebagai berikut :
Seorang akan sukses menjadi pemimpin,bila sejak lahirnya dia telah
memiliki bakat-bakat kepemimpinan,dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan
melalui pengalaman dan usaha pendidikan,juga sesuai dengan tututan
lingkungan /ekologisnya.
c. Tipe dan gaya kepemimpinan
Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan
kepribadian sendiri yang unik khas, sehingga tingkah laku dan gayanya itulah
yang membedakan dirinya dari orang lain. Gaya atau style hidupnya ini pasti
akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya. Sehingga muncul beberapa
tipe kepemimpinan. Misalnya tipe-tipe kharismatik, administratif, militeristis,
otokratis, laisser faire, populistis, administratif, demokratis. Berdasarkan pada
penonjolan ketiga orientasi tersebut, dapat ditentukan delapan tipe
kepemimpinan, yaitu :
1) Tipe deserter (pembelot)
Sifatnya : bermoral rendah,tidak memiliki rasa keterlibatan,
tanpa pengabdian, tanpa loyalitas dan ketaatan,sukar diramaikan
2) Tipe birokrat
Sifatnya : korekt, patuh pada peraturan dan norma-norma, manusia
organisasi, tepat, akurat/cermat, keras, disiplin.
3) Tipe misionary (misionaris)
Sifatnya : terbuka, penolong, lembut hati, ramah-tamah, alim religius.
4) Tipe developer (pembangunan)
Sifatnya : kreatif, dinamis, inovatif, memberikan/melimpahkan wewenang
dengan baik, menaruh kepercayaan pada bawahan.
5) Tipe otokrat
Sifatnya : keras, diktatoris, mau menang sendiri, keras kepala, sombong,
bandel.
6) Benevolent autocrat (otocrat yang bijak)
Sifatnya : lancar, tertib, ahli dalam mengorganisir, besar rasa keterlibatan
diri (besar feeling belongingness).
7) Tipe compromiser (mudah berkompromi)
Sifatnya : plintat-plintut, selalu mengikuti angin, tanpa pendirian, tidak
mempunyai keputusan, berpandangan pendek, tak punya
kepribadian yang kuat
8) Tipe eksekutif
Sifatnya : bermutu tinggi, dapat memberikan motivasi yang baik,
berpandangan jauh, tekun.
d. Syarat-syarat kepemimpinan
Stodgill dalam bukunya “Personal Factors Associated with
Leadership”yang dikutip oleh James A. Lee dalam bukunya Management
Theories and Prescriptions, menyatakan bahwa pemimpin itu harus memiliki
beberapa kelebihan, yaitu :
Kapasitas : kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara atau verbal facility,
keaslian, kemampuan menilai.
1) Prestasi/achievement : gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan, perolehan
dalam olahraga dan atletik.
2) Tanggung jawab : mandiri, berinisiatif, tekun, ulet, percaya diri, agresif dan
hasrat untuk unggul.
3) Partisipasi : aktif, memiliki sosiabilitas tinggi, mampu bergaul, kooperatif
atau suka bekerjasama, mudah menyesuaikan diri, punya rasa humor.
4) Status : meliputi kedudukan sosial-ekonomi cukup tinggi, populer, tenar.
Sedang Earl Nightingale dan Whitt Schult dalam bukunya “Creative Thinking-
How to win Ideas” 1965 menuliskan kemampuan pemimpin(yang harus
dimiliki) ialah :
1) Kemandirian, berhasrat memajukan diri sendiri (individualisme)
2) Besar rasa ingin tahunya dan cepat tertarik pada manusia serta benda-benda
(curious)
3) Multi-terampil atau memiliki kepandaian beraneka ragam
4) Memiliki rasa humor, enthousiasme tinggi, suka berkawan
5) Perfeksionis, selalu ingin mendapatkan yang sempurna
6) Mudah menyesuaikan diri, daya adaptasinya tinggi
7) Sabar namun tidak “mandek” berhenti
8) Waspada, peka, jujur, optimis, berani, gigih, ulet, realistis
9) Komunikatif, serta pandai berbicara atau berpidato
10) Berjiwa wiraswata
11) Sehat jasmaninya, dinamis, sanggup dan suka menerima tugas yang berat,
serta berani mengambil resiko
12) Tajam firasatnya, tajam dan adil pertimbangannya
13) Berpengetahuan luas dan haus akan ilmu pengetahuan
14) Memiliki motifasi tinggi dan menyadari target atau tujuan hidupya yang
ingin dicapai, dibimbing oleh idealisme tinggi
15) Punya imajinasi tinggi, daya kombinasi dan daya inovasi yang besar/kaya
Yang jelas pemimpin harus memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan anggota lainya. Sebab kelebihan-kelebihan tersebut seorang pemimpin
akan berwibawa dan dipatuhi oleh bawahanya. Terutama sekali kelebihan di
bidang moral dan akhlak, semangat juang, ketajaman intelegensi, kepekaan
terhadap lingkungan dan ketekunan-keuletan. Dan yang penting lainnya ialah :
integritas kepriadiannya sehingga dia menjadi dewasa matang, bertanggung
jawab dan susila.
e. keterampilan yang harus dimiliki pemimpin
keterampilan atau kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin untuk mendukung peran, fungsi dan tugasnya menurut Rex F. Harlow
adalah sebagai berikut :
1) Conceptual Skill
Keterampilan menyelami keadaan, mengkoordinasikan seluruh kegiatn
beserta orang-orangnya sehingga kegiatan tersebut terarah dan dapat
mencapai hasil yang optimal.
2) Human Relation Skill
Ini menyangkut keterampilan pemimpin untuk menciptakan kerjasama
diantara anggotanya.
3) Technical Skill
Keterampilan yang dimiliki pimpinan yang bersifat teknis sesuai dengan
bidangnya.
Ketiga keterampilan ini perlu dimiliki setiap pimpinan tanpa memandang tingkat
kedudukan dalam organisasi. Untuk human relation skill makin tinggi
kedudukan pimpinan, maka makin diutamakan conceptual skill begitu juga
sebaliknya.
f. Gaya atau tipe kepemimpinan
Gaya kepemimpinan tidak saja dipengaruhi oleh sifat dan perilaku
pimpinanya tetapi juga dipengaruhi oleh sifat, perilaku dan situasi orang dalam
organisasi tersebut. Douglass Mc. Gregor mengemukakan teori X dan Y untuk
mengelompokan sifat dan perilaku orang-orang serta kondisi kerja dalam suatu
organisasi.

Tabel Teori X dan Y menurut Douglass Mc. Gregor


TEORI X TEORI Y
Pada umumnya para anggota organisasi Pada umumnya para anggota organisasi
cenderung menolak dan tidak mampu menyenangi serta memiliki kemampuan
memikul tugas, tanggung jawab serta untuk melaksanakan tugas serta tanggung
kewajiban yang diberikan dan cenderung jawab dan kewajiban yang diberikan
mementingkan diri sendiri kepadanya
Pada umumnya para anggota organisasi Pada umumnya para anggota organisasi
cenderung bersifat agresif, melanggar menyenangi serta memiliki inisiatif serta
ketentuan serta mudah berselisih mampu mengawasi dan mengendalikan
diri
Untuk mencapai tujuan organisasi maka Untuk mencapai tujuan organisasi, para
anggota harus dipimpin, diarahkan dan di anggota tak perlu dipimpin dan diawasi
hukum jika melakukan kesalahan dengan ketat

II. ORGANISASI
A. Organisasi Informal
Organisasi informal (kelompok primer atau face-to-face) ialah sistem interelasi
manusia berdasarkan rasa suka dan tidak suka dalam iklim psikis yang intim, ada
kontak muka berhadapan muka serta moral tinggi.
Ciri-ciri organisasi informal antara lain, yaitu :
1) Terintegrasi dengan baik
2) Diluar kelompok primer atau informal ini terdapat kelompok yang lebih
besar, yaitu kelompok formal atau sekunder, dimana kelompok primer
menjadi bagian dari padanya
3) Setiap anggota secara individual mengadakan interelasi berupa jaringan
perikatan yang pribadi atau personal dengan komunikasi akrab
4) Terdapat iklim spikis “suka dan tidak suka” atau “iklim acuh tak acuh”
5) Sedikit atau banyak setiap anggota mempunyai sikap yang pasti terhadap
anggota lainnya dan dimuati sentimen, afeksi serta emosi-emosi tertentu.
Sehubungan dengan unsur-unsur afeksi dan emosi-emosi tadi, kelompok primer
merupakan instrumen paling penting bagi pembentukan : disiplin, moral, dan
kontrol sosial. Kontrol dan moral tersebut mencanangkan kode-kode etik dan norma
tingkah laku yang dianggap paling tepat bagi kelompok primer tersebut. Sehingga
kelompok primer ini memberikan pengaruh “membentuk” yang paling potensial
bagi pembinaan dan pengkondisian tingkah laku setiap individu anggota
kelompknya.
B. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah organisasi yang diatas kertas dengan relasi-relasi logis
berdasarkan peraturan, konvensi dan kebijakan atau policy dari organisasi dengan
pembagian tugas pekerjaan dan hirarki kerja.
Organisasi formal yang disebut juga dengan kelompok sekunder merupakan
bentuk hirarki resmi seperti telah ditentukan diatas kertas menurut peraturan dan
ketentuan yang ada.
Organisasi formal dalam wujud firma, perusahaan, pabrik, kartel, komplek industri,
jawatan, divisi, dll.
Ciri-ciri organisasi formal adalah :
1) Bersifat impersonal dan zakelijk-obyektif
2) Kedudukan setiap individu berdasarkan fungsi masing-masing dalam sistem
hirarki dengan tugas pekerjaan masing-masing yang jelas
3) Ada relasi formal berlandaskan alasan-alasan idiil dan konvensi yang “zakelijk”
dan status resmi dalam organisasi
4) Suasana krja dan komunikasi berlandaskan pada asumsi kompetiti atau
persaingan dan efisien.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Hubungan antara kepemimpinan dengan organisasi itu erat sekali.
Kepemimpinan terutama mempunyai fungsi sebagai penggerak atau dinamisator
dan koordinator dari sumber daya manusia, sumber daya alam, semua dana dan
sarana yang disiapkan oleh sekumpulan manusia yang berorganisasi.
Dengan ringkas dapat dinyatakan, pemimpin dan kepemimpinan itu
dimanapun juga dan kapanpun juga selalu diperlukan khususnya pada zaman
modern sekarang dan dimasa-masa mendatang didalam umat manusia
menciptakan karya-karya raksasa yang harus dikerjakan secara bersama-sama.
B. Saran
Agar tujuan organisasi dapat tercapai maka sebagai seorang pemimpin
dalam menjalankan kepemimpinannya harus mempunyai kelebihan dalam
kemampuan berorganisasi, memiliki moral dan kepribadian yang bagus, tingkat
intelektual yang tinggi dan memiliki daya juang untuk mencapai tujuan
organisasi.

You might also like