You are on page 1of 13

Tata Bahasa

Memakai Partikel -lah, -kah, dan -pun

Di bawah ini adalah kunci jawaban latihan tatabahasa untuk edisi yang lalu.
  mengobati pasiennya = memberi obat kepada pasiennya
mengotori bajuku =  membuat kotor pada bajuku
menyenangi wanita berambut pendek  = suka kepada wanita berambut pendek 
menghadiahi dia sepatu baru = memberi hadiah kepada dia  
memarahinya = marah kepadanya
membasahi rambut saya = membuat basah pada rambut saya
mengetuai parlemen di Inggris = menjadi ketua di parlemen di Inggris
menasihati saya  = memberi nasihat kepada saya
membohongi orang lain = bohong kepada orang lain
menghakimi pencuri itu =  menjadi seperti hakim untuk

Pada edisi ini kita akan belajar tentang pemakaian partikel -lah, -kah, dan -pun. Parikel dalam bahasa Indonesia tidak
mempunyai arti. Partikel hanya mempunyai fungsi.

1. Partikel -lah

Partikel –lah berfungsi sebagai penegasan dan penghalus makna kalimat.

a. untuk menegaskan suatu kata dalam kalimat


To emphasize a word in a sentence. The emphasizing can be occur at verb, linking verb, noun, or adjective.

Contoh:   Sesudah belajar,  pulanglah dia. After studying, she went home.

            Makanan  ini tidaklah enak. This food is not good

                        Dialah orang yang mengambil bukuku.He is who take may book.

                  Sesudah  menghidupkan AC, dinginlah kamar ini. After switch on AC, this room is cold.

b. untuk menghaluskan kalimat perintah


To refine an imperative sentence. This refining occurs at the predicate of verb. Some user even translate it as “silakan”
(please).    

Contoh:   Pergilah sekarang, sebelum terlambat!. Please, go home now, before  you late.

                        Ambilah kalau Anda mau! Please take it, if you want to.

2. Partikel -kah

     Partikel –kah berfungsi sebagai penegasan dalam kalimat pertanyaan. Partikel –kah dipakai untuk menggantikan kata tanya
”apakah”, dan pada kalimat tanya khusus. Particle –kah has functions as emphasizing in question sentence. It is used to
replace question word “apakah” (yes-no question), and can occur in specific question.

a.  untuk mengganti kalimat tanya (-kah = “apakah“)


To form a question (-kah = “apakah“). Particle –kah can be attached to noun (subject and object) also to verb, linking
verb and adjective (predicate).  

Contoh:   Diakah temanmu? (Apakah dia temanmu?) = Is he your friend?

            Datangkah dia? (Apakah dia datang?)= Did she come?

            Sulitkah  belajar bahasa Indonesia? (Apakah belajar bahasa Indonesia sulit?) Is it difficult to learn Indonesian?

b. untuk menegaskan kalimat tanya dengan menambahkan -kah di belakang kata tanya. It occurs in specific question. To
emphasize a question by adding -kah at the end of a question words

          Contoh:   Berapakah saya harus membayar dia? (Berapa saya harus membayar dia?) How much I have to pay him?

            Siapakah orang yang berbaju putih itu? (Siapa orang yang berbaju putih itu?) Who is wearing the white shirt?

3.  Partikel –pun

Particle –pun has functions as emphasizing. 

a. untuk menggantikan kata “juga”


To replace the word “juga” (even, too, also)

Contoh:   Dewi sangat pintar, anaknya pun pintar.(Dewi sangat pintar, anaknya juga pintar). Dewi is very smart, her
child is also smart.

                       Saya suka nasi goreng,  pizza pun saya suka. (Saya suka nasi goreng,  saya juga suka pizza) I like fried rice,
also pizza.

b. untuk menggantikan kata “saja”


to replace the word “saja” (-ever, any)

Contoh:   Silakan datang kapan pun Anda mau!(Silakan datang kapan saja Anda mau!)  Please, come whenever you want.

            Saya akan membeli mobil itu  berapa pun harganya (Saya akan membeli mobil itu  berapa saja harganya) I will
buy this car no matter how much its price.

Latihan

Isilah titik-titik di bawah ini dengan : -lah, -kah, -pun ! (Please fill the blanks using particle : -lah, -kah, -pun!)

1.   Anda _____________ yang menjadi guru saya sekarang?

2.   Ke mana ______________ Anda pergi, jangan lupa membawa kartu identitas!

3.   Peter _______________ satu-satunya guru WB yang bisa berbahasa Tetum.

4.   Makan ___________ sup ini sebelum dingin!

5.   Tidak hanya laki-laki yang suka bermain sepak bola, perempuan __________ suka bermain sepak bola.

6.   Siapa _____________ presiden Indonesia?

7.   Kamar ini adalah kamar bebas rokok.  Siapa ______________ tidak boleh merokok di sini.

8.   Bukan ____________ orang itu yang bernama Ade?


9.   Berangkat _____________ sekarang! Nanti kamu terlambat.

10.  Berapa __________ harganya, saya akan membelinya. 

Situs Bahasa
Menggunakan partikel -lah, -kah secara tepat dan menggunakan bentuk kombinasi pe-an
Dalam berkomunikasi, tentu kamu pernah menanyakan sesuatu, menyampaikan sesuatu atau bahkan menyuruh orang
lain, seperti teman, kakak, atau adik. Pernahkah kamu menyadari bahwa kalimat yang kamu sampaikan menggunakan
partikel -lah, - kah.
Amatilah dan kenalilah partikel yang digunakan dalam kalimat di bawah ini!
1. Akulah yang menggambar semua.
2. Waktu itulah aku sedang tidak di rumah.
3. Maju teruslah menuju ke rumah kepala kampung.
Dari contoh kalimat tersebut, partikel -lah dipakai untuk menegaskan bagian kalimat yang mendapat tekanan keras
karena dipentingkan. Selain untuk menegaskan bagian kalimat, partikel -lah juga dipakai untuk menghaluskan
permintaan dan menguatkan perintah. Untuk menghaluskan permintaan, contohnya,
1. Pergilah cepat sebelum malam tiba!
2. Lihatlah semua kebaikan yang dia lakukan!
3. Apalah yang harus aku lakukan?
Untuk menguatkan perintah perhatikan contoh berikut!
1. Pergilah cepat! Sebelum aku marah!
2. Tangkaplah tikus itu sekarang juga!
3. Carilah jarum itu sampai ketemu!
Partikel -kah dipakai dalam kalimat tanya untuk menegaskan bagian atau kelompok kata yang dipentingkan.
Contoh:
 Dapatkah engkau datang besok?
   Jawab: dapat atau tidak dapat
 Mungkinkah engkau datang lagi?
   Jawab: mungkin atau tidak mungkin.
 Akukah yang dipersoalkan?
   Jawab: aku atau orang lain.
Setelah kamu mempelajari penggunaan partikel -lah, -kah dalam contoh tersebut, tentu kamu telah memahami
penggunaan partikel -lah, -kah secara tepat.
Bentuk Kombinasi pe-an
Bentuk pe-, terdapat bentuk kombinasi (konfiks) pe-an, misalnya, penutupan, penanggulangan, pengerahan, pengawal.
Konfiks pe-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda.'
Tugas 1.3
Buatlah lima kalimat yang menggunakan partikel -lah dan -kah! Sebutkan fungsi partikel -lah dan -kah dalam kalimat
tersebut!

Penggunaan Partikel
Submitted by team e-penulis on Sen, 27/03/2006 - 11:15am.
Penulis : Anton M. Moeliono
Partikel adalah kata tugas yang dilekatkan pada kata yang mendahuluinya. Ada empat partikel, yakni sebagai berikut:
1. PARTIKEL -KAH
Kadang-kadang bersifat manasuka dan kadang-kadang bersifat wajib, bergantung pada macam kalimatnya. Kaidah
pemakaiannya:
a. Membentuk kalimat tanya.
Contoh:
- Diakah yang akan datang?
(Bandingkan: Dia yang akan datang.)
- Hari inikah pekerjaan itu harus selesai?
(Bandingkan: Hari ini pekerjaan itu harus selesai.)
b. Jika dalam kalimat tanya sudah ada kata tanya, seperti apa, di mana, bagaimana, maka -kah bersifat manasuka.
Pemakaian -kah menjadikan kalimatnya lebih formal dan sedikit lebih halus.
Contoh:
- Apa(kah) ayahmu sudah datang?
- Bagaimana(kah) penyelesaian soal ini jadinya?
- Ke mana(kah) anak-anak pergi?
c. Jika dalam kalimat tidak ada kata tanya, maka -kah akan memperjelas bahwa kalimat itu adalah kalimat tanya.
Kadang-kadang urutan katanya dibalik. Tanpa -kah, arti kalimatnya bergantungpada cara kita mengucapkannya
-- dapat berupa kalimat berita atau kalimat tanya.
Contoh:
- Dia akan datangkah nanti malam?
- Haruskah aku yang mulai dahulu?
- Tidak dapatkah dia mengurusi soal sekecil itu?
2. PARTIKEL -LAH
Dipakai dalam kalimat perintah atau kalimat berita. Kaidah pemakaiannya:
a. Dalam kalimat perintah, -lah dipakai untuk sedikit menghaluskan nada perintahnya.
Contoh:
- Pergilah sekarang, sebelum hujan turun.
- Bawalah mobil ini ke bengkel besok pagi.
- Kalau Anda mau, ambillah satu atau dua buah.
b. Dalam kalimat berita, -lah dipakai untuk memberikan tegasan yang sedikit keras.
Contoh:
- Dari ceritamu, jelaslah kamu yang salah.
- Ambil berapa sajalah yang Saudara perlukan.
- Cara seperti itu tidaklah pantas.
- Dialah yang menggugat soal itu.
3. PARTIKEL -PUN
Hanya dipakai dalam kalimat berita. Kaidah pemakaiannya:
a. Pun dipakai untuk mengeraskan arti kata yang diiringinya. Dalam tulisan, pun dipisahkan dari kata depannya.
Contoh:
- Mereka pun akhirnya setuju dengan usulan kami.
- Yang tidak perlu pun dibelinya juga.
- Siapa pun yang tidak setuju pasti akan diawasi.
Perlu diperhatikan bahwa partikel pun pada konjungsi ditulis serangkai. Jadi, ejaannya walaupun, meskipun,
kendatipun, adapun, sekalipun, biarpun, dan sungguhpun.
b. Dengan arti yang sama seperti di atas, pun sering dipakai bersama -lah.
Contoh:
- Tidak lama kemudian hujan pun turunlah dengan derasanya.
- Para demonstran itu pun berbarislah dengan teratur.
- Para anggota yang menolak pun mulailah berpikir-pikir lagi.
4. PARTIKEL -TAH
Dipakai dalam kalimat tanya, tetapi si penanya sebenarnya tidak mengharapkan jawaban. Ia seolah-olah hanya
bertanya-tanya pada diri sendiri tentang hal yang dikemukakannya. Partikel -tah itu banyak dipakai dalam sastra lama,
tetapi tidak banyak dipakai lagi sekarang.
Contoh:
a. Apatah artinya hidup ini tanpa engkau?
b. Siapatah gerangan orangnya yang mau menolongku?
Bahan dikutip dari sumber:
Judul Buku: Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
Penulis : Anton M. Moeliono
Penerbit : Balai Pustaka, Jakarta, 1998
Halaman : 247 - 249

MENULIS kata/kalimat dengan tata bahasa yang baik itu membutuhkan “kebiasaan” selain pemahaman dan
kecermatan. Demikian halnya soal penulisan partikel “pun” yang berarti “juga/saja” (denotatif) dan “penegasan”
(konotatif). Jika tidak tahu dan terbiasa, kita akan menuliskannya disambungkan dengan kata yang mendahuluinya.
Kaidah tata bahasa menegaskan, kata “pun” dalam pengertian “juga/saja” dan sebagai penegasan harus dipisahkan
penulisannya dari kata yang mendahuluinya.
Contoh
 Saya pun menyaksikannya = Saya juga menyaksikannya
 Aku pun mengerti = Saya juga mengerti
 Setelah dijelaskan, dia pun memahami
 Hujan turun, aku pun kehujanan.
Tidak semua penulisan partikel “Pun” dipisah, tapi banyak juga yang harus disambungkan dengan kata yang
mendahuluinya, yaitu beberapa kata tertentu yang lazim dipakai. Berikut ini daftar beberapa partikel “pun” yang
penulisannya digabung:
 Adapun
 Andaipun
 Ataupun
 Bagaimanapun
 Biarpun
 Kalaupun
 Kendatipun
 Maupun
 Meskipun
 Sekalipun
 Sungguhpun
 Walaupun

Kata majemuk
[sunting] Ditulis serangkai
 acapkali
 adakalanya
 akhirulkalam
 alhamdulillah
 astagfirullah
 bagaimana
 barangkali
 bilamana
 bismillah
 beasiswa
 belasungkawa
 bumiputra
 daripada
 darmabakti
 darmasiswa
 dukacita
 halalbihalal
 hulubalang
 kacamata
 kasatmata
 kepada
 keratabasa
 kilometer
 kosakata
 lokakarya
 manakala
 manasuka
 mangkubumi
 marabahaya
 matahari
 narasumber
 narapidana
 olahraga
 orangtua
 padahal
 paramasastra
 pascasarjana
 peribahasa
 puspawarna
 radioaktif
 sastramarga
 saputangan
 saripati
 sebagaimana
 sediakala
 segitiga
 silaturahmi
 sukacita
 sukarela
 sukaria
 syahbandar
 titimangsa
 wasalam

[sunting] Partikel 'pun'


Partikel 'pun' kadang dipisah kadang disambung. Untuk partikel yang berarti 'saja'/'juga', penulisan 'pun' dipisah (apa
pun, saya pun). Sedangkan untuk beberapa kata tertentu (yang lazim dipakai), penulisannya digabung. Berikut daftar
artikel 'pun' yang digabung (Daftar di bawah ada kemungkinannya tidak lengkap):
 adapun
 andaipun
 apa pun
 ataupun
 bagaimanapun
 biarpun
 itu pun
 kalaupun
 kendatipun
 mana pun
 maupun
 meskipun
 sekalipun ('sekali pun' dapat bermakna ’satu kali juga’, atau ‘meski satu kali’, atau ‘walau satu kali’)
 siapa pun
 sungguhpun
 walaupun

[sunting] Bentuk terikat


Selain itu ada pula kategori 'bentuk terikat'. Kata "antar" adalah salah satu contoh bentuk terikat yang jika digabungkan
dengan bentuk dasar maka penulisannya harus disatukan. Contoh bentuk terikat lain di antaranya:
 eka-, dwi-, catur-, panca-, sapta-, dasa-, dan sebagainya[1]
 adi-, manca-, swa-, nara-, mara-, maha-, pra-, pasca-, tuna-, pro-, anti-, non-, multi-, antar-, inter-, per-, dan
sebagainya.
 mala-: diserap dari bahasa Jawa Kuna yang kemudian diserap pula oleh bahasa Melayu. Bahasa Inggris juga
memiliki awalan yang memiliki arti sama "mal-" namun bahasa Indonesia yang benar menggunakan awalan
"mala-"[2]
Contoh:
 malpractice -> malapraktik, bukan malpraktik; malfunction -> malafungsi, bukan malfungsi;
malabsorption -> malaserap; maladaption, maladjustment -> malasuai; maldistribution ->
maladistribusi; malnutrition -> malagizi; malposition -> malasikap; dll

[sunting] Ditulis terpisah


 al Quran, alquran
 di mana, dimana (lihat pula Preposisi)
 ibu kota, ibukota
 inti sari, intisari
 juru selamat (atau Juru Selamat dalam konteks Kristiani)
 orang tua, orangtua (orang yang lebih tua, atau dalam pengertian ayah-ibu)
 rumah sakit, rumahsakit
 sama sekali, samasekali
 sepak bola, sepakbola
 sering kali, seringkali (beda aturan dengan acapkali dan barangkali)
 tanggung jawab, tanggungjawab
 terima kasih, terimakasih
 uji coba, ujicoba
 wali kota, walikota
Selain itu ada pula 'bentuk terikat' yang dipisah penulisannya. Bentuk terikat akan dipisah penulisannya jika kata yang
mengikuti bukan kata dasar (maha penyayang) atau berawalan huruf hidup (maha esa). Bentuk terikat akan dipisah
penulisannya menggunakan tanda hubung (-) jika kata yang mengikuti berawalan huruf kapital (pro-Belanda).
[sunting] Huruf-huruf yang hampir sama bunyinya
[sunting] Huruf a menjadi e
 akta, akte
 esai, esei
 frasa, frase
 kendaraan, kenderaan
 saksama, seksama
 sekadar, sekedar

[sunting] Huruf e menjadi a


 aritmetika, aritmatika
 metode, metoda
 kategori, katagori

[sunting] Huruf e/i


 antre, antri
 apotek, apotik (apoteker, bukan apotiker)
 atlet, atlit (atletik, bukan atlitik)
 atmosfer, atmosfir (dan akhiran -ir yang lain)
 desain, disain
 deskripsi, diskripsi
 intelijen, intelejen
 kredit, kridit
 monitor, monetor
 nasihat, nasehat
 praktik, praktek (praktikum, bukan praktekum)
 risiko, resiko
 ritsleting', retsleting
 Senin, Senen
 teoretis, teoritis (diserap dari bahasa Inggris theoretical)

[sunting] Akhiran em/im


 eksem, eksim
 ekstrem, ekstrim
 sistem, sistim (menurut [3] yang benar adalah system)

[sunting] Akhiran et/it


 debit, debet[4]
 dekret, dekrit (diserap dari bahasa Belanda decreten, bukan bahasa Inggris decree)[5]
 komplet, komplit
 konkret, konkrit, kongkrit

[sunting] Huruf f menjadi p/v


 aktif, aktip, aktiv (lihat pula akhiran -iti/-itas)
 foto, photo
 Februari, Pebruari
 negatif, negatip, negativ
 objektif, objektip, obyektip, obyektif
 pasif, pasip, pasiv
 positif, positip, positiv
 subjektif, subjektip, subyektip, subyektif
 tarif, tarip
 transitif, transitip, transitiv

[sunting] Huruf j menjadi y


 objek, obyek
 objektif, obyektif/p
 subjek, subyek
 subjektif, subyektif/p

[sunting] Huruf p menjadi f


 paham, faham
 pikir, fikir
 telepon, telefon, telfon, telpon, tilpon

[sunting] Huruf s menjadi z


 asas, azas

[sunting] Huruf u menjadi w


 frekuensi, frekwensi
 kualifikasi, kwalifikasi
 kualitas, kwalitas, kwalitet
 kuantitas, kwantitas
 kuantum, kwantum
 kuitansi, kwitansi

[sunting] Huruf v menjadi f/p


 aktivis, aktifis
 aktivitas, aktivitas
 November, Nopember
 pikir, fikir
 provinsi, propinsi

[sunting] Huruf w menjadi u


 jadwal, jadual (diserap dari bahasa Arab jadwaal)

[sunting] Huruf y menjadi j


 proyek, projek

[sunting] Huruf z menjadi j


 izin, ijin
 zaman, jaman
[sunting] Huruf z menjadi s
 ijazah, ijasah

[sunting] Diftong ie
Diftong ini hanya diucapkan seperti "i" dengan huruf "e" yang pelan, jadi orang kadang menafsirkan bahwa
penulisannya menggunakan "i":
 hierarki, hirarki
 karier, karir

[sunting] Klausa -er-


Bagian kata -er- sering kali mengalami salah tulis. Meskipun dalam pengucapannya huruf "e" dalam "-er-" hanya dieja
dengan pelan, namun beberapa kata penulisannya menggunakan "-er-" dan beberapa kata lainnya hanya "-r-" saja. Kata-
kata yang penulisannya menggunakan "-er-":
 indera, indra
 jenderal, jendral
 menteri, mentri
 terampil, trampil
 prajurit, perajurit
 Perancis, Prancis
 Sumatera, Sumatra
Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-r-":
 Cendrawasih, cenderawasih
 indragiri, inderagiri
 istri, isteri
 putra, putera
 putri, puteri
 samudra, samudera

[sunting] Konsonan ganda kh


Bagian kata -kh- hanya diucapkan seperti "k" dengan huruf "h" yang pelan, jadi orang kadang salah menulis
menggunakan "k" atau "h" saja:
 khawatir, kuatir
 khotbah, kotbah
 makhluk, makluk, mahluk, mahkluk (salah satu yang paling sering salah)
 nakhoda, nahkoda, nakoda
Beberapa kata juga sering ditulis menggunakan "-kh-" padahal yang benar hanya "k" atau "h" saja:
 ahli, akhli
 karisma, kharisma
 maksud, mahsud, makhsud
 tahta, takhta
 teknik, tekhnik, tehnik
 teknologi, tehnologi

[sunting] Konsonan ganda ks menjadi x


 eksport, expor
 kompleks, komplek
 taksi, taxi

[sunting] Konsonan ganda t menjadi th


 batin, bathin
 katolik, katholik
 patogen, pathogen
 ortografi, orthografi

[sunting] Akhiran -is/-a


Umumnya berasal dari akhiran bahasa Inggris "-ize":
 analisis, analisa
 diagnosis, diagnosa
 sintesis, sintesa

[sunting] Akhiran -iti/-itas


Umumnya berasal dari akhiran bahasa Inggris "-ity", beberapa menjadi akhiran "-iti", dan beberapa menjadi "-itas".
Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-iti" (lihat [6]):
 komoditi, komoditas
 sekuriti, sekuritas
Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-as":
 aktivitas, aktivitas[7] (tapi aktif, bukan aktiv. Aturan untuk kata serapan utuh ini juga berlaku untuk kata yang
diserap dari kata bahasa Inggris berakhiran -ivity seperti efektivitas, sportivitas, kreativitas, produktivitas)
 komunitas, komuniti
 realitas, realita
 selebritas, selebriti
 universitas, universiti

[sunting] Awalan di- / kata depan di


Artikel utama untuk kategori ini adalah Preposisi.
 Di sini, disini
 Di sana, disana

[sunting] Awalan ke- / kata depan ke


1. Untuk menunjuk preposisi (ke mana, kemana), lihat pula preposisi. Penulisan preposisi ke- yang ditulis
serangkai hanyalah untuk
1. kepada
2. keluar
3. kemari
2. Untuk menunjuk pada suatu bilangan ordinal, gunakan awalan 'ke-' (kedua anak ini, kelima buku itu)
3. Untuk menunjuk pada suatu bilangan kardinal, gunakan kata depan 'ke' (anak ke dua, buku ke lima)

[sunting] Salah imbuhan


Imbuhan dalam bahasa Indonesia kadang membingungkan bagi sebagian orang. Berikut kata-kata yang sering salah
bentukan berimbuhannya:
 diubah, dirubah
 mengubah, merubah
 memperbarui, memperbaharui
 pelepasan, penglepasan
 penglihatan, pelihatan; pengelihatan
 permukiman, pemukiman
 perumahan, pengrumahan; baik untuk arti housing maupun PHK
 penyewaan, persewaan

[sunting] Huruf kapital


 Anda, anda (seperti kata "saya" dalam bahasa Inggris selalu menggunakan kapital "I")
 Internet, internet (lihat pula Internet)

[sunting] Ditambah satu huruf


 embus, hembus
 gladi, geladi
 imbau, himbau
 kanker, kangker
 Katolik, Katholik
 kongres, konggres
 saraf, syaraf
 silakan, silahkan (Ingat!)
 standar, standard
 teologi, theologi (namun S.Th. untuk Sarjana T[h]eologi)

[sunting] Ditambah tanda petik tunggal


 Jumat, Jum'at
 maaf, ma'af
 taat, ta'at

[sunting] Dikurang satu huruf


 besok, esok
 standardisasi, standarisasi[8]

[sunting] Sama namun beda (homofon)


Berikut beberapa pasang kata yang bunyinya sama (homofon) atau hampir sama, namuna artinya jauh berbeda. Hati-
hati dalam memilih kata-kata berikut:
 analisis (verba), analitis (adjektifa)
 hipnosis (=sugesti, nomina), menghipnosis (verba), hipnotis (adjektiva)
 ialah (=ia adalah), adalah (=yaitu)
 pernyataan (=menyatakan sesuatu), pertanyaan (=bertanya sesuatu)
 sangsi (=ragu-ragu), sanksi (=konsekuensi atas perilaku yang tidak benar, salah)
 sarat (=penuh), syarat (=kondisi yang harus dipenuhi)
 tolok (=imbangan), tolak (=dorong) dalam frasa 'tolok ukur'
 ubah (=mengganti), rubah (=serigala) -- sepertinya kedua-duanya berlaku
[sunting] Anomali / belum dikategorikan
 azan, adzan
 bolpoin, bolpen, pulpen
 bus, bis
 cabe, cabai
 hadis, hadits
 kukuh, kokoh
 kuno, kuna
 lembab, lembap
 magrib, maghrib
 masyhur, mahsyur
 mazhab, mahzab
 mungkir, pungkir
 nekat, nekad
 otomotif, automotif
 pasca, paska
 persen, prosen
 Rabu, Rebo
 Ramadan, Ramadhan, Ramadlan
 roboh, rubuh
 salat, shalat, sholat
 sekretaris, seketaris, sekertaris
 Sabtu, Saptu
 sorga, surga, syurga
 Yogyakarta, Jogjakarta

You might also like