Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Disusun oleh :
Jumanto K2B 007 025
Yefi Ria Susanti K2B 007 044
Segala rahmat dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
Pembenihan Ikan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
1. Dr. Ir. Fajar Basuki, Msi selaku dosen pengampu mata kuliah Teknologi
Pembenihan Ikan.
penyusun berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
Penyusun
I. PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
tawar. Bicara tentang lobster, pikiran orang cenderung tertuju pada lobster air laut.
Hal ini sangat wajar karena memang lobster air tawar baru dirintis sekitar dekade
90-an. Berbeda dengan lobster air laut yang belum dapat dibudidayakan dan
hanya ada di pasaran karena tangkapan nelayan, beberapa jenis lobster air tawar
Hingga saat ini, budidaya lobster baru dilakukan oleh sekelompok orang
yang hanya terbatas di beberapa kota, seperti Jakarta, Yogyakarta, Bogor, dan
Sukabumi. Karena itu, anggota familia crustaceae ini masih memiliki peluang
karena harga jualnya yang tinggi, saat ini permintaan pasar cukup besar.
Lobster air tawar merupakan udang konsumsi yang menjadi salah satu
Lobster air tawar ukuran konsumsi mempunyai permintaan pasar yang relatif
tinggi tetapi jumlahnya masih mengalami kelangkaan, hal ini terjadi karena waktu
(Dermawan, 2004).
botol digunakan untuk memelihara lobster air tawar secara soliter, sistem botol ini
memiliki keunggulan yaitu pertumbuhan lobster yang dipelihara dapat lebih cepat,
jumlah produksi lebih besar, ukuran tubuhnya menjadi seragam serta tidak terjadi
yang lain. Teknik budidayanya cukup sederhana, sehingga dapat dilakukan oleh
siapa saja. Dengan sedikit modal dan ditunjang niat dan kemauan, semua orang
dapat melakukannya. Lahan yang dibutuhkan juga tidak harus luas. Lobster air
tawar dapat dibudidayakan di akuarium atau kolam berukuran kecil. Tidak seperti
udang Windu atau galah yang membutuhkan lahan yang luas dan pengolaan yang
intensif.
pertumbuhannya relatif cepat, serta memiliki daya bertelur tinggi. Lobster air
tawar berumur satu tahun bisa menghasilkan 200-500 telur dalam sekali kawin.
Padahal, dalam satu tahun ia dapat kawin hingga 3-5 kali. Semakin bertambah
Saat ini yang menjadi kendala dalam melakukan budidaya lobster air tawar
adalah indukan yang masih harus didatangkan dari luar negeri. Meskipun di
masih belum mencukupi untuk budi daya skala besar dan strain lobsternya masih
1. 2. Tujuan
tawar.
1. 3. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari makalah Teknologi Pembenihan Ikan ini
adalah:
Habitat asli lobster air tawar adalah danau, rawa-rawa, dan daerah sungai
yang banyak terdapat tempat berlindung. Di Indonesia, lobster air tawar berasal
dari familia parastacidae yang terdiri dari beberapa jenis, seperti Cherax albertisi,
Cherax lorentzi, Cherax lorentzi auranus. Tubuh lobster dibagi menjadi dua
menutupi kepala dan badan terbuat dari bahan zat tanduk atau kitin yang tebal
kulit epidermis yang akan mengeras dan mengelupas saat terjadi pergantian
Lobster air tawar tidak memiliki tulang dalam (internal skeleton), tetapi
organ tubuh luar, lobster air tawar memiliki beberapa alat pelengkap seperti,
sepasang antena sebagai perasa dan peraba terhadap pakan dan kondisi
capit (celliped). Enam ruas badan (abdomen). Ekor, 1 ekor tengah (telson) terletak
di semua bagian tepi ekor, serta 2 pasang ekor samping (uropod). Enam pasang
kaki renang (pleopod) yang berperan dalam melakukan gerakan renang. Enam
2. 1. 2. Lingkungan
Di habitat aslinya, lobster air tawar hidup di rawa-rawa, sungai, dan danau
air tawar. Lobster air tawar merupakan spesies yang berasal dari daerah tropis
yang tersebar di sekitar Australia bagian utara. Penyebaran ini membuat lobster
Lobster air tawar tumbuh dengan baik pada suhu air 230 C- 310 C. Jika
berada dalam air dengan temperature kurang dari 100 C dan di atas 360 C dalam
waktu yang lama, lobster akan mati, perubahan suhu air yang terlalu ekstrem
Lobster hidup pada perairan dengan kisaran pH sedikit alkalin yaitu antara
Konsentrasi oksigen terlarut pada penelitian ini berkisar antara 9,28 - 9,83
untuk pemeliharaan lobster air tawar yaitu harus lebih dari 4 mg/l (Cortes-Jacinto
et al., 2005).
2005) bahwa amoniak pada media pemeliharaan lobster air tawar harus kurang
dari 1 ppm.
2. 1. 3. Sifat-Sifat Lobster
Lobster air tawar mempunyai daya tahan hidup yang cukup tinggi. Jika air
dalam kolam dirasakan kurang memenuhi kriteria hidup, lobster akan berusaha
keluar dari tempat tersebut. Karena itu, menjaga kualitas air agar sesuai dengan
a. Berkelana
akuarium, lobster sering memanjat keluar melalui selang aerator, kabel, dan pipa
air. Karena itu, untuk mencegah lobster kabur dari akuarium atau kolam
pemeliharaan, selang aerator dan kabel powerhead harus dijepit atau diapit
menggunakan kaca atau papan selebar 5 cm sehinnga lobster tidak bisa memenjat.
Pada kolam semen, untuk mencegah lobster air tawar memanjat keluar
dari kolam, bibir kolam sebaiknya dibuat dengan acian semen yang lebih licin.
Bibir kolam juga bisa dipasangi bahan lain yang licin seperti keramik, kaca, atau
plastik pagar. Selain itu, tinggi air dalam kolam diatur minimal 5 cm dari
permukaan air.
atau biasa disebut molting. Ketika umurnya masih muda, pergantian kulit lobster
semakin berkurang menjadi beberapa bulan sekali, bahkan setahun sekali. Lobster
1. Pramolting
Lobster air tawar yang memasuki masa pramolting, nafsu makannya mulai
berkurang. Secara fisik, pramolting ditandai dengan kulit kepala yang mulai
terangkat. Pada saat dilihat ada tanda-tanda mau molting, sebaiknya lobster
jika budidaya lobster dilakukan dalam skala besar dan banyak lobster yang akan
2. Molting
Waktu yang diperoleh oleh lobster untuk molting bervariasi, sesuai dengan
umur lobster tersebut. Lobster muda hanya memerlukan waktu beberapa detik
untuk melakukan molting. Sementara itu, molting pada lobster dewasa bisa
membutuhkan waktu 3-4 menit, bahkan lebih. Pada masa molting, lobster menjadi
sangat lemah sehingga rentan terhadap serangan sesamanya. Karena itu, supaya
dapat leluasa mengganti kulitnya, lobster tersebut sebaiknya dipindahkan ke
tempat molting.
3. Pascamolting
hari untuk membuat kulitnya menjadi keras seperti sebelum molting. Di dalam
perut lobster terdapat gastrolith yang berbentuk setengah bola berwarna putih
berguna untuk membuat kulit yang baru molting menjadi keras. Bila kulit lobster
akuarium pemeliharaan.
c. Kanibal
Lobster air tawar termasuk binatang yang memiliki sifat kanibal.
Umumnya, lobster air tawar yang sedang dalam tahap molting sangat lemah dan
berarti telah terjadi kanibalisme pada lobster yang baru mengalami pergantian
kulit.
Sifat lain dari lobster air tawar adalah mencari sumber air yang baru dan
bisa melawan arus air yang ada. Sifat lobster ini dapat dimanfaatkan untuk proses
panen yang biasanya disebut dengan perangkap atau flow trapping. Flow trapping
dilakukan dengan menguras air yang ada pada kolam dan menguncurkan sedikit
air segar kedalam kolam yang akan dikuras. Degan demikian lobster akan
Lobster air tawar juga dikenal sebagai hewan malam atau nocturnal.
Lobster lebih banyak beraktivitas dan mencari makan pada malam hari atau saat
gelap. Karena itu, pemberian pakan pada lobster sebaiknya lebih banyak pada
malam hari. Pada siang hari atau saat terang, lobster cendeerung diam pada tempat
f. Berkelompok
Pengelompokan lobster air tawar terjadi secara alami. Bila ada lobster dari
perkelahian antar lobster. Untuk mencegah ini, lobster harus dipilih menurut
kelompoknya. Perkelahian lobster juga bisa dicegah dengan menambah tempat
g. Kebiasaan Reproduksi
Perilaku lobster air tawar yang cukup menarik untuk diamati adalah
-Mencari pasangan
-Melakukan perkawinan
a. Kolam Semen
Pembudidayaan lobster skala besar sebaiknya menggunakan wadah berupa
kolam yang terbuat dari semen. Selain dapat menampung udang, kolam semen
itu bisa juga menggunakan bak plastik, bak semen, bak fibreglass, atau akuarium.
Kolam semen dapat dibuat berbentuk segi empat dengan ukuran 2x3x0,5m.
b. Akuarium
0,5x1x0,5m. Akuarium dibuat dari bahan kaca dangan ketebalan 0,5 cm.
Sepanjang bibir atas akuarium dipasang kaca dengan lebar 5 cm dan panjang
2. 3. Calon Indukan
Lobster air tawar merupakan spesies dimorfis, yakni terdiri dari jenis
kelamin jantan dan betina. Jenis kelamin jantan dan betina dapat dibedakan secara
pasti jika telah mencapai 2 bulan dengan panjang total rata- rata 5 s/d 7cm. Ciri-
ciri primer pembeda jenis kelamin calon induk lobster air tawar adalah bentuk
tertentu yang terlletak ditangkai kaki jalan dan ukuran capit. Sementara itu ciri-
ciri sekunder yang dapat dilihat secara visual adalah kecerahan warna tubuhnya.
Calon induk jantan memiliki tonjolan didasar tangkai kaki jalan ke-5 jika
penghitungan dimulai dari kaki jalan dibawah mulut. Ciri lobster air tawar betina
adalah adanya lubang bulat yang terletak didasar kaki ke-3. Berdasarkan capitnya,
calon induk jantan memiliki ukuran capit 2-3 kali lebar buku pertama (tangkai
capit) dan calon induk betina memiliki ukuran capit yang sama atau 1,5 kali buku
pertama.
Dilihat dari ciri-ciri sekunder, warna tubuh calon induk jantan lebih cerah
dibandingkan dengan warna dasar tubuh calon induk betina, jika wadah dan
ketajaman dari warna dasar itu akan berbeda pula. Warnam pigmen dalam
cangkang tubuh sangat dipengaruhi oleh warna air, jenis pakan, dan kandungan
Umumnya lobster air tawar mencapai ukuran rata- rata 100gr setelah
berumur 7-8 bulan. Meskipun demikian ukuran rata2 tersebut sangat tergantung
pada berbagai faktor, yakni jenis dan kandungan protein yang diberikan selama
padat tebar, pengunaan arus deras dalam kolam, ketinggian air, dan keberadaan
panjang total yang didasarkan pada umur da;lam wadah pemeliharaan. Kriteria
seleksi yang harus dilakukan baik untuk memperoleh calon induk jantan maupun
populasisebanyak 3 kali. Contohnya, jika diperoleh 100 ekor yang berasal dari
pasar atau toko ikan hiasperlu ditanyakan umur danhasil tangkapan atau hasil
produksi sendiri. Jika lobster yang diperoleh merupakan hasil produksi sendiri dan
berumur 2-3 bulan, lakukan pengukuran panjang total dari setiap ekor hingga
diperoleh nilai rata- rata, kemudian dari patokan nilai rata2 itu, ambil 25% yang
memiliki ukuran panjang total tertinggi (yang memiliki ukuran diatas nilai rata-
2. 4. Pakan
Lobster air tawar adalah binatang omnivora, segala makanan yang ada di
Agar lobster yang dipelihara dapat hidup dan tumbuh sempurna, jenis pakan,
Jenis pakan yang dapat diberikan kepada calon induk lobster air tawar adalah
udang segar, cacing halus, pelet udang, atau pakan nabati seperti ubi jalar dan
tanaman air. Standar kandungan protein dalam pakan yang diberikan memiliki
nilai optimum 35-40%. Dosis yang diberikan adalah 3% dari bobot tubuh hidup
lobster air tawar. Karena lobster air tawar memiliki sifat nocturnal, presentase
pakan yang diberikan untuk dimakan pada malam hari lebih banyak
Variasi pakan tersebut berguna melengkapi gizi yang mungkin tidak terdapat
pada pelet. Jenis cacing yang dapat diberikan sebagai pakan adalah cacing tanah,
cacing sutera, dan cacing darah, baik yang masih hidup maupun yang sudah
sebesar 21,6 %. Kandungan BETN sebagai sumber energi utama berupa glukosa
juga sangat mencukupi karena kebutuhan energi lobster yang didapatkan dari
dapat dipenuhi pakan pellet sebesar 5,7 %. Kekurangan kandungan nutrisi lemak
ini dapat dipenuhi dari kandungan karbohidrat pellet yang jumlahnya berlebih,
karena kelebihan karbohidrat di dalam tubuh akan diubah menjadi lemak melalui
proses yang disebut lipogenesis. Proses lipogenesis ini mengubah glukosa menjadi
lemak. Kandungan protein yang berlebih juga dapat diubah menjadi lemak
(Almatsier, 2005).
Lemak juga merupakan sumber energi, tetapi energi berupa glukosa hanya
didapat dari proses pemecahan karbohidrat dan protein. Proses pemecahan lemak
menjadi glukosa tidak berarti karena glukosa hanya dapat dibentuk dari gliserol
2. 5. Pembenihan
Hingga saat ini pemijahan lobster ini masih dilakukan secara alami.
Artinya, bahan dan alat yang digunakan dalam kegiatan pemijahan dipersiapkan
oleh manusia, tetapi terjadinya perkawinan antara induk jantan dan betina
tergantung pada daya dukung lingkungan serta keinginan dan perilaku setiap
Lobster akan melakukan pemijahan pada suhu air diatas 23- 290 C dan
optimum 270 C, minimal cahaya yang diperlukan dengan terang 12 jam dan gelap
12 jam, kebutuhan kondisi seperti ini tidak terlalu sulit bagi wilayah Indinesia
( Jones, 2000).
lobster air tawar, yakni pemijahan secara masal dan pemijahan secara individu.
wadah perkawinan berupa bak atau fibreglass yang dilengkapi dengan instalasi,
seperti plastik hitam, aerator, PVC untuk pemasukan dan pengeluaran air, dan
PVC pelindung. Sementara itu, wadah yang digunakan untuk pemijahan individu
Setelah semua persiapan telah dilakukan, tahap kedua adalah pengisian air
udara yang berasal dari aerator dan penyeleksian induk. Standar ukuran induk
jantan dan betina terseleksi yang digunakan dalam pemijahan masal antara 20-22
Sementara itu, induk jantan dan betina yang digunakan dalam pemijahan
alami secara individu berukuran 16-18cm dengan perbandingan jantan dan betina
pembesaran burayak, perlu diperhatikan bahwa aquarium tidak boleh kena sinar
boleh kena sinar matahari langsung, usahakan berada dalam suasana yang teduh
dan tenang. Hal ini penting untuk merangsang lobster melakukan perkawinan, dan
lobster mengerami telurnya. Sedangkan bak semen lebih baik kalau berada di luar
ruangan dan dapat sinar matahari, agar tumbuh lumut dan plankton yang sangat
Pemijahan lobster air tawar masih dilakukan secara alami, artinya kita
siapkan aquarium perkawinan antara induk betina dan jantan. Dalam aquarium
ukuran 100 x 50 x 40 cm, bisa kita tempatkan lobster sebanyak 4 betina + 2 jantan
memberi oxygen yang cukup. Atau aquarium yang dilengkapi dengan sirkulasi
filter. Perkawinan biasanya dilakukan pada malam hari, dan 3 hari kemudian
induk betina akan bertelur, ditandai dengan induk betina melipat erat ekornya
guna melindungi telur yang menempel di sirip renangnya. Hindari ruangan yang
terlalu terang dan bising, karena lobster lebih mudah kawin di tempat yang tenang
dan cenderung gelap. Letakkan pralon pvc ukuran 2,5 inci, panjang 12 cm, untuk
tempat berlindung.
2. 5. 2. Teknik Pengeraman & Pemijahan
Teknik pengeraman dan penetasan telur lobster air tawar itu tidak terlepas
Disamping itu kejadian alam lain yang perlu diketahui adalah tidak
mengerami telur. Berkaitan dengan fakta alam, strategi yang perlu dilaksanakan
sebagai berikut. Induk yang sedang bertelur harus dipelihara secara terpisah
dengan induk yang mengandung telur dan induk jantan. Pakan yang diberikan
relatif sedikit Kualitas air, terutama oksigen terlarut lebih dari 5 ppm dan fluktuasi
suhu air harus rendah.Wadah harus diberi pelindung yang sesuai dengan jumlah
menyebabkangangguan fisik
- Menghindari peluang terjadinya kanibal
- Agar lingkungan lebih nyaman karena pada fase embrio, nauplius, dan
2. 6. Pemanenan
berdiameter 50 cm.
langsung, terutama induk lobster air tawar yang terdapat didalam PVC dengan
cara menutup lubang bagian kiri dan kanan, kemudian mengangkatnya secara
perlahan. Induk yang telah tertangkap dimasukkan kedalam wadah dengan cara
membuka salah satu lubang PVC didalam air. Induk-induk lobster yang ada diluar
tangan dibagian kepala.Setelah jumlah induk jantan dan betina yang ditangkap
dilakukan secara perlahan, sehingga kerusakan fisik, terutama capait atau kaki
jalan dapat dihindari. Agar tidak stres, kepadatan ideal induk jantan dan betina
2. 6. 2. Pemanenan Benih
Dalam pemanenan benih berukuran 1-2 cm, alat yang digunakan adalah
ember plastik 20 liter, scoopnet berukuran 20x10 cm, dan daun pisang atau
cabikan plastik ikan, terutama jika jarak antara wadah pemanenan dan wadah
penampungan relatif jauh. Sementara itu, saat yang baik untuk pemanenan adalah
sebelum jam 9 pagi, berda dilingkungan terbuka, dan hasil panen ditempatkan
air tinggal 15- 20 cm. Jika wadah yang digunakan berupa akuarium, cara
mengeluarkan air dengan sifoning dan jika berupa bak atau kolam tanah, tinggal
scoopnet secara perlahan dan hasil tangkapan dimasukan kedalam ember yang
besar. Tingkat sensitivitas juga akan tinggi pada semua ukuran benih lobster air
Kematian terutama disebabkan oleh kualitas air yang buruk atau dimakan
oleh lobster lain saat terjadi molting. Seperti pada budi daya ikan lainnya,
persembunyian, naungan, serta pakan alami yang diberikan lobster. Jika kotoran
yang lama tertimbun didasar kolam akan mengakibatkan naiknya kadar amonia
(NH 3 ) didalam air yang dapat mengakibatkan lobster keracunan dan mati.
3. 1. Kesimpulan
1. Dari uraian di atas dapat dipahami, bahwa memelihara lobster itu relatif
Dengan sedikit modal dan ditunjang niat dan kemauan, semua orang dapat
melakukan. Lahan yang dibutuhkan tidak terlalu harus luas. Selain gampang
penyakit. Jika potensi ini dapat dilakukan dengan baik, insya Allah akan
3.2. Saran
2. Banyak teknik budidaya lobster air tawar yang belum diketahui, sehingga
Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Percetakan PT. Gramedia Pustaka
Utama Jakarta. 333 hal. Berkala Ilmiah Perikanan Vol. 3 No. 1, April
2008. Pemberian Pakan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan
Rasiokonversi Pakan Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) dengan
Sistem Botol. 10/ 7/ 2009 4:32 Am.
Hamiduddin, H. 2005. Lebih Praktis Dengan EDU Talang. Trubus. Jakarta. Hal
142-143. Berkala Ilmiah Perikanan Vol. 3 No. 1, April 2008. Pemberian
Pakan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Rasiokonversi Pakan
Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) dengan Sistem Botol. 10/ 7/
2009 4:32 Am.
Khairuman dan Khairul Amri. 2002. Membuat Pakan Ikan Kosumsi. Jakarta :
AgroMedia Pustaka
Lim, K.C.W. 2006. Pembenihan Lobster Air Tawar Meraup Untung dari Lahan
Sempit. Jakarta : PT. AgroMedia Pustaka
Satyani, D. 2001. Kualitas Air Untuk Ikan Hias Air Tawar. Jakarta : Penebar
Swadaya
Sukmajaya, Y dan I. Suharjo. 2003. Lobster air Tawar Komoditas Perikanan
Prospektif. Agromedia Pustaka.Jakarta. Hal 1-55. Berkala Ilmiah
Perikanan Vol. 3 No. 1, April 2008. Pemberian Pakan yang Berbeda
Terhadap Pertumbuhan dan Rasiokonversi Pakan Lobster Air Tawar
(Cherax quadricarinatus) dengan Sistem Botol. 10/ 7/ 2009 4:32 Am.
TUGAS JURNAL PARASIT DAN PENYAKIT IKAN
Oleh :
JUMANTO
K2B 007 025