You are on page 1of 58

PEMAKAIAN BAHASA SMS

DI KALANGAN REMAJA

KARYA ILMIAH

MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

TATA TULIS KARYA ILMIAH

DISUSUN OLEH :
KHEMAL ABIDIN (16408059)
ZANDRA YULIA ROSA (16408151)
RACHMAT GALUH SEPTYADHI (16498275)

Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan

Institut Teknologi Bandung

Bandung

PEMAKAIAN BAHASA SMS


DI KALANGAN REMAJA
KARYA ILMIAH

MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

TATA TULIS KARYA ILMIAH

Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan

Institut Teknologi Bandung

Bandung

PRAKATA

2
Alhamdulillahirabbil’alamin, penulis bersyukur kepada Allah SWT karena atas

berkat rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan karangan ilmiah ini dengan

baik.

Pemakaian bahasa SMS menjadimtopik permasalahan sebab sering

ditemukannya pemakaian bahasa SMS yang tidak sesuai dengan ejaan bahasa

Indonesia yang baik dan benar. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam

penafsiran antara si pengirim pesan dan si penerima pesan dalam berkomunikasi.

Penulis mengangkat “Pemakaian Bahasa SMS di Kalangan Remaja” sebagai judul

karangan ilmiah ini untuk dipahami dan dipelajari lebih dalam sebab bahasa adalah

unsur utama dalam sebuah komunikasi.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tri Sulistyaningtyas selaku

dosen mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah (TTKI), kepada rekan TTKI kelas 16 yang

telah membantu kelompok kami dan menghimpun data-data penelitian seperti

angket serta saran yang membangun kami.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini memiliki kekurangan. Maka dari itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Bandung, 22 November 2008

Penulis

LEMBAR PERSEMBAHAN

3
“Untuk menjadi wakil-Nya ternyata syarat-syarat yang dimiliki para malaikat belum
cukup. Secerdas dan setinggi apa pun malaikat, tetap belum layak menjadi wakil-
Nya di Bumi. Sama dengan kalau kita hendak mengangkat wakil-wakil kita:
kejujuran, ketulusan, kesucian hidup saja belum cukup untuk disebut wakil yang
mumpuni. Seorang wakil-Nya harus memiliki kecerdasan dan ilmu”.

(Achmad Chodijm, Membangun Surga, Serambi)

“Follow your dreams, be yourself, an angel of kindness.


There is nothing that you can not do.
I believe, I believe, I believe in you”.

(Lirik I Believe in You, Celine Dion)

Dengan penuh bangga dan syukur pada-Mu, Ya Allah,

kupersembahkan karya ilmiah ini untuk :

➢ Ibu dan Ayah kami yang menjaga dan membesarkan kami dari kecil
➢ Kampus tercinta, Institut Teknologi Bandung
➢ Nusa dan bangsaku

ABSTRAK

4
SMS (Short Message Service) adalah produk yang menyajikan layanan

pesan singkat dengan mengirimkan kumpulan karakter yang tersedia dalam sekali

SMS adalah 160 karakter. Pada umumnya, provider menggunakan system

perhitungan satu tariff per satu SMS. Namun demikian, beberapa provider telepon

seluler ada yang menggunakan system perhitungan system perhitungan tariff

dengan satu karakter.

Tarif SMS yang diberlakukan masing-masing provider menyebabkan para

pengguna SMS untuk mencari ide agar komunikasinya dapat berjalan efektif

sehingga dapat dimengerti oleh penerima pesan. Berbagai masalah timbul saat

pemakaian bahasa yang digunakan ternyata tidak sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia yang baik dan benar. Kebanyakan ketidaksesuaian ini dibuktikan dengan

ditemukannya banyak penyingkatan kata, pemakaian kalimat yang tidak efektif, dan

kalimat yang tidak dilengkapi dengan tanda baca atau kelebihan tanda baca. Bentuk

penyimpangan ini dapat menyulitkan penerima pesan dalam menerjemahkan pesan.

Oleh karena itu, penulis memilih “Pemakaian Bahasa SMS di Kalangan Remaja”

sebagai judul karangan ilmiah ini.

Di kalangan remaja, pemakaian campuran kata bahasa Inggris dengan

bahasa Indonesia sering ditemukan. Masalah menjadi bertambah ketika penulisan

kata bahasa Inggris yang belum secara resmi dibahasaindonesiakan ditulis dengan

ejaannya pada lafal bahasa Indonesia. Remaja melakukan ragam dalam penulisan

tersebut sebab memiliki beberapa dorongan seperti agar dikatakan memiliki

kreatifitas, gaul, dan berpengetahuan luas. Para remaja juga sering

mengombinasikan huruf abjad dengan angka. Hal ini jelas dapat menimbulkan

kesulitan pada penerima pesan. Untuk dapat dimengerti, tak jarang penerima pesan

5
menghubung-hubungkannya dengan kata yang lain. Kesalahan yang lebih rumit lagi

adalah pengirim pesan melakukan kesalahan dalam menuliskan huruf.

Metode pengumpulan data pada makalah ini adalah studi pustaka dan

penyebaran angket. Metode ini dilakukan sebab penulis membutuhkan data yang

lebih akurat dalam mengetahui dan memecahkan permasalahan.

ABSTRACT

SMS is a product that provide short message service by sending many

characters that available in cellular phone to the message receiver. Maximum

amount of characters per sheet is 160 characters. Generally, cellular phone

providers use charge per SMS counting system. Nevertheless, some cellular phone

providers uses charge per character counting system.

SMS cost that charged by each provider make SMS users find an idea to

make their communication runs effectively so it can be understood by message

receiver. Many problems appear when the sender doesn’t use the proper and right

Indonesian language. This problem proved by words abbreviation, ineffective

sentence usage, and sentences which punctuation or less of punctuation. These

mistakes can be a problem for the receiver. Thus writer choose “SMS Language

Usage Among Teenagers” as a title in this scientific writing.

Among the teenagers, mixed usage of English and Indonesian language often

found. Problems increase when there’s writing on English hasn’t officially adapted

into Indonesian. Teens do many kind of Indonesian language creation cause many

reasons. There are because the high of creativity, said to be cool and wide

knowledge. Teens always combine alphabetic and numeric. Those things will bring

6
misinterpretation on the receiver. To be understood, seldom the receiver connects

with another word. Another mistake could be did because the sender get wrong in

writing the word.

The methods of data collecting in this writing are biblical list and using

questioner. Those methods did because we need more accurate data in knowing

and solving problems.

7
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..……2

PRAKATA………………………………………………………………………….3

LEMBAR PERSEMBAHAN………………………………………………..……4

ABSTRAK…………………………………………………………………………5

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………8

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………11

1.1 Latar Belakang Masalah………………………………..…………11

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………13

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………….….……13

1.4 Pembatasan Masalah………………………………………..……13

1.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data…………….…………14

1.6 Sistematika Penulisan………………………………….…………14

BAB II LATAR BELAKANG PENGGUNAAN SMS DI KALANGAN

REMAJA…………………………………………………………..……15

2.1 Sejarah Perkembangan SMS………………………………………15

2.2 Manfaat Layanan SMS bagi Remaja……………………….…18

2.3 Kelebihan Layanan SMS Dibandingkan dengan

8
Layanan Telepon Konvensional…………………….…………20

2.4 Bahasa dan Ragam Bahasa…………………………………….……21

2.4.1 Definisi bahasa…………………………………….…………21

2.4.2 Definisi ragam bahasa…………………………………………24

BAB III PENGGUNAAN BAHASA SMS…………………………………………27

3.1 Penggunaan Bahasa……………………………….……..………27

3.1.1 Penggunan bahasa formal………………………….……27

3.1.2 Penggunaan bahasa asing yang disertakan

bahasa Indonesia……………………………….…………30

3.1.3 Bahasa slang……………………………..………………30

3.2 Penyingkatan Kata……………………………………….………32

3.2.1 Penyingkatan kata formal…………………………………32

3.2.2 Penyingkatan kata nonformal……………………………34

3.2.3 Penyingkatan kata asing…………………………………37

3.3 Penggunaan emoticon (emotion icon) ……………………..…38

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………41

4.1 Kesimpulan……………………………………………..…………41

4.2 Saran………………………………………………………………43

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………45

9
LAMPIRAN………………………………………………………………………46

RIWAYAT HIDUP………………………………………………………………54

10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, kebutuhan

setiap orang akan barang-barang mutakhir semakin besar dan beragam. Tidak

memandang batasan usia, keinginan untuk memiliki barang-barang tersebut selalu

ada. Terutama para remaja yang biasa bersifat konsumtif dan instan. Para remaja

selalu menginginkan barang-barang yang mutakhir serta mudah untuk digunakan.

Barang elektronik yang biasa digunakan para remaja salah satunya adalah

telepon genggam atau yang biasa disebut handphone. Handphone dikenal oleh

semua orang sebagai alat penunjang kegiatan sehari-harinya terutama dalam hal

komunikasi. Komunikasi melalui handphone sangat banyak kelebihannya daripada

menggunakan alat komunikasi lainnya.

Salah satu kelebihan handphone adalah layanan SMS (Short Message

Service) atau layanan pesan singkat. Layanan ini memiliki kapasitas 160 karakter

per SMS. Layanan SMS ini lebih murah dibandingkan dengan menelpon. Tarif yang

murah pada layanan ini menarik para remaja untuk menggunakannya dan

banyaknya promo bonus dari operator yang sangat menguntungkan konsumen

terutama remaja.

Remaja adalah pengguna handphone dalam jumlah yang sangat besar di

Indonesia. Berbagai layanan yang tersedia pasti digunakan remaja, salah satuna

adalah layanan SMS. Penggunaan SMS oleh seorang remaja bisa dilakukan lebih

11
dari 25 kali sehari. Kebiasaan yang sering dilakukan remaja dalam mengirim SMS

adalah menyingkat kata-kata dalam pesan yang akan dikirim. Penyebab hal ini ada

beberapa factor salah satunya ialah bertujuan untuk menghemat biaya pengiriman

SMS. Kebiasaan menyingkat inilah yang mendasari timbulnya keberagaman bahasa

yang digunakan dalam SMS.

Banyak sekali ragam bahasa yang biasa dipakai dalam mengirim SMS,

seperti menggunakan emoticon (emotion icon) dan penggunaan bahasa slang.

Bahasa yang beragam tersebut dapat menimbulkan kesalahpahaman antara

penerima dan pengirim SMS. Kesalahpahaman tersebut bisa disebabkan karena

timbul penyingkatan kata yang bermakna ambigu. Keberagaman bahasa SMS inilah

yang sangat menarik perhatian penulis sehingga masalah ini diangkat sebagai tema

dari karya tulis ilmiah kami.

1.2 Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang yang dikemukakan, penulis

menemukan beberapa masalah yang biasa terjadi pada pengetikan SMS. Masalah

yang berhubungan dalam pengetikan SMS itu antara lain,

1. Bagaimana penggunaan bahasa yang biasa dilakukan.

2. Bagaimana penggunaan penyingkatan kata.

3. Bagaimana penggunaan berbagai karakter penulisan.

4. Bagimana jenis ketakteraturan yang ditimbulkan oleh bentuk bahasa

yang tidak lazim.

5. Bagaimana penyebab kesalahpahaman bisa terjadi dalam penulisan

SMS.

6. Bagaimana bentuk bahasa yang sebaiknya digunakan.

12
1.1 Tujuan Penelitian

Penelitian tentang penggunaan bahasa sms ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui bentuk bahasa yang digunakan para remaja dalam mengetik

SMS.

2. Mengetahui bentuk ketidakteraturan yang ditimbulkan dari penyimpangan

penggunaan bahasa tulis yang digunakan.

3. Mengetahui penyebab penggunaan singkatan, penggunaan berbagai

karakter dan penggunaan berbagai bahasa.

4. Mengetahui fungsi penggunaan singkatan, penggunaan berbagai karakter

dan penggunaan berbagai bahasa.

5. Mengetahui bentuk bahasa yang sebaiknya digunakan dalam pengetikan

SMS.

1.1 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka

pembahasan karya ilmiah ini perlu membuat pembatasan masalah. Penelitian ini

akan membahas tentang penggunaan bahasa SMS pada remaja dengan sampel

mahasiswa TPB-Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan 2008. Aspek-

aspek yang akan diteliti di makalah ini :

1. Intensitas penggunaan SMS di kalangan remaja terutama mahasiswa.

2. Bahasa pengetikan SMS yang biasa digunakan.

3. Jenis-jenis penyingkatan yang digunakan dalam SMS.

4. Jenis-jenis karakter yang digunakan dalam SMS.

13
1.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Karya ilmiah ini dibuat dengan dua metode, yaitu metode rasional dan

metode empiris. Pada metoda rasional penulis menggunakan studi literatur sebagai

rujukan. Penulis menggunakan artikel-artikel dari majalah dan internet sebagai

sumber data sekunder untuk karya ilmiah ini. Penulis memilih data sekunder sebagai

rujukan karena data lebih akurat dan luas.

Penulis juga menggunakan metode empiris untuk memenuhi

pengumpulan data. Data yang digunakan dalam metode ini adalah penyebaran

angket. Penyebaran angket dilakukan agar data yang didapatkan sesuai dengan

kondisi penggunaan SMS saat ini.

1.2 Sistematika Penulisan

Pada bab pertama penulis memberikan pendahuluan karya ilmiah yang

berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan

masalah atau ruang lingkup, metode dan teknik pengumpulan data, serta

sistematika penulisan.

Pada karya ilmiah ini penulis membahas tentang latar belakang

penggunaan sms di kalangan remaja yang berisi tentang sejarah singkat pemakaian

SMS , manfaat layanan SMS bagi kalangan remaja, kelebihan layanan SMS

dibandingkan layanan telepon konvensional serta intensitas. Pembahasan tersebut

terdapat di dalam bab kedua.

14
Pada bab ketiga penulis membahas tentang penggunaan bahasa SMS di

kalangan remaja yang merincikan pada penggunaan bahasa formal, penggunaan

bahasa asing, serta penggunaan bahasa slang. Selain itu dibahas pula

penyingkatan kata dalam SMS dan penggunaan emotion icon. Dan pada bab

keempat penulis akan menjawab semua permasalahan dalam bab penutup yang

bersub-bab simpulan dan saran.

15
BAB II

LATAR BELAKANG PENGGUNAAN SMS DI KALANGAN REMAJA

2.1 Sejarah Perkembangan SMS

Penemuan sistem komunikasi SMS berawal pada 3 desember 1992 yang

pada saat itu seorang ahli teknisi asal Norwegia bernama Neil Papworth

menggunakan fasilitas SMS (Short Message Service) dalam mengirimkan pesan

ucapan hari Natalnya kepada rekannya yang bernama Richard Jarvis yang bekerja

di perusahaan layanan GSM Vodafone di Inggris. Kemudian ide komukasi ini

dikembangkan oleh Riku Pihkonen dari perusahaan Nokia dengan memfasilitaskan

layanan SMS pada telepon selular GSM (Global System for Mobile) sehingga SMS

dapat diketik pada telepon tersebut.

Pada tujuh tahun pertama sejak penemuan Riku Pihkonen, Sistem

komunikasi SMS ini mengalami hambatan dalam pengirimannya. Hal ini disebabkan

karena pengiriman SMS hanya dapat dilakukan bila penerima pesan memiliki

kesamaan operator dengan pengirim pesan. Kemudian pada tahun 1999, masalah

ini terpecahkan dengan telah dapat dilakukannya berkomunikasi SMS antaroperator.

SMS yang hanya memiliki kapasitas maksimum 160 karakter setiap sekali

pengirimannya menyebabkan kesulitan bagi pengirim SMS apabila mereka mengirim

SMS melebihi kapasitas yang ada. Kendala inilah yang menyebabkan SMS

16
berkembang sehingga mampu mengirimkan pesan lebih dari 160 karakter. Namun,

pesan yang melebihi dari 160 karakter akan dikenakan biaya dua SMS atau lebih

sesuai dengan kelipatan maksimum karakter. Sebagai contoh, bila kita mengirimkan

200 karakter maka sistem operator akan membagi karakter-karakter tersebut

menjadi 160 karakter dan 40 karakter sehingga kita terhitung mengirimkan dua SMS.

Hingga saat ini, SMS semakin banyak digunakan oleh pelanggan dari

berbagai kalangan. Mulai dari anak- anak yang masih duduk dibangku sekolah dasar

hingga para orang tua yang sudah mulai lanjut. Bahkan pengguna SMS tidak hanya

datang dari pengguna layanan GSM, tetapi juga mereka yang menggunakan fasilitas

CDMA (Code division multiple access).

Di Indonesia, pelanggan telepon selular telah mencapai 75 juta pelanggan

yang kesemuanya memanfaatkan fasilitas SMS yang telah tersedia di telephone

selular mereka. Dengan mengasumsikan jumlah sebanyak itu hanya mengirimkan

sekali SMS per hari maka terdapat sekitar 75 juta tiap harinya. Namun, jumlah ini

masih dapat bertambah sebab setiap pelanggan jarang sekali melakukan SMS satu

kali pengiriman terutama para generasi muda saat ini yang semakin menggemari

dunia SMS dengan berbagai macam promo-promo yang dilakukan para provider

telekomunikasi saat ini untuk meraih keuntungan yang besar dari layanan SMS

tersebut.

Selama 16 tahun SMS telah menjadi sarana komunikasi teks sehingga

telah banyak inovasi yang berkembang seperti adanya berbagai bentuk layanan

tambahan seperti gambar dan kode-kode komunikasi di dalamnya. Saat ini, telah

banyak diproduksi telepon selular (ponsel) yang memiliki emoticon (emotion icon)

17
didalamnya atau simbol-simbol lainnya yang semakin memberikan kesan menarik

saat ber-SMS.

2.2 Manfaat Layanan SMS bagi Remaja

Dengan teknologi GPRS yang tertanam pada ponsel yang banyak beredar saat

ini, sangat memungkinkan bagi seorang pengguna ponsel untuk memanfaatkan layanan-

layanan seperti: video call, MMS, e-mail, chatting, browsing via ponsel, blogging via ponsel,

dan lain-lain. Namun, dengan hadirnya fasilitas yang sudah sangat canggih tersebut, ada

satu fasilitas yang masih digunakan dan tetap menjadi favorit masyarakat dari dulu hingga

sekarang yaitu Short Message Service (SMS).

Bukan merupakan pemandangan baru lagi, jika kita pergi ke suatu tempat

kemudian melihat orang sedang menggenggam ponselnya dengan satu tangan dan

memencet tombol-tombol menggunakan jempol tangannya tersebut dengan sangat cekatan.

Dengan mudah kita sudah bisa menebak bahwa orang tersebut sedang ber-SMS ria.

Bagi para remaja, mayoritas pengguna ponsel, SMS sudah menjadi kebutuhan

sehari-hari. Para remaja sangat sering menggunakan SMS sebagai layanan yang

memfasilitasi mereka untuk melakukan percakapan dua arah. Sebenarnya, SMS tidak hanya

bisa mengirimkan pesan ke satu nomor tujuan saja, tetapi SMS dapat mengirimkan pesan

ke banyak nomor tujuan pada waktu yang sama. Remaja sering menggunakan fasilitas SMS

tersebut untuk menyebarkan informasi secara berantai yang biasa disebut jaringan

komunikasi (jarkom).

Selain tarif yang dikeluarkan untuk pengiriman SMS relatif murah, penggunaan

SMS sangatlah mudah. Hanya dengan menekan beberapa tombol saja, tulisan yang sudah

kita ketik di layar ponsel akan terkirim ke nomor tujuan yang telah kita pilih. Tidak perlu

18
menunggu lama, hanya dengan hitungan detik saja recipient sudah dapat membaca pesan

yang sudah kita kirim. Tak ayal, fasilitas SMS ini sangat digandrungi oleh para remaja yang

bersifat instan.

Para remaja juga sering memanfaatkan promo bonus SMS yang diberikan oleh

provider. Hal ini sangat menguntungkan bagi para remaja. Dengan promo tersebut, para

remaja bisa menghemat pulsa teleponnya. Hal ini juga yang menjadi salah satu manfaat

bagi para remaja untuk menggunakan layanan SMS sebagai sarana berkomunikasi.

Sekarang ini, para remaja juga tidak perlu repot untuk mengirimkan surat ucapan

selamat hari raya kepada kerabatnya melalui kotak pos dan remaja tidak perlu repot-repot

membeli perangko agar surat tersebut dapat terkirim pada alamat yang dituju. Begitu juga

dengan ucapan selamat ulang tahun, selamat tahun baru, dan ucapan untuk hari penting

lainnya. Dengan hadirnya layanan SMS, para remaja tidak perlu lagi direpotkan dengan

urusan seperti di atas. Hal ini sangat bermanfaat bagi para remaja yang sangat menyukai

teknologi terkini dan tidak ingin repot.

Mampu menerima dan mengirim pesan, baik itu pesan standar, notifikasi, dan

lain-lain, mampu mengirimkan pesan ke banyak nomor tujuan pada waktu yang sama,

memiliki tingkat kegagalan kirim yang sangat kecil sehingga pesan kemungkinan besar akan

sampai pada tujuan, merupakan sebuah mekanisme komunikasi yang tergolong

membutuhkan biaya sangat murah, memenuhi keinginan para remaja yang bersifat instant,

adalah beberapa manfaat yang diberikan oleh layanan SMS.

Begitu banyak menfaat yang diberikan oleh layanan SMS bagi para remaja. Hal

inilah yang mendorong para remaja tetap menggunakan SMS hingga saat ini padahal sudah

banyak fasilitas-fasilitas lain yang lebih canggih yang ditawarkan oleh telepon genggam

yang dimiliki para remaja dibandingkan dengan SMS.

19
2.3 Kelebihan Layanan SMS Dibandingkan dengan Layanan Telepon Konvensional

SMS merupakan salah satu metode berkomunikasi antar individu yang paling

sering dan paling banyak digunakan pada teknologi telepon seluler. SMS telah

menggantikan metode pengiriman teks konvensional, seperti surat dan telegram. Hampir

semua orang mengenal SMS. Hal ini merupakan akibat positif dari berkembangnya

teknologi nirkabel (wireless) yang begitu pesat. Selain itu, semakin meluasnya jaringan

operator baik GSM maupun CDMA membuat sinyal dapat diterima dengan cukup baik

sampai ke daerah terpencil sekalipun.

Keunggulan SMS dibandingkan dengan metode komunikasi yang lain

diantaranya adalah biaya yang murah, waktu kirim kecil (real time) dan adanya jaminan

bahwa pesan yang dikirimkan akan sampai selama nomor yang dituju aktif, seperti yang

sudah penulis paparkan pada sub bab 2.2.

Layanan SMS juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan layanan

telepon konvensional. Sebagai contoh, tarif yang ditawarkan oleh layanan SMS sangat

murah dibandingakan dengan layanan telepon konvensional. Dengan murahnya tarif yang

ditawarkan oleh layanan SMS dibandingkan dengan layanan telepon konvensional, para

remaja bisa menghemat pulsa teleponnya. Hal inilah yang menarik para remaja untuk tetap

menggunakan SMS sebagai sarana untuk menjalin komunikasi.

Selain murah, penggunaan SMS lebih bisa menjaga kerahasiaan sebuah pesan

yang akan disampaikan di depan umum kepada nomor yang dituju. Jika pengguna telepon

genggam menggunakan layanan telepon konvensional untuk membicarakan hal yang

20
bersifat pribadi saat pengguna telepon genggam tersebut berada di tempat umum maka

orang yang berada disekitar pengguna telepon genggam tersebut dapat dipastikan

mendengar hal yang dibicarakan oleh pengguna telepon genggam tersebut dengan lawan

bicaranya. Lebih parah lagi jika orang di sekitar pembicara menyimak hal yang bersifat

pribadi tersebut. Hal seperti inilah yang tidak disukai oleh kebanyakan para remaja. Untuk

menghindari hal yang seperti itu terjadi, maka lebih aman bagi para remaja untuk

menggunakan layanan SMS sebagai sarana untuk membicarakan hal penting dan hal

pribadi.

Selain itu, jika pengguna telepon genggam mengirim pesan melalui layanan SMS

kepada nomor yang dituju sedangkan nomor tersebut sedang berada diluar jangkauan

provider, pesan tersebut akan ditunda pengirimannya hingga pengguna nomor tersebut

sudah berada di daerah yang terjangkau oleh provider. Dalam hal seperti ini, pesan yang

dikirimkan oleh pengirim pesan tersebut ditampung oleh SMSC (SMS-Centre). Status pesan

tersebut adalah pending atau ditunda. Setelah pengguna nomor tersebut berada di daerah

yang terjangkau oleh provider, barulah SMS tersebut dapat diterima oleh pengguna nomor

tersebut, dengan status SMS delivered atau terkirim.

Hal ini dapat memudahkan pengguna layanan SMS dalam mengirimkan pesan

dengan jaminan pesan tersebut akan sampai ke nomor tujuan. Berbeda dengan layanan

telepon konvensional, jika lawan bicara sedang berada di luar jangkauan provider,

penelepon tidak dapat melakukan percakapan dengan lawan bicaranya sehingga pesan

tidak apat tersampaikan.

Hal di atas adalah beberapa contoh keunggulan yang dimiliki oleh layanan SMS

dibandingkan dengan layanan konvensional. Dengan keunggulan tersebut, tak heran

masyarakat (khususnya remaja) setia menggunakan layanan SMS.

2.4 Bahasa dan Ragam Bahasa

21
2.4.1 Definisi bahasa

Manusia merupakan makhluk sosial. Oleh karena itu, manusia

melakukan interaksi, bekerja sama, dan menjalin kontak sosial di dalam

masyarakat. Manusia membutuhkan sebuah alat komunikasi yang berupa

bahasa. Bahasa memungkinkan manusia membentuk kelompok sosial

sebagai pemenuhan terhadap kebutuhannya untuk hidup bersama.

Dalam kelompok sosial tersebut manusia terikat secara individu.

Keterikatan individu-individu dalam kelompok ini sebagai identitas diri dalam

kelompok tersebut. Setiap individu adalah anggota dari kelompok sosial

tertentu yang tunduk pada seperangkat aturan yang disepakati dalam

kelompok tersebut. Salah satu aturan yang terdapat di dalamnya adalah

seperangkat aturan bahasa.

Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang menggunakan

simbol-simbol vokal yang bersifat arbitrer yang berarti dapat diperkuat dengan

gerak-gerik badaniah yang nyata. Kemudian, Kebudayaan suatu bangsa

dapat dikembangkan serta diturunkan kepada generasi berikutnya dengan

menggunakan bahasa (Nursalim. 2005,3). Bahasa sebagai alat untuk

menyatakan ekspresi diri dipergunakan untuk mengkespresikan segala

sesuatu yang tersirat di dalam pikiran dan perasaan penuturnya.

Ungkapan pikiran dan perasaan manusia dipengaruhi oleh dua hal yaitu

oleh keadaan pikiran dan perasaan itu sendiri. Ekspresi bahasa lisan dapat

dilihat dari mimik, intonasi, tekanan, dan lain-lain. Ekspresi bahasa tulis dapat

dilihat dengan diksi, pemakaian tanda baca, dan gaya bahasa. Ekspresi diri

dari pembicaraan seseorang memperlihatkan segala keinginannya, latar

22
belakang pendidikannya, hubungan sosialnya, dan faktor ekonominya. Selain

itu, pemilihan kata dan ekspresi khusus dapat menandai indentitas kelompok

dalam suatu masyarakat.

Sebagai alat komunikasi, bahasa mempunyai fungsi sosial dan fungsi

kultural. Bahasa sebagai fungsi sosial adalah sebagai alat perhubungan

antaranggota masyarakat. Sedangkan sebagai aspek kultural, bahasa

sebagai sarana pelestarian budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Hal ini meliputi segala aspek kehidupan manusia yang tidak terlepas dari

peranan kehidupan manusia. Peranan kehidupan manusia pula tidak terlepas

dari peranan bahasa sebagai alat untuk memperlancar proses sosial

manusia.

Komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan pesan atau berita

antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005, 585). Manusia yang tidak berbicara

pun pada hakikatnya masih menggunakan bahasa sebab bahasa itu sendiri

ialah alat yang dipakai untuk memenuhi pikiran dan perasaannya, keinginan

dan perbuatan-perbuatan, sekaligus sebagai alat yang dipakainya untuk

mempengaruhi dan dipengaruhi (Samsuri. 1980:4).

Bahasa adalah dasar pertama-tama dan paling berurat akar pada

masyarakat manusia. Oleh karena itu, bahasa juga sebagai tanda yang jelas

dari kepribadian antara yang baik dan buruk begitu juga tanda yang jelas dari

keluarga dan bangsa, dan tanda yang jelas dari budi kemanusiaan. Hal di

atas sejalan dengan pendapat Keraf (1980:3) ditinjau dari dasar dan motif

pertumbuhannya, bahasa berfungsi sebagai (1) alat untuk menyatakan

23
ekspresi diri, (2) alat komunikasi, (3) alat untuk mengadakan integrasi dan

adaptasi sosial, dan (4) alat untuk mengadakan kontrol sosial. Bahasa pada

dasarnya merupakan salah satu karya budaya bangsa sebagai perwujudan

cipta, rasa, dan karsa manusia serta mempunyai peranan yang sangat

penting dalam menunjang pembangunan pada umumnya, khususnya

pembangunan pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta penyebaran informasi.

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, cipta adalah

kemampuan pikiran untuk mengadakan sesuatu yang baru. Rasa adalah

pendapat mengenai baik atau buruk, salah atau benar (KBBI. 2005,

932). Karsa adalah daya atau kekuatan jiwa yang mendorong makhluk hidup

untuk berkehendak (KBBI. 2005, 509).

Manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sejak berabad-

abad silam. Dari masa ke masa, bahasa selalu mengalami perkembangan

seiring dengan perkembangan budaya manusia. Dr. Sumarsono dan Paini

Partana menganggap bahasa sebagai produk sosial atau produk budaya,

bahkan merupakan bagian tak terpisahkan dari kebudayan itu.

Sebagai produk sosial atau budaya, bahasa berfungsi sebagai wadah

aspirasi sosial, kegiatan dan perilaku masyarakat, wadah penyingkapan

budaya termasuk teknologi yang diciptakan oleh masyarakat pemakai bahasa

itu. Bahasa juga disebut sebagai “cermin zamannya”. Artinya, bahasa itu

dalam suatu masa tertentu mewadahi apa yang terjadi dalam masyarakat.

2.4.2 Definisi ragam bahasa

24
Sebuah komunikasi dikatakan efektif apabila setiap penutur menguasi

perbedaan ragam bahasa. Kridalaksana (1984: 142) mengemukakan bahwa

ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya yang dibedakan

menurut topik, hubungan pelaku, dan medium pembicaraan. Jadi, ragam

bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaianya yang timbul menurut

situasi dan fungsi yang memungkinkan adanya variasi tersebut.

Dengan penguasaan ragam bahasa, pengguna bahasa dengan mudah

mengungkapkan gagasannya melalui pemilihan ragam bahasa yang ada

sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, penguasaan ragam bahasa

menjadi tuntutan bagi setiap pengguna komunikasi, mengingat kompleksnya

situasi dan kepentingan yang masing-masing menghendaki kesesuaian

bahasa yang digunakan. Ragam bahasa menurut topik pembicaraan

mengacu pada pemakaian bahasa dalam bidang tertentu, seperti bidang

jurnalistik (persuratkabaran), kesusastraan, dan pemerintahan. Ragam

bahasa menurut hubungan pelaku dalam pembicaraan atau gaya penuturan

menunjuk pada situasi formal atau informal. Medium pembicaraan atau cara

pengungkapan dapat berupa sarana atau cara pemakaian bahasa misalnya

bahasa lisan dan bahasa tulis. Oleh karena itu, masing-masing ragam bahasa

memiliki ciri-ciri tertentu, sehingga ragam yang satu berbeda dengan ragam

yang lain.

Pemakaian ragam bahasa perlu penyesuaian antara situasi dan fungsi

pemakaian. Hal ini sebagai indikasi bahwa kebutuhan manusia terhadap

sarana komunikasi juga bermacam-macam. Untuk itu, kebutuhan sarana

komunikasi bergantung pada situasi pembicaraan yang berlangsung. Dengan

25
adanya keanekaragaman bahasa di dalam masyarakat, kehidupan bahasa

dalam masyarakat dapat diketahui, misalnya berdasarkan jenis pendidikan

atau jenis pekerjaan seseorang, bahasa yang dipakai memperlihatkan

perbedaan.

BAB III

PENGGUNAAN BAHASA SMS

26
3.1 Penggunaan Bahasa

3.1.1 Penggunaan bahasa formal

Bahasa yang digunakan dalam mengetik SMS sangatlah beragam.

Bahasa-bahasa tersebut dapat berupa bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan

bahasa lainnya. Bahasa yang dipakai sangatlah tergantung dari penerima

SMS tersebut. Berdasarkan survey yang dilakukan, bahasa Indonesia adalah

bahasa yang paling sering digunakan oleh remaja. Penggunaan bahasa yang

baik dan benar adalah salah satu syarat yang sebaiknya dipenuhi dalam

mengetik SMS. Pemenuhan syarat tersebut diperlukan agar kita mempunyai

aturan tentang bahasa apa yang sebaiknya digunakan kepada penerima

SMS.

Bahasa yang digunakan dikatakan baik jika maksud yang diungkapkan

dapat dipahami dengan tepat oleh orang yang menerima bahasa tersebut.

Dengan kata lain, bahasa yang baik adalah bahasa yang efektif dalam

menyampaikan suatu maksud. Keefektifan komunikasi lebih banyak

ditentukan oleh keserasian bahasa itu dengan situasinya (waktu, tempat dan

orang yang diajak bicara).1

Situasi tersebutlah yang perlu diperhatikan. Bahasa yang benar

kaidahnya belum tentu bahasa yang baik, misalnya jika kita mengirim SMS

kepada orang tua tetapi kita menggunakan bahasa sehari-hari yang biasa kita
1
Staf Pengajar Sosiokomunikasi ITB, Metode Penulisan IPTEKS (Bandung: Penerbit ITB,
gunakan dengan
2008), hlm. 7. teman. Jadi, jelas mengapa kita lebih perlu mengetahui

situasi dalam menggunakan bahasa SMS.

27
Bila ingin mengirim SMS dengan menggunakan bahasa yang formal,

perlu diperhatikan situasinya. Bila ditinjau dari situasinya, keefektifan

komunikasi melalui SMS harus memperhatikan :

a. Penerima SMS

Mengetahui siapa yang akan dikirim pesan adalah hal

yang penting. Yang perlu diketahui ialah bagaimana kedudukan

orang tersebut terhadap pengirim SMS. Sebagai contoh, bila

mengirim SMS pada orang yang lebih tua, penggunaan bahasa

formal adalah pilihan yang tepat. Penerima bisa saja orang tua,

saudara, kerabat, rekan kerja yang mempunyai pengaruh dan

lain-lain. Bahasa yang digunakan sebaiknya menggunakan

bahasa yang baku dan kata sapaan yang tepat.

Bila pengirim tidak memerhatikan siapa penerima SMS,

dapat terjadi kesalahpahaman. Misal, bila kita mengirim pesan

kepada orang yang lebih tua, tetapi kita mengirim pesan

dengan banyak singkatan dan bahasa slang, kemungkinan

besar maksud dari pesan tersebut tidak dapat dimengerti.

Bahasa formal perlu digunakan untuk mengurangi banyak

kesalahpahaman pada penerima SMS. Bahasa formal

sebaiknya digunakan sesingkatnya dan sejelas mungkin agar

tidak membuat jumlah halaman SMS menjadi dua yang berarti

membayar dua harga SMS.

b. Waktu dan tempat

28
Hal yang perlu diperhatikan selain penerima SMS adalah

waktu dan tempat atau kondisi saat kita akan mengirim SMS.

Bahasa formal yang diketik dengan baik akan lebih efektif bila

benar waktu dan tempat penggunaannya. Sebagai contoh, saat

hari raya Idul Fitri, kita biasa mengirim ucapan maaf kepada

teman namun kita mengetiknya dengan bahasa SMS yang

terkesan kurang baku sehingga terlihat permintaan maaf kita

seperti main-main. Untuk menghindari kesalahpahaman

tersebut sebaiknya digunakan bahasa formal. Dari hal tersebut

harusl kita pahami bahwa mengirim SMS tidak hanya

mengetahui siapa penerimanya tetapi juga waktu atau momen

yang sedang berlangsung.

Tempat kita mengirim SMS memang tidak terlalu

berpengaruh dalam keefektifan penyampaian maksud tetapi

mengetahui tempat penerima SMS sangat penting untuk tidak

mengetik hal-hal aneh dalam pesan tersebut. Contoh berikut

adalah hal-hal yang biasa terjadi di kalangan remaja. Ketika

penerima SMS akan membaca SMS masuk, ada kemungkinan

ada teman lain yang dekat posisinya dengannya. Penerima

SMS tersebut tidak mengetahui kepentingan pesan tersebut

mungkin rahasia atau biasa saja. Hal tersebut sebaiknya dapat

dihindari dengan mengetahui tempat dan kondisi penerima

SMS.

3.1.2 Penggunaan bahasa asing yang disertakan bahasa Indonesia

29
Bahasa SMS memang sangat beragam. Salah satunya adalah

menggabungkan bahasa asing dengan bahasa Indonesia. Para remaja

cenderung menggabungkan bahasa asing dengan bahasa Indonesia karena

dinilai lebih kreatif daripada sekedar bahasa Indonesia saja. Bahasa ini biasa

menggunakan singkatan kata-kata bahasa inggris yang akan dibahas lebih

lanjut di subbab 3.2. Penggunaan bahasa gabungan ini akan lebih menarik

jika dipakai untuk mengirim pesan-pesan humor yang sering digunakan

remaja.

Namun, bila kita menggunakan bentuk bahasa seperti ini, penerima

SMS akan melihat pesan yang tidak teratur karena pemaduan kata yang

mungkin tidak pas. Bentuk bahasa gabungan yang tak padu inilah yang bisa

membuat orang terkadang bingung dengan maksud yang disampaikan.

Bahasa SMS ini biasa digunakan para remaja untuk pesan yang bersifat

lawakan, pesan romantis untuk kekasih dan orang yang disayang, dan secara

umum biasa digunakan oleh remaja yang biasa menggunakan bahasa asing

dalam berkegiatan.

3.1.3 Bahasa slang

Bahasa slang atau yang dikenal sebagai bahasa gaul atau bahasa

prokem adalah bahasa informal dari bahasa Indonesia yang tak baku. Bahasa

ini dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kelompok sosial tertentu

misalnya media-media populer. Bahasa slang umumnya diucapkan sama

seperti bahasa Indonesia dan terkadang diadaptasi dari bahasa asing

misalnya please menjadi ‘plis’. Contoh lain yang lebih kompleks adalah

30
menggabungkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Contohnya “so

what gitu loh!”. So what yang bermaksud siapa peduli ditambah gitu yang

berasal dari begitu dan loh yang bermaksud mengingatkan dsb.

Bahasa daerah juga termasuk bahasa slang karena penggunaannya

terbatas pada kota-kota dan pada suku tertentu Sebagai contoh, di Bandung

bahasa slang lkal mengandung kata-kata dari bahasa Sunda namun di

Jakarta dipengaruhi dari bahasa Inggris dan dialek Batavia (masa penjajahan

Belanda) Bahasa slang tercipta karena perubahan bentuk pesan linguistik

tanpa mengubah isinya untuk maksud penyembunyian atau kejenakaan, jadi

slang adalah transformasi sebagian dari suatu bahasa menurut pola-pola

tertentu.

Bahasa slang sering dipakai dalam pengetikan SMS. Bahasa slang

layaknya bahasa formal sering dipakai oleh para remaja. Bahasa slang yang

biasa dipakai dapat dilihat di lampiran. Bahasa slang memang menarik sekali

untuk dipakai dalam SMS. Beberapa alasan yang membuat bahasa slang

biasa dipakai remaja dalam SMS:

1. Bahasa slang mudah diterima pemakaiannya.

2. Kata-kata bahasa slang mempermudah kata Indonesia yang

terlalu panjang seperti saya menjadi gue.

3. Bahasa slang dipakai agar beberapa orang tidak mengerti apa

yang dibicarakan.

4. Menggunakan bahasa slang membuat kita dinilai trendi dan tidak

ketinggalan jaman.

31
3.2 Penyingkatan Kata

Keterbatasan karakter yang dapat diketik di dalam SMS menyebabkan

pengguna SMS cenderung untuk melakukan penyingkatan kata. Pada bab

sebelumnya dijelaskan bahwa dalam sekali pengirimannya, SMS hanya memiliki

kapasitas 160 karakter. Keterbatasan ini menyebabkan pengguna untuk berkreasi

agar jumlah karakter yang dikirimkan seminimal mungkin dan pesan yang

disampaikan tetap dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Pengertian dari

pesan yang dapat diterima dengan baik adalah apabila penerima pesan memahami

informasi yang diterima dan dapat memberikan tanggapan yang sejalan atau

berkesinambungan dengan informasi yang disampaikan. Pesan yang baik juga

memberikan kemudahan bagi penerima pesan untuk memahami informasi yang

diberikan.

Namun demikian, penyingkatan kata pada SMS terkadang menyebabkan

kesulitan bagi penerima pesan untuk menerjemahkan informasi. Penyingkatan yang

tujuannya untuk menghemat kata justru menyulitkan pembaca. Pembaca harus

memerlukan waktu dan tenaga yang lebih besar dalam memahami isi pesan

dibandingkan dengan pesan yang tanpa mengalami penyingkatan.

3.2.1 Penyingkatan kata formal

Penyingkatan kata formal adalah proses menyingkat kata formal atau kata

baku bahasa Indonesia dengan cara menghilangkan beberapa huruf penyusun

katanya. Saat penerima pesan menerima penyingkatan semacam ini, umumnya

penerima pesan akan mengerti maksud dari informasi tersebut. Hal ini

disebabkan oleh pengalaman seseorang dalam membaca sehingga saat ia

32
membaca singkatan kata tersebut maka ia akan mengerti maksud singkatan itu

secara reflek.

Berikut ini adalah beberapa aturan penyingkatan kata formal yang

umumnya dilakukan masyarakat pengguna SMS,

a. Penyingkatan bahasa formal dilakukan dengan cara menghilangkan

huruf vokal pada kata. Sebagai contoh ‘belajar’ disingkat ‘bljr’, ‘teman’

disingkat ‘tmn’, ‘tugas’ disingkat ‘tgs’, ‘karya tulis’ disingkat ‘kry tls’.

b. Pada huruf vokal atau huruf diftong yang terletak di awal kalimat tidak

dihilangkan. Sebagai contoh ‘induk’ disingkat ‘indk’, ‘intan’ disingkat

‘intn’, ‘ilmiah’ disingkat ‘ilmh’.

c. Huruf diftong akan dihilangkan apabila terletak di tengah kata

utuhnya yang mengandung lebih dari dua huruf vokal. Sebagai contoh

‘ilmiah’ disingkat ‘ilmh’, ‘bagian’ disingkat ‘bgn’. Pada kata yang hanya

memiliki sebuah huruf diftong di awal atau di akhir kalimat maka huruf

diftong akan di tulis utuh atau diganti dengan sebuah huruf lain.

Sebagai contoh kata ‘aula’, ‘air’, ‘uang’ tidak mengalami penyingkatan.

Pada kata ‘bau’ disingkat ‘bo’ dan kata ‘semua’ disingkat ‘smw’

d. Penyingkatan pada kata yang diawali imbuhan dilakukan dengan

menghilangkan semua imbuhan di awal kata kecuali huruf awalnya

dan menambahkan sebuah tanda petik (‘) setelahnya. Sebagai contoh

kata ‘mengerjakan’ disingkat ‘m’krjkn’, ‘berusaha’ disingkat ‘b’ush’,

‘pengrusakan’ disingkat ‘p’rskn’.

e. Pada kata yang mengandung gabungan dua huruf konsonan seperti

ng, ny, dan sy dapat disingkat dengan menghilangkan salah satu dari

33
kedua konsonan tersebut atau kedua hurufnya ditulis utuh. Sebagai

contoh kata ‘minyak’ dapat disingkat ‘myk’ atau ‘mnyk’, ‘senang’

disingkat ‘snng’ atau ‘sng’, ‘syaitan’ disingkat ‘stn’. Pada kata

gabungan konsonan ny yang berarti kepunyaan (biasanya berada di

akhir kalimat) mengalami banyak variasi penyingkatan. Pada kata

‘miliknya’ ada yang menyingkat ‘mlkny’, ‘mlkna’, ‘mlkx’, dan masih

banyak lagi.

3.2.2 Penyingkatan kata nonformal

Biasanya seorang remaja tergabung dalam suatu komunitas atau

kelompok tertentu. Seiring dengan berjalannya waktu, komunitas tersebut

menciptakan suatu labeling atau suatu istilah yang hanya dikenal di komunitas

itu saja sehingga akan tercipta istilah yang berbeda-beda antara suatu kelompok

dengan kelompok lain. Seperti kata ‘kemek’ yang berarti ‘makan’ populer

digunakan pada komunitas pelajar di Jakarta tetapi tidak bagi pelajar di Medan

dan masih banyak lagi contoh lain. Hal ini menyebabkan penyingkatan kata

menjadi sangat beragam

Pada umumnya, aturan penyingkatan kata nonformal hampir sama

dengan penyingkatan formal, tetapi penyingkatan nonformal memiliki aturan

yang lebih beragam. Sebuah kalimat akan memiliki singkatan yang berbeda

antara seorang remaja dengan remaja lain. Seperti kalimat ‘bilang dong kalo

kagak bisa’. Sebagian remaja akan menyingkatnya menjadi ‘blg dng kl kgk bs’

atau ‘blg dnk klo kgak bs’ atau ‘blg dx kl g bs’. Sesuai dengan subbab

sebelumnya, hal ini tergantung pada karakter remaja itu sendiri dalam

menyingkat.

34
Beberapa remaja juga menggunakan beberapa huruf sembarang kapital.

Huruf sembarang kapital adalah huruf kapital yang letaknya tidak sesuai dengan

EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Sebagai contoh kalimat ‘iya maaf. Gue lupa’

dapat disingkat ‘iY Maf, gW Lp’. Alasan yang umum dikatakan oleh remaja

tentang perilaku ini adalah agar terkesan bersahabat, centil, dan sebagainya.

Beberapa remaja menggunakan gabungan antara huruf dengan angka.

Angka yang digunakan biasanya mewakili dari huruf yang diubah. Berdasarkan

bentuknya, angka tersebut memiliki kemiripan dengan huruf yang diganti.

Sebagai contoh angka ‘4’ mirip dengan huruf ‘A’, angka ‘1’ mirip dengan huruf ‘i’,

angka ‘0’ yang sangat mirip dengan huruf ‘o’, angka ‘6’ yang mirip dengan huruf

‘G’, angka ‘5’ yang mirip dengan huruf ‘s’, dan angka ‘3’ yang mirip dengan huruf

‘E’.

Berikut ini adalah contoh SMS yang menggunakan paduan huruf dengan

angka serta penggunaan huruf sembarang kapital, ‘5Yg, Km l6 dmn? Km M5H

N6R454 mrh? J6n mrh dOn6 kM... KL mRh-mrh nt cPt Tw. B5k km Mw 1kt 4k

BlK smp k Rmh skt 6? Kt j3ngUK p4k D053n y6 L6 5kt 1Tu. trs dr 5tu km cbt 4j

sMp l65 K rMhMu, k4n uDah d3ket. Ba1k k4n 4k? pkny km j6n Mrh mlUlu 4J

KRjny, nt jd s5k Np5 ky 0p4-0P4’.

Jenis lain dari SMS yang menggunakan paduan huruf dengan angka

adalah penggunaan huruf awalan imbuhan dengan mengganti angka untuk

mewakili beberapa huruf. Untuk lebih jelasnya perhatikan kata-kata seperti ‘b2’

yang berarti ‘berdua’, ‘b4’ yang berarti ‘berempat’, ‘t4’ yang berarti ‘tempat’, ‘s7’

yang berarti ‘setuju’, dan masih banyak lagi.

35
Namun demikian, penyingkatan nonformal memiliki resiko

kesalahpahaman lebih tinggi bagi pembaca SMS dalam menerjemahkan

informasi dibandingkan penyingkatan kata formal. Penyingkatan nonformal

sering mengakibatkan sebuah singkatan bermakna ganda sehingga

menyebabkan komunikasi menjadi tidak efektif.

Suatu contoh yang dapat menimbulkan kesalahpahaman terdapat dalam

percakapan SMS berikut,

Johny : “Ser, lo dh brkt?”

Serly : “g brkt”

Pengertian dari percakapan SMS diatas adalah Johny bertanya kepada

Serly apakah dia telah berangkat. Pada kenyataannya Serli menjawab ‘gua

berangkat’, tetapi penyingkatan ‘g’ dapat bermakna ganda yaitu antara ‘nggak’

yang bahasa formalnya ‘tidak’ dengan ‘gua’ yang dalam formalnya bermakna

‘saya’. Oleh karena itu, jawaban Serly dapat diterjemahkan ‘berangkat’ atau

‘tidak berangkat’.

Penyingkatan kata yang bermakna ganda dapat diantisipasi dengan

menghubungkan kata tersebut dengan kata yang lain sehingga membentuk

suatu hubungan kohesif antarkata. Pada contoh di paragraf sebelumnya, kita

dapat mengantisipasi keambiguan huruf ‘g’ dengan mengamati SMS Serly

sebelumnya. Penggunaan huruf ‘g’ yang berarti ‘gua’ pada SMS sebelumnya

dapat membantu kita menerjemahkan huruf tersebut sebab dalam percakapan

SMS penggunaan kata ‘saya’ dalam bahasa formalnya sering sekali digunakan.

36
Selain itu, keambiguan penyingkatan kata formal dapat diantisipasi

dengan penalaran logika. Sebagai contoh pada kalimat ‘gw lg prg’ yang dalam

bahasa formalnya dapat bermakna ‘saya sedang pergi’ atau ‘saya sedang

perang’. Secara logika, ‘saya sedang pergi’ merupakan terjemahan yang paling

baik dibandingkan ‘saya sedang perang’ meskipun hal itu bisa saja terjadi.

Namun demikian, beberapa penyingkatan kata yang bermakna ganda

tetap menimbulkan kesulitan untuk diterjemahkan meksipun menggunakan

solusi yang telah dijelaskan di paragraf sebelumnya. Contoh kalimat yang

menimbulkan masalah seperti itu terdapat pada kalimat percakapan berikut,

Seny : “kmrn knp g dtg?”

Rika : “kmrn ujn jd g dtg”

Seny akan mengalami kesulitan dalam menerjemahkan balasan SMS dari

Rika. SMS dari Rika dapat bermakna ‘kemarin ujian jadi tidak datang’ atau

‘kemarin hujan jadi tidak datang’. Keduanya memiliki penalaran logis yang

sama, tetapi berbeda maksudnya.

Pada kenyataannya, keambiguan singkatan sering terjadi dalam

kehidupan sehari-hari. Untuk mengantisipasinya, cara yang paling jitu adalah

jangan terlalu banyak menghilangkan huruf vokal. Sebab huruf vokal adalah

kunci untuk menerjemahkan singkatan kata yang bermakna ganda.

3.2.3 Penyingkatan kata asing

Umumnya, usia remaja menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa

asing yang digunakan dalam penyingkatan SMS. Seperti yang telah dijelaskan

37
di subbab sebelumnya, bahasa Inggris digunakan sebagai “bumbu” dalam

percakapan SMS. Oleh karena itu, pada subbab kali ini, penulis memilih bahasa

Inggris sebagai bahasa asing yang sering terlibat dalam penyingkatan kata.

Berdasarkan hasil angket yang disebarkan kepada beberapa remaja dapat

disimpulkan bahwa penggunaan bahasa asing sangat jarang dilakukan oleh

remaja Indonesia. Hal ini menyebabkan penyingkatan kata dari bahasa asing

(khususnya bahasa Inggris) tidak serumit bahasa nonformal.

Beberapa contoh singkatan berbahasa Inggris adalah ‘BTW’ sebagai

singkatan ‘By The Way (omong-omong)’, ‘OMG’ sebagai singkatan ‘Oh My

God(ya tuhan)’, ‘ASAP’ sebagai singkatan ‘As Soon As Possible (secepat

mungin)’, ‘CUL8R’ sebagai singkatan ‘See You Later (sampai jumpa lagi)’ dan

masih banyak lagi.

3.3 Penggunaan emoticon (emotion icon)

Pada SMS yang masuk di inbox, bisa terdapat beberapa karakter seperti

tanda titik dua, kurung tutup, tanda titik koma dan tanda lain yang

terangkai.Karakter tersebut bila dibaca miring akan tampak beberapa lambang

wajah. Contohnya, tertulis karakter berikt antara teks SMS :) dan bila dilihat

dengan memiringkan kepala, karakter tersebut akan mengintepretasikan

gambar seperti ini .

Emoticon adalah simbol yang digunakan untuk menunjukkan emosi

dalam bahasa tulis. Kata emoticon adalah kependekan dari kata emotion

(emosi) dan icon (ikon/lambang). Saat ini, penggunaan emoticon sangat

38
berkembang, selain simbol senyum tersebut dapat ditemukan berbagai karakter

yang mengekspresikan sang penulis atau maksud teks tersebut.

Emoticon digunakan pertama kali oleh Scott Fahlman tanggal 19

September 1982. Dia membuat karakter :-)dan :-( yang ditampilkan di

Carnegie Melon University dengan saran kepada para mahasiswa agar

menandai kalimat yang berisi joke dengan karakter tersenyum agar tidak timbul

kesalahpahaman dalam mebaca pesan elektronik melalui suatu jaringan

computer dan menggunakan lambing kedua untuk ditanggapi serius.

Ternyata, usulan Fahlman menyebar cepat di kalangan yang lebih luas.

Hanya dalam tempo sebulan, ia mendapat kabar dari rekan-rekannya di

Universitas Stanford, bahwa mereka telah menerapkan idenya. Bahkan, para

karyawan dari perusahaan Xerox telah mengembangkannya dan menciptakan

emoticon-emoticon baru.

Hingga kini, emoticon digunakan secara luas. Ia jauh lebih populer

ketimbang istilah singkatan semacam LOL (Laugh on Loud- tertawa terbahak-

bahak) atau ROTFL (Rolling on the floor laughing – ketawa sampai berguling-

guling di lantai), yang dipakai pada komunikasi berbasis teks.

Luasnya penggunaan emoticon membuatnya berkembang sesuai

dengan karakter dan kondisi budaya setempat. Di Jepang, misalnya, emoticon

dikenal dengan nama emoji yang bila diartikan secara harfiah dalam bahasa

lokal berarti adalah karakter gambar. Emoji dan emoticon memiliki standar

simbol yang berbeda.

Emoji dapat dibaca tanpa perlu memiringkan kepala. Misalnya saja,

simbol (*_*) atau (T_T). Di India, emoticon /||\ banyak dipakai untuk

39
mengekspresikan salam penghormatan khas India, namasté. Di Finlandia, juga

muncul emoticon yang memakai tanda = sebagai simbol mata, dan tidak

menggunakan tanda hubung (-) untuk menggambarkan hidung, seperti =) atau

=(.

Selanjutnya, penggunaan emoticon juga telah menginspirasi

munculnya pengungkapan ekspresi baru melalui cara yang lebih kompleks,

seperti pada emotisound dan emoticlip. Emotisound (kependekan dari kata

emotion dan sound) adalah simbol ekspresi yang menggunakan suara. Saat

orang menerima pesan emotisound, ia bakal mendapatkan pesan suara yang

melengkapi pesan teks atau gambar.

Adapun emoticlips (kepanjangan emotion dan clips) adalah potongan

video berisi ekspresi pembuatnya. Ia bisa muncul pada sebuah situs web, surat

elektronik, atau melalui pesan SMS ponsel. Emoticlips sempat digunakan oleh

MTV dan Paramount Home Entertainment untuk mempromosikan kemunculan

program acara di MTV berjudul The Hills.

Mungkin secara alami, rasa percaya dan kedekatan personal akan lebih

mudah timbul, dengan memperhatikan tanda-wajah lawan bicaranya. Dalam hal

ini, emoticon akan lebih lancar merepresentasikan mimik lawan bicara,

ketimbang teks semata. Bayangkan bila tak ada emoticon. Pesan yang Anda

kirim akan terasa datar. Anda akan kesulitan menyisipkan konteks pesan, apa

bermuatan serius, santai, atau malah sedang bercanda. Oleh karenanya,

walaupun terlihat remeh, emoticon sangat berguna untuk kelancaran komunikasi

pesan teks. Tak hanya di ponsel, melainkan juga di pesan surat elektronik (e-

40
mail), atau pesan instan (Yahoo Messenger atau Google Chat) di komputer

Anda.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Bahasa SMS (Short Message Service) merupakan salah satu contoh bahasa

yang terdiri dari bahasa yang beragam. Sebab di dalam penggunaannya, banyak

terjadi ‘evolusi’ bahasa yang berasal dari kreativitas pengirim SMS. Bahasa yang

dipakai tersebut berasal dari bahasa formal Indonesia yang baik dan benar. Bahasa

formal itulah yang dipakai berdasarkan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) yang

tepat penggunaanya berdasarkan situasi sang pengirim SMS.

‘Evolusi’ penggunaan bahasa SMS memang sangatlah pesat, mulai dari

menggunakan bahasa formal lalu menyampuradukan bahasa, lalu menggunakan

bahasa slang adalah keberagaman yang sangat lumrah keberadaanya saat ini.

Memang keberagaman bahasa yang sangat membingungkan tersebut membawa

banyak kesalahpahaman dalam mengerti maksud pesan.

Bahasa yang ada saat ini memang biasa dipakai dalam mengirim pesan singkat

seperti es krim diantara menu sayur yang sangat membosankan. Seperti ‘so what

gitu loh’ kalimat yang unik dan segar bagi remaja dan membuat bahasa formal

terasa membosankan bagi mereka. Slang memang ragam bahasa yang tidak dapat

dielakkan dalam ber-SMS tapi bahasa tersebut tidak selalu baik dan tepat untuk

digunakan, tetapi membawa angin segar diantara jenuhnya penggunaan bahasa

formal

41
Bahasa SMS juga tak lepas dari penyingkatan kata. Berdasarkan angket,

sebagian besar remaja yang menggunakan SMS menyingkat kata yang digunakan.

Keterbatasan kapasitas karakter dalam satu SMS yang hanya memiliki 160 karakter

dan sistem tarif yang diberlakukan oleh operator menyebabkan penyingkatan terjadi.

Pengguna SMS berkreasi agar jumlah karakter yang dikirimkan seminimal mungkin

tanpa menyebabkan informasi yang diberikan mudah untuk dipahami pembaca

SMS.

Berdasakan jenis bahasa yang disingkat, penyingkatan kata dibedakan

penyingkatan kata formal, penyingkatan kata bahasa asing yang pada makalah ini

menitikberatkan pada bahasa Inggris, dan bahasa slang yang paling sering

digunakan dalam komunikasi antarremaja. Pada masing-masing jenis penyingkatan

terdapat aturan tersendiri yang lebih spesifik. Penyingkatan beragam yang

disebabkan masing-masing karakter suatu kelompok yang di dalamnya terdapat

kesepakatan antarpengguna.

Terdapat pula emoticon yang terdapat pesan singkat dan layanan messenger

(chatting). Emoticon adalah evolusi terbaru dalam bahasa SMS saat ini. Emoticn

terdiri dari gabungan beberapa karakter yang terdapat dalam handphone, PC dan

layanan lainnya. Lambang yang dapat dibentuk dari karakter-katakter tersebut

sangatlah banyak dan beragam yang berasal dari ide kreatif.

Emoticon sangatlah berpengaruh dalam penyampaian pesan yang menyimpan

makna rahasia. Emoticon membuat pesan yang kita kirim akan menyampaikan

koteks pesannya, apakah sedih, joke, senang atau serius. Walaupun emoticon

terlihat remeh namun akan sangat memperlancar komunikasi antar pengirim dan

penerima SMS.

42
Bahasa yang terkandung di dalam SMS pada saat ini terutama di kalangan remaja

telah memiliki suatu aturan yang berbeda dengan aturan penulisan yang

semestinya. Bahasa SMS yang aturannya berbeda dengan EYD (Ejaan Yang

Disempurnakan) yang dijadikan sebagai aturan baku penulisan bahasa indonesia ini

tetap memiliki fungsinya sebagai alat komunikasi dalam hubungan sosial

penggunanya.

Ragam bahasa SMS dapat disejajarkan dengan bahasa daerah di Indonesia.

Bahasa SMS memiliki kesamaan karakter dengan bahasa daerah yaitu memiliki

aturan dan komunitas tertentu yang memahami dan menggunakan

ketatabahasaannya dalam berkomunikasi. Namun demikian, bahasa SMS adalah

bahasa baru yang akan terus berkembang seiring perkembangan teknologi. Bahasa

SMS juga terbentuk bukan atas dasar tradisi turun temurun, tetapi atas dasar

dorongan dari masing-masing pengguna yang berbeda-beda.

4.2 Saran

Penggunaan bahasa SMS sebaiknya disesuaikan dengan bahasa Indonesia

yang baik dan benar. Bahasa Indonesia memiliki aturan yang terangkum dalam EYD

(Ejaan Yang DIsempurnakan) sehingga dalam penggunaannya tidak akan

ditemukan keambiguan dan segala hal yang dapat menyulitkan pembaca dalam

menerjemahkan informasi.

Pengguna bahasa SMS sebaiknya juga dapat mengerti dan memahami

bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pengguna yang hanya menguasai bahasa

SMS saja dapat mengakibatkan kesulitan beeradaptasi terhadap orang lain yang

baru ia kenal dan beraneka ragam karakter. Dengan memahami aturan EYD, maka

43
pengguna SMS dapat menyesuaikan bahasa yang pantas untuk pembaca sehingga

komunikasi berjalan efisien.

Bahasa SMS sebagai ragam bahasa hendaknya mendapat kontrol dari

pemerintah agar semua kalangan masyarakat dapat memahami hakikat bahasa

SMS dan menanamkan rasa tanggung jawab kepada mereka untuk tetap

mempelajari aturan bahasa Indonesia. Melalui penyuluhan yang dikemas dengan

baik, maka hal ini dapat berjalan dengan baik bahkan masyarakat sendiri yang akan

berpartisipasi membantu program pemerintah ini.

Bahasa SMS juga dapat diantisipasi dengan perkembangan teknologi. Melalui

perkembangan teknologi, maka SMS lagi tidak mengalami keterbatasan karakter

sehingga mengurangi keinginan orang untuk menyingkat. Melalui perkembangan

teknologi pula dapat menghemat biaya kerja sistem operator sehingga

mengakibatkan penurunan terhadap tarif SMS. Selain itu, perkembangan teknologi

dapat menyebabkan peralihan komunikasi SMS ke suatu perangkat alat komunikasi

yang lebih murah dan mengeluarkan pulsa dalam jumlah efisien. Sebagai contoh,

pada saat ini ada alat komunikasi yang lebih efisien yaitu video call, tetapi karena

mahalnya alat penunjang dan masih sempitnya luas area jaringan maka jenis

komunikasi ini tidak sepopuler SMS.

Intinya, Bahasa Indonesia yang merupakan identitas dari bangsa Indonesia

harus tetap dijaga dan dilestarikan sebab bahasa Indonesia merupakan aset dan

kepribadian bangsa.

44
DAFTAR PUSTAKA

Staf Pengajar Sosiokomunikasi ITB. 2008. Metode Penulisan IPTEKS .Bandung:

Penerbit ITB.

http://en.wikipedia.org/wiki/Emoticon, tanggal akses 20 November 2008

http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_common_emoticons, tanggal akses 20 November

2008

http://teknologi.vivanews.com/news/read/63-simbol_ekspresi_dari_ujung_jari,

tanggal akses 22 November 2008

http://messenger.msn.com/Resource/Emoticons.aspx, tanggal akses 22 November

2008

http://google.com/hakikat_bahasa, tanggal akses 10 Desember 2008

45
Lampiran 1
Quesioner Pemakaian Bahasa SMS
1. Dalam melakukan komunikasi via telepon seluler, manakah yang lebih Anda
sukai?
a. SMS
b. Panggilan suara
c. Video Call
Mengapa? Karena.................................
.............................................................
.............................................................

1. Menurut perkiraan anda, seberapa sering anda mengirim pesan SMS dalam
sehari?
a. 1-5 sms
b. 6-15 sms
c. 16-25 sms
d. Lebih dari 25 sms

1. Kepada siapa anda lebih banyak mengirim SMS?


a. Keluarga
b. Sahabat
c. Pacar
d. Teman
e. ......

1. Seberapa sering anda menggunakan penyingkatan kata?


a. Setiap mengetik sms
b. Tergantung penerima SMS
c. Jika pulsa sudah mencapai batas tertentu.
d. Tidak pernah menyingkat

1. Seberapa sering anda menggunakan singkatan dalam bahasa Inggris?


a. Tidak pernah
b. Jarang
c. Sering
d. tergantung recipient

1. Apakah yang menjadi dorongan anda untuk menyingkatan


kata? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
..........................................................

2. Masalah apa yang anda alami saat membaca sms yang menggunakan
singkatan kata?. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
......

46
..............................................................

Lampiran 2 – Data Kuesioner

Kuesioner ini telah kami sebarkan kepada 23 mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang

seluruhnya berusia remaja yakni berusia 16 – 19 tahun. Dari seluruh responden,

mengatakan bahwa mereka lebih memilih SMS dibandingkan alat komunikasi yang lain.

Sebagian besar dari mereka mengirimkan lebih dari 25 SMS dalam sehari yang umumnya

dikirimkan kepada temannya. Umumnya pengirim SMS menggunakan penyingkatan kata

tetapi ada pula yang melakukannya tergantung dari penerima pesan. Penyingkatan kata

dilakukan sebab menghemat pulsa dan lebih cepat dibandingkan dengan alat komunikasi

yang lain. Sebagian besar responden merasa bermasalah dengan penggunaan

penyingkatan kata. Namun demikian, dalam jumlah responden yang lebih sedikit, mereka

tidak merasa penyingkatan kata merupakan hal yang bermasalah. Berikut ini adalah hasil

survey yang telah dilakukan,

P
S
V
C
iu
a
M
n
a
ld
S
rg
,le
g
a
,o
,i
1
l
5
4
a
3
n

47
1. Dalam melakukan komunikasi via telepon seluler, manakah yang lebih Anda sukai ?

2. Menurut perkiraan Anda, seberapa sering anda mengirimkan pesan SMS dalam

sehari?

S
6
1
L
6
8
e
M
-
%
b
S
.i-
5
1
h
5
2
4
S
5
d
6
M
S
a
%
M
rS
.
S
iM
.
S
.1
2
8
5
%

48
3. Kepada siapakah Anda lebih banyak mengirimkan SMS ?

T
K
S
P
8
6
4
2
0
1
K
S
P
T
a
e
0
2
a
e
l
ch
m
l
h
c
m
u
a
a
rb
n
u
a
r
a
a
rb
n
tg
a
r
a
t
g
a

4. Seberapa sering Anda menggunakan penyingkatan kata ?

49
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
S
T
J
b
e
ia
0
r
tk
d
i
g
a
a
s
k
n
p
tu
p
m
lu
e
e
n
rs
g
ta
n
g
e
a
e
tp
n
h
te
i
ln
u
m
k
a
e
r
h
n
iS
y
M
im
S
a
e
n
n
g
S
c
k
M
a
S
tp
a
i

50
5. Seberapa sering Anda menggunakan singkatan dalam bahasa Inggris?

1
0
J
5
S
3
rT
i
%
a
0
6
e
4
rd
c
%
a
ig
k
n
a
p
g
in
tp
e
e
u
n
r
tn
n
g
a
h

6. Apakah yang menjadi dorongan Anda untuk menyingkat kata ?

51
l
m
s3
1
d
ie
7
a
3
b
n
m
p
%
i
g
p
a
h
te
le
c
m
b
a
e
rtp
ka
t
rp
u
e
l
a
s
ia

7. Masalah apa yang Anda alami saat membaca SMS yang menggunakan singkatan

kata?

52
a
3
2
k
t1
b
m
8
g
m
3
5
e
%
a
9
b
rtk
g
n
u
%
e
a
ik
ly
g
a
rm
ie
u
d
ja
s
y
n
m
e
a
g
p
m
n
k
m
u
g
a
a
h
tm
s
ik
a
s
l
n
k
ia
h
n

53
Lampiran 3

:) happy :)) laughing

:( sad

;) winking Key
Emoticon Description
Combination
:D big grin :| straight face
;;) batting eyelashes /:)
raised
eyebrows
>:D< big hug rolling on the
=))
floor
:-/ confused
O:-) angel
:x love struck
:-B nerd
:"> blushing
=; talk to the hand
:P tongue
:-c call me
:-* kiss
:)] on the phone
=(( broken heart
~X( at wits' end
:-O surprise
:-h wave
X( angry
:-t time out
:> smug
8-> day dreaming
B-) cool
I-) sleepy
:-S worried
8-| rolling eyes
#:-S whew!
L-) loser
>:) devil
:-& sick
:(( crying :-$ don't tell

54
Available Yahoo! Messenger Emoticons
Key (3)
Emoticon Description
Combination Key
Emoticon Description
anyone Combination
[-( no talking :-bd thumbs up

:O) clown ^#(^ it wasn't me

8-} silly

<:-P party

Available Yahoo! Messenger Emoticons


(3)
Key
Emoticon Description
Combination
(:| yawn

=P~ drooling

:-? thinking

#-o d'oh

=D> applause

:-SS nail biting

@-) hypnotized

:^o liar

:-w waiting

:-< sigh

>:P phbbbbt

<):) cowboy

X_X
I don't want to
see
:!! hurry up!

\m/ rock on!

:-q thumbs down

55
RIWAYAT HIDUP

Khemal Abidin, dilahirkan tanggal 1 November

1991 di Jakarta.Anak pertama dari dua

bersaudara ini, tinggal di Bekasi dan pernah

tinggal di Palembang. Tamat dari SD IBA

Palembang, ia melanjutkan pendidikan di SMPN

1 Bekasi lalu di SMAN 1 Bekasi. Ketika SMA, ia

pernah menjadi juara kedua Lomba Cepat Tepat

Pelajar Akselerasi se-Jawa Barat. Setelah


menamatkan SMA, ia melanjutkan studi di Fakultas Teknik Pertambangan dan

Perminyakan ITB.

Zandra Yuliarosa lahir di ibu kota Jakarta dari

pasangan H. Muhammad Drajat dan Hj. Zanibar.

Gadis yang lahir pada tanggal dua Juli tujuh belas

tahun silam ini pernah mengenyam pendidikan

dasar di SD Islam Al-Azhar 6 kemudian

melanjutkannya ke SMP Islam Al-Azhar 6. Setelah

tiga tahun merajut ilmu di SMP tersebut, gadis yang

mempunyai satu saudara ini melanjutkan tingkat

pendidikannya ke SMAN 1 Bekasi. Sekarang gadis

ini sedang menekuni kuliahnya di Institut Teknologi

Bandung.

Rachmat Galuh Septyadhi dilahiran di Bandung,

Jawa Barat, pada bulan September tahun 1989.

Setelah lulus dari SMPN 252 Jakarta pada tahun

2005, ia melanjutkan ke SMAN 61 Jakarta dan

berhasil memperoleh medali emas dalam

olimpiade astronomi beregu tingkat provinsi DKI

Jakarta yang dilaksanakan di SMAN 68 Jakarta.

Ia berhasil mendapatkan ijazah SMA pada tahun

2008. Kini, ia melanjutkan pendidikan di ITB

sebagai mahasiswa di Fakultas Teknik

57
Pertambangan dan Perminyakan angkatan 2008

melalui jalur masuk kemitraan ITB.

58

You might also like