You are on page 1of 55

Seksi PP, Imun & Kesma, Bidang PP & PL

Dinkes Provinsi Kalsel


INTRODUKSI VAKSIN DPT-HB-Hib
(Pentavalent)
Disampaikan pada:
Pertemuan Sosialisasi Introduksi Vaksin Baru
kepada Petugas Kesehatan di Puskesmas
Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan

INTRODUKSI VAKSIN DPT-HB-Hib
(pentavalent)


Dasar: Kepmenkes RI Nomor: 23/MENKES/SK/I/2013
Tanggal 15 Januari 2013
Lima perlindungan dalam satu kemasan
PENCANANGAN PENTABIO OLEH KEMENKES
DI KARAWANG 22 AGUST US 2013
Up stream
TUJUAN
Tujuan Umum:
Terselenggaranya pelayanan imunisasi DPT-HB-Hib pada bayi
dan imunisasi lanjutan pada anak batita sesuai prosedur.
Tujuan Khusus:
Dipahaminya tahapan kegiatan imunisasi DPT-HB-Hib pada
bayi, dan imunisasi lanjutan pada batita
Meningkatnya pengetahuan petugas pada pemberian
imunisasi DPT-HB-Hib pada bayi, dan imunisasi lanjutan
pada batita
Terlaksananya pencatatan dan pelaporan imunisasi DPT-HB-
Hib pada bayi, dan imunisasi lanjutan pada batita
Terpantaunya pelaksanaan imunisasi DPT-HB-Hib pada bayi,
dan imunisasi lanjutan pada batita
Terpantaunya KIPI dan tatalaksananya sesuai standar
Latar belakang
Penyebab Meningitis: virus, bakteri, dan jamur.
Meningitis akibat bakteri umumnya sangat parah dan
dapat menyebabkan kerusakan otak dan kematian.
Laporan CDC (2000); Hib dapat menyebabkan:
- meningitis (50%)
- epiglotitis (17%)
- pneumonia (15%)
- arthritis (8%)
- selulitis (6%)
- osteomyelitis (2%), dan
- bakteriemia (2%)

Latar belakang
15% pneumonia yang serius pada anak disebabkan oleh
Haemophillus Influenzae tipe b (Hib). Penyebab lain
adalah pneumococcus, staphilococcus, streptococcus,
virus, dan jamur
Pneumonia menyebabkan kematian terbesar pada anak
Hib dan streptococcus pneumonia juga menyebabkan
meningitis yg dpt menimbulkan kecacatan dan kematian
pd anak
Meningitis radang pada selaput otak dan korda spinalis
(bagian dari sistem saraf pusat) sebesar 50% pada anak.
Gejala: demam, kaku kuduk, penurunan kesadaran dan
kejang.
Upaya penanggulangan yg efektif bagi bayi dan balita dilakukan
melalui imunisasi Hib.
Epidemiologi
Haemophillus Influenzae type b (Hib)

Haemophilus Influenzae type b (Hib) merupakan bakteri
gram negatif
Hib terbagi atas jenis: berkapsul dan tidak berkapsul.
Tipe yg tidak berkapsul umumnya tidak ganas dan
hanya menyebabkan infeksi ringan, misalnya faringitis
atau otitis media.
Tipe yg berkapsul yg paling ganas dan salah satu
penyebab yg paling sering dari kesakitan dan kematian
pada bayi dan anak kurang dari 5 tahun
Kelompok usia paling rentan terhadap infeksi Hib adalah
usia 4 8 bulan

Epidemiologi
Haemophillus Influenzae type b (Hib)



Hib hanya ditemukan pada manusia
Penyebaran melalui percikan ludah (droplet) dari individu
yg sakit kepada orang lain ketika batuk atau bersin
Sebagian besar orang yg mengalami infeksi tidak
menjadi sakit, tetapi menjadi pembawa kuman karena
Hib menetap di tenggorokan (kolonisasi)
Prevalensi karier > 3% menunjukkan angka yg cukup
tinggi. Penelitian di Pulau Lombok menunjukkan
prevalensi carrier rate sebesar 4,6%. Bila prevalensi
pembawa kuman cukup banyak, kemungkinan kejadian
meningitis dan pneumonia akibat Hib, biasanya juga
tinggi.
Epidemiologi
Haemophillus Influenzae type b (Hib)



Upaya penanggulangan infeksi Hib yg dianggap efektif
Imunisasi Hib.
Penelitian di Pulau Lombok 1998 2002 menunjukkan
bahwa Imunisasi Hib:
dapat mencegah sebagian besar dari meningitis
klinis
dapat mencegah salah satu penyebab pneumonia

No
2010
(n=194) %
2011
(n=280) %
2012
(n=197) %
1 Pneumonia 15,5 Pneumonia 15,0 Pneumonia 34.5
2 Premature 14,4 Sepsis Neonatorum 11,1 PenyebabPerinatal 13.7
3
Sepsis
Neonatorum
13,4
Congenital
malformation
10,7 Sepsis Neonatorum 10.2
4 Asphyxia 6,7 Diarrhoea 2,5
Congenital
malformations
8.6
5 Diarrhoea 6,2 Tetanus 1,8
Infection and
Parasitic
7.1
PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL 7-28 HARI
DI 12 DAERAH PENGEMBANGAN COD TAHUN 2010, 2011 & 2012
No 2010 (n=1508) % 2011 (n=700) % 2012 (n=482) %
1 Asphyxia 16,7 Pneumonia 23,3 Pneumonia 29.5
2 Premature 12,8 Diarrhoea 17,4 Diarrhoe 11.2
3 Pneumonia 12,4
Congenital
malformation
6,3
Remainder of diseases
of the nervous system
9.1
4 Diarrhoea 8,0 Symptom sand Signs 5,9
Congenital
malformations
5.4
5 Septicaemia 6,9 Meningitis 5,4 Sepsticaemia 4.1
PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN BAYI 29 hari - 11 bulan
DAERAH PENGEMBANGAN COD TAHUN 2010, 2011 DAN 2012
No
2010
(n=541) %
2011
(n=473) %
2012
(n=332) %
1 Diarrhoea 17,9 Pneumonia 20,5 Pneumonia 12.3
2 Pneumonia 15,7 Diarrhoea 13,3
Remainder of
diseases of the
nervous system
9.9
3
Dengue
Haemorrhage fever
7,0 Accidental drowning 4,9 Diarrhoe 8.7
4 Meningitis 4,6 Meningitis 4,7 Symtonand sign 5.4
5
Accidental
drowning
4,2 DHF 3,6 Meningitis 4.5
PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN BALITA 1- 4 TAHUN
DAERAH PENGEMBANGAN COD TAHUN 2010, 2011 DAN 2012
68
57
46
35
34
97
81
58
46
44
32
30
26
20
19
32
24 23
0
30
60
90
120
1991 1994 1997 2000 2003 2006 2009 2012 2015
K
e
m
a
t
i
a
n

p
e
r

1
.
0
0
0

k
e
l
a
h
i
r
a
n

h
i
d
u
p
MDG 2015
RPJMN
Angka Kematian Neonatal, Bayi dan Balita
Berdasarkan SDKI
Penyebab Kematian
-Masalah Neonatal : Asfiksia, BBLR & Infeksi Neonatus
-Masalah Infeksi : Pneumonia, Diare
-Masalah Gizi kurang & Gizi Buruk
Meningitis bayi 1 tahun
dapat menimbulkan :
Lumpuh,
Kejang,
tanpa pengobatan > 90% meninggal,
dengan pengobatan adekuat 3-20% meninggal
gangguan saraf lainnya (30-40% kecacatan)

Peradangan pada
parenkim paru
Pembunuh no. 2 balita
di Indonesia
(Riskesdas 2007).
1/3 etiologi pneumonia
disebabkan oleh
bakteri Hib.
Gejala: sesak napas,
batuk, demam tinggi,
leukositosis
Pneumonia
EPIGLOTITIS
Peradangan pada
epiglotis
Hib penyebab utama
epiglotitis pada bayi
Dapat menimbulkan :
oStridor
oSesak napas
oKematian

Rekomendasi
Hasil kajian Regional Review Meeting on Immunization
WHO/ SEARO di New Delhi dan Komite Ahli Penasihat
Imunisasi Nasional/ ITAGI th 2010, merekomendasikan:
Agar Vaksin Hib diintegrasikan ke dalam
program imunisasi nasional untuk
menurunkan angka kesakitan, kematian, dan
kecacatan bayi dan balita akibat pneumonia
dan meningitis
Hal ini selaras dengan rencana introduksi vaksin baru yg
terdapat dalam Comprehensive Multi Years Plan (cMYP)
2010-2014 mempercepat pencapaian Millenium
Development Goals (MDGs) 4.

VAKSINASI HIB
Mencegah kematian 403.000 anak per tahun
(Bellagio Child Survival Study Group, Lancet 2003)
Vaksin DTP/HB/Hib Cair
Vaksinasi Hib sudah dilakukan di 177 negara, Th. 2011
Profil angka kematian akibat Hib di seluruh dunia
3 juta kasus penyakit serius
386.000 kematian anak per tahun
LIMA KEUNGGULAN
1. PERPADUAN ISTIMEWA
2. PERLINDUNGAN TERUJI DAN LEBIH LAMA
3. PRAKTIS DALAM PENGGUNAAN
4. PENANDA SUHU YANG PRESISI
5. PRODUK INDONESIA
JenisvaksinPertusis
Vaksin Pertusis
Pertama
Kasus
Pertusis
%*
Insidensi per
100.000
Whole cell (DTP) 24569 23 0.09 % 93.6
Acellular(DTaP) 120712 243 0.2 % 201.3
Pola penyakit pertusis pada anak dengan pemberian
vaksin Pertusis 3x sebelum usia 1 tahun di Oregon
selama April 1997-Juli 2012
*persentase kasus pertusis terhadap populasi anak yang divaksin berdasarkan
jenis vaksin
Tutup flip off
Memudahkan membuka
kemasan
Segel Alumunium:
melindungi isi
vaksin dengan
aman
Vaccine Vial Monitor
(VVM)
Jaminan mutu
penyimpanan
Vaksin terhadap
paparan panas
Tidak perlu dilarutkan
terlebih dahulu
Hemat waktu
Sangat praktis
PENGGUNAAN
LIKUID
Berpengalaman ratusan tahun
Mengekspor ke lebih dari 123 negara (52
negara Islam)
Vaksin DPT-HB-Hib
Berupa suspensi homogen yg berisikan
difteri murni, toxoid tetanus, bakteri pertusis
inaktif, antigen permukaan hepatitis B
(HBsAg) murni yang tidak infeksius, dan
komponen Hib sebagai vaksin bakteri sub
unit berupa kapsul polisakarida Haemophilus
Influenzae type b (Hib) tidak infeksius yg
dikonjugasikan kepada protein toksoid
tetanus.
Vaksin ini dikemas dalam vial 5 dosis.

Vaksin DPT-HB-Hib
Kandungan perdosis vaksin (0,5 ml):
Zat aktif :
- toxoid difteri murni 20 Lf ( 30 IU)
- toxoid tetanus murni 5 Lf ( 60 IU)
- bordetella pertussis inaktif 12 OU ( 4 IU)
- HbsAg 10 g
- Konjugat Hib 10 g
Zat tambahan:
- Al+ sebagai Aluminium phosphate: 0,33 mg
- Thimerosal : 0,025 mg

Vaksin disimpan dan didistribusikan
pada suhu 2 s.d 8C
PENYIMPANAN
Disimpan dan ditransportasikan pada suhu +2
0
C
hingga +8
0
C.
TIDAK BOLEH DIBEKUKAN.
Jika sudah dibuka, dapat digunakan maksimal
sampai 4 minggu, dengan syarat:
o tidak melewati batas kadaluarsa
o disimpan dalam kondisi rantai dingin yang tepat
o tutup vial tidak terendam air
o semua dosis diambil secara aseptis
o jika VVM tidak mencapai discard point

Keamanan Vaksin
Penggabungan berbagai antigen menjadi satu suntikan
telah dibuktikan melalui uji klinik bahwa kombinasi tsb
scr materi tdk mengurangi keamanan dan tingkat
perlindungan.
Beberapa penelitian yg dilakukan menunjukkan respon
antibodi untuk Hepatitis B yg lebih tinggi pada vaksin
kombinasi dari pada pemberian secara terpisah.
Sedangkan respon imun untuk difteri, pertusis dan tetanus
yg dihasilkan vaksin kombinasi dibandingkan dengan bila
diberikan secara terpisah tidak menunjukkan perbedaan
bermakna dan berada di atas titer proteksi.
Untuk difteria dan tetanus > 0,01 IU/mL, untuk Hepatitis B
> 10mIU/mL, untuk pertusis kenaikan > 4x, dan Hib >
0,15ug/mL. Di mana semua persentase proteksi untuk
masing-masing antigen > 98%
Keamanan Vaksin
Dari segi keamanan; reaksi KIPI sistemik dan
lokal secara umum tdk terdapat perbedaan
bermakna antara pemberian secara kombinasi
dan terpisah
Reaksi lokal dialami oleh 14,9% subjek
dengan gejala terbanyak adalah nyeri
Reaksi sistemik dialami oleh 28% subjek
dengan gejala terbanyak adalah demam

Keuntungan Pentavalent
Preparat tunggal (DPT-HB-Hib) rekomendasi SAGE
tentang kombinasi vaksin Hib dengan DPT-HB menjadi
vaksin DPT-HB-Hib tidak menambah jumlah suntikan.
Efikasi vaksin: 90-99%
Tingkat kekebalan yg protektif terbentuk stlh pemberian
DPT-HB-Hib 3 dosis, namun antibodi ini menurun pd
usia 15 s.d18 bulan.
perlu booster untuk mempertahankan tingkat
kekebalan dg pemberian imunisasi lanjutan DPT-HB-
Hib pada usia 18 bulan *
WHO Position paper on Hib vaccine,

2006
.


Note:
SAGE (Strategic Advisory Group of Experts on Immunization)
Aman dan efektif diberikan bersamaan vaksin BCG,
campak, polio (OPV atau IPV),yellow fever dan
suplemen vitamin A.
Lokasi penyuntikan harus berbeda.
Tidak boleh dicampur dengan vaksin lain dalam satu
vial atau syringe.
Disuntikkan intra muskular di antero lateral paha atas.
Tidak dianjurkan pada:
Bagian bokong anak dapat menyebabkan luka syaraf
siatik.
Pemberian intrakutan meningkatkan reaksi lokal.
Satu dosis anak adalah 0,5 mL.
Posisi penyuntikan DPT/HB/Hib
Indikasi dan Kontra Indikasi
Indikasi :
Pencegahan terhadap difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan),
hepatitis B dan infeksi Hib secara simultan.
Kontra indikasi
Hipersensitif thdp komponen vaksin, atau reaksi berat thdp
vaksin kombinasi sebelumnya atau bentuk-bentuk reaksi sejenis
lainnya mrpkn kontra indikasi absolut thdp dosis berikutnya.
Kejang atau gejala kelainan otak pd bayi baru lahir atau kelainan
saraf serius lainnya kontraindikasi thdp komponen pertusis.
Dalam hal ini vaksin tidak boleh diberikan scr kombinasi, tetapi
vaksin DT diberikan sebagai pengganti DPT, vaksin Hepatitis B dan
Hib diberikan scr terpisah.
Vaksin tidak akan membahayakan individu yg sedang atau
sebelumnya telah terinfeksi virus hepatitis B.
Jenis dan angka kejadian reaksi simpang
yang berat tidak berbeda secara
bermakna dengan vaksin DTP, Hepatitis
B dan Hib yang diberikan secara
terpisah.
EFEK SAMPING
Pemberian asetaminofen pada saat dan
4-8 jam setelah imunisasi mengurangi
terjadinya demam.
Efek Simpang
Beberapa reaksi lokal sementara spt bengkak, nyeri dan
kemerahan pada lokasi suntikan disertai demam dapat timbul
dalam sejumlah besar kasus.
Kadang-kadang reaksi berat spt demam tinggi, irritabilitas (rewel),
dan menangis dg nada tinggi, dapat terjadi dalam 24 jam setelah
pemberian.
Episode hypotonic-hyporesponsive pernah dilaporkan. Kejang
demam telah dilaporkan dg angka kejadian 1 kasus per 12.500
dosis pemberian.
Studi United States Institute of Medicine, The Advisory Committee
on Immunization Practices, dan asosiasi dokter spesialis anak di
Australia, Kanada, Inggris dan Amerika, menyimpulkan tidak ada
hub kausal antara DPT dan disfungsi sistem saraf kronis pada
anak.
Tidak ada bukti ilmiah bahwa reaksi tersebut mempunyai
dampak permanen pada anak.
Efek simpang
Vaksin hepatitis B dapat ditoleransi dengan baik.
Dalam studi menggunakan plasebo sebagai kontrol,
selain nyeri lokal, dilaporkan kejadian seperti myalgia dan
demam ringan tidak lebih sering dibandingkan dengan
kelompok plasebo.
Laporan mengenai reaksi anafilaksis berat sangat jarang.
Data yg ada tidak menunjukkan adanya hubungan
kausalitas antara vaksin hepatitis B dan sindroma
Guillain-Barr, atau kerusakan demyelinasi termasuk
gangguan sklerosis multipel, dan juga tidak ada data
epidemiologi untuk menunjang hubungan kausal antara
vaksinasi hepatitis B dan sindroma fatigue kronis, artritis,
kelainan autoimun, asma, sindroma kematian
mendadak pada bayi, atau diabetes.

Efek simpang
Vaksin Hib ditoleransi dengan baik.
Reaksi lokal dapat terjadi dalam 24 jam setelah vaksinasi
dimana penerima vaksin dapat merasakan nyeri pada lokasi
penyuntikan.
Reaksi ini biasanya bersifat ringan dan sementara.
Pada umumnya, akan sembuh dengan sendirinya dalam
dua atau tiga hari, dan tidak memerlukan tindakan medis
lebih lanjut.
Reaksi sistemik ringan, termasuk demam, jarang terjadi
setelah penyuntikkan vaksin Hib.
Reaksi berat lainnya sangat jarang; hub kausalitas antara
reaksi berat lainnya dan vaksin belum pernah ditegakkan.

Sasaran dan Jadual Pemberian
Sasaran
Imunisasi dasar : Bayi
Imunisasi lanjutan : Batita
Jadual Pemberian (imunisasi dasar)





- Imunisasi DPT-HB-Hib diberikan pd bayi baru lahir
- Bayi yg sdh imunisasi DPT-HB 1, atau DPT-HB 2, maka
dilanjutkan dg pemberian DPT-HB 2 atau DPT-HB 3
Umur Jenis Imunisasi
0-7 hari
1 bulan
2 bulan
3 bulan
4 bulan
9 bulan
Hepatitis B 0
BCG, Polio 1
DPT-HB-Hib 1, Polio 2
DPT-HB-Hib 2, Polio 3
DPT-HB-Hib 3, Polio 4
Campak
Sasaran dan Jadual Pemberian
Jadual Pemberian (imunisasi lanjutan)




- Imunisasi lanjutan diberikan pd batita yg tlh mendapat imunisasi
Campak, dan DPT-HB/ DPT-HB-Hib 3 (lengkap) pd masa bayi
- Jika semasa bayi, belum mendapat imunisasi Campak, dan atau DPT-
HB/ DPT-HB-Hib 3 (belum lengkap), maka harus dilengkapi sebelum
pemberian imunisasi lanjutan
- Upaya melengkapinya diupayakan bersamaan dengan Bulan Vitamin A
atau kegiatan lainnya

Umur Jenis Imunisasi Interval minimun stlh imunisasi dasar

1,5 tahun

2 tahun

DPT-HB-Hib

Campak
12 bulan dari DPT-HB-Hib 3

6 bulan dari Campak dosis pertama
Kegiatan
1. Penyiapan Logistik vaccine carrier, coolpack, vaksin
dan pelarut, ADS (0,5 ml dan 5 ml), safety box (5 liter
untuk 100 sasaran atau 2,5 liter untuk 50 sasaran, serta
format pencatatan dan pelaporan)
2. Penyiapan Sasaran
- identifikasi usia sasaran
- identifikasi jenis dan jumlah dosis imunisasi yang
sudah diterima
- menentukan jenis vaksin yang akan diberikan
- kontra indikasi

Kegiatan
Pemberian Imunisasi
Pastikan vaksin masih baik, dengan indikator:
- VVM A atau B
- belum kadaluarsa
- label kemasan vaksin masih ada, dan terbaca
- vaksin DPT-HB-Hib tidak pernah beku
- belum melewati masa pakai
Gunakan alat suntik sekali pakai (Auto Disable Syringe /
ADS)

Kegiatan
Dosis dan Cara Pemberian Imunisasi DPT-HB-
Hib
- Dosis pemberian; 0,5 ml
- Cara penyuntikan; intramuskular pada paha
anterolateral
- Bayi/ anak dipangku menghadap ke depan
- Pegang lokasi suntikan dengan ibu jari dan jari
telunjuk
- Suntikkan dg posisi jarum suntik 90 terhadap
permukaan kulit
- Tekan seluruh jarum sehingga masuk ke dalam otot
- Suntikkan pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit

Kegiatan
Langkah-langkah Penyuntikan
- Bersihkan kulit dg kapas yg sdh dibasahi air matang
- Tunggu hingga kering
- Penyuntikan diberikan di lokasi yg sdh dibersihkan
- Setelah vaksin masuk, jarum dicabut
- ADS bekas pakai, dimasukkan ke safety box (tanpa
ditutup)
- Pada lokasi suntikan , ditekan dengan kapas baru yg
kering (jangan memijat daerah bekas suntikan)
- Jika terjadi perdarahan, kapas tetap ditekan pada
lokasi bekas suntikan, sampai darah berhenti
Kegiatan
Penyuluhan
- Dapat dilakukan sebelum/ sesudah
pelayanan imunisasi
- Materi tentang imunisasi yang akan
diberikan serta manfaatnya, keluhan/
akibat yang mungkin terjadi dan cara
penanggulangannya, serta jadual
pemberian imunisasi berikutnya/
pentingnya KMS disimpan secara aman
dan dibawa pada saat kunjungan
berikutnya (minimal 5 kali kontak untuk
menyelesaikan semua vaksinasi sebelum HUT 1
tahun)
INGAT !!!! 4 pesan penting yg perlu
disampaikan kepada orang tua
Manfaat dari vaksin yang
diberikan (contoh: BCG untuk
mencegah TBC)
Tanggal imunisasi dan
pentingnya KMS disimpan
secara aman dan bawa pada
saat kunjungan berikut
Apa akibat ringan dapat dialami,
cara mengatasi dan tidak perlu
khawatir.
Tujuan: minimal 5 kali kontak
untuk menyelesaikan semua
vaksinasi sebelum HUT 1 tahun.

49
Kegiatan
Pemantauan dan Evaluasi
Untuk menilai apakah pelaksanaannya sudah
sesuai dengan prosedur
Pemantauan secara rutin dilakukan dengan
instrumen pencatatan dan pelaporan cakupan
imunisasi dan logistik, PWS, Surveilans KIPI
Pemantauan secara periodik dengan
instrumen DQS, EVM, dan Supervisi Suportif

Peran Serta Masyarakat
(Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 42 Tahutn 2013, tanggal10
Juni 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi)


Masyarakat termasuk swasta diharapkan berperan serta
dalam pelaksanaan imunisasi bekerja sama dengan
Pemerintah Daerah, melalui:
penggerakkan masyarakat;
sosialisasi imunisasi;
dukungan fasilitasi penyelenggaraan imunisasi;
relawan sebagai kader; dan/ atau
turut serta melakukan pemantauan penyelenggaraan
imunisasi.
Pencatatan dan Pelaporan
Komitmen dalam Pencatatan dan Pelaporan:
Pencatatan dan Pelaporan imunisasi di tingkat
pelayanan dilaksanakan secara terpadu
dengan program lain
Puskesmas merupakan pusat pengiriman
laporan dari unit pelayanan
Hasil imunisasi dapat menggambarkan data riil
pencapaian UCI Desa/ Kelurahan
Alur pengiriman pelaporan disesuaikan
menurut jenjang adminitrasi yang ada
KESIMPULAN
Imunisasi merupakan upaya penanggulangan
infeksi Hib yang efektif sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan, kematian, dan
kecacatan bayi dan balita akibat pneumonia
dan meningitis,
Vaksin Hib memiliki efikasi yang baik dan
aman,
Diperlukan dukungan semua pihak untuk
menyukseskan pelaksanaan introduksi vaksin
baru DPT-HB-Hib.

Vaksinasi..untuk Indonesia yang lebih sehat

You might also like