Professional Documents
Culture Documents
Pemenuhan Kebutuhan cairan tubuh dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh
beberapa organ, daiantaranya ;kulit, ginjal, paru dan gastrointestinal. Pengaturan
keseimbangan cairan dapat melalui system endokrin, seperti system hormone (anti
diueretik hormone – ADH), aldesteron, progesterone, glukokortikoid, dan
mekanisme rasa haus.
Asupan Cairan
Asupan (intake) cairan utnuk kondisi normal pada orang dewasa +2500 cc
per hari.asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau tambahan dari makanan
lain. Pengaturan keseimbangan cairan menggunakan mekanisme haus yang diatur
oleh hiopotalamus.
Pengeluaran Cairan
o Urine
o Keringat
o Fases
Proses pengaturan cairan tubuh dapat dipengaruhi oleh dua factor,yaitu ;tekeanan
cairan dan memberan.
1) Tekanan caira ; proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan
cairan. Proses osmotic juga mengguanakan tekanan osmotic, yang
merupakan kemampuan partikel untuk menarik larutan melalui memberan.
A. Pola keseimbangan antara volume cairan dan komposisi kimia cairan tubuh
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan dapat diperkuat. (“panduan
diagnosa keperawatan NANDA 2006 difinisi dan aplikasi”).
B. Kekurangan volume cairan tubuh :penurunan cairan itravaskuler interstisial dan
intraseluler,mengarah pada dehidrasi, kehilangan cairan tanpa perubahan
sodium. . (“panduan diagnosa keperawatan NANDA 2006 difinisi dan aplikasi”).
Cairan tubuh (60% berat badan) terbagi atas tiga kompartemen normal,
yaitu intravaskuler (ISF) 5% berat badan, interstisial 15 % berat badan dan
intrasel (40%) berat badan. Cairan intravaskuler dan interstisial bersama-sama
disebut ekstrasel (ECF). Dalam keadaan patologis yang mengiri syok yang
berkepanjangan, terjadi kebocoran cairan ke rongga ketiga (ke lumen usus, rongga
priotenium, dan ke non-fungctioning ECF). ECF adalah cairan tubuh dengan laju
malih tinggi, dikeluarkan melalui urin 25 ml/kg/hari serta keringat dan uap nafas
(700 ml/m2 /hari).
Kebutuhan air
Umur Jumlah air dalam 24 jam Ml/kg berat badan
3 hari 250 – 300 80 – 100
Yang disebut natrium adalah air beserta natrium dalam proporsi normal,
cairan ini berada pada IVF dan ISF, pada kekurangan natrium sering disebut
“hipovolemia”. Diare, muntaber, priotenitis, luka bakar dan syok pad dengue
merupakan penyebab utama terjadinya hipovolemia.
Cairan pengganti yang sesuai untuk kekurangan cairan IVF adalah “ringer
lektat”, “ringer asetat”, NaCl 0,9%..oleh kareana IVF dan ECF tergabung dalam
cairan ESF, maka cairan reflecment untuk ISF adalah ringer lektat”,ringer asetat”,
dan NaCl 0,9%..(Wim De Jong,”Ilmu Bedah”ed.2)
3. hipokelemia
merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah. Kondisi
ini sering terjadi pada pasien dengan diare berkepanjangan, juga ditandai dengan
lemahnya denyut nadi, turunnya tekanan darah, tidak nafsu makan dan muntah-
muntah,perut kembung, lemah dan lunaknya otot tubuh, tidak beraturannya
denyut jantung(aritmia), kurangnya kadar kalium plasma hingga <>
4. hiperkelemia
A. Pengkajian
Patofisiologis
Berhubungan dengan :
1. Mual/Muntah
2. berkurangnya motivasi untuk minum cairan skunder akibat depresi atau
keletihan.
5. kesulitan menelan dan atau makanan sendiri skunder akibat nyeri mulut
6. ketidak cukupan cairan untuk upaya olah raga atau kondisi cuaca.
Mutarasional
Bayi/anak-anak
C. Perencanaan
Intervensi keperawatan yang umum dilakukan pada pasien gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit adalah :
Berikan therapi intravena (IVFD) sesuai kondisi pasien dan intruksi dokter
dengan memperhatikan : jenis cairan, jumlah/dosis pemberian, komplikasi
dari tindakan
Pantau berat badan, suhu tubuh, kelembaban pada rongga oral,volume dan
konsentrasi urin. (mis. Lika, mensis yang berlebihan),