You are on page 1of 33

LAPORAN AKHIR

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PMB COREMAP II

IDENTIFIKASI POTENSI SUMBERDAYA TERUMBUKARANG


DALAM MENUNJANG KEGIATAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT
DI DESA LIYA BAHARI INDAH KEC. WANGI – WANGI
SELATAN KAB. WAKATOBI

LA ODE MUHAMMAD ADE PUTRA


I1 A1 06 019

KONSORSIUM MITRA BAHARI


SULAWESI TENGGARA
2009
HALAMAN PENGESAHAN

Judul PKL : IDENTIFIKASI POTENSI SUMBERDAYA


TERUMBU KARANG DALAM MENUNJANG
KEGIATAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI
DESA LIYA BAHARI INDAH KEC. WANGI –
WANGI SELATAN KAB. WAKATOBI

Nama Mahasiswa : LA ODE MUHAMMAD ADE PUTRA

Nomor Stambuk : I1 A1 06 019

Program Studi : MANAJEMEN AUMBERDAYA PERAIRAN

Jurusan : PERIKANAN

Fakultas : PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

Menyutujui :
Ketua konsorsium Mitra Bahari Dosen Pembimbing,
Sulawesi tenggara

Ir. Abdul Hamid, M.Si Ir. Haris Sarita M.Si


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
DAFRTAR TABEL ...................................................................................................iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................... v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................................... 5
C. Sasaran .......................................................................................................... 5
D. Out Put (Hasil) .............................................................................................. 6
E. Out Come (Manfaat) ..................................................................................... 6
II. IDENTIFIKASI MASALAH
A. Metode Identifikasi Masalah
1. Masalah Utama ...................................................................................... 7
2. Masalah Penunjang ................................................................................ 8
III. PELAKSANAAN PROGRAM
A. Waktu dan Tempat ....................................................................................... 9
B. Program Utama ............................................................................................ 9
C. Program Penunjang ...................................................................................... 9
IV. HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
A. Gambaran Umum Lokasi .
1. Keadaan Geografis ................................................................................ 10
2. Kondisi Iklim ........................................................................................ 10
3. Kondisi Sosial Budaya
a. Pendidikan ....................................................................................... 12
b. Jumlah Penduduk ............................................................................. 12
c. Tingkat Perekonomian ..................................................................... 13
d. Sarana dan Prasarana ....................................................................... 14
e. Kelembagaan ................................................................................... 15
B. Program Utama ........................................................................................... 15
C. Program Penunjang ..................................................................................... 17
D. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor pendukung ................................................................................. 20
2. Faktor penghambat ................................................................................ 23
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................ 26
B. Saran ........................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Table 1. kondisi iklim desa liya bahari indah ………………………………….. 11

Tabel 2. Keadaan Temperatur dan curah hujan desa liya bahari indah ………… 11

Table 3 . jenjang pendidikan masyarakat desa liya bahari indah ……………… 12

Table 4 . Distribusi Mata Pencaharian Penduduk Desa liya baharí indah ……... 13

Table 5 . sarana dan prasarana desa liya bahari indah …………………………. 14


KATA PENGANTAR

Alahmdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) dengan judul ” Identifikasi
Potensi Sumberdaya Terumbukarang Dalam Menunjang Kegiatan Budidaya Rumput
Laut di Desa Liya Bahari Indah Kec. Wangi – Wangi Selatan Kab. Wakatobi ” dapat
terselesaikan.

Dalam laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) , penulis banyak menerima


bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada bapak Ir. Abd. Hamid M.Si. selaku ketua
Konsorsium Mitra Bahari, Bapak Ir. Haris Sarita M.Si selaku pembimbing dalam
pembuatan laporan ini, Bapak La Musu Ali Ode selaku kepala desa Liya Bahari
indah, dan segenap warga desa Liya Bahari Indah yang telah membantu penulis saat
di lapangan. Kemudian penulis juga haturkan terima kasih kepada teman-teman
seangkatan dalam proses penyelesaian laporan ini

Penulis menyadari bahwa laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini masih jauh
dari kesempurnaan, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran
dari berbagai pihak yang sifatnya membangun demi perbaikan karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua dalam upaya pengembangan kreativitas dan nalar ilmiah.

Kendari, Cktober 2009

Penulis,
I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Indonesia merupakan Negara kaya dengan berlimpah potensi sumberdaya


yang teramat bernilai. Hampir 75 % dari seluruh wilayah indonesia merupakan
perairan pesisir dan lautan. Indonesia adalah negara kepulauan, negeri bahari dengan
3,1 km2 lautan teritorian dan archipelago, serta 2,7 juta km2 Zona Ekonomi Eksklusif
(ZEE). Perairan laut indonesia teramat kaya dan beragam dengan sumberdaya hayati,
juga terumbu karangnya nan elok tempat beragam biota mengerumuni. Luasan
daerah terumbu karang indonesia saat ini adalah 85.707 km2 atau 18 % dari luasan
terumbu karang dunia. Kondisi ini menempatkan indonesia pada peringkat ke-2 yang
memiliki terumbu karang terluas di dunia setelah australia (Rudianto, 2007).

Kabupaten Wakatobi merupakan daerah kepulauan yang terdiri atas empat


pulau (Pulau Wangi-Wangi, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia dan Pulau Binongko)
merupakan kumpulan pulau-pulau kecil dikelilingi oleh Laut Flores dan Laut Banda
pada posisi 5o12’LS-6o10’ LS dan 123o20’ BT- 123o39’BT (BAPEDA Kabupaten
Buton, 2002). Kabupaten Wakatobi memiliki potensi yang cukup penting terutama
keberadaan terumbu karang dan berbagai jenis biota laut yang beraneka ragam
dengan nilai estetika dan konservasi yang tinggi, sehingga dijadikan sebagai kawasan
Taman Nasional Laut (TNL). Secara spesifik taman laut kepulauan Wakatobi
memiliki ± 25 buah gugusan terumbu karang dengan 750 species yang dikelilingi
total 600 km2, serta obyek wisata pantai yang sangat potensial untuk dikelola,
tersebar diseluruh wilayah Wakatobi (PEMPROV Sultra, 2006).
Gambar 1. Peta Perairan Wakatobi Sulawesi Tenggara

Ekosistem terumbu karang merupakan suatu bagian yang mempunyai arti

penting dari keseluruhan sumberdaya perikanan. Sebagai salah satu ekosistem laut

dangkal diperairan tropis, ekosistem ini mempunyai keunikan dan kekhasan diantara

asosiasi atau komunitas lautan yang seluruhnya dibentuk oleh kegiatan biologis.

Ekosistem ini mempunyai sifat yang sangat menonjol yaitu mempunyai produktivitas

yang tinggi dibarengi dengan variasi biota yang sangat beranekaragam. Dibalik

potensi yang tersedia dan fungsi terumbu karang sebagai ekosistem, dalam

pemanfaatan terumbu karang sering dilakukan melebihi daya dukung sehingga

mengakibatkan rusak atau menurunnya kualitas maupun kuantitas ekosistem terumbu

karang. Kerusakan tersebut tentunya akan berdampak pada kemampuan ekosistem ini
mempertahankan fungsinya sebagai penyedia energi dan sumberdaya hayati yang

sangat penting bagi kehidupan sebagian besar nelayan.

Kondisi terumbu karang di Indonesia saat inis udah emakin mencemaskan,

dimana 14% dalam kondisi kritis, 46% telah mengalami kerusakan, 33% kondisinya

masih bagus, dan kira-kira hanya 7% yang kondisinya masih sangat bagus.

Kerusakan terumbu karang yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh

ulah manusia dan slelebihnya factor alam (Nur, 2001).

Beberapa persyaratan penting yang dibutuhkan oleh terumbu karang untuk

dapat tumbuh dan berkembang dengan baik yaitu cahaya matahari, suhu, salinitas dan

kejernihan air, pergerakan arus dan substrat perairan. Cahaya matahari diperlukan

oleh zooxantela yang hidup bersimbiosis dengan karang untuk proses fotosintesis

yang akan menghasilkan oksigen terlarut dalam air. Penetrasi cahaya matahari

dipengaruhi oleh kedalaman air serta banyaknya partikel terlarut dalam air yang dapat

menutup polip-polip karang (Soekarno, 1996 dalam Rahmadani, 2001).

Ekosistem terumbu karang memiliki berbagai fungsi penting yang baik dari

segi fiaik, kimia maupun biologi yang mendukung keberadaan organisme hidup

berasosiasi di dalamnya. Dengan beragamnya fungsi dari ekosistem ini, menjadikan

terumbu karang sebagai salah satu sumber daya laut yang memberikan kontribusi

yang cukup besar terhadap keberadaan industri perikanan di Indonesia.


Menurut Soekarno, et al (1981) dalam Ilham (1998), sumberdaya terumbu

karang terbagi atas dua bagian yaitu sumberdaya bentik seperti rumput laut (algae),

crustacea, karang batu, moluska, echinodermata serta sumberdaya ikan meliputi ikan

ekor kuning, ikan pisang-pisang, ikan hias air laut dan jenis-jenis ikan karang lainnya.

Salah satu sumberdaya karang yang bernilia ekonomis penting adalah rumput

laut. Rumput laut memiliki peranan penting, baik dari segi biologi, ekologis dan

ekonomis. Dari segi biologis, rumput laut memegang peranan penting sebagai

produsen primer penghasil bahan organis dan oksigen di lingkungan perairan. Dari

segi ekologis komunitas rumput laut mendukung kehidupan beberapa beraneka ragam

organisme. Dari segi ekonomis, rumput laut laut merupakan komoditi yang

dimanfaatkan sebagai bahan makanan seperti agar, sayuran, dan menghasilkan bahan

seperti algin, karaginan yang digunakan dalamindustri farmasi, kosmetik dantekstil

(Sasrawati, 1996 dalam Fitriah, 2001).

Pentingnya peranan rumput laut tersebut, banyak masyarakat yang

membudidayakannya. Rumput laut yang dibudidayakan seperti Euchema yang

terdapat di daerah pasang surut (intertidal) atau substrat di dasar perairan yang berupa

karang-karang batu mati, karang batu hidup, batu gamping atau cangkangmoluska.

Umumnya mereka tumbuh dengan baik di daerah terumbu (reef) karena di tempat

inilah persyaratan untuk pertumbuhannya terpenuhi (Aslan, 1991 dalam Sariati,

2003)
ekosistem terumbu karang sangat erat kaitannya dengan sistem budidaya

rumput laut, dimana sumberdaya terumbu karang ini banyak menyimpan unsure hara

dari perairan yang juga sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan rumput laut. Oleh

karena itu sangat perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut mengenai peranan

ekosistem terumbu karang dalam menunjang kegiatan budidaya ini.

B. Tujuan

Tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah sebagai berikut :

- Untuk mengetahui komoditas utama dari desa liya bahari indah di wilayah
COREMAP II Kabupaten WAKATOBI.
- Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh ekosistem terumbu karang dalam
menunjang kegiatan budidaya rumput laut di wilayah COREMAP II
Kabupaten WAKATOBI.
- Untuk mengetahui keadaan umum wilayah COREMAP II Kabupaten
WAKATOBI.

C. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini

adalah melestarikan daerah terumbu karang serta mencegah terjadinya kegiatan

pemanfaatan sumber daya terumbu karang yang dapat menimbulkan kerusakan.


D. Output (Hasil)

Output yang diharapkan dari praktek kerja lapangan ini adalah agar

masyarakat dapat mengerti dan memahami manfaat dari terumbu karang dalam

menunjang kegiatan budidaya rumput laut mereka, sehingga mereka dapat selalu

menjaga ekosistem terumbu karang.

E. Out Come (Manfaat)

Out Come/manfaat dari pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah sebagai

bahan informasi kepada pemerintah dan masyarakat dalam upaya pelestarian

sumberdaya terumbu karang dan peningkatan hasil rumput laut sehingga dapat

mensejahterakan masyarakat.
II. IDENTIFIKASI MASALAH

A. Metode Identifikasi Masalah

Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan ini, metode yang digunakan dalam

melakukan identifikasi masalah yaitu dengan melakukan wawancara langsung

dengan pembudidaya rumput laut/masyarakat serta melakukan pengamatan langsung

ke lokasi pembudidayaan rumput laut.

B. Hasil Identifikasi Masalah

Masalah yang didapatkan di lapangan saat pelaksanaan praktek kerja lapangan

ini yaitu terdiri dari masalah utama dan masalah penunjang. Masalah - masalah

tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

1. Masalah utama

Masalah utama yang ada dalam proses budidaya rumput laut yang ada di desa

liya bahari indah yaitu adanya perbedaan kondisi rumput laut yang dibudidayakan

antara satu tempat dengan tempat yang lain, seperti misalnya rumput laut yang

dibudidayakan pada perairan di wilayah dusun sempo mekar kondisinya relative baik

dan dapat dibudidayakan sepanjang tahun, sedangkan rumput laut yang

dibudidayakan pada perairan wilayah dusun onelaro damai dan dusun lagundi bersatu

kondisinya tidak begitu baik seperti pada perairan di wilayah dusun sempo mekar dan

hasil panennya sedikit


2. Masalah penunjang

Masalah penunjang yang ada di desa liya bahari setelah dilakukannya

identifikasi masalah yaitu sebagai berikut :

 Adanya kegiatan penambangan batu dan pasir laut di sekitar pulau sumanga,

dimana pulau sumanga merupakan pulau yang berada di dekat daerah

perlindungan laut (DPL) bersama antar desa liya.

 kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan pantai yang membuat pantai

desa liya bahari indah kurang enak dipandang mata.


III. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu dan Tempat

Kegiatan praktek kerja lapangan ini mulai dari pemberangkatan hingga

pelaksanaan program berlangsung pada tanggal 18 juli - 5 september 2009 dan

bertempat di desa liya bahari indah, kecamatan wangi-wangi selatan, kabupaten

wakatobi.

B. Program Utama

Program utama yang dilaksanakan dalam kegiatan praktek kerja lapangan ini

adalah sebagai berikut :

1. pengamatan lokasi budidaya rumput laut di desa liya bahari indah

2. pengambilan sampel pendapatan pembudidaya rumput laut dengan

menggunakan kuisioner.

3. melihat sejauh mana pengaruh ekosistem terumbu karang dalam menunjang

kegiatan budidaya rumput laut di desa liya bahari indah.

C. Program penunjang

1. sosialisasi mengenai penyelamatan terumbu karang di desa liya bahari indah

2. pengumpulan data kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan ekosistem

terumbu karang

3. ikut serta dalam kegiatan-kegiatan masyarakat di desa liya bahari indah

(termasuk pembentukan kelembagaan coremap).


IV. HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

A. Gambaran umum lokasi

1. Keadaan geografis

Desa liya bahari indah berada dalam wilayah kecamatan wangi-wangi selatan

kabupaten wakatobi. Secara administrasi luas wilayah desa liya bahari indah adalah

1135 Ha yang terdiri dari 3 dusun yaitu dusun sempo mekar, dusun onelaro damai

dan dusun lagundi bersatu. Adapun batas-batas desa liya bahari indah sebagai

berikut :

- Sebelah utara berbatasan dengan desa liya togo

- Sebelah timur berbatasan dengan laut banda

- Sebelah selatan berbatasan dengan selat kaledupa

- Sebelah barat berbatasan dengan desa liya mawi

2. Kondisi iklim

Kondisi iklim Desa liya bahari indah seperti halnya daerah-daerah yang

terdapat di Indonesia yakni memiliki iklim tropis yang terbagi dalam dua musim

yakni musim timur (musim kemarau) dan musim Barat (musim hujan) dan ada juga

musim peralihan. Musim kemarau terjadi pada pertengahan agustus sampai

pertengahan oktober dimana pada musim ini secara umum di pulau wangi-wangi

merupakan musim ombak keras sehingga kebanyakan masyarakat mengurangi

aktifitas di laut, sedangkan musim hujan terjadi pada pertengahan desember sampai

pada akhir februari. Sementara musim peralihan terjadi pada pertengahan maret
sampai pertengahan april (peralihan musim barat ke musim timur) dan pada bulan

November sampai pada akhir bulan desember (peralihan musim timur ke musim

barat).

Kondisi iklim desa liya bahari indah dapat dilihat pada table berikut :

Table 1. kondisi iklim desa liya bahari indah

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
t b
Musim
Barat
Timur
Kemarau
hujan

Keterangan :

: musim barat : musim timur

: musim kemarau : musim hujan

: musim peralihan

Tabel 2. Keadaan Temperatur dan curah hujan desa liya bahari indah

Bulan Jan Fe Mar Apr Me Jun Jul Agst Sept Oktb Nov Des
b i
keadaan
Temperatur
Curah hujan

Keterangan :
: temperatur tinggi : temperatur sedang

: curah hujan tinggi : curah hujan sedang

3. Kondisi sosial budaya

a. pendidikan

berdasarkan survey yang telah dilakukan, maka diperoleh data penduduk

menurut jenjang pendidikan sebagai berikut :

Table 3 . jenjang pendidikan masyarakat desa liya bahari indah

No Pendidikan jumlah
1. TK 25 orang
2 SD 211 orang
3. SMP 140 orang
4. SMA 184 orang
5. Akademi/D1-D3 12 orang
6. Sarjana 15 orang

b. Jumlah Penduduk

berdasarkan survey yang telah dilakukan, maka diperoleh data jumlah

penduduk desa liya bahari indah sebagai berikut :

 Laki – laki : 278 jiwa


 Perempuan : 349 jiwa
Jumlah : 627 jiwa
 Jumlah KK : 161 KK
c. Tingkat perekonomian
Sebagian besar masyarakat Desa liya bahari indah bekerja pada sektor

perikanan, yaitu sebagai pembudidaya rumput laut dan sebagian kecil sbagai

penangkap ikan. Masyarakat Desa liya bahari indah sebagian besar bermukim

di sekitar pesisir pantai, sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

masyarakat lebih banyak menggantungkan kehidupannya dengan alam, yaitu

dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada di Laut, terutama rumput laut.

Selain itu pula, ada beberapa masyarakat yang mengelola lahan pertanian yaitu

menanam ubi dan kelapa, berdagang (kios) serta ada pula yang bekerja sebagai

guru/pegawai negeri sipil. Masyarakat bekerja di sektor pertanian seperti

berkebun, jika kondisi lingkungan tidak bersahabat untuk melakukan

pencaharian di laut, misalnya pada saat musim ikan sedikit dan menunggu masa

panen rumput laut, begitu pula dengan berdagang. Tingkat perekonomian

masyarakat Desa liya bahari indah dapat dilihat pada tabel berikut :

Table 4 . Distribusi Mata Pencaharian Penduduk Desa liya baharí indah

No Mata Pencaharian Jumlah


1. Petani 176 orang
2. Pedagang 25 orang
3. PNS 18 orang
4. Pensiunan 3 orang
5. Swasta 7 orang
6. Pembudidaya rumput laut 56 orang
7. Nelayan jaring 25 orang
8. Nelayan bubu 10 orang
9. Nelayan pancing 11 orang
10. Nelayan sero 1 orang
11. Jasa 20 orang
12 Pertukangan 5 orang
Sumber : wawancara langsung dengan masyarakat di desa liya bahari indah

d. Sarana dan prasarana

Desa liya bahari indah merupakan desa di kecamatan wangi-wangi selatan

yang dapat dikatakan sebagai desa yang sejahtera dengan didukung dengan adanya

sarana dan prasarana yang cukup memadai. Adapun sarana dan prasarana di desa

liya bahari indah dapat dilihat pada table berikut :

Table 5 . sarana dan prasarana desa liya bahari indah

No Sarana dan prasarana Jumlah (buah)


1. Kantor desa 1
2 Mesjid 3
3. Sekolah dasar 2
4.. Taman PAUD 1
5. Lapangan bola 1
6. Puskesmas 1
7. Dermaga 1
8. Tempat permandian dan 1
pencucian umum

e. Kelembagaan
Desa liya bahari indah merupakan desa pemekaran terakhir yang berada di

kabupaten wakatobi dan juga merupakan desa baru dalam cakupan COREMAP.

Lembaga-lembaga yang ada di desa ini juga belum lama dibentuk. Adapun lembaga-

lembaga yang ada di desa liya bahari indah adalah sebagai berikut :

 Lembaga desa

 Lembaga Pengelolaan Sumberdaya Terumbu Karang (LPSTK)

 Lembaga Keuangan Mikro (LKM)

 Karang Taruna

 PKK

B. Kegiatan Utama

1. Pengamatan daerah budidaya rumput laut desa liya bahari indah

Kegiatan pengamatan lokasi budidaya rumput laut di desa liya bahari indah

oleh mahasiswa PKL dilaksanakan sekitar 1 bulan setelah penempatan di desa yakni

pada tanggal 21 agustus 2009 dan berlangsung selama beberapa kali. Hal ini

dilakukan untuk memastikan kondisi lokasi daerah budidaya rumput laut di desa liya

bahari indah. Selain itu kegiatan ini juga dilakukan untuk melihat faktor-faktor yang

menyebabkan para pembudidaya melaksanakan aktifitas budidaya pada daerah/ lokasi

tersebut. Dengan begitu nantinya akan membantu para pembudidaya untuk

menentukan lokasi budidaya jika lokasi yang sementara ditempatinya telah penuh

atau terdapat hal lain yang mengganggu proses kegiatannya.


2. pengambilan sampel pendapatan pembudidaya rumput laut dengan menggunakan

kuisioner

kegiatan pengambilan sampel pendapatan pembudidaya rumput laut dengan

menggunakan kuisioner ini dilakukan oleh mahasiswa PKL pada tanggal 28 agustus

sampai pada tanggal 1 september 2009 yang diawali dengan pembuatan kuisioner

dan pembagian kuisioner selama 3 hari berturut-turut dimana setiap harinya, sampel

kuisioner dibagikan pada masing-masing dusun dan diawali dengan pembagian

kuisioner pada dusun sempo mekar, kemudian pada dusun onelaro damai dan dusun

lagundi bersatu. Pembagian kuisioner ini dilakukan untuk melihat seberapa besar

penghasilan yang diperoleh para pembudidaya rumput laut di desa ini dengan kualitas

rumput laut yang mereka miliki

3. Melihat sejauh mana pengaruh ekosistem terumbu karang dalam menunjang

kegiatan budidaya rumput laut di desa liya bahari indah

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 24, 28, 29 dan 30 agustus 2009.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan pengamatan daerah-daerah karang yang

berada di sekitar desa liya bahari indah. Lokasi-lokasi yang di amati antara lain

daerah perairan pulau simpora, daerah perairan antara pulau simpora dan oroho serta

daerah perairan pulau sumanga yang merupakan daerah DPL bersama desa liya besar

(seluruh desa liya). Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana posisi terumbu

karang terhadap daerah budidaya rumput laut di desa liya bahari indah sehingga dapat

diketahui bagaimana pengaruh yang diberikan oleh terumbu karang terhadap

budidaya rumput laut di desa ini.


C. Kegiatan penunjang

1. sosialisasi mengenai penyelamatan terumbu karang di desa liya bahari indah

kegiatan sosialisasi mengenai penyelamatan trumbu karang di desa liya bahari

indah ini dilaksanakan sekitar 1 minggu setelah penempatan di desa dan berlangsung.

sosialisasi hampir selama mahasiswa PKL berada di lokasi PKL (desa liya bahari

indah). Kegiatan ini berlangsung dalam beberapa bentuk sosialisasi, antara lain

sebagai berikut :

a. sosialisasi door to door atau dari rumah ke rumah

sosialisasi dalam bentuk ini dilakukan dengan mendatangi rumah-rumah

warga dan berdiskusi sekaligus menyelipkan materi-materi mengenai penyelamatan

trumbu karang dalam diskusi. Sosialisasi dalam bentuk ini dilakukan disebabkan

sulitnya mengumpulkan masyarakat sekaligus pada suatu tempat, karena kesibukan

masyarakat yang mengurusi rumput laut yang dibudidayakannya.

b. Sosialisasi dengan menggunakan pamphlet atau selembaran mengenai

penyelamatan teumbu karang

Sosialisasi ini dilakukan dengan menempelkan pamphlet pada tempat-tempat

umum yang sering didatangi oleh warga desa. Sosialisasi dalam bentuk ini dilakukan

agar masyarakat yang belum sempat mendapatkan kunjungan bisa mengetahui lebih

awal mengenai informasi penyelamatan terumbu karang dan memahami mengapa

teumbu karang itu perlu diselamatkan. Pamphlet ini dibuat dengan disertai gambar –

gambar agar semua kalangan senang membacanyabaik dari kalangan anak – anak

sampai pada kalangan orang dewasa.


c. Sosialisasi dalam bentuk pengajaran di sekolah dasar

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan memasuki sekolah dasar di desa liya

bahari indah dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar selama kegiatan PKL

belangsung. Sosialisasi dalam bentuk ini dimaksudkan untuk memeberikan

pemahaman lebih dini kepada anak – anak mengenai apa, bagaimana dan mengapa

terumbu karang itu harus diselamatkan. Dengan begitu, anak-anak akan lebih paham

mengenai penyelamatan terumbu karang.

d. Sosialisasi dalam bentuk penayangan film dokumenter mengenai terumbu karang

dan potensi terumbu karang wakatobi

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan cara menayangkan film mengenai

terumbu karang serta bagaimana potensi terumbu karang baik masa kini maupun

masa depan bagi organisme laut maupun manusia. Sasaran sosialisasi ini adalah para

pemuda desa liya bahari indah. Sosialisasi dalam bentuk ini dimaksudkan untuk

memberikan kesadaaran kepada para pemuda desa liya bahari indah mengenai potensi

sumberdaya terumbu karang di wakatobi, sehingga mereka mau ikut serta menjaga

kelestarian terumbu karang.

2. pengumpulan data kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan ekosistem

terumbu karang.

Kegiatan pengumpulan data kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan

ekosistem terumbu karang ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada tanggal 16 dan

tanggal 24 agustus 2009. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pengamatan

langsung dilapangan dan dengan melakukan diskusi dengan warga desa liya bahari
indah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan – kegiatan yang

dilakukan tersebut dapat melestarikan terumbu karang atau bahkan sebaliknya dapat

merusak teurmbu karang itu sendiri

3. Melakukan Sosialisasi Mengenai Pengembangan Mata Pencaharian Alternatif

(MPA)

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan pada tanggal 5 september 2009. Kegiatan

ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai mata

pencaharian alternative dengan sekaligus diikuti dengan praktek langsung, yakni

pembuatan pudding rumput lau. Walaupun tidak banyak masyarakat yang hadir,

namun para peserta yang hadir sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini.

4. ikut serta dalam kegiatan-kegiatan masyarakat di desa liya bahari indah.

Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di desa liya bahari indah ini dilakukan

untuk mengatahui apa saja aktivitas yang dilakukan masyarakat liya bahari dalam

kesehariannya selain dari melakukan aktivitas di laut. Adapun kegiatan – kegiatan

yang diikuti oleh mahasiswa PKL pada desa liya bahari indah antara lain sebagai

berikut :

 Pembentukan kelembagaan COREMAP (LPSTK dan LKM)

 mengikuti kegiatan kerja bakti pembangunan mesjid Al- Baroqah (mesjid liya

bahari indah)

 mengikuti pertemuan – pertemuan kepala desa dengan perangkat – perangkat

desa untuk membahas kegiatan muda – mudi desa liya bahari indah
 melatih gerak jalan putri desa liya bahari indah dalam menyambut kegiatan 17

agustus.

 Mendampingi siswi SDN 1 liya bahari dalam mengikuti kegiatan gerak jalan 17

agustus

 Mengikuti acara buka puasa bersama di rumah warga desa

 Membantu masyarakat dalam pengisian kuisioner dari mahasiswi UGM yang

melakukan penelitian di desa liya bahari indah

 Membantu pembudidaya rumput laut dalam membuat pelampung rumput laut

D. Faktor Pendukung Dan Penghambat

1. Factor pendukung

a. Program 1. pengamatan lokasi budidaya rumput laut di desa liya bahari indah

Faktor – faktor pendukung dalam program pengamatan lokasi budidaya

rumput laut di desa liya bahari indah ini antara lai sebagai berikut :

 Desa liya bahari indah merupakan desa yang sekitar 98 % masyarakatnya

melakukan kegiatannya sebagai pembudidaya rumput laut

 Hampir seluruh daerah perairan desa liya bahari indah merupakan daerah

pembudidayaan rumput laut

 Tersedianya fasilitas dalam melaksanakan pengamatan di lapangan

b. Program 2. pengambilan sampel pendapatan pembudidaya rumput laut dengan

menggunakan kuisioner

Faktor – faktor pendukung dalam program ini antara lain sebagai berikut :
 Adanya keterbukaan dari masyarakat dalam pengisian kuisioner

 Adanya kemudahan dalam berkomunikasi dengan masyarakat

c. Program 3. melihat sejauh mana pengaruh ekosistem terumbu karang dalam

menunjang kegiatan budidaya rumput laut di desa liya bahari indah.

Faktor – faktor pendukung dalam pelaksanaan program ini antara lain sebagai

berikut :

 Daerah budidaya rumput laut di desa liya bahari merupakan daerah yang berada

di sekitar terumbu karang

 Tersedianya fasilitas transportasi dalam pengamatan, sehingga lebih

memudahkan terlaksananya program

d. Program 4. sosialisasi mengenai penyelamatan terumbu karang di desa liya

bahari indah

faktor – faktor pendukung dalam pelaksanaan program ini antara lain :

 adanya respon positif dari masyarakat dalam kegiatan sosialisasi utamanya

sosialisasi secara door to door

 adanya kemudahan dalam berkomunikasi dengan masyarakat

 adanya respon positif dari kepala sekolah SDN 1 liya sehingga sosialisasi dapat

dilaksanakan di SDN 1 liya, dan juga adanaya sikap antusias dari siswa siswi

SDN 1 liya dalam menerima materi mengenai penyelamatan terumbu karang.

 adanya bantuan dari para pemuda di desa liya bahari indah sehingga sosialisasi

dalam bentuk penempelan pamphlet dapat cepat terselesaikan


 sebagian besar masyarakat sudah memiliki kesadaran akan pentingnya ekosistem

terumbu karang.

e. Program 5. pengumpulan data kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan

ekosistem terumbu karang

dalam pelaksanaan kegiatan pengumpulan data yang berhubungan dengan

ekosistem terumbu karang di desa liya bahari ini, faktor yang mendukung adalah

keterbukaan dari mayarakat dalam memberikan keterangan mengenai kegiatan

mereka yang berhubungan dengan trumbu karang, sehingga lebih mudah dalam

melakukan pendataan

f. ikut serta dalam kegiatan-kegiatan masyarakat di desa liya bahari indah

faktor – faktor yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan ini antara lain

adalah :

 kedatangan mahasiswa PKL di desa liya bahari indah bertepatan dengan

persiapan npelaksanaan kegiatan 17 agustus, sehingga mahasiswa dapat ikut

dilibatkan secara aktif

 kepala desa dan masyarakat desa liya bahari memberikan respon yang sangat

positif terhadap kehadiran mahasiswa PKL sehingga lebih memudahkan

mahasiswa PKL untuk ikut serta dalam kegiatan – kegiatan yang diadakan di

desa

2. factor Penghambat

a. Program 1. pengamatan lokasi budidaya rumput laut di desa liya bahari indah
Dalam pelaksanaan program ini, faktor yang menjadi penghambat adalah

musim dan kondisi perairan yang pada saat itu bertepatan dengan musim timur,

dimana saat itu arus cukup kuat dan menyulitkan untuk melakukan pengamatan dari

dekat, sehingga untuk beberapa lokasi budidaya rumput laut hanya dapat di amati dari

jauh.

b. Program 2. pengambilan sampel pendapatan pembudidaya rumput laut dengan

menggunakan kuisioner.

Dalam pelaksanaan pengambilan sampel pendapatan masyarakat

pembudidasya rumput laut dengan menggunakan kuisioner ini, faktor – faktor yang

menjadi penghambat antara lain :

 kondisi masyarakat yang dimana pada pagi sampai sore hari sebagian besar

berada di lokasi budidaya dan pada malam hari tidak ingin diganggu waktu

istirahatnya dan akhirnya menyulitkan dilakukannya proses pendataan

 sebagian masyarakat tidak mengetahui pendapatan rata – rata mereka

perbulannya dan tidak begitu mengetahui biaya yang telah dikeluarkan dalam 1

kali periode pembudidayaan yang membuat sulitnya dilakukan pendataan

c. program 3. melihat sejauh mana pengaruh ekosistem terumbu karang dalam

menunjang kegiatan budidaya rumput laut di desa liya bahari indah.

Faktor – faktor penghambat dalam pelaksanaan program ini antara lain

sebagai berikut :
 sulitnya melakukan pengamatan dari dekat akibat pengaruh musim timur yang

menyebabkan arus kuat di perairan sekitar terumbu karang

 tidak adanya peralatan selam yang mengakibatkan sulitnya untuk melihat secara

langsung lokasi – lokasi terumbu karang di sekitar desa liya bahari indah dan

bagaimana posisinya terhadap daerah budidaya rumput laut.

d. program 4. sosialisasi mengenai penyelamatan terumbu karang di desa liya

bahari indah

faktor – faktor penghambat dalam pelaksanaan program ini antara lain sebagai

berikut :

 sulitnya untuk mengumpulkan masyarakat sekaligus di satu tempat untuk

memberikan sosialisasi

 adanya kegiatan menyambut 17 agustus yang lebih menarik konsentrasi

masyarakat

 sebagian besar masyarakat tidak berada di rumah pada waktu siang hari yang

menyebabkan sulitnya melakukan sosialisasi secara door to door atau dari rumah

ke rumah

 sebagian besar masyarakat tidak begitu gemar membaca, yang menyebabkan

sulitnya melakukan sosisalisasi dengan pembuatan pamphlet

e. program 5. pengumpulan data kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan

ekosistem terumbu karang


secara umum, kegiatan pendataan kegiatan masyarakat yang berhubungan

dengan ekosistem terumbu karnag ini tidak memiliki hambatan karena masayarakat di

desa liya bahari indah pada umumnya terbuka kepada kami saat melakukan pendataan

f. program 6. ikut serta dalam kegiatan-kegiatan masyarakat di desa liya bahari

indah.

Faktor pengahambat dalam program ini adalah karena kegiatan Praktek Kerja

Lapangan ini yang waktu pelaksanaannya bertepatan dengan bulan Ramadhan,

sehingga sulitnya melakukan beberapa kegiatan seperti kegiatan pembangunan mesjid

dan slulitnya mengkoordinir masyarakat untuk melakukan pertemuan/rapat di desa

karena sebagian masyarakat terutama ibu rumah tangga yang lebih berkonsentrasi

dengan persiapan buka puasa.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan

Dari hasil pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Desa Liya Bahari Indah Merupakan desa yang sebagian besar masyarakatnya

berprofesi sebagai pembudidaya rumput laut

2. Program-praogram yang telah dilaksanakan selama kegiatan Praktek Kerja

Lapang antara lain sebagai berikut :

a. Pengamatan daerah budidaya rumput laut di desa liya bahari indah

b. Pengambilan sampel pendapatan pembudidaaya rumput laut di desa liya

bahari indah

c. Melihat pengaruh ekosistem terumbu karang dalam menunjang kegiatan

budidaya rumput laut di desa liya bahari indah

d. Sosialisasi pennyelamatan teumbu karang (door to door, penempelan

pamphlet, mengajar di SDN 1 Liya, penayangan film)

e. Pengumpulan data kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan

ekosistem terumbu karang

f. Sosialisasi Mata Pencaharian Alternatif (MPA)

g. Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan masyarakat

B. Saran
Saran yang dapat saya sampaikan setelah mengikuti kegiatan Praktek Kerja

Lapang ini antara lain :

1. Diharapkan kepada pihak PMB/COREMAP untuk memberikan surat

pengantar kepada desa yang bersangkutan sebelum mahasiswa memasuki

lokasi, agar pihak desa tidak bingung saat mahasiswa hendak melaksanakan

kegiatan PKL seperti kegiatan PKL yang baru kami laksanakan.

2. Diharapkan kepadaa pihak COREMAP untuk terlebih dahulu memberikan

pelatihan kepada perangkatnya terutama Motovator Desa sebelum memilih

Motivator Desa tersebut agar mereka lebih mengetahui tugas mereka sebagai

perangkat dari COREMAP sehingga kegiatan penyadaran di setiap desa dapat

lebih efektif lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Fitriah, 2001. Studi Komunitas Rumput Laut di Perairan Pamntai Bagian Barat Desa
Torokeku Kecamatan Tinanggea Kabupaten KLendari Sulawesi Tenggara.
Skripsi. Progran Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Jurusan Perikanan
Fakulktas Pertanian Universitas Haluoleo. Kendari.

Ilham, 1998. Pemanfaatan Sumberdaya Terumbu Karang di Perairan Desa Tapulaga


Kecamatan Soropia Kabupaten Kendari Sulawesi Tenggara. LPKL.
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Jurusan Perikanan
Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo. Kendari.

Nur, 2001. Pemanfaatan Sumberdaya Terumbu Karang di Perairan Kecamatan Tomia


Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara. LPKL. Program Studi Manajemen
Sumberdaya Perairan Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas
Haluoleo. Kendari.

PEMPROV Sultra, 2006. Pariwisata Kabupaten Wakatobi. http://www.sultra.go.id


Rahmadani, 2001. Identifikasi Jenis Karang Batu di Perairan Pantai
KelurahanKasilampe dan kelurahan Mata Kecamatan Kendari Kotamadya
Kendari Sulawesi Tenggara. LPKL. Program Studi Manajemen
Sumberdaya Perairan Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas
Haluoleo. Kendari.

Rudianto, 2007. Keindahan yang belum terjaga. PT Bhaliekreasi Cikal Errilindo.


Jakarta.
Sariati, 2003. Pengaruhi Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Rumput Laut Euchema
cottoni dengan Menggunakan Metode Lepas Dasar (Buttom of Method).
Skripsi. Program Stud Budidaya Perairan Jurusan Perikanan Fakultas
Pertanian Universitas Haluoleo. Kendari.

You might also like