Professional Documents
Culture Documents
Di bawah ini adalah kunci jawaban latihan tatabahasa untuk edisi yang lalu.
mengobati pasiennya = memberi obat kepada pasiennya
mengotori bajuku = membuat kotor pada bajuku
menyenangi wanita berambut pendek = suka kepada wanita berambut pendek
menghadiahi dia sepatu baru = memberi hadiah kepada dia
memarahinya = marah kepadanya
membasahi rambut saya = membuat basah pada rambut saya
mengetuai parlemen di Inggris = menjadi ketua di parlemen di Inggris
menasihati saya = memberi nasihat kepada saya
membohongi orang lain = bohong kepada orang lain
menghakimi pencuri itu = menjadi seperti hakim untuk
Pada edisi ini kita akan belajar tentang pemakaian partikel -lah, -kah, dan -pun. Parikel dalam bahasa Indonesia tidak
mempunyai arti. Partikel hanya mempunyai fungsi.
1. Partikel -lah
Contoh: Sesudah belajar, pulanglah dia. After studying, she went home.
Dialah orang yang mengambil bukuku.He is who take may book.
Sesudah menghidupkan AC, dinginlah kamar ini. After switch on AC, this room is cold.
Contoh: Pergilah sekarang, sebelum terlambat!. Please, go home now, before you late.
Ambilah kalau Anda mau! Please take it, if you want to.
2. Partikel -kah
Partikel –kah berfungsi sebagai penegasan dalam kalimat pertanyaan. Partikel –kah dipakai untuk menggantikan kata tanya
”apakah”, dan pada kalimat tanya khusus. Particle –kah has functions as emphasizing in question sentence. It is used to
replace question word “apakah” (yes-no question), and can occur in specific question.
Sulitkah belajar bahasa Indonesia? (Apakah belajar bahasa Indonesia sulit?) Is it difficult to learn Indonesian?
b. untuk menegaskan kalimat tanya dengan menambahkan -kah di belakang kata tanya. It occurs in specific question. To
emphasize a question by adding -kah at the end of a question words
Contoh: Berapakah saya harus membayar dia? (Berapa saya harus membayar dia?) How much I have to pay him?
Siapakah orang yang berbaju putih itu? (Siapa orang yang berbaju putih itu?) Who is wearing the white shirt?
3. Partikel –pun
Contoh: Dewi sangat pintar, anaknya pun pintar.(Dewi sangat pintar, anaknya juga pintar). Dewi is very smart, her
child is also smart.
Saya suka nasi goreng, pizza pun saya suka. (Saya suka nasi goreng, saya juga suka pizza) I like fried rice,
also pizza.
Contoh: Silakan datang kapan pun Anda mau!(Silakan datang kapan saja Anda mau!) Please, come whenever you want.
Saya akan membeli mobil itu berapa pun harganya (Saya akan membeli mobil itu berapa saja harganya) I will
buy this car no matter how much its price.
Latihan
Isilah titik-titik di bawah ini dengan : -lah, -kah, -pun ! (Please fill the blanks using particle : -lah, -kah, -pun!)
2. Ke mana ______________ Anda pergi, jangan lupa membawa kartu identitas!
5. Tidak hanya laki-laki yang suka bermain sepak bola, perempuan __________ suka bermain sepak bola.
7. Kamar ini adalah kamar bebas rokok. Siapa ______________ tidak boleh merokok di sini.
Situs Bahasa
Menggunakan partikel -lah, -kah secara tepat dan menggunakan bentuk kombinasi pe-an
Dalam berkomunikasi, tentu kamu pernah menanyakan sesuatu, menyampaikan sesuatu atau bahkan menyuruh orang
lain, seperti teman, kakak, atau adik. Pernahkah kamu menyadari bahwa kalimat yang kamu sampaikan menggunakan
partikel -lah, - kah.
Amatilah dan kenalilah partikel yang digunakan dalam kalimat di bawah ini!
1. Akulah yang menggambar semua.
2. Waktu itulah aku sedang tidak di rumah.
3. Maju teruslah menuju ke rumah kepala kampung.
Dari contoh kalimat tersebut, partikel -lah dipakai untuk menegaskan bagian kalimat yang mendapat tekanan keras
karena dipentingkan. Selain untuk menegaskan bagian kalimat, partikel -lah juga dipakai untuk menghaluskan
permintaan dan menguatkan perintah. Untuk menghaluskan permintaan, contohnya,
1. Pergilah cepat sebelum malam tiba!
2. Lihatlah semua kebaikan yang dia lakukan!
3. Apalah yang harus aku lakukan?
Untuk menguatkan perintah perhatikan contoh berikut!
1. Pergilah cepat! Sebelum aku marah!
2. Tangkaplah tikus itu sekarang juga!
3. Carilah jarum itu sampai ketemu!
Partikel -kah dipakai dalam kalimat tanya untuk menegaskan bagian atau kelompok kata yang dipentingkan.
Contoh:
Dapatkah engkau datang besok?
Jawab: dapat atau tidak dapat
Mungkinkah engkau datang lagi?
Jawab: mungkin atau tidak mungkin.
Akukah yang dipersoalkan?
Jawab: aku atau orang lain.
Setelah kamu mempelajari penggunaan partikel -lah, -kah dalam contoh tersebut, tentu kamu telah memahami
penggunaan partikel -lah, -kah secara tepat.
Bentuk Kombinasi pe-an
Bentuk pe-, terdapat bentuk kombinasi (konfiks) pe-an, misalnya, penutupan, penanggulangan, pengerahan, pengawal.
Konfiks pe-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda.'
Tugas 1.3
Buatlah lima kalimat yang menggunakan partikel -lah dan -kah! Sebutkan fungsi partikel -lah dan -kah dalam kalimat
tersebut!
Penggunaan Partikel
Submitted by team e-penulis on Sen, 27/03/2006 - 11:15am.
Penulis : Anton M. Moeliono
Partikel adalah kata tugas yang dilekatkan pada kata yang mendahuluinya. Ada empat partikel, yakni sebagai berikut:
1. PARTIKEL -KAH
Kadang-kadang bersifat manasuka dan kadang-kadang bersifat wajib, bergantung pada macam kalimatnya. Kaidah
pemakaiannya:
a. Membentuk kalimat tanya.
Contoh:
- Diakah yang akan datang?
(Bandingkan: Dia yang akan datang.)
- Hari inikah pekerjaan itu harus selesai?
(Bandingkan: Hari ini pekerjaan itu harus selesai.)
b. Jika dalam kalimat tanya sudah ada kata tanya, seperti apa, di mana, bagaimana, maka -kah bersifat manasuka.
Pemakaian -kah menjadikan kalimatnya lebih formal dan sedikit lebih halus.
Contoh:
- Apa(kah) ayahmu sudah datang?
- Bagaimana(kah) penyelesaian soal ini jadinya?
- Ke mana(kah) anak-anak pergi?
c. Jika dalam kalimat tidak ada kata tanya, maka -kah akan memperjelas bahwa kalimat itu adalah kalimat tanya.
Kadang-kadang urutan katanya dibalik. Tanpa -kah, arti kalimatnya bergantungpada cara kita mengucapkannya
-- dapat berupa kalimat berita atau kalimat tanya.
Contoh:
- Dia akan datangkah nanti malam?
- Haruskah aku yang mulai dahulu?
- Tidak dapatkah dia mengurusi soal sekecil itu?
2. PARTIKEL -LAH
Dipakai dalam kalimat perintah atau kalimat berita. Kaidah pemakaiannya:
a. Dalam kalimat perintah, -lah dipakai untuk sedikit menghaluskan nada perintahnya.
Contoh:
- Pergilah sekarang, sebelum hujan turun.
- Bawalah mobil ini ke bengkel besok pagi.
- Kalau Anda mau, ambillah satu atau dua buah.
b. Dalam kalimat berita, -lah dipakai untuk memberikan tegasan yang sedikit keras.
Contoh:
- Dari ceritamu, jelaslah kamu yang salah.
- Ambil berapa sajalah yang Saudara perlukan.
- Cara seperti itu tidaklah pantas.
- Dialah yang menggugat soal itu.
3. PARTIKEL -PUN
Hanya dipakai dalam kalimat berita. Kaidah pemakaiannya:
a. Pun dipakai untuk mengeraskan arti kata yang diiringinya. Dalam tulisan, pun dipisahkan dari kata depannya.
Contoh:
- Mereka pun akhirnya setuju dengan usulan kami.
- Yang tidak perlu pun dibelinya juga.
- Siapa pun yang tidak setuju pasti akan diawasi.
Perlu diperhatikan bahwa partikel pun pada konjungsi ditulis serangkai. Jadi, ejaannya walaupun, meskipun,
kendatipun, adapun, sekalipun, biarpun, dan sungguhpun.
b. Dengan arti yang sama seperti di atas, pun sering dipakai bersama -lah.
Contoh:
- Tidak lama kemudian hujan pun turunlah dengan derasanya.
- Para demonstran itu pun berbarislah dengan teratur.
- Para anggota yang menolak pun mulailah berpikir-pikir lagi.
4. PARTIKEL -TAH
Dipakai dalam kalimat tanya, tetapi si penanya sebenarnya tidak mengharapkan jawaban. Ia seolah-olah hanya
bertanya-tanya pada diri sendiri tentang hal yang dikemukakannya. Partikel -tah itu banyak dipakai dalam sastra lama,
tetapi tidak banyak dipakai lagi sekarang.
Contoh:
a. Apatah artinya hidup ini tanpa engkau?
b. Siapatah gerangan orangnya yang mau menolongku?
Bahan dikutip dari sumber:
Judul Buku: Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
Penulis : Anton M. Moeliono
Penerbit : Balai Pustaka, Jakarta, 1998
Halaman : 247 - 249
MENULIS kata/kalimat dengan tata bahasa yang baik itu membutuhkan “kebiasaan” selain pemahaman dan
kecermatan. Demikian halnya soal penulisan partikel “pun” yang berarti “juga/saja” (denotatif) dan “penegasan”
(konotatif). Jika tidak tahu dan terbiasa, kita akan menuliskannya disambungkan dengan kata yang mendahuluinya.
Kaidah tata bahasa menegaskan, kata “pun” dalam pengertian “juga/saja” dan sebagai penegasan harus dipisahkan
penulisannya dari kata yang mendahuluinya.
Contoh
Saya pun menyaksikannya = Saya juga menyaksikannya
Aku pun mengerti = Saya juga mengerti
Setelah dijelaskan, dia pun memahami
Hujan turun, aku pun kehujanan.
Tidak semua penulisan partikel “Pun” dipisah, tapi banyak juga yang harus disambungkan dengan kata yang
mendahuluinya, yaitu beberapa kata tertentu yang lazim dipakai. Berikut ini daftar beberapa partikel “pun” yang
penulisannya digabung:
Adapun
Andaipun
Ataupun
Bagaimanapun
Biarpun
Kalaupun
Kendatipun
Maupun
Meskipun
Sekalipun
Sungguhpun
Walaupun
Kata majemuk
[sunting] Ditulis serangkai
acapkali
adakalanya
akhirulkalam
alhamdulillah
astagfirullah
bagaimana
barangkali
bilamana
bismillah
beasiswa
belasungkawa
bumiputra
daripada
darmabakti
darmasiswa
dukacita
halalbihalal
hulubalang
kacamata
kasatmata
kepada
keratabasa
kilometer
kosakata
lokakarya
manakala
manasuka
mangkubumi
marabahaya
matahari
narasumber
narapidana
olahraga
orangtua
padahal
paramasastra
pascasarjana
peribahasa
puspawarna
radioaktif
sastramarga
saputangan
saripati
sebagaimana
sediakala
segitiga
silaturahmi
sukacita
sukarela
sukaria
syahbandar
titimangsa
wasalam
[sunting] Diftong ie
Diftong ini hanya diucapkan seperti "i" dengan huruf "e" yang pelan, jadi orang kadang menafsirkan bahwa
penulisannya menggunakan "i":
hierarki, hirarki
karier, karir