Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Pemerintahan merupakan sesuatu yang pasti ada dalam suatu kelompok manusia
atau yang disebut organisasi. Kitapun hidup dalam suatu masyarakat yang memiliki bentuk
organisasi masyarakat yang terkait dengan pemerintahan. Misalnya saja dari segi
kebudayaan kebudayaan umum pemerintah dan lembaga organisasi lain di Indonesia
adalah ramah tamah dan suka berbasa-basi, serta menjujung tinggi nilai kebersamaan atau
kelompok, lain halnya dengan orang barat yang tanpa basa-basi dan bersifat individualis.
Kebudayaan yang kita miliki secara sadar atau tidak akan mempengaruhi sikap dan
perilaku kita dalam berbagai aspek kehidupan.
Tidak berbeda dengan budaya pemerintah yang mempengaruhi masyarakatnya,
maka budaya organisasi juga akan mempengaruhi sikap dan perilaku semua anggota
organisasi tersebut. Budaya yang kuat dalam organisasi dapat memberikan paksaan atau
dorongan kepada para anggotanya untuk bertindak atau berperilaku sesuai dengan yang
diharapkan oleh organisasi. Dengan adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-
kebijakan pemerintah tersebut maka diharapkan bisa mengoptimalkan kinerja dan
pelayanan di masyarakat untuk mencapai tujuan organisasi.
Berkaitan dengan budaya organisasi tersebut, terdapat peran budaya organisasi
pada organisasi pemerintahan. Adapun masalah yang muncul adalah disiplin Pegawai
Negeri Sipil (PNS) yang secara umum terkesan rendah yang akhirnya menghasilkan
kinerja yang rendah pula. Misalnya saja kebanyakan kantor pemerintahan itu memiliki jam
masuk pagi pukul 07.00 tapi kenyataannya dijalan-jalan atau angkutan umum sering
ditemui beberapa orang dengan pakaian PNS pada jam tersebut. Gejala yang lain misalnya
saja pada waktu kita pergi ke kantor kecamatan untuk mengurus KTP atau surat-surat
penting lainnya misalnya, kadang kita menemui sistem pelayanan yang lama, dengan
alasan masih banyak pekerjaan lain yang lebih penting yang masih menumpuk, akan tetapi
dengan kita memberi suatu stimulus barulah kita mendapatkan pelayanan yang kita
inginkan. Padahal fungsi dari organisasi pemerintahan itu tidak lain adalah untuk melayani
kepentingan masyarakat luas. Kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai pelanggaran
Page | 1
terhadap disiplin kerja, karena para pegawai tersebut tidak bertindak atau bersikap sesuai
dengan aturan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Page | 2
I.1.2 Implementation
I.1.3 Socialization
Setelah semua-nya selesai terkadang tugas kita belum selesai saja sampai disitu,
diperlukan sebuah proses tambahan yang biasa disebut sebagai sosialisasi ke pengguna,
disinipun harus dihindari beberapa permintaan di luar dari desain system karena sekali kita
ikuti 1 permintaan mereka maka akan terjadi ‘NEVER ENDING PROJECT’ yang efeknya
nanti akan mengakibatkan semakin tertundanya penerapan akhir budaya kerja
pemerintahan ini.
Secara etimologi Administrasi berasal dari kata “Ad” dan “Ministro” (latin) yang
berarti “melayani” atau “menyelenggarakan” (Webster, 1974). Administrasi ialah proses
kegiatan penyelenggaraan yang dilakukan oleh seorang administrator secara teratur dan
diatur menerusi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan untuk mencapai hala tuju yang
telah ditatapkan. Administrasi ialah proses kerja sama secara rasional untuk mencapai
tujuan secara efisien dan efektif. Administrasi adalah pengkoordinasian dan pengarahan
Page | 3
sumber-sumber tenaga manusia dan material untuk mencapai tujuan yang diinginkan (John
M. Phiffner dan RV Presthus dalam buku Public Administration).
Administrasi menekankan kepada kegiatan pengkoordinasian orang-orang yang
berkerjasama, alat-alat dan dana yang digunakan untuk mencapai tujuan yang inginkan.
Administrasi adalah pengarahan, kepemimpinan, dan pengendalian dari usaha-usaha
kelompok orang dalam rangka pencapaian tujuan yang umum atau pokok (William H.
Newman dalam buku Administration Action).
Pelaksana administrasi adalah seorang yang disebut administrator. Ketika
organisasi belum maju dan belum terlalu kompleks, seorang administrator melaksanakan
fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Tetapi ketika kegiatannya telah maju
dan bersifat kompleks, maka tugas administrator lebih ditumpukan kepada pengawasan
dan koordinasi. Tugas seorang administrator dalam melakukan administrasi mencakup
koordinasi dan pengawasan/pengendalian. Pada saat kegiatan administrasi telah maju,
maka pelaksanaan administrasi dilaksanakan oleh orang-orang yang bekerjasama dalam
melaskanakan tugas untuk mencapai tujuan bersama, dan untuk itulah diperlukan
organisasi dan manajemen.
James D. Mooney
Page | 4
Organisasi adalah sebagai bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu
tujuan bersama (Organization is the form of every human association for the attainment
of common purpose).
John D. Millet
Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang
diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama (Organization is the structural
framework within which the work of many individuals is carried on for the realization of
common purpose).
Herbert. A. Simon
Organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan hubungan-hubungan lain di
dalam suatu kelompok orang-orang (Organization is the complex pattern of
communication and other relations in a group of human being).
Chester L. Barnard
Organisasi adalah sebagai sebuah sistem tentang aktivitas kerjasama dua orang atau
lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak pandang bulu, yang sebagian besar
tentang persoalan silaturahmi (Organization is a system of cooperative activities of two or
more person something intangible and impersonal. Largely a matter of relationship).
Organisasi sebaai suatu kesatuan, yaitu sekelompok orang yang terlibat bersama-
sama di dalam hubungan yang resmi untuk mencapai tujuan-tujuan (Henry L. Sisk).
Organisasi merupakan suatu sistem terbuka, yang memiliki interaksi konstan dengan
lingkungannya, serta terdiri dari banyak sub-grup, unit-unit jabatan, susunan hierarki serta
segmen yang tersebar secara geografis (Schein).
Organisasi dapat dilihat dengan dua cara berbeda, iaitu: 1) organisasi sebagai suatu
sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling berkaitan, dan memperoleh input
untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta menyalurkan output hasil pengolahan ke
lingkungan kembali, dan 2) organisasi sebagai sekelompok orang yang berkerjasama untuk
mencapai suatu tujuan bersama (Monir H. Thayeb). Organisasi dapat diartikan dalam dua
macam, yaitu:
1. Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama
dijalankan;
2. Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-
orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.
Page | 5
Manusia makhluk sosial, makhluk bermasyarkat (homo socius, social animal, zoon
politicon), tidak mungkin dapat hidup sendiri, cenderung bermasyarakat atau berkelompok
(gregariousness). Tidak semua keperluan (needs) dapat dipenuhi seorang diri untuk itu
perlu Organisasi (Berorganisasi).
Organisasi formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas,
pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Organisasi informal
akan timbul apabila anggota organisasi formal merasa keinginannya tidak terpenuhi oleh
organisasi formal. Hubungan organisasi formal dengan organisasi informal bersifat
berbanding terbalik “semakin tinggi tingkat kepuasan pegawai, maka semakin kecil
kemungkinan munculnya atau terbentuknya organisasi informal.
BAB II
PEMBAHASAN
Page | 6
A. Budaya Organisasi Pemerintah
1. Penyakit Organisasi
Page | 8
Tujuan telah ditetapkan, tetapi tidak dirumuskan secara rinci dan jelas (tidak
membumi);
Pembagian tugas tidak adil, tidak merata, tidak tuntas dan tidak jelas batas-batas (tidak
adil);
Anggota hanya mau bekerja sesuai dengan tugasnya, terjadi pengkotak-kotakan (kaku);
Merasa dirinya/unitnya yang paling penting, yang lain tidak/kurang penting (sok
penting);
Pemberian tanggung jawab yang tidak seimbang dengan wewenang (zalim);
Terlalu banyak bawahan yang harus diawasi – kewalahan (rakus);
Seseorang bawahan mendapat perintah dari satu atasan mengenai hal yang sama, tetapi
perintahnya saling bertentangan (plin plan);
Sanksi terhadap pelanggaran tidak tegas (banyak pertimbangan).
Page | 9
- Pemerintahan yang digerakkan oleh misi: mengubah organisasi yang digerakkan oleh
peraturan;
- Pemerintahan yang berorientasi hasil: mebiayai hasil, bukan masukan;
- Pemerintahan berorientasi pelanggan: memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan
birokrasi;
- Pemerintahan wirausaha: menghasilkan ketimbang membelajakan;
- Pemerintahan antisipatif: mencegah daripada mengobati;
- Pemerintahan desentralisasi: dari hierarki menuju partisipasi dan tim kerja;
- Pemerintahan berorientasi pasar: mendongkrak perubahan melalui pasar.
Page | 10
o Rule of law (penegakan hukum yang adil);
o Transprancy (kebebasan memperoleh informasi);
o Responsiveness (cepat dan tanggap);
o Consensus Orientation (berorientasi pada kepentingan masyarakat);
o Equity (kesempatan yang sama);
o Efficiency and effectiveness (efisiensi dan efektivitas);
o Accountability (pertanggungjawaban publik);
o Strategic vision (visi ke depan).
3. Tantangan Organisasi
Page | 11
(Widodo, 2005:2-3)
Lingkungan strategis yang senentiasa berubah, Pergeseran paradigma
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan layanan masyarakat, dan Kondisi
masyarakat yang mengalami dinamika.
Paradigma Pergeseran Organisasi
- Birokratis (bureaucratic organization) weberian – rasional oleh Max Weber
- Performance based organization (organisasi kinerja) oleh Peter Druker
- Leaning Organization (organisasi pembelajaran) oleh Peter Senge, 2000)
Organisasi Pembelajaran
Adalah suatu organisasi yang senantiasa mengembangkan kapasitasnya untuk
membangun masa depan (Peter Senge).
Suatu organisasi yang memiliki keterampilan menciptakan, menguasai dan
mempelajarkan pengetahuan serta dengan perubahan perilakunya mampu melakukan kilas
balik terhadap pengetahuan baru serta pandangannya (David Garvin).
- Memiliki otonomi,
- Memiliki daya tangkal terhadap intervensi pihak eksternal,
- Menghasilkan kualitas asli (Genuine Quality).
Page | 12
Mental models
- Tetap dalam mental unilateral,
- Memaksimalkan menang dan meminimalkan kalah,
- Menekankan perasaan negatip, dan
- Berupaya serasional mungkin dimana seseorang mendefenisikan tujuannya serta
mengevaluasi perilakunya menurut ukuran apakah dia telah atau belum mencapai
tujuannya itu.
Team learning
- Tim adalah sekumpulan orang-orang yang mengerjakan sesuatu secara bersama-
sama (Robinson dan Finley),
- Fundamental bellets sebuah tim:
a. tim pekerja merupakan unsure bangunan organisasi,
b. tim harus mampu mengelola “kultur, proses, sistem serta hubungan
kemitraan antar mereka untuk mencapai kesuksesan.
- Karakteristik team learning yang handal, adalah:
a. memiliki sasaran yang jelas dan senantiasa meningkat,
b. struktur dibentuk berlandaskan orientasi hasil capaian,
c. anggota tim memiliki kompetensi,
d. bersatunya komitmen,
e. lingkungan kerjasama kondusif,
f. memiliki standard mutu,
g. memiliki dukungan dan pengakuan eksternal,
Page | 13
h. memiliki prinsif kepemimpinan.
Paradigma Penyelenggaraan Organisasi Pemerintah (Organisasi Publik)
(Thoha, dalam Widodo, 2005:3)
NO. LAMA BARU KET.
1 Rule government Good governance
2 Sentralisasi Desentralisasi
3 Rule/government Private sector/civil society
4 Masyarakat Powerless Masyarakat Powerful
5 Suka Mengatur Suka Melayani
6 Pendekatan Kekuasaan Fleksibel/Kolaboratis/Dialogis
7 Sloganis Realistis/Pragmatis
Page | 14
Ada banyak formula untuk membenahi manajemen, khasnya manajemen pelayanan
public, antara lain melalui strategi pembenahan, yaitu:
(1) privatisasi,
(2) pelayanan prima, dan
(3) Membangun visi dan orientasi baru (Hardjosoekarto, 1997). Sedangkan Atmosudirdjo
(1997) akan halnya David Osborne & Ted Gaebler (2003) mengusulkan
perlunya semangat kewirausahaan dan
peningkatan kinerja, dan Kristiadi (1997)
mengusulkan perlunya penerapan manajemen modern.
Usul lain yang agak lebih lengkap, menuntut agar manajemen pelayanan public
(1) lebih professional,
(2) memiliki jiwa entrepreneur, dan
(3) mampu bertindak sebagai fasilitator.
Manajemen pelayanan public menjadi lebih bersifat administrative, dan oleh karena
itu penegasan kembali mengenai pelayanan public yang “apolitis” sangat diperlukan.
Formula tesebut dikenal sebagai:
New Publik Manajemen (NPM),
Manajemen Pelayanan yang berwatak Entrepeneuralship atau Entrepreneurial
Government (EG),
dan New Public Servis (NPS), dengan perbandingan secara ringkas sebagai berikut ini:
Berikut Perbandingan Old Publik Administration (OPA),
New Public Management (NPM),
New Public Service (NPS),
Enterpreneural Government (EG),
dan Electronic Government (EG)
Model/Dimensi OPA NPM NPS EG
Pelayanan
Efisien dan Kualitas
tujuan Palayanan prima dengan
profesional pelayanan
pemberdayaan
Fungsional
Fungsional System System
insentif structural
struktural konsekuen konsekuen
swasta
Pertanggung Pada klien Pada customer ala Pada warga Pada customer
jawaban dan konsituen pasar Negara ala pasar
Page | 15
(citizens)
secara secara
hirarkis multidimensi
onal
Pada pekerja
Pada top Pada pekerja dan Pada warga
Kekuasaan dan pengguna
management pengguna jasa negara
jasa
winning
Menyentuh
minds,
Budaya Arogan rutin Menyentuh hati, winning
Ramah
hati minds
inovatif
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Page | 17
pemberian layanan publik dan pembangunan lokalitas. Dalam rangka "good governance ",
pemberian layanan dan barang publik perlu melibatkan sektor swasta dan komunitas
dengan tetap menjunjung tinggi berbagai prinsip: transparansi, akuntabilitas, efisensi,
keadilan dan penegakan hukum.
Page | 18
DAFTAR PUSTAKA
Gibson, James L, Ivancevich dan Donnely , 1994, Organisasi dan Manajemen, Perilaku,
Struktur Proses, (terjemahan ) Edisi keempat, Jakarta: Erlangga
Grunig, JE & Hunt, T. (1984). Managing Public Relations. New York: Holt, Rinehart, &
Winston
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah dengan Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah.
Page | 19