You are on page 1of 2

Latar Belakang Perkembangan Pendidikan Dan Awal

Munculnya Kesadaran Nasional

Peranan pendidikan sangatlah menentukan munculnya golongan baru


yaitu golongan intelegensia. Proses modernisasi yang tumbuh dalam
masyarakat Indonesia pada tahap awal memiliki ciri-ciri sbb.
1. tumbuhnya organisasi modern;
2. tumbuhnya golongan terpelajar Indonesia yang dapat melihat lebih
tajam akibat penjajahan;
3. tumbuhnya kesadaran kebangsaan melalui peristiwa lahirnya Budi
Utomo dengan Sumpah Pemuda dan puncaknya yaitu Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945;
4. berorientasi pada organisasi modern.

Pendidikan telah menyadarkan bangsa Indonesia untuk mengenal


dirinya sendiri. Pemimpin bangsa Indonesia pada tahap awal, sekolah-
sekolah didirikan oleh Belanda bukan untuk mencerdaskan bangsa
Indonesia, tetapi semata-mata untuk memenuhi tenaga rendah dan Belanda
pada permulaan abad ke-20 tidak dimaksudkan untuk meningkatkan
kemakmuran rakyat, melainkan lebih mengurus kepada proses pembaratan
bagi penduduk bumiputra. Proses pembaratan ini merupakan usaha untuk
menguasai penduduk bumiputra dan berbagai aspek kehidupan. Sesuai
dengan perkembangan ekonomi di satu pihak dan perluasaan pemerintah
serta administrasi di pihak lain, timbulah kebutuhan akan tenaga terdidik
untk memenuhiya, pemerintah kolonial telah mendirikan sekolah-sekolah.
Semula hanya terbatas sampai tingkat rendah saja dan baru dalam dasawarsa
kedua abad ke-20 dibuka sekolah tingkat menenagah dengan tingkat tinggi
pada tahun 1920.

Sekolah-sekolah pada zaman kolonial Belanda dibedakan menjadi delapan,


yaitu sbb.

1. Sekolah Eropa.
Sekolah ini memakai model sekolah Negara. Belanda dalam
memenuhi kebutuhan pendidikan dasar diintergrasikan dalam ELS
atau HIS.
Lama pendidikan Sekolah Eropa adalah tujuh tahun.
2. Sekolah Lanjutan HBS (Sekolah tinggi warga Negara).
Lama pendidikan Sekolah Lanjutan HBS adalah lima tahun.

3. Sekolah bumiputra.
Sekolah kelas dua, dengan bahasa pengantarnya bahasa daerah
Lama pendidikan Sekolah bumiputra lima tahun

4. Sekolah Desa.
Lama pendidikan Sekolah Desa adalah tiga tahun

5. Sekolah lanjutan Sekolah Desa.


Lama pendidikan Sekolah Lanjutan Sekolah Desa adalah dua tahun

6. Sekolah peralihan dari sekolah Desa.


Sekolah berbahasa Belanda, lama pendidikan lima tahun

7. Sekolah Lanjutan pertama MULO.


Sekolah yang setingkat dengan SMP

8. Sekolah Dokter Jawa, School Taf Opleiding Van Indische Arsten


(STOVIA).
Lama pendidikan STOVIA adalah tujuh tahun

Kedudukan sekolah tentu sangat strategis dan sistem kesempatan belajar


masih langka, maka penerimaan murid baru didasarkan tolok ukur antara
lain:
a. Status pegawai negeri;
b. Orang tua;
c. Golongan gaji tertentu.
Sehingga dengan sistem ini hanya orang-orang tertentu saja yang mengeyam
pendidikan, dan dari sinilah akan munculnya kaum terpelajar yang akan
membangkitkan jiwa nasional bangsa Indonesia.

You might also like