Professional Documents
Culture Documents
PERKEMBANGAN ANAK
Oleh :
Ariani Ayuningtyas
07630042
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “ Perkembangan Anak”.
Dalam meyelesaikan makalah ini kami telah berusaha untuk mencapai hasil yang
maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan pengetahuan, pengalaman dan
kemampuan yang kami miliki, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna.
Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan terima kasih
kepada :
1. Dra. Denok Wigati, MSi selaku Dosen Pengajar.
2. Ibu Candra SST selaku Dosen Pembimbing.
3. Teman-teman yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
sempurnanya makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan Umum :
“Untuk mengetahui perkembangan anak.”
Tujuan Khusus :
1. Untuk mengidentifikasi perkembangan anak.
2. Untuk mengetahui perkembangan kreativitas.
3. Untuk mengidentifikasi pengertian atau pemahaman anak.
4. Untuk mengetahui perkembangan moral anak.
5. Untuk mengetahui kedisiplinan anak.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 Perkembangan Pengertian / Pemahaman
2.2.1 Pengertian
Pengertian (pemahaman) adalah kemampuan untuk menangkap
sifat, arti atau keterangan tentang sesuatu. Dapat juga diartikan
sebagi kemampuan untuk memahami tentang sesuatu sehingga
muncul konsep-konsep.
3
9. Konsep diri
Menggambarkan dirinya cantik dan disenangi orang dari peni-
laian orang lain terhadap dirinya.
10. Konsep tentang peran sexe (jenis kelamin)
Wanita harus sopan dan empati (menghibur dan laki-laki harus
kuat atau suka menolong.
4
3. Moralitas Pascakonvensional
Moral penuh pertimbangan berdasar situasi,
menguntungkan atau merugikan, membahayakan, dll.
2.3.3 Cara Memperoleh Perangkat Moral
1. Trial – Error
2. Pendidikan langsung
3. Indentifikasi (belajar dari model)
2.4 Kedisiplinan
2.4.1 Pengertian
Kedisiplinan adalah perilaku sedemikian rupa sehingga
individu dapat sesuai dengna perannya yang sesuai dengan ketetapan
social budaya, atau proses belajar berperilaku dengan suka fela untuk
mengikuti pemimpin.
2.4.2 Manfaat Disiplin
1. Memberi rasa aman anak dengan memberitahu apa yang boleh
dan apa yang tidak boleh.
2. Disiplin membimbing anank sesuai dengan standard kelompok,
sehingga membantu anak untuk menghindari rasa bersalah atau
sara malu.
3. Disiplin akan membantu anak dalam mendapatkan penilaian
yang baik dari lingkungan sehingga akan menguatkan konsep diri
yang positif.
4. Membantu anak dalam mencapai tujuan atau cita-citanya.
5. Disiplin membantu anak dalam mengendalikan perilaku dan
mengembangkan hati nurani.
2.4.3 Cara Membentuk Kedisiplinan
1. Otoriter beri kesempatan (biarkan) ketika berkarya
atau mengerjakan sesuatu.
2. Demokarasi
penghargaan atau pujian untuk tingkah laku
disiplin atau tingkah laku baik.
5
Kesimpulan :
- Agar kreativitas berkembang , beri kesempatan (biarkan) ketika
berkarya atau mengerjakan sesuatu.
- Agar kepribadian dan moral baik, beri rasa aman, penuh pene-
rimaan, dan didengar perkataannya pertanyaanya. Beri contoh
tentang tingkah laku moral yang baik karena melihat tingkah laku
orang yang menjadi figure adalah paling efektif bagi perkem-
bangan moral anak-anak.
- Agar disiplin, tuntutlah dia agar berperilaku sesuatu aturan,
keharusan, beri hukuman psikologis atau sosial bersikap otoriater
ketika dia melanggar sambil diberi pengertian.
- Agar mempunyai motivasi, beri dorongan, tunjukkan kemam-
puannya, beri pujian bila hampir berhasil, bantu mengerjakan
bersama (pada awal-awal saja) tugas yang sulit.
Jadi setiap hari orang tua atau pendidik harus menerapkan empat
perlakuan secara proporsional yaitu 25% : Menuntut, 25% : Memberi
rasa aman, 25% : Mendorong , dan 25% : Membiarkan.
Tidak boleh memberi perlakuan sehari-hari hanya dengan menuntut
saja, membiarkan saja, menyayang atau memanjakan saja, atau
memuji terus. Harus merupakan perlakuan silih berganti antara
menuntut,, membiarkan, memberi rasa aman, dan mendorong
tergantung waktu, jenis aktivitas anak, dan aspek apa yang akan kita
bentuk.
6
Bila anak menangis karena cemas ditinggal orangtuanya, manjadi
korban kenakalan teman, dan kelelahan maka berilah rasa aman.
Bila anak mulai tidak semangat, lamban, tidak percaya diri, maka
beri dorongan.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
3.1.1 Bagi Orang Tua
Pentingnya peran orang tua dalam perkembangan anak terutama
dalam perkembangan otak, sehingga anak bisa menjadi lebih pintar.
Hal yang juga perlu diperhatikan adalah pemberian asupan makanan
bagi anak dan perhatian penuh terhadap perkembangan otak.
3.2 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
“Perkembangan berkaitan dengan fungsi organ atau individu sehingga dapat
digunakan dengan baik.”
8
Daftar Pustaka
1. Taslim S.T, Perkembangan Psikomotorik pada Bayi dan Anak, Seminar dan
Pelatihan Sehari : Pencatatan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita, Bag.
Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM. Jakarta: 8 Februari 1993.
2. Moersintowarti BN. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak dan Remaja,
Buku Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak FK. UNAIR, No. 12.1985
P-24.
3. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, pada Pendidikan Ilmu
Kesehatan Anak. FK UNUD, Denpasar. 1987
4. Markum AH. Tumbuh Kembang Anak, dalam Markum AH, dkk. Buku Ajar
Ilmu Kesehatan Anak Jilid I, cetakan I : Balai Penerbit FKUI., 1991.
5. Denok, Hand Out. Psikologi Perkembangan Anak. 2008