You are on page 1of 2

ILMU PEGETAHUAN SOSIAL

I. Proses Disosiatif

1) Persaingan
Persaingan merupakan suatu proses sosial yang terjadi karena orang perorangan atau
kelompok bersaing untuk mencari kentungan.

Persaingan memiliki dua sifat, yaitu:


a. Personal Competition (persaingan antar individu yang terjadi secara langsung)
contoh : perebutan juara kelas
b. Impersonal Competition (persaingan antarkelompok)
contoh : persaingan Manchester United dangan Chelsea

Tipe-tipe persaingan, menghasilkan beberapa bentuk:


a. Persaingan di Bidang Ekonomi
contoh : Bu Lastri dengan Bu Maya sama-sama menjual nasi goreng, namun Bu
Lastri membuat kemasan bungkus nasi itu lebih menarik dan harganya pun lebih
murah
b. Persaingan dalam Bidang Kebudayaan
contoh : Bangsa Portugis yang datang di Indonesia menyebarkan agama kristen
katholik dan Bangsa Belanda datang untuk menyebarkan kristen protestan
c. Persaingan untuk Mencapai Suatu Kedudukan dan Peranan yang Tertentu dalam
Masyarakat
contoh : persaingan antara calon presiden darii partai Golkar dengan partai PKB
d. Persaingan karena Perbedaan Ras
contoh : persaingan dari kebudayaan khas Sumatera dengan kebudayaan khas
Jawa dalam menyajikan dalam kompetisi kebudayaan daerah se Indonesia.

4 fungsi persaingan oleh Gilin dan Gilin


a. Sebagai penyalur keinginan-keinginan dari tiap orang atau kelompok yang
bersifat kompetisi
b. Sebagai jalan agar nilai dan sesuatu yang terbatas dapat diperebutkan orang
banyak secara baik
c. Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar jenis kelamin dan seleksi sosial.
d. Sebagai alat untuk menyaring warga dalm mengerjakan tugas-tugas sehingga
terjadi pembagian tugas (the devision of labor).

Di dalam persaingan biasanya ada aturan main (Rule Of the Game) yang jelas. Aturan
main itu harus disepakati dan ditaati bersama.Seperti dalam pertandingan olahraga,
dalam pemilu.

2) Pertikaian (Conflict)
Proses interaksi sosial yang ditandai dengan adanya persaingan dengan cara
menyingkirkan bahkan memusnahkan pihak satu terhadap pihak lain.Dan merupkan
bentuk Interaksi sosial yang negatif.

Sebab terjadinya pertikaian menurut Soerjonoe Soekanto antara lain


a. Perbedaan antar perseorangan, seperti perbedaan ideologi, pendirian, kepentingan
b. Perbedaan kebudayaan misalnya pertikaian Suku Dayak dan Suku Madura
c. Bentrokan antar kepentingan misalnya suporter Arema tidak mengakui kekalahan
Arema sedangkan suporter persebaya menerima, kemudian terjadi bentrokan
d. Perubahan Sosial misal pertikaian kelompok pro reformasi dan pro status quo
ketika terjadinya perubahan di Indonesia
Beberapa bentuk khusus, antara lain
a. Pengertian Pribadi, pertikaian dimana sejak awal bertemu sudah saling
membenci, dan kemudian saling memaki
b. Pertentangan Rasial, pertentangan antara orang-orang Jawa dengan kaum Urban
di Indonesia bagian Jawa
c. Pertentangan Antar Kelas-kelas Sosial, disebabkan karena perbedaan kepentingan
misalnya buruh dengan majikan
d. Pertentangan Politik, menyangkut golongan-golongan dalam masyarakat, maupun
pertentangan negara-negara berdaulat, seperti Israel dan Palestina.
e. Pertentangan yang Bersifat Internasional, disebabkan oleh perbedaan kepentingan
yang kemudian menyangkut kedaulatan negara saling bertentangan, seperti
perebutan minyak bumi di Arab Saudi oleh negara Amerika dan Irak
3) Kontravensi (Contravention)
Suatu bentuk proses sosial yang merupakan panduan antara persaingan (competition)
dengan pertikaian (conflict). Disebabkan adanya gejala ketidak pastian serta
keraguan. Contohnya program KB oleh beberapa agama tidak setuju, namun mereka
takut untuk menolak jadi ketidak setujuan itu di sembunyikan.

5 subproses kontravensi menurut Leopold Wies dan Howard Becker


a. Proses yang umum terjadi, meliputi perbuatan seperti penolakan, keengganan,
perlawanan, protes, gangguan, kekerasan, menghancurkan rencana pihak lain
contoh : kontravensi yang terjadi pada rakyat Sumatera dikarenakan pembagian
wilayah propinsi, sehingga mendatangakan aksi prote maupun kekerasan dari
rakyat untuk menuntut ke DPR agar di beri wilayah propinsi sendiri, aksi itu pun
akhirnya menelan satu korban yaitu ketua DPR Sumatera Abdul Aziz Anngkat.
b. Proses yang sederhana, meliputi perbuatan menyangkal pernyataan orang lain di
muka umum, memaki orang lain, penolakan melalui surat selebaran, mencerca,
memfitnah. Contoh : Luna maya mencerca wartawan karena terus menanyakan
hal yang menurutnya menjadi pribadi dan tidak untuk konsumsi umum.
c. Proses bersifat taktis,misalnya: mengejutkan lawan, menghadapi provokasi dan
intimidasi, menyebarkan teror dan ancaman. Contoh : beberapa waktu yang lalu
gedung mall plaza center jakarta mendapat teror bom dari penelpon misterius, dan
kemudian setelah diselidiki orang tersebut adalah karyawan yang kena PHK.
d. Proses yang intensif, misal perbuatan berkhianat,mengumumkan rahasia orang
lain. Contoh : Retro melaporkan bahwa pimpinan Almost telah menyabotase data
dan pelapor dari pihak Retro dulunya adalah karyawan Almost yang dipecat.
e. Kontravensi yang bersifat taktis, misal mengejutkan lawan, menghadapi
provokasi dan intimidasi, menyebarkan teror dan ancaman. Contoh : beberapa
waktu yang lalu gedung mall plaza center jakarta mendapat teror bom dari
penelpon misterius, dan kemudian setelah diselidiki orang tersebut adalah
karyawan yang kena PHK.

Tipe-tipe kontravensi :
a) Kontravensi yang menyangkut kelompok. Misal : lembaga perwakilan
rakyat di negara yangbersifat liberal antar golongan mayoritas dan
minoritas.
b) Kontravensi yang menyangkut generasi. Misal : perbedaan pendapat antar
golongan tua dan golongan muda dalam peristiwa Rengasdengklok.
c) Kontravensi yang menyangkut jenis kelamin. Misal : perbedaan pendapat
antar golongan pria dan wanita tentang adanya cuti hamil dan melahirkan
bagi pegawai wanita.

You might also like