You are on page 1of 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul : Kontrasepsi
SPB/PB : Macam macam alat dan metode kontrasepsi

Waktu : 1 x 15 menit
Tempat : Ruang Nifas RSU dr. Saiful Anwar Malang
Sasaran : Pasien dan Penunggu

A. TUJUAN PENYULUHAN

1. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 15 menit peserta penyuluhan
dapat memahami tentang kontrasepsi
2. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK)
a. Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat
menyebutkan kembali Pengertian Kontrasepsi
b. Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat
menyebutkan kembali jenis jenis Kontrasepsi
c. Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat
menyebutkan kembali keuntungan dan kerugian salah satu alat
kontrasepsi
d. Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat
menyebutkan kembali 2 macam pewrtimbangan dalam memilih alat
dan metode kontrasepsi

B. MATERI PENYULUHAN
a. Pengertian Kontrasepsi
b. Metoda Kontrasepsi
c. Cara kerja kontrasepsi secara umum
d. Pertimbangan dalam memilih alat dan metode kontrasepsi

1
C. KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan Kegiatan penyaji Kegiatan peserta Media
Pembukaan • Salam pembuka Memperhatikan Ceramah
(5 menit) • Menjelaskan maksud dan mendengarkan dan dan tanya
tujuan penyuluhan. menjawab pertanyaan jawab

• Memberi pertanyaan
perihal yang akan
disampaikan
Penyajian Menyampaikan materi : Memperhatikan dan Ceramah
(10 – 15 menit ) • Menjelaskan tentang mendengarkan Lembar
Pengertian Kontrasepsi keterangan balik
• Menjelaskan tentang
Metode kontrasepsi leafleat
• Menjelaskan tentang Cara
kerja kontrasepsi secara
umum
• Menjelaskan tentang
Pertimbangan dalam
memilih alat dan metode
kontrasepsi

Penutup • Memberikan kesimpulan Bertanya Tanya


( 5 – 10 menit ) bertanya pada Audien Menjawab pertanyaan jawab
• Mengevaluasi hasil penyuluhan
penyuluhan dan salam

2
D. MEDIA DAN ALAT
• Media : LeafLet.
• Alat bantu : Flip chart

E. METODE
Metode yang digunakan oleh penyuluh adalah :
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. SUMBER

• Retna, Eny, Ambarwati & Diah Wulandari. 2008. Asuhan


Kebidanan Nifas. Jogyakarta: Mitra Cendikia Offset
• Prawihardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
• www.bkkbn.go.id : artikel tentang kontrasepsi diakses
tanggal 2 desember 2009
• http//: blogdokter : artikel tentang tips memilih alat
kontrasepsi diakses tanggal 2 desember

MATERI PENYULUHAN

KONTRASEPSI SUNTIKAN

A.PENGERTIAN

Kontrasepsi berasal dari kata Kontra yang berarti mencegah atau melawan,
sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma
yang mengakibatkan kehamilan, Maksud dari kontrasepsi adalah
menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel
telur matang dengan sel sperma tersebut.
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang
bertujuan untuk menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan
meningkatkan kesejahteraan keluarga agar keluarga dapat memberikan perhatian
dan pendidikan yang maksimal pada anak.

3
Cara kerja Kontrasepsi.
Umumnya kontrasepsi mempunyai fungsi sbb.
1. Mengusahakan agar tidak terjadi
evolusi.
2. Melumpuhkan sperma.
3. Menghalangi pertemuan sel telur
dengan sperma.

B.JENIS-JENIS KONTRASEPSI ( ALAT DAN METODE )

Pada umumnya metoda kontrasepsi dapat dibagi menjadi :


* Metoda effektif jangka panjang.
- AKDR
- Susuk KB
- Kontrasepsi Mantap
- Metode Operasi Wanita ( MOW / Tubektomi )
- Metode Operasi Pria ( MOP / Vasektomi )
* Metoda Efektif
- Pil KB
- Suntikan KB
* Metoda Sederhana
- Dengan Obat
* Kondom
* Diafragma
* Krim, Jelli dan cairan berbusa
* Tablet Berbusa (vaginal tablet)
* Intravag ( Tissue KB )
- Tanpa Alat / Obat
* Sanggama terputus

4
Cara kerja Kontrasepsi.
Umumnya kontrasepsi mempunyai fungsi sbb.
1. Mengusahakan agar tidak terjadi
evolusi.
2. Melumpuhkan sperma.
3. Menghalangi pertemuan sel telur
dengan sperma.
C.PENJELASAN TENTANG MACAM MACAM KONTRASEPSI SECARA
UMUM

KONDOM

terbuat dari karet tipis elastis, serta berbentuk kantong. Fungsinya menampung
sperma agar tidak masuk ke dalam vagina. Tapi tidak semua orang cocok dengan
kondom, misalnya karena alergi karet. Banyak juga yang pakai kondom tapi tetap
hamil karena kondom yang digunakan bocor, maklum bahannya sangat tipis.

Fungsi kondom sebenarnya untuk menampung sperma sehingga tidak masuk ke


dalam vagina. Perlindungan tersebut efektif 90 persen. Terlebih jika dipakai
bersama dengan spermisida (pembunuh sperma). Kondom harganya murah,
mudah didapat, tidak perlu resep dokter, tidak perlu pengawasan dan juga bisa
mencegah penularan penyakit kelamin. Tapi tidak selalu cocok terutama jika
pemakai alergi terhadap bahan karet. Dan mungkin saja terjadi kebocoran, karena
bahannya yang sangat tipis.

DIAFRAGMA

alat ini seperti kondom, tapi dipakai oleh perempuan. Bentuknya seperti topi yang
menutupi mulut rahim. Terbuat dari bahan karet dan agak tebal. Fungsinya sama
dengan kondom laki-laki, tapi ukurannya lebih besar. Bentuknya elastis dan
fleksibel sehingga dapat mengikuti kontur vagina, selain itu juga bisa dipakai
beberapa jam sebelum melakukan hubungan seksual. Berbentuk silinder,
panjangnya 17 cm dan diameter sekitar 7 cm, di kedua ujungnya satu terbuka dan
satunya lagi tertutup, serta terdapat cincin latex di dalamnya yang berguna untuk
menutup mulut rahim. Pada bagian ujungnya yang tertutup terdapat busa halus
yang bisa merangsang klitoris dan penis sehingga bisa meningkatkan gairah
seksual pemakai dan pasangannya..

Diafragma digunakan jika akan berhubungan seksual. Setelah itu bisa dilepas lagi
atau tetap pada tempatnya. Karena bahannya lebih tebal dari kondom, kontrasepsi
ini tidak mungkin bocor.

5
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM

Alat Kontrasepsi dalam Rahim/AKDR/IUD lebih dikenal dengan nama spiral.


Berbentuk alat kecil dan banyak macamnya. Ada yang terbuat dari plastik seperti
bentuk huruf S (Lippes Loop). Ada pula yang terbuat dari logam tembaga
berbentuk seperti angka tujuh (Copper Seven) dan mirip huruf T (Copper T).
Selain itu, ada berbentuk sepatu kuda (Multiload).

Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter dengan bantuan alat.
Benda asing dalam rahim ini akan menimbulkan reaksi yang dapat mencegah
bersarangnya sel telur yang telah dibuahi di dalam rahim. Alat ini bisa bertahan
dalam rahim selama 2-5 tahun, tergantung jenisnya dan dapat dibuka sebelum
waktunya jika Anda ingin hamil lagi.

Sebagai pemakai, Anda bisa memeriksa sendiri keberadaan alat tersebut. Caranya
dengan meraba benang alat kontrasepsi tersebut di mulut rahim. Seandainya Anda
sudah melakukan pemasangan kontrasepsi ini, jangan lupa melakukan
pemeriksaan ulang. Apakah itu 2 minggu sekali, 1-2 bulan sekali, atau setiap
enam bulan sampai satu tahun setelah pemasangan. Pemakaian kontrasepsi tanpa
bahan aktif Copper dapat terus berlangsung sampai menjelang menopause.
Sedangkan kontrasepsi dengan bahan aktif Copper, 3-4 tahun harus diganti.

Yang perlu diingat kontrasepsi ini bukanlah alat yang sempurna. Masih ada
kekurangannya. Misalnya, kehamilan bisa tetap terjadi, perdarahan, atau infeksi.
Mungkin akibat benang dari alat tersebut dapat merangsang mulut rahim sehingga
menimbulkan perlukaan dan menganggu dalam hubungan seksual. Pemakaian
AKDR juga membuat kita lebih mudah keputihan. Karena itu sebaiknya
kontrasepsi ini tidak digunakan jika terdapat infeksi genetalia atau perdarahan
yang tidak jelas.

Keuntungannya, alat ini bisa dipakai untuk jangka panjang. Bahkan sama sekali
tidak menganggu produksi ASI, jika ibu sedang mmenyusui.

SPERMISIDA

Spermisida adalah agen yang menghancurkan membran sel sperma dan


menurunkan motilitas (pergerakan) sperma. Tipe spermisida mencakup foam
aerosol, krim, vagina suposituria, jeli, sponge (busa) yang dimasukkan sebelum
melakukan hubungan seksual.

Gerakan pada waktu berhubungan akan menyebarkan busa sehinga busa akan
meliputi leher rahim dan mencegah masuknya sperma ke dalam rahim. Bahan
kimia yang dikandungnya dapat terdiri atas nonoxynol 9 atau nonilfenoksi
polietanol. Penggunaan spermisida kurang efektif apabila tidak dikombinasi
dengan kontrasepsi lain seperti kondom atau diafragma.

6
Kontrasepsi ini merupakan senyawa kimia yang dapat melumpuhkan sampai
membunuh sperma. Bentuknya bisa busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet, atau
aerosol. Sebelum melakukan hubungan seksual, alat ini dimasukkan ke dalam
vagina. Setelah kira-kira 5-10 menit hubungan seksual dapat dilakukan.
Penggunaan spermisida ini kurang efektif bila tidak dikombinasi dengan alat lain,
seperti kondom atau diafragma. “Dari 100 pasangan dalam setahun, ada 3 wanita
yang hamil

PIL ATAU TABLET

Pil bertujuan meningkatkan efektifitas, mengurangi efek samping, dan


meminimalkan keluhan. Sebagian besar wanita dapat menerima kontrasepsi ini
tanpa kesulitan. Di Indonesia, jenis ini menduduki jumlah kedua terbanyak
dipakai setelah suntikan. Pil ini tersedia dalam berbagai variasi. Ada yang hanya
mengandung hormon progesteron saja, ada pula kombinasi antara hormon
progesteron dan estrogen.

Cara menggunakannya, diminum setiap hari secara teratur. Ada dua cara
meminumnya yaitu sistem 28 dan sistem 22/21. Untuk sistem 28, pil diminum
terus tanpa pernah berhenti (21 tablet pil kombinasi dan 7 tablet plasebo).
Sedangkan sistem 22/21, minum pil terus-menerus, kemudian dihentikan selama
7-8 hari untuk mendapat kesempatan menstruasi. Jadi, dibuat dengan pola
pengaturan haid (sekuensial).

Pada setiap pil terdapat perbandingan kekuatan estrogenik atau progesterogenik,


melalui penilaian pola menstruasi. Wanita yang menstruasi kurang dari 4 hari
memerlukan pil KB dengan efek estrogen tinggi. Sedangkan wanita dengan haid
lebih dari 6 hari memerlukan pil dengan efek estrogen rendah.

Sifat khas kontrasepsi hormonal yang berkomponen estrogen menyebabkan


mudah tersinggung, tegang, berat badan bertambah, menimbulkan nyeri kepala,
perdarahan banyak saat menstruasi, Sedangkan yang berkomponen progesteron
menyebabkan payudara tegang, menstruasi berkurang, kaki dan tangan sering
kram, liang senggama kering.

Penggunaan pil secara teratur dan dalam waktu panjang dapat menekan fungsi
ovarium. Kerugian lainnya, mungkin berat badan bertambah, juga rasa mual
sampai muntah, pusing, mudah lupa, dan ada bercak di kulit wajah seperti vlek
hitam. Juga dapat mempengaruhi fungsi hati dan ginjal. Kecuali itu, kandungan
hormon estrogen dapat mengganggu produksi ASI.

Keuntungannya, pil ini dapat meningkatkan libido, sekaligus untuk pengobatan


penyakit endometriosis. Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan
mengatur keluarnya darah haid.

7
Efektifitas penggunaan pil ini 95-98 persen. Jadi, ada sekitar 7 wanita yang hamil
dari 1.000 pasangan dalam setahun.

SUNTIKAN

Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan ini dilakukan 2-3


kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan (Depoprovera), setiap 10 minggu
(Norigest), dan setiap bulan (Cyclofem).

Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI.


Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang
keluar.

Sayangnya, bisa membuat badan jadi gemuk karena nafsu makan meningkat.
Kemudian lapisan dari lendir rahim menjadi tipis sehingga haid sedikit, bercak
atau tidak haid sama sekali. Perdarahan tidak menentu. Tingkat kegagalannya
hanya 3-5 wanita hamil dari setiap 1.000 pasangan dalam setahun.

SUSUK

Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan
kiri atas. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus silastik
(plastik berongga) dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang
seperti kipas dengan enam buah kapsul. Kini sedang diuji coba susuk satu
kapsulimplanon). Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon atau
Levonorgestrel. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon tersebut sedikit demi
sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi
migrasi sperma.

Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun (Norplant) dan 3 tahun (Implanon).
Sekarang ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya
ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil
lagi. Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam
setahun.

KONTRASEPSI MANTAP

Dipilih dengan alasan sudah merasa cukup dengan jumlah anak yang dimiliki.
Caranya, suami-istri dioperasi (vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk
wanita). Tindakan dilakukan pada saluran bibit pada pria dan saluran telur pada
wanita, sehingga pasangan tersebut tidak akan mendapat keturunan lagi.

PANTANG BERKALA

Adalah suatu cara kontrasepsi dimana tidak mengadakan coitus pada masa-
masa subur (berpantang sanggama pada masa/hari-hari subur).

8
Dasar :
- Umumnya ovulasi hanya satu kali dalam 1 siklus.
- Ovum sanggup dibuahi selama 1 x 24 jam.
- Spermatozoa sanggup membuahi selama kira-kira (2-3) x 24 jam pasca
ejakulasi.

Cara-cara :
1. Cara kalender :
a. Rumus (- 18) dan (- 11).
b. H.P.P.B.
c. Rule of ten.
2. Cara thermometer (SBB = suhu badan basal)
3. Cara ovulasi (cara billings, cara KB alamiah, cara basah kering).

ad. 1. Cara kalender :


a. Rumus - 18, - 11 :
Catat hari pertama haid, kumpulkan siklus minimal 8 siklus (paling baik 12
siklus). Bila kurang dari 8 siklus, ditambah dengan siklus imaginer 23 dan 33.
Hari pertama subur : siklus terpendek - 18.
Hari terakhir subur : siklus terpanjang - 11.

Cara mendapatkan rumus :

- Knaus : ovulasi terjadi pada hari ke-15.


- Ogino : ovulasi terjadi pada 16 - 12 hari sebelum haid yang akan datang.

x------.-------x------x---.----------x
haid 18 16 12 11 haid y.a.d.

Sperma sanggup membuahi 2 x 24 jam, berarti 2 hari sebelum hari ke- 16, yaitu
18 hari sebelum hari haid yang akan datang. Ovum sanggup dibuahi dalam 1 x 24
jam, berarti 1 hari sesudah hari ke-12, yaitu 11 hari sebelum haid yang akan
datang.

Paling aman (untuk lebih efektif) maka 18 tambah 1 - 11 kurang 1, sehingga


rumus menjadi :
- 19 - 10
-------------
Contoh :

9
Siklus terpendek = 26 hari, siklus terpanjang = 33 hari, maka : - hari pertama
subur = 26 - 18 = 8.
- hari terakhir subur = 33 - 11 = 22.
Jadi masa subur antara tanggal 8 - 22 dalam bulan itu, yang berarti harus
berpantang antara tanggal 8 - 22 (coitus tidak boleh dilakukan). Paling aman
antara tanggal 7 - 23.

Syarat-syarat :
1. Perbedaan siklus terpanjang dan terpendek harus kurang dari 10 hari.
2. Tidak ada keadaan-keadaan yang mengubah keteraturan siklus, misalnya :
- gangguan emosional,
- beberapa tahun post menarrhoe,
- beberapa tahun pra menopause,
- beberapa bulan post partum/abortus.

Angka kegagalan :
- Teoritis : 15 kehamilan/HWY
- Sebenarnya : 25 - 40/STW.

Sebab-sebab kegagalan :
1. Kurang pengetahuan.
2. Taking a chance (mengambil resiko).
3. Kemampuan membuahi dari spermatozoa melebihi 2 x 24 jam.
4. Ovulasi tidak teratur (wanita muda sering ovulasi lebih cepat,yaitu kurang dari
14 hari).
5. Ovulasi 2 kali (pada fase hyperthermic dari satu siklus).

b. Haid Pantang-Pantang Beabs (HPPB) :

Haid Pantang Pantang Bebas

Senin 1 8 15 22 29
Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 10 17 24 31
Kamis 4 11 18 25 Jumat 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27
Minggu 7 14 21 28

Misalnya menstruasi mulai tanggal 3 (Rabu), maka mulai berpantang pada hari
Rabu minggu berikutnya (tanggal 10) sampai dengan dua Rabu berikutnya
(tanggal 24).

Syarat :
- siklus 26 - 32 hari.

10
- ingat hari pertama haid.

c. Rule of ten :
Yaitu :
- 10 hari aman (sterilitas)
- 10 hari tidak aman (fertilitas)
- 10 hari aman (sterilitas).

ad. 2. Cara Thermometer (SBB : Suhu Badan Basal).


Alat yang diperlukan :
1. Thermometer khusus (cyclotest thermometer)
- pembagian derajat lebih teliti dan lebih jelas.
- hati-hati bila lebih dari 38°C, karena bisa pecah.
2. Kertas grafik.

Caranya :
- Dicatat setiap pagi sebelum ada kegiatan, oleh karena itu peralatan harus berada
dekat tempat tidur.
- Minimal diukur selama 5 menit, oral/rectal setiap pagi sebelum ada kegiatan.
Jadi boleh dibaca 5 menit sesudah dipasang.
- Hari pertama keluar darah disebut hari pertama.
- Pada suatu hari biasanya mencapai titik terendah, kemudian naik lagi dan tidak
pernah turun lagi, berarti ini tempat ovulasi terjadi. Kenaikan suhu post ovulasi
adalah 0,3 - 0,5°C.
- Masa aman adalah sesudah suhu basal minimal 3 x 24 jam (3 titik yang sudah
konstan) berturut-turut naik dan tidak pernah turun di bawah 0°C (garis nol).
Nanti 1 hari sebelum mens, akan turun sedikit.
Bila seandainya lebih dari 3 hari suhu tidak turun-turun, berarti kemungkinan
hamil. Jadi boleh bersanggama sesudah suhu basal naik 3 x 24 jam berturut-turut.

Phase ovulasi : suatu penurunan suhu yang singkat dan kenaikan suhu yang tajam
menunjukkan saat ovulasi.

Angka kegagalan : 0,8 - 1,4 kehamilan/STW.

Sebab-sebab kegagalan :
1. Keadaan subfebril :
- infeksi
- ketegangan
- waktu tidur tak teratur.
2. Salah membaca thermometer.
3. Salah mencatat grafik
4. Salah interpretasi.

11
Naiknya suhu basal pada ovulasi, oleh karena sudah terbentuk corpus luteum yang
melepaskan progesteron yang sifatnya thermogenik.

ad. 3. Cara ovulasi :


a. Cara Billings
b. Cara KB alamiah
c. Cara basah kering.

Hari-hari subur.
Diperhatikan macamnya lendir cervix :
- yaitu hari-hari dimana lendir cervix yang keluar terasa licin, basah, mulur dan
kelihatan seperti putih telur mentah.
- Hari terakhir pengeluaran lendir macam itu disebut puncak, sampai dengan 3
hari sesudah puncak masih dianggap subur.
- Ingat : keadaan lendir cervix perlu diperiksa tiap hari.

Hari-hari tidak subur (pasca ovulasi) :


1. Waktu dirasakan kering dalam vagina segera setelah haid berhenti (kadang-
kadang masa ini tidak ada sama sekali atau panjang sekali, hal mana tergantung
dari panjang siklus haid).
2. Hari ke-4 sesudah puncak yang terasa kering atau ada sedikit lendir yang keruh,
tidak licin dan tidak mulur.

Angka kegagalan :
- Teoritis : 2 kehamilan/STW
- Sebenarnya : 25 kehamilan/STW.
Tidak cocok untuk ibu-ibu dengan siklus haid yang sangat tidak teratur, karena
perhitungan menjadi lebih sukar dan panjangnya masa subur (penghalang).

Sebab-sebab kegagalan pantang berkala :


1. Kurang pengetahuan.
2. Mengambil resiko.
3. Kemampuan membuahi dari spermatozoa melebihi 2 x 24 jam.
4. Ovulasi tidak tidak teratur (wanita muda sering ovulasi lebih cepat yaitu kurang
dari 14 hari).
5. Ovulasi kedua kalinya (pada fase hyperthermic dari 1 siklus).

Efek samping :
Ada predisposisi untuk terjadinya :
- implantasi abnormal
- resiko kelainan kongenital tinggi

SENGGAMA TERPUTUS

Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria


mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai

12
ejakulasi.

Cara Kerja

Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk
ke dalam vagina sehingga kehamilan dapat dicegah.

Manfaat Kontrasepsi

Efektif bila digunakan dengan benar


Tidak mengganggu produksi ASI ·
Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya
Tidak Ada efek samping ·
Dapat digunakan setiap waktu
Tidak membutuhkan biaya Non Kontrasepsi
Meningkatkan keterlibatan pria dalam keluarga berencana
Untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang sangat
dalam.
Efektifitas bergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan senggama
terputus setiap melaksanakannya (angka kegagalan 4 – 18 kehamilan per 100
perempuan per tahun). Efektifitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24
jam sejak ejakulasi masih melekat pada penis. Memutus kenikmatan dalam
berhubungan seksual.

F.PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH KB

Tidak cocok jika:

* Berat Tubuh Tidak Stabil

Apakah tubuh menjadi kurus atau gemuk? Seandainya ada perubahan dari berat
normal, kemungkinan kontrasepsi yang digunakan tidak cocok.

* Timbul Rasa Nyeri

Bisa nyeri kepala, nyeri otot, kram perut.

* Perubahan Emosi

Muncul gelisah, depresi, dan sebagainya.

* Pola Haid Terganggu

Darah keluar menjadi banyak sekali, sedikit, atau tidak ada sama sekali.

13
* Timbul Keputihan

Jumlahnya banyak dan mengandung bau.

H. EVALUASI
Prosedur : Post Test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir – butir pertanyaan :
1. Sebutkan pengertian kontrasepsi secara umum !
2. jelaskan secara singkat cara kerja metode kontrasepsi !
3. Sebutkan macam pertimbangan dalam memilih alat dan metode kontrasepsi!
4. Sebutkan Keuntungan dan kerugian salah satu alat kontrasepsi!

14

You might also like