You are on page 1of 143

MODUL

SASTRA INDONESIA
KELAS XII BAHASA

Di susun oleh :
DRA. SENI ASIATI SURYA

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ -1-
XII BAHASA
Semester I

STANDAR KOMPETENSI : Mendengarkan


1. Memahami pembacaan puisi terjemahan
KOMPETENSI DASAR : 1.1 Menentukan tema serta amanat puisi terjemahan yang
dibacakan
INDIKATOR :
 Menentukan isi puisi terjemahan yang dibacakan
 Menentukan tema dengan bukti yang mendukung
 Menentukan sikap penyair terhadap objek yang dibicarakan dalam puisi
 Menentukan amanat/pesan penyair, baik yang tersurat maupun yang tersirat

MATERI
Terjemahan Puisi
"Poetry is what gets lost in translation." Demikian kata Robert Frost yang terkenal
tentang terjemahan puisi. Ini berarti puisi bukan tidak boleh diterjemahkan, tetapi dalam
terjemahan puisi, mungkin "essense" puisi itu hilang.
Banyak yang dipelajari dari puisi terjemahan yaitu :
1. mempelajari bagaimana teknik sebuah puisi dari seorang penyair
2. bagaimana penyair memilih diksi
3. mencipta imej,
4. menyusun idea.
5. mengunakan bahasa
Menterjemah memerlukan daya kreasi dan kemahiran bahasa. Ramai penyair yang baik suka
menterjemah di antaranya W.S.Merwin, Richard Wilbur, Robert Bly dari Amerika; Chairil
Anwar dan Sapardi Djoko Damono dari Indonesia. Dari Malaysia, kita dapati Muhammad
Haji Salleh dan Zakaria Ali.
Menterjemah, satu latihan yang terbaik bagi seseorang penyair untuk mempelajari karya
penyair lain, terutama penyair besar dunia.
Perhatikan teks puisi berikut !
Pintu
(Judul sumber: La puerta)
Karya: Alfredo García Valdez
Di mana pun kau berada: di dasar laut, di pucuk bintang, di rongga pepohonan, di dasar batu prasasti, pun di bola
mata perempuan, pintu terbuka dan tertutup. Hujan kerinduan atau tegangan hasrat sanggup membukanya. Pasir

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ -2-
mimpi menumpuk di ambangnya. Dan di atas pintu, nama sejatimu terukir dengan garam. Di baliknya ‘kan
kaujumpai ia yang lain, sosok sejati, yang pergi berkeluyuran selagi kau menangis, tidur atau bercinta.
Pintu lambangkan perjanjian yang mengikatmu dengan dunia kematian, pun dengan alam
kehidupan. Di baliknya tiada selir ataupun perpustakaan: ini bukan ilmu tentang aksara atau daging.
Pintulah engsel yang satukan surga dan neraka; pintulah piston yang pompakan lautan teduh, jua
berbadai; dan pintulah rongga pengatur alur nafasmu sebagai orang mati, pun sebagai orang hidup.
Oh harapan, kaulah kepolosan bocah yang langkahi ambang pintu dan lanjutkan permainan
mengasyikkan. Sang kekasih simak cakapmu penuh sabar dan mencari jejak-jejak kata wasiat,
mengelusmu di tidurmu dan temukan kunci di antara tulang-belulangmu. Bila ia sanggup lewati
pintu itu, ia bakal menjelma jadi sosok utuh, yang berjalan-jalan selagi kaumenderita, bekerja atau
tertawa.
Oh harapan, kaulah kepolosan bocah yang nekat mengusik si macan diam.
Diterjemahkan di Jogja pada tgl 9 Juni 2002 (By Yohanes Manhitu)

Bandingkan dengan puisi berikut !

TAHAJJUD CINTAKU
Oleh : Emha Ainun Najib

 Maha agung Tuhan  yang menciptakan hanya kebaikan


 Mahaagung ia yang mustahil menganugerahkan keburukan
 Apakah yang menyelubungi kehidupan ini selain cahaya
 Kegelapan hanyalah ketika taburan cahaya takditerima
 Kecuali kesucian tidaklah Tuhan berikan kepada kita
 Kotoran adalah kesucian yang hakikatnya  tak dipelihara
 Katakan kepadaku adakah neraka itu kufur dan durhaka
 Sedang bagi keadilan hukum ia menyediakan dirinya
 Ke  mana  pun memandang  yang tampak ialah kebenaran
 Kebatilan hanyalah kebenaran yang tak diberi ruang
 
 Maha agung Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan
 Suapi ia makanan agar tak lapar dan berwajah keburukan
 Tuhan kekasihku tak mengajari apa pun kecuali cinta
 Kebencian tak ada kecuali cinta kau lukai hatinya
 1988

Setelah Anda membaca kedua puisi di atas, apakah yang terasa dalam pikiran Anda mengenai
kedua puisi tersebut?
Sebuah puisi terkandung makna yang begitu sarat dengan rasa, keinginan, kepedulian, bahkan
di dalam puisi tersimpan berjuta kenangan ataupun harapan.
Tagihan 1

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ -3-
1. Apakah tema kedua puisi tersebut? Berikan argumen atas tema yang Anda rumuskan
tersebut?
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.
2. Makna apa yang terkandung adalam puisi terjemahan tersebut?
.................................................................................................................................................
3. Adakah persamaan dan perbedaan sikap kedua penyair dalam karyanya tersebut? Berikan
argumen terhadap tanggapan Anda !
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
4. Apa pesan yang hendak disampaikan kedua penyair melalui puisinya?
.................................................................................................................................................
5. Apa pokok masalah yang ingin disampaikan oleh Emha Ainun Najib dalam puisinya sama
dengan puisi terjemahan tersebut? Kemukakan argumenmu!
....................................................................................................................................

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ -4-
STANDAR KOMPETENSI : Mendengarkan
1. Memahami pembacaan puisi terjemahan
KOMPETENSI DASAR : 1.2 Mengevaluasi puisi terjemahan yang dibacakan
INDIKATOR :
 Mengevaluasi puisi terjemahan yang dibacakan dari segi isi, tema, sikap penyair, dan
amanat/ pesan
 Menjelaskan amanat/ pesan
 Menanggapi puisi terjemahan yang dibaca berdasarkan format penilaian tanggapan
MATERI :
Mengevaluasi Puisi Terjemahan yang Dibacakan
Bacalah puisi terjemahan berikut dengan lafal,intonasi, dan ekpresi yang baik ! Rekan Anda
akan memberi penilaian terhadap pembacaan puisi yang Anda lakukan!
ANGIN
(Judul sumber: Viento)
Karya: Octavio Paz(terjemahan : (By Yohanes Manhitu)

Berkidung dedaunan,
menari buah-buah pir di pohon;
berkisar bunga mawar,
mawar angin, bukan pohon mawar.
Gumpalan demi gumpalan awan
melayang bermimpi, jadi ganggang udara;
seluruh jagat raya
beredar bebas iringi mereka.

Segalanya bagai cakrawala;


bergetar galah apiun
dan seorang perempuan telanjang
temani angin di punggung ombak.
Aku bukan siapa-siapa,
aku tubuh mengapung, sinar, juga gelora;
segalanya dari angin
dan anginlah udara pengembara.
Tugas

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ -5-
Pilihlah salah seorang dua orang siswa untuk membaca puisi terjemahan di atas secara
bergiliran, Kemudian diskusikan mengenai :
1. tema, amanat puisi
2. sikap penyair terhadap pusi yang dibacakan

STANDAR KOMPETENSI : Berbicara


2. Mengapresiasi puisi lama melalui kegiatan melisankan dan
diskusi
KOMPETENSI DASAR : 2.1 Melisankan Gurindam XII untuk menemukan nilai-nilai
dan kekhasan dalam pengungkapan isi dan penggunaan diksi
INDIKATOR :
 Melisankan Gurindam XII dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai dengan isi
gurindam
 Menjelaskan diksi gurindam dihubungkan dengan konteks
 Menyimpulkan isi gurindam
 Menjelaskan bentuk gurindam sebagai karya sastra yang khas pada masa itu

GURINDAM
Latar belakang masyarakat atau keadaan masyarakat sangat berpengaruh terhadap
hasil karya yang lahir pada masa itu. Gurindam sebagai salah satu bentuk puisi yang lahir
pada masa itu merupakan pancaran kehidupan masyarakat saat itu. Tak hanya pada gurindam,
hal ini tampak jelas pula terlihat dalam bentuk-bentuk puisi lain yang dihasilkan saat itu, baik
dalam pantun, syair, maupun gurindam. Apalagi pada gurindam sebagai bentuk puisi asli
Indonesia. Sekedar mengingatkan kembali inilah contoh pantun, dalam contoh ini disajikan
pantun teka-teki:
Buah pinang buah belimbing
Ketiga dengan buah mangga
Sungguh senang berbapak sumbing
Biar marah tertawa juga
Bentuk pantun jelas berbeda dengan bentuk puisi lama yang lain yaitu syair. Cobalah
Anda buka kembali pembelajaran 1! Perhatikanlah rimanya dan juga jumlah baitnya. Rima
syair a – a – a – a sedangkan pantun a – b – a – b. Jumlah bait dalam syair lebih banyak
karena syair mengisahkan sebuah cerita. Syair bersifat epis, yaitu berupa cerita. Baris dalam
pantun terdiri atas 4 baris, dua baris pertama sebagai sampiran dan dua baris terakhir sebagai
isi.
Bagaimanakah dengan gurindam? Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri
atas dua baris tiap baitnya dan bersajak a – a. Baris pertama berupa syarat dan baris kedua
berupa jawab. Kata gurindam berasal dari bahasa Tamil yang berarti perhiasan atau bunga.
Namun, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa gurindam berasal dari bahasa
Sangsekerta. Gurindam berisi nasehat ataupun filsafat hidup, karena itu tidak bisa digunakan

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ -6-
untuk bersenda gurau atau berkasih-kasihan dalam kehidupan keseharian. Mungkin karena
sifat dan fungsinya yang formal, maka jenis sastra ini tidak begitu populer di masyarakat
Melayu. Karena kurang populer, maka tentu saja agak sulit mencari contoh gurindam-
gurindam lama. Satu-satunya yang sering dirujuk adalah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali
Haji (1847 M). Gurindam ini disebut dua belas karena terdiri dari dua belas pasal. Contoh bait
gurindam karangan Raja Ali Haji adalah: Barang siapa meninggalkan sembahyang; bagai
rumah tiada bertiang (pasal 2); Jika anak tidak dilatih; jika besar bapaknya letih (pasal 7).
Di antara gurindam-gurindam yang ada, terdapat pula yang awal kata tiap barisnya
menggunakan kata yang sama. Contohnya: Cahari olehmu akan guru--Yang boleh tahukan
tiap seteru;  Cahari olehmu akan isteri—Yang boleh menyerahkan diri (dikutip dari
Gurindam Dua Belas). Dalam portal ini terdapat penjelasan-penjelasan penting mengenai
gurindam ini.
Gurindam yang terkenal adalah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji seorang
sastrawan Melayu. Disebut Gurindan Dua Belas karena terdiri atas dua belas pasal. Inilah
pasal pertama.
Barang siapa tidak memegang agama
Sekali-kali tidakkan boleh dibilangkan nama

Barang siapa mengenal yang empat


Ia itulah orang yang makrifat

Barang siapa mengenal Allah


Suruh dan tengah-Nya tiada ia menyalah

Barang siapa mengenal dunia


Takutlah ia barang yang terperdaya

Barang siapa mengenal akhirat


Tahulah ia dunia mudarat

Kurang fikir, kurang siasat


Tinta dirimu kalah tersesat

Fikir dahulu sebelum berkata


Supaya terlelah selang sengketa

Kalau mulut tajam dan kasar


Boleh ditimpa bahaya besar

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ -7-
Jika ilmu tiada sempurna
Tiada berapa dia berguna

Berdasarkan contoh gurindam tersebut, sangat jelas ada keterkaitan antara isinya
dengan kehidupan sehari-hari. Kesemuanya berupa nasihat. Nasihat yang berguna bagi
manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Sebagai manusia ciptaan Tuhan, agama
merupakan pegangan hidup di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang tidak memilikinya dan
tidak melaksanakannya, maka tak hanya celaka di dunia tetapi juga di akhirat. Oleh karena
itu, hidup di dunia harus menjauhkan diri dari hal-hal yang mudarat,harus berhati-hati, baik
dalam berkata-kata maupun berfikir karena semua itu merupakan ilmu yang berguna dalam
kehidupan.
Evaluasi
Tentukan makna apa yang terkandung di dalam gurindam berikut!
1. Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiadaiah damping.

2. Apabila terpelihara lidah,


niscaya dapat daripadanya paedah.

3. Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,


daripada segala berat dan ringan.

4. Apabila perut terlalu penuh,


keluarlah fi'il yang tiada senunuh.

5. Anggota tengah hendaklah ingat,


di situlah banyak orang yang hilang semangat

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ -8-
STANDAR KOMPETENSI : Berbicara
2. Mengapresiasi puisi lama melalui kegiatan melisankan dan diskusi
KOMPETENSI DASAR : 2.1 Membandingkan puisi Indonesia dengan puisi terjemahan
dalam hal penggunaan bahasa dan nilai-nilai estetika
INDIKATOR :
 Menentukan berbagai penyimpangan bahasa (leksikal, fonologi, semantis, dan sintaksis)
dalam masing-masing puisi
 Menentukan nilai-nilai dalam puisi
 Membandingkan berbagai nilai yang dianut masing-masing penyair dalam puisinya
MATERI :
Nilai-nilai dalam Puisi

Ketika kita membicarakan puisi yang terlintas dalam benak kita adalah kata-kata
puitis, penuh kiasan, dan bersimbol. Jangan lupa pula dalam sebuah puisi yang tercipta dari
tangan penyair di sana terdapat bahasa yang padat makna.
Kegelisahan hampir dapat dipastikan akan selalu ada dalam perjalanan hidup manusia. Seperti
juga aku dan juga anda tentunya. Tetapi di sini jelas berbeda. Dalam hal apa? Proses
penciptaan puisi merupakan proses perenungan diri.
Tentunya dalam hal penyikapan, penguraian, pemaknaan dan pengaktualisasian dari
rentetan kegelisahan yang melingkupi perjalanan diri. Ada pilihan-pilihan yang akan
terpampang dalam perjalanan (proses) pencarian untuk ditetapkan sebagai media aktualisasi.
Menulis puisi adalah salah satunya. Konsistensi sangat dibutuhkan untuk membawa eksistensi
diri muncul kepermukaan.
Puisi dalam hal ini tidak sekedar teks puitis tapi memiliki kekuatan yang sengaja atau
tidak sebagai sarana kontemplasi dan introspeksi diri (khususnya bagi penulis). Ada energi
yang melonjak dari baris satu ke baris berikutnya. Dari satu bait ke bait berikutnya. Yang
menciptakan efek dramatik dari proses dilematik yang tereduksi oleh kemampuan daya nalar
penyair (yang benar-benar penyair).
Nilai-nilai yang diemban oleh sebuah puisi tidak hanya menguraikan sebuah amanat
atau pesan moral, namun ada pula sosial masyarakat, kasih sayang, ekonomi yang dialami,
budaya dalam masyarakat, atu bahkan nilai politik kekuasaan.
Cermati Puisi karya Goenawan Mohamad berikut ini!

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ -9-
PADA ALBUM MIGUEL DE COVAROBIAS
Oleh : Goenawan Mohammad

Kuinginkan tubuhmu
dari zaman
yang tak punya tanda,
kecuali warna sepia.
Pundakmu
yang bebas ,
akan kurampas
dari sia-sia.
Akan kuletakan sintalmu
pada tubir meja:
telanjang
yang meminta
kekar kemaluan purba,
dan zat hutan
yang jauh, dengan surya
yang datang sederhana.
Akan kubiarkan waktu
mencambukmu,
lepas. Tak ada yang tersisa
dalam pigura
juga api yang tertinggal
pada klimaks ketiga,
juga para dewa, juga kau
yang akan runduk
Kematian pun akan masuk kembali
kembali, kembali...
Mari.
Kuinginkan tubuhmu
dari zaman
yang tak punya tanda
kecuali
warna sepia
1996
( dikutip dari: Misalkan Kita Di Sarajevo, Kalam, 1998)

Cinta, api yang menyulut tanpa rupa


(Judul sumber: Amor é fugo que arde sem se ver)

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 10 -
Karya: Luís Vas de Camões (terjemahan : (By Yohanes Manhitu)

Cinta, api yang menyulut tiada rupa;


Cinta, luka yang timbul tanpa terasa;
Cinta, sakit membingungkan tanpa perih;

Cinta, benci tapi rindu;


Cinta, kesunyian yang berlalu di tengah insan;
Cinta, tak pernah puas akan kesukaan;
Cinta, memelihara harta dari kehilangan;

Cinta, hasrat menuju perangkap niat;


Cinta, melayani yang menang, sang penakluk;
Cinta, memiliki yang jadi belati kesetiaan mematikan.

Tapi bagaimana kebajikan hatinya bisa lahirkan


Tali persahabatan dalam hati setiap insan,
Bila cinta yang sama jadi seteru dirinya?

Tagihan 1

1. Bagaimana kesan dan makna yang bisa kita , tangkap dari puisi Goenawan tersebut?
.................................................................................................................................................
2. Bagaimana pula kesan dan makna yang bisa kita tangkap dari puisi terjemahan Yohanes
Manhitu?
.................................................................................................................................................

3. Bagaimanakah penggunaan bahasa dan pilihan kata


dalam kedua puisi di atas ?
No PADA ALBUM MIGUEL DE Cinta, api yang menyulut tanpa rupa
COVAROBIAS (Judul sumber: Amor é fugo que arde sem
Oleh : se ver)
Goenawan Mohammad Karya: Luís Vas de Camões (terjemahan :
(By Yohanes Manhitu)
Bahasa

Pilihan Kata

Penjelasan

Bahasa dalam Puisi terjemahan

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 11 -
Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang berarti
pembangun, pembentuk, pembuat. Dalam bahasa Latin dari kata poeta, yang artinya
membangun, menyebabkan, menimbulkan, menyair. Dalam perkembangan selanjutnya,
makna kata tersebut menyempit menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut
syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan
(Sitomorang, 1980:10).
Penyair, terutama yang masih mula-mula menggauli puisi, sering tergoda untuk
memilih kata-kata, frasa, atau idiom yang indah-indah sebagaimana sering dijumpai dalam
karya-karya sastra klasik, syair-syair lagu, atau kartu-kartu ucapan hari khusus, seolah-olah
kata-kata tersebut serta-merta membuat sebuah sajak menjadi "indah". Estetika bahasa seolah
diyakini dapat dicapai melalui penggunaan idiom-idiom yang klise tersebut, yang cenderung
"berbunga-bunga". Efek estetik seakan menjadi satu-satunya yang penting dalam proses
penciptaan puisi, sehingga rekan-rekan penyair yang muda pengalaman sering kali melupakan
elemen-elemen lain yang tak kalah pentingnya dalam puisi.
Bukankah terlalu terpaku pada polesan kosmetika sering beresiko memudarkan inner
beauty, "kecantikan dalam", aura seseorang? Begitu pula puisi, ada "tenaga dalam" yang juga
(lebih) perlu mendapatkan perhatian penyair. Diksi, sedikit banyak memegang peranan
penting dalam memunculkan kekuatan-kekuatan sebuah karya puisi, baik secara fisik semisal
unsur bunyi (musikalitas), keunikan komposisi, maupun secara nonfisik seperti picuan
asosiasi makna yang terbangkit dalam benak dan hati pembaca, getar emosi tertentu atau
bahkan debar spiritual yang tak terjelaskan yang dirasakan oleh seseorang seusai membaca
sebuah karya.
Diksi tentu tak bisa dilepaskan dari kosa kata. Agar seorang penyair mampu mengolah
diksi, ia dituntut memiliki perbendaharaan kata yang cukup kaya serta upaya yang tekun dan
tak kenal menyerah untuk mencari kemungkinan-kemungkinan bentukan komposisi kata yang
unik, segar, dan menyarankan kebaruan pada kadar tertentu. Di dalam puisi setiap kata, frasa
atau bahkan larik diupayakan untuk hadir dengan alasan yang lebih kuat daripada sekedar
untuk dekorasi semata. Sedapat mungkin kata-kata yang dipilih itu merangkum sebanyak
mungkin tenaga potensial puitik, sehingga pada saatnya mampu memicu syaraf-syaraf puitik
pembaca.
Kata-kata yang dipilih dalam puisi sebaiknya bernas, telak, sekaligus enak didengar
dan membekas dalam benak pembaca. Membekasnya sebuah ucap-ucapan dalam puisi ini
bisa jadi dikarenakan idiom tersebut memiliki asosiasi tertentu yang membangkitkan emosi
tertentu dalam diri pembaca, mungkin karena mengingatkannya pada pengalaman pribadinya
sendiri, atau karena idiom tersebut memiliki keunikan tersendiri baik dalam hal bentuk atau
bunyinya, kebaruannya, atau bahkan keusilannya "mengerjai" simpul-simpul syaraf puitik
pembaca.
Cermatilah dua buah puisi terjemahan berikut ini !

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 12 -
WAKTU
(Khalil Gibran)

Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….


Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.
Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu
menurut jam dan musim.
Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan
menyaksikan alirannya.
Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,
Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.
Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang
semesta yang menaburkan bintang di angkasa.
Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?
Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam
inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan
kasih ke tindakan kasih yang lain?
Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi
dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim,
biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk
masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.
Oh Bumi, Nantikan Daku
(Judul sumber: Oh tierra, espérame) Karya: Pablo Neruda

Pulangkan daku, oh mentari,


ke takdir kasapku,
hujan hutan tua,
kembalikan padaku aroma dan pedang-pedang
yang lepas dari angkasa,
kedamaian sunyi padang rumput dan karang,
kelembapan tepi-tepi sungai,
bau pohon cemara,
angin yang riang laksana jantung
yang berdetak di tengah sesak kegelisahan
araucaria yang besar.
Bumi, kembalikan padaku kado-kado sejatimu,
menara-menara kesunyian yang dahulu

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 13 -
menjulang dari ketakziman akar-akar mereka.
kuingin kembali jadi sosok masa silamku
dan belajar untuk berpaling dari bisikan kalbu
bahwa di antara segala sosok alamiah,
aku mungkin hidup atau hadapi maut;
tak mengapa jadi satu batu baru, batu kelam,
batu sejati yang hanyut oleh sungai.

Tagihan 1
1. Siapakah yang dimaksud Khalil Gibran dengan kata ”Engkau” dalam puisi tersebut?
.................................................................................................................................................
2. ”Kado-kado sejatimu” pada puisi karya Pablo Naruda bermakna?
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
3. Apa makna dari kalimat ” mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.”?
..........................................................................................................................................
4. Berapa kali Pablo Naruda mengulang majas personifikasi? Tulislah kalimat yang bermajas
personifikasi tersebut?
.................................................................................................................................................
...................................................................................................................................
5. ”Kata-kata yang dipilih dalam puisi sebaiknya bernas”, Apakah yang dimaksud dengan
bernas?
..........................................................................................................................................
Tagihan 2

Bekerjalah dengan kelompokmu untuk memberikan tanggapan terhadap kedua puisi


terjemahan di atas! Kemudian presntasikan hasil kelompokmu di depan kelas!
Bandingkanlah kedua puisi terjemahan terebut!

Bahasa Nilai-nilai Sastra Majas yang digunakan Amanat/Pesan


WAKTU
(Khalil Gibran)
Oh Bumi,
Nantikan Daku
(Judul sumber: Oh
tierra, espérame)
Karya: Pablo Neruda

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 14 -
STANDAR KOMPETENSI : 3. Membaca
Memahami cerpen dan puisi melalui kegiatan membaca kritis
KOMPETENSI DASAR : 3.1 Menganalisis cerpen yang dianggap penting pada setiap
periode untuk menemukan standar budaya yang dianut
masyarakat dalam periode tersebut
INDIKATOR :
 Membaca cerpen yang dianggap penting dalam tiap periode
 Menunjukkan cerpen yang tidak memiliki dasar cerita/tema yang jelas, tetapi
menampilkan alur yang kronologis
 Menjelaskan standar budaya tentang baik dan buruk, benar dan salah yang dianut oleh
gambaran masyarakat dalam cerita

MATERI :
CERITA PENDEK (CERPEN)
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif.
Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi
yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya,
cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema,
bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya
bisa dalam berbagai jenis.
Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan
cepat tiba pada tujuannya, dengan parallel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya
novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-
contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.
Ciri-ciri Cerpen
1. ceritanya singkat
2. memusatkan perhatian pada satu kejadian
3. mempunyai satu plot
4. menggambarkan tokoh cerita menhadapi suatu konfli untuk menyelesaikan masalah
5. setting yang tunggal

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 15 -
6. jumlah tokoh yang terbatas
7. sanggup meninggalkan suatu kesan dalam pembaca
Unsur-unsur Intrinsik Cerpen :
1. TEMA
Adalah pokok cerita yang terus-menerus dibicarakan sepanjang cerita. Tema biasanya
merupakan sesuatu yang tersirat bukan tersurat.
Dalam novel dan cerpen, tema dapat dilihat melalui persoalan-persoalan yang
dikemukakan, cara-cara watak itu bertentangan antara satu sama lain, bagaimana
cerita diselesaikan, semuanya menentukan rupa tema yang dikemukakan oleh
pengarang. Justeru, pokok persoalan atau tema merupakan pengertian yang terkandung
di sebalik sesebuah karya.
2. ALUR / PLOT
Ialah susunan peistiwa-peristiwa yang membentuk sebuah cerita.
Tahapan alur:
a. Tahap perkenalan/ Eksposisi
Ialah permulaan plot yiaitu bagian untuk memperkenalkan watak-watak dan latar.
melukiskan tempat, waktu, serta penampilan tokoh-tokohnya
b. Tahap Konflik
Konflik dalam cerita mungkin merupakan pertentangan fisikal, moral, pikiran,
emosi dan nasib sama ada sesama manusia, hewan, mahupun diri sendiri.
Lazimnya konflik digambarkan sebagai pertentangan antara watak protagonis
dengan watak Antagonis. Konflik diartikan juga pertikaian atau timbulnya masalah
dalam cerita
c. Tahap Komplikasi
Berlaku di peringkat pertengahan cerita apabila konflik menjadi semakin rumit dan
perlu dileraikan oleh watak-watak dalam cerita tersebut. Pertikaian sudah mulai
meruncing.
d. Tahap Klimaks
Klimaks ialah sinonim dengan krisis atau puncak cerita yang merupakan saat yang
paling tegang kepada sesuatu peristiwa atau detik ketegangan terakhir pada
pertikaian yang timbul sebelumnya. Dalam novel, cerpen atau drama, Klimaks
merupakan bahagian atau saat yang paling menarik minat pembaca. Ini kerana ia
menyentuh atau mencecah ke satu tanda yang paling tinggi atau pun berada dalam
keadaan yang genting, mendebarkan, mencemaskan atau mengerikan. Hasil
daripada ketegangan atau konflik itulah yang merupakan puncak dalam cerita..
e. Tahap Peleraian
Peleraian merupakan bahagian akhir urutan peristiwa, walaupun kadang-kadang
puncak merupakan pengakhiran cerita. Pertikaian mulai ada penyelesaian masalah

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 16 -
Gambaran Tahapan Alur
Alur/Plot

Tahap Perkenalan Tahap Pertikaian Tahap Penyelesaian

Tempat Waktu Tokoh Konflik Komplikasi Klimaks

Macam-macam Alur
a. Alur Maju, cerita bergerak maju hingga akhir cerita.
b. Alur Mundur, cerita mundur ke masa lalu tokoh
c. Alur Sorot Balik, cerita dimulai dari ujung cerita lalu baru kembali ke pangkalnya.
3. PERWATAKAN DAN PENOKOHAN
Tokoh cerita yang bereksistensi demi cerita itu sendiri. Ia benar-benar merupakan
tokoh imajiner yang hanya hidup dan bereksistensi dalam dunia fiksi.
Cara Penggambaran Watak Tokoh :
1. Metode diskursif atau cara analtik
Pelukisan bentuk lahir langsung
Bentuk lahir seseorng dapat mengungkapkan atak dan karakter orang. Bagaimana
wajahnya, hidung, tata cara bertingkah, berpakaian, dan sebagainya secara lahiriah
dapat mengungkapkan karakter tokoh cerita.
melihat cara berpakaian, pembaca atau penonton dapat menuga watak tokoh
tersebut.
Kelebihannya terletak pada keserdehanaan dan ekonomis.
Kelemahannya pembaca seakan-akan tidak diberi kebebasan menanggapi tokoh-
tokoh yang dihadapinya.
Contoh metode diskursif
Meskipun telah mempunyai tiga orang anak, Mani tetap lebih cantik dari istri
Parta yang diceraikan. Setiap orang Pegaten takkan membantah, apalagi
Karman. Juga semua orang yakin kecantikan Marnilah satu-satunya alasan Parta
tega melepas istri pertamanya.(Ahmad Tohari : Kubah)
(bahwa Marni sudah beranak tiga dan paling cantik di desa Pegaten, semua itu
secara langsung dikemukakan pengarang)
2. Metode Dramatis
Pelukisan Jalan Pikiran dan Perasaan .
pengarang membiarkan tokoh-tokohnya untuk menyatakan diri mereka sendiri
melalui kata-kata, tindakan-tindakan atau perbuatan mereka sendiriPengarang
melukiskan dari segi batiniah. Sebagai contoh,

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 17 -
misalnya ada orang yang melihat setumpuk uang yang bukan miliknya.
dalam pikiran tokoh A mungkin trelintas jika memiliki uang itu ia akan naik haji.
Sedangkan dalam pikiran tokoh B ia akan berhenti bekerja adan akan berfoya-
foya. Lain lagi pikiran tokoh C ia akan menabung uang itu untuk hari tua.
Contoh metode dramatis
Tini menunggu jawaban ibunya. Tapi Marni bahkan tertunduk. Rasa getir
menyapu hati perempuan itu. Tangan Tini digenggamnya erat-erat. Kelenjar air
mata Marni bekerja, meskipun ia berusaha menahannya. Kini Marni tidak
mempedulikan tangisnya.
“Tini ,Kau sudah besar. Kita sama-sama mempunyai hati perempuan. Tentu kau
dapat menduga apa yang sedang kurasai sekarang. Aku takut kepada ayahmu. Di
mata ayahmu aku seorang permpuan tidak bermartabat. Aku…
“Salah ibu sendiri mengapa ibu kawin lagi. Coba kalau tidak, aku tak pernah
disebut anak tiri.”
“Ya anakku. Dan segalanya sudah terjadi.”
“Ibu menyeal?”
“Andaikata penyesalan itu ada gunanya.”
“Tapi ibu masih mencintai ayah?”
Marni tidak mampu segera menjawab pertanyaan anaknya. Jantungnya berdebar.
Lalu sambil membuang muka ia balik bertanya.
“Kau mencintai Jabir?”
Kedua ibu anak itu berpandangan. Mendadak Tini merasa jauh dewasa.
Pengertian tentang perasaan ibunya makin mendalam. “Kasihan ibuku,” pikir
Tini. (Ahmad Tohari: Kubah hlm. 33-39)
3. Pelukisan Reaksi tokoh lain
Pengarang melukiskan atau menggambarkan bagaimana reaksi tokoh lain terhadap
pelaku lainnya. Dalam cara ini pengarang menuliskan bagaimana reaksi tokoh-
tokoh cerita yang lain terhadap tokoh lainnya.
4. Melukiskan Keadaan Sekeliling
Apakah seorang tokoh rajin, malas, saleh dapat dilihat pada keadan sekelilingnya.
Rumahnya, halamanya, kamarnya, pakaiannya, dan sebagainya.
kamar yang teratur, buku yang rapi tersusun pada tempatnya, tirai-tirai jendela
yang bersih dapat berbicara pada kita, apakah penghuni rumah itu rapih atau tidak.
4. SETTING/ LATAR
Secara garis besar setting/ latar dalam cerita terbagi tiga, yaitu:
a. Latar tempat, adalah hal yang berkaitan dengan masalah geografis cerita
tersbut. Melalui tempat terjadinya peristiwa diharapakan tercermin pemerian

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 18 -
tradisi masyarakat, tata nilai, tingkah laku. Suasana, dan hal-hal lain yang mungkin
berpengaruh pada tokoh dan karakternya.
Misalnya tokoh yang tinggal di kota tentu tingkah laku berbeda dengan tokoh yang
tinggal di desa.
b. Latar waktu, ialah saat terjadinya peristiwa. Melalui pemerian waktu
kejadian jelas akan tergambar tujuan fiksi tersebut secara jelas pula.
c. Latar Sosial, merupakan lukisan status yang menunjukkan hakikat
seseorang atau beberapa orang tokoh dalam masyarakat, maupun keadaan yang
terjadi pada tokoh tersebut.
5. SUDUT PANDANG/ POINT OF VIEW
Sudut pandang atau point of view di dalam cerita fiksi pada prinsipnya adalah siapa
yang menceritakan cerita tersebut. Sudut pandang itu seperti kita melihat sesuatu
peristiwa melalui mata 'seseorang'. Kejadian yang sama di mata anak-anak dan orang
dewasa tentu berbeda, sehingga sudut pandang sangat berpengaruh pada bagaimana
cerita itu akan diceritakan. Bagaimana nuansa, gayanya, dan bahkan makna cerita itu
bisa berbeda tergantung sudut pandang mana yang dipakai.
Ada dua sudut pandang yang biasa dipakai di dalam penulisan fiksi, antara lain:
1. First Person Point of View (Sudut Pandang Orang Pertama)
Di sini, narator berperan sebagai salah satu karakter. Karakter dipakai biasanya
adalah karakter utama di cerita. Biasanya sudut pandang ini mudah dikenali,
dengan 'aku' atau 'saya' sebagai karakter utama.
2. Third Person Point of View (Sudut Pandang Orang Ketiga) Sudut pandang orang
ketiga dipakai bila kita menggunakan narator yang tidak ikut menjadi salah satu
karakter fiksi tersebut. Namun, narator tersebut mengetahui apa yang dirasakan
dan dipikirkan oleh karakter-karakter tersebut. Mungkin bisa analogikan sebagai
reporter di cerita pembunuhan
Contoh sudut pandang penceritaan
Kutipan 1
SAKIT GIGI
Tiba-tiba datangnya, tiada disangka-sangka. Memang dari dulu saya sering ditimpa sakit
gigi. Jadi, sebetulnya tidak bisa saya katakan, sakit gigi sekali ini tiada saya sangka-sangka,
apalagi dalam kaadaan keluarga saya banyak yang sering sakit gigi, tetapi yang muda-muda
saja. Keluargaku yang tua-tua masih suka makan sirih.
...................................................................................................................................
(Adinata, Indonesia Th II Agustus-Sepetember)

Kutipan II
HARI TENANG DI TAMAN GERSANG
....................................................................................................................................

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 19 -
Sang ibu tak lagi seperti di waktu sakitnya, ketika ia walaupun lesu, masih
mempunyai daya gerak yang biasa. Sekarang ia dalam sehari hanya omomng satu
dua kata, itupun dengan bisikan lembut, nyaris tak terdengar. Makanya yang hanya
tiga empat sendok itu dengan susah payah harus disuapkan oleh anaknya dengan
paksaan halus. (Trisno Sumadjo)

Cermati cerpen berikut !


Lelaki yang Menangkap Rembulan
Desember 7th, 2006 by lubisgrafura
IA DUDUK di atas batu besar. Hanya dengan memakai celana pendek, bertelanjang dada, dan
sehelai sarung yang diselempangkan ke bahu. Dingin angin malam, gesekan daun dengan ranting
kering sama sekali tak dihiraukan. Wajahnya legam menengadah ke langit memandang bulan
sebentuk perahu yang berlayar di balik awan. Tangan kanannya memegang erat sebuah jaring.
“Aku pasti bisa menangkapmu.”
Laki-laki itu meloncat dari batu besar tempat duduknya. Cahaya bulan melukis bayangan
sesosok lelaki di atas tanah. Bayangannya lebih pendek dari tubuh aslinya. Ia hanya setinggi satu
setengah meter. Kepala bulatnya tersangga leher tembem di atas tubuhnya yang lemu. Ia selalu
membuat gerakan mematahkan leher ke arah kanan. Orang-orang desa menyebutnya pendono -
kebiasaan buruk.
Sepasang kaki telanjang berlari di atas tanah. Tangan kanannya menggapai-gapai ke langit
dengan jaring yang dipegang erat. Semakin kencang ia berlari, semakin cepat bulan menghidar dari
jaringnya. Ketika ia menghentikan langkah sepasang kaki telanjangnya, bulan sebentuk perahu itu
ikut berhenti dan memandang ke arahnya.
“Bulan,” seru lelaki pendek sambil terengah-engah “suatu hari aku pasti bisa menangkapmu.”
***
LELAKI pendek itu tinggal bersama seorang perempuan tua yang melahirkan lelaki pendek:
Poyo. Tidak ada arti khusus, mengapa perempuan itu memberi nama sependek tubuh anaknya. Yang
ia tahu lelaki yang tumbuh dengan air susunya itu memiliki arti yang istimewa baginya, walaupun ia
memiliki kelainan fisik dan mental.
Dalam melewati hari, mereka hidup di sebuah rumah berdinding bambu. Untuk keperluan makan
sehari-hari ibunya harus mengasak padi di sawah yang baru saja disiangi. Walaupun demikian
perempuan itu tak pernah meratapi hidup dengan kesedihan. Dirinya selalu menterjemahkan segala
penderitaan tentu akan memiliki akhir.
Beberapa hari yang lalu dirinya dipanggil oleh Marsudi untuk tanda tangan. Kata Marsudi,
orang miskin seperti dirinya akan mendapatkan sepetak tegal. Tegal yang sekarang ditanami morbei
oleh perhutani sesungguhnya adalah tanah milik tetua desa pada zaman Belanda. Bukti itu ada di
Supiran, untuk mendapatkan hak tegal dirinya bersama beberapa orang harus menandatangani surat
perjanjian, begitulah terang Marsudi kepadanya. Ia manut saja, lha wong banyak tetangganya yang
ikut juga.
“Poyo pasti dapat menangkap bulan” kata lelaki pendek sambil mengangkat kedua bahunya.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 20 -
“Kalau makan jangan banyak omong”
“Tapi Poyo ingin telur rebus.”
“Sudah, makan saja sambal dan nasinya itu.”
“Poyo mau tangkap bulan!”
“Bulan itu tak bisa ditangkap. Sudah, habiskan nasimu!”
“Biar!” Poyo berdiri kemudian mengambil jaring yang menyelempit di dinding bambu
”Pokoknya Poyo mau tangkap bulan.”
“Poyo, kembali!”
Lelaki pendek itu tak menghiraukan perkataan ibunya. Perempuan itu hanya bisa
menggelengkan kepala sambil memandang nasi Poyo di alumunium yang tak disentuhnya sama
sekali. Apabila anaknya berlaku seperti itu ia tak bisa melarangnya. Ia tahu benar bahwa tak lama
lagi anaknya akan kembali dengan wajah yang murung kemudian menyusul tidur disampingnya.
***
SAMBIL mengayunkan jaringnya ke atas, lelaki itu berlari mengejar bulan. Bayangan tubuhnya
yang tergambar di bingkai tanah selalu menemani dirinya berlari. Semakin cepat ia berlari, maka
semakin cepat pula bulan menghindar dari pandangannya. Kemudian dengan nafas terengah-engah
akan menyumpahi bulan di atas sana.
“Dengarkan aku,” kata lelaki itu sambil terus menatap bulan “aku pasti bisa menangkapmu
suatu saat.”
Lelaki itu meloncat dari batu berjalan menuju rumah Pak Haji Rahman. Dirinya suka menatap
wajah Diyanti, putri pak haji, dari balik pohon jambu karena wajahnya memendar di kegelapan bagai
rembulan sebentuk belahan semangka. Apalagi ketika ia melihat Diyanti memakai kerudung ketika
pulang ngaji.
Malam ini ia harus membiarkan bulannya tetap mengapung jauh di langit kelam. Setelah
menyelempitkan jaringnya di dinding bambu, ia perhatikan ibunya yang tengah tertidur di balai
bambu. Di sampingnya ada sebuah meja dengan ublik yang menyala redup karena minyak tanahnya
hampir kering. Ia menyusul tidur di samping ibunya.
***
SIANG itu Poyo bersama ibunya menyusuri tegal yang telah diterimanya dari Tim Sukses.
Begitulah orang-orang menyebutnya. Sudikun, anggota Tim Sukses, menjelaskan kepadanya bahwa
tegal itu sudah menjadi hak milik warga desa. Uang yang telah dikumpulkan dalam buntalan kain
yang tersimpan di bawah bantal itu kini telah menjadi batang-batang jagung yang tumbuh di tegal
miliknya.
Perempuan itu tersenyum melihat usia jagung yang telah lewat satu bulan. Ia melihat tunas-
tunas daun hijau tumbuh di batangnya. Dua bulan kedepan ia pasti sudah dapat memetik jagung yang
tumbuh di tanah tegal miliknya.
Perempuan itu juga masih ingat kata-kata Marsudi ketika ia menandatangani surat perjanjian
sambil menyerahkan beberapa puluh rupiah, yang kata mereka untuk administrasi, bahwa apapun
nanti yang akan terjadi dirinya harus tetap menanam di tegal, walaupun perhutani melarangnya.
Tegal ini sudah menjadi milik warga dan untuk urusan sertifikat masih dalam proses pengadilan,
tambah lelaki yang menjadi ketua Tim Sukses.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 21 -
Ketika ia menatap tanah seluas puluhan hektar, ia teringat kembali penjelasan Tim Sukses
bahwa dirinya bersama warga lain akan mendapatkan lagi jumlah yang lebih banyak dari sekarang.
Asalkan warga mau mendukung kegiatannya, maka tak lama tegal itu akan menjadi milik mereka.
Dirinya sangat bersyukur bahwa Allah telah memberikan rejeki yang cukup baginya.
Kebahagiaan ini telah menambah keyakinannya bahwa Allah menyayangi hambanya yang sabar dan
berusaha. Allah akan memberikan rejeki pada saat yang tak pernah diduga.
Ia tak mempersoalkan seperti sebagian warga yang benci perhutani. Asal dia bisa menggarap
tegal, baginya sudah lebih dari cukup, tak perlulah memusuhi perhutani yang kata sebagian warga
adalah pemeras rakyat.
Semalam, Marsudi datang kembali ke rumahnya dan ke beberapa tetangga menjelaskan bahwa
sertifikat tegal belum bisa jadi. Tim Sukses harus segera ke pengadilan pusat untuk mengalahkan
pihak perhutani yang tak mau melepas tegal.
Perempuan itu sudah tahu bahwa dirinya harus menyerahkan uang lagi untuk urusan
pengadilan. Kali ini Marsudi meminta sejumlah seratus limapuluh per orang, ia tak punya uang
sebanyak itu. Namun, Marsudi adalah orang baik dalam pikirannya karena kekurangan itu dapat
dicicil di kemudian hari.
Seorang tetangga di tegal lari ke arahnya dengan tergesa-gesa.
“Kita harus mbantu Tim Sukses demo di pengadilan.”
“Sekarang?”
Dengan sepasang kaki telanjang perempuan itu mengajak anaknya untuk segera pulang, karena
dirinya harus ikut tetangga untuk ke pengadilan.
***
POYO menatap jagung yang dulu ditanamnya, kini telah dilindas-tuntas oleh sebuah mesin besi.
Rata dengan tanah. Warga desa yang pernah menanam di tegal menatap haru tanaman mereka.
Kebencian, kemarahan, bingung, ketakberdayaan, dan kepasrahan tampak di wajah petani-petani
desa yang kini menundukkan kepala menatap tanah. Beberapa puluh polisi berada di sana, juga
seseorang pemuda yang mengarahkan sebuah kamera. Anak-anak tersenyum sambil bergaya, seolah
mereka akan masuk tv. Seorang polisi tengah berbicara di depan mereka.
“Bapak-bapak dan ibu-ibu apa yang telah kalian lakukan itu adalah melanggar hukum. Tegal ini
adalah milik pemerintah. Sebenarnya pemerintah bersama masyarakat menggarap tegal ini dalam
program PHBN. Penggarapan Hutan Bersama Negara. Masyarakat punya hak garap bukan hak jual
seperti yang telah dijanjikan oleh Tim Sukses. Apalagi mau menandatangani pernyataan kalau
saudara-saudara telah menggarap tegal ini selama 40 tahun. Itu namanya penipuan. Seharusnya
bapak dan ibu menolak memberikan dana Tim Sukses untuk menuntut perhutani di pengadilan. Itu
pelanggaran kepada negara dan hukumannya berat. Perhutani akan mengganti tanaman yang kini
dibabat. Pada saatnya nanti saudara-saudara sekalian juga akan diberi hak garap tegal sesuai
dengan jatah masing-masing.”
***
BULAN sebentuk perahu masih mengapung di langit malam. Bagaimana dirinya yang kecil ini
bisa terbang, memetiknya, dan memasukkan ke dalam jaring. Poyo berfikir sambil memandangi bulan
di atas batu besar. Kepalanya bergerak melukis wajah bulan. Ia teringat perkataan ibunya sebelum
dirinya meninggalkan rumah.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 22 -
“Kamu tak usah sedih seperti itu, kita musti bersyukur apa yang diberikan Allah untuk kita.
Mulai minggu depan kita bisa menanam lagi di tegal. Tadi pak RT ngasih kartu garap kepada emak.”
Laki-laki itu mengangkat jaringnya dan mengarahkan ke wajah bulan, seolah-olah bulan itu
benar-benar masuk ke dalam jaringnya. Ia melonjak-lonjak di atas batu dan berteriak kegirangan.
“Aku berhasil, aku berhasil. Sudah aku katakan aku pasti bisa menangkapmu.”
Ia berniat akan memberitahu ibunya tentang bulan yang baru saja masuk ke dalam jaringnya.
Namun tiba-tiba ia membatalkan niatnya. Wajahnya kembali muram, dan ia duduk lagi di atas batu
besar sambil memandang bulan sebentuk perahu yang berlayar di balik awan .(Sumber http://www. Cerpen
Lubis Grafura)

Tagihan 1
1. Setelah membaca cerpen di atas, kalian dapat mengurutkan peristiwa-peristiwa
dalam cerpen ” Lelaki yang Menangkap Rembulan”. Temukan peristiwa-
peristiwa yang ada dalam cerpen tersebut!
No Peristiwa dalam cerpen Uraian peristiwa

1 ................................................................. .........................................................
................................................................. ........................................................
2 .................................................................. ..........................................................
.................................................................. ..........................................................
3 .................................................................. ..........................................................
................................................................. ..........................................................
4 ................................................................. ..........................................................
.................................................................. ..........................................................
5 ................................................................. ..........................................................
.................................................................. ..........................................................

2. Coba Anda memberikan kritik pada cerpen tersebut mengenai budaya tentang baik
dan buruk, benar dan salah yang dianut oleh gambaran masyarakat dalam cerita !
.....................................................................................................................................
Tugas kelompok !
Diskusikan hal-hal berikut untuk memahami cerpen di atas berkaitan dengan :
a. Siapakah para pelaku cerpen tersebut?
b. Sebutkan seting cerita yang berhubungan dengan waktu dan tempat !
c. Babagimanakah bahasa yang dipakai penulis dengan majas dan ungkapan?
d. Bagaimana alur cerita tersebut ? Gambarkan pola alurnya
e. Pesan apakah yang disampaikan penulis lewat cerpennya?

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 23 -
STANDAR KOMPETENSI : 3. Membaca Memahami cerpen dan puisi melalui kegiatan
membaca kritis
KOMPETENSI DASAR : 3.2 Menganalisis puisi yang dianggap penting pada setiap
periode untuk menemukan standar budaya yang dianut
masyarakat
INDIKATOR :
 Memberikan contoh puisi sebagai perwakilan setiap periode (tergolong penting)
 Menunjukkan majas yang terkandung dalam puisi
 Menunjukkan makna konteks dalam majas
 Menjelaskan kata bermakna simbol/lambang
 Menunjukkan citraan dalam larik puisi
 Menyimpulkan nilai-nilai budaya dalam puisi

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 24 -
 Menyimpulkan nilai-nilai dalam puisi.
MATERI :
Majas dan Makna dalam Puisi
Macam-macam makna dalam puisi :
1. Makna Lugas
Lugas artinya polos, bersahaja, murni,sebenarnya. Makna luga artinya makna yag
sebenarnya atau dengan istilah lain disebut denotasi. Lawannya konotasi atau makna
tambahan.
2. Makna Kias
Pemakaian makna kias dapat membantu dan merangsang imajinasi atau daya bayang
pembaca untuk melukiskan apa yang sedang dibacanya itu dalam angan-angan sendiri.
Memakai kata-kata kias akan menghasilkan makna kias yang cermat, tajam, dapat
membantu pengimajian yang jelas lagi hidup.
3. Makna Lambang
Ada bebarapa kata kias yang menghasilkan makna lambang atau makna simbolis. Kita
tahu apa yang dilambangkan oleh ”merah putih”, ”banteng”, ”kapas”, ”padi”, dan
sebagainya.
4. Makna utuh
Yang dimaksud makna utuh ialah makna lengkap dari sebuah puisi yang sedang kita
telaah. Tang tahu dengan tepat makna utuh sebuah puisi, tentu pengarangnya sendiri.
Pemba hanya dapat semaksimal mungkin mendekati makna utuhnya.
Hakikat puisi terdiri dari empat hal pokok, yaitu
1. Sense (tema, arti)
Sense atau tema adalah pokok persoalan (subyek matter) yang dikemukakan oleh
pengarang melalui puisinya. Pokok persoalan dikemukakan oleh pengarang baik
secara langsung maupun secara tidak langsung (pembaca harus menebak atau
mencari-cari, menafsirkan).
2. Feling (rasa)
Feeling adalah sikap penyair terhadap pokok persoalan yang dikemukakan dalam
puisinya. Setiap penyair mempunyai pandangan yang berbeda dalam menghadapi
suatu persoalan.
3. Tone (nada)
Yang dimaksud tone adalah sikap penyair terhadap pembaca atau penikmat karyanya
pada umumnya. Terhadap pembaca, penyair bisa bersikap rendah hati, angkuh,
persuatif, sugestif.
4. Intention (tujuan)
Intention adalah tujuan penyair dalam menciptakan puisi tersebut. Walaupun kadang-
kadang tujuan tersebut tidak disadari, semua orang pasti mempunyai tujuan dalam

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 25 -
karyanya. Tujuan atau amanat ini bergantung pada pekerjaan, cita-cita, pandangan
hidup, dan keyakinan yang dianut penyair
Untuk mencapai maksud tersebut, penyair menggunakan sarana-sarana. Sarana-sarana
tersebutlah yang disebut metode puisi.
Metode puisi terdiri dari
1. Diction (diksi)
Diksi adalah pilihan atau pemilihan kata yang biasanya diusahakan oleh penyair
dengan secermat mungkin. Penyair mencoba menyeleksi kata-kata baik kata yang
bermakna denotatif maupun konotatif sehingga kata-kata yanag dipakainya benar-
benar mendukung maksud puisinya.
2. Imageri (imaji, daya bayang)
Yang dimaksud imageri adalah kemampuan kata-kata yang dipakai pengarang dalam
mengantarkan pembaca untuk terlibat atau mampu merasakan apa yang dirasakan oleh
penyair. Maka penyair menggunakan segenap kemampuan imajinasinya, kemampuan
melihat dan merasakannya dalam membuat puisi.
Imaji disebut juga citraan, atau gambaran angan.
Ada beberapa macam citraan, antara lain
a.Citra penglihatan, yaitu citraan yang timbul oleh penglihatan atau berhubungan
dengan indra penglihatan
b. Citra pendengaran, yaitu citraan yang timbul oleh pendengaran atau berhubungan
dengan indra pendengaran
c.Citra penciuman dan pencecapan, yaitu citraan yang timbul oleh penciuman dan
pencecapan
d. Citra intelektual, yaitu citraan yang timbul oleh asosiasi intelektual/pemikiran.
e.Citra gerak, yaitu citraan yang menggambarkan sesuatu yanag sebetulnya tidak
bergerak tetapi dilukiskan sebagai dapat bergerak.
f. Citra lingkungan, yaitu citraan yang menggunakan gambaran-gambaran
selingkungan
g. Citra kesedihan, yaitu citraan yang menggunakan gambaran-gambaran kesedihan
Bahasa dalam Puisi :
1. Kata-kata kongkret)
adalah kata-kata yang jika dilihat secara denotatif sama tetapi secara konotatif
mempunyai arti yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi pemakaiannya.
Slametmulyana menyebutnya sebagai kata berjiwa, yaitu kata-kata yang telah
dipergunakan oleh penyair, yang artinya tidak sama dengan kamus.
2. Figurative language (gaya bahasa)

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 26 -
Adalah cara yang dipergunakan oleh penyair untuk membangkitkan dan menciptakan
imaji dengan menggunakan gaya bahasa, perbandingan, kiasan, pelambangan dan
sebagainya.
Jenis-jenis gaya bahasa antara lain
a. perbandingan (simile), yaitu bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal lain
dengan mempergunakan kata-kata pembanding seperti bagai, sebagai, bak, seperti,
semisal, umpama, laksana, dll.
b. Metafora, yaitu bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal lain tanpa
mempergunakan kata-kata pembanding.
c. Perumpamaan epos (epic simile), yaitu perbandingan yang dilanjutkan atau
diperpanjang dengan cara melanjutkan sifat-sifat perbandingannya dalam kalimat
berturut-turut.
d. Personifikasi, ialah kiasan yang mempersamakan benda dengan manusia di mana
benda mati dapat berbuat dan berpikir seperti manusia.
e. Metonimia, yaitu kiasan pengganti nama.
f. Sinekdoke, yaitu bahasa kiasan yang menyebutkan suatu bagian yang penting untuk
benda itu sendiri.
g. Allegori, ialah cerita kiasan atau lukisan kiasan, merupakan metafora yang
dilanjutkan.
1. Rhythm dan rima (irama dan sajak)
Irama ialah pergantian turun naik, panjang pendek, keras lembutnya ucapan bunyi
bahasa dengan teratur.
Irama dibedakan menjadi dua,
a. Metrum, yaitu irama yang tetap, menurut pola tertentu.
b. Ritme, yaitu irama yang disebabkan perntentangan atau pergantian bunyi tinggi rendah
secara teratur.
Irama menyebabkan aliran perasaan atau pikiran tidak terputus dan terkonsentrasi
sehingga menimbulkan bayangan angan (imaji) yang jelas dan hidup. Irama
diwujudkan dalam bentuk tekanan-tekanan pada kata.
Tekanan-tekanan pada kata dalam puisi dibedakan menjadi tiga,
a. Dinamik, yaitu tyekanan keras lembutnya ucapan pada kata tertentu.
b. Nada, yaitu tekanan tinggi rendahnya suara.
c. Tempo, yaitu tekanan cepat lambatnya pengucapan kata.
Rima adalah persamaam bunyi dalam puisi. Dalam rima dikenal perulangan bunyi
yang cerah, ringan, yang mampu menciptakan suasana kegembiraan serta kesenangan.
Bunyi semacam ini disebut euphony. Sebaliknya, ada pula bunyi-bunyi yang berat,
menekan, yang membawa suasana kesedihan. Bunyi semacam ini disebut cacophony.
Berdasarkan jenisnya, rima dibedakan menjadi

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 27 -
a. rima sempurna, yaitu persama bunyi pada suku-suku kata terakhir.
b. Rima tak sempurna, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada sebagian suku kata
terakhir.
c. Rima mutlak, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada dua kata atau lebih secara
mutlak (suku kata sebunyi)
d. Rima terbuka, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku akhir terbuka atau
dengan vokal sama.
e. Rima tertutup, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku kata tertutup
(konsonan).
f. Rima aliterasi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada bunyi awal kata pada baris
yang sama atau baris yang berlainan.
g. Rima asonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada asonansi vokal tengah kata.
h. Rima disonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapaat pada huruf-huruf
mati/konsonan.
Berdasarkan letaknya, rima dibedakan:
a. Rima awal, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada awal baris pada tiap bait puisi.
b. Rima tengah, yaitu persamaan bunyi yang terdapat di tengah baris pada bait puisi
c. Rima akhir, yaitu persamaan bunyi yang terdapat di akhir baris pada tiap bait puisi.
d. Rima tegak yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada bait-bait puisi yang dilihat
secara vertikal
e. Rima datar yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada baris puisi secara horisontal
f. Rima sejajar, yaitu persamaan bunyi yang berbentuk sebuah kata yang dipakai
berulang-ulang pada larik puisi yang mengandung kesejajaran maksud.
g. Rima berpeluk, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama antara akhir larik pertama
dan larik keempat, larik kedua dengan lalrik ketiga (ab-ba)
h. Rima bersilang, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama antara akhir larik pertama
dengan larik ketiga dan larik kedua dengan larik keempat (ab-ab).
i. Rima rangkai/rima rata, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama pada akhir semua
larik (aaaa)
j. Rima kembar/berpasangan, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama pada akhir dua
larik puisi (aa-bb)
k. Rima patah, yaitu persamaan bunyi yang tersusun tidak menentu pada akhir larik-larik
puisi (a-b-c-d)
Tagihan 1
1. Citraan apa yang dominan dalam penggalan puisi di bawah ini!
a. laksana bintang berkilat cahaya,
di atas langit hitam kelam,
sinar berkilau cahya matamu,

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 28 -
menembus aku ke jiwa dalam
(Sebagai Dahulu, Aoh Kartahadimadja)
b. Dua puluh tiga matahari
Bangkit dari pundakmu
Tubuhmu menguapkan bau tanah
(Nyanyian Suto untuk Fatima, Rendra)
c. Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
Menyinggung muram, desir hari lari benerang
Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
Dan kini, tanah, air tidur, hilang ombak
(Senja di Pelabuhan Kecil, Chairil Anwar)
Jawab :
a. ...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
b. ...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
c. ...............................................................................................................................
2. Gaya bahasa apakah yang dominan dalam penggalan puisi di bawah ini!
a. Betsyku bersih dan putih sekali
Lunak dan halus bagaikan karet busa.
Rambutnya merah tergerai
Bagai berkas benang-benang rayon warna emas.
Dan kakinya sempurna
Singsat dan licin
Bagaikan ikan salmon
(Rick dari Corona, Rendra)
b. Engkau ibarat kolam di tengah-tengah belukar
Berteriak-teriak tenang
Membiarkan nyiur sepasang
Berderminkan diri ke dalam
Airmu …
(Engkau, Walujati)
c. Aku sudah saksikan
Senja kekecewaan dan putus asa yang bikin tuhan Juga turut tersedu
Membekukan berpuluh nabi, hilang mimpi dalam kuburnya.
(Fragment, Chairil Anwar)
Jawab :

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 29 -
a. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
b. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
c. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Rima jenis manakah yang terdapat dalam penggalan puisi di bawah ini!
a. Seruling di pasir tipis, merdu
Antara gundukan pepohonan pina
Tembang menggema di dua kaki
Burangrang – Tangkaubanperahu
(Tanah Kelahiran, Ramadhan KH)
b. Tetapi istriku terus berbiak
Seperti rumput di pekarangan mereka
Seperti lumut di tembok mereka
Seperti cendawan di roti mereka
Sebab bumu hitam milik kami.
Tambang intan milik kami
Gunung natal milik kami
(Afrika Selatan, Subagio Sastrowardjoyo)

4. apakah makna puisi yang terdapat dalam penggalan puisi di bawah ini?
5. Apakah pokok persoalan yang ingin dikemukakan pengarang dalam penggalan puisi di
bawah ini?
a. Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerlu lagu
Menarik menari seluruh aku
(Sajak Putih, Chairil Anwar)
b. Maka dalam blingsatan
Ia bertingkah bagai gorilla
Gorilla tua yang bongkok
Meraung-raung
Sembari jari-jari galak di gitarnya
Mencakar dan mencakar
Menggaruki rasa gatal di sukmanya
(Blues Untuk Bonnie, Rendra)
Jawab :

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 30 -
a. ...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
b. ...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Tagihan II
Cermatilah puisi di bawah ini, dan jawablah pertanyaaan-pertanyaan berikut ini !
1. Tergolong puisi periode angkatan berapakah puisi di bawah ini? Kemukan alasanmu
dengan logis !
2. Tuliskan majas-majas yang terdapat dalam puisi tersebut !
CERITA BUAT DIEN TAMAELA
(Chairil Anwar)

Beta Pattirajawane
Yang dijaga datu-datu
Cuma satu.
Beta Pattirajawane
Kikisan laut
Berdarah laut.
Beta Pattirajawane
Ketika lahir dibawakan
Datu dayung sampan.
Beta pattirajawane, menjaga hutan pala.
Beta api di panta. Siapa mendekat
Tiga kali menyebut beta punya nama.
Dalam sunyi malam ganggang menari
Menurut beta punya tifa,
Pohon pala, badan perawan jadi
Hidup sampai pagi tiba.
Mari menari!
Mari beria!
Mari berlupa!
Awas jangan bikin beta marah
Beta bikin pala mati, gadis kaku
Beta kirim datu-datu!
Beta ada di malam, ada di siang
Irama ganggang dan api membakar pulau …
Beta Pattirajawane
Yang dijaga datu-datu
Cuma satu.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 31 -
BALADA TERBUNUHNYA ATMO KARPO
(WS Rendra)

Dengan kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi


Bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya di pucuk-pucuk para
Mengepit kuat-kuat lutut menunggang perampok yang diburu
Surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang
Segenap warga desa mengepung hutan itu
Dalam satu pusaran pulang balik Atmo Karpo
Mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang
Berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri
Satu demi satu yang maju terhadap darahnya
Penunggang baja dan kuda mengangkat kaki muka.
---Nyawamu barang pasar, hai orang-orang bebal!
Tombakmu pucuk daun dan matiku jauh orang papa.
Majulah Joko Pandan! Di mana ia?
Majulah ia kerna padanya seorang kukandung dosa.
Anak panah empat arah dan musuh tiga silang
Atmo Karpo tegak, luka tujuh liang.
---Joko Pandan! Di mana ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.
Bedah perutnya atapi masih setan ia
Menggertak kuda, di tiap ayun menungging kepala
Joko Pandan! Di manakah ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.
Berberita ringkik kuda muncullah Joko Pandan
Segala menyibak bagi reapnya kuda hitam
Ridla dada bagi derinya dendam yang tiba.
Pada langkah pertama keduanya sama baja.
Pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo
Panas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak angsoka.
Malam bagai kedok hutan bopeng oleh luka
Pesta abulan, sorak sorai, anggur darah
Joko Pandan menegak, menjilat darah di pedang
Ia telah membunuh bapanya.
 

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 32 -
STANDAR KOMPETENSI : Menulis
4. Menguasai huruf Arab-Melayu untuk kegiatan transliterasi/transkripsi dan telaah naskah
lama
KOMPETENSI DASAR : 4.1 Mengalihkan teks aksara Arab-Melayu ke dalam aksara
Latin
INDIKATOR :
 Menulis kata-kata dengan huruf Arab Melayu
 Mengalihkan teks beraksara Arab Melayu ke dalam aksara Latin

MATERI :
Mengenal Aksara Arab Melayu

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 33 -
Aksara Arab banyak terdapat dalam naskah sastra lama. Naskah-naskah tersebut tersimpan di
Museum Nasional. Pada saat ini hruf Arab Melayu sudah hampir punah. Padahal huruf
tersebut pernah dipakai sebagai huruf di Indonesia. Naskah-naskah yang bertuliskan aksara
Arab Melayu itu jumlahnya banyak sekali. Beberapa bnaskah yang dimaksudkan itu antara
lain :
1. Hikayat Bayan Budiman
2. Hikayat Gulam
3. Hikayat Seribu Satu Malam
4. Hikayat Indra Maulana
5. Hikayat Hang Tuah
6. Hikayat pujangga Indra Majendra
Untuk mengenal huruf-huruf Arab Melayu, berikut ini akan dipaparkan aksara Arab Melayu
yang dipakai di Indonesia.

Membaca dan Menulis Huruf Arab Melayu


Nama huruf Berdiri Di akhir Di tengah Di awal

A (alif)
‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬
B (ba)
‫ب‬ ‫ب‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺑ‬
C (ca)
‫چ‬ ‫ﺞ‬ ‫ﺠ‬ ‫ﺠ‬
D (dal)
‫د‬ ‫د‬ ‫د‬ ‫د‬
G (ga)
‫ڬ‬ ‫كا‬ ‫ﻛ‬ ‫ڬ‬
H (ha)
‫ح‬ ‫ﺢ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﺣ‬
Kh (kha)
‫خ‬ ‫ﺦ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﺧ‬
J (jim)
‫ج‬ ‫ﺞ‬ ‫ﺠ‬ ‫ﺠ‬
L (lam
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
M (mim)
‫م‬ ‫م‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻣ‬
N (nun)
‫ن‬ ‫ن‬ ‫ﻧ‬ ‫ﻧ‬
F (fa)
‫ف‬ ‫ف‬ ‫ﻓ‬ ‫ﻓ‬
P (pa)
S (so)
‫ﺹ‬ ‫ﺹ‬ ‫ﺼ‬ ‫ﺼ‬
Q/ K (qaf)
‫ق‬ ‫ق‬ ‫ﻗ‬ ‫ﻗ‬

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 34 -
R (ra)
‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬
S (si)
‫س‬ ‫س‬ ‫ﺳ‬ ‫ﺳ‬
Sy (sya)
‫ش‬ ‫ش‬ ‫ﺷ‬ ‫ﺷ‬
W/ U (waw)
‫و‬ ‫و‬ ‫و‬ ‫و‬
Y/ I (i/a)
‫ي‬ ‫ي‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻳ‬
Z (za)
‫ظ‬ ‫ظ‬ ‫ظ‬ ‫ظ‬
Ny (nya)
‫ث‬ ‫ث‬ ‫ﺛ‬ ‫ﺛ‬
Ng (nga)
‫ڠ‬
D (da)
‫ض‬ ‫ض‬ ‫ﻀ‬ ‫ﻀ‬
Z (zai)
‫ز‬ ‫ز‬ ‫ز‬ ‫ز‬
A (ain)
‫ع‬ ‫ع‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻋ‬
T (ta)
‫ت‬ ‫ت‬ ‫ﺘ‬ ‫ﺘ‬
T (tha)
‫ط‬ ‫ط‬ ‫ط‬ ‫ط‬
K (ka)
‫ك‬ ‫ك‬ ‫ﻛ‬ ‫ﻛ‬
Dari tabel di atas kita mengetahui bahwa ada empat posisi huruf dalam aksara Arab
Melayu, yaitu posisi berdiri sendiri, posisi di akhir kata, posisi di tengah kata, dan posisi di
awal kata.
Posisi huruf “berdiri sendiri” dipakai jika huruf itu tidak dapat dihubungkan atau
disambung dengan huruf yang ada di depan dan dibelakangnya. Posisi huruf “di akhir kata”
dipakai jika huruf tersebut dapat dihubungkan dengan huruf yang ada di depannya. Posisi
huruf “di tengah kata” dipakai jika huruf itu harus dihubungkan dengan huruf yang ada di
depan dan di belakangnya.
Kita hendak menulis kata bercerita. Terlebih dahulu kita menulis huruf konsonan satu

persatu. Huruf yang digunakan ialah huruf b ( ‫) ب‬, r ( ‫) ر‬, c ( ‫) ج‬, r( ‫ر‬ ), dan t (

‫ت‬ )

Dalam hubungan ini, huruf b harus berposisi “di awal kata” dan huruf t harus berposisi
“diakhir kata”. Jadi, huruf-huruf tersebut dapat di tulis eperti berikut ini :

b di awal kata ‫ب‬


r di tengah kata ‫ر‬
huruf r dalam posisi di tengah kata sama dengan posisi di akhir kata. Jadi huruf r tidak
dapat dihubungkan dengan huruf di belakangnya. Oleh karena itu, huruf berikutnya atau huruf
di belakang r hendaknya berposisi “di awal kata”

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 35 -
c di awal kata ‫ج‬
sebetulnya huruf c terletak pada posisi “di posisi tengah kata”. Akan tetapi, huru r
yang mendahuluinya berada pada posisi “di akhir kata”. Oleh sebab itu, huruf c berposisi “di
awal kata”.

r di tengah kata ‫ر‬


posisi r ini sama dengan posisi t “di akhir kata.”

t di akhir kata . ‫ت‬


jadi, kata bercerita akan di tulis sebagai berikut.
Huruf Vokal

1. A = ‫ أ‬atau ‫ا‬
2. i, e, ai = ‫اي‬

3. U , o, au = ‫او‬

4. E (pepet) = ‫ا‬

Tagihan 1
Tulislah dengan aksara Arab Melayu kata-kata berikut ini
1. belajar = ................................................................................................
2. berlari = ................................................................................................

3. melarang = ...............................................................................................

4. selamat = ...............................................................................................

5. kelapa = ................................................................................................

6. menerima = ................................................................................................

7. mereka = ...............................................................................................

8. rikuh = ...............................................................................................

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 36 -
9. riba = ................................................................................................

10. derita = ................................................................................................


Tagihan 2
Baca dan tulislah kata-kata berikut ke dalam tulisan Latin!

1 . ‫اوساه‬
2 . ‫اميرن‬
3 . ‫سنديري‬
4. ‫منر يم‬
5. ‫سنتايء‬
6. ‫كايو‬
7 . ‫تتا في‬
8. ‫د تمفرا‬
9. ‫بواي‬
10. ‫درو منه‬

STANDAR KOMPETENSI: 4. Menguasai huruf Arab-Melayu untuk kegiatan


transliterasi/transkripsi dan telaah naskah lama
KOMPETENSI DASAR : 4.2 Menulis kembali cuplikan sastra Indonesia klasik dari
teks berhuruf Arab-Melayu ke dalam huruf Latin
INDIKATOR :
 Menulis kalimat dengan huruf Arab Melayu
 Menulis kembali kutipan sastra Indonesia klasik dari teks berhuruf Arab-Melayu ke
dalam huruf Latin
 Menulis inti kutipan sastra Indonesia klasik dalam beberapa kalimat dengan aksara Arab
Melayu
MATERI :
Pengalihaksaraan Huruf Arab Melayu

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 37 -
Di muka kita telah belajar bagaimana kaidah struktur kata bahasa Arab Melayu. Kali ini kita
akan belajar bagaimana mengalihaksarakan huruf Arab ke dalam bahasa Indonesia.
Pengalihaksaraan ialah mengalihkan suatu wacana
Tata tulis huruf Arab Melayu
 kaidah struktur bahasa Arab Melayu
 kaidah struktur bahasa Indonesia
Coba perhatikan wacana berikut !

‫ سمواث نايك‬.‫ الغكه سنغث هاتي كمي‬.‫فد بولن جوني كمي منريم رفرا‬
‫ كمي برارنجان اكن برلبور كو فنتايء‬.‫ سمواث سنغ سكل‬.‫كلهس‬.
Pengalihaksaraan pada wacana di atas dapat kita lakukan sebagai berikut:
Pada bulan Juni kami menerima rapor. Alangkah senangnya hati kami semua naik kelas.
Semuanya senang sekali. Kami berencana akan berlibur ke pantai.
Huruf Saksi
Yang harus kita pahami ada huruf saksi yaitu huruf yang dapat dipakai untuk melambangkan
vokal. Huruf saksi itu diperlukan agar aksara Arab Melayu itu tidak sukar untuk dibaca.
Tanpa huruf saksi tulisan Arab Melayu kadang-kadang tidak dapat dibaca.
Huruf yang dapat dipakai sebagai vokal adalah huruf (‫ ) ا‬untuk huruf (a), huruf (‫)ي‬, untuk
vkal (i), dan huruf ( ‫ ) و‬untuk vokal (u)
Huruf saksi dipakai pada suku kata terbuka, terutama suku kedua dari belakang. Contoh
berikut ini adalah contoh huruf saksi yang terdapat dalam aksara Arab Melayu.

Tanah = ‫تانه‬
Mawar = ‫ماور‬
Hutan = ‫هوتن‬
Rumah = ‫رومه‬
Huruf Saksi di Awal Kata
Huruf saksi juga dipakai dalam menuliskan kata yang diawali dengan huruf vokal. Dalam
menulis vokal pada posisi awal kata, dipakai huruf saksi sebagai berikut :

a. untuk melambangkan a, kita harus memakai huruf ) ‫ ) ا‬atau ( ‫ ) ء‬seperti pada kata ‫اكن‬
(akan) dan ‫( الم‬alam)
b. untuk melambangkan i, kita harus menggunakan huruf ( ‫ ) ا‬dan huruf ( ‫ ) ي‬seperti pada

kata ‫ ( اكن‬ikan).

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 38 -
c. untuk melambangkan u, kita harus memakai huruf ( ‫ ) ا‬dan huruf ( ‫) و‬, seperti pada kata

‫اولر‬ (ular)

Tagihan 1
Coba alihaksarakan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam aksara Latin!

1. ٍ‫ستاهن سوده ساي بر سكوله‬


.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

2. ‫ساي بلم مليهت اكربحر‬


.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

3. ‫اين يبا تغ فنسل فوته‬


.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

4. ‫ميج اين تر بياوت دار كايو‬


.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

5. ‫كيت تيد قدافت متولس سورت‬


.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

Tagihan 2
Tulislah kalimat-kalimat berikut ke dalam aksara Arab Melayu !
1. Ibu akan pergi bersama Ayu dan Sali.
2. Mereka pergi mengunjungi paman di kampung
3. Ibu akan membawa makanan dan barang berguna untuk di kampung
4. Puspa siswa kelas dua belas bahasa
5. Ibu Seni Asiati adalah guru kami yang mengajar di kelas
6. Rumah ibu Seni Asiati di jalan Sungai Kendal sekelilingnya sawah yang luas
7. Sekolah kami adalah sekolah yang hebat dan disegani sekolah lain
8. Ada bunga mawar di halaman rumah Ibu Seni Asiati
9. Bunga mawar itu sangat indah dan harum sekali
10. Warnanya merah dan terdapat dua tangkai bunga mawar di halaman itu

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 39 -
Tempat mengerjakan !
.......................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

STANDAR KOMPETENSI : Kesastraan


5. Memahami nuansa makna dalam nyanyian dan karya sastra
KOMPETENSI DASAR : 5.1 Menganalisis nuansa makna dalam nyanyian berbahasa
Indonesia
INDIKATOR :
 Mengidentifikasi ragam makna dalam syair lagu Indonesia
 Mengidentifikasi relasi makna dalam syair lagu Indonesia
 Mengidentifikasi majas dalam syair lagu Indonesia
 Mengidentifikasi komponen puisi dalam syair lagu Indonesia
 Menjelaskan hubungan antarnuansa makna dengan isi lagu

MATERI :

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 40 -
Mengidentifikasi Ragam Makna dalam Syair Lagu Indonesia
Lagu-lagu yang berkembang di Indonesia sangat beragam dan peminatnya pun juga
beragam, mulai dari pop, keroncong, dangdut, jazz, dan seterusnya. Kali ini Anda akan
diajak membahas tentang salah satu syair lagu pop yang sempat menjadi hits beberapa tahun
lalu.
Cermati syair lagu pop berikut ini!
Gerimis
Musim penghujan
Hadir tanpa pesan
Bawa kenangan
Lama t’lah menghilang
Saat yang indah
Dikau di pelukan
Setiap nafasmu
Adakah milikku oh....
Surya terpancar
Dari wajah kita
Bagai menghalau
Mendung hitam tiba ... oh
Sekejap badai datang
Mengoyak kedamaian
Segala musnah, lalu gerimis
Langit pun menangis

Kekasih
Andai saja kau mengerti
Harusnya kita mampu
Lewati itu semua
Dan bukan menyerah untuk berpisah
Kekasih...
Andai saja kau sadari
Semua hanya
Satu ujian ‘tuk cinta kita
Dan bukan alasan
Untuk berpisah

Setelah membaca dan mencermati syair lagu pop di atas, tentu Anda dapat
mengidentifikasi ragam makna yang terdapat di dalamnya.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 41 -
a.Ragam Makna Denotasi
Makna denotasi maksudnya adalah kata yang tidak mengalami perubahan makna, baik
penambahan maupun pengurangan. Makna kata itu sesuai dengan konsep asal, apa adanya.
Contoh: - mendung hitam tiba ... oh
b. Ragam Makna Konotasi
Makna konotasi maksudnya adalah makna kata yang didasarkan pada perasaan atau pikiran
seseorang. Sering pula makna konotasi ini disebut dengan makna kias atau makna
kontekstual.
Contoh: - sekejap badai datang
- mengoyak kedamaian
2. Mengidentifikasi Relasi Makna dalam Syair Lagu Pop
Selain ragam makna, di dalam syair lagu yang berjudul Gerimis di atas juga terdapat
berbagai relasi makna, di antaranya sebagai berikut.
a. Makna Sinonim
Sinomin adalah persamaan kata.
Contoh dalam lagu Gerimis adalah:
- hadir = datang
- menghilang = lenyap/musnah
- saat = waktu
- indah = bagus/cantik
- surya = mentari/matahari
b. Makna Antonim
Antonim maksudnya adalah kata yang mempunyai arti berlawanan.
Contoh dalam lagu Gerimis adalah:
- penghujan >< kemarau
- hadir >< absen
- tanpa >< dengan
c. Makna Homonim
Homonim maksudnya adalah kata-kata yang bentuk dan cara pelafalannya sama, tetapi
memiliki makna yang berbeda.
Contoh dalam lagu Gerimis adalah:
- kata ujian merupakan homonim dari sebuah cobaan/musibah dan hasil dari menguji
- kata badai merupakan homonim dari angin topan dan terdampar
3. Mengidentifikasi Majas dalam Syair Lagu Pop
Majas merupakan bahasa kias yang dipakai untuk menciptakan efek tertentu. Fungsi majas
adalah untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi pembacanya. Dalam bahasa Indonesia
terdapat beberapa jenis majas, yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 42 -
pertautan, dan majas penegasan atau perulangan. Dari keempat jenis majas ini, masih dibagi
lagi menjadi beberapa jenis majas.
Kali ini Anda akan diajak mengidentifikasi jenis-jenis majas yang ada dalam syair lagu pop
yang berjudul Gerimis. Oleh karenanya, cermatilah sekali lagi contoh syair lagu pop di atas!
a. Majas Personifikasi
Majas jenis ini biasanya membandingkan benda-benda yang tidak bernyawa seolah-olah
memiliki sifat seperti manusia.
Contoh dalam lagu Gerimis adalah:
- Musim penghujan hadir tanpa pesan
- Mendung hitam tiba
b. Majas Repetisi
Maksudnya adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh dalam lagu Gerimis adalah:
- Kekasih
Andai saja kau mengerti
Dan bukan menyerah untuk berpisah
- Kekasih
Andai saja kau sadari
Dan bukan alasan untuk berpisah
Refleksi
Anda sudah mempelajari cara mengidentifikasi ragam makna dalam syair lagu Indonesia,
relaksi makna, majas, komponen puisi, dan menjelaskan hubungan antarnuansa makna dengan
isi lagu.
1. Carilah teks syair dari penyayi Indonesia, boleh dari kaset, majalah musik, atau CD!
2. Baca teks tersebut dengan cermat! Analisislah nuansa maknanya dan temukan juga majas
yang terkandung di dalamnya! Komponen puisi dan hubungannya antara nuansa makna
dengan isi lagu!
Nuansa Makna dalam Nyayian Berbahasa Indonesia

Perpaduan sastra dengan seni musik adalah syair lagu pop. Banyak sekali puisi-puisi
bernilai sastra yang berhasil dijadikan syair lagu pop. Sebagai contoh, puisi-puisi Taufiq
Ismail seperti “Sajadah Panjang” dan “Rindu Rosul” berhasil digubah Bimbo menjadi lagu
yang populer.
Timbul pertanyaan, apakah syair-sayir lagu pop bernilai sastra?
Jawabannya adalah kita perlu menganalisis ada tidaknya nilai-nilai sastra atay setidaknya ciri-
ciri puitis pada syair lagu pop.
Para penulis lagu tertentu tidak sembarang menulis yair lagu. Mereka harus
memikirkan kaidah bahasa, rasa, nada, irama, dan rima agar mudah dan indah jika

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 43 -
didengarkan. Keindagan sebuah lagi dapat jadi ditentukan pula oleh kedalaman filosofis syait
lagu itu. Nilai-nilai filosifis tersebut hanya akan dapat jika pengarang lagu mampu meramu
kata-kata dan simbol bahasa lainnya menjadi sebuah kesatuan makna.
Coba perhatikan syair lagu karya Ebiet G. Ade yang berjudul Berita Kepada Kawan!
Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk di sampingku, kawan
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan
Duh, duh….
Tubuhku terguncang di hempas batu jalanan
Hati bergetar menambah kering rerumputan
Perjalanan ini pun seperti jadi saksi
Gembala kecil menangis sedih
O… o… o….
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa?
Ayah ibunya telah lama mati
Ditelan benca tanah ini
Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang
Kepada ombak
Kepada matahari
Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit
Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungjin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanta pada rumput yang bergoyang
Hooo….. ho….

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 44 -
Mudahan-mudah syair lagu tadi membuat kita ingat akan berbuat baik kepada alam dan
kepada sesama manusia. Identifikasi terhadap syair lagu di atas dapat kita ungkapkan sebagai
berikut :
Penyair bisa dikatakan puitis karena ada beberapa kalimat yg tidak mudah untuk dapat
dimengerti. Adapun komponen-komponen isinya adalah:
Pemikiran: Penyair ingin menceritakan kepada kita tentang bencana alam.
Perasaan: Penyair merasakan keheranan mengapa di tanahnya terjadi bencana?
Imajinasi: Penyair mengimajinasikan rumput,matahari,ombak dlm lirik lagu yg dijadikan
sebagai media bertanya.
Dari syair tersebut mengingatkan kita agar tetap memelihara kelestarian alam.Dan harus
sering mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.Kiamat Sudah dekat
” Hai wahai umat manusia bertobatlah karena kiamat sudah dekat “

Tagihan 1

Cermatilah teks syair lagu di berikut ini!

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 45 -
Cinta di ujung jala
by Agnes Monica

Setiap tetes air mataku


Telah kuberikan untuk kisahku
Mengerti tapi tak dimengerti
Cintaku telah di ujung jalan

Setiap kata dari bibirku


Kadang tak sama dalam hatiku
Tersenyum dalam hati menangis
Cintaku telah di ujung jalan
Reff :
Aku sangat mengenalmu
Aku juga cintaimu
Tapi kau tak pernah
Ada pengertian
Ku senang ku sedih
Kau tak mau tahu
Aku sangat mengenalmu
Dulu kau tak begitu
Kau bintang di hatiku
Jadilah yang ku mau
Ku senang ku sedih
Kau ada denganku
Ku mengerti kau apa adanya
Begitu pun kumau darimu
Kau tahu rasanya diabaikan
Cintaku telah di ujung jala

Sebelum Cahaya (Don't Make Me Sad)


by Letto

ku teringat hati
yang bertabur mimpi
kemana kau pergi cinta
perjalanan sunyi
engkau tempuh sendiri
kuatkanlah hati cinta

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 46 -
ingatkan engkau kepada
embun pagi bersahaja
yang menemanimu sebelum cahaya
ingatkan engkau kepada
angin yang berhembus mesra
yang kan membelaimu cinta

kekuatan hati yang berpegang janji


genggamlah tanganku cinta
ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri
temani hatimu cinta

ingatkan engkau kepada


embun pagi bersahaja
yang menemanimu sebelum cahaya
ingatkan engkau kepada
angin yang berhembus mesra
yang kan membelaimu cinta

ku teringat hati
yang bertabur mimpi
kemana kau pergi cinta
perjalanan sunyi
engkau tempuh sendiri
kuatkanlah hati cinta

ingatkan engkau kepada


embun pagi bersahaja
yang menemanimu sebelum cahaya
ingatkan engkau kepada
angin yang berhembus mesra
yang kan membelaimu cinta

ingatkan engkau kepada


embun pagi bersahaja
yang menemanimu sebelum cahaya
ingatkan engkau kepada

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 47 -
angin yang berhembus mesra
yang kan membelaimu cinta
kan membelaimu cinta
1. Apakah ragam makna yang terkandung dalam kedua syair lagu tersebut?
................................................................................................................................................
7. Adakah relasi makna dalam kedua syair lagu tersebut dengan isi syair ?
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

8. Tuliskan makna-makna apa saja yang terdapat dalam kedua syair lagi tersebut !

………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

9. Apakah kedua lagu tersebut bernilai sastra? Jelaskan argumenmu dengan alasan yang
logis!

………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

10. Tentukan unsur-unsur intrinsik puisi apakah yang terdapat dalam kedua syair lagu
tersebut !

………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 48 -
STANDAR KOMPETENSI : Kesastraan
5. Memahami nuansa makna dalam nyanyian dan karya sastra
KOMPETENSI DASAR : 5.2 Menulis karya sastra untuk majalah dinding dan buletin
INDIKATOR :
 Menulis jenis teks naratif yang berbentuk puisi
 Menulis jenis teks naratif yang berbentuk prosa
 Mempublikasikan kedua karya tersebut dalam media yang tersedia di sekolah
MATERI :
Bentuk Karya Sastra
Bentuk hasil sastra menurut isinya yaitu :
1. Epik
2. Lirik
3. Dramatik
EPIK
Ialah cara penyampaian suatu peristiwa, keadan, atau maksud dengan uraian yang obejektif.
Yang dapat digolongkan dalam epik ialah
1. dongeng
2. kisah atau riwayat perjalanan
3. Biografi
4. Roman
5. Cerpen
6. Esai
7. Kritik
LIRIK
Ialah seni sastra yang terpancar dari curahan hati pengarangnya.
Yang dapat digolongkan dalam lirik ialah :

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 49 -
a. Idile ( Idylle)
Ialah puisi-puisi yang melukiskan kehidupan yang sentosa.
b. Epigram
Ialah puisi yang singkat dan tepat, berisi ajaran agama,sopan santun, pergaulan,
nasihat.
c. Himne (Hymne)
Ialah puisi pujaan terhadap Tuhan, baik mengenai kebesaran, keagungan, maupun
kekuasaan-Nya.
d. Ode
Ialah pujian kepada pahlawan.
e. elegi
ialah puisi berisi ratapan, yang mengandung kesedihan.
f. Satir atau satire
Ialah puisi berisi cemooh terhadap kepincangan atau ketidakadilan.
g. Balada
Ialah puisi yang menuturkan suatu cerita (dengan curahan hati)
h.. Romans (Romance)
ialah puisi yang isinya melukiskan luapan perasaan cinta dan sayang terhadap
kekasih.
DRAMATIK
Drama (Yunani Kuno) adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk
diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari Bahasa Yunani yang berarti "aksi",
"perbuatan".
Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi.
Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera
Kita sudah belajar bagaimana menelah syair lagu berdasarkan makna yang terkandung dalam
syair lagu tersebut. Sebuah syair lagu memuat sebuah cerita yang ingin disampaikan oleh
pengaranya. Kekuatan syair mampu memabangkitkan perasaan seseorang yang mendengarkan
lagu tersebut.
Syair lagu dapat kita ubah ke dalam bentuk prosa, baik cerpen maupun novel.
Hal yang harus kita perhatikan yaitu :
1. Pahami tema yang yang dikemukan pengarang lagu
2. Pahami isi syair lagu tersebut
3. Berimajinasilah untuk menentukan tokoh-tokoh dalam syair lagu trsebut
4. Buatlah kerangka pokok cerita
5. Kembangkan pokok cerita menjadi karangan yang utuh
Tagihan 1

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 50 -
1. Menurut isinya hasil sastra berupa novel termasuk hasil sastra
berbentuk ..........................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...
2. Kadang sebuah puisi bercerita mengenai ketidakadilan, jenis puisi ini termasuk
puisi...................................................................................................................................
.............................................................................................................................
3. Takut
(Bunda NaRa)

Ya Rabb, Junjungan hamba


Aku sujud di hadapanMu
Aku bersimpuh di haribaan Mu
Ya Rabb,
Dalam gelap hidupku
Ada takut mnghantui
Ada takut mengiringi
Ada takut menyertai
Ada takut memayungi

Ketika ada khislap dalam bahtera


Sesal mendera
Benci mencambuk diri
Pandang hina dari orang terkasih
Melekatkan sembilu tertajam
Doa menghapus takut itu
Selagi masih ada tatap kasih...

Berdasarkan isinya puisi di atas termasuk.................................................................


....................................................................................................................................
4. Gurindam 12 termasuk hasil sastra berbentuk ..........................................................
...........................................................................................................................................
.............................................................................................................................
5. Jelaskan apa yang dimaksud puisi balada?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Tagihan 2
1. Cermatilah syair lagu berikut pilihlah salah satu syair lagu tersebut untuk dibuatkan ,
cerita pendek berdasarkan syair lagu tersebut! (dikerjakan di kertas lain)

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 51 -
Hanya ingin kau tahu
by REPUBLIK

ku telah miliki
rasa indahnya perihku
rasa hancurnya harapku
kau lepas cintaku
rasakan abadi
sekalipun kau mengerti
sekalipun kau pahami
berpikirku salah mengertimu
aku hanya ingin kau tahu
besarnya cintaku
tingginya khayalku bersamamu
tuk lalui waktu yg tersisa kini
di setiap hariku
di sisa akhir nafas hidupku

walaupun semua
hanya ada dalam mimpiku
hanya ada dalam khayalku
ku lewati itu

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 52 -
Teman Tapi Mesra
by Ratu

aku punya teman


teman sepermainan
dimana ada dia selalu ada aku

dia memang manis


dan juga baik hati
dan dia slalu ada waktu
untuk membantuku

namun aku bingung


ketika dia bilang cinta
dan dia juga katakan
tuk ingin jadi kekasihku

R:
cukuplah saja berteman denganku
janganlah kau meminta lebih
kutak mungkin mencintaimu
kita berteman saja
teman tapi mesra

aku memang suka pada dirimu


namun aku ada yang punya
lebih baik kita berteman
kita berteman saja
teman tapi mesra

2. Tulislah Idile berdasarkan gambar di bawah ini !

TES UJI KOMPETENSI


SIAP UJIAN NASIONAL !

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 53 -
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda (X) pada
huruf A, B, C, D, atau E !
1. Bacalah kutipan berikut!
Tetapi lebih-lebih dari segala, haruslah kaum perempuan sendiri insyaf akan dirinya dan
berjuang untuk mendapat penghargaan dan kedudukan yang lebih layak. Ia tiada boleh
menyerahkan nasibnya kepada golongan yang lain, apalagi golongan kaum laki-laki
merasakan akan kerugian, apalagi ia harus melepaskan kekuasaannya yang telah
berabad-abad dipertahankannya. Kita harus membanting tulang sendiri untuk mendapat
hak kita sebagai manusia. Kita harus merintis jalan untuk lahirnya perempuan yang baru
yang bebas berdiri menghadapi dunia, yang berani membentangkan matanya melihat
kepada siapa juapun.
(S.T Alisyahbana: Layar Terkembang)
Berdasarkan kutipan di atas, salah satu ciri karya sastra bentuk prosa adalah ....
a. adanya pembaitan b. adanya petunjuk gerak
c. penggunaan paragraf d. penggunaan rima
e. didominasi dialog
2. Bacalah penggalan resensi berikut!
Novel Raumanen karya Marianne Katoppo ini pada tahun 1975 memperoleh hadiah
harapan Sayembara Penulisan Novel yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta.
Kemudian pada tahun 1982, dinyatakan sebagai pemenang Hadiah Sastra Asia Tenggara
(SEA Write Award). Para kritikus pada umumnya mengucapkan bahwa keberhasilan
novel ini pada bentuk penceritaannya yang menggunakan pencerita akuan (first person
narrator) dari sudut pandang (point of view) Manen dan Monang. Kedua pencerita itu
kemudian mengungkapkan pikiran dan perasaannya masing-masing.
Berdasarkan penggalan ulasan di atas, keunggulan novel Raumanen terletak pada ....
a. gaya bercerita b. sudut pandang
c. tema cerita d. pengungkapan pikiran
e. penghargaan yang diterima
3. Bacalah penggalan kritik sastra berikut!
Ramadhan K.H. begitu padu mendendangkan tanah kelahirannya Priangan, dalam
“Priangan Si Jelita.” Ungkapan-ungkapan, lambang, pengimajinasian yang kuat, dapat
mempertinggi nilai kepuitisan puisi yang sederhana ini. Kita seolah mendengar suara
seruling, melihat gunung-gunung, melihat pemandangan menghijau (jamrud) dan seolah
melihat gadis-gadis manis yang menghiasi desa kelahiran penyair.
Unsur-unsur puisi yang diungkapkan dalam penggalan kritik di atas adalah ....
a. latar dan lambang b. nilai dan lambang
c. nilai dan kesederhaan d. latar dan kesederhaan

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 54 -
e. diksi dan pengimajinasian
4. Bacalah penggalan novel berikut!
Waktu taksi Eko dan Claire memasuki halaman rumah Tommi dan Jeanette, sesudah lolos
melewati pintu gerbang yang kukuh berukir, mulut Claire tampak menganga. Matanya
yang bundar besar-besar nampak semakin besar melihat berkeliling halaman yang luas
sekali itu. “Wow, ini istana di Amerika bagian selatan, Ko. Pantasnya di Savannah atau
Georgia, begitu. Ada pohon-pohon willow segala. Ada anjing-anjing herder berkeliaran,
ada kolom renang besar berbentuk jantung, dan halaman yang sehalus padang golf dan
perdu-perdu yang tertata apik. Semua serba wow, Ko!”
(Umar Kayam: Jalan Menikung)
Watak Claire dalam penggalan novel di atas tergambar melalui ....
a. uraian pengarang b. uraian tokoh lain
c. dialog antartokoh d. pandangan tokoh
e. sikap tokoh
5. Bacalah penggalan novel berikut!
Dan Ndoro Seten, menurut Bapak, begitu saja menghadiahi nama kepada embok saya
waktu diketahuinya Embok hamil tua. “Nanti kalau anakmu itu laki-laki, Mbok, namakan
Soedarsono,“ kata Ndoro Seten. Embok saya terkejut mendengar nama itu. Menurut
Embok, sesungguhnya ia ingin memberi nama Isalam (meskipun kami tidak sembahyang)
seperti Ngali atau Ngusman. Bukankah nama bapak saya juga Kasan? Tetapi Bapak saya
meyakinkan Embok untuk menerima saja pemberian nama
itu. Embok masih bimbang, takut jangan-jangan nama itu nama yang terlalu berat bagi
bayi seorang anak desa. Jangan-jangan jadi pendek umur anak itu nanti, begitu
kekhawatiran Embok. Tetapi Bapak terus membujuk dan meyakinkan Embok bahwa kita
tidak usah khawatir akan mengalami bencana itu. “Wong paringan hadiah priyayi tinggi
kok dikhawatirkan,” tutur Bapak.
(Umar Kayam: Para Priyayi)
Unsur ekstrinsik yang terdapat dalam penggalan novel di atas adalah masalah ....
a. sosial b. Budaya c. Politik
d. ekonomi e. keagamaan
6. Bacalah penggalan cerita berikut!
Mbok Ranu memandang kejadian itu dengan agak mendekat serta tersenyum ingin tahu,
tetapi lebih-lebih
dengan dambaan yang manis walau agak ketir. Setiap anak manis selalu mengingatkannya
kepada anaknya
sendiri di Bawuk yang (memang Gusti Pangeran Yang Maha Memiliki, namun toh kejam
juga) telah

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 55 -
direnggut ke akhirat. Dilihatnya Mbok Noyo menggaruk-garuk dan berkata, “Inggih,
inggih, baik Den
Rara. Baik sekali,“ lalu menggeleng-geleng, “Tidak”
(Y.B. Mangun Wijaya: Burung-Burung Mayar)
Pengaruh daerah yang terdapat dalam penggalan di atas adalah berupa ....
a. diksi b. latar c. Alur d. Penokohan e. sudut pandang
7. Bacalah puisi berikut!
Rindu tanpa batas
pada isi terpendam
angin lintas
bisik bibir kelu
gunung berapi berbalut awan
menjulang di angkasa pagi
sungai menelusuri wajah bumi
kesepian hutan, lengang pertapa
(Sitor Sitomorang)
Puisi di atas menggunakan majas ....
a. sinekdoke b. hiperbola
c. personifikasi d. eufemisme
e. metonimia
8. Bacalah ilustrasi berikut!
Beberapa kritikus sastra menyebut beliau penyair terbesar sesudah Chairil Anwar. Paling
tidak, beliau adalah penyair penting sejak tahun 50-an hingga sekarang. Selain sebagai
seorang penyair, beliau dikenal sebagai dramawan. Beliau juga sudah memprofesikan
pembaca puisi. Kumpulan puisinya antara lain “Blues untuk Bonny,” Sajak-Sajak Sepatu
Tua.”
Penyair yang dimaksud dalam ilustrasi di atas adalah ....
a. Amir Hamzah b. Sitor Situmorang
c. Taufiq Ismail d. W.S. Rendra
e. Sutardji Qozoum Bachri
9. Bacalah penggalan resensi berikut!
Rupanya pesan “Ayah” kepada “Aku” yang ditempatkan pada bagian akhir cerita ini
merupakan pesan
penting yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca. Apa yang dikatakan
“Ayah” kepada “aku”
boleh dikatakan cara lain untuk mengatakan, “Janganlah kamu – generasi muda – bekerja
untuk Belanda

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 56 -
sebab kelak kamu akan terpaksa melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan
hati nurani dan
kamu akan membenarkan ketidakadilan”.
Unsur karya sastra yang diungkapkan dalam penggalan resensi di atas adalah ....
a. tema b. Amanat c. Alur d. Latar e. penokohan
10. ‫دحولو كال اد راج تامك‬
Kalimat di atas berbunyi :
a.dahulu kuno ada raja temanku d. dahulu kala ada raja tamak
b. di hulu kalu ada raja tembak edahulu kala ada raja yang tamak
c.dahulu kita tak tamak
11. Penulisan kata menerima dalam Arab Melayu adalah:
a. ‫متريما‬
b. ‫منريم‬
c. ‫مينريما‬
d. ‫منرما‬
e. ‫منرمها‬
12. Bacalah cerita berikut untuk menjawab soal nomor 12, 13, 14, 15 !
‫بسم هللا ارحمن الر حيم‬
‫ فستا اق‬.‫قور لومبا لر‬-‫ سواتو كتك كنجال موغجك قور‬.‫قور برسهبة دوغن سواوقر كنجال‬-‫فد جامن دهالو اد سواوقر قور‬
‫ كنجال سيغت ماالو مالي سيات ايت اي تيدك‬.‫قور كنجال دافت دا كالهكان‬-‫ توتفي بركت قوجرداكءن قور‬.‫يغ مونغ كتث‬
‫ سوغبوغ‬.
13. Tokoh utama dalam cerita tersebut adalah berikut ini kecuali,
a. Kancil dan Buaya d. Kura-kura dan Buaya
b. Kancil dan Harimau e. Kancil dan kura-kura
c. Kura-kura dan Harimau

14. Konflik dalam cerita tersebut ialah...


a. Kancil yang tidak mau diajak pergi
b. Kancil yang pemurah sehingga di tipu
c. Kancil yang menantang kura-kura
d. Kura-kura sakit hati
e. Kura-kura yan g merasa tertipu
15.Watak Kancil dalam cerita tersebut adalah..
a.Periang b. Cerdik c. Pengasih d. Sombong e. Kikir
16. Penulisan aksara Arab Melayu : Kancil yang menantang kura-kura lomba lari yaitu:
a. ‫قور‬-‫كنجال مونلنتغ قور‬
b. ‫قورلومب الر‬-‫كنجال مونلنتغ قور‬
c. ‫قورلومب الر‬-‫كنجال يغ مونلنتغ قور‬

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 57 -
d. ‫قورلومب الر‬-‫مونلنتغ قور‬
e. ‫قورلومب الر كنجال‬-‫مونلنتغ قور‬
16. Kamu khawatir aku akan mati karena kehilangan cincin itu?
Nimah mengangguk pelan. Nyonya majikan tersenyum, “Itu hanya takhayul, Mah.” Yang
menentukan kematian manusia bukan benda-benda, tapi Tuhan. Nimah mengangguk
hatinya terharu dan terenyuh oleh kebaikan nyonya majikannya. Dia jadi menyesal karena
sempat memiliki pikiran buruk untuk mengambil barang-barang berharga milik majikan.
Latar budaya yang terkandung dalam penggalan prosa di atas ialah ....
a. ketakutan orang menghadapi ajalnya
b. ketegaran iman dalam menghadapi cobaan
c. kebiasaan majikan berburuk sangka kepada pembantunya
d. keihlasan manusia untuk menerima takdir tentang hidup matinya
e. keyakinan hilangnya benda bertuah merupakan isyarat datangnya malapetaka
17. Dalam penjara, Guru Isa juga bingung oleh ketakutannya. Untuk membongkar rahasia
perjuangan ia takut kepada kawan-kawannya sedangkan untuk bungkam juga takut
disiksa.Tapi ia memilih tetap bungkam meskipun disiksa. Ketika dipertemukan dengan
Hazildalam suatu interogasi, tahulah ia bahwa Hazil yang katanya gagah berani justru
telah buka mulut. Peristiwa itulah yang membuat Guru Isa menemukan jati dirinya.
Nilai moral yang terkandung dalam penggalan cerita di atas adalah ....
a. ketakutan yang mendorong pengkhianatan
b. keberanian untuk menanggung penderitaan
c. kecurangan demi keselamatan
d. kebohongan karena ketakutan
e. keteguhan hati dalam
18. Satilawati : Engkau Pengarang?
Ishak : (terkejut) Mengapa? ... (mengeluh)Ah engkau juga.
Satilawati : ... sedikit diserang kritik orang, engkau hendak melarikan diri. Untuk menjaga
nama supaya jangan merosot. Aku sudah maklum.
Ishak : (sambil menunjuk ke kanan). Pergi dariku. Kau pun boleh memusuhiku.
Untuk cita-cita, aku bersedia mengorbankan segalanya.
Unsur intrinsik yang paling menonjol dalam penggalan drama di atas ialah ....
a. perwatakan b. latar
c. tema d. alur
e. sudut pandang
19. Hatinya panas. Rasa cemburunya bangkit. Suatu kewajaran, sebagai perempuan dan
sebagai istri jika diamuk rasa seperti itu.
Cemburu dan marah yang hebat menyebabkan ia tidak menyadari bahwa laki-laki

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 58 -
yang dinantinya sudah berdiri di muka pintu. Baru ketika terdengar namanya dipanggil, ia
melihat suaminya bersandar di situ. Tubuhnya tampak lesu. Pakaian lusuh dengan bekas-
bekas darah. Muka serta tangannya penuh dengan luka.
“Kenapa, Pak?” tanyanya dengan penuh kecemasan. Lenyaplah marah dan cemburunya
melihat keadaan seperti itu.
“Aku terseret arus ketika menyeberang sungai dan datang banjir tiba-tiba,” jawab
suaminya dengan suara pelan sambil terus tunduk.
Unsur yang menonjol dalam penggalan kutipan cerpen di atas adalah ....
a. tema b. latar tempat dan waktu
c. sudut pandang d. amanat
e. alur sorot balik
20. Doa Seorang Pencuri
Rabbi,
Tuhan kami
Tuhan kaum yang disakiti
Diganggu lapar selalu
Aku pencuri
Kaliber teri
Ketagihan kopi
Dan takut benar sama mati
Menunggu lena sang malam
Kalau-kalau pintu lupa dikunci
...
Bintang Dini (Muhammad Ali)
Unsur intristik yang menonjol dari penggalan puisi di atas ialah ….
a. rima b. Diksi c. bait d. Larik e. ritme
21. ULURKAN TANGANMU
(Judul sumber: Dame la mano)
Karya: Gabriela Mistral

Ulurkan tanganmu dan ‘kan berdansa kita,


ulurkan tanganmu dan ku’kan kau cinta.
Berdua ‘kan serupa sekuntum bunga
serupa sekuntum bunga, itu saja…

Berdua ‘kan senandungkan satu syair,


dalam irama yang sama kau ‘kan berdansa.
Bagai sebutir gandum ‘kan bergelinding kita,
bagai sebutir gandum, itu saja…

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 59 -
Namamu Mawar dan aku Harapan,
tapi namamu ‘kan lepas dari ingatanmu,
sebab kita ‘kan berpadu, satu dansa
di bukit dan itu saja…
Maksud puisi di atas adalah ........
a. Kalau berdansa harus berdua d. Berdansalah dengan pasanganmu
b. Hidup berdua itu indah e. Kita akan selalu bersama
c. Hidup ini isi dengan kegembiraan
22. Puisi terjemahan pada nomor 21 mengutamakan....
a. sajak b. Isi c. diksi
d. bentuk e. tipografi
23. Lihat...! Kepak sayap kecil
Membawa si bulu indah kian kemari
Yang tiada dapat pergi dari jeratan jeruji
..................................................................
(Wiwiet)
Puisi di atas menggambarkan....
a. burung dalam sangkar d. burung di dalam jeruji
b. penjahat dalam sel e. orang yang terkena musibah
c. burung yang diperjualbelikan
24.Hal-hal di bawah ini harus diperhatikan dalam menulis sebuah cerita pendek, kecuali....
a. latar belakang kehidupan pengarang yang digunakan sebagai acuan cerita
b. pengisahan yang berpedoman pada tahap-tahap penceritaan
c. penggambaran tokoh dan perwatakan yang sesuai dengan tema cerita
d. penggambaran latar cerita yang sesuai dengan tujuan cerita
e. kejelasan rumusan tema dan ide-ide pendukung
25. Setelah gagal mendapat berkat kenduri di bagian hulu dan hilir itu, pulsnglsh si Lebai
dengan hati sangat kecewa, lalu, si lebai itu mengambil kail untuk mencari ikan untuk
lauk ataupun dijual. Ketika mengail ia membawa nasi dan sambal belacan yang ditaruh di
dalam tabung, dan anjing perburuan. Semuanya dimasukkan ke dalam sampan, lalu
mengail. Ketika perut lapar, dibukanya nasi dan diketuk-ketuknya tabung sambalnya itu.
Terpaculah sambal itu ke dalam air. Ketika lebai itu menundukkan kepalanya dan
menjeluk ke dalam air untuk mengambil sambalnya, anjingnya melompat makan nasi. Jadi
terlepaslah semua hajatnya sehingga orang mengatakannya Lebai Malang.
Bagian terakhir dari kisah Lebai Malang itu hendak memberikan pengajaran kepada kita
bahwa....
a. orang yang bodoh selalu mengalami kemalangan.
b. Untung dan malang merupakan bagian dai kehidupan manusia.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 60 -
c. Orang yang tamak akan menderita kemalanagn oleh ketamakannya sendiri
d. Dalam kehidupan ini memang sering dijumpai hal-hal penuh kelucuan
e. Orag harus bersyukur atas segala apa yang sudah diterima
26. Judul cerita di bawah ini yang bukan karya sastra Melayu Kalsik adala...
a. Hikayat Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi
b. Hikayat Bayan Budiman
c. Hikayat Si Miskin
d. Hikaat Malin Deman
e. Hikayat Hang Tuah
27. Begitulah kalau ada yang sakit aku juga yang merawatnya. Dan di waktu malam-malam
yang damai, mereka minta hiburan. Dan mereka dapat melupakan segala hal yang
mencekam. Dan di waktu itu, aku sering merasakan jumlah tanganku masih kurang. Aku
mau tanganku lebih banyak lagi. Kalau boleh sebanyak jari.
Tokoh aku pada penggalan cerpen tersebut….
A. berjiwa pembantu D. berjiwa sosial
B. perawat yang baik E. suka bekerja
C. dermawan sejati
28. Akhirnya peluit pun dibunyikan
Buat penghabisan kali kugenggam jarimu
Lewat celah kaca
Lalu perlahan-lahan jarak antara kita
Mengembang jua
Dan tinggallah rel-rel, peron, dan lampu
Yang menggigil di angin senja.
Kesan yang didapat dari puisi tersebut….
A. Kesedihan hati sepasang remaja yang berpisah.
B. Kegembiraan perjumpaan di stasiun.
C. Kemesraan dan kerinduan seorang gadis.
D. Suasana sepi dan sunyi di stasiun.
E. Kekecewaan seseorang yang menunggu kekasihnya di stasiun
29. …….
Kami sudah coba apa yang kami bisa.
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa.
Kami telah beri kami punya jiwa.
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa.
Isi penggalan puisi tersebut tentang…..
A. kegagalan D. pekerjaan
B. kejiwaan E. perjuangan

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 61 -
C. perhitungan
30. Dalam Bus
(Sapardi Djoko Damono)
langit di kaca jendela bergoyang
terarah ke mana
wajah di kaca jendela yang dahulu juga
mengecil dalam pesona
sebermula adalah kata
baru perjalanan dari kota ke kota
demikian cepat
kita pun terperanjat: waktu henti ia tiada
Dalam puisi di atas dapat ditemukan majas.....
a. parsprototo d. personifikasi
b. alusio e. metafora
c. perumpamaan
31. Seseorang dengan kejenuhannya akhirnya dia tidak bisa berpikir lagi dengan tenang dan
penuh pertimbangan, sehingga dia putus asa.
Jika permasalahan di atas ditulis ke dalam larik puisi yang paling tepat adalah ........
a. Bunuh saja aku dengan pedang
b. Lebih baik aku mati saja
c. Rupanya semua ini telah berakhir
d. Perasaanku mati perlahan-lahan
e. Percuma saja aku mati
32. “Orang miskin sebernarnya lebih ehbat daripada orang kaya. Semua orang siap menjadi
orang kaya tapi tak ada orang yang siap menjadi orang miskin. Karena untuk menjadi
orang miskin diperlukan jiwa yang sangat kuat. Jiwa yang sangat kuat diperlukan untuk
menampung pengalaman-pengalaman besar. Itulah maka orang-orang miskin, kaya akan
pengalaman besar. Suatu kalangan yang hampir selalu dihindari oleh orang-orang kaya.”
(Lapar : Aspar Azhar)
Masalah yang diangkat dari kutipan cerpen di atas adalah...
a. pertentangan politik d.
kesenjangan sosial
b. peradaban baru
e. pendidkan moral
c. pemahaman keagamaan
33. Seorang laki-laki kurus bermata liar, hitam karena debu, dengan ransel dari kulit pohon
yang dipikulnya dengan bilah, ikut ke dalam kelompok gedung itu. Rambutnya yang

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 62 -
panjang dan kaku itu belum ada putihnya, tapi jenggotnya yang brewok kemerah-merahan
itu mulai beruban. Itulah Dokter Yuri Zhivago.
(Dr. Zhivago karya Boris Pasternak terjemahan Trisno Sumardjo)
Penggambaran watak tokoh dalam kutipan novel di atas dilakukan dengan ....
a. pikiran-pikiran tokoh d. lingkungan sekitar tokoh
b. penjelasan langsung e. dialog antar-tokoh
c. tanggapan tokoh lain
34. “Sedari muda aku menjaga surau ini bukan? Tak kuingat punya istri, punya anak,
punya keluarga sperti orang-orang lain, tahu? Tak kupikir hidupku sendiri, aku tak ingin
cari kaya, bikin rumah, segala kehidupanku, lahir batin, kuserahkan kepada Alah
Subahana Wattaala. Tak pernah aku menyusahkan orang lain, lalat seekorpun enggan aku
membunuhnya, tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk....”
Penggalan cerita di atas diambil dari cerpen yang berjudul..
a. Ketika Tuhan Tak percaya karya Abdul Syukur
b. Belenggu karya Armyn Pane
c. Robohnya Surau Kami karya A.A.Navis
d. Dian yang Tak Kunjung Padam karya STA
e. Pada Sebuah Kapal karya Nh. Dini
35. Konflik yang terdapat dalam kutipan cerpen di atas adalah...
a. konflik terbuka antara dua tokoh
b. konflik terbuka antara banyak tokoh
c. konflik tertutup dalam diri tokoh
d. konflik campuran
e. konflik sosial yang terbuka antara tokoh satu dengan yang lain
36. Madrasah Muhammadiyah
(Mahatmanto)
Gedung ini
Telah beberapa lama dahulu
Kutinggalkan pergi
.............................................
Ah.....
Guru lama berlalu
Pelajar lama terlantar
Mereka pergi berjuang, bertempur
Tetapi dimana pula mereka gugur?
Makana kata mereka gugur dalam puisi di atas adalah...
a. kematian pahlawan yang membela Muhammadiyah
b. kematian guru dan pelajar Muhammadiyah

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 63 -
c. kematian pelajar Muhammadiyah
d. kematian guru Muhammadiyah
e. kematian pahlawan di lingkungan Muhammadiyah
37. Shinji memasukkan tangannya ke dalam saku dalam jumpenya. Tapi uang itu tak ada di
sana! Ia mencarinya dalam saku merasa pasti uang itu terjatuh di pantai. Tanpa kata ia
berlari ke luar rumah. Tak lama setelah Shinju berangkat, seseorang terdengar memanggil
dari depan rumah, ibu Shinji pergi ke pintu dan mendapatkan seorang gadis muda berdiri
di lorong gelap. “Shinji-san adakah di rumah?
“Baru sja ia pulang, tpi sudah keluar lagi.”
“Saya menemukan ini di tepi pantai, dan karena tertulis nama Shinji-san disitu....
“Oh alangkah bainya kamu, Nak. Tentulah Shinji mencarinya.”
(Senandung Ombak karya Yukio Mikima terjemahan Ayatrohaedi)
Latar yang tampak dalam petikan novel di atas adalah...
a. rumah c. pantai e. di warung
b. kantor d.lorong rumah
38. Dari Ambon menuju Demak,
Singgah sebentar di Semarang.
Si Jalil mencuri kerak,
...
a. membawa kayu dan parang makan bersama di atar karang
b. hitam mukanya kena arang luka wajahnya terbayang-bayang
c. sedih mendapat kunang-kunang
39. Pusat penceritaan disebut juga dengan...
a. sudut pandang b. point of view
c. penokohan d. a dan b benar
e. a, b, dan c benar  
40. Bacalah kutipan berikut!
Tetapi lebih-lebih dari segala, haruslah kaum perempuan sendiri insyaf akan dirinya dan
berjuang untuk mendapat penghargaan dan kedudukan yang lebih layak. Ia tiada boleh
menyerahkan nasibnya kepada golongan yang lain, apalagi golongan kaum laki-laki
merasakan akan kerugian, apalagi ia harus melepaskan kekuasaannya yang telah
berabad-abad dipertahankannya. Kita harus membanting tulang sendiri untuk mendapat
hak kita sebagai manusia. Kita harus merintis jalan untuk lahirnya perempuan yang baru
yang bebas berdiri menghadapi dunia, yang berani membentangkan matanya melihat
kepada siapa juapun.
(S.T Alisyahbana: Layar Terkembang )
Berdasarkan kutipan di atas, tokoh utama roman tersebut adalah ....
a. Hanafi, Rafiah, dan Corry

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 64 -
b. Siti Nurbaya, Samsul Bahri, dan Datuk Maringgi
c. Sutan, Wak Katok, Pak Haji
d. Tuti, Maria, dan Yusuf
e. Mariamin, Sutan, Yusuf
41. Termasuk jenis drama di Indonesia :
a. Kabuki b. Ketoprak c. Tarling
d. Wayang Golek e.Trubador
42. Sekali berarti
Sudah itu mati
Keindahan puisi ini terletak pada
a. Irama b. Pesan c. Isi
d. Kesederhanaan kata e. Semua pilihan jawaban benar
43. Bacalah puisi berikut!
Meski kini
Mampu aku berdiri, berjalan sendiri
Tetapi aku anakmu, butuh kasihmu
Ibu ........
Pernyataan yang merupakan isi puisi tersebut adalah ........
a. Sesukses apapun seorang anak tetap membutuhkan kasih sayang ibu.
b. Meskipun bisa berdiri dan berjalan, seorang anak tetap membutuhkan ibunya.
c. Kasih sayang ibu mampu membuat anaknya berdiri dan berjalan.
d. Seorang ibu tetap membutuhkan kasih sayang dari anaknya
44. Perhatikan penggalan puisi berikut!
Dendang Sayang
Aku tutup rapat pintu dan jendela
untuk tidak tahu lagi derita
dibawa angin dan cahaya
Tapi kembang hitam dan awan hitam
terselip selalu di tali rebab menikam
...
(Ramadhan K.H.)
Unsur intrinsik yang menonjol dalam penggalan puisi tersebut adalah ...
a. tema b. Tokoh c. Rima d. Latar e. amanat

45. Bacalah puisi berikut!


Ombak memecah di tepi pantai
Angin berhembus lemah-lembut
Puncak kelapa melambai-lambai

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 65 -
Di ruang angkasa awan bergelut
Puisi tersebut menggunakan majas ....
a. metafora b. Asosiasi c. litotes
d. eufemisme e. personifikasi
46. Bacalah puisi berikut!
Daun-daun Gugur Lagi
Bumi kembali menangis, saat letusan itu muntah
melebihi guntur siang hari, ada pekik burung-burung nazar
ada tangis murai beriuhan, dan ada kegirisan terkurung
daun-daun itu gugur, daun-daun itu gugur lagi
rebah ke pangkuan pertiwi yang belum henti membalut luka
kemudian berjuta-juta perjuangan bergelora
seakan tak akan dihentikan
....
Iyut Fitra
Amanat yang tersirat dalam penggalan puisi di atas adalah ...
a. Renungkanlah apa yang sedang terjadi di negeri ini.
b. Kita jangan melupakan jasa perjuangan para pahlawan.
c. Hendaknya kita berjuang terus untuk mengatasi masalah negeri ini.
d. Janganlah menyia-nyiakan pengorbanan para pahlawan.
e. Negeri ini jangan dibuat terus kacau dan tidak aman
47. Bacalah puisi berikut!
AKU
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
...
(Chairil Anwar)
Suasana yang tergambar dalam penggalan puisi di atas adalah ....
a. sedih b. Gelisah c. takut
d. semangat e. sepi
48. Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyumnya terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 66 -
Tapi kotaku jadi hilang tanpa jiwa
Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang
(Gadis Peminta-minta, Toto Sudarto Bachtiar)
Suasana yang tergambar dalam puisi di atas adalah ....
a. gelisah b. Gembira c. resah
d. kacau e. iba
49. UNTUK KITA RENUNGKAN
Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat
O, singkirkan debu yang masih melekat
(Ebiet G. Ade)
Kata debu dalam bait puisi di atas bermakna ....
a. kekhawatiran b. Kekacauan c. Kebimbangan
d. kemunafikan e. kelalaian
50. Di tiang barat lentera mengerjap dalam basah
Anak perempuan itu dua tahun, melengkap dalam pangkuan.
Malam makin lembab, kuning gemetar lampu stasiun.
Kakaknya masih menyanyi Satu Tujuh Delapan Tahun.
(Stasiun Tugu, oleh Taufik Ismail )
Amanat pengarang dalam penggalan puisi di atas adalah ...
a. Ibu yang menyayangi anaknya.  
b. Seorang anak yang bersemangat.  
c..Dua orang anak bersama ibunya.  
d. Keadaan sudah larut malam.  
e. Air hujan baru saja turun. 

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 67 -
MODUL MATA PELAJARAN
SASTRA INDONESIA
XII BAHASA/SMT 2

KOMPETENSI DASAR : 6.1 Menganalisis sikap penyair terhadap


sesuatu hal yang terdapat dalam puisi terjemahan yang dilisankan
INDIKATOR :
Menentukan isi puisi terjemahan yang dibacakan
Menentukan tema dengan bukti yang mendukung
Menentukan sikap penyair terhadap objek yang dibicarakan dalam puisi
terjemahan
Menjelaskan amanat/ pesan dalam puisi terjemahan
Menentukan amanat/pesan penyair, baik yang tersurat maupun yang tersirat

Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu menganalisis sikap penyair terhadap sesuatu hal yang terdapat
dalam puisi terjemahan yang dilisankan.
Menganalisis Sikap Penyair dalam Puisi Terjemahan yang Dilisankan

Menganalisis sikap penyair kadang membutuhkan kejelian dan daya simak yang tinggi untuk
memahami isi dan makna puisi yang dilisankan. Kalau ada kegilaan adalah kegilaan kreatif.
Dengan kreativitas, kegilaan menciptaan dan menganalisis dimungkinkan. Dengan kegilaan
pula dapat dikecap capaian- capaian artistik sebuah sajak. Penyair terkadang seperti orang
“gila” (gila dalam tanda kutip). Artinya, di tengah-tengah masyarakatnya penyair acap tampil
anormaly, menyendiri, mengasingkan diri dari interaksi massif, dan secara personal
menampilkan sosok yang sering “nyleneh”, aneh, dan sulit dipahami.
Tidak semua penyair yang dapat menciptakan sebuah puisi atau bahkan beratus-ratus puisi
dapat melisankan puisinya dengan baik. Apalagi bila puisi yang dilisankan adalah puisi
terjemahan. Kemampuan untuk memhami isi dan makna yang diinginkan penyair perlu
diperhatikan.
Hanya beberapa penyair yang dapat menyihir pendengar dengan puisi yang dilisankannya,
sebut saja WS.Rendra yag dijuluki ”Burung Merak”. Caranya melisankan puisi dapat
menghipnotis pendengar dengan lantunan suara yang indah dan mempesona. Anda sudah

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 68 -
mempelajari sikap dalam penuangan puisi terjemahan yang dilisankan, sekarang tugas Anda
adalah menganalisis sikap penyair di atas dengan objektif ditinjau dari aspek-aspek berikut!
1. Pandangan penyair!
2. Kehidupan sosialnya!
3. Keagamaannya !
4. Keleluasaan berpikir dan berimajinasinya!
5.Carilah puisi karya Rendra atau penyair lain. Kemudian analisislah sikap penyair tersebut
dari syair-syair yang ditulisnya
DILEMA PILIHAN KATA DI DALAM PENERJEMAHAN
Penerjemah dalam menjalankan perannya sebagai komunikator antara penulis dan pembaca
seringkali menghadapi berbagai masalah . Penerjemah selalu berusaha menampilkan seutuh
mungkin pikiran penulis, tanpa melupakan kewajaran pengungkapannya di dalam bahasa di
dalam sasaran, di dalam hal ini bahasa Indonesia. Masalah itu antara lain bisa menyangkut
struktur kalimat atau pilihan kosakata. Sebagian penerjemah memilih menggunakan kosakata
pinjaman dari bahasa asing karena dianggap lebih mencerminkan pesannya, dan tidak
menggunakan kosakata bahasa Indonesia karena menganggap ada yang "hilang" dan tak
tersampaikan. Sebaliknya ada penerjemah yang merasa mempunyai misi untuk menggali
kosakata bahasa Indonesia sehingga berusaha tidak menggunakan kata-kata pinjaman .
Sebagian lagi penerjemah berusaha menciptakan kata atau istilah yang dianggapnya "pas"
untuk mengungkapkan ide yang ingin disampaikannya, sekaligus menjalankan misinya
memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Penerjemah biasanya telah menimbang-nimbang
baik buruk, untung ruginya. Istilah baru, akankah memperlancar penyampaian ide, atau
bahkan menghambat? Istilah pinjaman , tidakkah itu sekedar jalan pintas untuk mempercepat
penerjemahan? Menggali kosakata Indonesia? Jangan-jangan justru tidak dipahami
masyarakat bahasa Indonesia sendiri karena sudah terbiasa dengan kosakata "Ingdonesia
(Inggris-Indonesia)"? Yang manakah yang sebaiknya dilakukan?
Bacalah puisi terjemahan berikut!

PERSAHABATAN
Karya Kahlil Gibran
Dan jika berkata, berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..Sahabat adalah
kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima
kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.Bila
dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di
kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 69 -
Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena
tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan
terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita; Karena yang paling kaukasihi
dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi
seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena
kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi
sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam
membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah
segar kehidupan.

Tagihan 1
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah yang dimaksud dengan puisi terjemahan?
...........................................................................................................................................
2. Menerjemahkan puisi dengan prosa tentu berbeda, jelaskan perbedaan tersebut!
...........................................................................................................................................
3. Apa misi yang diemban oleh seorang penerjemah puisi!
...........................................................................................................................................
4. Menurutmu apakah masalah yang dialami seorang penerjemah puisi ketika
menerjemahkan puisi ke dalam bahasa Indonesia yang sesuai EYD!
...........................................................................................................................................
5. Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan oleh seorang penerjemah puisi!
B. Kajilah mengenai puisi terjemahan berikut dari segi isi puisi, tema dengan bukti yang
mendukung, sikap penyair terhadap objek yang dibicarakan dalam puisinya!

WAKTU
Karya Kahlil Gibran

Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….


Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 70 -
Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu
menurut jam dan musim.
Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan
menyaksikan alirannya.
Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,
Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.
Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang
semesta yang menaburkan bintang di angkasa.
Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?
Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam
inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan
kasih ke tindakan kasih yang lain?
Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika
di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim
merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan
kenangan dan masa depan dengan kerinduan.

Tempat mengerjakan
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 71 -
KOMPETENSI DASAR : 6.2 Menilai penghayatan penyair terhadap puisi terjemahan
yang dilisankan
INDIKATOR :
Menilai penghayatan penyair terhadap puisi terjemahan yang dilisankan berdasarkan isi, tema,
sikap, dan amanat
Menentukan suasana dalam puisi (sedih, haru, marah, berontak, dsb.)
Memberikan tanggapan/komentar secara lisan/tulis terhadap pembacaan puisi

Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu menilai penghayatan penyair terhadap puisi terjemahan
yang dilisankan.
Menilai Penghayatan Penyair Terhadap Puisi Terjemahan

Setelah Anda menemukan kumpulan puisi-puisi pada pelajaran sebelumnya. Hal yang sama
juga terjadi pada puisi terjemahan, yang membedakan hanyalah konteks dan penghayatan
penyair tersebut. Oleh karena itu, berilah penilaian terhadap salah satu puisi terjemahan yang
dilisankan oleh Anda atau teman Anda!
Perhatikan puisi terjemahan berikut!
Sick Rose
o rose thou art sick
the invisible worm
that flies in the night
in the howling storm:
has found out thy bed
of crimson joy
and his dark secret love
does thy life destroy
by William Blake

Mawar yang Terenggut


O Mawar kamu sakit
cacing misterius
yang terbang di kelamnya malam
di dalam badai yang menderu
telah menemukan peraduan kenikmatan yang tak terperikan
dalih cintanya
membuat hidupmu luluh lantak
Alih bahasa R. Wijaya

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 72 -
Tema puisi di atas adalah hilangnya kesucian atau keperawanan yang menghancurkan
kehidupan seorang wanita. Dikisahkan seorang wanita yang jatuh cinta dengan seorang lelaki
dambaan hatinya. Wanita itu rela melakukan apasaja untuk membuat lelaki itu bahagia. Pada
malam yang kelam dan gelap buta, perempuan itu memberikan segala- gala miliknya
(kesuciannya). Namun malang bagi perempuan itu, lelaki pujaannya pergi setelah menghisap
sari madunya dan meninggalkan luka yang dalam sehingga membuat hidup si perempuan
luluh lantak.
Pelatihan
1. Carilah satu puisi terjemahan!
2. Mintalah temanmu untuk membacakan dengan lisan!
3. Nilailah penghayatan yang dilakukan teman Anda!
4. Dengarkan dengan saksama pembacaan dan penghayatan teman Anda!
5. Lakukan hal yang sama dengan objek yang lain untuk memperkaya wawasan imajinatif dan
kreativitas Anda!
Bacalah puisi terjemahan berikut secara bergiliran dan berikan tanggapan pembacaan
puisi terjemahan mengenai penghayatan penyair!
Oh Bumi, Nantikan Daku
(Judul sumber: Oh tierra, espérame)Karya: Pablo Neruda by Yohanes Manhitu
Pulangkan daku, oh mentari,
ke takdir kasapku,
hujan hutan tua,
kembalikan padaku aroma dan pedang-pedang
yang lepas dari angkasa,
kedamaian sunyi padang rumput dan karang,
kelembapan tepi-tepi sungai,
bau pohon cemara,
angin yang riang laksana jantung
yang berdetak di tengah sesak kegelisahan
araucaria yang besar.
Bumi, kembalikan padaku kado-kado sejatimu,
menara-menara kesunyian yang dahulu
menjulang dari ketakziman akar-akar mereka
kuingin kembali jadi sosok masa silamku
dan belajar untuk berpaling dari bisikan kalbu
bahwa di antara segala sosok alamiah
aku mungkin hidup atau hadapi maut
tak mengapa jadi satu batu baru, batu kelam

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 73 -
batu sejati yang hanyut oleh sungai
Tagihan 1
1. Bagaimanakah suasana yang tergambar dari puisi terjemahan di atas? Berikan
alasanmu dengan mengutip ungkapan dalam puisi tersebut!
...........................................................................................................................................
2. Apakah suasana yang tergambar mencerminkan sikap penyair dalam puisi terjemahan
tersebut!
...........................................................................................................................................
3. Bagaimanakah penggunaan ungkapan dan pilihan kata dalam puisi terjemahan
tersebut? Apakah penggunaanya baik dan sesuai dengan kosakata bahasa Indonesia?
...........................................................................................................................................
4. Tahukah kamu siapakah Pablo Naruda tersebut!
...........................................................................................................................................
5. Berikan komentarmu terhadap isi puisi terjemahan di atas
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 74 -
KOMPETENSI DASAR :7.1 Menjelaskan tema, plot, tokoh, dan perwatakan
ragam sastra prosa naratif Indonesia dan terjemahan dalam diskusi kelompok
INDIKATOR :
Menentukan tema, plot,tokoh, dan perwatakan dalam prosa naratif drama Indonesia
Menentukan tema, plot, tokoh, dan perwatakan dalam prosa naratif drama terjemahan
Membandingkan unsur-unsur intrinsik prosa naratif drama Indonesia dengan prosa
naratif drama terjemahan

Tujuan Pembelajaran
 Anda diharapkan mampu membandingkan unsur-unsur intrinsik prosa naratif drama
Indonesia dengan prosa naratif drama terjemahan

Prosa Naratif Drama Indonesia dan Terjemahan


Membandingkan unsur-unsur intrinsik prosa naratif drama Indonesia dengan prosa
naratif drama terjemahan

1. Menentukan Tema Drama


Menulis naskah drama sebenarnya tidaklah berbeda dengan mengarang jenis-jenis karangan
yang lain. Sebelum menulis naskah drama, hendaknya mengetahui unsur-unsur yang ada
dalam naskah drama tersebut.
a. Tema, adalah ide dasar dalam sebuah cerita.
b. Plot, yaitu rangkaian cerita yang meliputi pemaparan, konflik, klimaks, anti klimaks, dan
penyelesaian.
c. Penokohan, yaitu penggambaran karakter para tokoh.
d. Dialog, yaitu parcakapan yang dilakukan oleh para tokoh dengan tambahan improvisasi.
2. Merumuskan Judul Berdasarkan Tema
Dalam karang-mengarang, termasuk jasa penulisan naskah drama, temalah yang kita
tentukan lebih dahulu bukan judul. Tema merupakan garis besar isi cerita. Dengan tema yang
sudah ditentukan, dapat dirumuskan judul karangannya.
Rangkaian cerita harus mengkover dan mengungkapkan tema yang sudah ditentukan dan
naskah drama tersebut harus diberi judul yang sesuai. Judul harus mencerminkan isi cerita. Isi
cerita harus sesuai dengan tema, sehingga judul pun dapat dirumuskan berdasarkan tema.
3. Membuat Kerangka Cerita Drama dalam Bentuk Pembabakan
Sebuah cerpen atau novel tersusun atas bab-bab. Akan tetapi, dalam drama disusun dalam
bentuk pembabakan. Tiap-tiap babak mempunyai keterkaitan cerita yang sangat erat. Pada
umumnya, drama terdiri atas 3-10 babak. Babak-babakdrama mengikuti alur cerita yang
mengandung perkenalan tokoh, cerita menyuguhkan problem-problem, muncul tokoh
antagonis yang berkonflik dengan tokoh protagonis, seru dan menyenangkan. Konflik makin

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 75 -
lama makin panas menjadi klimaks. Klimaks menurun berupa peleraian, menjadi antiklimaks
diakhiri dengan penyelesaian.
Anda sudah mempelajari cara membuat kerangka cerita drama dalam bentuk pembabakan
asahlah kemampuan Anda dengan mengerjakan perintah di bawah ini!
Berdasarkan tema dan judul yang telah ditentukan, coba susunlah kerangka cerita drama
dalam bentuk pembabakan! Kerangka ini nantinya dapat digunakan sebagai landasan dalam
penulisan naskah drama.
4. Teknik Menyusun Naskah Drama
Dalam penyusunan skenario/naskah drama terdapat penjelasan mengenai setting dan properti.
Penjelasan ini ditulis dalam teks drama dengan tanda kurung. Cerita mengalir dalam dialog
dan konflik antartokoh. Dalam penyusunan naskah drama, perlu memerhatikan hal-hal di
bawah ini.
a. Teknik Penyutradaraan
Sutradara adalah orang bertanggung jawab dalam pementasan drama. Ia bertugas
menghimpun para pemain dengan memberikan tes vokal dan penghayatan naskah.
Berdasarkan penilaian hasil tes tersebut, dapat menentukan kasting (pemilihan peran dalam
drama. Sutradara dengan tekun dan kreatif melatih para aktor dan aktris membaca, menghafal,
dan mengaktingkan naskah.
b. Teknik Percakapan
Teknik ini berupa penghafalan naskah yang diwujudkan dengan dialog-dialog antartokoh.
Pelafalan/pengucapan kata-kata disesuaikan dengan karakter tokoh-tokoh yang diperankan.
c. Teknik Pemeranan
Tugas sutradara untuk melatih para pemain memerankan kasting yang telah ditentukan
dengan olah vokal, mimik, dan pantomimik yang sesuai.
d. Teknik Pementasan Panggung
Sutradara menggelar pementasan di atas panggung yang didesain sesuai dengan suasana
cerita, didukung oleh dekorasi, interior dan eksterior yang selaras, serta diperkuat dengan tata
lampu yang memperkuat penyampaian
cerita.
e. Teknik Penyusunan Format
Format drama disusun dalam dialog dan konflik antartokoh dalam menggulirkan cerita.
Pemikiran pentas drama terdiri atas berikut ini.
1) Penyutradaraan
Bagaimana sutradara mengorganisasi dan mengkoordinasi pementasan.
2) Pemeranan
Bagaimana para pemain menampilkan akting membawakan tokoh-tokoh yang dipercayakan
kepadanya.
3) Pemvokalan

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 76 -
Membahas bagaimana para pemain mengucapkan prolog, dialog, epilog, konflik secara benar,
tenang, jelas, dan fasih, sehingga penonton benar-benar menikmati untaian cerita yang
disuguhkan.
5. Menetapkan Pelaku Drama Sesuai Tuntutan Skenario
Salah satu tugas penyutradaraan adalah kasting, yakni sutradara menetapkan pelaku/pemeran
tokoh sesuai tuntutan skenario. Dalam kerja ini sutradara tersebut mengupayakan agar para
pemain membawakan perannya secara menarik, mengikuti apa yang dikehendaki oleh naskah
drama. Jangan sampai karakter tokoh, dialog, konflik, dan untaian cerita yang tersaji dalam
pementasan berbeda atau bergeser dari yang ada dalam teks. Setiap pemain drama diharapkan
dapat membawakan peran apa saja, sehingga ia dikenal sebagai pemain watak. Pemain watak
yang terkenal dalam dunia hiburan di Indonesia adalah Deddy Mizwar. Ia sangat piawai
berperan sebagai Sunan Kalijaga, Jenderal Nagabonar, seorang wartawan dalam Kejarlah
Daku Kau Kutangkap, Machtino
dalam Ari Hanggara.
Setelah Anda menentukan tema, judul, dan membuat kerangka naskah drama, cobalah
mengembangkan menjadi sebuah naskah drama yang utuh! Kerjakan di rumah dan
kumpulkan pada pertemuan berikutnya!
Setelah itu, Guru akan memilih karya terbaik untuk dipentaskan di depan kelas.
Stansa berarti puisi yang terdiri dari 8 baris. Stansa berbeda dengan oktaf, karena oktaf dapat
terdiri dari 16 atau 24 baris. Aturan pembarisan dalam oktaf adalah 8 baris untuk tiap bait,
sedangkan dalam stansa seluruh puisi itu hanya terdiri atas 8 baris.
Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas
dengan menggunaka percakapan dan action dihadapan penonton.
Pelatihan
Setelah Anda menentukan tema, coba pilih tema yang akan dikembangkan menjadi teks
drama!
Perhatikan kutipan dialog naskah dari Albert Camus yang sudah diterjemahkan
oleh Ahmad Asnawi di bawah ini!
(CALIGULA masuk diam-diam dari kiri. Kakinya penuh lumpur, bajunya kotor, rambutnya
basah, pandangannya nanar. Dia beberapa kali mengangkat tangannya ke mulut. Kemudian
dia mendekati cermin, berhenti tiba-tiba ketika melihat bayanganya dalam cermin. Setelah
menggumamkan bebebrapa kata yang tak jelas, dia duduk di kanan, membiarkan tangannya
lunglai di antara mulutnya.HELICON masuk, di sebelah kiri. Setelah melihat CALIGULA,
dia berhenti di sudut belakang panggung dan memperhatikan dia diam-diam. CALIGULA
menoleh dan melihat dia. Hening sejenak.)
HELICON (melintasi panggung) : Selamat pagi, Caius.
CALIGULA (dengan nada datar) : Selamat pagi, Helicon. (Hening sejenak.)
HELICON : Anda tampak lelah.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 77 -
CALIGULA : Cukup jauh kuberjalan.
HELICON : Yha, Anda pergi cukup lama. (Hening sejenak.)
CALIGULA : Sulit mencarinya.
HELICON : Apa yang sulit dicari?
CALIGULA : Apa yang aku kejar.
HELICON : Maksud Anda?
CALIGULA (dengan nada datar) : Bulan.
HELICON : Apa?
CALIGULA : yha aku menginginkan bulan.
HELICON : Ah….(Hening lagi. HELICON mendekati CALIGULA.) Mengapa Anda
menginginkannya?
CALIGULA : Ah… itu salah satu hal yang belum kudapatkan.
HELICON : aku mengerti. Dan sekarang-sudahkah Anda melihatnya sampai puas?
CALIGULA : Belum. Aku tidak bisa memperolehnya.
HELICON : Sayang sekali!
CALIGULA : yha, dan itulah sebabnya aku merasa letih. (Diam. Kemudian) Helicon!
HELICON : yha, Caius?
CALIGULA : Rupanya, kamu mengira aku gila.
HELICON : Seperti Anda ketahui, aku tidak pernah
berpikir begitu.
CALIGULA : Ah, yha….Sekarang, dengarkan! Aku tidak gila; kenyataannya aku belum
pernah merasa begitu terang. Apa yang terjadi padaku sangat sederhana; aku
tiba-tiba merasakan adanya hasrat untuk mendapatkan hal-hal yang tidak
mungkin. Hanya itu. (Diam) Keadaanya sebagaimana adanya, menurutku,
sangat jauh dari memuaskan.
HELICON : Banyak orang berpendapat begitu.
CALIGULA : Itulah. Namun dulu aku tidak menyadari. Sekarang aku baru tahu. (masih
dengan nada datar). Sebenarnya, dunia kita ini, tidak bisa ditolerir. Itulah
sebabnya aku menginginkan bulan, atau kebahagiaan, atau kehidupan abadi-
sesuatu yang mungkin kedengaran gila, namun yang bukan bagian dari dunia
ini.
HELICON : Itu cukup bagus, dalam teori. Hanya, dalam praktek orang tidak dapat
merampungkannya sampai tuntas..........................
REFLEKSI
Anda sudah mempelajari cara menentukan tema drama, asahlah kemampuan Anda dengan
mengerjakan perintah di bawah ini!
Coba Anda tentukan tema untuk menuliskan sebuah naskah drama! Anda boleh menuliskan
lima tema di buku tugas!

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 78 -
Arti Teater
Ada orang yang mengartikan teater sebagai “gedung pertunjukan”. Ada yang mengartikan
sebagai “panggung” (Stage). Secara etimologis (asal kata), teater adalah gedung pertunjukan
(auditorium).
Teater adalah segala tontonan yang di pertunjukan pada orang banyak, misalnya wayang
orang, ketoprak, ludrug, srandul, membai, randai, mayong, arja, ragda, reog, lenong, topeng,
dagelan, sulapan, akrobatik dan sebagainya.
Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi.
Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera.
Istilah-istilah Drama
1. Arti Dramaturgi
Drama turgi adalah ajaran tentang masalah hukum, dan konvensi/persetujuan drama. Kata
drama berasal dari bahasa Yunani yaitu dramoai yang berarti berbuat, berlaku, beraksi,
bertindak dan sebagainya, dan “drama” berarti : perbuatan, tindakan. Ada orang yang
menganggap drama sebagai lakon yang menyedihkan, mengerikan, sehingga dapat diartikan
sebagai sandiwara tragedi.
Formula Dramaturgi (4M)
yang dimaksud dengan formula dramaturgi atau 4M adalah :
M1 : Menghayalkan
M1 : Disini untuk pertama kali manusia/pengarang menghayalkan kisah : ada inspirasi-
inspirasi, ide-ide.
M2 : Menuliskan
M2 : Pengarang menyusun kisah yang sama untuk kedua kalinya pengarang menulis kisah
M3 : Memainkan
M3 : Pelaku-pelaku memainkan kisah yang sama untuk ketiga kalinya (action). disini actor
dan aktris yang bertindak dalam stage tertentu
M4 : Menyaksikan
M4 : Penonton menyaksikan kisah yang sama untuk keempat kalinya
2. Komedi Tragedi
Drama dapat berupa komedi dan tragedi. Kekeliruan demikian terjadi karena kekeliruan
dengan istilah drama dalam hidup keluarga. Misalnya : drama percintaan yang maksudnya
mengandung peristiwa menyedihkan, mengerikan.
Arti Drama
* Arti pertama : Drama adalah kualitas komunikasi, situasi,action. (segala apa yang terlintas
dalam pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting), dan ketegangan pada
pendengar/penonton.
* Arti kedua : Menurut Moulton, drama adalah : hidup yang dilukiskan dengan gerak (life
presented action). Jika buku roman menggerakan fantasi kita, maka dalam drama kita melihat

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 79 -
kehidupan manusia diekspresikan secara langsung di muka kita sendiri.
Menurut Brander Mathews : Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama
Menurut Ferdinand Brunetierre : Drama haruslah melahirkan kehendak manusia dengan
action.
Menurut Balthazar Verhagen : Drama adalah kesenian melukiskan sifat dan sikap manusia
dengan gerak.
* Arti ketiga : Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan
pada pentas dengan menggunaka percakapan dan action dihadapan penonton.
Arti Teater
Ada orang yang mengartikan teater sebagai “gedung pertunjukan”. Ada yang mengartikan
sebagai “panggung” (Stage). Secara etimologis (asal kata), teater adalah gedung pertunjukan
(auditorium).
Dalam arti luas : teater adalah segala tontonan yang di pertunjukan pada orang banyak,
misalnya wayang orang, ketoprak, ludrug, srandul, membai, randai, mayong, arja, ragda, reog,
lenong, topeng, dagelan, sulapan, akrobatik dan sebagainya.
Dalam arti sempit : Drama,kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan dalam
pentas, disaksikan oleh banyak orang , dengan media percakapan, gerak, dan laku. dengan
atau tanpa dekor (layar dan lain sebagainya), didasarkan pada naskah yang tertulis (hasil seni
sastra) dengan atau tanpa musik, nyanyian, tarian.
Arti Drama, Sandiwara, Tonil
Pertunjukan drama disebut juga sandiwara. kat sandiwara itu dibuat oleh P.K.G
mangkunegara VII almarhum sebagai kata pengganti Toneel, yang pada hayat P.K.G sudah
mulai mendapat perhatian di kalangan kaum terpelajar, tetapi pada waktu itu dan lingkungan
kaum terpelajar itu yang dipergunakan masih dalam bahasa Belanda. Kata baru “sandiwara”
dibentuk dari kata “sandi: dan “Wara”, sandi (Jawa sekarang) berarti rahasia, dan “Wara”
(wara Jawa) adalah pengajaran. Demikialah menurut Ki Hadjar Dewantara, sandiwara adalah
pengajaran yang dilakukan dengan perlambang. Demikianlah kupasan singkat dari kata
sandiwara sebagai pengganti kata Toneel sebagai pengganti kata drama. Sebenarnya arti kata
sandiwara lebih kena dari pada kata Toneel (bahasa belanda), yang artinya tak lain dari pada
pertunjukan. Demikian pulajuga dibandingkan dengan arti drama dalam bahasa yunani yang
artinya mula-mula tak lain dari pada “perbuatan” dan kemudian semata-mata perbuatan diatas
panggung. tetapi sungguh sayang, arti kata sandiwara yang sedalam itu sekarang merosot,
bahkan kata sandiwara bagi umum banyak menimbulkan rasa “hina” atau ejekan. Apakah
sebabnya demikian? Oleh karena itu dalam sandiwara memang sering terdapat hal-hal yang
kurang baik, kata seorang guru atau seorang bapak kepada anaknya, “Jangan main sandiwara
kamu”. Kata sandiwara merosot derajatnya karena yang menyelenggarakan dan yang
memelihara sandiwara kurang cakap atau kurang baik budinya. Jika kita ingin
mengembalikan arti kata sandiwara seperti yang semestinya, lapangan sandiwara meminta

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 80 -
juga kepada kaum terpelajar, kepada orang yang cakap, kepada yang berjiwa seniman dan
berbudi tinggi..
Drama (Yunani Kuno ) adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk
diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari Bahasa Yunani yang berarti "aksi",
"perbuatan".
Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi.
Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera.
Jenis-jenis drama
1. drma musikal = sereosa gitu
2. drama komedi = lucu bebas ada alur atau tdk
3. drama parodi = lucu tapi terikat alur
4. drama klasikal = drma ini mirip musikal tapi sejarah
5. drama percintaan = standart drma korea atau latin spayol
6. drama kuno = dipanggung theater
7. drama modern = tidak hanya dipanggung)
8. drama action = drma yg ada action move(gerakan)
Drama Klasik pada dasarnya adalah suatu bentuk seni drama yang menyajikan lakon-lakon
klasik terutama dari kisah pewayangan. Berbeda dengan yang terjadi dalam Drama Gong,
dalam Drama Klasik faktor iringan tidak begitu mengikat dan dalam banyak hal gamelan
dimainkan sekedar hanya sebagai ilustrasi yang berfungsi sebagai pengisi kekosongan ketika
terjadi peralihan adegan. Pemusik tidak ditampilkan di pentas melainkan disembunyikan
dibalik layar. Lakon dan dialog - dialog dalam Drama Klasik dituangkan kedalam sebuah
skenario yang disusun oleh seorang sutradara. Di dalam membawakan lakon, para pemain
berakting secara realistis dengan dialog berbahasa Indonesia gaya sandiwara atau bahasa Bali,
dengan mengenakan busana yang dirancang mendekati busana pewayangan.
Seni drama modern ini diciptakan oleh seorang tokoh drama asal Badung, Ida Bagus Anom
Ranuara, melalui sanggar teater yang dipimpinnya yaitu Sanggar Mini Badung. Kreasi ini
muncul menjelang akhir tahun 1970 yang kehadirannya banyak didorong oleh TVRI
Denpasar. Penampilan Drama Klasik karya Anom Ranuara sebagian besar melalui tayangan
layar kaca. Satu aspek penting yang membedakan drama ini dengan Drama Gong adalah tidak
adanya peran Punakawan untuk menterjemahkan dialog para pemeran utama. Set dekorasi
dan properti panggung yang realistis menjadi salah satu kekuatan dari Drama Klasik ini.
Disamping itu durasi pementasan dari Drama Klasik relatif singkat yaitu sekitar 2 jam,
dibandingkan dengan Drama Gong yang bisa dipentaskan semalam suntuk.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 81 -
Ketoprak

Ketoprak (bahasa Jawa kethoprak) adalah sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa. Dalam
sebuah pentasan ketoprak, sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa, yang diiringi
dengan gamelan disajikan. Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacam-
macam. Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita
dari luar negeri. Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita):
Ramayana dan Mahabharata. Sebab nanti pertunjukkan bukan ketoprak lagi melainkan
menjadi pertunjukan wayang orang.

Beberapa tahun terakhir ini, muncul sebuah genre baru; Ketoprak Humor yang ditayangkan di
stasiun televisi RCTI. Dalam pentasan jenis ini, banyak dimasukkan unsur humor.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 82 -
KOMPETENSI DASAR : 7.2 Mengomentari tokoh, perwatakan, latar, plot, tema, dan
perilaku berbahasa dalam drama
INDIKATOR :
Menceritakan isi drama
Membahas unsur-unsur drama (tema, penokohan, konflik, dialog)
Membahas kekhasan (bentuk, pementasan, dialog/dialek, kostum, adat, alur, dll.)

Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan dapat memahami ragam prosa naratif dan menjelaskan tema,plot, tokoh,
dan perwatakan ragam sastra prosa naratif terjemahan dalam diskusi kelompok.

Mengidentifikasi Alur dan Konflik dalam Cerita Drama


Mengidentifikasi Alur dan Konflik dalam Cerita Drama. Adegan drama terdiri atas
serangkaian kejadian yang saling berhubungan dan membentuk jalinan cerita yang disebut
alur atau plot. Kejadian yang satu menjadi sebab atau akibat bagi kejadian yang lain. Ditinjau
dari arah gerak ceritanya, alur dibedakan atas alur maju (progresi/
linier) dan alur mundur (regresi). Alur maju atau disebut juga alur kronologis (alamiah)
diawali dengan eksposisi, adegan ditampilkannya tokoh-tokoh penting dan latar
kehidupannya. Disusul konflik, yaitu munculnya persoalan akibat terjadinya
perselisihan tokoh. Bila konflik itu tidak teratasi, akan membesar, meluas, dan menjadi
kompleks. Dalam tahap komplikasi ini, banyak tokoh lain yang terseret dalam persoalan.
Puncak dari konflik, vaitu klimaks, saat persoalan mencapai titik paling menegangkan.
Biasanya ini merupakan bagian yang paling mendebarkan dan dinanti-nantikan oleh
penonton. Sebelum menuju ke akhir cerita atau konklusi, tokoh melewati tahap peredaan
masalah atau antiklimaks.
Dalam alur maju, sering kali terjadi kilas balik cerita (flash back), yaitu cerita berbalik
sejenak ke masa lalu. Berbeda dengan alur maju, cerita alur mundur dimulai dari bagian akhir.
Namun, ada juga yang diawali dari tengah cerita. Alur seperti ini disebut sebagai alur
gabungan.
Cerita dalam drama tidak akan bergerak apabila semua tokoh memiliki watak, sikap,
pandangan, dan harapan yang sama. Cerita bergerak karena muncul konflik yang dipicu oleh
adanva perbedaan perbedaan antar tokoh. Konflik tidak selalu terjadi secara eksternal, yaitu
antara tokoh dengan tokoh yang lain, tetapi bisa juga terjadi antara tokoh dengan dirinya
sendiri (konflik internal). Selain itu, konflik juga dapat terjadi antara tokoh dengan keadaan
alamiah dan sosial budaya di sekelilingnva dan dengan kepercayaan / keyakinan hidupnva
(konflik batin/moral). Konflik social biasanya terjadi saat tokoh tidak mampu beradaptasi
dengan nilai-nilai vang berlaku di masyarakat.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 83 -
Tugas
1.Sebutkan unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam drama!
2.Samakah unsur-unsur intrinsic pada drama dan pada novel/cerpen? Jelaskan!
3. Apa perbedaan antara alur maju dan alur mundur?
4. Apakah yang dimaksud dengan flashback? Samakah dengan alur mundur?
5. Sebutkan tahap-tahap perkembangan alur majul
6. Apakah yang dimaksud dengan konflik dalam cerita?
7. Sebutkan dan jelaskan secara singkat macam-macam konflikl
Menjelaskan Tema, Plot, Tokoh, dan Perwatakan Ragam Sastra Prosa Naratif
Terjemahan dalam Diskusi Kelompok.
Ragam Prosa Naratif
Perhatikan teks prosa naratif berikut ini!
Kebebasan
Oleh: Sofia

“Abah, Emak berikanlah aku kebebasan.”Keluhan hati Milah. Milah sering bermandikan air
mata tatkala bersendirian. Berkata-kata lagiMilah”Emak, Abah mengapakah hidupku
dikongkong begini?”Teringatkembali Milah akan kalimah yang terkeluar dari mulut
abahnya.”Abahmalu engkau buat perangai macam ini. Sudahlah semua orang di sini kenal
abah dan engkauni anak ustaz dan ustazah yang dihormati. Apalah feadahnya engkau pergi
merayau-rayau jauh malamni?Abah di rumah ini adalah sibuk mengajar anak jiran menggaji
Alquran dan engkau pulak malam-malam buta pergi tengok wayang. Belajar malas, menggaji
pun tak mahu, kerjapun tak ada. Harapkan muka aje cantik.”Bengis dan garang” Pak Mail
memarahi Milah. Pada Milah, Apa salah besarkah dia? Berdosakah dia menonton wayang
dengan si Sidah anak makcik Senahtu.Cuma tengok wayang, lepastu pergi makan di Mc
Donald dan terus balik. Macamana nak pergi
siang hari. Si Sidah kerja waktu siang dan dia pulak tak habis-habis menolong emaknya
berjualan di gerai Nasi Padang. Bukannya tiap-tiap hari dia pergi tengok wayang. Itu pun
sekali-sekali pada malam Minggu. Macam mana nak cari kerja? Siapa nak tolong emaknya
nanti?
Milah bukan bodoh belajar dan malas menggaji cuma dia terlalu penat setelah siang hari
menolong emaknya berjualan. Bagi Milah, dia sanggup korbankan alam persekolahan dia,
demi ingin menjadi anak yg baik dan menolong abah dan emaknya. Jiwa dia memang
tertekan. Tingkah- lakunya mesti dijaga. Dia mesti berkelakuan baik, sopan, dan alim. Ini
semua kerana ingin menjaga maruah kedua orang tuanya. Pelajaran Islam yang diajar oleh
abahnya tak pernah Milah ingkari. Solat lima waktu akan Milah kerjakan walaupun badannya
teramat letih setelah berkerja di siang hari. Semua sudah dia patuh, tapi abahnya tetap dengan
peraturan ketatnya. “Dahlah Milah, jangan nak termenung lagi. Abah memang macam gitu.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 84 -
Dia marah kita bukan apa, dia sayangkan anak-anaknya. Pada abah ini tangong-jawab dia.
Kalau dia tak marah sekarang, nanti di padang mashar dia di soal.
Kakak faham betul perasaan kau. Jiwa orang remaja, memang nakkan kebebasan.” Kak
Rohana cuba menasihati adiknya Milah. Setiap hari Ahad, Milah selalu pergi rumak kak
longnya. Setelah menolong emaknya. Mak Cik Puteh berjualan separuh hari sahaja pada hari
Minggu, Milah pasti akan ke rumah kakaknya yang tak jauh dari tempat jualan mereka. Kak
Rohanalah tempat dia manja dan menggadu masalah peribadinya.Kalau tak ada kak Rohana,
mungkin dah lama Milah lari dari rumah. “Milah bukan apa Kak Ana, Milah hanya pergi
tengok wayang. Sedikit kebebasan pun tak boleh. Tak akan nak duduk pat rumah, kedai dan
mengajar budak-budak jiran mengaji. Ini aje dunia Milah. Bosan tau! Milah, nak jugak tengok
dunia luar di sana. Pergi shopping ke atau berkelah. Janganlah kongkong Milah sampai
macamni. Macam katak dalam tempurong. Sidahtu,semenjak dah kerja semangkin bergaya
dah cantik. Milah pun nak macam Sidah, cantik dan bergaya. Kata orang, hasil duit penat
berkerja nampak.” Milah cuba minta
sokongan dan simpati dari kakaknya. “Itu kakak tahu.Kak Ana pun macam kau
Milah.Kakaklah penyebab Abah garang dan kongkong kau macam gitu. Kakak, lagi teruk dari
engkau.”Keluhan suara Kak Ana.”Tak akanlah kerana kakak kahwin muda, abah nak
kongkong Milah pulak?
Tanda soalan yang di tanya Milah seolah-olah tak munasabah. Sambung lagi perbualan antara
kak Ana dan Milah, “Memang kakak kahwin muda Milah, tapi kerana nak tutup malu. Kau
memang tak tahu hal ini. Peristiwa ini berlaku, kau masih kecil lagi Milah.” Kak Ana berhenti
sekejap perbualannya dan menarik nafas panjang sebelum meneruskan ceritanya.” Apa kak
Ana, nak tutup malu?” Milah bertanya dengan nadah heran dan tak sabar nak tahu cerita
sebenarnya.”HEM!” Kak Ana menganggutkan kepalanya. Tiba-tiba pintu rumah Kak Ana
diketuk orang. Milah bangun dari sofa dan cuba melihat di lubang pintu. Perbualan mereka
terpaksa dihentikan.
Suami Kak Ana, abang Osman dah balik dari kerja.”Baru balik ya bang” tanya Milah pada
abang iparnya.”Ya, Milah.Kau dari tadi atau baru sampai?”Bertanya balik soalan abang
iparnya kepada Milah”AH! Milah dari tadi duduk-duduk berbual-bual dengan Kak Long.
Macam
biasalah bang, dah habis jualan singgah sini. Mana lagi Milah nak pergi.Bukan boleh merayap
tempat lain”Sambung perbualan Milah dengan Abang Osman. Osman macam biasa, sampai
sahaja di rumah, dia pasti terus ke biliknya. Dia akan ke tempat tidur baby dan cium pipi baby
montel kesayangannya yang sedang tidur dengan perlahan. Hingga terlupa dia tentang apa
yang Milah sudah ucapkan tadi. Milah perhatikan gelagat abang iparnya yang memang sayang
betul dengan si Natasha si comel yang baru 4 tahun. Dalam hatinya berkata, kalaulah dia
dapat manja dan disayangi seperti Natasha, kan best. Abang

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 85 -
Osman memang seorang ayah yang penyayang dan suami bertangung jawab dan baik hati
orangnya. Beruntung Kak Ana bersuamikan Abang Osman.
”Eh!Eh!Eh. Adik kakakni melamun aje dia”. Sambil menepuk bahunya Milah. Rohana
memang manja dan mesra dengan Milah. Milahlah satu-satunya darah dagingnya. Mereka
cuma dua beradik sahaja. Tak heranlah kalau orang tua mereka memang jaga betul dan kawal
anak dara mereka. Kata orang dulu-dulu menjaga anak lelaki lebih senang dari menjaga anak
perempuan. Tapi, jaga macam mana pun, kalau dah nak jadi perkara buruk dah tak boleh nak
kata.
“Kak! Sambunglah cerita kakak tadi” Merayu Milah kepada kakaknya.”EH! Tak
bolehlah.Abang Man kan dah balik.Sekejap lagi, dia dah nak makan pula.Nanti,kalau abang
Man keluar pergi rumah emak dia, kita sambung ok!” jawab kak Ana.”EH! Akak tak ikutke?
Tanya Milah pada kakaknya.”Tak. Lagi pun abang cuma nak kasi duit aje pada mak nya”.
“Abang Man tu, selalu ya kasi duit pada maknya” Tanya Milah kepada kak Ana”Ah! Abang
Man kau memang begitu. Dia memang siang-siang dah beritahu Kak Ana. Selagi dia mampu,
dia akan tetap memberi duit pada orang tua dia. Kak Ana tak kisah Milah. Abang Man tu
gajinya besar, lagi pun yang dia tolong pun emak dan bapa mentua akak. Kitani Milah, kalau
jadi isteri,janganlah kongkong sangat suami kita. Dia anak lelaki masih bertangung jawab
menolong orang tua mereka. Kalau duit tak ada, bela dan jaga mereka atau selalulah bertanya
khabar berita.”Berpanjang lebar Kak Ana memberi pendapat pada adiknya.
Milah termenung sekejap dan di kepalanya ashik berfikir tentang apa sebenarnya yang terjadi
antara Kak Ana dengan Abahnya. Dia perhatikan sahaja gerak Kak Ana mengemas dan
menyajikan makanan untuk makan malam Abang Iparnya. Sambil bangun dari duduk di
dapur, Milah meminta diri untuk masuk ke kamar biliknya yang memang
dah disediakan Kak Ana untuk adik kesayangannya tumpang tidur.
Di dalam bilik, mata Milah terkebil-kebil tak boleh tidur.”Apakah rahsia yang Kak Ana dan
Abah simpan hinggakan aku tidak dapat kebebasan. Setiap langkah aku selalu aje ada yang
ascort. Bosan aku.”Keluh Milah seorang diri hingga tak sadar lalu dia terlelap tidur.
(Sumber: Kumpulan prosa naratif modern, 2007)
Definisi Alur
Alur merupakan rangkaian cerita sejak awal hingga akhir. Alur dibedakan menjadi tiga, yaitu
alur maju, alur mundur, dan alur gabungan. Alur maju adalah rangkaian cerita yang dimulai
dari pengenalan masalah, terjadinya konflik, klimaks, dan penyelesaian masalah. Sementara
pada alur mundur, cerita dimulai dengan menampilkan konflik, kemudian pengenalan tokoh,
dan penyelesaian masalah. Sedangkan alur gabungan merupakan perpaduan antara alur maju
dan alur mundur.
Secara umum tahapan alur dapat digambarkan seperti di bawah ini.
Keterangan:
1. perkenalan

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 86 -
2. konflik
3. klimaks
4. peleraian
Mengidentifikasi karakter tokoh
1. Melalui tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya.
2. Gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan kehidupan maupun
caraberpakaian.
3. Menunjukkan bagaimana perilakunya.
4. Melihat bagaimana tokoh itu berbicara tentang dirinya sendiri.
5. Memahami bagaimana jalan pikirannya.
6. Melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentang dia.
7. Melihat tokoh lain berbincang dengan-nya.
8. Melihat bagaimanakah tokoh yang lain memberi reaksi terhadapnya.
9. Melihat bagaimanakah tokoh itu dalam mereaksi tokoh yang lain.
Di atas terdapat sebuh cuplikan novel. Tugas Anda adalah mendeskripsikan alur novel
tersebut! Ikuti langkah-langkah di bawah ini!
a. Bagilah kelas menjadi 5 kelompok!
b. Perwakilan tiap kelompok membacakan cuplikan novel di depan kelas dan yang lain
memperhatikan!
c. Diskusikan dengan kelompok unsur-unsur intrinsik yang telah Anda temukan!
d. Buatlah hasil pekerjaan Anda dengan format yang sudah disediakan! Salinlah di buku tugas
Anda!
e. Sampaikan secara lisan di depan kelas hasil diskusi kelompok Anda!

Unsur-unsur Drama (tema, penokohan, konflik, dialog)

Drama, sebagai karya seni, barulah lengkap jika dimainkan atau dipentaskan.
Maksudnya, cakapan tiap-tiap tokoh harus diucapkan oleh orang yang memerankannya
(Disebut “aktor” untuk yang pria, “aktris” untuk wanita). Cakapan tidak sekedar diucapkan,
tetapi disertai dengan gerak-gerik yang sesuai menurut tafsiran aktor atau aktrisnya. Didalam
suatu pementasan drama, pengelola dan penanggung jawab seluruh kegiatan pementasan
disebut “produser”, sedangkan yang bertanggung jawab atas nilai artistik pementasan disebut
“sutradara”. Tugas utama sutradara adalah menata gerak para aktor dan aktris. Ia juga
harus bekerja sama dengan berbagai pihak yagn terlibat, seperti penata panggung, penata
cahaya (lampu), dan penata bunyi (musik).
 Supaya tokoh-tokoh di dalam drama dapat diperankan dengan baik, teks drama perlu
lebih dahulu dipahami benar-benar. Diperlukan daya bayang yang kuat  untuk dapat membaca
dan menikmati karya sastra yang berbentuk drama. Mengapa?Antara lain karena sifat tokoh-
tokohnya dan keadaan serta suasana peristiwa  yang terjadi tidak dideskripsikan oleh

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 87 -
pengarangnya. Yang ada hanyalah cakapan antartokoh. Keterangan tentang tempat serta
waktu kejadiaannya hanya dinyatakan secara singkat di antara tanda kurung. Demikian pula
gerak-gerik dan suasana hati para tokohnya
Peran Tokoh dalam Pementasan Drama
Tokoh dalam pementasan  drama mempunyai posisi yang penting. Tokohlah yang
mengaktualisasikan naskah drama di atas pentas. Tokoh yang didukung oleh latar peristiwa
dan aspek-aspek lainnya akan menampilkan cerita dan pesan-pesan yang ingin disampaikan.
Berdasarkan perannya, tokoh terbagai atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh
utama adalah tokoh yang menjadi sentral cerita dalam pementasan drama sedangkan tokoh
pembantu adalah tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk mendukung jalan cerita dan
memiliki kaitan dengan tokoh utama.
Bagaimana cara menentukan tokoh dalam pementasan drama?Tokoh utama setidaknya
ditandai oleh empat hal, yakni (1) paling sering muncul dalam setiap adegan, (2) menjadi
sentral atau pusat  perhatian tokoh-tokoh yang lain, (3) kejadian-kejadian yang melibatkan
tokoh lain selalu dapat dihubungkan dengan peran tokoh utama, dan (4) dialog-dialog yang
dilibatkan tokoh-tokoh lain selalu berkaitan dengan peran tokoh utama.
Dari segi perwatakannya, tokoh dan perannya dalam pementasan drama terdiri  4
jenis, yaitu tokoh berkembang, tokoh pembantu, tokoh statis dan tokoh serba bisa. Tokoh
berkembang adalah tokoh yang mengalami perkembangan selama pertunjukan. Misalnya,
tokoh yang awalnya seorang yang baik, namun pada akhirnya  menjadi seorang yang jahat.
Tokoh pembantu adalah tokoh yang diperbantukan untuk menjelaskan tokoh lain. Tokoh
pembantu merupakan minor character yang berfungsi sebagai pembantu saja atau tokoh yang
memerankan suatu bagian penting dalam drama, namun fungsi utamanya tetap sebagai tokoh
pembantu. Tokoh statis adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan karakter dari awal
hingga akhir dalam dalam suatu drama. Misalnya, seorang tokoh yang berkarakter jahat dari
awal drama akan tetap bersifat jahat di akhir drama. Tokoh serba bisa adalah tokoh yang
dapat berperan sebagai tokoh lain (all round). Misalnya, tokoh yang berperan sebagai seorang
raja, namun ia juga berperan sebagai seorang pengemis untuk mengetahui kehidupan
rakyatnya.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 88 -
KOMPETENSI DASAR : 8.1 Menentukan tema, plot , tokoh, perwatakan, dan
pembabakan, serta perilaku berbahasa teks dalam drama tradisional atau terjemahan
INDIKATOR :
Membaca naskah drama
Menentukan tema, plot , tokoh, perwatakan, dan pembabakan, serta perilaku berbahasa

Mengidentifikasi unsur satiris/ humor dan atau sinisme yang tergambar dari dialog
para pelaku drama tersebut sebagai penanda dari perwatakan masing-masing pelaku
tradisional dan terjemahan

Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan dapat Mengidentifikasi unsur satiris/ humor dan atau sinisme yang
tergambar dari dialog para pelaku drama tersebut sebagai penanda dari perwatakan
masing-masing pelaku tradisional dan terjemahan
MATERI
Menentukan Tema, Plot, Tokoh, Perwatakan, dan Pembabakan, Serta Perilaku
Berbahasa teks dalam drama tradisional atau terjemahan
Dalam pelajaran ini, Anda diharapkan dapat menentukan unsur-unsur yang ada dalam drama
tersebut, di antaranya tema, plot, tokoh, perwatakan dan pembabakan, serta perilaku
berbahasaa dalam teks drama tradisional atau terjemahan.
Dalam drama terdapat unsur-unsur pembangun cerita yang dapat diidentifikasi. Unsur-unsur
tersebut membangun kesatuan utuh yang membentuk jalan cerita dalam drama. Sebagai salah
satu genre sastra, drama dapat diidentikkan dengan genre fiksi, yakni novel dan cerpen. Hal
ini dikarenakan keberadaan unsur-unsur cerita atau
peristiwa yang dihadirkan oleh pengarang. Pembeda antara drama dengan novel dan cerpen
ialah wujud drama yang terdiri atas dialogdialog. Adapun pemaparan unsur-unsur seperti
latar, ekspresi tokoh, dan lain-lain dimunculkan sebagai panduan jika drama tersebut akan
dipentaskan.
Pernahkah Anda membaca teks drama? Cobalah bandingkan antara teks drama yang Anda
baca tersebut dengan cerpen atau novel. Jika dibandingkan dengan fiksi berupa cerpen atau
novel, di dalam drama tidak ditemukan adanya unsur-unsur pencerita seperti yang ada di
dalam prosa fiksi. Jalan cerita di dalam drama lebih dapat ditelusuri melalui motif yang
menyebabkan munculnya peristiwa.Dalam hal ini, dialog antartokohlah yang memunculkan
konflik atau peristiwa di dalam drama tersebut.
Sekarang perhatikanlah contoh drama berikut ini.
Iteung Pergi ke Kota
Oleh: Raisal Kahfie
Suasana pagi hari. Terdengar suara ayam jantan berkokok. Di panggung, Kabayan terlihat
sedang terlelap. Dia tertidur di sebuah dipan yang terbuat dari bambu. Posisi tidurnya tidak
lazim dan menggelikan. Dia mendengkur sangat keras. Dari belakang panggung terdengar
suara abah berteriak.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 89 -
Abah : (berteriak) Iteung! Mana suamimu? Ayo, ikut abah ke sawah! Bangunkan si
borokokok! Jangan mau kalah sama ayam jantan yang sejak tadi sudah berkokok!
Muncul Iteung setengah berlari. Dia terlihat sibuk menenteng ember berisi cucian.
Dia terlihat panik.
Iteung : (pada penonton) Aduh, bagaimana ini? Kalau Abah tahu Kang Kabayan Masih tidur,
dia bisa marah besar. Gawat. Saya harus bagaimana, penonton?
Abah terus memanggil-manggil. Iteung. Iteung makin panik. Sementara, suara
dengkuran Kabayan malah semakin terdengar jelas.
Iteung : A...anu... Bah... Kang Kabayan sudah pergi sejak subuh. Ada pekerjaan di
Kecamatan, Bah. Abah silakan saja ke sawah. Hati-hati ya, Bah. Apa mau Iteung
buatkan kopi?
Abah : Tidak perlu. Syukurlah kalau suamimu si borokokok itu sudah dapat kerja. Abah pergi
dulu, geulis. Assalamualaikum.
Iteung : Waalaikumsalam, Abah. Hati-hati ya, Bah. Iteung menarik napas lega.
Iteung : Penonton. Sebetulnya Iteung malu. Barusan Iteung sudah berbohong pada orangtua
sendiri. Jangan GR, penonton. Iteung bukan malu sama penonton. Tapi malu sama
Gusti Allah. Tapi, mau bagaimana lagi? Kalau tidak begitu, keadaannya bisa jadi
kacau. Bisa-bisa kiamat datang sebelum waktunya. Yang jelas, penonton jangan
sampai meniru kelakuan jelek Iteung, ya? Jangan, dosa! Pamali. (Kembali menghela
napas)
Tiba-tiba Kabayan mendengkur lebih keras.
Iteung : (kesal) Aduh, aduh, si Akang Kabayan. (menyimpan ember cucian dan mengambil
sapu ijuk yang tergeletak di lantai).Hei, Kang Kabayan! Bangun Akang! Masa jam
segini masih tidur? Orang- orang mah sudah seibuk mencari kerja. Ini malah enak-
enakan molor.
Kabayan nungging. Pantatnya mengarah ke wajah Iteung.
Iteung : Dasar si borokokok. (menusuk-nusukkan gagang sapu ke pantat Kabayan) Bangun
Akang! Bangun.
Kabayan terbangun. Ia terlihat kesal.
Kabayan : (marah-marah) Astaghfirullah. Nyiii... ada apa atuh ini teh? Pagi-pagi bukannya
setel radio. Nyanyi-nyanyi supaya hati riang gembira. Ini malah marah-marah
sama suami. Pake tusuk-tusuk pantat suami segala. Dosa Iteung, dosa.
Kabayan : Ahhhh... sudah... sudah... sudah... Akang pusing dengar Anda ngomong. Biarkann
Allah yang mengatur rezeki kita. Kita tinggal menunggu. Kerja, kerja.
Memangnya gampang cari kerja? Di zaman seperti sekarang ini, laki-laki itu susah
mencari kerja. Jangan samakan Akang dengan Abah. Abah Anda itu enak. Punya
sawah sendiri, punya kebun cabai sendiri, punya kolam, ikan sendiri, nah Akang?

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 90 -
Akang punya apa? Akang ini miskin, Iteung. Mending kalau Abah Anda mau
ngasih sebagian sawahnya untuk Akang, Ini mana? Abah Anda pelit.
Iteung : Akang jangan sembarangan. Abah tidak mungkin memberikan sawahnya pada orang
malas seperti Akang. Bagaimana nasib padi-padi itu kalau Akang malas? Akang
tunjukan pada Abah kalau Akang mampu menggarap sawah ladangnya. Dalam
hidup, kita harus berikhtiar, Kang. Keadaan kita tidak akan berubah seperti sulap
sihir jika kita hanya bermalasmalasan. Kita harus berikhtiar.
Kabayan : Halah, berisik! Sudah, kalau Anda mau kerja, Anda saja yang kerja. Bukankah di
zaman seperti ini perempuan lebih gampang nyari kerja. (Pergi meninggalkan
Iteung) Iteung menangis. Dia benar-benar terpukul.
Iteung : Penonton, jangan pernah meniru kelakuan suami saya. Dia salalu saja begitu. Dia
egois. Mau menang sendiri. Dia juga pemalas. Sudahlah, tidak ada gunanya jika saya
hanya berdiam diri dan bersedih. Saya harus berbuat sesuatu. (Berpikir) Ya, saya
akan cari kerja ke kota. Saya akan minta bantuan Kang Indra dan Ceu Fitri, sahabat
saya waktu kecil yang sudah sukses di kota. Melangkah ke dipan lalu duduk di
atasnya sambil melipat selimut bekas kabayan.
Iteung : Kang Kabayan, Kang Kabayan.... baiklah, saya akan pergi. Saya akan menunjukkan
pada Kang Kabayan bagaimana caranya mencari uang. Semoga dia bisa
merenungkan semua ini. (Teringat sesuatu) Ambu.... ya, sebaiknya sekarang saya
pamit dulu pada Ambu sebelum Kang Kabayan Kembali. Kang Kabayan, maafkan
Iteung... ini semua demi Akang juga.
(Iteung segera pergi ke luar panggung)
Iteung : Lho? Kenapa malah Akang yang marahmarah? Harusnya Iteung yang marah, Kang.
Akang sudah tidak peduli lagi pada nasib keluarga kita. Akang malas bekerja. Iteung
capek, Kang. Apa Akang tidak punya niat untuk bekerja dan membahagiakan
Iteung? Bagaimana nanti jika kita sudah punya anak?
Kabayan : (menguap)
Iteung : Kang, Akang teh mikir tidak? Apa tidak malu sama Abah? Lihat Abah, Kang. Meski
sudah tua, Abah tetap semangat bekerja. Tetap ke sawah, ke kebun cabai. Apa
Akang tidak ingin mencontoh Abah. Lihat teman kita Kang Indra, Ceu Fitri, Kang
Maman, sama si Fajar. Mereka semua rajin berikhitar, Kang. Mereka ingin lepas dari
kemiskinan.
Setelah membaca drama tersebut, Anda dapat menentukan unsur-unsur yang terkandung di
dalamnya. Unsur-unsur tersebut tecermin dalam setiap dialog tokoh.
1. Tema
Tema dalam drama tersebut adalah mengenai usaha seseorang dalam menjalani hidup. Dalam
drama tersebut, diceritakan bahwa Kabayan adalah seorang pemalas yang tidak mau bekerja.
Dia tidak mau berusaha. Padahal, kebutuhan hidup semakin lama semakin melilitnya.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 91 -
2. Alur/ Plot
Alur atau plot dalam drama tersebut adalah alur konvensional, yakni alur yang bergerak satu
arah mengikuti arus waktu.
3. Tokoh
Dalam drama tersebut, ada tiga tokoh, yakni Iteung, Kabayan, dan Abah. Akan tetapi, tokoh
Abah tidak dimunculkan ke atas panggung. Tokoh ini hanya dimunculkan sebagai suara
yang berasal dari luar panggung.
4. Perwatakan
Perincian watak ketiga tokoh dalam drama tersebut adalah sebagai berikut.
a. Iteung : penyabar, pekerja keras, orang yang baik meski sempat berbohong pada Abah
untuk menutupi kelakuan buruk suaminya.
b. Kabayan : pemalas, egois, tidak punya semangat hidup
c. Abah : penuh semangat, pekerja keras
5. Perilaku Berbahasa
Bahasa yang digunakan dalam drama tersebut adalah bahasa Indonesia sehari-hari (ragam
lisan) yang disisipi ujaran-ujaran berbahasa Sunda seperti teh, mah, dan atuh.
Sekarang, coba Anda cermati kembali unsur-unsur yang telah dikemukakan tersebut.
Dapatkah Anda menemukan hal lainnya? Untuk melatih kemampuan Anda menentukan
unsur-unsur yang terkandung dalam drama, kerjakanlah latihan berikut.
EVALUASI
1. Bacalah drama berikut ini dengan saksama.
Pertemuan dari Hari Ke Hari
Karya: W.S. Rendra

Sore hari, di rumah Aryo Sekti, Panembahan Reso duduk berembuk dengan Aryo Sekti.
Reso : Anda tadi, di rumah saya, berkata bahwa hanyaaku yang bisa menyelamatkan kerajaan
dari bencana perpecah; Benarkah itu?
Sekti : Tentu saja. Apakah Anda berpura-pura tidak menyadari kenyataan itu? Bukan
kerendahan hati!
Reso : Bukannya tidak menyadari, tetapi kurang meyakini.
Sekti : Ya, begitulah kenyataannya. Orang boleh suka atau tidak suka kepada Anda, tetapi toh
harus mengakui kenyataan bahwa Anda sangat dibutuhkan oleh negara untuk
mengatasi perpecahan.
Reso : Jadi, Anda menganggap aku dibutuh-kan oleh negara! Tetapi, mengenai suka atau
tidak suka terhadap diriku itu bagaimana? Anda termasuk yang suka atau tidak suka?
Sekti : Termasuk yang suka dan tidak suka
Reso : Apa yang tidak Anda suka pada diriku?
Sekti : Ada satu rahasia yang menyelubungi diri Anda yang membuat diri saya penasaran.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 92 -
Reso : Hmm. Begitu. Memang ada sikap Anda yang agak mengganggu hubungan kita berdua.
Tetapi, rupanya bukan soal yang menyangkut rasa tidak suka, melainkan menyangkut
rasa curiga.
Sekti : Ya! Ya! Memang begitu! Betul! Saya punya rasa curiga pada diri Anda.
Reso : Nah, sekarang jangan lagi ada rasa sungkan. Aku ingin ada pertemuan dari hati ke hati
dengan Anda.
Sekti : Ini suatu kehormatan bagi saya.
Reso : Syukurlah. Sekarang tuntaskan, uraikan seluruh kecurigaan Anda terhadap diriku.
Sekti : Panembahan! Sebetulnya Anda ingin menjadi Raja, bukan?
Reso : Betul!
Sekti : Sejak dari permulaan gerakan para Panji?
Reso : Ya! Tepatnya, sejak Panji Tumbal mengajak aku ikut berontak. Waktu itu kita semua
mulai menyadari bahwa keadaan kerajaan yang buruk harus diubah. Aku melihat
Baginda Raja Tua Sudan pikun, tetapi ia masih lebih baik dari semua calon pengganti
yang ada. Pada saat itu, meskipun aku masih Panji, aku sudah sadar bahwa akulah
yang bisa menyelamatkan negara.
Sekti : Jadi, penilaian terhadap Anda, yang sekarang saya ucapkan, waktu itu sudah Anda
sadari?
Reso : Ya. Betul.
Sekti : Di dalam kehidupan sehari-hari manusia biasa, in! disebut kepongahan.
Reso : Aku menyadari kekuranganku, aku menyadari kelebihanku. Itu saja!
Sekti : Takaran Anda memang bukan takaran manusia biasa.
Reso : Penyadaran akan kelebihan diriku menerbitkan cita-cita untuk menjadi Raja dan
menyelamatkan negara! Lalu, cita-cita itu aku perjuangkan dengan rencana dan usaha.
Sekti : Itulah sebabnya Anda mengingkari pemberontakan Panji Tumbal.
Reso : Ya. Untuk menguasai semua Adipati dan menghindari perpecahan wrlayah di dalam
kerajaan. Karena aku tidak sekadar ingin duduk di atas tahta, tetapi ingin membela dan
menyelamatkan seluruh kerajaan.
Sekti : Jadi, Anda memilih merajakan Pangeran Rebo karena ia paling lemah di antara para
calon yang ada, dan bisa diterka akan membutuhkan seorang Pemangku?
Reso : Betul! Ya!
Sekti : Dan, hubungan dengan Ratu Dara yang sampai sejauh itu?
Reso : Itu bukan rencanaku dari semula. Itu suatu unsur yang tidak terduga yang ternyata
sangat membantu rencanaku. Anda lihat, setiap rencana dan usaha kalau benar-benar
diperjuangkan akan punya nasib sendiri. Nasib baik atau buruk, yang kita harus berani
menang-gung atau mensyukuri.
Sekti : Anda tidak merencanakan dari semula untuk punya hubungan asmara dengan Ratu
Dara! Lalu, istri Anda wafat...

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 93 -
Reso : Aku menyuruh Siti Asasin untuk membunuhnya.
Sekti : Dan, lalu kita bersama-sama merencanakan pembunuhan terhadap Raja Tua dengan
bantuan Ratu Dara! Tetapi, siapa yang meracun Anda? Saya men-duga Anda diracun
oleh istri Anda.
2. Tentukan unsur-unsur drama berikut ini.
a. tema
c. tokoh dan perwatakan
b. plot d. perilaku berbahasa
3. Buatlah laporan tertulisnya.

Membacakan Teks Drama dengan Intonasi dan Ekspresi sesuai Karakter Tokoh

Membacakan Teks Drama dengan Intonasi dan Ekspresi sesuai Karakter Tokoh

Tiga orang siswa putra dan putri membacakan naskah drama berikut ini. Dua siswa
memerankan tokoh ,Iamil dan Saenah. dan satu siswa lagi bertindak sebagai narator.
Meskipun tanpa akting, naskah dibacakan dengan intonasi dan ekspresi sesuai karakter tokoh.
Untuk itu, sebelum membacakan, siswa vang bertugas diberi kesempatan terlebih dahulu
untuk memahami dan menginterpretasikan karakter tokoh.
Badai Sepanjang Malam
oleh Max Arifin
Para Pelaku:
1. Jamil, seorang guru SD berumur 24 tahun
2. Saenah,istri Jamil berusia 23 tahun
3. Kepala Desa, suara pada flashback
Setting: Ruangan depan sebuah rumah desa pada malam hari. Di dinding ada lampu minyak
menyala. Ada sebuah meja tulis tua. Di atasnya ada beberapa buku besar. Kursi tamu dari
rotan sudah agak tua. Dekat dinding ada balai-balai.Sebuah radio transistor juga tampak di
atas meja.
Suara  : Suara jangkerik. Suara burung malam. Gonggongan anjing di kejauhan.Suara adzan
subuh.
Musik  : Sayup-sayup terdengar lagu Asmaradahana, lewat suara sendu sebuah seruling.
Note  : Kedua suami-istri memperlihatkan pola kehidupan kota, Dengan kata lain, mereka
berdua memang berasal dari kota. Tampak pada cara dan bahan pakaian yang mereka kenakan
pada malam hari itu. Mereka juga memperlihatkan sebagai orang yang baik-balk, Hanya
idealism yang menyala-nyala yang menyebabkan mereka berada di desa terpencil itu.
Begitu layar tersingkap, nampak Jamil sedang asyik membaca. Kakinya ditelusurkan ke atas
kursi di depannya. Sekali-sekali ia memjit – mijit keningnya dan membaca lagi. Kemudian ia
mengangkat mukanya, memandang jauh ke depan, merenung dan kembali lagi pada

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 94 -
bacaannya. Di kejauhan terdengar salak anjing melengking sedih.Jangkerik juga menghiasi
suasana malam itu. Di keiauhan terdengar seruling penuh pilu membawakan asmaradahana.
1. Jamil  : Menyambar rokok di atas meja dan menyututnya. Asap berkepul ke atas.
Pada saat itu istrinya muncul dari balik pintu kamar.
2. Saenah  : Kau belum tidur juga? Kukira sudah larut malam. Beristirahatlah, besok kan
3. Jamil  : Sebentar, Saenah. Seluruh tubuhku memang sudah lelah, tapi pikiranku masih
saja mengambang ke sana kemari. Biasa, kan aku begini malam-malam,
4. Saenah  : Baiklah. Tapi, boleh aku tahu apa yang kaupikirkan malam ini?
5. Jamil  : Semuanya, semua apa yang kupikirkan selama ini sudah kurekam dalam buku
harianku, Saenah. Perjalanan hidup seorang guru muda yang ditempatkan di suatu desa
terpencil-seperti kl ulan ini kini merupakan lembaran – lembaran terbuka bagi semua orang
6. Saenah  : Mengapa baru kini kau beritahukan hal itu padaku? Kau seakan-akan
menyimpan suatu rahasia. Atau, memang rahasia?
7. Jamil  : Sama sekali bukan rahasia, sayangku! Malam-malam di tempat terpencil
seakan memanggil aku untuk diajak merenungkan sesuatu. Dan, jika aku tak bisa memenuhi
ajakannya aku akan mengalami semacam frustrasi. Memang pernah sekali, suatu malam yang
mencekam, ketika aku sudah tidur dengan nyenyak, aku tiba pada suatu persimpangan jalan di
mana aku tidak boleh memilih, pasrah saja. Apa yang bisa kulakukan di tempat yang sesunyi
ini? (Dia menyambar buku hariannya yang terletak diatas meja dan membalik – balikkannya)
coba kau baca catatanku tanggal…(sambil masih membalik – balik)…ini tanggal 2 oktober
1977.
8. Saenah  : (membaca) “ sudah setahun aku bertugas di Klaulan. Suatu tempat yang
terpacak tegak seperti karang di tengah lautan , sejak desa ini tertera dalam peta bumi. Dari
jauh dia angker, tidak bersahabat: panas dan debu melecut tubuh. la kering kerontang,
gersang. Apakah aku akan menjadi bagian dari alam yang tidak bersahabat ini? Menjadi
penonton yang diombang ambingkan oleh barang tontonannya. Setahun telah lewat dan
selama itu manusia di telan oleh alam" (berhenti sejenak, dan Saenah mengeluh; memandang
sesaat pada Jamil sebelum membaca lagi) “Aku belum menemukan kejantanan di sini. Orang-
orang seperti sulit berbicara tentang hubungan dirinya dengan alam. Sampai di mana kebisuan
ini bisa diderita? Dan, apakah akan diteruskan oleh generasi-generai yang setiap pagi
kuhadapi? Apakah di sini tidak dapat dikatakan adanya kekejaman." (Saenah berhenti
membaca dan langsung menatap pada Jamil)
9. Jamil  : Kenapa kau berhenti? Jangan tatap aku seperti itu, Saenah.
10. Saenah  : Apakah tulisan ini tidak keterlaluan? Bisakah ditemukan kejujuran di
dalamnya?
11. Jamil  : Kejujuran kupertaruhkan di dalamnya, Saenah. Aku bisa mengatakan, kita
kadang-kadang dihinggapi oleh sikap – sikap munafik dalam suatu pergaulan hidup. Ada
ikatan – ikatan yang mengharuskan kita berkata "Ya!" terhadap apa pun, sekalipun dalam hati

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 95 -
kecil kita berkata "Tidak". Kejujuranku mendorong aku berkata," Tidak", karena aku melatih
diri menjadi orang yang setia kepada nuraninya. Aku juga tahu, masa kini yang dicari adalah
orang-orang yang mau berkata "Ya". Yang berkata "Tidak" akan disisihkan. (Diam sejenak)
Memang sulit, Saenah.Tapi, itulah hidup yang sebenarnya terjadi. Kecuali kalau kita mau
melihat hidup ini indah di luar, bobrok di dalam. Itulah masalahnya, (S uasana menjadi hening
sekali). Di kejauhan terdengar salak anjing berkepanjangan)
12. Saenah  : Aku tidak berpikir sampai ke sana. Pikiranku sederhana saja. Kau masih ingat
tentunya, ketika kita pertama kali tiba di sini, ya, setahun yang lalu. Tekadmu untuk berdiri di
depan kelas, mengajar generasi muda itu agar mereka menjadi pandai. Ldealismemu menyala-
nyala. W aktu itu kita disambut oleh Kepala Desa dengan pidato selamat datangnya, ( Saenah
lari masuk, Jamil terkejut.Tetapi, sekejap mata Saenah muncul sambil membawa tape
recorder!) Ini putarlah tape ini. Kau rekam peristiwa waktu itu. (Saenah memutar tape itu,
kemudian terdengarlah suara Kepala Desa) ".... Kami ucapkan selamat dating kepada Saudara
Jamil dan istri. Inilah tempat kami. Kami harap Saudara betah di tempat ini, betah menjadi
guru di sini. Untuk tempat Saudara berlindung dari panas dan angin, kami telah menyediakan
pondok yang barangkali tidak terlalu baik bagi Saudara. Dan, apabila Anda memandang
bangunan SD yang cuma tiga kelas itu, dindingnya telah robek, daun pintunya telah copot,
lemari-lemari sudah reyot, lonceng sekolah bekas pacul tua yang telah tak terpakai lagi.
Semuanya. Semuanya menjadi tantangan bagi kita bersama. Selain itu, kami perkenalkan dua
orang guru lainnyay ang sudah lima tahun bekerja di sini. Yang ini adalah Saudara Sahli, yang
berkaca mata itu adalah Saudara Hasan. Kedatangan Saudara akan memperkuat tekad kami
untuk membina generasi muda di sini. Harapan seperti ini menjadi harapan Saudara Sahli dan
Saudara Hasan tentunya."(Saenah mematikan tape. Diam, agak lama, Jamil menunduk,
sedang Saenah memandang pada Jamil. Pelan-pelan jamil mengangkat mukanya. Mereka
berpandangan).
13. Saenah  : Semua bicara baik-baik saja waktu itu dan semuanya berjalan wajar.
14. Jamil  : Apakah ada yang tidak wajar pada diri ku sekarang ini?
15. Saenah  : Kini aku yang harus bertanya: jujurkah pada nuranimu sendiri? Penilaian
terakhir ada pada hatimu. Mampukah kau membuat semacam pengadilan yang tidak memihak
kepada nuranimu sendiri? Karena bukan mustahil sikap keras kepalalah yang berdiri di
belakang semuanya itu. Terus terang dari hari ke hari kita seperti terdesak dalam masyarakat
yang kecil ini.16. Jamil : Apakah masih harus kukatakan bahwa aku telah berusaha berbuat
jujur dalam semua tindakanku? Kau menyalahkan aku karena aku terlalu banyak bilang
"Tidak" dalam setiap dialog dengan sekitarku. Tapi, itulah hatiku yang ikhlas untuk ikut gerak
langkah masyarakatku. Ti dak, Saenah. Mental masyarakat seperti katamu itu tidak terbatas di
desa saja, tapi juga berada di kota.
17. Saenah  : Kau tidak memahami masvarakatmu.
18. Jamil  : Masyarakat itulah yang tidak memahami aku.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 96 -
19. Saenah  : Siapa yang salah dalam hal ini?
20. Jamil  : Masyarakat.
21. Saenah  : Yang menang?
22. Jamil  : Aku.
23. Saenah  : Lalu?
24. Jamil  : Aku mau pindah dari sini. (Diam. Lama sekali mereka Berpandangan)
25.Saenah : (Dengan suara rendah) Aku kira itu bukan suatu penyelesaian.
26. Jamil  : (Keras) Sementara memang itulah penyelesaiannya.
27. Saenah  : (Keras) Tidak! Mesti ada sesuatu yang hilang antara kau dengan
masyarakatmu. Selama ini kau membanggakan dirimu sebagai seorang idealis. Ldealis sejati,
malah. Apalah arti kata itu bila kau sendiri tidak bisa dan tidak mampu bergaul akrab dengan
masyarakatmu (Diam).
(Lemah diucapkan) Aku terkenang masa itu, ketika kau membujuk aku agar aku mau datang
kemari (Sorot balik dengan mengubah warna cahaya pelan-pelan. Memakai potentiometer.
Bisa hijau muda atau warna lainnya yang agak kontras dengan warna semula. Musik sendu
mengalu).
28. Jamil  : Aku mau hidup jauh dari kebisingan, Saenah. Aku tertarik dengan kehidupan
sunyi di desa, dengan penduduknya yang polos dan sederhana. Di sana, aku ingin melihat
manusia seutuhnya. Manusia yang belum dipoles sikap – sikap munafik dan pulasan belaka.
Aku harap kau menyambut keinginanku ini dengan gembira dan kita bersama-sama kesana.
Di sana, tenagaku lebih diperlukan dari pada di kota. Dan,tentu banyak yang dapat aku
lakukan.
29. Saenah  : Sudah kau pikirkan b aik-baik? Perjuangan di sana berarti di luar jangkauan
perhatian.
30. Jamil  : Aku bukan orang yang membutuhkan perhatian dan publikasi. Kepergianku
ke sana bukan dengan harapan untuk menjadi guru teladan. Coba bayangkan, siapa pejabat
yang bisa memikirkan kesulitan seorang guru yang bertugas di Sembalun, umpamanya? Betul
mereka menerima gaji tiap bulan.Tapi, dari hari ke hari dicekam kesunyian, dengan senyum
secercah terbayang di bibirnya bila menghadapi anak bangsanya. Dengan alat- alat serba
kurang mungkin kehabisan kapur, tetapi hatinya tetap di sana. Aku bukan orang yang
membutuhkan publikasi, tapi ukuran-ukuran dan nilai-nilai seorang guru di desa perlu
direnungkan kembali, ini bukan ilusi atau igauan di malam sepi, Saenah.
Sementara, teman-teman di kota mempunyai kesempatan untuk hal-hal yang sebaliknya dari
kita ini. Ltulah yang mendorong aku, mendorong hatiku untuk melamar bertugas di desa ini.
31. Saenah  : Baiklah, Sayang. Ketika aku melangkahkan kaki memasuki gerbang
perkawinan kita, aku sudah tahu seperti apa suami yang kupilih itu. Aku bersedia
mendampingimu. Aku tahu, apa tugas utamaku di samping sebagai seorang ibu rumah tangga.
Yaitu menghayati tugas suami dan menjadi pendorong utama kariernya. Akub ersedia

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 97 -
meninggalkan kota yang ramai dan aku sudah siap mental menghadapi kesunyian dan
kesepian macam apapun. Kau tak perlu sangsi. (Jeda sebentar. Pelan-pelan lampu kembali
pada cahaya semula)
32. Saenah  : Kini aku menjadi sangsi terhadap dirimu. Mana idealismmu yang dulu itu?
Tengoklah ke kanan. Apakah jejeran buku-buku itu belum bisa memberikan jawaban pada
keadaan yang kauhadap siekarang? Di sana ada jawaban yang diberikan oleh Leon lris,
ErichF romm, Emerson,atau Alvin Toffler. Ya, malam-malam aku sering melihat kau
membuka-buka buku-buku E rich Fromm yang berjudul The Sane Society atau Future Shock-
nya Toffler itu.
33. Jamil  : Apa yang kau ketahui tentang Eric Fromm dengan bukunya itu? Atau,
Toffler?
34. Saenah  : Tidak banyak.Tapi, yang kuketahui dia orang-orang yang mencari kekuatan
pada buku-bukunya. Dan dia tidak akan mundur walau kehidupan pahit macam apa pun
disodorkan kepadanya. Karena ia mempunyai integritas diri lebih tinggi dari orang-orang
yang menyebabkan kepahitan hidupnya. Apakah kau menyerah dalam hal ini? Ketika kau
melangkahkan kakimu memasuki desa ini terlalu banyak yang akan kau sumbangkan
padanya, ini harus kau akui, Tapi kini – akuilah – kau menganggap desa ini terlalu banyak
meminta dirimu. Inilah risiko hidup di desa. Seluruh aspek kehidupan kita disorot. Sampai –
sampai soal pribadi kita dijadikan ukuran mampu tidaknya kita bertugas. Dan, aku tahu hal
itu. Karena aku kenal kau.(Suasana menjadi hening sekali). Aku sama sekali tak menyalahkan
kau. Malah diam-diam menghargai kau, dan hal itu sudah sepantasnya. Aku tidak ingin kau
tenggelam begitu saja dalam suatu masyarakat atau dalam suatu sistem yang jelek tapi telah
membudaya dalam masyarakat itu, Di mana pun kau berada. Juga sekiranya kau bekerja di
kantor. Kau pernah dengan penuh semangat menceritakan bagaimana novel karya Leon Uris
yang berjudul QB VII, Di sana Uris menulis, katamu, bahwa seorang manusia harus sadar
kemanusiaannya dan berdiri tegak antara batas kegilaan lingkungannya dan kekuatan moral
yang seharusnya menjadi pendukungnya. Betapapun kecil kekuatan itu. Di sanalah manusia
itu diuji. Ini bukan kuliah. Aku tak menyetujui bila kau bicara soal kalah-menang dalam hal
ini. Tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang.Dialog yang masih kurang.
35. Jamil  : Aku mungkin mulai menyadari apa benda yang hilang yang kau katakana
tadi. Generasi sekarang mengalami kesulitan dalam masalah hubungan. Hubungan antar
sesame manusia. Mereka mengalami apa yang disebut kegaguan intelektual. Kita makin
cemas, kita seakan-akan mengalami kemiskinan artikulasi. Bahkan, di banyak sekolah
mengarang bukanlah menjadi pelajaran utama lagi, sementara makin banyak gagasan yang
harus diberitahukan ke segala sudut. Pertukaran pikiran makin dibutuhkan.
36. Saenah  : Ya, seperti pertukaran pikiran malam ini. Kita harus yakin akan manfaat
pertukaran pikiran. Ada gejala dalam masyarakat di mana orang kuat dan berkuasa segan
bertukar pikiran. Untuk apa, kata mereka. aku kan berkuasa.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 98 -
37. Jamil  : Padahal, nasib suatu masyarakat tergantung pada hal-hal itu. Dan kita jangan
melupakan kenyataan bahwa masyarakat itu bukan saja berada dalam konflik dengan orang-
orang yang mempunyai sikap yang tidak sosial, tetapi sering pula konflik dengan sifat-sifat
manusia yang paling dibutuhkan, yang justru ditekan oleh masyarakat itu sendiri.
38. Saenah : Itu kan Erich Fromm yang bilang.
39. Jamil : Memang aku mengutip dia. (Dari kejauhan terdengar suara bedug subuh kemudian
adzan)
40. Saenah  : Aduh, Kiranya sudah subuh. Pagi ini anak-anak menunggumu, generasi muda
yang sangat membutuhkan kau.
41. Jamil  : Aku akan tetap berada di desa ini, Sayangku.
42. Saenah  : Aku akan tetap bersamamu. Yakinlah. (Jamil menuntun istrinya ke kamar
tidur. Musik melengking keras lalu pelan-pelan, sendu, dan akhirnya berhenti)
(Dikutip dari Kumpulan Drama Remaja, Rumadi (ed))
NOVEL
Tahukah Anda apa yang disebut novel? Novel merupakan salah satu genre sastra. Novel
merupakan salah satu hasil karya sastra yang bila dibaca tidakhabis sekali duduk. Dilihat dari
segi tokoh yang dihadirkan dalam novel, tokoh
akan mengalami perubahan nasib yang berpengaruh besar dalam kehidupannya.
Apa itu unsur intrinsik novel? Unsur intrinsik novel adalah unsur-unsur yang secara langsung
turut serta membangun cerita. Unsur-unsur intrinsik dalam sebuah novel, misalnya peristiwa,
cerita, alur, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa. Khusus pada babak
ini kita akan belajar mengenai karakter tokoh. Tokoh adalah pelaku yang mengemban
peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu menjalin suatu cerita. Penulis
menggambarkan tokoh dengan karakter masing-masing. Cara penulis menampilkan tokoh
disebut penokohan.
Tokoh dalam karya fiksi selalu mempunyai sifat, sikap, dan tingkah laku tertentu yang
selanjutnya disebut perwatakan. Dengan kata lain, perwatakan yaitu gambaran watak para
pelaku melalui usia, latar belakang sosial, moral, suasana kejiwaan, agama yang dianut, aliran
politik, idiologi, gerak dan tingkah laku, cara berpakaian, jalan pikiran, atau ketika tokoh itu
berhubungan dengan pelaku lainnya.
Karakter tokoh dapat dibagi dalam beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.
a. Ditinjau dari peranan dan keterlibatannya dalam cerita, dapat dibedakan:
1) tokoh primer (utama) adalah tokoh yang selalu hadir dalam setiap peristiwa dan
dipaparkan dalam cerita serta penentu tema cerita;
2) tokoh sekunder (bawahan) adalah tokoh yang mendukung tokoh utama;
3) tokoh komplementer (tambahan) adalah tokoh figuran yang membantu tokoh utama,
tetapi tidak begitu aktif.
b. Dilihat dari perkembangan kepribadian tokoh, dapat dibedakan atas:

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 99 -
1) pelaku dinamis adalah tokoh yang dalam cerita dipaparkan sifatnya senantiasa berubah;
2) pelaku statis adalah tokoh yang dalam cerita dipaparkan sifatnya tetap.
c. Dilihat dari masalah yang dihadapi tokoh:
1) simpel karakter adalah tokoh mengalami masalah yang sifatnya singkat atau tidak sampai
merubah jalan hidup;
2) kompleks karakter adalah tokoh yang mengalami masalah yang sifatnya bermacam-
macam sehingga sampai merubah jalan hidupnya.
d. Dilihat dari watak yang dimiliki tokoh, dapat dibedakan atas:
1) tokoh protagonis adalah tokoh yang mendukung cerita (memiliki perwatakan baik);
2) tokoh antagonis adalah tokoh yang menentang cerita (memiliki perwatakan buruk);
3) tokoh tritagonis adalah tokoh yang membantu pelaku protagonis maupun antagonis.
Karakter tokoh digambarkan dalam tiga dimensi, yaitu psikis, fisik, dan sosial (fisiologis,
psikologis, dan sosiologis). Keadaan fisik biasanya dilukiskan paling dahulu, baru kemudian
sosialnya. Pelukisan karakter pelaku dapat langsung melalui dialog yang mewujudkan watak
dan perkembangan lakon, tetapi banyak juga kita jumpai dalam cacatan samping (catatan
teknis).
a.Keadaan fisik tokoh berkaitan dengan umur, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, suku, dan
sebagainya berkaitan dengan karakter yang juga didukung oleh wujud suara dalam
berdialog. Misalnya tokoh sentral protagonis biasanya memiliki karakterisasi suara tertentu,
seperti merdu dan lembut.
b.Keadaan psikis berkaitan dengan emosi, ambisi, dan sebagainya. Pemilihan aktor-aktris
biasanya cenderung mencari kesesuaian atau kedekatan karakter secara psikis.
c. Keadaan sosiologis berkaitan dengan jabatan, pekerjaan kelas sosial, dan sebagainya.
Ada beberapa cara untuk memahami karakter tokoh dalam suatu novel, yaitu:
a. melalui tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya;
b. gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan kehidupan maupun cara
berpakaian;
c. menunjukkan bagaimana perilakunya;
d. melihat bagaimana tokoh itu berbicara tentang dirinya sendiri;
e. memahami bagaimana jalan pikirannya;
f. melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentang dia;
g. melihat tokoh lain berbincang dengannya;
h. melihat bagaimanakah tokoh yang lain memberi reaksi terhadapnya;
i. melihat bagaimanakah tokoh itu dalam mereaksi tokoh yang lain.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 100 -
Perhatikan dan baca teks novel berikut ini!
In Memoriam: VIOLET

Hari itu dari saat aku tak ingat tanggal berapa dan nama harinya. Sebab sudah sejak lama aku tak
mempedulikan waktu. Aku pun tak peduli kalau waktu tiba-tiba terhenti, tapi dunia tetap berpuar dan
makin cepat aku merasakan déjà vu. Setelah beberapa saat sebelum hari itu, yang aku ingat adalah
bekas bebetan tali di pergelangan tangan dan kakiku. Raras bilang hari itu malam dia, Pak Man, dan
Mbok Nah mengikatku saat aku melemparkan barang-barang di tengah-tengan tubuhku yang tak
terkendali dan berusaha merusak jaringan kulit tanganku dengan mencucupkan mata pena yang
tintanya sudah kering untuk menghisap hemoglobin yang telah mengandung racun yang kubutuhkan.
Sekelebat lagi yang aku ingat adalah dingin yang amat sangat. Saat aku membuka mata ternyata
kepalaku disiram air kamar mandi oleh papi yang marah besar, tapi tak kugubris. Aku tahu malam itu
mami menangis tersedu-sedu. Yang kudengar adalah suara Papi yang berdengung seperti tawon,
mengomel, dan menyumpahi anaknya yang tak tahu diuntung. Aku tak peduli. Entah beberapa saat
atau hari atau jam kemudian, tiba-tiba aku sudah di
tempat yang kusebut penjara. Penjara yang indisiplinernya mereka sebut dengan “sahabat”. Bagiku
sama saja. Sebab, selama empat bulan berikutnya ku tak bisa dan tak boleh keluar dari tempat itu.
*****
Raras menampar wajah Violet sambil menangis. Yang ditampar diam saja.
“Vi, kenapa sih kamu pake’ lagi? Raras meratap di antara Violet dan suntikan yang tergeletak.
Lubang merah kecil terlihat di lengan kiri Violet yang masih terbalut kain. Ruangan itu sumpek
sekali.
“Vi, bangun!” lalu ditamparnya sekali lagi. Violet menegakkan kepala, membuka matanya yang
lengket,
“Ras….,” panggil Vi dengan suara parau.
“Iya, aku di sini.”
“Excorciomusnya gak berhasil,” lalu Violet menangis, tak sampai satu menit dan dia tertidur lagi.
Raras teringat hampir sebulan yang lalu; waktu itu Violet baru beberapa hari keluar dari pusat
rehabilitasi.
Wajahnya segar sesegar tomat yang memerah. Kau cantik sekali, Vi. Tak ada cekung hitam di
wajahnya.
“Kenapa sih kamu bisa sampai pake?” tanya Raras waktu itu.
‘Nggak tahu…”
“Mungkin aku kena aprresio diabolica.”
“Apaan tuh? Diabolik artinya kalau nggak salah kerasukan satan, kan?”
“Mungkin ada setan yang mengendalikan jadi aku ketagihan bikin dosa.”
Raras tertawa, dia senang Violet sudah sadar, “Nama setannya sabu-sabu, putaw, ekstasi. Tiga
serangkai, alias ‘The Three Stooges’.”
‘kok Three Stooges?”
“Iya….abis, ngak lucu!”
“Three stooges’ kan lucu?!”

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 101 -
“Nggak, menurutku ‘Three stooges’ kasar! Kejam! Masih lucuan Charlie Chaplin.” Keduanya
tertawa kecil, lalu terdiam sejenak.
“Ras?”
“Ya?”
“Mungkin aku harus exocirmus.”
“Apa lagi tuh?”
“Melakukan upacara pengusiran setan.”
Raras melongo, “Yang benar kamu mau exo… apa tadi?”
“exorcismus!”
“Iya, itu?”
Violet mengangguk.
“Vi, menurutku yang pasti kamu harus melakukan pengakuan dosa. Sebab kamu sudah jadi anak yang
tersesat!” Lalu keduanya tertawa.
Minggu berikutnya Violet menelpon Raras, lapor bahwa dia sudah melakukan excorcismus simplex et
privatus, pengusiran setan yang dilakukan secara pribadi, tanpa izin Uskup.
Raras bilang, “Alhamdulillah…”
Tapi sekarang…Raras menampar wajah Violet sekali lagi. Orang-orang di sini teler semua. Burhan
juga teler. Dilihatnya wajah Burhan. Raras benci sekali rasanya sudah ke ubun-ubun, ingin meludahi
meski ada maklhuk laknat seperti dia, pikir Raras. Lucifer datang lagi, menyetani orang-orang yang
memang sudah kesetanan, bahkan menyetani Violet yang sudah mengusir jauh segala setan seperti
aku menyemprot habis nyamuk-nyamuk yang bernyanyi ‘nging-nging’ di telingaku. Tiba-tiba Vi jadi
sangat dingin.
“Vi! Bangun! Bangun!” ditamparnya Violet sekali lagi, hari sudah hampir tengah malam, jalanan
sepi. Sopir taksi membantu Raras menaikkan Vi ke kursi belakang.
“ke rumah sakit, Pak! Cepat!” sopir taksi pun ngebut.
*****
Vi tergeletak pasrah di ruang UGD. Entah apa yang dilakukan dokter dan para perawat. Raras
menangis di luar kamar. Narkan itu telah benar- benar membuat Violet kaku.
Violet…Violet, kenapa bisa begini? Ya Tuhan…
Dua jam kemudian, pikiran Raras baru bisa jalan setelah sebelumnya mampet seperti hidung yang
penuh ingus lengket, bukan cair. Ia hubungi orang tua Violet di Jakarta, lalu satu nomor lagi.
“Terima kasih Anda telah menghubungi layanan 24 jam pusat rehabilitasi narkoba. Untuk informasi
tekan satu. Untuk konsultasi tekan dua. Untuk hubungan langsung ke bangsal perawatan rehabilitasi
tekan tiga. Untuk mengakhiri silakan tutup telepon Anda.”
Raras memencet angka tiga.
*****
“Ya, ini Gale,” suara laki-laki menyahut di seberang sana. Tepatnya di Jakarta. Interlokal, dengan
hand phone pula.
“Gale, aku Raras.”
“Raras? Temannya Violet ya? Ada apa, Ras?”
“Violet OD, sekarang aku di R.S. Bethesda. Di Jogja.”

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 102 -
“Hah! Kok bisa, Ras? Tapi Vi nggak apa-apa kan? Kamu kasih susu untuk menetralisis racun, kan?”
suara Gale terdengar panik, setengah teriak di telinga Raras.
“Ya … sekarang di UGD, nanti kuhubungi lagi ya.”
“Iya.”
“Janji ya!”
“Iya,” jawab Raras. Telepon diputus.
Di ujung ruang sana Gale seperti orang linlung. Bingung tak tahu mesti harus berbuat apa. Di
dekatnya seorang indisipliner dan tanya bagaimana dapat izin keluar dari tempat adaptasi penjara
itu. Dengan galak indispiliner itu menjawab tak bisa kecuali kalau ia dinyatakan bersih. Tak putus
asa, ia mencari seorang indisipliner yang ia kenal cukup dekat. Diselipkannya empat lembar lima
puluh ribuan. Tapi ia juga bilang ‘Tidak bisa terlalu berisiko’. Lalu diselipkannya lagi dua lembar
lima puluh ribuan.
“Tolonglah, kamu tahu violet, kan? Kamu tahu bagaimana aku dan dia… dia OD, aku harus ketemu
dia.” Kata Gale dengan wajah memelas.
“Baik, dengan empat lagi lembaran uang seperti ini aku mau bantuin kamu. Aku akan bikin laporan
kalau kamu kuhukum di penjara WC.”
Gale mengangguk setuju dengan perjanjian dia akan kembali dalam waktu empat hari dan membawa
sisa uangnya. Lebih dari waktu yang ditentukan itu, kalau tidak menghubungi ‘juru kunci’ penjara
WC, ia akan dilaporkan kabur bukan hanya kepada kepala pusat rehabilitasi, tapi juga kepada orang
tuanya dan akan dikenakan denda lebih banyak dari perjanjian awal. Itu berarti akan tinggal lebih
lama lagi di penjara ini.
Satu jam kemudian, setelah mengepak pakaian serta meminjam uang dari seorang teman sesama
pasien karena uangnya sudah habis untuk menyogok mulut indisipliner tadi, ia pun diselinapkan
keluar pusat rehabilitasi. Saat itu pukul 01:00, ternyata di luar ‘penjara’ sana adalah di tengah
sawah. Dingin, diangkatnya kerah jaket jinsnya. Ia hanya membawa dua kaos ganti dan celana serta
sebuah handuk kecil. Celana jins hanya lekat di badan. Kalau ia membawa barang banyak ia akan
ketahuan sebelum indisipliner tadi melapor. Maka itu, ia juga meminjam tas punggung temannya.
Mau tak mau ia harus jalan karena tak ada tumpangan, apalagi kendaraan umum-mungkin siang hari
juga tidak ada. Setelah berjalan kira-kira satu setengah jam, akhirnya jalan beraspal ketemu juga.
Berhubung masih tidak ada kendaraan umum yang lewat, maka ia jalan lagi hingga jam tangannya
menunjukkan pukul empat pagi. Ia menyetop truk sayur yang lewat dan ikut menumpang hingga
terminal dan mendapat bus superekonomi: jelek, jadi satu dengan penjual ayam dan mbok-mbok
penjual sayur lainnya. Sopir dan kendekturnya berusaha meraup untung yang lebih dengan
menjejalkan penumpang yang berlebihan seperti umumnya bus-bus di Jakarta. Baru setelah turun
dari bus itu ia cukup beruntung, bertemu bus menuju Yogyakarta yang dia stop di tengah jalan. Ia tak
harus membayar penuh, setelah tawarmenawar dengan kondektur. Lima puluh ribu rupiah lebih
murah dari harga asli. Lumayan bagus, ada AC-nya.
Saat duduk di kursi yang tidak semuanya penuh dan menghela napas panjang, ia baru merasakan
badannya yang sangat lelah dan kotor. Lengket karena belum mandi. Untung bus itu cukup sepi,
sehingga tidak perlu ada orang yang menghirup aroma tubuhnya yang tak sedap. Ia menutup
matanya, mencoba untuk istirahat, tetapi tidak bisa karena ternyata pikirannya melayang ke mana-
mana. Ke Violet yang mungkin saat ini sedang terbaring lemas. Sekelebat di kepalanya juga jelas

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 103 -
tergambar malaikat maut yang berupa dua sisi; berjubah hitam dengan wajah yang tertutup kethu
dan malaikat perempuan yang patut disebut Angel dengan pakaian putih, berwajah cantik bersinar
dan sayap putih nan megah. Keduanya, mendekati Violet…mengajak pergi.
(Sumber: dikutip dari novel “Tabula Rasa” karya Ratih Kumala, hal 90-95)

Anda sudah mempelajari menentukan tema, plot, tokoh, perwatakan, dan pembabakan, serta
perilaku berbahasa sekarang agar lebih terasah
kemampuan Anda kerjakan perintah-perintah di bawah ini!
1. Bagilah kelas menjadi beberapa kelompok!
2. Baca penggalan novel tersebut berulang-ulang!
3. Apresiasi novel tersebut dari berbagai hal, misalnya pemakaian bahasa, sudut pandang,
tema, dan unsur-usnur intrinsik lainnya!
4. Dapat juga dengan mengapresiasi dari unsur ektrinsiknya! Tema, Plot , Tokoh, Perwatakan,
dan Pembabakan, serta Perilaku dalam Drama Tradisional

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 104 -
KOMPETENSI DASAR : 8.2 Menilai tema, plot, tokoh, perwatakan, dan
pembabakan, serta perilaku berbahasa teks dalam drama tradisional atau
terjemahan  
INDIKATOR :
Membaca naskah drama
Menentukan tema, plot , tokoh, perwatakan, dan pembabakan, serta perilaku
berbahasa
Menjelaskan standar budaya tentang baik dan buruk, benar dan salah yang dianut
oleh gambaran masyarakat dalam cerita

Tujuan Pembelajarn
Anda diharapkan dapat menjelaskan standar budaya tentang baik dan buruk, benar dan
salah yang dianut oleh gambaran masyarakat dalam cerita
Menilai Drama
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih menilai unsur-unsur tersebut. Dengan demikian,
kemampuan Anda dalam mengidentifikasi dan mengapresiasi sastra akan bertambah.
Pada pelajaran sebelumnya, Anda telah berlatih menentukan tema, plot, tokoh, perwatakan,
pembabakan serta perilaku berbahasa dalam teks drama.
Dalam menilai sebuah karya sastra diperlukan adanya pemahaman mendalam terhadap hasil
karya tersebut. Begitu juga dengan drama, Anda harus menghayati terlebih dahulu berbagai
hal yang berkaitan dengan drama tersebut. Adapun langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut.
1. Membaca naskah drama dengan saksama.
2. Mencatat hal-hal penting dan menarik dalam naskah drama tersebut.
3. Menentukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsiknya.
4. Memberikan tanggapan dan penilaian terhadap unsur-unsur yang terkandung dalam drama
tersebut.
5. Membuat simpulan mengenai hasil penelitian.
Berdasarkan langkah-langkah tersebut, Anda akan mendapatkan sebuah hasil penilaian
terhadap drama yang dibaca. Sebagai contoh, perhatikanlah hasil penilaian terhadap drama
berjudul Iteung Pergi ke Kota.
Setelah membaca drama tersebut, Anda dapat menilai unsur-unsur yang terkandung di
dalamnya. Berikut ini adalah contoh bentuk penilaian terhadap unsur-unsur yang ada di dalam
drama tersebut.
1. Tema
Seperti yang telah ditentukan dalam pelajaran sebelumnya, tema dalam drama tersebut
adalah mengenai usaha seseorang dalam menjalani hidup. Dalam drama tersebut,
diceritakan bahwa Kabayan adalah seorang pemalas yang tidak mau bekerja. Dia tidak
mau berusaha. Padahal, kebutuhan hidup semakin lama semakin melilitnya. Seharusnya,
seorang kepala rumah tangga bertanggung jawab terhadap kebutuhan hidup keluarganya.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 105 -
Dalam drama tersebut, apa yang dilakukan oleh Kabayan merupakan contoh yang tidak
baik. Sudah sepantasnyalah jika hidup ini diisi dengan perjuangan yang diperkaya oleh
semangat hidup.
2. Alur/ Plot
Drama yang menggunakan alur/plot konvensional lebih mudah dipahami jika
dibandingkan dengan drama yang menggunakan alur nonkonvensional. Hal ini membuat
pesan atau amanat dalam drama tersebut akan lebih mudah tersampaikan kepada
pembacanya. Sementara, drama yang menggunakan alur nonkonvensional sedikit sukar
dipahami karena adanya lompatan-lompatan masa. Mungkin, beberapa pembaca perlu
membaca drama berulang-ulang agar memahami makna yang terkandung di dalamnya.
Drama Iteung Pergi ke Kota menggunakan alur konvensional. Hal ini membuat drama
tersebut sangat mudah dipahami dan dipetik pesan moralnya.
3. Tokoh dan Perwatakan
Ketiga tokoh dalam drama tersebut memiliki fungsi masingmasing. Tokoh Kabayan
berfungsi sebagai penggambaran sosok manusia yang memberikan contoh jelek. Sifat
Kabayan itulah yang tidak boleh ditiru. Sementara itu, tokoh Iteung memberikan refleksi
bahwa manusia itu harus bersabar dalam menjalani hidup. Manusia harus pandai berusaha
dalam meraih apa yang diinginkannya.
4. Perilaku Berbahasa
Drama tersebut menggunakan bahasa sehar-hari yang mudah dicerna oleh pembacanya.
Dengan demikian, esensi yang terkandung dalam drama tersebut akan mudah dipahami
oleh pembaca. Di samping itu, dalam drama tersebut dimunculkan juga beberapa ujaran
berbahasa Sunda. Tujuannya adalah agar warna lokal atau kedaerahan dalam drama
tersebut dapat dirasakan oleh pembaca. Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi sebuah
drama tradisional.
Sekarang, coba Anda cermati kembali unsur-unsur yang telah dikemukakan dan dinilai
tersebut. Dapatkah Anda memberikan penilaian sendiri? Untuk melatih kemampuan Anda
menilai unsur-unsur yang terkandung dalam drama, kerjakanlah latihan berikut. Anda
dapat mencari referensi tentang drama di perpustakaan.
1. Bacalah sebuah naskah drama terjemahan.
2.Analisis dan berikanlah penilaian Anda terhadap drama tersebut berdasarkan tema, alur,
tokoh dan perwatakan, dan perilaku bahasa.
3.Buatlah laporan individu tentang hasil analisis Anda. Kemudian, diskusikanlah dengan
teman Anda.
Arti Drama, Sandiwara, Tonil
Pertunjukan drama disebut juga sandiwara. kata sandiwara itu dibuat oleh P.K.G
mangkunegara VII almarhum sebagai kata pengganti Toneel, yang pada hayat P.K.G sudah
mulai mendapat perhatian di kalangan kaum terpelajar, tetapi pada waktu itu dan lingkungan

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 106 -
kaum terpelajar itu yang dipergunakan masih dalam bahasa Belanda. Kata baru “sandiwara”
dibentuk dari kata “sandi: dan “Wara”, sandi (Jawa sekarang) berarti rahasia, dan “Wara”
(wara Jawa) adalah pengajaran. Demikialah menurut Ki Hadjar Dewantara, sandiwara adalah
pengajaran yang dilakukan dengan perlambang.
Demikianlah kupasan singkat dari kata sandiwara sebagai pengganti kata Toneel
sebagai pengganti kata drama. Sebenarnya arti kata sandiwara lebih kena dari pada kata
Toneel (bahasa belanda), yang artinya tak lain dari pada pertunjukan. Demikian pulajuga
dibandingkan dengan arti drama dalam bahasa yunani yang artinya mula-mula tak lain dari
pada “perbuatan” dan kemudian semata-mata perbuatan diatas panggung. tetapi sungguh
sayang, arti kata sandiwara yang sedalam itu sekarang merosot, bahkan kata sandiwara bagi
umum banyak menimbulkan rasa “hina” atau ejekan. Apakah sebabnya demikian?
Oleh karena itu dalam sandiwara memang sering terdapat hal-hal yang kurang baik, kata
seorang guru atau seorang bapak kepada anaknya, “Jangan main sandiwara kamu”. Kata
sandiwara merosot derajatnya karena yang menyelenggarakan dan yang memelihara
sandiwara kurang cakap atau kurang baik budinya. Jika kita ingin mengembalikan arti kata
sandiwara seperti yang semestinya, lapangan sandiwara meminta juga kepada kaum
terpelajar, kepada orang yang cakap, kepada yang berjiwa seniman dan berbudi tinggi.
Seiring perkembangan zaman, drama juga mengalami perubahan dan menjadi bagian
dari tradisi tulis. Terjadi banyak perubahan dalam beberapa aspeknya yang dipengaruhi oleh
perkembangan seni drama di Eropa, sehingga kemudian disebut dengan drama modern.
Dalam drama modern tersebut, aspek-aspek yang terkandung di dalamnya bisa dibagi menjadi
tujuh, yaitu: babak, adegan, prolog, dialog, monolog, mimik dan epilog. Drama modern
tersebut terkadang diklasifikasi berdasarkan isi yang dikandungnya yang terbagi ke dalam
lima jenis yaitu: (1), drama tragedi; (2), drama komedi; (3) drama tragedi-komedi; (4), opera;
dan (5), operette. Dalam portal ini, aspek-aspek yang berkenaan dengan dunia drama tersebut
dibahas secara lebih mendalam.
Lenong
Lenong adalah teater tradisional Betawi. Kesenian tradisional ini diiringi musik
gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, kendang,
kempor, suling, dan kecrekan, serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyang,
dan sukong. Lakon atau skenario lenong umumnya mengandung pesan moral, yaitu menolong
yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela. Bahasa yang digunakan dalam
lenong adalah bahasa Melayu (atau kini bahasa Indonesia) dialek Betawi.

Jenis lenong
Terdapat dua jenis lenong yaitu lenong denes dan lenong preman. Dalam lenong
denes (dari kata denes dalam dialek Betawi yang berarti "dinas" atau "resmi"), aktor dan
aktrisnya umumnya mengenakan busana formal dan kisahnya ber-seting kerajaan atau

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 107 -
lingkungan kaum bangsawan, sedangkan dalam lenong preman busana yang dikenakan tidak
ditentukan oleh sutradara dan umumnya berkisah tentang kehidupan sehari-hari. Selain itu,
kedua jenis lenong ini juga dibedakan dari bahasa yang digunakan; lenong denes umumnya
menggunakan bahasa yang halus (bahasa Melayu tinggi), sedangkan lenong preman
menggunakan bahasa percakapan sehari-hari.
Kisah yang dilakonkan dalam lenong preman misalnya adalah kisah rakyat yang
ditindas oleh tuan tanah dengan pemungutan pajak dan munculnya tokoh pendekar taat
beribadah yang membela rakyat dan melawan si tuan tanah jahat. Sementara itu, contoh kisah
lenong denes adalah kisah-kisah 1001 malam.
Pada perkembangannya, lenong preman lebih populer dan berkembang dibandingkan
lenong denes.

Ludruk
Ludruk adalah kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Ludruk merupakan suatu drama
tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelarkan disebuah panggung
dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain
sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik.
Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya tertawa,
menggunakan bahasa khas Surabaya, meski terkadang ada bintang tamu dari daerah lain
seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa lugas yang
digunakan pada ludruk, membuat dia mudah diserap oleh kalangan non intelek (tukang becak,
peronda, sopir angkotan, etc).
Sebuah pementasan ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan
seorang tokoh yang memerakan "Pak Sakera", seorang jagoan Madura
Ludruk berbeda dengan ketoprak dari Jawa Tengah. Cerita ketoprak sering diambil dari kisah
zaman dulu (sejarah maupun dongeng), dan bersifat menyampaikan pesan tertentu. Sementara
ludruk menceritakan cerita hidup sehari-hari (biasanya) kalangan wong cilik.
Bacalah naskah drama tradisional berikut ini!

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 108 -
KOMPETENSI DASAR : 9.1 Penerapan prinsip-prinsip penulisan kritik
dalam penulisan kritik tentang berbagai bentuk karya sastra Indonesia
INDIKATOR :
Menjelaskan prinsip-prisip penulisan kritik sastra
Menjelaskan prinsip-prisip penulisan kritik sastra
Menulis kritik sastra (dari segi unsur intrisik dan ekstrinsik yang perlu dikritik)

Tujuan Pembelajarn
Anda diharapkan dapat menerakan prinsip-prinsip penulisan kritik dalam penulisan kritik
tentang berbagai bentuk karya sastra Indonesia

Menulis Prinsip-prinsip Kritik terhadap Karya SastraIndonesia

Dalam pelajaran ini, Anda diharapkan dapat menulis kritik terhadap berbagai bentuk karya
sastra Indonesia, menulis kritik drama, menyusun sinopsis karya sastra, mendeskripsikan
unsur-unsur pembentuk cerita dalam karya tersebut, membahas segi-segi tertentu, dan
menyatakan penilaian terhadap karya sastra yang dibahas.
Dalam pelajaran sebelumnya, Anda telah berlatih menentukan dan menilai unsur-unsur yang
ada dalam drama. Anda telah berlatih mengidentifikasi dan mengapresiasi karya sastra. Dalam
Pelajaran ini, Anda akan melanjutkan kegiatan apresiasi tersebut dengan menulis kritik drama.
Materi tentang prinsip-prinsip penulisan kritik
Masih ingatkah Anda pada pengertian kritik sastra?
Kritik sastra merupakan bagian penting dalam sejarah kesusastraan. Kritik sastra adalah
pertimbangan baik buruknya suatu hasil karya sastra. Di dalamnya diulas mengenai penilaian,
tanggapan, dan komentar terhadap suatu karya sastra.
Dalam menulis kritik drama, langkah-langkah yang harus Anda lakukan adalah sebagai
berikut.
1. Memahami dengan baik drama yang akan dikritisi.
2. Menentukan sisi-sisi menarik dari drama tersebut.
3. Jika Anda bermaksud mengkritik drama dalam bentuk pertunjukan, Anda harus
memerhatikan unsur-unsur pementasannya. Unsur-unsur pementasan tersebut, antara lain
artistik, makeup, lighting, dan tata pentas.
4. Memberikan tanggapan mengenai kelebihan dan kekurangan drama tersebut. Sekarang,
bacalah contoh penulisan kritik terhadap drama yang ditulis oleh Ajeng Cherie
Kusumawardhani terhadap drama Topeng Kayu karya Kuntowijoyo berikut.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 109 -
Simbol Kekuasaan dalam Drama Topeng Kayu
Kritik kekuasaan berbentuk drama Ini bermula dari cerita mengenai sebuah taman yang super
istimewa. Desas-desus mengenai keistimewaannya telah tersebar di berbagai media masa.
Bahkan, konferensi ilmiah dan mimbar keagamaan pun ikut serta dalam menceritakannya.
Kesuburan taman tersebut banyak mengundang kepenasaran orang untuk mengunjungi.
Konon, tidak ada tempat yang lebih menakjubkan selain taman tersebut. Walaupun demikian,
keberadaan taman tersebut tetaplah misterius. Akibatnya, orangorang menjadi lebih tertantang
lagi untuk mengunjunginya.
Suatu ketika, datang tiga orang yang merasa penasaran ingin mernbuktikan keistimewaan
taman tersebut. Mereka adalah seorang Laki-laki Tua, Pelacur, dan Pedagang. Setelah
mendengar bujuk rayu juru kunci yang benar-benar penuh rayuan, mereka pun memutuskan
untuk mengunjungi taman guna mengetahui rahasia yang terkandung di dalamnya. Ketiga
orang itu pun akhirnya menuntut pada Topeng Kayu untuk mengembalikan keberadaan
mereka seperti sedia kala. Mereka kemudian mulai melancarkan berbagai cara untuk
mewujudkan kehendak tersebut. Mulai dari melancarkan aksi diam, sampai unjuk rasa.
Namun, tidak juga kehendak itu terwujud. Mereka semakin merasa terbelenggu oleh keadaan
ketika perlahan mereka menjadi sangat bergantung pada keberadaan Topeng Kayu.
Masih mencermati segi bahasa, jika diperhatikan dari dialog-dialog yang terjadi di dalamnya,
pembaca dapat menyimpulkan bahwa Topeng Kayu merupakan drama yang nonkonvensional.
Terlihat dari pembicaraan yang berlangsung antartokoh, mereka tidak menggunakan gaya
bicara yang pada umumnya terjadi pada drama konvensional, seperti Malam Jahanam.
Maksudnya, gaya bahasa yang digunakan cukup unik dengan banyaknya repetisi.
Salah satunya adalah yang berbentuk mantra penyembahan, seperti contoh berikut.
Laki-laki tua, pedagang, pelacur
sajian apakah kuberikan padamu,
agar lapanglah jalan torunmu,
agar kuatlah sayap terbangmu,
agar cepatlah kencang larimu
agar kemslah bumi pijakmu,
agar teranglah cahaya tempatmu.
Berbicara mengenai penokohan drama ini, terdapat tujuh pelaku yang berperan di dalamnya,
yaitu Jurukund, Para Pelancong, Laki-laki Tua, Pelacur, Pedagangjopeng Kayu, dan
Topeng-topeng.
Penggunaan nama-nama tersebut pada para pelaku menunjukkan bahwa drama tersebut
memang drama yang nonkonvensional. Maksudnya, sesuai dengan tujuan pengarangnya
untuk menyimbolkan suatu peristiwa, penokohan dengan menggunakan teknik seperti ini akan
sangat membantu pencapaian tujuan tersebut. Tokoh-tokoh menjadi bebas tanpa terikat
dengan segala hal yang menjadi kesesuaian dengan kehidupan nyata (serupa dengan drama

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 110 -
Aduh Putu Wijaya). Dengan kata lainr tokoh-tokoh tersebut dapat mewakili masyarakat pada
zaman sekarang, dahulu, atau zaman yang akan datang.
Mengenai motif, konflik, peristiwa, dan alur yang terdapat dalam drama Topeng Kayu dapat
dijelaskan sebagai berikut. Diawali dari rasa kepenasaran yang dimiliki tokoh Laki-laki Tua,
Pelacur, dan Pedagang untuk membuktikan kesohoran taman.
Motif tersebut pada akhirnya mendorong mereka pergi mengunjungi taman tersebut, ditambah
lagi dengan rayuan Jurukunci yang memikat hati. Namun, setelah mereka berada di sana,
perlahan-lahan mereka mulai merasakan ketidakberesan. Perasaan ketidak beresan itu pada
akhirnya melahirkan ketidak puasan dalam diri ketiga orang tersebut karena kemegahan
taman yang selama ini digembar-gemborkan tidak terbukti kebenarannya. Peristiwa tersebut
melahirkan konflik dalam diri mereka. Mereka ingin meninggalkan taman itu dan kembali
menjalani kehidupan seperti sebelumnya. Sayangnya keinginan tersebut tidak dapat terwujud.
Mereka terjebak di sana untuk selama-lamanya. Didorong oleh keadaan tersebut, mereka pun
termotivasi untuk melakukan aksi pemberontakan, menuntut Topeng Kayu untuk
membebaskan mereka dari
taman. Sayangnya tindakan mereka tak mampu mengusik kekuasaan Topeng Kayu yang
begitu besar. Aksi mereka gagal. Hal tersebut melahirkan konflik baru bagi ketiga orang itu.
Mereka menyadari kesalahan mereka, rnudah mempercayai omongan jurukunci, tetapi tak
mau mengakuinya. Namun, lama kelamaan mereka pun sadar bahwa tindakan tersebut
percuma saja. Pada akhirnya, mereka pun menyerah pada kekuasaan Topeng Kayu. Peristiwa
tersebut terjadi dikarenakan tak ada lagi hal yang dapat mereka perbuat selain menerima
keadaan dan menikmatinya. Berdasarkan jalinan motif yang melandasi peristiwa dan
melahirkan konflik di atas, dapat disimpulkan bahwa alur drama Topeng Kayu adalah alur
maju. Sementara konflik yang dialami tokoh sekelompok orang dapat digolongkan ke alam
approach-avoidance conflich karena alternatif jalan keluar yang mereka kehendaki
mengandung risiko positif dan negatif yang sama kuatnya. Latar penceritaan yang tergambar
dalam drama Topeng Kayu tidak dapat dengan mudah untuk diuraikan. Hal tersebut terjadi
mengingat drama ini adalah drama yang nonkonvensional.
Pembaca tak dapat memprediksi di kota atau negara mana tempat kejadian tersebut ber-
langsung, kapan waktunya, atau siapa pelakunya secara pasti. Semua hal tergambar melalui
simbol-simbol yang dapat mewakili hal apapun di dunya nyata. Memang, pembaca
disuguhkan imajinasi mengenai taman yang juga menjadi setting di atas panggung (jika drama
dipentaskan).
Namun, bukankah seperti yang juga disampaikan oleh Kuntowijoyo, apologi taman dalam
drama ini merupakan penyimbolan dari makna atau hal yang sebelumnya dijanjikan oleh
Topeng Kayu melalui juru kunci.
Sumber: Pikiran Rakyat.,1 Agustus 2003

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 111 -
Setelah membaca contoh tersebut, tentunya kemampuan Anda menulis kritik drama akan
semakin meningkat. Agar pemahaman Anda terlatih dengan baik, kerjakanlah latihan berikut.
EVALUASI
Bacalah salah satu babak drama Julius Caesar karya William Shakespeare yang telah
diterjemahkan oleh Asrul Sani berikut dengan cermat.
JULIUS CEASAR
Babak 1
Adegan 1 Roma. Sebuah jalan. Masuk Flavius,Marullus, dan beberapa rakyat
biasa.
Flavius : Hey! Pulang, pemalas. Pulang. Apa hari ini hari raya? Apa kau
sebagai pekerja tidak tahu, kau tidak boleh berjalan di hari kela tanpa
lambang-lambang pekerjaanmu? Katakan, apa kerjamu?
Rakyat I : Tukang kayu, Tuan.
Marullus : Mana tiada kulitmu dan meteranmu? Kenapa kau berbaju bagus? Dan
kau, apa pekerjaanmu?
Rakyat II : Kalau yang Tuan maksud pekerjaan yang baik, maka aku memang
pekerja begitu, dan disebut orang tukang tambal sepatu.
Marullus : Yang kau kerjakan apa? Jawab langsung!
Rakyat II : Yang kukerjakan adalah sesuatu yang kulakukan dengan hati
sanubari tenang, yaitu penambal sesuatu yang cacat.
Marullus : Pekerjaan apa, bergajul? Hey bergajul, kerja apa?
Rakyat II : Tuan aku minta, jangan marah padaku. Begitulah Tuan, kalau Tuan
bepergian, Tuan bisa kutambal.
Marullus : Apa maksudmu? Menambal aku? Orang banyak mulut!
Rakyat II : Menambal telapak tuan.
Flavius : Kau tukang tambal sepatu kan?
Rakyat II : Betul Tuan. Alat pencari nafkahku adalah jarum. Aku tidak ada
urusan dengan soal-soal pekerja, juga tidak dengan perempuan. Hanya dengan
jarum. Memang aku ini dokter untuk sepatu-sepatu tua. Kalau mereka dalam
keadaan bahaya, kupulihkan mereka kembali. Setiap orang tampan yang
menginjak kulit sapi berjalan atas pekerjaan tanganku.
Flavius : Tapi kenapa hari ini kau tidak di bengkelmu? Kenapa kau ajak
orang- orang ini berjalan?
Rakyat II : Supaya sepatu mereka aus, hingga aku lebih banyak dapat
pekerjaan. Hari ini kami berlibur untuk menyambut Caesar dan bergembira
atas kemenangannya.
Marullus : Buat apa gembira? Kemenangan apa yang kau bawa pulang? Tangkapan
mana yang mengiringkan dia ke Roma, untuk menghiasi kereta perangnya
sebagai tawanan? Dungu, batu, kalian lebih tebal dari semua yang tak
berguna. Oh, orang berhati batu, orang Roma kejam. Apa kalian tidak kenal
Pompey? Berkali-kali kalian memanjat dinding, baluwarti menara dan jendela,
bahkan cerobong asap sambil menggendong anak, lalu duduk di sana sehari
badan dengan kesabaran, penuh harapan untuk melihat Pompey lalu di jalanan
kota Roma. Dan begitu kalian melihat keretanya muncul,bukankah kalian
bersorak sejadi-jadinya hingga Sungai Tiber menggetar di bawah tepinya,

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 112 -
mendengar gema sorak kalian terbentur di tepi-tepinya yang cembung? Dan
kini kalian menetapkan untuk berlibur? Dan kini kalian mau menyerahkan
bunga di tempuhan orang yang pulang setelah menumpahkan darah Pompey? Pergi
pulang ke rumah, lalu berlutut dan berdoa pada Dewa supaya menjauhkan yang
pasti datang, karena dunia, tak ada rasa balas guna.
Flavius : Pergi, pergilah sanak sekampung halaman. Dan atas kesalahan ini,
kumpulkan semua orang malang selatan kalian. Ajak mereka ke tepi Sungai
Tibet dan tumpahkan air mata kalian ke dalam arusnya, hingga pasang yang
paling surut sempat mencium tepi yang termulia dari segala-galanya (Semua
rakyat pergi) Lihat bagaimana isi hati mereka tergugat. Mereka menghilang
dengan lidah kelu karena rasa berdosa. Pergilah kau ke Kapitol lewat di
sana. aku akan lewat di sini. Sintakan selimut patung-patung jika kau lihat
ada yang dibungkus dan dihiasi.
Varullus : Apa boleh kita lakukan? Kau tahu hari ini pesta Lupercal.
Flavius : Jangan peduli. Jangan ada patungpatung yang dihiasi dengan tanda
kebesaran Caesar. Aku akan mengusir rakyat jelata dari semua jalan. Kau
juga lakukan begitu, kalau kau temui mereka banyak berkumpul. Bulu-bulu
merambak yang dicabut dari sayap Caesar akan memaksa dia untuk terbang
biasa, hingga ia tak membubung mengatasi pandangan manusia dan membuat kita
manusia tunduk dalam ketakutan. (Pergi)
Sumber: Drama Julius Caesar, 2000
2. Setelah membaca keseluruhan babak pertama drama Julius Caesar tersebut, susunlah
sinopsis dari babak pertama itu dengan kalimat yang jelas dan singkat.
3. Deskripsikanlah unsur-unsur pembentuk drama tersebut (tema, bahasa, latar, watak, alur,
dan pesan/amanat) dengan menunjukkan bukti-bukti yang jelas.
4. Ambillah salah satu unsur yang membentuk drama itu. Kembangkanlah secara utuh salah
satu unsur itu dengan jelas.
5. Berikan tanggapan Anda, baik dari segi isi maupun bentuk, terhadap drama tersebut dengan
memberikan alasan yang logis.
6. Rangkaikanlah hasil pekerjaan Anda dari nomor 2–5 tersebut menjadi sebuah kritik dalam
bentuk tulisan panjang. Gunakan kompetensi berbahasa Anda tentang menggabungkan
kalimat dengan penghubung antarparagrafnya untuk mencapai kepaduan sebuah tulisan
yang utuh.
Refleksi Pembelajaran
Kegiatan menganalisis dan menilai drama merupakan bentuk apresiasi Anda terhadap karya
drama. Dengan demikian, kemampuan Anda dalam menghayati karya sastra pun akan
meningkat. Anda pun dapat merinci unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah drama.
Dalam bidang kepenulisan, Anda telah berlatih menulis kritik sastra, khususnya drama.
Dengan demikian, kemampuan Anda dalam menulis kritik pun bertambah. Kini Anda telah
mampu menulis kritik terhadap beragam karya sastra. Selanjutnya, Anda dapat melatih dan
mengembangkan diri dengan bergiat menulis kritik sastra dan mengirimkannya ke media
massa.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 113 -
1. Menyusun Sinopsis Karya Sastra
Sinopsis adalah ringkasan cerita. Semua jenis karya sastra dapat dibuat sinopsis, kecuali
puisi. Hal ini karena puisi merupakan karya sastra dengan bahasa singkat, terdiri atas
larik-larik dan bait-bait yang berirama dan bersajak, merupakan ekspresi perasaan dan
pikiran yang tidak mengandung cerita. Ada juga puisi yang mengandung cerita, berisi
kisah-kisah perjalanan, pengembaraan, petualangan. Puisi jenis itu disebut balada. Akan
tetapi, karena kesingkatan dan penataannya dalam pembarisan dan pembatasan, balada
bukan disinopsiskan melainkan diparafrasekan.
Karya sastra yang dapat dibuat sinopsisnya adalah bentuk prosa dan naskah drama, karena
keduanya mengandung untaian cerita. Sebuah cerita konvensional (umum) memiliki tema,
penokohan, seting/latar, plot/alur, dan amanat. Sinopsis sebaiknya dimulai dengan
identitas buku yang terdiri atas judul buku, nama pengarang, tahun terbit, kota penerbitan,
tahun terbit. Coba Anda cermati contoh sinopsis berikut ini!
Di Bawah Lindungan Ka’bah
Pengarang : Hamka
Penerbit : Bulan Bintang
Tahun : 938; Cetakan XIII, 1978
Tanpa memberi tahu siapa pun, Hamid meninggalkan kampungnya menuju Siantar, Medan.
Kepergiannya kali ini bukan lagi untuk menuntut ilmu di sekolah, seperti yang ia lakukan beberapa
tahun yang lalu. Hamid, ibarat orang sudah “jatuh tertimpa tangga pula”. Setelah Haji Jafar, orang
yang selama ini banyak menolongnya, berpulang ke Rahmatullah, tak lama kemudian ibu kandung
yang dicintainya menyusul pula ke alam baka. Hamid kini tinggal sebatang kara. Ayahnya telah
meninggal ketika ia berusia empat tahun. Dalam kemalangannya ilu, Mamak Asiah dan anaknya,
Zainab, tetap menganggapnya sebagai keluarga sendiri. Oleh karena itu, Mak Asiah begitu yakin
terhadap Hamid untuk dapat membujuk Zainab agar mau dikawinkan dengan saudara dari pihak
mendiang suaminya. Dengan berat hati, Hamid mengutarakan maksud itu walaupun yang sebenarnya,
ia sangat mencintai Zainab. Namun, karena Zainab anal, orang kaya di kampung itu, ia tak berani
mengutarakan rasa cintanya itu. Setibanya di Medan, Hamid sempat menulis surat kepada Zainab. Isi
surat it mengandung arti yang sangat dalam tentang perasaan hatinya. Namun, apa mau dikata, ibarat
bumi dengan langit; rasanya tak
mungkin keduanya dapat bersatu. Meninggalkan kampung halamannya berikut orang yang dicintainya
adalah salah satu jalan terbaik. Begitu menurut pikiran Hamid. Dari Medan, Hamid meneruskan
perjalanan ke Singapura dan akhirnya sampailah ia di tanah suci, Mekah. Di Mekah ia tinggal pada
seorang Syekh, yang pekerjaannya menyewakan tempat bagi orangorang yang akan menunaikan
ibadah haji. Telah setahun Hamid tinggal
di kota suci itu. Pada musim haji, banyaklah orang datang dari berbagai penjuru. Tanpa diduganya,
teman sekampungnya, menyewa pula tempat Syekh itu. Orang yang baru datang itu bernama Saleh,
suami Rosna, yang hendak menuntut ilmu agama di Mesir setelah ibadah haji selesai.
Dari pertemuan yang tak disangka-sangka itu, ternyata banyak sekali berita dari kampung halaman
terutama berita tentang Zainab yang sejak ditinggalkan Hamid dan tidak jadi dikawinkan dengan

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 114 -
saudara ayahnya itu, kini sedang dalam keadaan sakit-sakitan. Hamid sangat senang hatinya
mendengar kabar itu, tetapi ia harus menyelesaikan ibadah hajinya yang tinggal beberapa hari. Ia
bermaksud segera pulang ke kampung. Sementara itu Saleh, teman Hamid, segera mengirim surat
kepada istrinya. Surat Saleh diterima istrinya yang segera pula memberitahukannya kepada Zainab.
Alangkah senang hati Zainab mengetahui bahwa orang yang dicintainya ternyata masih ada. Namun,
penyakit yang diderita Zainab makin hari makin parah. Dengan segala kekuatan tenaganya, ia menulis
surat untuk orang yang dikasihinya. Surat yang dikirim Zainab diterima Hamid. Namun, rupanya isi
surat itu sangat mempengaruhinya. Dua hari setelah itu, bersamaan dengan keberangkatan para jemaah
haji ke Arafah guna mengerjakan wukuf, kesehatan Hamid terganggu. Walaupun demikian, Hamid
tetap menjalankan perintah suci itu. Sekembalinya Hamid dari Arafah, suhu badannya semakin tinggi.
Apalagi di Arafah, udaranya sangat panas Hamid tak mau menyentuh makanan sehingga badannya
menjadi lemah. Pada saat yang sama, surat dari Rosna diterima Saleh yang menerangkan bahwa
Zainab telah wafat. Kendati Hamid dalam keadaan lemah, ia mengetahui bahwa ada surat dari
kampungnya. Firasatnya begitu kuat pada berita surat yang disembunyikan Saleh. Hamid menanyakan
isi surat itu. Dengan berat hati Saleh menerangkan musibah kematian Zainab. Jadi Zainab telah dahulu
dari kita?” tanyanya pula.
Ketika akan berangkat ke Mina, Hamid tak sadarkan diri. Temannya, Saleh, terpaksa mengupah orang
Badui untuk membawa Hamid ke Mina. Dari situ mereka menuju Masjidil Haram kemudian
mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali. Tepat di antara pintu Kabah dengan Batu Hitam, kedua orang
Badui itu diminta berhenti. Hamid mengulurkan
tangannya, memegang kiswah sambil memanjatkan doa yang panjang:
“Ya Rabbi, Ya Tuhanku, Yang Maha Pengasih dan Penyayang!” Semakin lama suara Hamid semakin
terdengar pelan. Sesaat kemudian, Hamid menutup matanya untuk selama-lamanya .
(Sumber: Ringkasan dan Ulasan Novel Indonesia Modern, Grasindo, 1992)
Tugas !
Cari dan bacalah sebuah novel sastra yang mengangkat tema seputar keimanan dan ketakwaan
yang ada di perpustakaan sekolah! Sambil membaca, buatlah sinopsisnya! Pada pertemuan
berikutnya, kumpulkan pada Guru untuk diperiksa.
2. Mendeskripsikan Unsur-unsur Pembentuk Cerita dalam Karya Sastra
Unsur-unsur yang terdapat di dalam suatu karya sastra disebut dengan unsur intrinsik.
Unsur-unsur inilah yang menjadi pembentuk cerita, yang terdiri atas tema, penokohan,
seting/latar, plot/alur, dan amanat. Semua unsur tersebut, terkait dangat erat sehingga
menjadikan cerita utuh dan padu.
Tema merupakan garis besar inti cerita. Penokohan merupakan gambaran tokoh-tokoh
pendukung cerita lengkap dengan karakteristiknya. Seting adalah tempat dan waktu
bergulirnya untaian peristiwa cerita beserta suasana yang ada dalam cerita tersebut. Plot
merupakan aliran jalan cerita yang digunakan pengarang dalam mengungkapkan
ceritanya, sedangkan amanat adalah pesan-pesan moral yang disampaikan pengarang
kepada pembaca melalui tokoh- tokoh ceritanya.
3. Membahas Karya Sastra yang Dideskripsikan

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 115 -
Pembahasan terhadap suatu karya sastra menyangkut tentang hal-hal yang menarik,
menonjol, dan istimewa dalam karya sastra tersebut. Jadi, merupakan penggarisbawahan
dari salah satu faktor intrinsik. Hal ini sifatnya relatif, tergantung karya sastra yang
dibahas sekaligus pembahasnya. Berdasarkan sinopsis dari novel yang Anda susun, coba
deskripiskan unsur-unsur pembentuk ceritanya! Selanjutnya, bahaslah segi-segi tertentu
yang menurut Anda penting, menarik, dan istimewa!
4. Menilai Karya Sastra yang Dibahas
Penilaian terhadap karya sastra yang telah dibahas di atas merupakan kegiatan yang
disebut kritik sastra. Kritik sastra adalah menilai kualitas karya sastra secara objektif, baik
buruknya dan kekuatan serta kelemahan karya tersebut. Kritik sastra dapat dilakukan
dengan menelaah karya sastra tertentu tanpa menyinggung sosok sastrawannya. Akan
tetapi, dapat juga dilakukan dengan menyorot figur sang sastrawan. Pengarang sebagai
kreator dan karya sastra sebagai cermin pribadi pengarang dikaji sama intensnya. Hal ini
acap dilakukan oleh Dr. H.B. Jassin, kritikus sastra Indonesia yang sangat terkenal yang
memelopori perkembangan kritik sastra di Indonesia. Berikut ini disajikan contoh kritik
sastra.
Coba Anda bacalah secara intensif!
Sedikit Sejarah Rustam Effendi
.......................................................................................................
Drama bersajak Bebasari oleh Rustam Effendi adalah penting sebagai hasil usaha
mencobakan bentuk baru dalam kesusastraan Indonesia. Di sini syair mendapat bentuk baru,
digunakan dalam percakapan- percakapan suatu cerita berbentuk tonil. Dengan sekaligus di
sini dilakukan dua percobaan, yakni pertama syair yang bersifat cerita buat yang pertama kali
dipakai untuk menyatakan pikiran dan perasaan sebagai pengucapan cita-cita kebangsaan dan
kedua bentuk sandiwara buat pertama kali dimasukkan pula dalam kesusastraan Indonesia.
Drama bersajak ini tidak asing dalam kesusastraan dunia kalau kita mengarahkan pandangan
kita ke Yunani dengan penulis-penulis dramanya Aeskylos, Sofokles, Euripides, ke Jerman
dengan Goethe dan Schiller, dan ke Inggris dengan Shakespheare.
Dalam drama Bebasari dengan mudah kita melihat simbolik hasrat bangsa Indonesia yang
hendak merdeka. (Bebasari, perkataan bebas ada dalamnya). Rustam tidak mengambil sesuatu
tokoh dalam sejarah seperti Sanusi Pane dan Muhammad Yamin. Pemain-pemainnya hanya
perlambang-perlambang. Rawana, raksasa yang zalim, kita kenali sebagai penjajah, yang
telah merampas kemerdekaan Bebasari, perlambang Indonesia; sedangkan Bujangga ialah
putra Indonesia.
Semangat berontak dan hasrat kemerdekaan menjadi suara dasar drama ini.
Berkata Bujangga:
Setiap pohon di dalam belukar
Dari pucuknya lalu ke akar,

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 116 -
Setiap batu di dalam sungai,
Setiap buih ombak di pantai,
Setiap sinar syamsu yang permai,
Setiap bunyi di tengah ngarai,
Itulah rakyat pembala aku,
Karena itu tanah airku,
Disuarankan moyang bapa dan ibu,
Sedarah sedaging dengan jiwaku.
Menggetarkan hati penjajah tenaga sugestif yang terkandung dalam
perkataan Esa dan Arma:
Tuhanku Raja raksasa,
Terbanglah cepat naik angkasa,
Tinggalkan taman dari yang indah,
Sampai waktunya kita bertahta,
Tangkas perangnya, maksudnya sakti,
Musuh berkeris senajata hati,
Hilang satu, timbul seratus,
Segala insan menentang angus.
Dan apakah meragu-ragukan kata amanat dari Bebasari ini?
Kakanda, dari zaman berganti zaman,
Tetap hatiku menanti tuan,
Kakanda bakal membawa merdeka,
Sebab cintamu kepada loka.
Susah payah tuan kemari,
Menyeberangi darah menempuh duri.
O, kakanda, junjungan beta,
Tidak kemenangan dapat dipinta.
Tiap pekerjaan meminta korban,
Tiap asmara melupakan badan.
Adapun kita hidup di sini,
Selintas lalu sebagai mimpi,
Selama hidup tak putus perang,
Itulah kehendak zaman sekarang,
Asmara sayap usaha yang tinggi,
Asmara kepada bangsa sendiri.
Di dalam kumpulan sajak-sajak Rustam Effendi Percikan Permenungan banyak orang akan
bersua dengan perasaan-perasaan yang akan dianggap oleh Angkatan 45 sentimentil,
penggunaan bahasa yang berlebih-lebihan sehingga dirasa sebagai permainan kata, tanda-

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 117 -
tanda baca yang tidak perlu dan ini memang perbedaan paham yang sewajarnya yang jika
diingat, bahwa antara Rustam Effendi dengan Angkatan
45 ada jarak waktu 20 tahun yang mengalir cepat dan diisi oleh kejadian-kejadian sejarah
yang hebat-hebat.
Cinta kepada ibu, cinta kepada kampung halaman, asmara remaja, kesedihan dan sedu sedan,
hanya dianggap cukup baik bagi pemuda yang berangkat dewasa dan adalah pengalaman-
pengalaman prive yang tidak perlu dicanangkan. Akan tetapi kedewasaan bukanlah terletak
pada soal, tetapi jiwa yang mengalami soal. Jiwa ini pun tidak dapat dipotong- potong tetapi
keseluruhan juga yang dapat mencintai, membenci, sedih dan senang, putus asa dan berharap,
serta lemah dan keras. Di dalam masa yang tenang, tatkala mobil baru satu dua yang di jalan-
jalan dan kapal udara suatu keanehan, di masa persoalan (zakelijkheid) belum lagi menguasai
dan mengejar-ngejar kehidupan manusia di Indonesia, sudah tentu tidak dapat diharapkan
persoalan dalam pandangan hidup dan sikap hidup orang-orang.
Tentang bahasa sudah tampak jelas bahwa Rustam Effendi masih melakukan percobaan-
percobaan. Seperti juga Amir Hamzah dan Sanusi Pane pada mulanya, dia mencari ke
Sansekerta dan bahasa Arab, statu hal yang ditinjau sepintas lalu agak aneh, karena perkataan-
perkataan lama itu tidak hidup lagi dalam masyarakat yang sebaliknya mengambil dan
memerlukan lagi perkataan-perkataan dan pengertian-pengertian baru yang sesuai dengan
kemajuan masyarakat. Di masa Pujangga Baru seorang Amir Hamzah masih merasa jelek
perkataan mesin dan radio digunakan oleh seorang kawan sealiran Armin Pane dalam
sajaksajaknya. Perbedaan paham ini diterangkan dengan mengingat bahwa para pengarang
dan penyair itu mempunyai pandangan dunia yang berlainan pula. Seseorang masih ingin
hidup di zaman silam, sedangkan yang lain telah melempar tinjauan ke depan. Akan tetapi,
yang tidak dapat disingkirkan oleh mereka itu adalah pemakaian bahasa daerahnya yang
demikian memperkaya pula bahasa Indonesia. Bukan saja bahasa daerah, tetapi juga bahasa
“kocokan” dan bahasa “golongan”, semua itu memperkaya sehingga menjadikan bahasa
Indonesia. Perjuangan Pujangga Baru selain perjuangan pembaharuan kesusastraan yang
berarti juga pembaharuan pandangan hidup dan sikap hidup adalah perjuangan
memperbaharui bahasa. Oleh Takdir Alisyahbana, Armin Pane dan Sanusi Pane pernah
dengan sengit dilakukan perang pena dengan kaum “kolot” dari kalangan guru yang hendak
mempertahankan “Melayu Asli”, memuncak pada uraian Takdir “Kekacauan yang Nikmat”,
Pujangga Baru 1935, yang di dalamnya dikatakan bahwa “bahasa Thionghoa Melayu yang
sering diejekkan itu kami berikan hak yang selayaknya”. Demikianlah, dalam bahasa pun
dilakukan pendemokrasian. Rustam Effendi dalam tahun 1926 belum sejauh itu. Di dalam
sajaksajaknya dalam Percikan Perenuangan dan drama Bebasari masih berkuasa bahasa
daerah dan seperti dikatakan di atas dicarinya pula perbendaharaan kata-kata lama dari
Sanskerta dan Arab. Akan tetapi,

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 118 -
cara mempergunakan bahasa lama itu mempunyai individualitas sendiri, dalam pembentukan
kata baru untuk mendekati kehalusan perasaan, dalam kombinasi kata-kata, malahan dalam
kebebasan kepenyairannya itu sering membuat kata baru atau memotong kata-kata yang ada
untuk disesuaikan dengan irama dan bunyi yang dikehendakinya. Demikian perkataan dari
dipendekkannya menjadi dir, perkataan menunggu menjadi menung, perkataan badai menjadi
bad, perkataan dunia menjadi duya dan individualisme ini kita mesti terima dari orang yang
berjiwa merdeka:
Sarat saraf saja mungkiri,
Untai rangkaian seloka lama,
Beta buang beta singkiri,
Sebab laguku menurut sukma.
Akan tetapi, individualisme ini tidak dapat diartikan dalam pengertiannya yang mutlak.
Maksudnya adalah penemuan diri sendiri, harga diri sendiri sebab dalam hubungan
kekeluargaan dan kemasyarakatan perhubungan tetap kuat dan mesra. Sajak-sajaknya
Pangkuan Bunda, Bunda dan Anak, Kuburan Bunda, Kerajaan Tuhan, dan Tanah Air cukup
membuktikan bagaimana kerasnya hubungan keluarga hubungan dengan Yang Mahakuasa,
hubungan dengan bangsa. Apakah ini ratapan seorang individualis?
Bilakah bumi bertabur bunga,
Disebarkan tangan yang tiada terikat,
Dipetik, jari yang lemah lembut,
Ditanami sayap kemerdekaan rakyat?
Bilakah lawang bersinar bebas,
Ditinggalkan dera yang tiada berkata?
Bilakah susah yang beta benam,
Dihembus angin kemerdekaan kita?
Di sanalah baru bermohon beta,
Supaya badanku berkubur bunga,
Bunga bingkisan, suara sa’irku.
Disitulah baru bersuka cita,
Pabila badanku bercerai nyawa,
Sebab menjemput menikam bangsaku.
Refleksi
Kesusastraan bukanlah hanya apa yang berlaku pada sesuatu masa, tetapi juga yang berlaku
pada lain-lain masa dengan ukuran cita rasanya sendiri. Hikayat, dengan pantun dan syair
yang indah sama masuk kesusastraan seperti juga roman, sajak dan drama yang disebut
modern, nilainya menurut ukuran-ukurannya tentu boleh bertingkat-tingkat pula.
Sumber: H.B. Jassin. 1950. Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai, Jakarta:
Gunung Agung, hal. 122-125.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 119 -
Prinsip-prinsip Penulisan Kritik Berbagai Bentuk Karya Sastra Indonesia
Esai dan kritik adalah usaha untuk memahami, menghayati, dan menikmati karya sastra.
Kritik Sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari (menelaah) karya sastra dengan
langsung memberikan pertimbangan baik buruk, kekurangan kelebihan atau bernilai tidaknya
karya sastra
Kritik secara etimologis berasal dari bahasa Yunani κριτικός, kritikós - "yang membedakan",
kata ini sendiri diturunkan dari bahasa Yunani Kuna κριτής, krités, artinya "orang yang
memberikan pendapat beralasan" atau "analisis", "pertimbangan nilai", "interpretasi", atau
"pengamatan". Istilah ini biasa dipergunakan untuk menggambarkan seorang pengikut posisi
yang berselisih dengan atau menentang objek kritikan.

Bertitik berat pada tujuan untuk membantu para pengemar/pecinta sastra dalam memetik cita
rasa dari buku yang (akan) dibacanya atau untuk membantu para sastrawan dan calon
sastrawan dalam meningkatkan mutu karyanya

CARA MENULIS KRITIK DAN ESAI


1. Concrete Word (TQO).
Kata nyata adalah kata khusus yang berhubungan dengan sesuatu menyarankan keadaan
suatu pengertian obyek tertentu
Semakin tepat kata-kata, maka semakin baik sebuah karya. Sehingga penikmat
menganggap benar-benar melihat, merasa, mendengar, mencium, dan meraba segala
sesuatu yang diutarakan dalam puisi. Misal, kota berhubungan dengan kata kongkret seperti
gedung, mobil, padat, ramai, pengemis, jalan raya dan sebagainya. Laut berhubungan
dengan perahu, pantai, bakau, teluk, camar, asin, gelombang dan lain-lain.
2. Diction (TQC).
Pilihan kata adalah kata yang dipilih tepat memberikan konotasi dalam rangkaian tertentu.
Kata bisa, mampu, dapat dan kuasa memiliki arti yang sama. Tetapi untuk kata, kalimat
dan alinea tertentu memerlukan pilihan kata yang tepat salah satunya. Pemilihan kata yang
salah bukan saja mengakibatkan rasa tidak enak, bahkan arti yang keliru
3. Rythme (TQS). Irama adalah turun-naiknya suara secara teratur dan rima adalah persamaan
bunyi dalm puisi. Dalam novel alur yang berkesinambungan dan saling mengisi
4. Style (TQI).
Gaya adalah suatu bentuk cara penulisan yang khas untuk mengungkapkan makna yang
jelas. Setiap orang ingin mengeluarkan pikiran dengan sejelas mungkin kepada yang lain
dengan memanfaatkan bahasa kiasan berupa persamaan atau perbandingan, tanda baca dan
sebagainya.
5. Imagery (TQT).
Daya bayang adalah suatu gambaran imajinasi dihasilkan oleh sesuatu secara keseluruhan.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 120 -
Membangkitkan pikiran dan mendorong imajinasi menjelmakan gambaran yang nyata
perasaan penikmat bahwa mereka benar-benar mengalami peristiwa tersebut

KOMPETENSI DASAR : 9.2 Mengetahui prinsip-prinsip penulisan


kritik dan esai

INDIKATOR :
Menyusun sinopsis karya sastra
Mendeskripsikan unsur-unsur pembentuk cerita dalam karya tersebut
Membahas segi-segi tertentu dari karya sastra yang sudah dideskripsikan
(dari segi unsur intrisik dan ekstrinsik)
Menyatakan penilaian terhadap karya sastra yang dibahas dalam bentuk esai
secara tetulis (dari segi unsur intrisik dan ekstrinsik)
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 121 -
Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu menyatakan penilaian terhadap karya sastra yang dibahas dalam
bentuk esai secara tetulis (dari segi unsur intrisik dan ekstrinsik).
Menulis Prinsip-prinsip Kritik dan Esai
1. Mengidentifikasi Ciri-ciri Kritik dan Esai
Kritik sastra dan esai merupakan suatu cabang dari ilmu sastra dalam pengadaan analisis,
penafsiran, serta penilaian sebuah teks sastra. Orang yang melakukannya disebut kritikus
sastra. Dia diharapkan memahami terlebih dahulu tentang ilmu sastra sebelum membuat
sebuah kritik sastra. HB. Jassin pernah berpendapat bahwa kritik sastra adalah pertimbangan
baik atau buruk suatu hasil karya sastra. Oleh karena itu, seorang kritikus sastra akan
dianggap sebagai juru obat. Jika karya sastra telah diresensi oleh seorang kritikus terkenal,
maka karyanya dianggap bermutu dan bernilai sastra tinggi.
Ciri-ciri kritik sastra dan esai yang baik adalah selalu mempertimbangkan
empat komponen berikut ini.
a. Data atau fakta
b. Inference atau kesimpulan
c. Evaluasi atau judgment
d. Penilaian
Selain itu, juga harus didukung oleh intuisi penulis secara tajam dan kritis.
Perhatikan contoh kritik sastra dan esai berikut ini.
a. Contoh kritik sastra
Kebangkitan Tradisi Sastra Kaum Bersarung
Penulis: Purwana Adi Saputra
Selama ini, entah karena dinafikan atau justru karena menafikan fungsinya sendiri, kaum
pesantren seolah tersisih dari pergulatan sastra yang penuh gerak, dinamika, juga anomali.
Bahkan, di tengah-tengah gelanggang sastra lahir mereka yang menganggap bahwa kaum
santrilah yang mematikan sastra dari budaya bangsa.
Di setiap pesantren, kedangkalan pandangan membuat mereka menarik kesimpulan picik
bahwa santri itu hanya percaya pada dogma dan jumud. Mereka melihat tradisi hafalan yang
sebenarnyalah merupakan tradisi Arab yang disinkretisasikan sebagai bagian dari budaya
belajarnya, telah membuat kaum bersarung ini kehilangan daya khayal dari dalam dirinya.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 122 -
Dengan kapasitasnya sebagai sosok yang paling berpengaruh bagi transfusi budaya bangsa
ini, dengan seenaknya ditarik hipotesis bahwa pesantrenlah musuh pembudayaan sastra yang
sebenarnya. Kaum bersarung adalah kaum intelektualis yang memarjinalkan sisi imaji dari
alam pikirnya sendiri. Pesantren adalah tempat yang pas buat mematikan khayal. Pesantren
adalah institut tempat para kiai dengan dibantu para ustadnya menempa kepala para santri
dengan palu godam paksa.
(Dikutip seperlunya dari Solopos, 5 Desember 2007)

b. Contoh esai
Perda Kesenian dan Rumah Hantu
Oleh: Teguh W. Sastro
Beberapa waktu lalu Dewan Kesenian Surabaya (DKS) melontarkan keinginan agar Pemkot
Surabaya memiliki Perda (Peraturan Daerah) Kesenian. Namanya juga peraturan, dibuat
pasti untukmengatur. Tetapi peraturan belum tentu tidak ada jeleknya. Tetap ada jeleknya.
Yakni, misalnya, jika peraturan itu justru potensial destruktif. Contohnya jika dilahirkan
secara prematur. Selain itu, seniman kan banyak ragamnya. Ada yang pinter (pandai) dan
ada juga yang keminter (sok tahu). Oleh karenanya, perten-tangan di antara mereka pun
akan meruncing, misalnya, soal siapa yang paling berhak mengusulkan dan kemudian
memasukkan pasal-pasal ke dalam rancangan Perda itu. Sejauhmana keterlibatan seniman di
dalam proses pembuatan Perda itu, dan seterusnya. Itu hanya salah satu contoh persoalan
yang potensial muncul pada proses pembuatan Perda itu, belum sampai pada tataran
pelaksanaannya. Hal ini bukannya menganggap bahwa adanya
peraturan itu tidak baik, terutama menyangkut Perda Kesenian di Surabaya. Menyangkut
sarana dan prasarana, misalnya, bolehlah dianggap tidak ada persoalan yang signifikan di
Surabaya. Akan tetapi, bagaimana halnya jika menyangkut mental dan visi para seniman dan
birokrat kesenian sendiri?
(Dikutip seperlunya dari Jawa Pos, 30 Januari 2007)
Setelah Anda membaca dan memahami contoh kritik dan esai di atas, tentunya Anda dapat
mengidentifikasi unsur-unsur dan ciri-ciri kritik dan esai tersebut.
2. Menulis Kritik dan Esai
Untuk dapat menulis kritik dan esai dengan baik diperlukan latihan yang terus-menerus.
Sebagai langkah-langkah menulis kritik dan esai perlu Anda perhatikan hal-hal berikut.
a. Menentukan tema atau topik yang akan ditulis/dikritik.
b. Mengumpulkan bahan-bahan referensi pendukung.
c. Mengidentifikasi unsur-unsur yang mendukung dan yang kontra.
d. Memilih unsur-unsur yang dapat mendukung tema.
e. Memulai untuk menulis kritik atau esai.
f. Membaca dan melakukan pengeditan ulang untuk revisi.
g. Mengirimkan ke media massa cetak.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 123 -
Selain langkah-langkah di atas, secara konkret Anda dapat mengikuti langkah-langkah
berikut ini.
a. Menentukan tema
b. Menentukan bentuk tujuan tulisan (kritik atau esai).
c. Mengumpulkan bahan dan mencari referensi yang mendukung.
d. Membuat kerangka (kritik atau esai).
e. Membuat isi (kritik atau esai).
f. Penutup atau kesimpulan.
Dengan langkah-langkah di atas, Anda dapat menulis kritik dan esai, baik di bidang sastra
maupun nonsatra dengan baik. Untuk memperoleh kualitas yang baik, lakukan secara rutin
untuk menulis kritik dan esai.
3. Mengemukakan Pendapat dalam Kritik dan Esai
Ide atau gagasan adalah pikiran utama atau pikiran pokok dalam suatu paragraf atau
wacana. Setelah Anda melakukan penulisan kritik dan esai secara berkesinambungan,
dapat menyampaikan ide dan gagasan dalam tulisan tersebut. Penuangan gagasan dalam
suatu tulisan dapat dilakukan dengan penalaran berikut ini.
a. Penalaran deduktif, yaitu penalaran yang meletakkan pokok pikiran di awal paragraf.
b. Penalaran induktif, yaitu penalaran yang meletakkan pokok pikiran di akhir paragraf.
Dengan kedua penalaran tersebut, ide dan gagasan yang ingin Anda tuangkan dalam kritik
dan esai dapat dipahami pembaca secara jelas.
Anda sudah mempelajari cara mengidentifikasi ciri-ciri kritik dan esai, menulis kritik dan
esai, mengemukakan pendapat dalam kritik dan esai, agar lebih terasah kemampuan Anda
dalam memahami materi kerjakan perintah-perintah di bawah ini! (Tugas dikerjakan di
rumah)
1. Setelah Anda memahami ciri-cirinya, tulis sebuah kritik atau esai dengan langkah-langkah
yang tetap!
2. Periksa kembali hasil tulisan Anda dari segi ejaan, tatabahasa, dan hubungan antarkalimat!
3. Jika sudah baik, coba kirimkan ke redaksi media cetak yang Menyusun sinopsis karya
sastra
Baca dan cermati cerita pendek berikut!

Sejauh Harapanku
(By Bunda Nara)
Hari itu baru pukul sembilan pagi, tapi rasanya sudah berjam-jam Anti duduk merenung di
depan meja komputernya. Yah.. hari itu ada rasa malas yang melanda dirinya. Ah..rasanya ingin bebas
saja dari rutinitas ini, keluh Anti dalam hati. Ia lihat semua rekannya masih asyik dengan pekerjaannya
di depan benda tak bernyawa itu. Ada yang sibuk dengan laporan yang harus siap pagi ini juga, ada yang
sibuk dengan games seru yang tersedia di komputer masing-masing. Bahkan terlihat nona Asha yang
sudah tidak muda lagi namun masih gadis atau bahkan masih perawan, ah susah mendapatkan gadis

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 124 -
yang masih perawan kata Azis waktu itu rekan kerjaku yang hobi mengoleksi perempuan, walau di
rumahnya sudah tersedia perempuan pilihan ibunda dengan anak kecilnya.
Hari itu masih pagi memang dan tentunya orang katntoran masih semangat dengan pola kerja
rutinnya. ”Mer...meri, panggil Anti pada mri rekan di sebelah mejanya yang masih sibuk dengan nasi
uduk sarapan paginya.
”ada apa Bu Anti?” tanya Meri yang melihatku masih termenung menatap layar yang masih
hitam, karena sehabis menaruh pantatku di kursi ini benda itu belum sempat kusentuh.
”ah.. ndak apa-apa Mer, hanya sepertinya enak sekali yah nasi uduk itu?” kataku sekenanya.
”oh..yah pasti uenak dong, ”kata Meri dengan sedikit promosinya. ”nasi uduk ini ndak ada
tandingannya di sekitar Tanjung Priuk ini, lah wong orang-orang dari lima penjuru sudah mengenal nasi
uduk made in Bu Ides ini loh!” cerocos meri dengan mulut penuh orek tempe.
Aku tersenyum melihat tingkahnya yang memang cenderung kekanakan, padahal buntutnya
sudah dua, bahkan yang besa sudah duduk di kels satu SMP. Terbayang perkataan Mas tadi pagi.
”Kamu ndak usah mungkir, siapa laki-laki yang sering datang ke rumah ini?” kata Mas dengan suara
yang mengelegar. Aku yang memang terkejut, karena tak menyangka Mas akan searah itu.
”aku ndak ngerti siapa yang Mas maksud,” kataku sambil menyisisr rambutku.
”ala ndak usah basa-basi, kebusukkanmu sudah tercium!” seru Mas masih dengan nada jengkel,
sambil menyambar tas kerjanya dan pergi begitu saja tanpa mendengar teriakanku. Bagiku insiden pagi
ini harus dituntaskan apapun itu.
”Mas kita bisa bicara sing ini?” kataku di telepon. ”jemput aku yah di depan kantor”.
”Yah” jawabnya pendek saja
”Mir nanti kalau pak Zul tanya tentang aku bilang yah aku pulang ada hal mendadak.” kataku
pada Meri
”Loh...loh Bu mau kemana dan ada keperluan yang mendadak..dak apa toh?” tanya Meri penuh
ingin tahu.
”Kamu bilang saja Bu Anti izin.”sahutku sambil kusambar tas kerja dan melambaikan tangan
tapa Joko yang mlutnya seperti mengucap ”ada apa?.
”Kita langsung pulang saja Mas.” kataku pada Mas yang menungguku di depan gerbang kantor.
Kulihat suamiku tak merespon namun langsung menghidupkan mesin mobil dan tancap gas.
”Kebusukan pada akhirnya akan tercium juga.” kata suamiku begitu sampai di rumah. Aku
belum sempat membuka sepatu dan menaruh tas kerjaku. ” Sekarang aku tanya baik-baik sama kamu,
SIAPA LAKI-LAKI YANG SUKA DATANG KEMARI?” tanya Mas masih dengan nada tinggi. ”Sudah
ndak usah bohong lagi, kamu yang ngerti agama yang pakai jkerudung tertutup, yang ndak pernah
tinggal sholat lima waktu, jadi ndak usah cari cerita yang buat kuping ini panas !” kata Mas lagi.
”Mas lagi membicarakan siapa Mas?’ tanyaku sambil menyentuh tangannya.
”Membicarakan siapa,asal kamu tahu kelakuanmu dengan laki-laki lontong itu membuat
anakmu Soraya tersiksa, hingga dia mengadu kepada ibuku kelakuan bejat mamahnya. Katanya
mamahku mbah, suka didatangi laki-laki, duduk di ruan tamu selalu satu tempat di kursi panjang, waktu
itu pernah kami nnton di Mall Senter eh laki-laki itu ada dan nonton dengan kami, begitu cerita anakkmu
Soray pada ibuku dengan sedihnya.” aku tak kuasa menahan airmata, aku tidak menyangka anakku
Soraya berpikir yang tidak-tidak tentang mamanya.
Selama ini aku berteman dengan para pria memang terlampau akrab, itu sifat asliku dari aku
remaja. Aku selalu bisa karab dengan pria ibanding dengan wanita. Karena dengan pria aku bisa cerita
apa saja, tidak selalu harga-harga yang malambung di pasaran. Selama ini aku berpikir anakku mengerti
ibunya yang selalu akarab dan raah terhadap pria, nyatanya aku tak mengenal anakku.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 125 -
”Kamu tahu, karena ulahmu, dia risih kalau bercerita problem remajanya denganmu, karena
baginya kamu tidak pantas ditiru apalagi jadi panutan, sekarang ceritakan siapa laki-laki itu?” seru Mas
dengan muka yang merah menahan marah.
”Mas tidak ada laki-laki spesial seperti anggapanmu?”kataku pelan.
”Kamu ndak usah bohong lagi, anakmu sudah cerita banya, dn si Munah pembantu kita juga
cerita bahwa laki-laki lontong itu selalu datang kemari!” seru mas lagi.
”Aku sudah bilang tidak ada laki-laki yang mesti aku ceritakan padamu, kalau sekedar teman
saja aku banyak, kebetulan memang suka kemari.” kataku lagi. Tapi aku memaoriku langsung flas back
ke waktu aku ikut diklat di Lembang selama sepuluh hari. Waktu itu aku dikirim oleh kantor untuk ikut
diklat staf keuangan , disana aku mengenal Abdul seoang manager keuangan dari departeman lain.
Dengan perhatiannya, selama sepuluh hari aku merasa nyaman dan tenang. Perhatian yang jarang
kuterima dari Mas.
Setelah diklat itu Abdul sering menelponku sekedar menanyakan apa aku sudah makan? Atau
menanyakan khabarku ada cerita apa aku hari ini? Atau sekeda menanyakan pekerjaanku. Malah sering
aku meminta pendapatnya mengenai pekerjaanku. Abdul selalu bisa menghiburku dengan leluconnya,
dan cerita serunya dengan teman-temanya.
Itu semua tidak pernah kudapat dari mas, ia sibuk dengan pekerjaanna. Bahkan untuk
menelponku saja di tengah kesibukannya ia tidak pernah. Leluconku yang kudengar dan kuceritakan
pada Mas saja ia sering tidak mengubrisnya. Mas terlalu sibuk dengan pekerjaan dan orang
tuanya.namun, setelah kulihat sepertinya Abdul ingin lebih dan jauh dengan hubungan ini, aku buru-
buru menyudahi dan mengatakan padanya bahawa hubungan kami mulai tidak sehat juga tidak
dibenarkan oleh agama. Mulanya Abdul menolak, namun aku bersikeras bahwa kita tidak akan tenang
dengan hubungan ini, juga hubugan ini salah. Akhirnya Abdul mengerti. Semenjak itu aku dan Abdul
tidak pernah lagi menjalin kontak. Karena bagiku apapun suamiku ia sudah kupilih untuk
mendampingiku hingga akhir hayat. Ia bapak dari buah hatiku. Sejelek apapun ia.
”Jawab? Siapa laki-laki itu?” tanya mas lagi.
Aku yang tersadar kemudian menjawab dengan penuh penyesalan ”Maafkan aku Mas, aku
benar-benar salah terlalu memberikan perhatian pada laki-laki itu.” kataku dengan penuh
penyesalan”Tapi ndak ada kejadian yang aneh-aneh, kami hanya saling memberikan perhatian.”seruku
lagi.
”Perhatian-perhatian, kamu ndak mikir kalau kamu itu sudah punya suami dan anak hah!” kata
Mas
”Aku tahu Mas maka aku kemudian sadar bahawa pertemanan aku dengan dia ndak bisa
dilanjutkan.” kataku pelan.
”Sejauh mana pertemanan kalian?” tanya Mas curiga.
”Ndak ada pa-apa Mas hanya berteman saja.” jawabku lagi. Mas mendesakku terus.
”tapi kata anakkmu Soraya kalian berpandangan mesara waktu di bioskop?” tanya Mas.
Kukira hari itu permasalahan kami sudah jelas dan Mas mau menerima penjelasanku. Tetapi
ternyata permasalahan ini berlanjut ke keluarganya. Pagi itu hari Minggu, Mas mengajakku dan kedua
buah hati kami mengunjungi ibunya yang sedang sakit dan tinggal dengan adik bungsunya. Sampai di
rumah itu kulihat semua adiknya yang berjumlah tiga orang sudah berkumpul lengkap dengan pasangan
masing-masing. Aku pikir mereka sama denganku ingin mengunjungi ibunya yang sakit. Teryanta
perkiraanku meleset. Ketika suamiku memulai pembicaraan. Barulah aku tahu kalau aku sedang
menghadapi proses persidangan keluarga suamiku.
Mereka memakiku mengatakan istri yang tidak tahu diri, istri yang sudah menginjak-injak
harga diri suami dengan memperbolehkan laki-laki lain bertandang ke rumah sementara suaminya tidak

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 126 -
ada di rumah,dan kata-kata yang menyakitkan yang akhirnya menimbulkan pertengkaran dengan
suamiku.
”Kalain ndak usah ikut campur lagi semua sudah kami selesaikan!” Kata Mas pada adik-
adiknya.
”Ndak bisa begitu dong Mas, keluarganya harus tahu kelakuan bejat anaknya!” kata adik
permpuannya dengan sinisnya.
”Yah Mas ingat ndak dulu kita meminta dia dengan baik-baik eh bapaknya yang otoriter itu
dengan sombngnya bilang”Kalian mau kasih anak saya yang sarjana dan paling cantik di kampung ini
dan palin populer apa?” apa itu ndak cukup sebagai penghinaan,seolah-oleh anaknya inu, manusia ini
paling terhormat, nyatanya mana, busuk sekali kelakuan istri seperti ini. Adik laki-lakinya yang bekerja
sebagai pengacara menunjukkan jari tangannya yang hitam dan kasar ke arah mukaku dengan
pandangan jijik.yah seolah-oleh aku ini makhluk menjijikkan yang mereka lihat. Mas dengan marah
menepis tangan adiknya dan menyuruhnya duduk, namun adik laki-laki Mas yang satu lagi menghardik
aku dan mengatakan aku permpuan sundal. Tidak tahan melihat adiknya yang tidak mengindahkan
perkataannya Masku menampar muka adiknya. Situasi pada saat itu memang panas. Anakku menangis
melihat caian, sumpah serapah yang dilontarkan keluarga itu, merka memelukku karena melihat ibunya
dalam posisi terancam
”Aku boleh bicara?” kataku setengah berteriak, pikirku situasi ini sudah tidak nyaman dan
panas. ”Tidak pernah ada penyelewangan yang aku lakukan”, hanya saja aku memang terlampau ramah
dan perhatian dengan laki-laki.” kataku pelan. Aku tidak berusaha meyakinkan karena bagiku percuma
saja ,mereka sedang dalam suasana panas dan penuh curiga padaku.
Setelah kejadian itu Mas terlalu overprotektif pada setiap gerak langkahku. Aku tidak bisa lagi
bebas pergi dengan teman-temanku, karena ia tidak mengijinkan. Bagi mas teman-temanku sama saja
denganku yang rentan dengan perselingkuhan. Katanya lagi teman-temanku juga pasti melindungi
perselingkuhan aku. Sekarang dimanapun aku berada aku harus melapor keberadaanku pada Mas.
Untuk ke mall saja aku tidak boleh sendiri., dengan teman pun tidak boleh. Katanya ke mall bukan hal
yang penting sekali. Jadi tunggu saja pergi dengan dia.
Kujalani semua yang ada karena aku tak mau kehilangan kedua buah hatiku, mereka akan
diambil paksa oleh keluarga Mas bila aku mengajukan kata”CERAI”. Hidup memang tak mau
kompromi. Bagiku dan bagi Mas kesalahan itu tak akan termaafkan, kini aku hanya menjalani
kehidupan berumah tangga yang kering kerontang, tanpa senyum indah seorang istri. Bagiku hanya
anak-anak tali pengikatku di rumah ini.

KOMPETENSI DASAR : 10.1 Mementaskan drama karya sendiri dengan


tema tertentu (pendidikan, lingkungan, dll.)
INDIKATOR :
Mendesain latar tempat
Menentukan unsur musikalisasi untuk mengukur keberhasilan drama yang dipentaskan
Mementaskan drama

Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu mendesain latar tempat , menentukan unsur musikalisasi untuk
mengukur keberhasilan drama yang dipentaskan, dan mementaskan drama.

MATERI
Mementaskan Drama Karya sendiri

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 127 -
Berbicara masalah drama, kita akan dihadapkan kepada dua pemikiran. Pada satu segi kita
teringat kepada jenis pertunjukan yang mengasyikkan atau menjemukan. Pada segi lain kita
berpikir tentang sebuah naskah yang dikarang atau ditulis dalam bentuk dialog-dialog
(merupakan karya sastra).
Kerangka pemikiran kita yang seperti ini dapat dijelaskan dalam suatu konsep pikiran yang
jelas dan utuh sehingga kita dapat memahami mana yang dikatakan drama sebagai pemikiran
yang pertama dan mana yang pemikiran kedua. Maksudnya di sini adalah, kita sanggup
membedakan antara kedua pemikiran di atas dan dapat melihat hubungan antara keduanya.
Ada dua pengertian drama, yaitu: (1) drama sebagai text play atau reportair, dan (2) drama
sebagai theatre atau performance. Hubungan keduanya sangat erat. Dengan kata lain: setiap
lakon atau pertunjukan harus mempunyai naskah yang akan dipentaskan. Sebaliknya tidaklah
otomatis setiap naskah merupakan teater, sebab ada saja kemungkinan naskah yang seperti itu
hanyalah berfungsi sebagai bahan bacaan saja, bukan untuk pertunjukan. Jadi, ada naskah
yang dapat dipentaskan dan ada yang tidak, misalnya drama "Awal dan Mira" karya Utuy
Tatang Sontani. Drama ini sulit untuk dipentaskan tetapi enak untuk dibaca.
Memahami penjelasan diatas, dapat diambil suatu perbedaan nyata dari keduanya. Perbedaan
itu adalah:
1. Drama sebagai text-play atau naskah adalah hasil sastra 'milik pribadi', yaitu milik
penulis drama tersebut, sedangkan drama sebagai teater adalah seni kolektif.
2. Text-play masih memerlukan pembaca soliter (pembaca yang mempunyai perasaan
bersatu), sedangkan teater memerlukan penonton kolektif dan penonton ini sangat
penting.
3. Text-play masih memerlukan penggarapan yang baik dan teliti baru dapat
dipanggungkan sebagai teater dan ia menjadi seni kolektif.
4. Text-play adalah bacaan, sedangkan teater adalah pertunjukan atau tontonan.
Aspek yang dibahas atau materi utama pada text-play adalah:
a) premis (tema), b) watak, dan c) plot
Sedangkan pada pementasan adalah:
a) naskah, b) pelaku, c) pentas, d) perlengkapan pentas, e) tata busana (pakaian), f) tata
rias, g) cahaya, h) dekorasi, dan i) musik
Tugas
Pentaskanlah sebuah naskah drama dengan memperhatikan desain tempat, musikalisasi !

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 128 -
KOMPETENSI DASAR : 10.2 Mementaskan drama karya sendiri dengan
tema tertentu (pendidikan, lingkungan, dll.)
INDIKATOR :
Mendesain latar tempat
Menentukan unsur musikalisasi untuk mengukur keberhasilan drama yang dipentaskan
Mementaskan drama

Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu menyusun dialog dalam pementasan drama satu babak dengan
tema tertentu.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 129 -
MATERI
Menyusun Naskah Drama

Langkah-langkah Menulis Naskah Drama


1. Menentukan tema cerita
Tema cerita dapat diambil dari kenyataan hidup sehari-hari yang ada di sekeliling kita.
Misalnya , tentang pergulatan dalam usaha mencari nafkah, kasih sayang, percintaan,
kenakalan remaja, kekerasan hidup di kota, kesejkan desa dan sebagainya.
2. Menyusun kerangka cerita
Bagi penulis pemula, kerangka cerita sebaiknya dituliskan terlebih dahulu agar membantu
proses selanjutnya. Pada bagian ini kamu harus mengembangkan daya khayal (imajinasi)
sehingga dapat merencanakan adegan-adegan yang diinginkan. Hasil menyusun kerangka
cerita dapat berupa ringkasan cerita atau sinopsis.
Untuk kebutuhan menyusun kerangka cerita, diperlukan pemahaman alur cerita rekaan.
Alur atau plot adalah cara pengarang menjalin peristiwa-peistiwa yang dialami tokoh
cerita, dengan memperlihatkan hukum sebab-akibat.
3. Menentukan konflik cerita
Konflik adalah keteganggan atau pertentangan antartokoh cerita. Setelah kerangka cerita
selesai dibuat, perlu dipertimbangkan kembali pada bagian-bagian mana konflik akan
diletakkan. Konflik merupakan bagian penting dalam sebuah naskah drama. Naskah
drama yang baik akan selalu terdiri atas konflik-konflik. Ini berarti, kekuatan sebuah
naskah drama terletak pada cara penagrang dalam menajlin konfliks antartokoh melalui
jalan cerita.
Di dalam naskah drama juga harus terdapat klimaks atau puncak dari selruh konflik. Pada
saat menulis naskah drama, kita harus dpat menempatkan klimaks pada bagian yang tepat,
agar cerita drama menarik.
4. Menentukan tokoh cerita dan perwatakannya
Pada langkah ini kita mulai menentukan nama masing-masing tokoh, dengan gambaran
wataknya. Perwatakan dapat dibedakan menjadi dua, fiik dan psikis (sifat atau karakter).
Perwatakan fisik berarti gambaran tentang fisik tokoh : cantik, bongkok, berkacamata,
berambut panjang, bermata sifit, gagu, kaki cacat, kurus, gemuk, dan sebagainya.
Perwatakan psikis berarti gambaran sifat atau karakter tokoh : pemarah, suka iri, baik hati,
lucu, licik, lembut, berwibawa, dan sebagainya.
5. Menyusun naskah
Setelah seluruh kebutuhan menulis naskah ditetapkan, berikutnya adalah menysun naskah.
Pada langkah inilah kegiatan menulis naskah yang sesungguhnya berlangsung. Pilihlah
kata-kata yang dapat mewakili pikiran dan perasaan! Ingat naskah drama selalu berupa

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 130 -
notasi dan dialog! Pada bagian notasi, perlu pula kamu singgung tentang gambaran latar
cerita dan amanat atau pesan moral yang ingin kamu sampaikan melalui cerita itu.
Langkah-langkah di atas merupakan pilihan cara. Oleh karena itu, kita boleh menulis dengan
langkah-langkah yang berbeda.
a. Menentukan Judul
Selain langkah-langkah di atas, ada hal lain yang juga penting diperhatikan, yaitu
menentukan judul cerita. Menentukan judul cerita rekaan dapat dilakukan kapan pun,
sebelum menulis cerita, ketika sedang menulis, atau setelah cerita selesai ditulis.
Secara umum judul cerita rekaan harus memenuhi syarat-syarat berikut:
1. sesuai dngan isi dan tema cerita
2. Menarik dan membawa daya khayal tersendiri
3. Tidak terlalu panjang (singkat tetapi tepat)
4. Penuh rasa ingin tahu pembaca

Latar dan Peran Latar.

Latar dalam pementasan drama terdiri dari tempat, waktu, dan suasana. Penataan latar
akan menghidupkan suasana. Penataan latar akan menghidupkan suasana, menguatkan
karakter tokoh, serta menjadikan pementasan drama semakin menarik. Oleh karena itu,
ketetapan pemilihan latar akan ikut menentukan kualitas pementasan drama secara
keseluruhan.

UJI KOMPETENSI

1. Kemudian Pak Balam membuka matanya dan memandang mencari muka Wak Katok.
Ketika pandangan mereka bertaut. Pak Balam berkata kepada Wak Katok. “Akuilah dosa-
dosamu, Wak Katok, dan sujudlah ke hadirat Tuhan. Mintalah ampun kepada Tuhan Yang
Maha Penyayang dan Maha Pengampun, akuilah dosa-dosamu, juga supaya kalian dapat
selamat keluar dari rimba ini, jauh dari bahaya yang dibawa hariman ... biarlah aku yang
jadi korban ...”
Nilai-nilai yang terkandung dalam kutipan novel tersebut adalah ....
A. menasihati orang-orang yang telah berbuat kejahatan
B. melakukan tobat dan meminta ampun atas dosa-dosa

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 131 -
C. meminta ampun kepada Tuhan dengan cara selalu bersujud
D. mengakui kesalahan dan dosa-dosa yang dilakukan
E. berbicara dengan membuka mata dan memandang lawan bicara
2. Tina : Tuhan menakdirkan semua nasib manusia. Kita hanya menjalani
Ibu : Nah, pikiran begitu itulah yang tak kusuka. Kau sudah ditakdirkan Tuhan punya
suami buta, tak adakah niatmu, tidak adakah usahamu untuk mengubah takdir itu?
Sebab takdir itu baru jatuh setelah manusia berusaha.Tina, kau bukan anakku jika
kau tidak berani melawan takdir yang pahit.
Tina : Aku sudah berusaha. Abas juga sudah. Aku sudah berusaha, dan inilah hasilnya.
Kami dapat membelanjai diri untuk hidup sehari-hari.
Konflik yang terjadi antara Tina dan Ibu adalah ....
A. perbedaan pandangan mengenai takdir B. usaha melawan takdir
C. nasib merupakan takdir D. perbedaan takdir manusia
E. pasrah menjalani takdir
3. Cermati kutipan puisi berikut dengan saksama!
DIPONEGORO
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum jadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar, lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tidak bisa mati
...
Chairil Anwar
Tema kutipan puisi di atas adalah ....
A. pembangunan B. Peperangan C. keteladanan
D. kepahlawanan E. kepemimpinan
4. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama!
“Oo, kau marah, Pak Tua? Ah, sudah tua suka marah-marah!”
“Husss! Apakah kau anggap aku ini pak tuamu?”
“Aku bukan kangmasmu!” bentak kakek-kakek itu lagi.
“Oo, iya! Tentunya aku harus memanggil Mbah, ya! Aku lupa, sungguh. Tapi sebetulnya
awal tadi telah aku ingatkan jika aku bersalah. Siapa bersalah wajib diingatkan. Jika tidak
demikian coba gambarkan, betapa banyak kesalahan yang akan kuperbuat selanjutnya.”
Kakek itu tertunduk. Wajahnya berubah terang lalu bicara dengan suara yang tak berdaya.
“Betulkah bicaramu? Aku sudah tampak sangat tua?”
“Mengapa?”

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 132 -
“Pantaskah panggil mbah?”
“Hi-hi-hi! Pernyataanmu itu! Kau sekarang kentara sekali merasa sedih! Mengapa?
Apakah karena umurnya yang lanjut, apa karena tidak tahu bahwa kau sudah tua?”
“Jangan bersenda gurau, Kenes, aku betul-betul bertanya!”
Tikungan di Dekat Bendungan,
St. Ismariasita
Watak tokoh dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. pemarah B. Pendendam C. pemalu
D. penyabar E. perasa
5. Cermati kutipan puisi berikut dengan saksama!
Andai esok tak ada lagi mentari
Arah langkah terhenti seketika
Langit berubah warna kelabu
...
Bunga-bunga mendadak layu
Kalimat yang bermajas yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang puisi
tersebut adalah ...
A. Gerimis pun mulai reda lagi.
B. Udara dingin sekali.
c. Angin dan embun pagi berhenti menyapa.
D. Tanpa lentera akan gelap sekali.
E. Pembawa berita bercerita.
6. Cermati kutipan data buku berikut dengan saksama!
Novel layar Terkembang membuka nuansa baru pada zamannya. Sutan
TakdirAlisyahbana membawa pembaruan di bidang masalah yang diungkapkan. Wanita
zaman sebelumnya adalah pengabdi dalam keluarga yang bertanggung jawab kepada
rumah tangga alias penunggu rumah. Namun Sutan Takdir Alisyahbana menampilkan
kedudukan wanita setara dengan pria bekerja, aktif di luar rumah dan memajukan
kaumnya yang diwakilkan tokoh Tuti. Tokoh ini sebagai teladan di masa sekarang dan
para pelajar (tokoh masa depan).
Berdasarkan data buku tersebut, jika disusun menjadi kalimat resensi yang menunjukkan
keunggulan novel adalah ...
A. Wajarlah novel Layar Terkembang wajib dibaca oleh siswa.
B. Memang sepantasnya novel ini mendapat penghargaan dari dunia pendidikan.
C. Masalah perjuangan emansipasi wanitalah yang membawa novel ini wajib dikenal di
dunia pendidikan.
D. Sutan Takdir Alisyahbana seorang yang ahli mengemukakan permasalahan dalam
dunia pendidikan.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 133 -
E. Memang masih jarang novel yang membahas emansipasi wanita dan perjuangan kaum
wanita.
7. Perhatikan ilustrasi berikut dengan saksama!
Hampir lima tahun kakak bekerja di perusahaan itu. Kakak menempati posisi yang cukup
menentukan. Ia pun sering mendapat kepercayaan besa dari atasannya. Namun musibah
datang tak terduga. Akibat kecelakaan lalu lintas, kakak menjadi lumpuh. Jangankan
untuk pergi kekantor, sekadar untuk keperluan ke kamar mandi ia pun harus dipapah.
Tidak lama setelah kejadian itu, kakak dipecat dari perusahaannya. Tak ada tanda jasa
ataupun kata terima kasih untuk kakak dari perusahaan itu.
Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ...
A. Seperti api dalam sekam. B. Besar pasak daripada tiang.
C. Habis manis sepah dibuang. D. Bunga gugur putik pun gugur.
E. Tak ada gading yang tak retak.
8. Cermati kutipan cerpen berikut dengan saksama!
Semakin dekat ke kota kecamatan, semakin seru diskusi mereka. Hamparan sawah
yang siap ditanami dengan air yang melimpah dari saluran irigasi, tidak menjadi bahan
perbincangan mereka. Bahkan ketika berpapasan dengan orang-orang yang dikenalnya,
mereka tak benar-benar menyapa. Paling-paling cukup dengan hanya saling
mengacungkan tangan salah seorang dari mereka kembali berseru, “Siapa yang sudah
mengenal camat baru itu?
“Ah, itu soal gampang. Kita tanya saja nanti di sana.”
Latar yang tergambar dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….
A. di kecamatan B. di pesawat C. di perjalanan
D. di daerah irigasi E. di pedesaan
9. Cermati paragraf berikut!
Dari kelok pertama sampai kelok ke-44 kami menikmati panorama yang masih perawan.
Sampai di tepi danau Maninjau terlihat hamparan air yang dikelilingi bukit-bukit yang
menjulang. Tampak dari kejauhan nelayan dengan sampan tradisional mencari ikan di
tengah danau. Meskipun serasa di tepi pantai, angin sejuk selalu menyapa dengan lembut.
Sungguh molek alam Minangkabau yang belum terjamah tangantangan jahil itu.
Unsur intrinsik yang dominan adalah…
A. latar B. Alur C. Penokohan D. Tema E. Amanat
10. Bacalah penggalan cerpen berikut!
Aku kangen surat-surat, puisi-puisi, dan teleponnya. Diam-diam aku menyesal telah
bersikap cuek kepadanya. Aku baru menyadari kalau ia sangat memperhatikanku. Ia
juga baik, sabar, dan jenaka. Ia begitu menghiburku. Aku kini bahkan berharap ia
meneleponku. Dan benar, malam itu ia meneleponku. Dan aku tidak lagi bersikap
cuek padanya. Aku bahkan bersikap sangat akrab dengannya.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 134 -
Bapak, Karya Nurani Metawati
Unsur intrinsik yang sangat menonjol pada penggalan cerpen di atas adalah ....
A. latar B. amanat C. plot
D. Perwatakan E. gaya bahasa
11. Bacalah puisi berikut!
Ombak memecah di tepi pantai
Angin berhembus lemah-lembut
Puncak kelapa melambai-lambai
Di ruang angkasa awan bergelut
Puisi tersebut menggunakan majas ....
A. metafora B. Asosiasi C. litotes
D. eufemisme E. personifikasi
13. Bacalah penggalan naskah drama berikut!
Dahlan : (Mengetuk pintu tiga kali. Kasim masih menggerutu sendiri)
Kasim : Rokok, ... lagi. E, rokok, ... silakan, Pak, silakan. Selamat pagi-pagi, Pak
Dahlan! (Pak Dahlan masuk dan duduk di kursi). Agaknya baru saja jalan-jalan?
Dahlan : Bekerja itu harus tutup mulut, jangan marah-marah. Tidak baik terbiasa
berbicara sendiri!
Kasim : Betul, Pak, terima kasih. (Sikap sopan, hormat) Bapak mau minum kopi
atau teh manis, atau kopi susu, atau ... teh telur?
Isi dialog dalam penggalan naskah drama tersebut adalah ...
A. Kehadiran Pak Dahlan pada pagi hari setelah jalan-jalan.
B. Kasim bekerja sambil menggerutu karena banyaknya puntung rokok.
C. Nasihat Pak Dahlan kepada Kasim agar tidak marah-marah kalau bekerja.
D. Kasim menerima nasihat baik dari Pak Dahlan.
E. Kasim menawarkan minum kepada Pak Dahlan.

14. Bacalah penggalan cerita berikut!


Kelihatan seorang kakek berjalan bersama cucunya seorang gadis belia yang cantik.
Mereka duduk di bawah pohon yang rindang. Gadis itu meminta kakeknya menceritakan
riwayat hidupnya, siapa sebenarnya kedua orang tuanya dan di mana
mereka sekarang.
Sang kakek terdiam sebentar, kemudian mulailah ia bercerita. “Delapan belas tahun
yang lalu, seorang pemuda kota berjalan-jalan ke desa ini. Ia terpikat gadis cantik
bunga desa ini, dan mereka pun menikah. Gadis cantik itu adalah putri kakek satusatunya
...
Unsur intrinsik yang menonjol pada penggalan cerita tersebut adalah ....
A. tema B.perwatakan C.alur D.latar waktu E.latar budaya

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 135 -
15.Perhatikan penggalan puisi berikut!
Dendang Sayang
Ramadhan K.H.
Aku tutup rapat pintu dan jendela
untuk tidak tahu lagi derita
dibawa angin dan cahaya
Tapi kembang hitam dan awan hitam
terselip selalu di tali rebab menikam
...
Unsur intrinsik yang menonjol dalam penggalan puisi tersebut adalah ....
A. tema B.tokoh C.rima D.latar E.amanat
16.Bacalah penggalan cerita berikut!
Ayah : Kalau Narto tak mau, engkau Maimun, berilah aku air segelas.
Maimun : (Hendak mengambil air) Baik, Ayah.
Gunarto : (Pelan-pelan tapi pahit) Kami tak mempunyai ayah, kapan kami mempunyai
ayah?
Ibu : Narto, apa katamu itu?
Gunarto : Kami tak mempunyai ayah, kataku. Jika kami berayah, apa perlunya
kami membanting tulang selama ini menjadi budak orang?
Watak tokoh Gunarto dalam penggalan tersebut digambarkan seperti berikut ini,
kecuali ....
A.pemarah B.keras hati C.pendendam
D.penurut E.bertanggung jawab
17. Bacalah penggalan novel berikut!
Lihatlah, Salamah memberi isyarat. Dan, ketiga orang itu sama memperhatikannya.
Salamah yang pernah mendengar pengajian dari Pak Mudin di kampungnya dulu
memberikan komentar. Itulah manusia yang lidahnya berlawanan dengan hatinya. Orang-
orang macam itu banyak kita jumpai di dunia. Mereka paling suka menimbulkan bencana
antara sesamanya. Tanpa menoleh-noleh makhluk manusia yang berbentuk tiang itu
dengan begitu sengsaranya di depan mereka. Setelah makhluk itu jauh Salamah
merenungi dirinya ...
Nilai moral yang terkandung dalam penggalan novel tersebut adalah ...
A. Kita harus taat kepada ajaran agama anutan kita sendiri.
B.Manusia yang berbuat jahat di dunia akan mendapat siksa berat di akhirat.
C.Manusia yang suka berbohong membahayakan bagi sesamanya.
D.Tidaklah baik manusia yang suka menimbulkan bencana.
E.Bencana manusia itu antara lain berupa hilangnya harga diri.
18.Bacalah penggalan cerpen berikut!

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 136 -
Presiden itu telah memerintahkan, pada Hari Proklamasi yang akan datang ini Negara RI
harap dinyatakan sebagai negara yang bebas buta huruf. “Jangan bikin malu aku”, kata
Gubernur pada Bupati dan Bupati meneruskan pesan itu kepada Camat. “ Jangan sampai
aku dimarahi Gubernur. Dan Camat memerintahkan kepada Kepala Desa. “Kalau masih
kedapatan yang buta huruf, Kepala Desanya akan kumasukkan ke dalam tahanan.” Dan
Kepala Desa memerintahkan pada orang Ronda. “Bunyikan canang, suruh semua orang
buta huruf masuk hutan.
Latar budaya yang tidak nampak dalam penggalan cerpen tersebut adalah ....
A.budaya mengumpulkan orang dengan membunyikan alat (canang)
B.budaya belajar
C.budaya memerintah/teguran atasan kepada bawahan
D.budaya menghukum, bagi yang bersalah
E.budaya seni
16. Bacalah resensi film berikut!
ADI terus menerus menyesali kebodohannya yang begitu mudah terjebak dalam
perangkap busuk yang dibuat Melly. Nasi telah menjadi bubur, ia menyesal telah begitu
emosional memutuskan cintanya dengan Susan hanya karena mulut manis Melly yang
ternyata berbisa. Adi sibuk berpikir, akankah Susan menerimanya kembali kalau ia mau
mengakui kesalahannya.
Perang dingin Susan dan Vivi masih berlanjut. Montir-montir baru yang direkrut Vivi,
kerap berkomentar sinis yang membuat panas hati Susan. Namun Susan selalu dapat
mengendalikan emosinya, justru Vivi lah yang kerap terpancing amarahnya.
Nilai moral yang terkandung dalam kutipan resensi film tersebut adalah ....
A. menyesali perbuatan terus menerus merupakan kebodohan
B.memecah belah seseorang dengan mulut manis yang berbisa
C.meminta maaf lebih sulit dilakukan daripada menerima maaf
D.kesabaran dan kebodohan merupakan dua sikap yang sulit dibedakan
E.setiap perbuatan tentu mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan
17. Bacalah kutipan berikut!
Tetapi lebih-lebih dari segala, haruslah kaum perempuan sendiri insyaf akan dirinya dan
berjuang untuk mendapat penghargaan dan kedudukan yang lebih layak. Ia tiada boleh
menyerahkan nasibnya kepada golongan yang lain, apalagi golongan kaum laki-laki
merasakan akan kerugian, apalagi ia harus melepaskan kekuasaannya yang telah berabad-
abad dipertahankannya. Kita harus membanting tulang sendiri untuk mendapat hak kita
sebagai manusia. Kita harus merintis jalan untuk lahirnya perempuan yang baru yang
bebas berdiri menghadapi dunia, yang berani membentangkan matanya melihat kepada
siapa juapun.
(S.T Alisyahbana: Layar Terkembang)

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 137 -
Berdasarkan kutipan di atas, salah satu ciri karya sastra bentuk prosa adalah ....
A. adanya pembaitan B. adanya petunjuk gerak
C. penggunaan paragraf D. penggunaan rima
E. didominasi dialog
18. Perhatikan tabel berikut !

NO SASTRAWAN KARYA ANGKATAN


1 Merari Siregar Azab dan Sengsara ‘20
2 Abdul Muis Sengsara Membawa Nikmat ‘30
3 Muhammad Yamin Sandyakala ning Majapahit ‘45
4 Rustam Efendi Rindu Dendam ‘66
5 Mochtar Lubis Senja di Jakarta ‘80
Berdasarkan tabel di atas, sastrawan, karya sastra, angkatan yang tepat adalah nomor ....
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5
19. Bacalah penggalan cerpen berikut!
Kasdu terus berjalan. Lepas dari perkampungan dia menapaki jalan sempit yang
membelah perbukitan.Kiri kanan jalan adalah tebing dengan cadasnya yang kering renyah
berbongkah-bongkah. Kala musim hujan jalan itu adalah sebuah kali yang mengalirkan air
dengan deras dari puncak bukit. Air yang keruh meluncur dari atas menggerus tanah,
sehingga jalan itu semakin lama semakin dalam.
( Ahmad Tohari : Si Minem Beranak Bayi)
Penggalan cerpen di atas dapat digolongkan ke dalam aliran ....
A. realisme B. Idealisme C. romantisme
D. psikologisme E. Determinisme

20. Bacalah penggalan resensi berikut!


Novel Raumanen karya Marianne Katoppo ini pada tahun 1975 memperoleh hadiah
harapan Sayembara Penulisan Novel yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta.
Kemudian pada tahun 1982, dinyatakan sebagai pemenang Hadiah Sastra Asia Tenggara
(SEA Write Award). Para kritikus pada umumnya mengucapkan bahwa keberhasilan
novel ini pada bentuk penceritaannya yang menggunakan pencerita
akuan (first person narrator) dari sudut pandang (point of view) Manen dan Monang.
Kedua pencerita itu kemudian mengungkapkan pikiran dan perasaannya masing-masing.
Berdasarkan penggalan ulasan di atas, keunggulan novel Raumanen terletak pada ....
A. gaya bercerita B. sudut pandang
C. tema cerita D. pengungkapan pikiran
E. penghargaan yang diterima
21. Bacalah penggalan kritik sastra berikut!

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 138 -
Ramadhan K.H. begitu padu mendendangkan tanah kelahirannya Priangan, dalam
“Priangan Si Jelita.” Ungkapan-ungkapan, lambang, pengimajinasian yang kuat, dapat
mempertinggi nilai kepuitisan puisi yang sederhana ini. Kita seolah mendengar suara
seruling, melihat gunung-gunung, melihat pemandangan menghijau (jamrud) dan seolah
melihat gadis-gadis manis yang menghiasi desa kelahiran penyair.
Unsur-unsur puisi yang diungkapkan dalam penggalan kritik di atas adalah ....
a. latar dan lambang b. nilai dan lambang
c. nilai dan kesederhaan d. latar dan kesederhaan
e. diksi dan pengimajinasian
22. Bacalah penggalan novel berikut!
Waktu taksi Eko dan Claire memasuki halaman rumah Tommi dan Jeanette, sesudah lolos
melewati pintu gerbang yang kukuh berukir, mulut Claire tampak menganga. Matanya
yang bundar besar-besar nampak semakin besar melihat berkeliling halaman yang luas
sekali itu.
“Wow, ini istana di Amerika bagian selatan, Ko. Pantasnya di Savannah atau Georgia,
begitu. Ada pohon-pohon willow segala. Ada anjing-anjing herder berkeliaran, ada kolom
renang besar berbentuk jantung, dan halaman yang sehalus padang golf dan perdu-perdu
yang tertata apik. Semua serba wow, Ko!”
(Umar Kayam: Jalan Menikung)
Watak Claire dalam penggalan novel di atas tergambar melalui ....
A. uraian pengarang B. uraian tokoh lain
C dialog antartokoh D. pandangan tokoh
E. sikap tokoh

23. Bacalah penggalan novel berikut!


Dan Ndoro Seten, menurut Bapak, begitu saja menghadiahi nama kepada embok saya
waktu diketahuinya Embok hamil tua. “Nanti kalau anakmu itu laki-laki, Mbok, namakan
Soedarsono,“ kata Ndoro Seten. Embok saya terkejut mendengar nama itu. Menurut
Embok, sesungguhnya ia ingin memberi nama Isalam (meskipun kami tidak sembahyang)
seperti Ngali atau Ngusman. Bukankah nama bapak saya juga Kasan? Tetapi Bapak saya
meyakinkan Embok untuk menerima saja pemberian nama itu. Embok masih bimbang,
takut jangan-jangan nama itu nama yang terlalu berat bagi bayi seorang anak desa.
Jangan-jangan jadi pendek umur anak itu nanti, begitu kekhawatiran Embok. Tetapi
Bapak terus membujuk dan meyakinkan Embok bahwa kita tidak usah khawatir akan
mengalami bencana itu.
“Wong paringan hadiah priyayi tinggi kok dikhawatirkan,” tutur Bapak.
(Umar Kayam: Para Priyayi)

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 139 -
Unsur ekstrinsik yang terdapat dalam penggalan novel di atas adalah masalah ....
A. sosial B. Budaya C. politik
D. ekonomi E. keagamaan
24. Bacalah penggalan cerita berikut!
Mbok Ranu memandang kejadian itu dengan agak mendekat serta tersenyum ingin tahu,
tetapi lebih-lebih dengan dambaan yang manis walau agak ketir. Setiap anak manis selalu
mengingatkannya kepada anaknya sendiri di Bawuk yang (memang Gusti Pangeran Yang
Maha Memiliki, namun toh kejam juga) telah direnggut ke akhirat. Dilihatnya Mbok
Noyo menggaruk-garuk dan berkata, “Inggih, inggih, baik Den Rara. Baik sekali,“ lalu
menggeleng-geleng, “Tidak”
(Y.B. Mangun Wijaya: Burung-Burung Mayar)
Pengaruh daerah yang terdapat dalam penggalan di atas adalah berupa ....
a. diksi b. latar c. alur
d. penokohan e. sudut pandang
25. Bacalah puisi berikut!
Rindu tanpa batas
pada isi terpendam
angin lintas
bisik bibir kelu
gunung berapi berbalut awan
menjulang di angkasa pagi
sungai menelusuri wajah bumi
kesepian hutan, lengang pertapa
( Sitor Situmorang)

Puisi di atas menggunakan majas ....


a. sinekdoke b. hiperbola c. personifikasi
d. eufemisme e. metonimia
26. Bacalah ilustrasi berikut!
Beberapa kritikus sastra menyebut beliau penyair terbesar sesudah Chairil Anwar. Paling
tidak, beliau adalah penyair penting sejak tahun 50-an hingga sekarang. Selain sebagai
seorang penyair, beliau dikenal sebagai dramawan. Beliau juga sudah memprofesikan
pembaca puisi. Kumpulan puisinya antara lain “Blues untuk Bonny,” Sajak-Sajak Sepatu
Tua.”
Penyair yang dimaksud dalam ilustrasi di atas adalah ....
a. Amir Hamzah b. Sitor Situmorang
c. Taufiq Ismail d. W.S. Rendra
e. Sutardji Qozoum Bachri

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 140 -
27. Bacalah penggalan resensi berikut!
Rupanya pesan “Ayah” kepada “Aku” yang ditempatkan pada bagian akhir cerita ini
merupakan pesan penting yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca. Apa
yang dikatakan “Ayah” kepada “aku” boleh dikatakan cara lain untuk mengatakan,
“Janganlah kamu – generasi muda – bekerja untuk Belanda sebab kelak kamu akan
terpaksa melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan hati nurani dan
kamu akan membenarkan ketidakadilan”.
Unsur karya sastra yang diungkapkan dalam penggalan resensi di atas adalah ....
a. tema b. amanat c. Alur d. latar e. penokohan
28. Bacalah kutipan cerita berikut!
Kedua orang itu tersenyum dengan mulut mereka sedikit monyong sehabis percakapan itu.
Di dalam BMW seri tujuh berwarna abu-abu itu Tommi menyetir sendiri. Suara Celine
Dion berduet dengan Barbara Streisand keluar dari “compac disc”-nya.
“Suka suara nona-nona ini?”
“Oh, suka banget, Pak.”
“Di luar pak-nya dibuang saja. Apalagi di mobil hanya berdua. Janji, ya?”
Endang tersenyum kemudian menjawab, “Janji”
Waktu mobil memasuki halaman Hotel, Endang masih dengan tenang mengikuti
pikirannya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Hanya di dalam hatinya ia mulai
mengukur-ngukur, menghitung-hitung langkah apa yang selanjutnya akan diambil oleh
Tommi.
( Umar Kayam: Jalan Menikung)
Tentukan majas yang terdapat dalam kutipan di atas
a. Asindenton c. polisidenton e. inversi
b. Metafora d. metonimia
29. Bacalah kutipan cerita berikut!
Tentang celana kepar 1001 itu, tak ada yang akan diceritakan lagi. Pada suatu kali ia akan
hilang dari muka bumi. Dan mungkin ia bersama-sama Kusno hilang dari muka bumi ini?
Tapi, bagaimanapun juga. Kusno tidak akan putus asa. Ia dilahirkan dalam kesengasaraan,
hidup bersama kesengsaraan. Dan meskipun celana 1001-nya hilang lenyap menjadi topo,
kusno akan berjuang terus melawan kesengsaraan biarpun hanya guna mendapatkan
sebuah celana kepar yang lain.
Idrus: Kisah Sebuah Celana Pendek
aliran yang terdapat dalam kutipan di atas
a. Relisme c. naturalisme e. Ekpresionlisme
b. Idealisme d. psikologisme

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 141 -
DAFTA PUSTAKA

Parera, J.D.dan S.Amran Tasai. 2005. Terampil Berbahasa indonesia 3 untuk Sekolah
Menengah Atas Kelas XII Program Studi Bahasa. Jakarta : Balai Pustaka
Republika online
Sayuti,Suminto.A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi.. Yogyakarta. Gama Media.
Surana,S.Pd. 2001. Pengatantar sastra Indonesia.. Solo: Tiga Serangkai.
http:// www.kolomkita.com
http:// www.pergh.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Pantun
http://id.wikipedia.org/wiki/Puisi
http://id.wikipedia.org/wiki/Novel
http://id.wikipedia.org/wiki/Sinopsis Novel
http://www. Google.co.id

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 142 -
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 143 -

You might also like