You are on page 1of 23

By

Roesmanita,S.Kep.Ns
Adalah suatu keadaan dimana sinar yang sejajar atau
jauh dibiaskan atau difokuskan oleh sistem optik mata
tepat pada daerah makula lutea tanpa mata
melakukan akomodasi.

Kekuatan pembiasan sinar = panjang bola mata dan


kelengkungan kornea
Adalah usaha yang dilakukan oleh mata
dengan mengkontraksikan otot siliar lensa shg
daya pembiasan lensa bertambah kuat.

semakin dekat benda lensa menjadi


semakin cembung dan lebih tebal.
1. Tebal lensa bertambah 0,5 mm
2. Karena volume tdk bertambah, maka yg
berubah diameter yg menjadi bertambah
kecil.
3. Kekuatan akomodasi akan meningkat sesuai
kebutuhan, makin dekat benda makin kuat
mata berakomodasi (mencembung)
4. Kekuatan akomodasi diatur oleh refleks
akomodasi
 Teori akomodasi Hemholtz :
Zonula zinn kendor akibat kontraksi otot silier
sirkuler, mengakibatkan lensa yg elastis menjadi
cembung dan diameter menjadi kecil.

 Teori Akomodasi Tsernig :


Dasarnya adalah bahwa nukleus lensa tdk berubah
bentuk sedang yg dpt berubah bentuk adalah
bagian lensa superfisial atau korteks.
Pada waktu akomodasi terjadi tegangan pd zonula
zinn shg nukleus lensa terjepit dan bagian
lensa superfisial didepan nukleus mencembung.
Ametropia adalah dimana sinar yang masuk
kedalam mata tidak difokuskan tepat pd retina.

Kekuatan pembiasan tidak sama dengan


panjangnya
bola mata.
1. Miopia

2. Hipermetropia

3. Astigmatisme
Pada kelainan ini titik fokus optik terletak didepan
makula lutea, dapat disebabkan oleh :

- Sistem optik terlalu kuat (Miopi refraktif)

- Bola mata terlalu panjang (miopi Aksial)


Pasien dengan miopi akan menyatakan :
Melihat jelas bila dekat malahan terlalu dekat sedang
melihat jauh kabur (rabun jauh).
Derajat miopi pasien dapat :

1. Sangat ringan (1 Dioptri)

2. ringan (1-3 dioptri)

3. Sedang ( 3-6 Dioptri)

4. Tinggi ( 6 – 10 Dioptri )

5. Berat ( lebih dari 10 dioptri )


1. Miopi Simplek/miopi fisiologik

Biasanya tidak disertai kelainan fundus.


Gejala :
- pada COA ditemukan bilik mata yg
dalam dan pupil lebar.
- Kadang bola mata agak menonjol.
Disertai kelainan fundus, dimana pada COP terdapat
kelainan :

- Badan kaca : keruh berupa perdarahan atau


degenerasi.

- Papil syaraf optik : tampak pigmentasi peri papil.

- Makula : pigmentasi daerah retina

- Lapisan fundus yg tersebar luas berupa penipisan


khoroid dan retina.
Pada Hipermetropia sinar sejajar difokuskan
dibelakang makula lutea, dapat disebabkan :

- Hipermetropia refraktif akibat pembiasan


lemah

- Hipermetropia aksial sumbu mata terlalu dekat


Pasien hipermetropia sering
disebut sebagai rabun dekat
karena akan memberikan
keluhan melihat dekat kabur
sedang melihat jauh akan
jelas
dengan akomodasi terus
menerus
disertai keluhan mata terasa
lelah dan sakit.
Mata dgn Hipermetropia sering akan memperlihatkan
ombliopia akibat mata tanpa akomodasi tidak pernah
melihat objek dengan jelas dan baik.

Pasien ini sebaiknya diberikan kacamata sferis positif


(lensa positif) terbesar.
Bila pasien +3.0 maka dpt diberi kacamata +3.25
untuk memberikan istirahat pada mata.
Adalah suatu keadaan dimana sinar yang sejajar
tidak dibiaskan dengan kekuatan yg sama pada
seluruh bidang pembiasan sehingga fokus pada
retina tidak pada satu titik.
1. Astigmatisme Reguler
2 bidang ekstrim saling tegak lurus shg terdpt
kelengkungan yg tdk sferis pd kornea atau lensa.

2. Astigmatisme Irreguler
bila permukaan kornea membiaskan sinar tidak
teratur dan tidak terdpt 2 meridian ekstrim saling
tegak lurus.
Untuk memperbaiki kelainan astigmatisme dpt
diberikan lensa silinder dengan cara coba-coba :
apakah cara pengaburan ataupun cara silinder
bersilang.

Untuk astigmatisme Irreguler maka dpt dikoreksi


dengan lensa kontak maka diharapkan permukaan
depan kornea tertutup rata dan diisi oleh film air
mata.
Dengan bertambahnya usia maka setiap lensa akan
mengalami kemunduran untuk mencembung.

Berkurangnya kemampuan mencembungnya lensa akan


memberikan kesukaran melihat dekat,sedang untuk
melihat jauh tetap normal.
Gangguan akomodasi pada usia lanjut dapat
terjadi akibat :

- Kelemahan otot akomodasi


- Lensa mata tidak kenyal atau berkurang
elastisitasnya akibat sklerosis lensa.
Pada pasien presbiopi ini diperlukan kacamata baca atau
adisi untuk membaca dekat yg berkekuatan tertentu,
biasanya :

+ 1.0 D untuk usia 40 th


+ 1.5 D Untuk usia 45 th
+ 2.0 D Untuk usia 50 th
+ 2.5 D Untuk usia 55 th
+ 3.0 D Untuk usia 60 th
Karena jarak baca biasanya 33 cm, maka adisi
+3.0
dioptri adalah lensa positif terkuat yg dpt
diberikan
shg mata tdk ber akomodasi lagi.

Pasien dengan presbiopi memerlukan kacamata


baca
atau bifokus dimana bagian atas lensa untuk
melihat
jauh sedang bagian bawah untuk melihat dekat.
Wassalam

You might also like