You are on page 1of 3

Pakta Warsawa muncul atas dasar berdirinya NATO sebagai persatuan aliansi negara-

negara Barat dalam membangun kekuatan militer yang masif dan dapat mendominasi dunia.
Dalam hal ini, Uni Soviet mendirikan Pakta Warsawa dalam rangka membangun kekuatan
militer di wilayah Eropa Tengah dan Timur. Rancangan pendirian Pakta Warsawa ini sebagai
respon langsung terhadap integrasi yang dilakukan oleh Jerman Barat ke dalam NATO yang
diratifikasi dalam Perjanjian Paris pada tahun 1955 (Curtis, G. E. 1992). Selain itu, Pakta
Warsawa dibangun pada masa Perang Dingin dimana terdapat perselisihan dua kekuatan
besar di dunia antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (Uni Soviet). Nikita
Khrushchev telah merancang pembentukan Pakta Warsawa, lalu diresmikan pada 14 Mei
1955 di Warsawa, Polandia (Khrushchev, S. 2007 : 394).
Seluruh negara-negara anggota Uni Soviet menjadi anggota Pakta Warsawa, termasuk
Bulgaria, Cekoslovakia, Hungaria, Jerman Timur, Polandia, Rumania dan Albania yang ikut
meratifikasi pakta tersebut. Negara-negara tersebut menandatangani perjanjian multilateral
Treaty of Friendship, Cooperation and Mutual Assistance atau yang lebih dikenal dengan
Pakta Warsawa. Yogoslavia merupakan satu-satunya anggota Uni Soviet yang tidak ikut
berpartisipasi dalam meratifikasi Pakta Warsawa. Namun, Yugoslavia tetap mengirimkan
angkatan bersenjatanya untuk keperluan material Pakta Warsawa. Maka, status Yugoslavia
adalah netral dan juga memiliki ikatan perdagangan dengan Barat dan juga Timur (Rootman,
G. & Volstad, R. 1987 : 3). Pada tahun 1962, Albania terpaksa harus memisahkan diri dari
Pakta Warsawa setelah peristiwa Sino-Soviet.
Pakta Warsawa memiliki badan-badan utama yang mempunyai wewenang menangani
aspek-aspek tertentu. Badan utama dan tertinggi dalam Pakta Warsawa adalah Political
Consultative Committe (PCC) yang mempunyai wewenang dalam menangani kegiatan non-
militer. PCC membawahi dua badan lainnya yang mengendalikan secara langsung fungsi dari
Pakta Warsawa. Pertama, Permanent Commission yang menangani masalah kebijakan politik
dan mengembangkan usulan yang akan diadopsi negara-negara anggota. Kedua, Joint
Secretariat yang bertugas menyebarluaskan keputusan PCC. Ada pula Committe of Defense
Ministers yang terdiri dari menteri pertahanan militer dari negara-negara anggota dan juga
Unified Command of Pact Armed Forces yang mempunyai wewenang menangani kegiatan
militer (Rootman, G. & Volstad, R. 1987 : 5).
Pakta Warsawa sengaja didirikan untuk berperan sebagai counter aliansi NATO. Hal
ini dapat dilihat dari tujuan serta struktur-struktur dalam Pakta Warsawa. Sebagai musuh blok
Barat dalam Perang Dingin, Uni Soviet ingin membangun kekuatan dan mendominasi Eropa
bagian tengah dan timur sehingga dapat melawan kekuatan dari blok Barat tersebut. Dengan

mengumpulkan perlengkatan persenjataan dari seluruh negara anggota Pakta Warsawa, Uni
Soviet membangun kekuatannya dalam Soviet Armed Forces (Rootman, G. & Volstad, R.
1987 : 4).
Pada awal tahun 1960an, Uni Soviet lebih menggunakan Pakta Warsawa sebagai alat
diplomasi antara Barat dan Timur dibandingkan fungsinya yang sebagai aliansi politik-
militer. Pakta Warsawa memiliki pengaruh yang besar terhadap negara-negara di sekitarnya
seperti pada peristiwa invansi Pakta Warsawa ke Cekoslowakia pada tahun 1968. Hasil invasi
tersebut adalah Pakta Warsawa berhasil menghentikan reformasi liberalisasi dan semakin
memperkuat Partai Komunis Cekoslowakia (Bischof, G. et. al 2010 : 449-451).
Dengan adanya NATO dan Pakta Warsawa, maka munculah keadaan dimana terdapat
perimbangan kekuatan yang mendominasi dunia yang dikenal dengan sebutan balance of
power. Hal ini sesuai dengan prinsip realisme, balance of power adalah suatu keadaan
dimana kekuatan militer negara-negara yang didistribusikan sama kuat sehingga tidak ada
satu negara pun yang dapat mendominasi negara lain (Kegley JR., C. W. 2009 : 459). Dalam
hal ini, NATO merupakan kekuatan yang dibangun oleh Barat (Amerika Serikat), sedangkan
Pakta Warsawa merupakan kekuatan yang dibangun oleh Timur (Uni Soviet).
Namun pada 31 Maret 1991, negara-negara anggota Pakta Warsawa ingin
membubarkan persatuan aliansi militer tersebut dimana pembubaran resminya baru dilakukan
pada pertemuan di Praha tanggal 1 Juli 1991 (Arnold, J. R. & Wiener, R. 2012 : 242).
Pembubaran yang dilakukan bukan tanpa alasan, salah satunya dimulai pada saat runtuhnya
tembok Berlin tahun 1989 dan reunifikasi Jerman pada 3 Oktober 1990. Dengan bubarnya
Pakta Warsawa ternyata berakibat pada berakhirnya Perang Dingin serta pecahnya Uni Soviet
menjadi beberapa negara. Setelah Uni Soviet bubar, banyak negara bekas pecahan Uni Soviet
beralih ke demokrasi dan beberapa tahun belakangan ini, masuk ke dalam keanggotaan
NATO.
Dengan berakhirnya kejayaan Pakta Warsawa, dapat dilihat bahwa NATO yang
berhasil mempertahankan eksistensi kekuatannya dan dapat dengan mudah mendominasi
dunia dalam beberapa dekade ini. Sehingga banyak bermunculan kekuatan-kekuatan baru
yang mencoba menyaingi kekuatan Barat (Amerika Serikat), namun kekuatan-kekuatan
tersebut belum cukup kuat untuk menyeimbangi atau bahkan melebihi kekuatan Barat itu
sendiri. Namun tidak dipungkiri, kekuatan-kekuatan baru tersebut juga dapat mengancam
posisi Barat yang sedang mendominasi dunia saat ini.



Daftar Pustaka
Arnold, J. R. & Wiener, R. (2012) Cold War. California: ABC-CLIO, LLC. Accessed from:
http://books.google.co.id/books?id=NRfWxeBOQ3MC&printsec=frontcover#v=onep
age&q&f=false [15/12/13].
Bischof, G. et. al (2010) The Prague Spring and The Warsaw Pact Invention of
Czechoslovakia. Maryland: Lexington Books. Accessed from:
http://books.google.co.id/books?id=EquVE6gEB6AC&printsec=frontcover#v=onepa
ge&q&f=false [15/12/13].
Curtis, G. E. (1992) Czechoslovakia: A Country Study. In: Federal Research Division of the
Library of Congress, Washington D. C., 1992. Accessed from:
http://www.shsu.edu/~his_ncp/WarPact.html [15/12/13].
Kegley JR., C. W. (2009) World Politics: Trend and Transformation. 12th Edition. USA:
Cengange Learning. Accessed from:
http://books.google.co.id/books?id=JFVlaSN6CwsC&printsec=frontcover#v=onepage
&q&f=false [15/12/13].
Khrushchev, S (2007) Memoirs of Nikita Khrushchev. Volume 3. USA: Pennsylvania State
University. Accessed from:
http://books.google.co.id/books?id=nR0f25dmbn0C&printsec=frontcover#v=onepage
&q&f=false [15/12/13].
Rootman, G. & Volstad, R. (1987) Warsaw Pact Ground Forces. Great Britain: Osprey
Publishing. Accessed from:
http://books.google.co.id/books?id=juhrsAg6UusC&printsec=frontcover#v=onepage
&q&f=false [15/12/13].

You might also like