Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
MUHAMMAD NUR
NPM : 075310248
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan dan
karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN” dengan baik dan benar.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dan terkadang ada kesilapan dalam penulisan ini, namun demikian saya telah berusaha
dengan sebaik mungkin agar makalah ini dapat dijadikan sebagai penambahan wawasan bagi
pembaca dan bermanfaat tentunya.
Saya selaku penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun
guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Muhammad Nur
NPM:075310248
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................I
Daftar Isi..............................................................................................................................II
BAB 2 : MANAJEMEN......................................................................................................5
A. Pendahuluan..........................................................................................................5
B. Pengertian Manajemen..........................................................................................6
C. Perencanaan Manajemen.......................................................................................8
D. Pengawasan Manajemen.......................................................................................10
E. Peranan Manajer....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................34
BAB 1
A. PENDAHULUAN
Pada bab pertama ini akan dijelaskan bahwa teknologi hanya merupakan salah
satu dari empat elemen sistem informasi dalam organisasi. Untuk mengembangkan
system informasi, maka kita perlu memahami prinsip, teknik, dan catatan untuk
analisis sistem dan desain sehingga kita akhirnya dapat memahami bagaimana
menganalisa keadaan bisnis yang secara logis menerapkan teknologi informasi untuk
memenuhi kebutuhan perusahaan. Prinsip-prinsip ini perlu dikuasai oleh seorang
manajer atau pemakai sistem informasi disebabkan oleh beberapa faktor sebagai
berikut ini :
3. Seorang manajer bisnis harus memahami konsep sistem untuk menguasai sistem
informasi.
B. KONSEP SISTEM
• Seorang manajer harus tahu apa (what) yang dilakukan oleh suatu sistem
sebelum membuat spesifikasi bagaimana (how) suatu sistem bekerja.
• Memilih cakupan yang tepat atas keadaan atas keadaan yang dianalisa akan
berpengaruh terhadap masalah apa yang bisa diatasi dan yang tidak.
• Suatu masalah (atau sistem) sebenarnya terdiri dari beberapa masalah, sehingga
strategi yang tepat adalah mengurutkan masalah yang besar kemasalah yang
kecil.
• Pemecahan suatu masalah antara satu bagian dengan bagian yang lain mengkin
sekali berbeda, sehingga pemecahan altenatif yang menunjukan perspektif yang
berbeda hendaknya dibuat dan diperbandingkan sebelum hasil akhir dipilih.
Manusia
(People)
Struktur
Teknologi
Organisasi
Tugas / Prosedur
Gambar 1.1. Komponen Dasar dari Organisasi
D. KARAKTERISTIK SISTEM
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, kita perlu membedakan
unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut ini karakteristik sistem yang
dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya :
• Batasan (Boundary) : Penggambaran dari suatu elemen/unsur mana yang
termasuk di dalam sistem dengan sistem lainnya.
E. JENIS-JENIS SISTEM
Dalam teori sistem dapat dijumpai bukan satu dua, melainkan puluhan jenis
sistem yang diketengahkan oleh para ilmuan, namun yang erat kaitannnya dengan
sistem informasi nampaknya adalah apa yang ditampilkan oleh Gordon B. Davis
sebagai berikut :
• Sistem Abstrak dan Sistem Fisik (Abstrak System and Physical System)
Sistem Abstrak
Sistem Abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan yang
satu sama yang lain berada dalam ketergantungan.
Sistem Fisik
Sistem Fisik adalah suatu perangkat unsur yang secara bersama-sama
beroperasi untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem Probabilistik
Sistem Probabilistik adalah sistem yang dalam operasinya tak dapat
diduga hasilnya secara pasti.
Contohnya : sebuah korporasi
• Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka (Closed System and Open System)
Sistem Tertutup
Sistem Tertutup adalah sistem dimana tidak terjadi pertukaran bahan,
informasi atau energi dengan lingkungan.
Contohnya : computer
Sistem Terbuka
Sistem Terbuka adalah sistem yang memungkinkan terjadinya
pertukaran bahan, informasi atau energi lingkungan.
Contohnya : sistem biologis, dan sistem organisasi
Seorang perencana sistem biasanya memilih sistem yang relatif tertutup dan
deterministik, dengan lain perkataan suatu sistem yang mapan dan dapat diramal yang
selalu menunjukan tepat sebagaimana direncanakan. Sistem-sistem seperti ini
umumnya lebih mudah untuk direncanakan daripada sistem yang terbuka dan
probabilistik, karena sistem-sistem seperti itu dapat diperkirakan perilakunya. Juga
lebih mudah untuk diatur dan dikontrol.
Dalam bidang sistem informsasi, unsur-unsur mesin seperti komputer dan
program komputer bersifat relatif tertutup dan determnistik, sedang unsur-unsur
manusia merupakan sistem terbuka dan probabilistik. Penggunaan manusia dan mesin
dalm suatu sistem merupakan sistem manusia/mesin. Ragam kombinasi manusia
dengan mesin dapat saja dimungkinkan. Sistem-sistem manusia-mesin dapat lebih
berbobot pada mesin, sedang penggunaan manusia hanyalah selaku monitor terhadap
operasi mesin, atau sebaliknya suatu sistem dapat lebih berbobot pada manusia,
sehingga mesin hanyalah memegang peranan sebagai penunjang seperti dalam
penyajian komputasi atau penyajian data.
BAB II
MANAJEMEN
A. PENDAHULUAN
Selanjutnya Fayol mencatat empat belas prinsip manajemen yang tumbuh dari
pengalamannya. Dikatakannya bahwa prinsip manajemen sifatnya luwes dan tidak
mutlak, harus dapat digunakan dalam kondisi yang berubah-ubah. Keempat belas
prinsip tersebut dirumuskan oleh Fayol sebagai berikut :
• Pembagian tugas (division of work)
• Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
• Disiplin (dicipline)
• Kesatuan perintah (unity of command)
• Kesatuan pengarahan (unity of direction)
• Pengutamaan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi (subordination
of individual interest to general interest)
• Penggajian pegawai ( remuneration of personnel)
• Pemusatan wewenang (centralization)
• Jenjang kepangkatan (scaler chain)
• Ketertiban (order)
• Keadilan (equity)
• Stabilitas masa jabatan (stsbility of tenure of personel)
• Prakarsa (initiative)
• Jiwa korps (esprit de corps)
Dalam karyanya itu, Fayol banyak menekankan pada pentingnya apa yang ia
sebut “prevoyance” dari fungsi manajerial, yang berarti “memandang ke depan” yang
ia maksudkan adalah menilai masa depan dan melakukan persiapan untuk itu.
Mengenai kedua pelopor manajemen ilmiah modern ini, yaitu Taylor dan
Fayol, dua orang sarjana Amerika Harold Koontz dan Cyril O’Donell dalam bukunya
Principles of Management mengatakan bahwa karya Taylor dan Fayol pada
hakikatnya saling melengkapi. Kedua pelopor ilmiah itu menyadari bahwa masalah
pegawai beserta manajemennya pada semua tingkat adalah “kunci dari pada
keberhasilan industry”. Untuk memecahkan masalah tersebut, kedua ahli itu telah
menerapkan metode-metode ilmiah. Bahwa Taylor mengutamakan karyanya pada
tingkat operatif secara kejenjangan dari bawah ke atas sedengkan Fayol
mengkonsentrasikan pada direktur pelaksana dan bekerja dari atas ke bawah, hanyalah
merupakan refleksi dari karyanya yang sangat berbeda itu.
B. PENGERTIAN MANAJEMEN
Banyak definisi manajemen yang telah diketengahkan oleh para ahli yang
dapat yang dapat kita kaji dalam berbagai literatur, yang perumusannya tergantung
pada keyakinan dan pandangan para ahli masing-masing.
Ada yang mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu,yaitu ilmu yang
mempelajari dan meneliti upaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan secara efektif dan efisien dengan bantuan sejumlah sumber.
Ada yang menyebut manajemen sebagai pengorganisasian suatu usaha disertai
pengawasan terhadapnya untuk mencapai tujuan tertentu. Ada pula yang menyatakan
bahwa manajemen merupakan kekuatan yang menjalankan sebuah perusahaan dan
yang bertanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalannya. Ahli lainnya tampil
dengan pendapatnya yang menegaskan bahwa manajemen merupakan tindakan
memikirkan dan mencapai hasil-hasil yang diinginkan melalui usaha kelompok yang
terdiri dari tindakan mendayagunakan bakat-bakat manusia dan sumber-sumber daya.
Definisi lain menyarakan bahwa manajemen adalah pemuasan-pemausan
kebutuhan ekonomi dan social karena bersifat produktif bagi manusia, bagi
perekonomian dan bagi masyarakat.
George R Terry mendefinisikan manajemen dengan memandangnya dari sudut
proses :
“Manajemen merupakan sebauh proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-
tindakan : perencanaan, pengorganisasion, penggiatan dan pengawasan, yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya”.
Definisi Terry tersebut mencangkup sekaligus fungsi-fungsi fundamental
dalam bentuk tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran yang
telah ditentukan itu. Adapun sumber daya yang mendukung pencapaian sasaran itu
adalah apa yang lazim dikenal sebagai “Enam M”, yaitu :
• Men - Manusia
• Materials - Bahan
• Machines - Mesin
• Methods - Metode
• Money - Uang
• Markets - Pasar
C. PERENCANAAN MANAJEMEN
• Perencanaan taktis
Berbeda dengan perencanaa strategis yang memerlukan penglihatan ke masa
depan yang jauh, perencanaan taktis atau kadang-kadang juga disebut perencanaan
operatif dan perencanaan rutin bersangkutan dengan masa depan yang dekat saja dan
biasanya dirancangkan dalan jangka waktu dalam lingkupan waktu menurut
perencanaan jangka panjang.
Perencanaan yang terperinci yang menunjang perencanaan jangka panjang
dikembangkan oleh staf yang mempunyai keahlian khusus.
Tujuan perencanaan taktis adalah mengidentifikasi tugas-tugas pokok yang
diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran strategis. Dengan demikian, perencanaan
taktis merupakan penjabaran perencanaan strategis.
D. PENGAWASAN MANAJEMEN
Informasi bukan saja penting bagi perencanaan, tetapi juga untuk pengawasan
manajemen. Robert N. Anthony dan kawan-kawan dalam bukunya Management
Control System mendefenisikan pengawasan manajemen sebagai berikut :
Proses dimana manajer memastikan bahwa sumber daya diperoleh dan
digunakan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam pada itu, S. Bernard Rosenblatt dan kawan-kawan dalam bukunya
“Modern Business, A System Approach” menyatakan bahwa pengawasan adalah
proses pengecekan rencana dan pelurusan penyimpangan dari arah yang telah
direncanakan suatu aktifitas yang bersinambungan.
Tujuan sistem pengawasan manajemen adalah agar dalam mencapai tujuan
organisasi terdapat keselarasan. Keselarasan tujuan yang sempurna tak dapat dicapai
sepernuhnya, tetapi paling tidak secara realistik jangan sampai terjadi konflik antara
tujuan organisasi dengan tujuan perorangan. Jika sistem pengawasan manajemen
menyebabkan konflik tersebut menjadi parah, jelas sistem tersebut salah. Sebagai
contoh, apabila sistem itu menimbulkan situasi sedemikian rupa, sehingga suatu
bagian dari organisasi dapat meningkatkan keuntungan, tetapi merugikan organisasi
keseluruhan, maka disini terdapat kesalahan. Dalam hubungan ini, pertimbangkan
psikologis memegang peranan yang penting. Kegiatan-kegiatan seperti komunikasi,
persuasi dan motivasi merupakan bagian dalam proses tersebut.
Sistem pengawasan manajemen adalah sistem total yang berarti bahwa sistem
tersebut meliputi semua aspek dari pengoperasian organisasi. Perlunya sistem total ini
ialah karena fungsi manajemen adalah memastikan bahwa semua bagian dari operasi
berada dalam keadaan seimbang antara satu sama lainnya. Agar dapat memeriksa
keseimbangan tersebut, manajemen memerlukan informasi mengenai setiap bagian.
Dalam hal inilah pentingnya sistem informasi manajemen.
Sistem pengawasan manajemen adalah, atau seharusnya, merupakan sistem
yang, terkoodinasikan dan terintegrasikan, yaitu meskipun data yang dikumpulkan
untuk suatu tujuan berbeda dengan yang dikumpulkan untuk tujuan lain, data ini dapat
dipadukan satu sama lain, dengan kata lain perkataan sistem pengawasan manajemen
adalah sistem tunggal, tetapi meliputi subsistem-subsistem yang isi mengisi.
Proses pengawasan manajemen cendrung untuk berlangsung secara berirama,
mengikuti pola dan jadwal waktu secara pasti, dari bulan ke bulan, dari tahun ke
tahun. Meskipun demikian, dalam mencari penyesuaian dengan norma-norma yang
telah ditentukan. Tetap berusaha mengembangkan inter-relasi secara efektif antar
faktor-faktor kritis yang terdapat dalam organisasi.
Fungsi Pengawasan
Ralph Currier Davis dan Alan C. Filley membagi fungsi pengawasan menjadi
delapan sub fungsi yang terdiri dari tahap-tahap kegiatan sebagai berikut :
• Perencanaan rutin
• Penjadwalan
• Persiapan
• Pengabaran
• Pengarahan
• Pemeriksaan
• Pembandingan
• Pembetulan
Ke empat tahap pertama biasanya berlangsung sebelum pekerjaan yang harus
diawasi itu dilaksanakan ke empat terakhir berlangsung sewaktu pekerjaan dijalankan.
E. PERANAN MANAJER
Dari berbagai peranan yang dipaparkan diatas jelas bahwa peranan yang
banyak itu tidak mudah dipisah-pisahkan. Menurut istilah psikologi, peranan-peranan
tersebut merupakan “Gestalt”, keseluruhan yang terpadu.
Satu hal yang perlu dicamkan ialah bahwa keberhasilan seorang manajer
sangat dipengaruhi oleh wawasan terhadap tugasnya sendiri. Penampilan seorang
manajer tergantung pada apakah ia benar-benar memahami dan benar-benar tanggap
akan tekanan-tekanan dan dilemma-dilema yang terdapat dalam tugas pekerjaannya.
Jadi seorang manajer harus introspektif terhadap pekerjaannya demi efektifitas
tugasnya.
BAB III
A. PENDAHULUAN
B. PENGERTIAN INFORMASI
Jenis-jenis informasi
Para ahli sistem informasi manajemen tidak mempunyai pendapat yang sama
mengenai jenis-jenis informasi yang dioperasikan dalam manajemen. Dari berbagai
pendapat yang berbeda itu dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen
diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan sebagai
berikut :
• Informasi berdasarkan persyaratan
Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh
seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera
dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen
diklasifikasikan sebagai berikut :
Informasi yang tepat waktunya
Informasi yang bernilai
Informasi yang dapat dipercaya
• Informasi berdasarkan dimensi waktu
Informasi berdasarkan waktu diklasifikasikan sebagai berikut :
Informasi masa lalu
Informasi masa kini
• Informasi berdasarkan sasaran
Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditujukan kepada
seseorang atau sekelompok orang, baik yang terdapat dalam organisasi
maupun diluar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut :
Informasi individual
Informasi komunitas
C. PROSES KOMUNIKASI
Jenis-jenis komunikasi
2. Komunikasi bermedia
Yang dimaksud media disini ialah media sekunder, yang seperti telah
disinggung dimuka berupa sarana untuk meneruskan suatu pesan kepada
komunikan yang banyak jumlahnya, jauh tempatnya atau kedua-duanya.
Komunikasi bermedia terbagi dua bagian :
Komunikasi media masa
Komunikasi medio
Teknik-teknik komunikasi
Bagi para manajer teknik-teknik komunikasi perlu di fahami secara seksama,
meskipun tidak secara teoritis sama sekali, lebih-lebih para menajer yang mengelola
organisasi besar, karena setiap informasi yang disampaikan kepada sasaran, tidak
semata-mata agar khalyak didalam organisasi atau diluar organisasi mengetahui,
tetapi tidak jarang agar melaksanakan. Ini berarti bahwa informasi yang disampaikan,
tidak hanya diharapkan menimbulkan efek kognitif saja, tetapi juga efek behavioral.
Teknik-teknik komunikasi diantaranya sebagai berikut :
Teknik komunikasi informative
Teknik komunikasi persuasive
Teknik komunikasi koersif
D. KOMUNIKASI MANAJEMEN
A. PENDAHULUAN
Pada tahun 1945 itu adalah tampilnya mesin komputer yang di beri nama
ENIAC (Elektronic Numerical Integrator and Calculator) yang merupakan “general
pupose computer” atau komputer untuk segala tujuan, yang keseluruhannya
dijalankan secara elektronik. Yang menciptakannya adalah Prof. Jhon W. Mauchly
dan Prosper Eckert dari Universitas Pensylvania dengan menggunakan fasilitas dari
Moore School of Electrical Engineering.
Pada tahun 1946, Eckert dan Mauchly membentuk sebuah perusahaan dengan
nama Eckert-Mauchly Computer Corporation yang bergerak dalam pembuatan mesin
komputer untuk bidang perniagaan. Pada tahun 1947 perusahaan tersebut menanda
tangani kontrak dengan National Bureau of Standards untuk membuat mesin
komputer, yang dapat diselesaikan pada tahun 1951 dengan diberi nama UNIVAC,
singkatan dari Universal Automatic Computer.
Dari tahun ke tahun mesin komputer itu terus berkembang sehingga sejumlah
perusahaan dapat menciptakan berbagai merk, IBM terkenal dengan Mark Computer
Seriesnya, Burroughs dengan magnetic drum computer type E101, dan lain
sebagainya.
Generasi ketiga dimulai tahun 1965 pada saat mana mulai diperkenalkannya
kepada masyarakat mesin komputer jenis baru dengan sistem yang dinamakan
“monolithic integrated circuits” sebagai pengganti transistor. Penggunaan peralatan
elektronis yang baru ini menyebabkan timbulnya keuntungan baru bagi pihak pemakai
dalam hal kapasitasnya yang lebih besar, fasilitas programnya semakin lengkap,
kemampuannya dalam programming dan processing secara gamda dalm waktu yang
sama dan juga dalam hal jumlah tenaga manusia yang lebih sedikit, tidak terbatasnya
intruksi-intruksi bagi bekerjanya mesin-mesin tersebut, dan kecepatannya yang luar
biasa.
Kecepatan kerja komputer disebabkan kelangsungannya melalui getaran-
getaran elektronis, karenanya waktu komputer diukur dengan perseribu detik,
persejuta detik dan per milyar detik.
Sedemikian cepatnya komputer sehingga dapat menyelesaikan 500.000
operasi hitungan per detik, membaca pita magnetic sebanyak 100.000 huruf per detik,
dan mencetak 1500 garis per menit. Sebagai ilustrasi mengenai kecepatannya, sebuah
masalah yang secara manual memerlukan penghitungan selama tiga bulan, dengan
mesin komputer dapat dipecahkan hanya dalam tiga detik saja.
Ada tiga aspek dasar dalam sistem pengolahan data secara elektronis dengan
mesin komputer itu, yaitu aspek-aspek :
a. Hardware - peralatan
b. Software - prosedur
c. Brainware - personalia
Klasifikasi Komputer
a. Digital Computer
Digital Computer adalah mesin komputer yang diciptakan untuk mengolah
data yang bersifat kuantitatif dalam bentuk angka, huruf, tanda baca dan lain-lain.
Mesin komputer jenis ini banyak digunakan dalam bisnis seperti untuk
menghitung penjualan dan biaya.
b. Analog Computer
Jenis komputer ini dibuat untuk mengolah data yang sifatnya kualitatif untuk
mengukur variabel-variabel seperti voltase, kecepatan suara, resistansi udara,
suhu, dan lain-lain. Analog computer ini banyak digunakan dalam kegiatan
ilmiah.
c. Hybrid Computer
Komputer jenis ini diperuntukkan pengolahan data yang sifatnya baik
kuantitatif maupun kualitatif. Dengan kata lain data kuantitatif yang diolah
menghasilkan data kualitatif atau sebaliknya.
Unit atau bagian besar dari mesin komputer inilah yang diartikan komponen-
komponen fungsional, yang menurut termiologi dalam dunia komputer adalah sebagai
berikut :
INPUT UNIT - Unit pembaca data
PROCESSING UNIT - Unit pusat pengolah
OUTPUT UNIT - Unit penghasil
1. Input Unit
Data yang merupakan bahan mentah harus dirubah atau dialihkan terlebih
dahulu kedalam bentuk khusus yang dapat dibaca oleh komputer dengan
dimasukannya kedalam alat yang disebut Input Device. Ini dapat berbentuk Card
Reader, Paper Tape Reader, Magnetic Disk dan lain-lain. Jika yang dipergunakan
Card Reader, maka data yang akan diproses harus di “punch” terlebih dahulu pada
kartu punch. Kartu punch ini terdiri dari 80 kolom yang terbagi dalam 12 baris.
2. Processing Unit
3. Output Unit
Hasil processing disajikan melalui alat yang dinamakan Output Device yang
dapat berbentuk “print out”, paper tape, magnetic dan lain-lain.
Demikian penjelasan yang sangat sederhana mengenai unit-unit fungsional
atau komponen-komponen dari suatu sistem komputer. Jadi komponen-komponen
tersebut bekerja atas dasar instruksi/program yang diberikan kepadanya melalui
Control Unit dalam Central Processing Unit. Jelas kiranya bahwa proses pelaksanaan
suatu pekerjaan yang dilakukan oleh suatu sistem komputer merupakan pengolahan
data yang meliputi tahap-tahap : penyiapan data, pembacaan data, manipulasi data,
dan penyajian informasi.
D. KOMPUTERISASI DI INDONESIA
Indonesia pertama kali mengenal komputer pada tahun 1956 pada waktu Bank
Sentral Indonesia membeli sebuah komputer merk Univac System 1004 buatan
Amerika Serikat. Meskipun dipelopori oleh Bank Sentral Indonesia tersebut, ternyata
lembaga-lembaga, badan-badan, atau perusahaan-perusahaan lainnya tidak ada yang
mengikutinya, padahaal mesin-mesin komputer pada waktu itu sedang hangat-
hangatnya membanjiri dunia.
Baru pada tahun 1964 didatangkan sebuah komputer lagi, kali ini untuk
keperluan TNI Angkatan Darat di Bandung. Jenisnya adalah IBM System 1401. Jenis
yang sama juga telah di datangkan tiga tahun kemudian, juga ke kota sama, yakni
Bandung, tetapi kali ini untuk ITB sebagai perguruan tinggai pertama yang
menggunakan komputer.
Sesudah Orde Baru, jelasnya sejak tahun tujuh puluhan, jumlah komputer di
Indonesia terus meningkat dengan pesat. Jika pada tahun 1973 tercatat 23 unit
komputer, pada tahun 1974 bertambah menjadi 29 unit, dan pada tahun 1975
meningkat menjadi 41 unit, 15 unit diantaranya terdapat pada perusahaan-perusahaan.
Sejak tahun 1977, jumlah meningkat dengan pesat. Pada tahun itu tercatat ada 70 buah
unit komputer yang tersebar di 13 kota di seluruh Indonesia, tetapi yang terbanyak
adalah Jakarta, yang pada waktu itu tercatat 49 unit.
Pada tahun 1977 itu ada 11 lembaga pemerintah yang menggunakan lebih dari
satu unit komputer. Yang paling banyak menggunakan komputer adalah Pertamina
yang pada tahun itu memasang tujuh unit tersebar di Jakarta, Pangkalan Brandan,
Plaju, Dumai dan Balik Papan. Berikutnya yang relatif banyak menggunakan
komputer adalah Depertemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik sebanyak empat
unit, dan juga PLN dalam jumlah yang sama. Yang lainnya, yang menggunakan lebih
dari satu unit adalah antara lain Depertemen Keuangan, Bank Indonesia, Garuda
Indonesian Airways, PN Pupuk Sriwijaya, Perum Telkom, Bumi Putra dan Jiwasraya.
Dan pada saat sekarang ini orang-orang tidak lagi canggung akan dengan
adanya komputer, setiap organisasi sudah banyak memiliki komputer sebagai alat
bantu dalam pekerjaannya. Dan juga komputer sudah menjelajah dikalangan
mahasiswa dan pelajar lainnya untuk membantu dalam proses belajar yang diharuskan
dengan menggunakan komputer.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Dinamika individu
2. Dinamika kelompok
3. Dinamika lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan disini adalah situasi, kondisi dan faktor-
faktor yang berkaitan dengan suatu keputusan. Suatu keputusan yang diambil
merupakan jawaban terhadap suatu tantangan. Tantangan itu timbul sebagai akibat
perubahan situasi dan kondisi. Apabila keputusan sudah diambil, maka ia akan
mengubah situasi dan kondisi dan berbagai faktor yang bersangkutan.
Bagi seorang manajer, memperhatikan dinamika lingkungan sangat penting,
oleh karena akan memperoleh wawasan dalam pengambilan suatu keputusan. Suatu
keputusan yang diambilnya tidak akan berdiri sendiri, lebih-lebih keputusan penting,
akan merupakan sumber penjabaran yang akan berbentuk keputusan-keputusan lain
yang derajatnya lebih rendah yang akan dibuat oleh eselon-eselon yang lebih rendah.
Dengan demikian pengambilan keputusan dengan lingkungan itu saling
pengaruh-mempengaruhi. Lingkungan yang dinamis memaksa seorang manajer
mengambil suatu keputusan, lalu pada gilirannya, keputusan yang diambil ini
mengubah lingkungan dan begitu seterusnya.
Demikianlah tiga kekuatan, yaitu dinamika individu, dinamika lingkungan
yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Dan apabila keputusan itu diambil, akan
mempengaruhi pula individu, kelompok dan lingkungan.
C. JENIS-JENIS KEPUTUSAN
Setiap keputusan mengandung isi dan tujuan. Isu suatu keputusan adalah apa
yang dikehendaki oleh si pengambil keputusan dan apa yang harus dilaksanakan oleh
mereka yang terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut. Oleh karena harus
dilaksanakan, maka isi keputusan itu harus jelas. Jika menyangkut manusia, siapa
yang harus melaksanakannya, bila menyangkut waktu, kapan mulai berlakunya
keputusan tersebut dan berapa lama harus dilaksanakan kalau menyangkut biaya, dari
mana biaya akan dikeluarkan dan sebagainya.
Demikian pula, tujuan keputusan harus jelas bagi si pelaksana dan bagi
mereka yang berhubungan dengan keputusan tersebut. Tujuan biasanya berkaitan
dengan argumentasi, seseorang yang mengambil keputusan pasti mempunyai alasan
mengapa keputusan itu diambil.
Tidak semua keputusan dituangkan dalam surat keputusan. Ada juga
keputusan dalam organisasi yang diambil dan diumumkan dalam bentuk lain,
umpamanya instruksi atau edaran. Yang bagaimana harus dituangkan dalam surat
keputusan tergantung pada derajat isi keputusan tersebut. Yang penting adalah bahwa
dalam sebuah organisasi, surat keputusan mempunyai kepastian hukum dibandingkan
dengan bentuk lain yang lebih rendah derajatnya. Keputusan diklasifikasikan
berdasarkan struktur organisasi dan berdasarkan kondisi dan situasi.
b. Keputusan eksekutif
Keputusan eksekutif adalah keputusan yang diambil oleh manajer eksekutif.
Seperti dijelaskan diatas, kedudukan manajer eksekutif berada diantara manajer
puncak dan manajer operatif. Tugas manajer eksekutif adalah meneruskan
gagasan administrator dalam fungsinya sebagai koordinator yang
mengkoordinasikan para manajer operatif.
c. Keputusan operatif
Keputusan operatif adalah keputusan yang diambil oleh manajer operatif
dalam rangka pelaksanaan gagasan, arahan, dan paduan manajer eksekutif. Yang
dimaksudkan dengan pelaksanaan ialah segala kegiatan operasional dalam
memproduksi hasil kerja, baik berbentuk barang maupun jasa.
d. Keputusan teknis
Keputusan ini adalah yang paling rendah derajatnya yang diambil oleh para
pengawasnya atau mandor. Sesuai dengan namanya, keputusan ini mengenai
masalah-masalah teknis.
Keputusan berdasarkan kondisi dan situasi terdiri dari berbagai jenis yang
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Keputusan menurut sistem
1. Keputusan terprogram
2. Keputusan tak terprogram
Pengambilan keputusan ada yang mudah, ada yang sulit, ada juga yang sangat
sulit. Ini tergantung pada luasnya ruang lingkup permasalahan yang bersangkutan
dengan pengambilan keputusan tersebut. Dalam organisasi kecil permasalahan hanya
sederhana saja, pengambilan keputusanpun dapat dilakukan dengan mudah. Dan lain
kalau organisasi itu besar dengan ruang lingkup yang luas dan banyak manusia yang
yang tergabung, serta meliputi biaya pengolahan yang besar jumlahnya, maka suatu
keputusan belum tentu mudah.
Beberapa model pengambilan keputusan menitik beratkan pada arus balik dari
hasil keputusan. Sebagai contoh A. Rubenstein dan C.J. Habersrop mengemukakan
tahap-tahap berikut :
1. Pengenalan masalah
2. Analisa dan pernyataan alternatif-alternatif
3. Pilihan diantara alternatif-alternatif
4. Komunikasi dan implementasi keputusan
5. Tindak lanjut dan arus balik hasil-hasil keputusan
1. Identifikasi masalah
2. Pengumpulan data
Untuk memecahkan masalah, data sangat diperlukan, dan data ini sudah tentu
harus relevan. Untuk inilah pentingnya sistem informasi dalam suatu manajemen.
Data bukan saja informasi yang masuk, kemudian disimpan untuk dijadikan informasi
lagi ke luar. Bukan itu saja, tetapi juga hasil karya sendiri atau hasil pemecahan suatu
masalah diwaktu-waktu yang lampau, kemudian catatannya disimpan, kalau-kalau
diperlukan dikemudian hari, untuk bahan perbandingan dan untuk dijadikan landasan
pemecahan masalah yang mungkin sama, atau untuk kegiatan lain.
3. Analisis data
Pada tahap ini, data yang sudah terkumpul kemudian diolah dengan sistematis,
sesuai dengan pertanyaan yang dirumuskan pada tahap identifikasi masalah tadi. Data
yang sudah dikumpulkan itu kini menjadi informasi, karena kini dipergunakan, dalam
hal ini untuk pengambilan keputusan.
4. Penentuan alternatif
Data yang sudah dianalisa itu menimbulkan beberapa alternatif yang harus
diambil salah satu yang menurut pertimbangan paling baik. Dalam penentuan
alternatif ini tidak mungkin minta tolong pada komputer, sebab komputer
kemampuangnya terbatas, hanya mampu mempercepat proses saja, tidak bisa
menyamai pikiran manusia, apalagi melebihinya.
Penentuan alternatif harus berdasarkan pertimbangan yang matang,
berlandaskan pemikiran yang masak. Sepeti juga yang telah disinggung dimuka,
alternatif yang baik adalah yang paling kecil resikonya, murah, aman, sesuai dan tidak
menimbulkan efek negatif. Bahwa kemudian ternyata memang ada resikonya, maka
resiko tersebut sudah diperhitungkan.
5. Pelaksanaan alternatif
6. Penilaian
1. Rapat (meeting)
a. Masalah yang akan dipecahkan akan menjadi jelas, karena dikupas dalam forum
terbuka
b. Pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara para peserta rapat akan dapat
menghasilkan cara pemecahan masalah yang lebih mantap
c. Akan timbul banyak alternatif, sehingga dapat dipilih salah satu yang paling kecil
resikonya
d. Akan dapat ditanamkan rasa keterikatan di antara para pegawai, sehingga akan
menumbuhkan rasa tanggung jawab yang lebih besar
e. Akan dapat dikembangkan jiwa demokrasi, karena para peserta rapat terlatih
untuk menerima pendapat orang lain.
Curah saran atau brainstorming adalah suatu cara untuk mendapatkan banyk
gagasan dari sekelompok manusia dalam waktu sangat singkat. Curah saran
merupakan tata cara untuk menggalakkan kreatifitas dalam suatu kelompok dengan
menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor yang merintangi pengekspresian
gagasan-gagasan yang baru dan kreatif.
Lebih tegas lagi apa yang dikatakan oleh Austin J. Freeley bahwa tujuan curah
saran adalah untuk menciptakan suatu situasi yang menggalakan jalan pintas dalam
proses logis dan untuk memproduksikan sejumlah besar gagasan dalam waktu singkat.
Dari definisi-defenisi tersebut jelas bahwa curah saran memang merupakan
suatu pertemuan, tetapi bukan rapat pimpinan atau rapat pegawai seperti biasa kita
jumpai dalam organisasi, melainkan lebih tepat dikatakan diskusi kelompok, sebab
disitu para peserta bukan saja diberi kebebasan, melainkan digalakkan untuk
mengemukakan gagasannya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan curah saran
ini :
a. Para peserta duduk mengelilingi meja dengan jumlah tidak lebih dari 15 orang.
Jika lebih banyak orang yang dapat diikut sertakan, sebaiknya dibagi menjadi
kelompok kecil
b. Suasana diciptakan sedemikian rupa sehingga tidak formal para peserta dalam
keadaan tidak kaku serta mempunyai kebebasan untuk mengemukakan pendapat
c. Karna tujuan curan saran adalah untuk menampung gagasan sebanyak-banyaknya
dalam waktu sesingkat-singkatnya untuk memecahkan suatu masalah, maka waktu
yang ditetapkan tidak lebih dari satu jam
d. Pemrakarsa curah saran mengumumkan kepada para peserta masalah yang akan
dipecahkan
e. Curah saran akan berhasil apabila para peserta hampir sama derajatnya dengan
fungsinya
f. Diskusi dalam curah saran sengaja tidak menggunakan pola tertentu, karena
sifatnya tidak resmi
g. Para peserta digalakan untuk berpartisipasi
h. Selama diskusi penilaian atau kritik apapun tidak dibenarkan
i. Semau gagasan, termasuk yang sekilas tampak tidak bernilai, dituangkan dalam
bentuk tulisan
j. Begitu curah saran selesai dan semua gagasan dihimpun dalam bentuk yang
mudah diperiksa, maka kegiatan meningkat pada tahap penilaian secara
menyeluruh.
______________________
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A., Sistem Informasi Manajemen, Penerbit CV.
Mandar Maju, Bandung, 1989