You are on page 1of 7

1

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)


TATA LAKSANA KASUS
RS KHUSUS IBU DAN ANAK
KOTA BANDUNG
2014 - 2016

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

1.Pengertian (Definisi) Preeklamsi adalah timbulnya hipertensi disertai
proteinuria akibat kehamilan, setelah umur
kehamilan 20 minggu atau segera setelah
persalinan.
Eklamsi adalah kelainan akut pada preeklamsia,
dalam kehamilan, persalinan atau nifas yang
ditandai dengan timbulnya kejang dengan atau
tanpa penurunan kesadaran (gangguan sistem
saraf pusat)
Hipertensi kronis yang diperberat oleh
preeklamsi adalah preeklamsi yang timbul pada
hipertensi kronis
Hipertensi gestasional adalah timbulnya hipertensi
dalam kehamilan pada wanita yang tekanan darah
sebelumnya normal dan tidak disertai proteinuria.
Gejala ini akan hilang dalam waktu <12 minggu
pascasalin

2.Anamnesis 1. Diketahui mempunyai tekanan darah tinggi
2. Sakit kepala yang menetap
3. Gangguan visus dan serebral
4. Nyeri epigastrium yang menetap
5. Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya
3.Pemeriksaan Fisik 1. Tekanan darah
2. Tekanan pulsasi nadi perifer
3. Edem paru
4. Nyeri pada hepar
5. Pemeriksaan obstetri : Leopold, bunyi jantung anak,
his
2

6. Adanya klonus
7. Retinopati
8. Edema pada extremitas

4.Kriteria Diagnosis Preeklamsi ringan
Diagnosis preeklamsi ringan didasarkan atas
peningkatan tekanan sistol 140-160 mmHg atau
diastole antara 90-110mmHg disertai proteinuria
(>300mg/24jam, atau 1+ dipstick)
Preeklamsi berat
Bila didapatkan satu atau lebih gejala di bawahini:
a) Tekanan darah diastole >110 mmHg
b) Proteinuri>2g/24jam atau>2+ dalam
pemeriksaan kualitatif (dipstick)
c) Kreatinin serum >1,2 mg% disertai oliguria
(<400 ml/24jam)
d) Trombosit<100.000/mm3
e) Angiolisis mikroangiopati (peningkatankadar
LDH)
f) Peninggian kadar SGOT dan SGPT
g) Pertumbuhan janin yang terhambat
h) Edema paru yang disertaisianosis
i) Adanya the HELLP Syndrome (H: Hemolysis;
EL: Elevated liver enzymes; LP: Low platelet
count)

5.Diagnosis Kerja Hipertensi dalam kehamilan
6.Diagnosis Banding Hipertensi kronik, kelainan ginjal dan epilepsi
7.Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium:
1. Hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit
2. Urine lengkap
3. Asam urat darah
4. Fungsi hati (SGOT, SGPT)
5. Fungsi ginjal (Ureum, Kreatinin)
Pemeriksaan USG
Pemeriksaan CTG



3

8.Terapi Preeklamsiringan
1. Rawatinap. Istirahat (tirahbaring),
rawtajalandilakukanbilapasienmenolakrawatinap.
Dilakukanpemantauantekanandarahdanproteinurinsetiapha
ri.
2. Pantautekanandarah 2 kali sehari, dan protein urine
setiaphari.
3. Dapatdipertimbangkanpemberiansuplementasiobat-
obatanantioksidanatau anti agregasitrombosit.
4. Roboransia
5. Diberikankortikosteroidpadakehamilan 24-34 minggu
6. Berikan methyl dopa 3x250 mg apabilatekanan diastole
100-110 mmHg
7. Dilakukanpemantauankesejahteraanjanindenganpemeriksa
an USG dan KTG
8. Jikatekanan diastole turunsampai normal,
pasiendipulangkandengannasihatuntukistirahatdandiberipe
njelasanmengenaitanda-tandapreeklamsiberat. Control 2
kali seminggu. Bilatekanan diastole naiklagi,
pasiendirawatkembali.
9. Jikatekanan diastole naikdisertaidengantanda-
tandapreeklamsiberat,
pasiendikelolasebagaipreeklamsiberat.
10. Bilaumurkehamilan>37 minggu, terminasikehamilan
11. Persalinandapatdilakukansecaraspontan
Preeklamsiberat
Rawatbersamadenganbagian yang terkait (penyakitdalam,
penyakitsaraf, mata, anestesi, dll)
A. Perawatanaktif
a. Indikasi
Ibu:Kehamilan>37 minggu, adanyagejala impending
eklamsi
Janin: adanyatanda-tandagawatjanin, tanda-tanda PJT
yang disertaihipoksia
Laboratorium: adanya HELLP syndrome

b. Pengobatanmedisinal:infuslarutan RL, pemberian MgSO4
Cara pemberian MgSO4:
1. Pemberianmelaluiintravenasecarakontunyu
(denganmenggunakan infusion pump); dosisawal (4 gram,
20 cc MgSO4 20%; dilarutkankedalam 100c RL, diberikan
15-20 menit), dosispemeliharaan (10 gram, 50cc MgSO4
20%; dalam 500 cc RL, diberikandengankecepatan 1-2
gr/jam, 20-30 tts/menit)
4

2. Pemberianmelaluiintramuskulersecaraberkala: dosisawal (
4gram MgSO4 (20cc MgSO4 20%,
diberikansecarai.vdengankecepatan 1 gr/menit),
dosispemeliharaan (MgSO4 4 gram, 10 cc MgSO4 40%
i.msetiap 4 jam, tambahkan 1 cc lidokain 2%
padasetiappemberiani.muntukmengurangiperasaannyerida
npanas)
Syarat-syaratpemberian MgSO4:
a. Harustersediaantidotum MgSO4, yaitukalsiumglukonas
10% (1 gram dalam 10cc) diberikani.vdalam 3-5 menit
b. Reflex patella (+) kuat
c. Frekuensipernafasan>16 kali/menit
d. Produksi urine >30 cc dalam 1 jam sebelumnya (0,5
cc/kgbb/jam)
Sulfas magnesikusdihentikan, bila:
a. Ada tanda-tandaintoksikasi
b. Setelah 24 jam pascasalin
c. Dalam 6 jam
pascasalinsudahterjadiperbaikantekanandarah
3. Diuretikumtidakdiberika, kecualibilaada:
a. Edemparu
b. Payahjantungkongestif
c. Edemanasarka
4. Antihipertensidiberikan, bila:
a. Tekanandarah: sistolik>180 mmHg, diastolic >110 mmHg
b. Obat-obatantihipertensi yang diberikan:
obatpilihannyaadalahhidralazin , yang diberikan 5 mg
i.vpelan-pelanselama 5 menit.
Dosisdapatdiulangdalamwaktu 15-20 menit; Nifedipin 10
mg dapatdiulangsetiap 30 menit.
5. Kardiotonika, indikasipemberiankardiotonika, adalah:
bilaadatanda-tandapayahjantung.
(dapatdiberikanCedilanid-D)
6. Dapatdiberikanobat-obatantipiretikbilasuhu> 38,5 C
c. PengelolaanObstetrik
Cara terminasikehamilan
Beluminpartu:
1. Induksipersalinan:
amniotomi+tetesoksitosindengansyaratskor Bishop >6
2. Seksiosesarea, bilasyarattetesoksitosintidakterpenuhi, 8
jam sejakdimulaitetesoksitosinbelummasukfaseaktif.
Sudahinpartu:
Kala 1,
5

Faselaten: amniotomi, bila his
tidakadekuatdiberikantetesoksitosin, bila 6 jam
setelahamniotomibelumterjadipembukaanlengkap,
pertimbangkanseksiosesarea
Kala 2,
Padapersalinanpervaginam, makakala 2
diselesaikandenganpartusbuatan
B. Pengelolaankonservatif
a. Indikasi: kehamilan preterm (<37 minggu)
tanpadisertaitanda-tanda impending
eklamsidengankeadaanjaninbaik
b. Pengobatanmedisinal:
samadenganperawatanmedisinalpengelolaansecaraaktif.
Hanyadosisawal MgSO4 tidakdiberikai.vcukupi.msaja
MgSO4 40% 8gr i.m). pemberian MgSO4
dihentikanbilasudahmencapaitanda-tandapreeklamsiringan,
selambat-lambatnyadalamwaktu 24 jam.
c. Pengelolaan obstetric
1. Selamaperawatankonservatif,
tindakanobservasidanevaluasisamasepertiperawatanaktif,
termasukpemeriksaantestanpakontraksidan USG
untukmemantaukesejahteraanjanin
2. Bilasetelah 2 kali 24 jam
tidakadaperbaikanmakakeadaaninidianggapsebagaikegaga
lanpengobatanmedisinaldanharusditerminasi. Cara
terminasisesuaidenganpengelolaanaktif.
PengelolaanEklamsi
Rawatbersamadiuntiperawatanintensif
Pengobatanmedisinal
1. Obat anti kejang: pemberian MgSO4
sesuaidenganpengelolaanpreeklamsiberat;
bilatimbulkejangulanganmakadapatdiberikan 2gr MgSO4
20% i.vselama 2 menit, sekurang-kurangnya 20
menitsetelahpemberianterakhir. Dosistambahan 2 gr
hanyadiberikansekalisaja.
Bilasetelahdiberidosistambahanmasihtetapkejangmakadibe
rikanamobarbital 3-5 mg/kgbb/i.vpelan-pelan
2. Obatsupportif:
samasepertipengelolaansupportifpreeklamsiberat
3. Perawatanpasiendenganserangankejang:
a. Dirawat di kamarisolasi yang tenang
b. Masukansondelidahkedalammulutpasien
c. Kepaladirendahkan, daerahorofaringdihisap
d. Fiksasibadanpadatempattidurharuscukupkendurgunameng
hindarifraktur
6

e. Pasien yang mengalamikejang-
kejangsecaraberurutandiberikanpengobatansbb:
- Suntikan benzodiazepine 1 ampul (10mg) i.vperlahan-lahan
- Benzodiazepine i.vsetiap jam sampai 3 kali berturutturut
- ApabilasetelkahpemberianBenzodiazeini.vmasihtetapkejan
g, makadiberikantetes Diazepam 50mg/5 ampuldalam 250
cc NaCl 0.9% dengankecepatan 20-25 tts/menitselama 2
hari.
4. PengobatanObstetrik
Semuakehamilandenganeklamsidan impending
eklamsiharusdiakhiritanpamemandangumurkehamilandank
eadaanjanin.
a. Terminasikehamilanpasienpreeklamsidan impending
eklamsiadalahdenganseksiosesarea



9.Edukasi
(Hospital Health Promotion)
1. Penggunaan obat sesuai anjuran
2. Kontrol ke RS sesuai anjuran
3. Upaya pencegahan terjadinya komplikasi/penyulit
4. Konseling tanda bahaya eklamsi : pandangan
buram, nyeri kepala, nyeri ulu hati
10.Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam / malam
Ad sanationam : dubia ad bonam / malam
Ad fumgsionam : dubia ad bonam / malam

11.Tingkat Evidens I/II/III/IV
12. Tingkat Rekomendasi A/B/C
13. Penelaah Kritis 1.dr Ali Rustaman, SpOG
2.dr. Agnes Dwi Hastjarjani, SpOG(K)
3.dr. Ogi Dewangga, SpOG
4.dr. Rima Yulia Effriyanti, SpOG, MKes
5.dr. Martin Hermawan, SpOG, MKes
6.dr. Itafatati, SpOG

14.Indikator Medis 80% pasien PEB dirawat 4 hari

15.Kepustakaan 1. Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan
Ginekologi RS dr. HasanSadikin. Bagian pertama,
2005
2. Cunningham, Bradshaw, William Obstetric, 23rd,
Mcgraw hill company, 2008
7

3. American Collague of Obstetric and Gynecology
(ACOG) : Diagnosis and Management of
Preeclamsi and Eclamsia, Practice Bulletin, July
2002

You might also like