Professional Documents
Culture Documents
5 % untuk menulis
10% untuk membaca
35% untuk berbicara
50% untuk mendengarkan
Sikula :
TAHAP ENCODING
Dalam tahap ini, gagasan atau informasi disusun
dalam serangkaian bentuk simbol atau sandi yang
dirancang untuk dikirimkan kepada komunikan dan
juga pemilihan saluran dan media komunikasi yang
akan digunakan simbol atau sandi dapat berbentuk
kata-kata (lisan maupun tertulis), gambar (poster
atau grafik), atau tindakan.
TAHAP PENGIRIMAN
Pengiriman pesan dapat dilakukan dengan berbica-
ra, menulis, menggambar dan bertindak.
Saluran yang dilalui pesan-pesan disebut media
komunikasi. Saluran dan media komunikasi dapat
berbentuk :
• Lisan (telepon, temu muka langsung)
• Tertulis (papan pengumuman dan poster, buku
pedoman)
TAHAP DECODING
Pada tahap ini di mana pesan-pesan yang diterima
diintepretasikan, dibaca dan diuraikan secara
langsung atau tidak langsung melalui suatu proses
berpikir.
Dalam tahap decoding ini dapat terjadi ketidak-
sesuaian atau bahkan penolakan terhadap gagasan
atau idea yang di “encoding” oleh komunikator
karena adanya hambatan teknis atau perbedaan arti
kata / semantik.
TAHAP TINDAKAN
Dalam tahap ini respon komunkan dapat berbentuk
usaha melengkapi informasi, meminta informasi
tambahan atau melakukan tindakan-tindakan lain.
Jika setiap pesan yang dikirimkan komunikator
menghasilkan respon tindakan seperti apa yang
diharapkan, maka dapat dikatakan telah terjadi
komunikator yang efektif.
Dalam praktek sering sangat sulit melihat secara
tepat di mana suatu tahap komunikasi tertentu
berakhir dan kapan dimulai tahap berikutnya.
Komunikasi ke
Komunikasi ke
WAKIL
WAKILPRESIDEN
PRESIDEN
DIREKTUR
DIREKTUR
MANAJER
bawah
MANAJER
DEPARTEMEN
DEPARTEMEN
atas
KEPALA
KEPALASEKSI
SEKSI
(PENYELIA)
(PENYELIA)
KARYAWAN
KARYAWAN
c) Komunikasi Ke Samping
Terjadi antara duapejabat atau pihak yang
berada dalam tingkatan hirarki wewenang yang
sama (komunikasi horisontal) atau antara orang
atau pihak pada tingkatan yang berbeda yang
tidak mempunyai wewenang langsung terhadap
pihak lainnya (komunikasi diagonal).
KOMUNIKASI HORISONTAL
WAKIL
WAKILPRESIDEN
PRESIDEN
DIREKTUR
DIREKTUR
MANAJER
MANAJER MANAJER
MANAJER
DEPARTEMEN
DEPARTEMEN DEPARTEMEN
DEPARTEMEN
KEPALA
KEPALA KEPALA
KEPALA
SEKSI
SEKSI SEKSI
SEKSI
KOMUNIKASI DIAGONAL
WAKIL
WAKILPRESIDEN
PRESIDEN
DIREKTUR
DIREKTUR
MANAJER
MANAJER MANAJER
MANAJER
DEPARTEMEN
DEPARTEMEN DEPARTEMEN
DEPARTEMEN
KEPALA
KEPALA KEPALA
KEPALA
SEKSI
SEKSI SEKSI
SEKSI
ARAH ALIRAN KOMUNIKASI KE ATAS,
KE BAWAH DAN KE SAMPING
• Kebijaksanaan • Memo
• Prosedur • Keluhan
antar bagian
• Peraturan • Saran
• Konferensi
• Buku pedoman • Laporan
prestasi kerja manajer lini
dan staff
• Survai
semangat kerja • Interaksi antar
dan sikap karyawan
karyawan operasional
• Labor-
relation
a) Komunikasi formal
Terjadi di antara karyawan melalui garis
kewenangan yang telah ditetapkan oleh
manajemen.
• Ke bawah
• Ke atas
• Ke samping
b) Komunikasi informal
Terjadi di antara karyawan dalam suatu orga-
nisasi yang dapat berinteraksi secara bebas
satu sama lain terlepas dari kewenangan dan
fungsi jabatan mereka.
5. KOMUNIKASI SATU ARAH DAN DUA
ARAH
Menekankan penyampaian pesan.
Contoh : perintah dan instruksi baik lisan / tertulis
Komunikasi dua arah mempunyai sistem umpan
balik yang terpasang tetap di dalamnya, yang
memungkinkan komunikator dapat memperoleh
umpan balik pesan yang disampaikan.
Contoh : seminar bisnis, kuliah dsb
Kerugian : - lambat
- memakan waktu
- ada kemungkinan kurang efisien
1.Jaringan Kerja Rantai
(chain)
2.Jaringan Kerja
Lingkaran (circle)
3.Jaringan Kerja Roda
(wheell)
1. JARINGAN KERJA RANTAI A
D C
Saluran
total
HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI
• Hambatan teknis (keterbatasan fasilitas dan per-
alatan komunikasi)
• Hambatan semantik
(bahasa)
• Hambatan manusiawi
(Emosi, prasangka
pribadi, persepsi,
kecakapan atau
ketidakcakapan atau
ketidakmampuan alat
indera seseorang dls)
1. PENGERTIAN TEORI ERIC BERNE
Menurut Eric Berne, di dalam setiap diri manusia
terdapat 3 macam sikap atau person yang disebut
ego state, dapat diterjemahkan dengan sikap dasar,
yaitu :
- sikap orang tua (parent = P, exteropsyhic)
- sikap orang dewasa (adult = A, neopsyhic)
- sikap anak-anak (child = C, archeopsychic)
Ego : Suatu sistem dari keseluruhan tingkah laku
yang manifestasinya dapat dilihat dan diamati,
seperti misalnya pada acara duduk, berbicara,
ekspresi kata ataupun kalimat-kalimat yang
dipergunakan sewaktu berbicara.
Sikap orang tua Critical Parent (CP)
(melarang, menghukum,
berprasangka)
Natural Parent (NP)
(membantu, melindungi,
mendorong untuk berbuat
baik)
Sikap orang dewasa :
sikap orang dewasa adalah pencerminan hal-hal yang
didasarkan pada data dan kenyataan. Keputusan yang
keluar dari dirinya diawali dengan pertimbangan-per-
timbangan berdaarkan fakta yang ada.
Sikap orang dewasa tidak emosional dan tidak berpra-
sangka, melainkan rasional.
Misalnya :
Menanyakan, mencari atau menunjukkan fakta, me-
minta pendapat atau sara, menghargai atau mengakui
kebenaran pendapat orang lain, bersikap obyektif.
Sikap anak-anak Natural Child (NC)
(sikap anak alamiah)
ingin tahu, berfantasi,
kreativitas, memberontak,
dan sikap anak-anak yang
diperoleh yang timbul
karena pengaruh orang
lain.
Adapted Child (AC)
(timbul secara spontan)
mengeluh, ngambek,
manja.
Maksud daripada
transactional analysis
adalah antara lain untuk
menjaga keseimbangan
antara tiga ego tersebut
dalam diri manusia, sedang
sikap dewasa dapat
mengendalikannya agar
tidak terjadi kesulitan-
kesulitan.