You are on page 1of 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan nasional sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup mendasar,


terutama berkaitan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU No.20 Th.2003
SISDIKNAS), manajemen, dan kurikulum, yang diikuti oleh perubahan-perubahan teknis
lainnya. Perubahan-perubahan tersebut diharapkan dapat memecahkan berbagai permasalahan
pendidikan, baik masalah-masalah konvensional maupun masalah-masalah yang muncul
bersamaan dengan hadirnya ide-ide baru (masalah inovatif). Di samping itu, melalui perubahan
tersebut diharapkan terciptanya iklim yang kondusif bagi peningkatan kualitas pendidikan, dan
pengembangan sumber daya manusia (PSDM), untuk mempersiapkan bangsa Indonesia
memasuki era kesejagatan dalam kesemrawutan global.
Perubahan-perubahan di atas, menurut berbagai tugas yang harus dikerjakan oleh para
tenaga kependidikan sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing, mulai dari level makro
sampai pada level mikro, yakni tenaga kependidikan di sekolah. Di sekolah terdapat dua pilar
yang paling berperan dan sangat menentukan kualitas pendidikan; yakni kepala sekolah dan
guru. Dalam perspektif globalisasi, otonomi daerah, dan desentralisasi pendidikan serta untuk
menyukseskan manajemen berbasis sekolah. Kepala sekolah merupakan figur sentral yang harus
menjadi teladan bagi para tenaga kependidikan lain di sekolah. Oleh karena itu, untuk
menunjang keberhasilan dalam perubahan-perubahan yang dilakukan dan diharapkan, perlu
dipersiapkan kepala sekolah profesional, yang mau dan mampu melakukan perencanaan,
pelaksanaan, serta evaluasi terhadap berbagai kebijakan dan perubahan yang dilakukan secara
efektif dan efisien.
Urgensi dan signifikansi fungsi dan peranan kepala sekolah didasarkan pada pemahaman
bahwa keberhasilan sekolah merupakan keberhasilan kepala sekolah. Oleh karena itu, kepala
sekolah perlu memiliki kompetensi yang disyaratkan agar dapat merealisasikan visi dan misi
yang diemban sekolahnya. Dalam kerangka ini direkomendasikan mereaktualisasi fungsi dan
peranan kepala sekolah selaku EMASLIM-F dalam wujud good school governance untuk
menyukseskan program yang sedang digulirkan pemerintah seperti desentralisasi

1
Program Supervisi 0809
penyelenggaraan pendidikan, MBS, KTSP, benchmarking, broad basic education, life skill,
contextual learning, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional dan sebagainya.
Untuk mewujudkan visi dan misi pendidikan di tingkat satuan pendidikan perlu ditunjang
oleh kemampuan kepala sekolah yang handal dalam menjalankan fungsi dan peranannya.
Meskipun pengangkatan kepala sekolah dilakukan secara terencana dan sistematis, bahkan
diangkat dari guru yang sudah berpengalaman atau mungkin sudah lama menjabat sebagai wakil
kepala sekolah, namun tidak otomatis membuat kepala sekolah profesional dalam melakukan
tugasnya. Pada beberapa kasus ditunjukkan adanya kepala sekolah yang terpaku dengan urusan
administratif yang sebenarnya bisa dilimpahkan kepada Tenaga Administrasi Sekolah (TAS).
Sejumlah pakar sepakat bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaannya
sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor, yang disingkat EMAS. Dalam
perkembangan selanjutnya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman,
kepala sekolah juga harus mampu berperan sebagai leader, inovator dan motivator di sekolahnya.
Dengan demikian, dalam paradigma baru manajemen pendidikan, kepala sekolah minimal harus
mampu berfungsi sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan
motivator, disingkat EMASLIM.
Perspektif ke depan mengisyaratkan bahwa kepala sekolah juga harus mampu berperan
sebagai figur dan mediator bagi perkembangan masyarakat dan lingkungan. Jika mengacu pada
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah, maka kepala sekolah juga harus berjiwa wirausaha. Dengan
demikian, pekerjaan kepala sekolah semakin hari semakin meningkat dan akan selalu meningkat
sesuai dengan perkembangan pendidikan yang diharapkan. Dalam hal ini pekerjaan kepala
sekolah tidak hanya dalam kerangka EMASLIM, tetapi akan berkembang menjadi EMASLIM-F
karena kepala sekolah juga sebagai pejabat formal. Semua itu harus dipahami oleh kepala
sekolah dan yang lebih penting adalah bagaimana kepala sekolah mampu mengamalkan dan
menjadikan fungsi-fungsi tersebut dalam bentuk aksi nyata di sekolah. Pelaksanaan tugas dan
fungsi kepala sekolah tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena saling terkait dan saling
mempengaruhi serta menyatu dalam pribadi seorang kepala sekolah profesional. Kepala sekolah
yang demikian akan mampu mendorong visi dan misi menjadi aksi dalam paradigma baru
manajemen pendidikan.
Sebagai supervisor, kepala sekolah mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga
kependidikan. Sergiovani dan Starrat (1993) menyatakan bahwa supervisi merupakan suatu

2
Program Supervisi 0809
proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor mempelajari
tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya
menjadikan sekolah sebagai komunitas belajar yang lebih efektif.
Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai
supervisor, tetapi dalam sistem organisasi pendidikan modern diperlukan supervisor khusus yang
independen dan dapat meningkatkan objektivitas pembinaan dan pelaksanaan tugasnya. Jika
supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbagai
pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan
dan pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan
yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk
mencegah agar tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih cermat
melaksanakan pekerjaannya.
Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan kepala sekolah terhadap tenaga
kependidikan khususnya guru, disebut supervisi klinis, yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pembelajaran
efektif. Salah satu supervisi akademik yang popular adalah supervisi klinis, yang memiliki
karakteristik sebagai berikut.
1) Supervisi diberikan berupa bantuan (bukan perintah), sehingga inisiatif tetap berada di
tangan tenaga kependidikan;
2) Aspek yang disupervisi berdasarkan usul guru, yang dikaji bersama kepala sekolah
sebagai supervisor untuk dijadikan kesepakatan;
3) Instrumen dan metode observasi dikembangkan bersama oleh guru dan kepala sekolah;
4) Mendiskusikan dan menafsirkan hasil pengamatan dengan mendahulukan interpretasi
guru
5) Supervisi dilakukan dalam suasana terbuka secara tatap muka, dimana supervisor lebih
banyak mendengar serta menjawab pertanyaan guru daripada memberi saran dan
pengarahan;
6) Supervisi klinis sedikitnya memiliki tiga tahap, yakni pertemuan awal, pengamatan dan
umpan balik;
7) Adanya penguatan dan umpan balik dari kepala sekolah sebagai supervisor terhadap
perubahan perilaku guru yang positif sebagai hasil pembinaan;

3
Program Supervisi 0809
8) Supervisi dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan suatu keadaan
memecahkan suatu masalah.
Tugas kepala sekolah sebagai supervisor diwujudkan dalam kemampuannya menyusun
dan melaksanakan program supervisi pendidikan serta memanfaatkan hasilnya. Kemampuan
menyusun program supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam penyusunan program supervisi
kelas, pengembangan program supervisi untuk kegiatan ekstra-kurikuler, pengembangan
program supervisi perpustakaan, laboraturium dan ujian. Kemampuan melaksanakan program
supervisi pendidikan diwujudkan dalam pelaksanaan program supervisi klinis dan dalam
program supervisi kegiatan ekstra-kurikuler. Sedangkan kemampuan memanfaatkan hasil
supervisi pendidikan diwujudkan dalam pemanfaatan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja
tenaga kependidikan dan pemanfaatan hasil supervisi untuk mengembangkan sekolah.
Kepala sekolah sebagai supervisor perlu memperhatikan prinsip-prinsip: (1) hubungan
konsultatif, kolegial dan bukan hirarkis; (2) dilaksanakan secara demokratis; (3) berpusat pada
tenaga kependidikan; (4) dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga kependidikan; dan (5)
merupakan bantuan profesional.

B. Tujuan
1) Tujuan Umum :
Tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru
dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam
melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar .
2) Tujuan khusus :
a. Meningkatkan kinerja siswa dalam perannya sebagai peserta didik.
b. Meningkatkan mutu kinerja guru sehingga berhasil membantu membimbing siswa
untuk mencapai prestasi belajar dan pribadi.
c. Meningkatkan efektifitas kurikulum sehingga berdayaguna dan berhasil guna ,
baik dalam Proses belajar serta mendukung dimilikinya kemampuan pada diri
lulusan
d. Meningkatakan keefektifan sarana dan efisiensi prasarana untuk dikelola dan
dimanfaatkan dengan baik .
e. Meningkatkan kwalitas pengelolaan sekolah
f. Meningkatkan kwalitas situasi umum .

4
Program Supervisi 0809
C. Hasil Yang Diharapkan
Melalui Program Supervisi Tahun Pelajaran 2008/2009 kegiatan berupa bantuan dan
bimbingan yang diberikan oleh Kepala Sekolah kepada guru dan staf tata usaha diharapkan
dapat meningkatkan kinerjanya dalam mencapai tujuan pendidikan di SMA Negeri 1
Warungkiara Kabupaten Sukabumi.
.

BAB II
KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAH

A. Lingkungan Sekolah
SMA Negeri 1 Warungkiara terletak di Kecamatan Warungkiara Kabupaten Sukabumi,
tepatnya ± 30 km sebelum Palabuhanratu, ibukota kabupaten Sukabumi dan juga sebagai daerah
obyek wisata nasional. Oleh karena itu kedudukan SMA Negeri 1 Warungkiara menjadi sangat

5
Program Supervisi 0809
strategis karena berada di lintasan utama jalur Palabuhanratu, baik yang datang dari arah Kota
Sukabumi, Bandung dan sekitarnya (arah Timur) ataupun dari Bogor, Jakarta dan sekitarnya
(arah utara).
Lingkungan SMA Negeri 1 Warungkiara terdeskripsikan sebagaimana berikut :
1) Sekolah berada di jantung ibu kota kecamatan
2) SMA merupakan lembaga pendidikan yang paling tinggi di kecamatan Warungkiara dan
hanya ada satu SMA negeri
3) Kehidupan perekonomian user pendidikan mayoritas petani dan penggarap perkebunan
Karet
4) Jarak tempuh peserta didik ke sekolah rata-rata cukup jauh dikarenakan wilayah
kecamatan Warungkiara sebagian besar terdiri dari daerah perbukitan.

B. Keadaan Sekolah
1. Sarana dan Prasarana
a. Tanah dan Halaman
Tanah sekolah merupakan tanah hibah dari Perkebunan Halimun atas nama P.T.
Sugih Mukti. Luas areal seluruhnya 10.000 m2 ( 1 Hakato Are).
Keadaan Tanah SMA Negeri 1 Warungkiara
Status : Milik Negara
Luas Tanah : 10.000 m2
Luas Bangunan : 1.400m2

b. Gedung Sekolah
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Namun jumlah ruang kelas
untuk menunjang kegiatan belajar belum memadai. SMA Negeri 1 Warungkiara
untuk tahun pelajaran 2009/2010 masih kekurangan 2 ruang kelas.
Keadaan Gedung SMA Negeri 1 Warungkiara
Luas Bangunan : 1.400 m2
Ruang Kepala Sekolah :1 baik
Ruang Tata Usaha :1 baik
Ruang Guru :1 baik

6
Program Supervisi 0809
Ruang Kelas : 13 baik
Ruang Lab IPA :1 baik
Ruang Perpustakaan :1 baik
Ruang Lab. Bahasa :-
Ruang Lab. Komputer :1
Ruang Keterampilan :-
Ruang Serba Guna :-
Mushola :1 baik
Ruang OSIS :1 baik
Ruang BK :1 baik
Ruang Paskibra :1 baik
Ruang UKS :1 baik
2. Personil Sekolah
SMA Negeri 1 Warungkiara didirikan tahun 1996 yang merupakan kelas jauh
(KJ) dari SMA Negeri 1 Cikembar. Penegrian SMA Negeri 1 Warungkiara pada tahun
1999. Pimpinan Sekolah yang pernah bertugas di SMA Negeri 1 Warungkiara sejak
Penegrian (1999) adalah :
Nama Periode Tugas
Dra. Nurhidayatien, M.Pd Tahun 1999 s/d 2002
Drs. Didin Badrudin Tahun 2002 s/d 2003
Drs. Ogi Suprayogi Tahun 2003 s/d 2007
Dra. Septi Wirdayati, MMPd Tahun 2007 s.d. sekarang

Jumlah seluruh personil sekolah adalah 47 orang, terdiri dari guru 35 orang, karyawan
tata usaha 7, Pustakawati 1 orang, pesuruh 3 orang dan penjaga 1 orang.

a. Keadaan Personil Sekolah


No. Nama NIP Jabatan Status
Dra. Septi Wirdayati,
1 131652438 Kepala Sekolah PNS
MMPd
Hadi Komara Purkoni, Wakasek Urlum/ Guru
2 132194294 PNS
SS, MMPd Bahasa Arab
3 Edi Rustendi, S.Pd, MM 131891961 Guru PKn PNS
4 Dra. Yuyun Gursida 132194297 Guru Kimia PNS
5 Ika Martika, S.Pd 132204869 Guru Matematika PNS
Wakasek Sarana/ Guru
6 Drs. Yudi Hendrani 132196623 PNS
Bahasa Indonesia

7
Program Supervisi 0809
7 Ernawati, S.Ag 132193996 Guru Pendidikan Agama PNS
8 Dra. Menny Vidawati S 132204872 Guru Biologi PNS
E. Eka Mira Komala, Wakasek Humas/ Guru
9 132220810 PNS
S.Pd, MMPd Bahasa Inggris
U.Y. Haryanto, S.Pd,
10 132042887 Guru PKn PNS
M.Si
11 Indang Dwi Rahayu, S.Pd 480132541 Guru Kimia PNS
12 Nia Luciana, S.Pd 480135315 Guru Matematika PNS
Wakasek Ursis/ Guru
13 Yudi Rahmat M, S.Pd 480139115 PNS
Penjas-Orkes
14 Drs. Ipang 480142269 Guru Ekonomi PNS
15 Gan Dodi Roskar, S.Pd 480161224 Guru Ekonomi / TIK PNS
Yuceu Endah Sakti, S.Si,
16 480135319 Guru Fisika PNS
M.Si
17 N. Rismayanti, S.Pd 480132357 Guru bhs Indonesia PNS
19740731200902200
18 Yuliazeskia, S.Si Guru Biologi PNS
1
19840102200902100
19 Tedi Riyandi, S.Pd Guru Fisika PNS
2
20 Ade Barkah, SE - Guru Sosiologi Honorer
21 Iman Santosa, S.Ag - Guru Pendidikan Akhlak Honorer
22 Asep Abdullah, S.Ag - Guru BK Honorer
23 Tatang Somantri - Guru Bhs Sunda Honorer
24 Mulyada, A.Md - Guru Seni Budaya/ Penjas Honorer
25 Anang Tata Ta’wa, S.Tp - Guru TIK Honorer
26 Syarifah Erlin HA, S.Pd - Guru Sejarah/Antropologi Honorer
28 Dewisri Sudjia, SS - Guru Bahasa Inggris Honorer
29 Lina Herlina, S.Ag - Guru Bahasa Arab/ PAI Honorer
30 Remi Astuti, S.Ag - Bahasa Indonesia Honorer
31 Lina Juwita, S.Pd - Guru Seni Honorer
32 Lani Aprilanti, S.Pd - Guru Bhs Inggris Honorer
33 Nurlaelatin, S.Pd - Guru Bhs Jepang Honorer
34 Hesti Setiawati, S.Pd - Guru Bhs Indonesia Honorer
35 Ferina Indriani, S.Pd - Guru Geografi Honorer
36 Dadun Abdulkohar, SE 131600233 Kaur TU PNS
37 Muh.Budi Komara, A.Md 132215612 Staf TU PNS
38 Saepul Nasir 132191572 Staf TU PNS
39 Deni Nurhendra - Staf TU Honorer
40 Ikeu Lesmanasari - Pustakawati Honorer
41 Rahmat Syaripudin - Staf TU Honorer
42 Pepen - Pesuruh Honorer
43 Pardi - Pesuruh Honorer
44 Tarsim - Pesuruh Honorer
45 Samsudin - Satpam Honorer
46 Lia - Staf TU Honorer
47 Tedi Priono - Staf TU Honorer

Dari sejumlah guru, hanya 54 % yang berstatus guru PNS, dan sisanya 47 % sebagai guru
honorer.
Dilihat dari Kualifikasi Akademik, maka keadaan Guru adalah :
Jumlah Guru Jumlah
No. Ijazah Terakhir Guru Tetap Guru Bantu GTT Total

8
Program Supervisi 0809
1 S.2 6 - - 6
2 S.1 13 - 16 29
3 D.3 - - - -
Jumlah 19 - 16 35

b. Keadaan Peserta Didik


Jumlah siswa berdasarkan kelas (data 4 tahun terakhir)
Kelas X Kelas XI Kelas XII Total
Tahun L P L P L P L P Jml
2005/2006 93 90 75 60 45 48 215 198 413
2006/2007 126 90 99 81 65 55 290 226 516
2007/2008 105 102 125 85 10 76 336 263 599
6
2008/2009 123 118 92 94 11 87 328 229 627
3

Jumlah Rombongan Belajar (data 4 tahun terakhir)


K e l as Jumlah
Tahun X XI XII Total
2005/2006 5 3 3 11
2006/2007 5 5 3 13
2007/2008 5 5 5 15
2008/2009 6 5 5 16

Jumlah siswa putus sekolah (data 4 tahun terakhir)


K e l as Jumlah
Tahun X XI XII Total
2005/2006 1 1 - 2
2006/2007 2 - - 2
2007/2008 3 2 1 6
2008/2009 1 2 1 4

Jumlah siswa tinggal kelas (data 4 tahun terakhir)


K e l as Jumlah
Tahun X XI XII Total
2004/2005 - - - -
2005/2006 1 1 - 2
2006/2007 - - - -

9
Program Supervisi 0809
2007/2008 - - - -

Rata-rata presentase kehadiran siswa dalam tiap bulan (data 4 tahun terakhir)
K e l as
Tahun X XI XII Ket.
2004/2005 93 % 94 % 96 %
2005/2006 95 % 94 % 97 %
2006/2007 96 % 95 % 98 %
2007/2008 99 % 98 % 99 %

Beasiswa peserta didik tahun 2008/2009


ASAL BANTUAN JUMLAH PENERIMA
(Peserta Didik)
BKM 72
Bea Siswa Prestasi 22
Sampoerna 4
Siswa Berprestasi Unggulan 1

Peningkatan hasil belajar, berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar atau ujian akhir
nasional (data 5 tahun terakhir)
Nilai Rata-Rata NEM/ NUN
Mata Pelajaran/ Keterangan
2002/2003 2003/2004 2004/2005 2006/2007 2007/2008
Tahun
Bhs & Sastra 5,51 5,39 7,09 8,23 6,93
Indonesia
Bahasa Inggris 5,34 5,32 6,74 7,02 7,26
Matematika 2,99 4,74 6,46 7,41 7,30
Ekonomi 4,10 5,30 6,54 5,85 7,81
Fisika 7,57
Kimia 7,85
Biologi 7,46
Sosiologi 7,43
Geografi 7,67
Sastra Indonesia 6,64
Antropologi 7,32
Bahasa Asing 7,81
(Jepang)
Rata-Rata 5,19 6,71 7,13 7,42 7,17

10
Program Supervisi 0809
C. Kerjasama Sekolah
1. Kerjasama dengan Orangtua
Kerjasama dengan orangtua peserta didik dilaksanakan melalui Komite Sekolah. Ada
lima peranan orangtua peserta didik dalam pengembangan sekolah, yakni sebagai :
• Donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah, namun hal ini belum
berjalan optimal mengingat kondisi ekonominya
• Mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan
• Mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik
• Mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan
1. Kerjasama dengan Alumni
Kerjasama antara sekolah dengan alumni belum dapat digali secara maksimal mengingat
komunikasi belum berjalan dengan lancar. Kerjasama baru sebatas alumni menjadi mitra
sekolah dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler.
2. Kerjasama dengan Dunia Pendidikan/ Dunia Usaha
• Mulai tahun 2005 telah dilakukan MOU dengan STAI Citra Didaktika Jakarta
dalam pengembangan pendidikan
• Mulai tahun 2006 bekerjasama dengan OISCA dalam pelatihan pertanian
• Mulai tahun 2007 mulai bekerjasama dengan AMIK/AKPAR Citra Buana
Indonesia – Sukabumi dalam kegiatan pembinaan keterampilan Komputer dan
dunia kerja
• Mulai tahun 2007 mulai bekerjasama dengan GAMMA EXACTA Yogyakarta
dalam kegiatan bimbingan belajar ”Insus” siswa kelas XII.
• Tahun 2009 bekerjasama dengan Ma’had Ar-Rayaah Sukabumi dalam pembinaan
Keagamaan dan Bahasa Arab.

11
Program Supervisi 0809
BAB III
PROGRAM SEKOLAH

A. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah


1. Visi SMA Negeri 1 Warungkiara
PUJAAN :
Profesionalisme Pelayanan, Unggul Prestasi, jembatan Masa Depan, Akhlakul
Karimah, Asri Lingkungan dan Nyaman Suasana
2. Misi SMA Negeri 1 Warungkiara
a. Mewujudkan lingkungan pendidikan yang kondusif, penuh kreatifitas,
kerjasama dan dinamika dengan penonjolan prestasi tinggi.

b. Memberikan transformasi ilmu pengetahuan, kecakapan hidup, dan budi


pekerti yang didasari oleh kekuatan keimanan dan ketakwaan.

c. Membimbing, melatih, mengajar dan mendidik guna menghadapi jenjang


pendidikan yang lebih tinggi dan ketika terjun ke masyarakat.

12
Program Supervisi 0809
d. Mempersiapkan dan meningkatkan prestasi belajar siswa serta jumlah dan
mutu lulusan.

3. Tujuan Sekolah
a. Menciptakan SMA Negeri 1 Warungkiara sebagai salah satu SMA yang
memiliki kemandirian dalam pengembangan dan pengelolaan dengan berpola
pada Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)

b. Mewujudkan SMA Negeri 1 Warungkiara sebagai SMA yang menjadi tujuan


pendidikan bagi lulusan SMP dilingkungan Kabupaten Sukabumi.

c. Mewujudkan jumlah lulusan yang berkualitas sehinggga prosentase yang


diterima di Perguruan Tinggi Negeri semakin besar.

d. Menciptakan lulusan yang memiliki keterampilan khusus yang dapat


diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat di kemudian hari.

e. Menciptakan peserta didik yang menghargai dan mampu mengembangkan


daya nalar melalui penelitian dan menulis.

f. Mengembangkan SMA Negeri 1 Warungkiara sebagai Green School


sehingga menjadi arbiratul alam yang bermanfaat bagi lingkungan.

g. Mewujudkan SMA Negeri 1 Warungkiara sebagai lingkungan pendidikan


yang menjadi PUJAAN bagi semua.

A. Analisis SWOT
1. Analisis Lingkungan Strategis
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
merupakan pencerahan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Berbagai paradigma baru
menyangkut guru, proses pembelajaran dan elemen-elemen penting dalam pendidikan
dimuat dalam undang-undang tersebut. Dalam Pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun
2003 itu dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

13
Program Supervisi 0809
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan yang kompleks tersebut, Pemerintah menetapkan
standar nasional pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam peraturan pemerintah ini dijelaskan
bahwa Standar Nasional Pendidikan meliputi: 1) standar isi, 2) standar kompetensi
lulusan, 3) standar proses 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5) standar sarana
dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, dan 8) standar penilaian
pendidikan. Melalui Standar Nasinal Pendidikan, sekolah dapat “berkaca diri” sejauh
mana setiap standar pendidikan dicapainya. SMA Negeri 1 Warungkiara, Kecamatan
Warungkiara, Kabupaten Sukabumi . Lokasi SMA Negeri 1 Warungkiara terletak pada
lintasan Jalan Palabuhanratu. Kondisi geografis yang demikian merupakan “tantangan”
bagi warga sekolah untuk mengantisipasi berbagai pengaruh negatif yang datang dari luar
sekolah. Pengaruh negatif ini sangat rentan mengingat Kecamatan Warungkiara
merupakan perlintasan lalu lintas Daerah Wisata palabuhanratu. Warga masyarakat,
termasuk orang tua siswa mayoritas berprofesi sebagai petani. Ada beberapa sektor
pertanian yang diunggulkan oleh masyarakat, yaitu sawah, karet, dll. Dari segi keadaan
ekonomi masyarakat, warga masyarakat Warungkiara jika dirata-ratakan dikategorikan
kelas menengah.
Dukungan pemerintah, baik pusat maupun daerah, terhadap penyelenggaraan
pendidikan di SMA Negeri 1 Warungkiara cukup baik. Pemerintah pusat melalui dana
dekonstrasi Propinsi Jawa Barat cukup banyak membantu penyelenggaraan pendidikan.
Pada dua tahun terakhir, jenis bantuan yang telah diterima oleh SMA Negeri 1
Warungkiara adalah Revitalisasi perpustakaan, Bantuan Peralatan TIK, beasiswa BKM,
dan blogrant Sekolah Standar Nasional (SSN).
Begitu juga dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi. Pemerintah Daerah
komit dengan menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan di
Kabupaten Sukabumi. Dengan komitmen tersebut, SMA Negeri 1 Warungkiara
diharapkan dapat terus memacu mutu pendidikan untuk meraih cita-cita, yaitu menjadi
Sekolah Nasional Bertaraf Internasional (SNBI).

2. Analisis Kondisi Pendidikan Saat Ini

14
Program Supervisi 0809
Suatu lembaga dinilai mempunyai kinerja yang baik jika lembaga tersebut
menghasilkan keluaran yang ditargetkan berupa barang atau jasa yang bermutu secara
efektif, efisien, dan berkelanjutan. Untuk mencapai kinerja seperti ini banyak faktor yang
berpengaruh yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor tersebut pada prinsipnya dapat dibagi
ke dalam dua kelompok, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam Sekolah itu sendiri,
dan faktor eksternal yang berasal dari luar Sekolah. Dengan menganalisis dan
mengevaluasi berbagai faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
kinerja suatu Sekolah, diharapkan Sekolah dapat mengetahui kapasitas kemampuannya
saat ini, dan menentukan strategi untuk meningkatkan kinerjanya di masa yang akan
datang.
Pada prinsipnya hal-hal yang termaksud ke dalam faktor internal yang
mempengaruhi kinerja Sekolah adalah hal-hal yang berkaitan dengan kekuatan (strength)
dan kelemahan (weaknesses). Sedangkan, hal-hal yang termasuk dalam faktor eksternal
adalah yang berkaitan dengan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang dapat
mempengaruhi kinerja Sekolah tersebut. Dengan menganalisis kekuatan (strength) dan
kelemahan (weaknesses) yang di ada, serta peluang (opportunities) dan ancaman
(threats) yang harus di hadapi, maka Sekolah Aliyah Negeri 3 Malang menentukan
strategi agar dapat mampu mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya secara
optimal.
Dalam sistem pendidikan dasar dan menengah, acuan untuk melihat hal-hal yang
menjadi kondisi internal didasarkan pada delapan (8) standar nasional pendidikan yang
sekaligus merupakan acuan dalam melakukan evaluasi diri. Sedangkan kondisi eksternal
didasarkan pada kondisi yang ada diluar lembaga yang berupa peluang dan tantangan,
termasuk tuntutan pemangku kepentingan (stackholder) yang terkait dengan pendidikan
dasar dan menengah. Kedelapan standar nasional pendidikan tersebut adalah :
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kelulusan
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan

15
Program Supervisi 0809
8. Standar Penilaian

3. Analisis Pendidikan SMAN 1 Warungkiara Saat Ini

a. Faktor Internal
No. Komponen Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
1. Standar Isi • Adanya komitmen SMA • Kerangka dasar kurikulum
Negeri 1 Warungkiara masih menggunakan standar
untuk melaksanakan minimal dari BSNP (belum
kurikulum berdasarkan ada
standar BSNP peningkatan/pengembangan)
• Beban belajar siswa • KKM (Kriteria Ketuntasan
sudah sesuai dengan Minimal) masing-masing
standar BSNP. mata pelajaran belum
• Untuk meningkatkan semuanya sesuai dengan
mutu lulusan yang standart BSNP (beberapa
didasarkan atas UN, masih di bawah nilai 70)
siswa diberi tambahan • Rata-Rata Beban mengajar
pengayaan belajar mulai guru belum semuanya sesuai
dari kelas X sampai dengan BSNP (24 jam)
kelas XII. • Program responsi untuk
• Adanya muatan lokal materi agama dan jurusan,
yang berupa belum mempunyai panduan
pengembangan Bahasa • Belum ditemukan sistem
Sunda, PLH dan (model) pembelajaran yang
Pendidikan Akhlak cocok untuk sistem fullday
• Pengembangan diri school (> jam 14.00)
diberikan dalam bentuk • Dalam penyusunan jadwal
Bimbingan Konseling, pelajaran masih belum
klub mata pelajaran, mengikut sertakan rumpun
klub pengembangan mata pelajaran
keterampilan (teater, • Jadwal pelajaran masih
pramuka, English Club, sering dilakukan perubahan
Japanese Club, PMR, ketika proses pembelajaran
KIR, Olaharaga, sudah berjalan
Kesenian, keagamaan,
dll)
• Kalender pendidikan di
SMA Negeri 1
Warungkiara mengacu
kepada kalender
Pendidikan Nasional

2. Standar Proses • Perangkat Pembelajaran • Instrumen Penilaian masih


masing-masing mata belum lengkap
pelajaran sudah lengkap • Media pembelajaran masih
• Mengadakan workshop belum lengkap
setiap awal tahun ajaran • Belum semua siswa dapat
untuk pengembangan mengembangkan diri sesuai
perangkat pembelajaran dengan bakat dan minatnya
(silabus, RPP, dan • Dimungkinkan masih ada
Sistem Penilaian). guru yang belum
• Fasilitas pembelajaran menggunakan strategi

16
Program Supervisi 0809
sudah cukup memadai pembelajaran yang bervariasi.
(buku, ruang kelas, • Masih ada guru yang belum
multimedia, memiliki kompetensi
perpustakaan, dll) dibidang ICT
• Pemanfaatan sumber • Masih ada guru yang belum
belajar bervariasi dan menginternalisasikan life skill
meningkat secara universal dalam KBM
• Guru telah • Kurang optimalnya
mengalokasikan waktu penggunaan media
sesuai dengan prosem pembelajaran yang tersedia
• Program remidi dan oleh guru
pengayaan sudah • Belum ada program
terlaksana pada semua akselerasi mata pelajaran
mata pelajaran. • Belum optimalnya
• Pengembangan muatan pelaksanaan program
local (ICT) sudah pengembangan diri (termasuk
berjalan dengan baik perekrutan Pembina)
• Pemanfaatan ICT dalam • Sekolah belum mempunyai
melaporkan hasil belajar standar proses belajar
siswa mengajar
• Laporan hasil belajar • Belum optimalnya peran
siswa sudah bisa diakses komite dalam pengembangan
lewat internet standar proses pembelajaran
• Aturan pengawasan • Dimungkinkan pelaksanaan
KBM sudah ada penilaian berbasis kelas
• KBM sudah relative belum optimal
menyenangkan • Pelaksanaan laporan hasil
• Pelaksanaan KBM pada belajar siswa setiap dua bulan
hampir semua mata sekali belum terlaksana
pelajaran UN sudah secara optimal (belum tepat
dilaksanakan secara waktu)
team teaching • Pengelolaan laporan hasil
• belajar siswa belum optimal
• Pelaksanaan aturan
pengawasan KBM belum
optimal
• Sosialisasi tentang aturan
pengawasan KBM kepada
siswa kurang optimal
• Pengisian jurnal KBM di
kelas belum optimal
3. Standar • SKL materi Ujian • Belum memiliki standar mutu
Kompetensi Sekolah (US) di buat lulusan yang kompetitif di
Lulusan bersama-sama team guru Kabupaten
mata pelajaran (MGMP) • Belum mempunyai standar
kabupaten Sukabumi. mutu lulusan yang berstandar
• Soal US dibuat oleh internasional
team guru mata • Belum mempunyai program
pelajaran bersama untuk mencetak lulusan yang
dengan KKM. ahli dibidangnya dan mampu
• Upaya meningkatkan bersaing di era global
kualitas lulusan di setiap • Kompetensi lulusan yang siap
tahun melanjutkan ke PTN masih
• Upaya mewujudkan rendah
lulusan yang kompetitif • Ada indikasi life skill siswa
di tingkat nasional masih rendah
• Lulusan SMA Negeri 1 • Belum semua lulusan
Warungkiara sudah

17
Program Supervisi 0809
banyak diterima di memiliki akhlak mulia sesuai
PTN/PTS. ajaran Islam
• Adanya organisasi • Indentifikasi profil alumni
ikatan alumni masih belum optimal
• Daya saing lulusan SMA
Negeri 1 Warungkiara masih
kurang
4. Standar Pendidik • Rasio jumlah guru dan • Jumlah guru GTT masih
dan Tenaga mata pelajaran sudah cukup banyak
Kependidikan sesuai (sebanding) • Masih sedikit guru yang
• Kualifikasi tenaga memiliki karya
pendidik sudah sesuai pengembangan profesi.
dengan tuntutan BSNP • Masih sedikit guru yang
(minimal S1) berprestasi dibidang
• Semua guru telah akademik maupun non
menentukan tujuan akademik
pembelajaran yang • Belum ada program beasiswa
dibimbing guru yang melanjutkan
• Semua guru telah jenjang S-2 dari lembaga
menghargai peserta • Ada indikasi bahwa belum
didik tanpa semua tenaga pendidik
membedakan suku, adat, melakukan identifikasi
daerah asal, dan gender potensi peserta didik
• Guru dapat (kemampuan dan kesulitan
berkomunikasi secara dalam mata pelajaran yang
santun dengan teman dibimbing)
sejawat, orang tua, dan • Belum semua guru
siswa memahami teori belajar dan
• Beberapa guru sudah prinsip-prinsip pembelajaran
menyelesaikan yang terkait dengan mata
pendidikan tingkat pelajaran yang dibimbing
master (S2). • Belum semua guru
• Beberapa guru sudah menerapkan berbagai
mengisi pelatihan di pendekatan, strategi, metode,
tingkat sekolah, kota, dan teknik pembelajaran yang
propinsi, dan nasional. mendidik secara kreatif
dalam matapelajaran yang
dibimbing
• Belum semua guru mampu
memilih materi pembelajaran
sesuai dengan pendekatan
yang dipilih dan karakteristik
peserta didik
• Belum semua guru mampu
menyusun rancangan
pembelajaran yang lengkap,
baik untuk kegiatan di kelas,
di laboratorium, maupun di
luar kelas
• Belum semua guru mampu
mengembangkan instrumen
penilaian, evaluasi proses dan
hasil belajar
• Belum semua guru mampu
melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah
dilaksanakan
• Ada indikasi bahwa perilaku

18
Program Supervisi 0809
kepala Sekolah, guru, dan
karyawan belum dapat dapat
diteladani secara menyeluruh
oleh pesereta didik dan
anggota masyarakat di
sekitarnya
• Ada indikasi bahwa kepala
Sekolah, guru, dan karyawan
belum menunjukkan etos
kerja dan tanggung jawab
yang baik.
• Belum semua tenaga
pendidik mengikutkan orang
tua peserta didik dan
masyarakat dalam program
pembelajaran dan dalam
mengatasi kesulitan belajar
peserta didik
• Belum semua guru
menguasai standar
kompetensi dan kompetensi
dasar mata pelajaran yang
dibimbing
• Belum semua tenaga
pendidik mampu
mengembangkan materi
pembelajaran yang dibimbing
secara kreatif
• Ada indikasi bahwa kepala
Sekolah, guru, dan karyawan
belum dapat melakukan
refleksi terhadap kinerja diri
secara jujur dan
berkesinambungan
• Belum semua tenaga
pendidik dapat melakukan
penelitian tindakan kelas
untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dalam mata
pelajaran yang dibimbing
• Belum adanya uji
kompetensi guru.
• Rasa kekeluargaan di
lingkungan civitas akademika
masih kurang kompak.
• Belum adanya indikator
yang jelas untuk mengukur
tingkat keberhasilan guru .
• Ada indikasi bahwa kepala
Sekolah, guru, dan karyawan
kurang memiliki rasa empati
(kepekaan dan kepedulian)
yang mendalam kepada
siswa.
• Ada indikasi bahwa dedikasi
kepala Sekolah, guru dan
karyawan dalam
melaksanakan tugas masih

19
Program Supervisi 0809
belum optimal.
• Ada indikasi bahwa kepekaan
kepala Sekolah terhadap
aspirasi guru, karyawan dan
siswa masih belum optimal.
• Kurangnya komitmen kepala
Sekolah dan guru dalam
mengaplikasikan hasil
pelatihan atau work shop.
• Rekruitmen guru dan
pegawai yang masih belum
melalui prosedur
profesionalisme
kelembagaan.
• Belum adanya panduan
program pada masing-masing
rumpun mata pelajaran.
• Penyusunan dan supervisi
program Sekolah belum
optimal
5 Standar Sarana dan • Sekolah mempunyai • Belum optimalnya perawatan
Prasarana fasilitas yang bagus dan pengamanan terhadap
terhadap pengembagan fasilitas Sekolah terutama
pengetahuan ICT alat-alat elektronik
• Sarana kelas, pembelajaran.
perpustakaan, • Ada indikasi belum adanya
laboratorium, sanitasi, perencanaan yang matang
dan ICT sudah cukup terhadap pengadaan sarana
memadai. dan prasarana Sekolah
• Lokasi yang cukup • Belum tertibnya administrasi
startegis untuk fasilitas yang dimiliki
menjadikan sekolah Sekolah
yang unggul dan • Belum tertibnya penempatan
diminati oleh barang-barang inventaris
masyarakat. Sekolah
• Pemeliharaan fasilitas • Belum optimalnya fungsi
bangunan secara rutin komite dalam pengadaan dan
pengembangan sarana
Sekolah.

6. Standar • Sekolah telah memiliki • Pelaksanaan KTSP masih


Pengelolaan KTSP. belum berjalan secara optimal
• Untuk kepentingan • Belum ditemukan sistem
bahan ajar, disamping (model) pembelajaran yang
menggunakan LKS dan cocok untuk sistem fullday
buku paket yang tersedia school (> jam 14.00)
di perpustakaan, juga • Pelaksanaan remidi belum
banyak guru yang sudah tersusun dengan baik.
memanfaatkan edukasi- • Strategi Pembelajaran yang
net dari JARDIKNAS dilakukan guru belum semua
( lewat ICT ). mengacu pada pembelajaran
• Adanya Team teaching PAKEM.
pada mata pelajaran UN. • Belum ada aturan yang jelas
• Penggunaan media terhadap penilaian kinerja
pembelajaran guru setiap tahun sekali
(laboratorium,LCD, dan (DP3) oleh kepala Sekolah
internet ) dalam PBM • Pengelolaan pada kesiswaan
• Setiap awal tahun ajaran perlu di optimalkan.

20
Program Supervisi 0809
baru, sekolah • Kedisiplinan input nilai oleh
mengadakan penyegaran guru masih perlu
lewat workshop dioptimalkan
pengembangan • Belum adanya sistem
pembelajaran. penerimaan guru dan
• Kalender akademik karyawan yang baik melalui
SMA Negeri 1 prosedur profesional
Warungkiara sudah kelembagaan.
menunjukkan seluruh • Belum adanya program
aktivitas KBM beserta pengembangan guru secara
evaluasinya. berencana dan
• Penempatan SDM sudah berkesinambungan
sesuai dengan • Belum semua mata pelajaran
kompetensi yang mempunyai program MGMP
dimiliki. yang melakukan kegiatan
• Penyebaran informasi secara reguler
timbal balik dari dan ke • Masih kurang tertibnya
Sekolah sudah cukup administrasi kegiatan
bagus antara lain lewat penunjang profesi pendidik
situs internet. dalam rangka mendukung
• Pembagian tugas proses sertifikasi.
diantara pendidik • Belum ada aturan tentang
sebagian besar sudah sertifikat penghargaan bagi
merata meskipun masih siswa, guru, dan karyawan
perlu terus ditingkatkan pada setiap kegiatan lomba
dan dievaluasi. atau kejuaraan.
• Sudah adanya tata tertib • Pemeliharaan fasilitas
yang baik bagi siswa, Sekolah masih belum
guru, dan karyawan optimal.
• Rapat koordinasi guru, • Belum ada tempat
staf, dan karyawan penyimpanan dan sistem
sudah berjalan dengan peminjaman alat-alat
baik. inventaris Sekolah secara
• Pengadaan, penggunaan, terpusat dan tertib
dan persediaan bahan • Belum ada pendataan ulang
habis pakai sudah bagus. secara reguler terhadap
• Adanya dukungan sarana Sekolah (bisa lewat
sekolah terhadap acara wali kelas atau penanggung
pelatihan guru, baik jawab ruang ).
yang ada di SMA Negeri • Perlunya pengadaan
1 Warungkiara maupun laboratorium matematika dan
diluar Sekolah IPS
• Belum meratanya fasilitas
yang ada dikelas dan di
asrama.
• Belum ada sistem dan
panduan yang jelas pada
system penganggaran semua
program Sekolah
• Perlu ada peninjauan ulang
pada insentif guru akselerasi
dan guru team teaching.
• Gaji guru GTT dan PTT
belum memenuhi standar
UKM.
• Belum ada ketua program
akselerasi.
• Lembaga Litbang belum

21
Program Supervisi 0809
terbentuk dan berperan secara
optimal
• Masih perlunnya sosialisasi
dan evaluasi yang optimal
dari peraturan akademik yang
ada.
• Belum adanya tata tertib
pendidik,tenaga kependidikan
serta penggunaan sarana dan
prasarana.
• Belum adanya kode etik
hubungan antara sesama
warga didalam lingkungan
Sekolah dan hubungan antara
warga Sekolah dengan
masyarakat.
• Biaya operasional Sekolah
masih belum tersosialisasi
secara baik
• Rencana tahunan Sekolah
belum terkomunikasikan
secara transparan kepada
guru dan karyawan.
• Guru dan karyawan belum
dilibatkan dalam penyusunan
program Sekolah.
• Sosialisasi KTSP belum
optimal.
• Program konsultasi Sekolah
dengan orang tua/wali peserta
didik belum terjadwal setiap
tahun.
• Belum ada program rapat
Sekolah dengan komite
Sekolah secara reguler dan
terjadwal.
• Akuntabilitas dan kinerja
satuan pendidikan belum
teridentifikasi setiap tahun.
• Peningkatan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan
belum terprogram secara
baik.
• Pelaksanaan dari keputusan-
keputusan rapat yang ada
belum berjalan dengan baik.
• Istrumen penjamin mutu
Sekolah belum ada
• Sistem pengawasan,
pemantauan, supervisi,
evaluasi dan pelaporan belum
optimal.
• Belum ada buku panduan
yang jelas dari masing-
masing staf kepala bidang
kurikulum, kesiswaan,
humas, keagamaan, sarana
dan prasarana, administrasi,

22
Program Supervisi 0809
litbang, dan keuangan,.
• Kebijakan yang masih belum
mencerminkan bottom-up
process (masukan dari
bawah)

7. Standar • Adanya subsidi guru • Kondisi biaya investasi


Pembiayaan bagi siswa yang tak belum tersosialisasikan
mampu melalui dana dengan baik
peduli siswa • Kondisi biaya operasional
• Dana kontrak prestasi setiap bulan belum
yang sangat membantu tersosialisasikan dengan baik
dalam proses • Dukungan komite Sekolah
pengembangan terhadap biaya
keterampilan guru penyelenggaraan pendidikan
di Sekolah selama kurun 3
tahun terakhir belum optimal

8. Standar Penilaian • Pemberlakuan raport • Sekolah belum memiliki


berkala setiap 6 bulan. sistem dan prosedur penilaian
• Adanya Sistem penilaian baku meliputi tehnik, jenis
yang terpadu dan dan bentuk penilaian sesuai
berkesinambungan dengan standar penilaian
• Try-out mata pelajaran pendidik.
UN bersama, • KKM masih belum sesuai
bekerjasama dengan dengan standar yang ada.
Diknas kabupaten • Monitoring dan evaluasi dari
Sukabumi maupun kepala dan wakil kepala
Depag propinsi Jawa belum optimal
Barat • Komite Sekolah belum
• Pelaksanaan sistem terlibat secara optimal dalam
remidi dan pengayaan mengontrol pelaksanaan
oleh masing-masing standar penilaian pendidikan.
guru mata pelajaran • Penanganan dan pembinaan
guru dan karyawan yang
disinyalir bermasalah belum
berjalan dengan baik.

a. Faktor Eksternal
1. Peluang
• Adanya ruang gerak yang terbuka bagi lembaga pendidikan untuk
mengembangkan diri secara maksimal
• Dukungan Dinas Pendidikan baik berupa kebijakan maupun finansial yang
semakin baik
• Apresiasi masyarakat terhadap Sekolah semakin meningkat
• Terbuka kesempatan lulusan Sekolah melanjutkan baik ke perguruan tinggi
bergengsi baik di dalam maupun di luar negeri
a. Ancaman
• Bermunculan sekolah unggul sebagai competitor

23
Program Supervisi 0809
• Lingkungan di luar sekolah yang kurang edukatif
• Kebijakan publik yang belum menempatkan pendidikan sebagai prioritas
dalam pembangunan
• SMA Negeri 1 Warungkiara belum menjadi pilihan utama bagi sebagian
masyarakat
• Inkonsistensi kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan

1. Alternatif Pemecahan Masalah


1) Program Strategis
1. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, meliputi:
1.1 Pengembangan Pemetaan SK/KD
1.2 Pengembangan Silabus
1.3 Pengembangan RPP
1.4 Pengembangan Sistem Penilaian
1.5 Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal
1.6 Pengembangan Kegiatan Pengembangan Diri
2. Pengembangan Proses Pembelajaran, meliputi:
2.1 Metodologi
2.2 Sistem Penilaian
2.3 Remedial/Pengayaan
2.4 Pemanfaatan Laboratorium
3. Peningkatan Tingkat Kelulusan Siswa
4. Pengembangan Kemampuan Guru, meliputi:
4.1 Pengembangan Kemampuan pedagogic
4.2 Pengembangan Kemampuan Teknologi Informasi
5. Pembinaan Olimpiade Sains
6. Pembinaan Ekstrakurikuler
7. Pengembangan Sarana dan Prasarana
8. Pengembangan Kerja Sama

1) Strategi Pelaksanaan/Pencapaian
1. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

24
Program Supervisi 0809
• Pelaksanaan workshop
• In House Training
• Supervisi Klinis
• MGMP Sekolah
2. Pengembangan Proses Pembelajaran
• Workshop
• Peningkatan kesejahteraan guru
• Supervisi Kelas
1. Peningkatan Tingkat Kelulusan Siswa
• Menjalin kerja sama dengan Komite Sekolah
• Menjalin kerja sama dengan lembaga lain
• Supervisi Kelas
• Try Out Ujian Nasional
• Belajar Tambahan Sore
1. Pengembangan Kemampuan Guru
• Workshop
• Pelatihan Komputer
1. Pembinaan Olimpiade Sains
• Pembentukan Tim Olimpiade Sains
• Pelatihan Peserta
1. Pembinaan Ekstrakurikuler
• Pembentukan Kelompok Ekstrakurikuler
• Pelaksanaan latihan terjadwal
• Pelaksanaan uji coba
1. Pengembangan Sarana dan Prasarana
• Inventarisasi sarana dan prasarana
• Pemenuhan standar minimal sarana dan prasarana
• Pemeliharaan sarana dan prasarana
1. Pengembangan Kerja Sama
• Kerja sama dengan komite sekolah
• Kerja sama dengan lembaga horizontal dan vertical

25
Program Supervisi 0809
1) Hasil yang Diharapkan
1. Terpenuhinya kurikulum sekolah sesuai SNP tentang:
• Pemetaan SK/KD
• Silabus seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat
• RPP seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat
• Dokumen sistem penilaian seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat
• SK/KD Kurikulum Muatan Lokal seluruh tingkat
• Program pengebangan diri yang mengakomodir bakat/minat siswa
1. Tingkat kelulusan pada meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun, dan pada
tahun 2012 kelulusan mencapai 100%
2. Guru profesional dalam melaksanakan tugas, yang ditandai dengan:
• Memiliki perencanaan mengajar
• Memiliki dokumen penilaian
• Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian
• Melaporkan hasil kegiatan penilaian
• Guru terampil mengopresikan komputer dan mengaplikasikannya dalam
proses pembelajaran
1. Pada tahun 2012 menjadi finalis pada tingkat Propinsi
2. Berprestasi dalam bidang ekstrakurikuler pada tingkat Kabupaten dan Provinsi
3. Terpenuhi standar minimal sarana dan prasarana pendidikan sesuai SNP pada
tahun 2012
4. Terbentuk kerja sama dengan lembaga horizontal dan vertikal yang dapat
meningkatkan mutu pendidikan

BAB IV
PROGRAM SUPERVISI

A. Kriteria

26
Program Supervisi 0809
Pelaksanaan program supervise di SMA Negeri 1 Warungkiara untuk tahun pelajaran
2008/2009 memenuhi beberapa criteria sebagaimana berikut:
1. Prinsip-prinsip Supervisi
a. Supervisi bersifat Kontruktif dan Kreatif
b. Supervisi didasarkan pada keadaan dan kenyataan sebenarnya.
c. Kegiatan supervisi terlaksana dengan sederhana
d. Supervisi memberikan rasa aman kepada pihak yang disupervisi.
e. Dalam pelaksanaan supervisi terjalin hubungan frofesional, bukan didasarkan atas
hubungan pribadi.
f. Supervisi didasarkan pada kemampuan, kesanggupan, kondisi dan sikap pihak
yang disupervisi.
2. Jenis teknik Supevisi;
a. Teknik perseorangan .
1) Mengadakan kunjungan kelas ( Classroom visitation )
Yang dimaksud adalah kunjungan yang dilakukan untuk melihat guru
yang sedang mengajar atau ketika kelas sedang kosong. Ada empat tahap
kunjungan kelas. Pertama, tahap persiapan. Pada tahap ini, supervisor
merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan
kelas. Kedua, tahap pengamatan selama kunjungan. Pada tahap ini,
supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung. Ketiga,
tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini, supervisor bersama guru
mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi, sedangkan
tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.
Ada beberapa kriteria kunjungan kelas yang baik, yaitu: (1) memiliki
tujuan-tujuan tertentu; (2) mengungkapkan aspek-aspek yang dapat
memperbaiki kemampuan guru; (3) menggunakan instrumen observasi
tertentu untuk mendapatkan daya yang obyektif; (4) terjadi interaksi antara
pembina dan yang dibina sehingga menimbulkan sikap saling pengertian; (5)
pelaksanaan kunjungan kelas tidak menganggu proses belajar mengajar; (6)
pelaksanaannya diikuti dengan program tindak lanjut
2) Mengadakan observasi kelas ( Classroom Observation )

27
Program Supervisi 0809
Observasi kelas secara sederhana bisa diartikan melihat dan
memperhatikan secara teliti terhadap gejala yang nampak. Observasi kelas
adalah teknik observasi yang dilakukan oleh supervisor terhadap proses
pembelajaran yang sedang berlangsung. Tujuannya adalah untuk memperoleh
data seobyektif mungkin mengenai aspek-aspek dalam situasi belajar
mengajar, kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam usaha
memperbaiki proses belajar mengajar. Secara umum, aspek-aspek yang
diamati selama proses pembelajaran yang sedang berlangsung adalah:
(1) usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran
(2) cara penggunaan media pengajaran
(3) reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar
(4) keadaan media pengajaran yang dipakai dari segi materialnya.
Pelaksanaan observasi kelas ini melalui beberapa tahap, yaitu: (1)
persiapan observasi kelas; (2) pelaksanaan observasi kelas; (3) penutupan
pelaksanaan observasi kelas; (4) penilaian hasil observasi; dan (5) tindak
lanjut. Dalam melaksanakan observasi kelas ini, sebaiknya supervisor
menggunakan instrumen observasi tertentu, antara lain berupa evaluative
check-list, activity check-list.
3) Mengadakan wawancara :dilakukan apabila supevisor menghendaki jawaban
dari individu tertentu.

a. Teknik kelompok
1) Mengadakan pertemuan/rapat (meeting )
Dalam kegiatan ini Supervisor dapat memberikan pengarahan ( directing ),
pengkoordinasian ( coordinating ) dan mengkomunikasikan ( comunicating )
segala informasi kepada guru/staf .
2) Mengadakan diskusi kelompok ( group discusion )
3) Mengadakan penataran ( in service training )
4) Seminar
2. Pelaksanaan Supervisi
a. Tahap penysunan program supervisi.
Program tersebut meliputi program tahunan dan program semester . ( terlampir )

28
Program Supervisi 0809
b. Tahap persiapan :
yang perlu dipersiapkan ; a) Format/instrument supervisi. b) Materi
pembinaan/supervisi. c) Buku catatan . d) data supervisi/pembinaan sebelumnya.
c. Tahap pelaksanaan : diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan .
d. Tahap tindak lanjut.
Merupakan pembinaan dan perbaikan dari hasil temuan pada saat supervisi.

3. Langkah-langkah tindakan supervisi


a. Perencanaan / planning
b. Tindakan / action
c. Pengamatan / observation
d. Refleksi / Reflection
4. Kegiatan2 dlm tindakan supervisi
a. Korektif
b. Preventif
c. Kontruktif
d. Kreatif
5. Hasil Kegiatan Tindak Lanjut Supervisi
a. Kemajuan/peningkatan:
diberi penghargaan material/non material
b. Tidak ada perubahan:
Diikutikan
1. pelatihan
2. Workshop
3. Seminar
4. Studi lanjut dan lain-lain

29
Program Supervisi 0809
30
Program Supervisi 0809
31
Program Supervisi 0809
BAB IV
PENUTUP

Supervisi hendaknya secara langsung mempengaruhi dan


mengembangkan perilaku guru terutama didalam merancang, mengelola
, menilai dan mengembangkan proses pembelajaran di sekolah. Tujuan
supervisi adalah agar guru semakin mampu dan professional dalam
proses belajar mengajar.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang penuh dinamika,


mempunyai visi, misi dan strategi untuk mencapai tujuan pendidikan..
Dalam mencapai tujuan tentunya semua komponen harus saling
bekerjasama.

Warungkiara, Juli 2008


Kepala Sekolah

Dra. Septi Wirdayati,


MMPd
NIP 131 652 438

32
Program Supervisi 0809
A
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
DINAS PENDIDIKAN

SMANEGERI 1 WARUNGKIARA
Jl.Palabuhanratu Km.29 Desa/Kec.Warungkiara telp/Fax.(0266)320248
Email : info@sma1warungkiara.sch.id website : http://sma1warungkiara.sch.id

FORMAT SUPERVISI PENILAIAN PROSES BELAJAR MENGAJAR


Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Warungkiara
Nama Guru : ...................................................................................
Mengajar Kelas : ...................................................................................
Mata Pelajaran : ...................................................................................
Hari/Tanggal Supervisi : ...................................................................................
Jam Ke : ...................................................................................

BOB NILAI KETERANG


ASPEK YANG DINILAI DAN CARA PENILAIAN
OT S S AN
A. Perangkat Pembelajaran 1 2
a. Memiliki Kalender Pendidikan. 2
b. Menyusun Program Tahunan. 4
c. Menyusun Program Semester. 4 20
d. Membuat Silabus. 4
e. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 6
Jumla
A. KELENGKAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN (RPP) h=
a. Identitas Lengkap. 2
b. Tercantum / Memuat SK, KD, Indikator dan 2
MateriPengalaman
c. Berisi Pokok. Belajar / Langkah Mengajar,
Sumber/Bahan 2
/ Media Belajar. 10
d. Ada Penilaian yang Terdiri Dari Jenis Tagihan,
Bentukdan Contoh Instrumen. 2
Instrumen,
e. Ada Kunci Jawaban dan Uraian Tugas 2
Berikutnya. Jumla
B. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR h=
I. Pendahuluan /
a. Kegiatan Guru Memberikan Motivasi Motivasi
Kepada
Siswa 2
/ Diuraikan PadaTercantum
Skenario / RPP.
b. Motivasi Berupa Contoh atau Pertanyaan Untuk
2
InformasiMenggali
Sesuai Dengan Kompetensi.
10
c. Dalam Memotivasi Dikemukakan Kompetensi
yang Akan 2
Dicapai Dalam Kegiatan Pembelajaran.
d. Dalam Memotivasi Dikemukakan Life Skill yang
Perlu Dimiliki 4
dan Manfaatnya Dalam Kehidupan.
Jumla
I. Kegiatan Inti h=
A. Dalam Bentuk Klasikal:

33
Program Supervisi 0809
BOB NILAI KETERANG
ASPEK YANG DINILAI DAN CARA PENILAIAN
OT S S AN
a. Guru Memasuki Kegiatan Ini Berkesinambungan 1 2
Dengan 2
Motivasi yang Telah Disampaikan.
b. Kegiatan Inti Berpusat Pada Guru. 2
c. Kegiatan Inti Melibatkan Siswa Untuk
Menemukan Konsep Pengetahuan. 5
Membangun / Mengkonstruksi 20
d. Kegiatan Inti Sesuai dengan SK, KD, Indikator
yang InginPelajaran. 5
Dicapai dan Materi
e. Guru Memberikan Tugas Lanjutan Kepada Siswa
Sesuai 6
Dengan SK, KD dan Indikator.
Jumla
A. Dalam Bentuk Diskusi / Kerja Kelompok h=
a. Guru Telah Mengatur Pembagian Kelompok. 2
b. Kegiatan Diskusi / Kerja Kelompok Mendapat
Respon Positif 2
Dari Siswa.
c. Anggota Tiap Kelompok Berpartisipasi Aktif
Dalam Diskusi / 5 20
Kerja Kelompok.
d. Kegiatan Diskusi/Kerja Kelompok Dilanjutkan
5
B
Kelas. Dengan Diskusi
e. Guru Menggunakan Lembar Penilaian 6
Diskusi/Kerja Kelompok. Jumla
I. Sumber / h=
Bahan /Sesuai
a. Sumber / Bahan / Media yang Digunakan Media
2
KD, Dengan SK,
dan Indikator.
b. Bahan / Media yang Disediakan Sesuai Dengan
Kebutuhan 2
Materi Pokok Pembelajaran.
c. Menggunakan Bahan / Media Yang Otentik Dan 10
Yang Ada Di 2
Sekeliling Siswa.
d. Bahan Yang Digunakan Mendorong Siswa
Melakukan
Pengamatan / Bertanya / Mengumpulkan Data Dan 4
Menarik Kesimpulan.
Jumla
I. Penilaian h=
a. Penilaian Dilakukan Sesuai Dengan Jenis 2
Tagihan. Relevan Dengan Kompetensi Dan
b. Penilaian 2
Indikatornya. 10
c. Penilaian Hanya Mengarah Pada Ranah Kognitif. 2
d. Penilaian Mengarah Juga Pada Ranah Afektif 4
Dan Psikomotor. Jumla
I. Penutup h=
A. Dalam Bentuk Klasikal:
a. Kegiatan Pembelajaran Sesuai Dengan Waktu
Yang 2
Direncanakan.
b. Inti / Kesimpulan KBM Disimpulkan Oleh Guru. 2 10
c. Inti / Kesimpulan KBM Disimpulkan Oleh Siswa. 2
d. KBM Dilakukan Dengan Menggunakan Prinsip 4
PAKEM. Jumla
A. Dalam Bentuk Diskusi / Kerja Kelompok h=
a. Setiap Kelompok Menyampaikan Hasil Diskusi /
2
KelompokKerja
Di Depan Kelas.
b. Hasil Diskusi / Kerja Kelompok Mendapat
Respon Positif / Lain. 2
Negatif Dari Kelompok
10
c. Kesimpulan Hasil Diskusi / Kerja Kelompok
Dilakukan Oleh 2
Guru.
d. Kesimpulan Hasil Diskusi / Kerja Kelompok
Dilakukan 4
Siswa Dengan Oleh
Bimbingan Guru.
Jumla
h=
34
Program Supervisi 0809
Jumlah Nilai Riel Kategori Penilaian: 90 s/d 100 = Sangat Baik Sekali
Penilaian = Jumlah Nilai Ideal x 100
80 s/d 89 = Baik Sekali
60 s/d 79 = Baik
Hasil Penilaian = .................... x 100 = ............ 50 s/d 69 = Cukup
40 s/d 49 = Kurang
Jumlah Nilai Ideal = 90 <40 = Kurang Sekali
Pada II dan V Bentuk Klasikal atau Diskusi / Kerja Kelompok,
Gunakan Hanya Salah Satu Saja, Kalau Klasikal Tidak Menggunakan
Penilaian Diskusi / Kerja Kelompok, Begitupun Sebaliknya.

Komentar / Saran .........................................................................................................................................................................


.........................................................................................................................................................................

Warungkiara, ...............................
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru,

................................................ ...............................................
NIP. ........................................ NIP. .......................................

Catatan:
..................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................

35
Program Supervisi 0809
KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WARUNGKIARA
KABUPATEN SUKABUMI
Nomor : 800/124 -SMA

Tentang
PEMBAGIAN TUGAS GURU
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DAN BIMBINGAN KONSELING
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2008/2009
DI SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA

KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WARUNGKIARA

Menimbang : Bahwa dalam rangka kelancaran penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar dan
Bimbingan Konselingpada Tahun Pelajaran 2008/2009 di SMA Negeri 1 Warungkiara
perlu menetapkan pembagian tugas guru
Mengingat :
1. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendiidkan Nasional;
2. Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang No.08 Tahun 1974 Jo. Undang-Undang No.43 Tahun 1999 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian;
4. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990 tentang Pendidikan menengah;
6. Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;
7. Peraturan Pemerintah No.106 Tahun 2000 tentang Pengelolaaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan;
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.102 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Republik Indonesia No.35
Tahun 2004;
9. Keputusan Menteri Pendayaagunaan Aparatur Negara No.84 Tahun 1993 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22, 23 dan 24
Tahun 2006 tentang stándar Isi, stándar Kompetensi Lulusan dan Pelaksanaannya
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi No.32 tahun 2000 tentang Pola Organisasi
Pemerintahan Kabupaten Sukabumi
12. Keputusan Bupati kabupaten Sukabumi No.35 Tahun 2000 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi;
13. Rapat Kerja Awal Tahun SMA Negeri 1 Warungkiara tanggal 10 Juli 2008

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menugaskan Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar dan Bimbingan Konseling
Semester 1 Tahun Pelajaran 2008/2009 di SMA Negeri 1 Warungkiara sebagaimana
tersebut dalam lampiran-lampiran keputusan ini;
Kedua : Nama-nama yang tercantum dalam lampiran ini agar melaksanakan tugasnya dengan
penuh tanggungjawab;
Ketiga : Masing-masing nama yang tercantum tersebut agar melaporkan pelaksanaan
tugasnya secara tertulis dan berkala kepada kepala sekolah;
Keempat : segala biaya yang timbul akibat keputusan ini akan dibebankan pada anggaran yang
sesuai;
Kelima : Apabila terjadi kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagimana
mestinya;

Ditetapkan Di : Warungkiara
Pada Tanggal : 10 Juli 2008

Dra. SEPTI WIRDAYATI, M.MPd

36
Program Supervisi 0809
NIP 131652438

Tembusan :
1. Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat
2. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi
3. Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi
4. Yang bersangkutan
5. Arsip

37
Program Supervisi 0809
38
Program Supervisi 0809
KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WARUNGKIARA
KABUPATEN SUKABUMI
Nomor : 800/008 -SMA

Tentang
PEMBAGIAN TUGAS GURU
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DAN BIMBINGAN KONSELING
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2008/2009
DI SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA

KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WARUNGKIARA

Menimbang : Bahwa dalam rangka kelancaran penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar dan
Bimbingan Konselingpada Tahun Pelajaran 2008/2009 di SMA Negeri 1 Warungkiara
perlu menetapkan pembagian tugas guru
Mengingat :
1. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendiidkan Nasional;
2. Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang No.08 Tahun 1974 Jo. Undang-Undang No.43 Tahun 1999 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian;
4. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990 tentang Pendidikan menengah;
6. Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;
7. Peraturan Pemerintah No.106 Tahun 2000 tentang Pengelolaaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan;
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.102 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Republik Indonesia No.35
Tahun 2004;
9. Keputusan Menteri Pendayaagunaan Aparatur Negara No.84 Tahun 1993 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22, 23 dan 24
Tahun 2006 tentang stándar Isi, stándar Kompetensi Lulusan dan Pelaksanaannya
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi No.32 tahun 2000 tentang Pola Organisasi
Pemerintahan Kabupaten Sukabumi
12. Keputusan Bupati kabupaten Sukabumi No.35 Tahun 2000 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi;

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menugaskan Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar dan Bimbingan Konseling
Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009 di SMA Negeri 1 Warungkiara sebagaimana
tersebut dalam lampiran-lampiran keputusan ini;
Kedua : Nama-nama yang tercantum dalam lampiran ini agar melaksanakan tugasnya dengan
penuh tanggungjawab;
Ketiga : Masing-masing nama yang tercantum tersebut agar melaporkan pelaksanaan
tugasnya secara tertulis dan berkala kepada kepala sekolah;
Keempat : segala biaya yang timbul akibat keputusan ini akan dibebankan pada anggaran yang
sesuai;
Kelima : Apabila terjadi kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagimana
mestinya;

Ditetapkan Di : Warungkiara
Pada Tanggal : 19 Januari
2009

Dra. SEPTI WIRDAYATI, M.MPd


NIP 131652438

Tembusan :

39
Program Supervisi 0809
1. Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat
2. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi
3. Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi
4. Yang bersangkutan
5. Arsip

40
Program Supervisi 0809
41
Program Supervisi 0809

You might also like